“All Readers Are Readers”

Harry Truman

“Today Are Reader, Tomorrow Are Leader”

Margaret Fuller

 

Daftar Isi

PROLOG

1 – Keindahan Yang Tersamar

SIKAP, INTEGRITAS,DAN LOYALITAS

2 – Sikap Adalah Aset yang Berharga

3 – Integritas — Menjadi Pemimpin yang Dipercaya

4 – Loyalitas — Kacamata Kuda

LIMA KARAKTER KEPEMIMPINAN

5 – Sikap, Integritas, Dan Loyalitas Saja Tidak Cukup

6 – Pengantar Lima Karakter Kepemimpinan

7 – Karakter 1 : Mengutamakan Orang Lain

8 – Karakter 2 : Mengharapkan Yang Terbaik

9 – Karakter 3 : Berani Bertindak

10 – Karakter 4: Hasrat Untuk Belajar

11 – Karakter 5: Memikul Tanggung Jawab

12 – Memimpin Dari Hati

13 – Benang Merah Teori Kepemimpinan

14 – Hukum Katup

SISTEM DAN KEPEMIMPINAN DI MLM

15 – Batu Bata Vs Batu Kali 53

16 – Tiga Prinsip Abadi 57

17 – Jebakan Manajemen 76

18 – Mengelola Waktu 84

19 – Mengelola Uang 99

20 – Mengatasi Stres 102

21 – Pemimpin Yang Visioner 108

22 – Goal Achiever Vs Dreamer 110

23 – Selling Vs Networking 115

24 – Perang Harga Online 118

25 – Nasi Goreng Yang Enak 121

26 – Jaga Tetap Sederhana 126

27 – Tarik ke Dalam — Memasukkan Orang ke Sistem 131

28 – Kisah Bu Tuti 134

29 – Duplikasi Tidak Otomatis 144

30 – Start Up — Memulai Orang Baru 146

31 – Termometer Vs Termostat 152

32 – Tangan Di Atas Lebih Baik 153

33 – PHP — Penolakan Tersulit 156

34 – Jangan Melawan Angka 159

35 – Ada Ribuan Michael Jordan Di Luar 168

36 – Testing Time 173

37 – Teknologi Vs Prinsip 175

38 – Menularkan Semangat Dan Keyakinan 182

39 – Empat Tipe Kepribadian 191

40 – Pertemanan Di Atas Bisnis 198

41 – Disiplin Membentuk Kebiasaan Yang Baik 203

42 – Kesabaran dan Konsistensi 207

LIMA BELAS JURUS MLM 209

43 – Negosiasi Ala Godfather 210

44 – Jurus Skala 1-10 213

45 – Jurus Loncat Dari Pesawat Ala Beach Money 214

46 – Jurus Tiga Pertanyaan Emas 216

47 – Jurus Kupas Bawang 233

48 – Jurus Feel – Felt – Found 237

49 – Jurus Hamburger 238

50 – Jurus Prospekting Via Survei 241

51 – The Power Of Third Party 247

52 – Jurus Mengatasi Call Back 249

53 – Jurus Pujian 15 Detik 253

54 – Selling The Problem 255

55 – Jurus Membuat Janji ala Beach Money 258

56 – Jurus Empat Pertanyaan Tertutup ala Go Pro 260

57 – Jurus Simulasi Dua Menit 263

EPILOG 266

58 – Freedom Is Not Free 267

Lampiran – Test Uji Kepribadian 274

Buku Referensi 291

Ucapan Terima Kasih 293

Profil Penulis 294

 

BAB 1

Keindahan Yang Tersamar

Ketika menulis bab ini, saya duduk santai di sebuah resto tepi pantai Karma Beach, Bali, salah satu private beach terindah di Bali. View di depan saya, alamak … surga buat pecinta pantai, dan saya salah satunya. Tentu saja ada banyak pantai indah di dunia. Kebetulan saya di Bali dalam rangka menulis buku dan sedikit kegiatan bisnis, karena itu, saya pilih pantai ini.

Semilir angin bulan Juli yang sejuk di Bali karena pengaruh musim dingin Australia membuat suasana pantai ini sangat nyaman untuk saya. Alunan musik yang lembut, air kelapa segar, dan tentu saja secangkir kopi menjadi teman sempurna ketika jari saya menari di atas keyboard laptop. Lahirlah bab ini. Tentang freedom yang berasal dari bisnis yang keindahannya tersamarkan, MLM.

Menurut salah satu pebisnis MLM sukses di dunia dan penulis buku laris Beach Money, Jordan Adler, Anda bisa mendapatkan beach money melalui bisnis MLM. Beach money-uang pantai- adalah istilah untuk penghasilan pasif. Seratus persen passive income yang berasal dari royalti yang masuk ke rekening anda tiap hari, tiap minggu, tiap bulan, tahun demi tahun tanpa perlu bekerja Apapun.

Ketika Anda mempunyai beach money,” Anda mempunyai kebebasan penuh untuk menjalani hidup sesuai yang anda inginkan. Anda bisa bangun pagi sesuka anda, berlibur seminggu atau sebulan penuh, hang out di restoran atau kafe favorit Anda, dan membeli apa pun yang ingin Ant ‘ kapan pun dan di mana pun. Anda bisa tinggal di dekat laut, di gunung, di desa, di kota favorit Anda dan di rumah impian Anda.

Beach money hanyalah sebuah istilah yang menggambarkan ketika Anda bersantai di pantai favorit Anda,uang tetap mengalir masuk ke rekening Anda. Kenyataannya, tempatnya bisa di mana saja, tidak harus di pantai. Jika Anda suka gunung, Anda bisa pergi ke gunung dan bersantai di sana, uang tetap mengalir ke pundi-pundi Anda. ltu menjadi mountain money.

Jika Anda suka sawah, pergilah ke sana, dan uang yang masuk kita namakan saja rice field money. Saya paling suka nongkrong di kafe yang nyaman untuk secangkir kopi enak. Jadi saya sebut coffee time money. Terserah Anda Yang penting itu gambaran freedom yang Anda nikmati.

Freedom itu nikmat. Anda bangun pagi dalam keadaan sehat dan segar. Secara keuangan, ada rasa aman, karena tabungan deposito Anda paling tidak 200.000 UD menganggur di sana. Setiap hari, minggu, atau bulan ada aliran uang yam masuk ke rekening Anda, tanpa perlu Anda dipaksa be,,’ mengejar target, membuat laporan, dan dimarahi bos. Passive income yang Anda terima memungkinkan Anda menikmat gaya hidup yang Anda inginkan. Itulah namanya financial freedom Coffee time freedom kalau untuk saya. Bisa ngopi santai di mana saja tanpa khawatir dengan masalah keuangan.

Sulit dipercaya jika beach money bisa datang dari sebuah bisnis yang selalu saya tolak sebelum tahun 2002. Dulu saya merasa bisnis MLM bukan untuk saya. Bahkan saya tidak membuka pikiran saya sedikit pun untuk MLM. Saat itu fokus saya adalah menjadi profesional di sebuah perusahaan dan target saya adalah memajukan perusahaan. Dalam pandangan saya waktu itu, MLM sehebat apa pun, adalah bisnis untuk orang-orang yang tidak punya pilihan. Sedangkan saya, punya karier bagus di kantor.

Akhirnya di tahun 2002, saya berada dalam keadaan tidak punya pilihan. Saat itu, beberapa impian saya tak mungkin saya dapatkan dari karier saya. Saya melihat gambaran akhir yang tidak memuaskan dari hidup saya jika saya meneruskan karier di kantor. Kondisi ini memaksa saya melirik peluang lain. Di saat itulah saya membuka diri untuk bisnis MLM.

Saya tidak mempunyai pilihan. Modal usaha tidak punya, pengalaman tidak punya, ide bisnis juga tidak punya. Jadi mau tak mau saya membuka diri untuk MLM. Setelah mempelajari MLM dan mulai menekuni bisnis ini secara serius tahun 2002, saya benar-benar takjub dengan bisnis ini. MLM adalah bisnis yang bisa dijalankan siapa saja dengan modal sangat kecil, resiko kecil tetapi berpotensi penghasilan pasif tanpa batas. Selain uang dan kebebasan waktu, Anda juga mendapatkan pengembangan kepribadian dan penghargaan. Menurut saya, bisnis MLM adalah sarana pengembangan keuangan dan kepribadian yang sangat unik dan menarik.

Kadang saya suka heran mengapa ada yang negatif terhadap bisnis MLM. Tapi saya setuju dengan kata-kata Eric Worre, penulis buku Go Pro, bahwa MLM adalah bisnis yang tidak sempurna, hanya lebih baik. Salah satu kelemahan MLM adalah Anda yang menjalankan bisnis ini akan menghadapi tantangan dari orang-orang negatif yang bisa melemahkan dan bahkan bisa membuat anda trauma. Tapi pengalaman mengajarkan bahwa tantangan dari orang negatif tidak akan membuat anda gagal kecuali anda memilih untuk menyerah.

Lagipula tantangan ini hanya sementara saja Anda alami, tidak selamanya. Eric Worre mengatakan, “Anda harus menerima ketika orang-orang bodoh di lingkungan Anda kurang menghargai Anda untuk sementara.”

Saya sepakat dengan kata-kata Almarhum Jim Dornan, salah satu fegenda di industri MLM dunia, bahwa MLM adalah “bisnis yang sederhana, indah, namun tersamar.” Ya, MLM adalah keindahan yang tersamar. Ada banyak keindahan yang seolah-olah tersembunyi dan tak terlihat di permukaan. Sedangkan kebanyakan orang hanya melihat puncak gunung es yang di permukaan saja, dan kehilangan informasi berharga di bawahnya.

Hal itu mengakibatkan banyaknya kesalahpahaman mengenai bisnis MLM karena sebagian besar melihat dari perspektif yang tidak tepat. Bahkan, beberapa keindahan

bisnis MLM baru diketahui setelah seseorang dengan serius menekuni bisnis ini.

Ini adalah kebalikan dari sebuah villa mewah. Maksud saya begini. Sebuah villa mewah terlihat dari kejauhan sangat indah dan sempurna. Akan tetapi, setelah Anda masuk ke dalam rumah dan memperhatikan beberapa detail, maka Anda akan bertemu dengan sedikit cacat seperti dinding yang catnya sedikit terkelupas, lantai yang sedikit cacat, daun pintu yang sedikit lecet dan lain sebagainya. Nah, MLM sebaliknya dari itu. Dari jauh MLM seolah penuh dengan persepsi negatif. Tetapi jika Anda pelajari lebih mendalam dan bahkan masuk dan menjalankan bisnisnya, MLM akan kelihatan semakin indah.

MLM adalah keindahan yang tersamar. Buku ini tidak menjelaskan rincian kelebihan MLM. Jika buku ini ada ditangan Anda, seharusnya Anda positif atau setidaknya tertarik dan penasaran dengan MLM. Tujuan buku ini bukan untuk menjelaskan kelebihan bisnis MLM melainkan untuk Memperlengkapi para pebisnis MLM dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin bisnis.

MLM adalah bisnis kepemimpinan. Maka belajar menjadi pemimpin adalah suatu keharusan untuk sukses. Sebenarnya MLM adalah bisnis yang sederhana, tetapi betapa rumitnya pikiran manusia itu sendiri sehingga hal yang sederhana kadang dibuat rumit sehingga menimbulkan banyak kesalahpahaman Karena itu, dibutuhkan buku yang bisa memandu para pebisnis MLM agar berkembang menjadi leader hebat yang memiliki bisnis yang kuat dan memberikan/reedom kepada mereka.

Kebanyakan MLM tidak menyediakan panduan tersebut. Buku-buku MLM yang bisa Anda jumpai umumnya hanya membahas teori yang dangkal, kecuali beberapa judul yang menjadi rujukan saya. Buku ini hadir bukan dari teori semata- mata, melainkan dari pengalaman saya belasan tahun di lapangan hingga saat buku ini ditulis.

Buku ini adalah ramuan dari tujuh betas tahun pengalaman saya di MLM lima belas buku bermutu yang saya baca dan jadikan referensi, dan tiga tahun penulisan yang penuh dengan perjuangan. Buku ini adalah buku kepemimpinan MLM pertama di Indonesia.

Tidak banyak buku MLM dari Indonesia yang benar-benar berkualitas. Itu Sebabnya buku ini hadir menjadi mentor sekaligus sahabat, tempat anda mencari inspirasi untuk memimpin, mengutip kata kata kunci untuk materi pelatihan, dan tentu saja untuk menuntun anda ke posisi yang anda inginkan.

Selamat Membaca Leader…!!!

SIKAP,

INTEGRITAS,

DAN LOYALITAS

BAB 2

Sikap Adalah Aset Yang Berharga

Dalam bidang apa pun, sikap adalah faktor penting yang menentukan kesuksesan melebihi faktor teknis dan bakat. Sikap adalah aset yang berharga.

Contoh, dalam kontes kecantikan misalnya, pemilihan Miss Universe, yang dinilai tidak hanya faktor kecantikan semata, melainkan sikap para kontestan juga turut dinilai.

Contoh lain ketika terjadi serangan teroris 11 September di Amerika Serikat, hampir semua maskapai penerbangan mengalami kerugian. Tetapi di saat itu ada sebuah maskapai penerbangan kecil yang justru mengalami kemajuan, yaitu Southwest Airlines. Apa rahasianya? Direktur HRD maskapai ini, Jose Colmenares menyatakan bahwa kuncinya terletak pada perekrutan karyawan. Mengapa? Colmenares memberi tahu rahasia kesuksesannya, “Dalam merekrut karyawan, kami tidak mencari yang berpengalaman atau yang punya ketrampilan. Tapi kami mengutamakan yang memiliki sikap yang bagus, misalnya yang semangat, humoris, percaya diri, ramah dan mau melayani” jadi sikap adalah faktor yang menentukan kesuksesan seseorang di bidang apapun.

Apa itu sikap? Sikap adalah sesuatu dalam diri Anda sendiri yang mempengaruhi cara pandang Anda terhadap segala sesuatu. Kabar baiknya, sikap adalah faktor internal yang dapat Anda kendalikan. Faktor eksternal seperti kondisi perekomian yang lesu, penolakan, adanya downline yang berhenti, keadaan cuaca yang tidak menguntungkan, banjir, macet dan lain-lain, tidak bisa Anda kendalikan.

Tetapi sesulit apa pun faktor eksternal itu semua tergantung sikap Anda. Masalah bukanlah masalah, itu tergantung cara Anda memandangnya. Contoh: Jika produk yang dipasarkan oleh perusahaan sedang kosong, hal ini bisa menjadi masalah bagi sebagian orang. Tetapi, dengan mengubah sikap atau cara pandang, masalah bisa menjadi hal yang positif. Misalnya Anda bisa berpikir bahwa produk kosong berarti produk itu laku, benar? Nah, jika produk itu laku berarti produk itu bagus. Dengan penalaran seperti itu, masalah produk kosong bisa menjadi hal yang positif, yaitu produk bagus. Semua bergantung kepada cara pandang Anda, faktor internal yang bisa dikendalikan.

Kabar baik yang kedua adalah bahwa sikap itu hanyalah masalah keputusan, bukan keterampilan yang membutuhkan waktu yang lama untuk melatihnya. Karena sikap adalah sebuah keputusan, Anda bisa dengan cepat mengubah sikap kapan pun Anda mau.

Misalnya sikap Anda lagi negatif dan bete karena terjebak macet. Percuma Anda mengeluh karena macet adalah aktor eksternal yang tidak bisa Anda ubah. Dalam sekejap anda bisa mengubah sikap negatif menjadi positif dengan mendengarkan CD / USB berisi audio inspirasi dan memanfaatkan waktu di dalam mobil untuk mendengarkan motivasi positif. Ini hanya sebuah keputusan dan bisa diubah dalam sekejap.

Sikap adalah permainan dalam pikiran. Andalah yang mengendalikan sikap Anda sendiri Anda bisa membuatnya positif atau negatif. Tapi sikap negatif tidak membawa manfaat apa-apa untuk Anda. Karena itu, berjuanglah untuk selalu bersikap positif di segala situasi. Ingat, Andalah yang mengendalikan sikap Anda, bukan orang lain.

Kesuksesan Anda di bisnis MLM tergantung 90% kepada sikap Anda. Faktor teknis hanya 10% pengaruhnya. Jadi sikap sangat berperan menentukan kesuksesan Anda. Semua orang yang menekuni bisnis MLM pasti mengalami masalah seperti banyaknya penolakan, adanya downline yang berhenti atau pindah ke perusahaan lain, masalah produk kosong, masalah manajemen perusahaan, masalah hubungan dengan upline dan downline dan sebagainya.

Sebagian besar dari mereka yang mengalami masalah ini akhirnya memilih untuk berhenti dari bisnis MLM. Tetapi ada sebagian kecil yang tetap bertahan dan akhirnya mereka sukses. Jika masalah yang dialami sama, mengapa ada yang gagal dan ada yang berhasil? Ya, meskipun mereka mengalami masalah yang sama tetapi sikapnya berbeda. Kelompok yang lebih kecil memilih untuk bersikap positif sedangkan kelompok mayoritas bersikap negatif. Jika Anda cenderung bersikap negatif, maka hanya tinggal tunggu waktu saja Anda berhenti di bisnis MLM.

Contoh berikut saya ambil dari pengalaman saya di awal saya membangun bisnis MLM. Waktu itu saya bersama seorang teman menghadiri sebuah pertemuan presentasi bisnis yang diselenggarakan di sebuah hotel. Ketika acara dimulai ternyata penampilan presenternya sangat mengecewakan. Cara presentasinya tidak jelas dan tidak menarik. Saya langsung ngomel dalam hati dan mulai komplain dengan SMS ke upline saya, “Pak, presenternya jelek, gawat ini saya mengundang teman lagi” Tetapi upline saya menjawab: “Nah, itulah hebatnya bisnis ini, yang jelek saja bisa, apalagi Anda”

Kalimat yang singkat dari upline saya langsung mengubah sikap saya seketika itu juga. Saya pikir, “Benar juga ya, orang dengan kemampuan jelek seperti ini saja bisa sukses, apalagi saya.” Presenter yang jelek justru membuat sayo tambah semangat. Semua hanya karena sikap.

Tetapi bagaimana dengan teman saya itu?. Dia tidak bergabung. Saya yakin banyak orang yang melihat presentasi yang tidak menarik memutuskan untuk tidak bergabung. Tetapi hanya sedikit orang yang bisa tetap bersikap positif melihat sebuah presentasi yang tidak menarik. Faktor eksternalnya

sama, bedanya di sikap.

Sungguh beruntung kita menjalankan bisnis MLM. Sebuah bisnis yang 90% kesuksesan tergantung kepada sikap, faktor internal yang bisa kita kendalikan, dan dalam sekejap bisa diubah.

Tetaplah Bersikap Positif.

Butterfly Effect

Sebuah ungkapan tentang sikap mengatakan: “attitude is a small thing that makes a big difference”. Sikap adalah hal kecil yang membuat perbedaan besar. Karena hal kecil maka sikap cenderung disepelekan. Padahal hanya karena hal kecil yang namanya sikap, nasib seseorang bisa berakhir tragis ataupun sebaliknya, happy ending.

Pernah mendengar istilah Butterfly Effect ? Ini adalah istilah teori kekacauan (chaos teory) bahwa perubahan kecil pada satu tempat dalam suatu sistem dapat mengakibatkan perbedaan besar di kemudian hari. Butterfly Effect merujuk pada sebuah pemikiran bahwa kepakan sayap kupu-kupu di hutan belantara Amazon, Brasil, dapat mengakibatkan angin tornado di Texas, Amerika Serikat beberapa hulan kemudian. Bayangkan, hanya kepakan sayap kupu-kupu tetapi mengakibatkan tornado di bagian lain dari bumi. Butterfly effect dengan tepat menggambarkan pengaruh sikap sebagai hal kecil yang berdampak besar.

Sikap adalah faktor internal yang bisa diubah karena merupakan pilihan. Anda mau bersikap positif atau negatif adalah sepenuhnya pilihan Anda sendiri, bukan pilihan kondisi atau pihak lain. Anda sepenuhnya mengendalikan pilihan Anda. Jadi sikap adalah hal kecil yang bisa Anda kendalikan.

Tapi meskipun kecil, Anda harus memperbaiki sikap Anda sebelum mendapatkan hal-hal besar. Saya sering mengajukan pertanyaan kepada para pelaku MLM: “Mana lebih dahulu, menjadl sukses atau bersikap sukses?” Hampir semua pelaku MLM mengetahui jawabannya. Bersikap sukses terlebih dahulu. Tapi sering kali penyebab orang gagal di MLM adalah masalah sikap. Mereka gagal bersikap positif.

Ketika bisnis mereka berkembang dengan benar, sangatlah mudah untuk bersikap positif. Tetapi keadaannya berbeda jika bisnis sedang bermasalah. Semua pelaku MLM pasti menghadapi masalah, terutama di awal karier mereka. Di situlah ujiannya. Sebagian besar pelaku MLM gagal total. Saya ulangi, berdasarkan pengalaman, sebagian besar pelaku MLM gogal total di awal karier mereka bukan karena mereka tidak berbakat, melainkan karena masalah kecil itu, sikap.

Banyak yang mengharapkan kesempurnaan dari bisnis MLM yang mereka jalankan. Mereka ingin produk yang sempurna, manajemen yang sempurna, marketing plan yang sempurna, upline yang sempurna, downline yang sempurna, support system yang sempurna, tapi tidak ada yang sempurna. Mereka pun kecewa mereka gagal mempertahankan sikap positif. Beberapa diantara mereka menjadi negatif terhadap bisnis MLM. Beberapa lagi pindah ke perusahaan lain dan meneruskan pencarian mereka akan MLM yang sempurna.

Dan tebak ?, mereka kecewa lagi, negatif lagi, pindah lagi, menjadi kutu loncat MLM ataupun menjadi Anti MLM.

Penyakit Situsinis

Di kalangan para pemimpin, sikap juga berperan penting dalam menjalin hubungan atau pun mengatasi masalah.

“Orang tidak bermasalah dengan sekelilingnya, orang bermasalah dengan dirinya sendiri, kemarahan, ketakutan, ego, keserakahan!” Apakah Anda setuju dengan pernyataan ini?

Hubungan kita dengan orang lain hanya bisa sesehat diri kita sendiri. Anda ingat cerita tentang terasi di janggut kakek? Suatu hari seorang kakek kedatangan cucunya yang nakal. Ketika si kakek sedang tidur siang, cucunya mengoles sedikit

terasi di jenggot si kakek. Saat si kakek bangun, dia mencium bau tengik.

Kakek bilang, “Kamar ini bau.”

Si kakek keluar kamar, lalu bilang, “Ruang tamu juga bau.”

Akhirnya dia keluar dari rumah dan ternyata bau juga.

Akhirnya si kakek berteriak, “Seluruh dunia bau!”

Padahal yang bau janggutnya sendiri. Jika ada sedikit terasi yang menempel di janggut kita, maka seluruh dunia akan bau Jika sikap kita bermasalah, hubungan kita dengan semua orang akan terganggu.

Jika si A bermasalah dengan si B, si A bermasalah dengan si C, dan si A juga bermasalah dengan si D. Kemungkinan sumber masalah ada di dalam diri si A sendiri. Bersihkan janggut kita dari terasi supaya hubungan kita dengan orang lain menjadi lebih sehat. Tahukah Anda penyakit sosial apa yang lagi populer saat ini ? Penyakit situsinis.

Sinis kepada siapa aja. Orang yang bermasalah selalu bersikap negatif kepada orang-orang lain. Sebentar-sebentar dia mengeluh: “Saya kesal dengan si Joni, bla bla bla ” Tidak lama kemudian dia kembali komplain: “Aku heran dengan si Budi, cara berpakaiannya norak sekali, bla bla bla ….” Lalu dia kembali curhat: “Tahu gak, si Ratna kemarin parah banget, bla bla bla ….” lni adalah orang yang terkena penyakit situsinis. Sinis melulu. Persis kalimat berikut:

Susah lihat orang senang dan senang lihat orang susah.”

Ada rasa dengki luar biasa di dalam dirinya. Cemburu jika melihat orang lain senang. Tapi penuh gairah saat bercerita tentang susahnya orang lain. Ini penyakit sikap yang akan mengganggu hubungan dengan orang lain. Jika kita ingin menjadi pemimpin yang benar, mulailah dengan sikap yang benar. Jadilah orang yang baik. Pemimpin yang punya hati yang pengasih.

Jangan merasa susah jika melihat teman Anda senang. Harusnya Anda ikut senang, bukan ?

Demikian pula, jangan merasa senang melihat kesusahan orang lain. Ke mana hati nurani kita? Kok bisa bahagia melihat penderitaan orang lain. Di dalam kitab suci agama apa pun kita diajarkan untuk mengasihi semua, bahkan kepada musuh sekalipun.

Jadilah pemimpin yang punya hati yang baik. Mulailah dengan sikap yang benar.

Sikap Terhadap Bisnis

Ketika Anda bergabung di sebuah bisnis MLM,bagaimana sikap Anda terhadap bisnis ini? Anda menganggapnya sebuah bisnis besar atau hanya bisnis sampingan aja? Satu hal yang sederhana mengenai sikap terhadap bisnis MLM adalah sebagai berikut:

Jika Anda menganggap MLM bisnis kecil, hasilnya juga kecil. Jika Anda menganggap MLM bisnis besar, hasilnya juga besar.

Banyak orang menganggap bisnis MLM hanya bisnis sampingan atau bisnis kecil-kecilan aja. Mengapa? Karena modal yang dibutuhkan untuk bergabung di bisnis MLM sangat kecil dibandingkan bisnis tradisional. Karena modalnya kecil, banyak yang menganggapnya bisnis yang tidak terlalu serius. Dampak dari sikap ini sangat besar. Jika kita mengganggap bisnis ini bisnis kecil pasti komitmen kita juga kecil.

Ltu sebabnya banyak yang keberatan mengeluarkan, uang tambahan untuk berlangganan materi pembelajaran atau membeli buku dan hadir di seminar-seminar. Waktu yang dikeluarkan untuk membangun bisnis ini juga hanya sedikit saja. Sama sekali tidak maksimal. Mengapa ?, karena mereka menganggap bisnis MLM hanya bisnis receh aja. Inilah penyebab utama mengapa sebagian besar orang yang menjalankan bisnis MLM gagal total. Hanya masalah sikap saja, hal sepele yang berdampak besar.

Sebaliknya, mereka yang menganggap bisnis MLM adalah bisnis besar akan mengeluarkan seluruh potensi mereka secara maksimal. Seluruh sumber daya yang dimiliki seperti waktu, tenaga dan uang akan dikerahkan untuk membangun bisnis MLM mereka, sama seriusnya dengan membangun bisnis tradisional bernilai miliaran. Mereka tidak keberatan untuk membayar biaya pelatihan dan membeli materi pembelajaran. Mereka juga akan fokus menggunakan cukup banyak waktu untuk membangun bisnisnya. Hasilnya bisnis mereka pun berkembang menjadi besar.

Saya salut dengan seorang pemimpin MLM sukses di Indonesia yang bercerita ketika di awal beliau bergabung. Sewaktu tanda tangan untuk join yang nilainya hanya di bawah seratus ribu rupiah, beliau mengatakan seolah-olah menandatangani akte perusahaan besar dengan namanya sendiri.

Jadi dia memulai bisnis MLM dengan sikap yang tepat. Tak heran bisnisnya menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Jadi bagaimana sikap Anda terhadap bisnis MLM yang Anda jalankan ?

Sikap Mandiri

Sikap mandiri adalah salah satu sikap yang sering saya tekankan kepada member baru yang aktif. Sikap mandiri diwakilkan oleh satu kalimat singkat: “Ini bisnis saya sendiri” Dengan menganggap bisnis ini sebagai bisnis kita sendiri, maka kita akan secepat mungkin belajar bagaimana caranya menjalankan bisnis dengan benar. Meskipun di awal kita mungkin dibantu oleh upline, namun sikap ini membantu kita untuk belajar dengan cepat supaya tidak bergantung kepada upline. Saya sarankan Anda membeli materi pembelajaran yang mengajarkan langkah langkah untuk membangun bisnis dan juga menghadiri pelatihan khusus member baru.

Mereka yang bergantung kepada upline hampir dipastikan bisnisnya akan berjalan dengan lambat atau berhenti. Mengapa? Karena ini bisnis kita sendiri. Anda bisa sukses karena Anda sendiri. Jika Anda gagal juga karena Anda sendiri, bukan karena upline, downline atau crossline. Tidak ada orang lain, termasuk upline Anda yang baik hati yang akan membangun bisnis Anda. Anda yang bertanggung jawab atas

bisnis Anda sendiri.

Sikap mandiri akan mencegah seseorang untuk meyalahkan orang lain di balik kegagalan mereka. Jangan menyalahkan upline karena tidak membantu Anda. Meskipun upline atau sponsor Anda menjanjikan bantuan, ingatlah kenyataan bahwa upline tidak berkewajiban membantu Anda. Karena bisnis MLM didesain sebagai sebuah bisnis mandiri bagi semua orang. Skema pembagian bonus di MLM juga sangat adil sehingga mereka yang bekerja lebih keras sangat mungkin memiliki peringkat dan penghasilan di atas upline.

Karena itu, jangan menyalahkan upline apalagi marah karena mereka tidak membantu Anda seperti yang pernah dijanjikan. Karena bisnis Anda bisa lebih besar daripada upline Anda.

Banyak yang berargumen upline harus membantu karena beranggapan bisnis kita juga milik upline.

Mereka bilang: “Enak aja upline tinggal menikmati hasil kerja kita. Sikap ini bukan sikap mandiri. Lagipula, pandangan bahwa upline hanya menikmati yang kita kerjakan juga tidak sepenuhnya benar.

Ingatlah hal ini. Sebesar-besarnya bisnis Anda, itu hanya satu kaki dari upline Anda, Untuk punya penghasilan dan peringkat tinggi, upline Anda harus mempunyai minimal dua kaki yang berkembang. Karena itu bersikaplah mandiri dan jangan bergantung kepada upline. Bisnis Anda bisa melebihi upline.

Jangan punya mental pengemis, yaitu suka meminta- minta downline atau spill-over (istilah upline memasang downline baru dibawah jaringan kita). Meskipun upline Anda pernah menjanjikan, tapi setelah Anda berada dalam bisnis ini dan serius, saya ingin sampaikan kenyataan bahwa bisnis Anda bisa lebih besar dart upline tanpa bantuan upline sekalipun. Miliki mental memberi, bukan minta-minta.

Jangan tanya apa yang upline bisa berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang bisa Anda berikan kepada tim Anda. ltu baru namanya sikap mandiri. Pada akhirnya, mereka yang mandiri dan bertanggung jawab akan menjadi pemimpin besar dengan penghasilan besar.

Sikap Rendah Hati

Sikap penting berikutnya adalah sikap rendah hati. Sikap ini membantu seseorang untuk mempelajari langkah-langkah dasar yang sesuai sistem. Ini mencegah seseorang untuk bersikap sok tahu. Mempelajari langkah-langkah sederhana sesuai sistem sangat penting untuk memastikan terjadinya duplikasi. Juga penting untuk menjaga langkah-langkah tersebut tetap sederhana dan tidak tergoda untuk kreatif dan menambah langkah-langkah lain di luar sistem. Untuk itu diperlukan kerendahan hati untuk bersikap sebagai gelas kosong yang siap belajar dan tunduk kepada sistem.

lni sering kali tidak mudah bagi beberapa orang, terutama yang mempunyai latar belakang pimpinan perusahaan konvensional, yang di dalam bisnis MLM harus mendengarkan uplinenya yang kemungkinan hanya seorang mahasiswa atau karyawan biasa. Sikap rendah hati akan membantu seseorang untuk tunduk kepada sistem yang sudah terbukti. Pengalaman atau keterampilan kita di bisnis konvensional belum tentu relevan dengan bisnis MLM yang unik.

Waspadai Sikap Big Shot

Sampai kapan seseorang harus menjaga sikap rendah hati? Sikap rendah hati harus dijaga selamanya. Bahkan di luar bisnis MLM, sikap ini tetap saja sebuah permata yang berharga.

Sayang sekali, ada beberapa pemimpin yang tidak konsisten menjaga sikap rendah hati. Ketika memulai bisnis, mereka cukup rendah hati untuk mengikuti sistem. Tetapi setelah mencapai prestasi tertentu, mereka menjadi big shot. Merasa diri mereka orang penting dan tiba-tiba berubah menjadi arogan. Merasa lebih pintar dari upline dan bahkan sistem.

Gejalanya pemimpin big shot ini mulai bersikap kritis terhadap upline, perusahaan dan support system. Sikap arogan ini akan merusak solidnya tim yang sudah dibangun dengan bersusah payah. Pemimpin big shot seperti ini lupa bahwa dirinya menjadi besar karena sikap rendah hati dan ketundukan kepada sistem. Setelah besar justru melakukan kebodohan dengan merusak sistem yang membesarkannya.

Tidak perlu menjadi orang nomor satu di MLM. Kita ingin menikmati kebebasan, dan untuk itu cukup menjadi orang nomor dua atau nomor tiga dibawah upline anda atau dibawah sistem.

Who care ? Siapa yang peduli terhebat ? Banyak pemimpin menjadi nomor satu dan berpengalaman mengakui bahwa ambisi berlebihan untuk menjadi orang nomor satu telah menghancurkan bisnis mereka. Jika Anda ingin menjadi orang nomor satu, maka Anda tidak akan bebas.

Demikian pula jika suatu saat downline Anda lebih dipuji atau dihargai orang lain dibanding Anda sendiri, apakah Anda akan marah atau tidak senang? Apakah Anda menjadi dengki kepada downline Anda karena prestasi mereka lebih mengkilap daripada Anda? Tetaplah bersikap rendah hati dan waspada jangan menjadi big shot.

Sikap Terhadap Masalah

Sebagai seorang pemimpin, tentu saja Anda harus kuat. Maksud saya kuat secara mental, bukan fisik. Orang yang mentalnya tangguh sanggup menghadapi setiap masalah dalam bisnis MLM, terutama masalah konflik kepribadian dengan orang-orang yang terlibat dalam bisnis Anda.

Sebagai pemimpin, kita harus mampu mengelola emosi dan menjaga pandangan tetap positif, apa pun keadaan dan pertentangan yang mungkin muncul. Kita harus siap menghadapi keadaan yang tidak diharapkan terutama ketika bekerja sama dengan “orang yang sulit”. Mampu menangani emosi ketika seseorang mengecewakan Anda merupakan hal penting bagi seorang pemimpin.

Kadang-kadang ada orang yang berbohong kepada Anda, mengatakan satu hal tapi mengerjakan hal lain. Kadang- kadang ada yang tidak mencapai gol atau bahkan ada yang berhenti. Bahkan Anda sendiri pun mungkin gagal mencapai beberapa gol pada saat Anda lagi bersemangat untuk maju. Ketika semua itu terjadi, jangan bereaksi berlebihan. Ledakan kemarahan atau pertikaian justru akan menambah masalah. Kita harus belajar menghadapi segala sesuatu dengan emosi yang lebih tenang. Tarik napas panjang dan sadari bahwa semua masalah tersebut tidak seberat tampaknya. Semuanya akan berlalu juga. Ketika badai melanda, ujung-ujungnya matahari akan bersinar kembali.

Saat Anda mengejar gol, Anda akan mengalami saat manakala orang tampak seperti menyinggung Anda, atau bahkan menyerang ketika Anda mencapai kemajuan tertentu. Anda harus belajar mengabaikannya dan tidak tersinggung. Orang-orang seperti itu biasanya juga tidak akan terlalu lama berada di sekitar kita. Sebenarnya, kebanyakan “serangan” yang diungkapkan juga tidak ditujukan kepada Anda. Sebaliknya, itu merupakan gambaran rasa tidak aman dan ketidak-dewasaan mereka sendiri.

Kita harus menjadi pribadi yang lebih hebat, berempati dan menempatkan segala sesuatu pada sudut pandang yang benar. Masalah seberat apa pun tidaklah mematikan. Masalah hanyalah bagian dari poses pertumbuhan. Jadi ketika menghadapi masalah besar, itu adalah ujian bagi kita untuk tumbuh berkembang menjadi pribadi yang lebih hebat.

Orang yang bersikap matang, dengan emosi stabil, jauh lebih mudah menarik dan mempertahankan anggota timnya. Sebaliknya, orang yang emosinya labil dan bereaksi secara berlebihan tidak bisa mempertahankan timmya. Pemimpin itu bermental tangguh dan mampu mengendalikan emosinya. Anda tentu tidak mau. mengikuti orang yang emosinya meledak-ledak dan bereaksi secara berlebihan, bukan ?

Mengelola emosi adalah hal penting apabila Anda bekerja dalam bisnis manusia. Kematangan dan emosi yang stabil benar-benar bekerja. Hasil terbaik diraih oleh mereka yang membuat kesalahan paling sedikit saat bekerja sama dengan orang lain. Itulah MLM, Bisnis kepemimpinan.

BAB 3

Integritas – Menjadi Pemimpin Yang Dipercaya

Saya menyukai pernyataan ini: “Jika orang suka kepada Ando maka mereka akan menjadi teman anda, tapi hanya jika orang percaya kepada Anda, barulah mereka mau berbisnis dengan Anda.” Membuat orang lain suka saja tidak cukup untuk berbisnis. Ada orang yang temannya banyak, tetapi jika diajak berbisnis ternyata banyak temannya yang ragu bekerja sama dengannya. Apakah Anda punya teman seperti itu? Jadi sekadar membuat orang suka saja tidaklah cukup. Menjadi orang yang dipercaya adalah elemen penting dari bisnis dan kepemimpinan.

Bagaimana caranya menjadi pemimpin yang dipercaya ? Menurut survei UCLA dan Korn/Ferry International terhadap 1300 eksekutif senior mengenai kualitas kepribadian apa yang paling penting untuk kesuksesan bisnis, 71% menjawab INTEGRITAS. Integritas adalah dasar untuk meraih kepercayaan.

Apa itu integritas? Integritas adalah melakukan yang dikatakan. Integritas itu terbuka, terang benderang, dan tak bisa disembunyikan. People skill kadang bisa dipalsukan dan terlihat dipermukaan saja. Berkali-kali saya bertemu dengan orang yang penampilannya sopan, menarik, dan menyenangkan. Kelihatannya seperti orang baik. Tetapi setelah sekian lama bekerja sama dengan orang tersebut, ketahuan kalau penampilan baiknya polesan belaka. Orangnya ternyata culas dan suka menipu. Hahaha … Pasti Anda juga kenal beberapa teman seperti itu. ltu namanya tidak berintegritas. Kalau integritas itu hal yang sebenarnya, isi dalamnya. Integritas tak bisa dipalsukan.

Integritas itu bukan kepribadian bawaan lahir, melainkan karakter atau watak yang harus dibangun dan dikembangkan melalui proses yang tidak instan Bagaimana cara mengembangkan integritas, sehingga kita menjadi pemimpin yang dipercaya ?

Integritas Dibangun Dari Hal-Hal Yang Kecil

Meskipun integritas adalah elemen penting dalam kepemimpinan, jangan berpikir bahwa integritas itu baru diperhatikan apabila menyangkut masalah besar atau serius. Integritas justru dibangun dari hal-hal kecil.

Sebuah ungkapan dalam Injil, kitab suci mengatakan: “Barang siapa setia dalam perkara kecil, dia akan setia juga dalam perkara besar.” Jika Anda gagal dalam perkara kecil maka Anda juga gagal dalam perkara besar.

Mencuri seribu sama saja dosanya dengan mencuri sejuta. Meskipun Anda pinjam uang hanya seribu ingat jangan menganggap sepele sehingga pura-pura lupa dan tidak dikembalikan. Contoh lain: Misalnya anda berjanji mau memberikan sebuah info kepada seseorang. Meskipun anda menganggap hal itu sepele tetapi tetaplah tepati janji. Orang lain akan mencatat apakah Anda orang yang berintegritas atau tidak. Integritas Anda dibangun dari hal-hal kecil.

Membangun lntegritas Dalam Lima Bidang

Anda bisa membangun integritas dalam lima bidang berikut ini:

Jujur

Orang yang suka berbohong bukan orang yang berintegritas. Kejujuran adalah harga mutlak untuk sebuah integritas. Kebohongan taruhannya adalah kehancuran yang tragis.

Saya pernah mengenal beberapa pemimpin yang tidak bisa mempertahankan bisnisnya karena dirinya suka berbohong. Dalam waktu singkat bisnis yang sudah dibangun dengan susah payah, runtuh dalam sekejap.

Menepati Janji

Janji adalah utang, sekecil apa pun. Jangan anggap remeh atas sebuah janji. Jika Anda ragu bisa menepatinya, sebaiknya jangan berjanji. Karena integritas Anda dibangun dari janji- janji yang Anda buat. Hal ini termasuk menepati waktu ketika Anda ada janji bertemu dengan seseorang. Jangan sampai kita dikenal sebagai orang yang tidak on time ketika janji bertemu.

Lebih baik pahitnya secangkir kopi daripada manisnya seribu janji yang tidak ditepati. Hehehe ….

Menjaga Rahasia

Apakah Anda suka membocorkan rahasia berupa hal konfidensial yang tidak selayaknya orang lain tahu. Misalnya ada downIine yang pada sesi konsultasi curhat mengenai masalah pribadinya. Apakah kemudian Anda ceritakan hal yang bersifat pribadi ini kepada orang lain? Ingatlah, orang lain bercerita masalah pribadinya kepada Anda karena percaya Anda akan menjaga rahasianya. Karena itu, Anda harus menjaga rahasia tersebut apa pun yang terjadi.

Tidak Menjelek – Jelekkan Orang Lain

Berita negatif jauh lebih menarik daripada berita positif. ltu sebabnya orang suka bergosip dan menceritakan kejelekan orang lain. Sebagai orang yang berintegritas, apakah kita juga senang menyebarkan berita negatif tentang orang lain? Jika kita suka menjelek-jelekkan orang lain, maka orang lain tidak akan percaya kepada kita. Mereka takut suatu saat Anda juga akan menjelek-jelekkan dirinya.

Jangan Curang Masalah Keuangan

Dalam bidang keuangan, ada banyak kesempatan untuk membangun integritas. Sebaliknya, banyak pemimpin jatuh di bidang ini. Jika Anda orang yang berpegang kepada nilai kejujuran, Anda akan bertekad untuk tetap jujur dalam masalah keuangan.

Prinsip yang kita pegang dalam masalah keuangan adalah jangan mengambil yang bukan hak Anda. Itu namanya mencuri atau korupsi. Jika Anda meminjam uang dari orang lain, apapun, segera kembalikan pada waktu yang disepakati. “Jangan pura-pura lupa. Ingatlah, orang lain mencatatnya meskipun yang Anda pinjam hanya seribu dibangun dari hal-hal kecil.

Jangan bersikap egois dan curang kepada siapa pun demi keuntungan pribadi. Bisnis MLM adalah bisnis jangka panjang. Hubungan kita dengan anggota tim adalah hubungan jangka panjang yang dilandasi sikap saling percaya. Jangan tergoda untuk mengambil keuntungan jangka pendek dan mengorbankan keuntungan jangka panjang. Seseorang yang berintegritas akan mengutamakan prinsip yang benar daripada keuntungan pribadi.

Orang yang berintegritas rela berkorban demi prinsip yang benar daripada mengambil yang bukan haknya secara curang. Integritas itu sangat mahal, Anda tidak bisa membelinya. Karena itu, jangan ragu berkorban untuk mempertahankannya.

Kaitannya dengan tidak mengambil yang bukan hak kita, saya ingin membahas satu hal yang sering terjadi di bisnis MLM, yaitu saling merebut prospek atau downline. Apakah Anda respek kepada seseorang yang terkenal suka merebut prospek atau downline orang lain? Jelas tidak! Reputasi orang tersebut langsung terjun bebas ke dasar bumi. Karena itu, untuk menjadi orang yang dipercaya saya menghimbau Anda untuk tidak melakukan hal tersebut. Sekali-kali tidak!

Prospek di luar sana masih sangat banyak dan tidak habis- habisnya. Mengapa kita tergoda untuk merebut prospek atau downline orang lain? Amin-amit jabang bayi, jangan sampai kita dikenal sebagai Tukang Rebut Downline.

Di MLM saya yang pertama, berkali-kali saya menolak downline orang lain yang ingin pindah ke jaringan saya. Saya puji uplinenya yang adalah crossline saya dan saya himbau mereka untuk tetap di jaringan yang lama. Saya tidak mau mengambil yang bukan hak saya. Saya malu. “Lebih baik saya bersusah payah membangun bisnis saya secara halal dan tidak merebut hak orang lain, daripada ongkang-ongkang kaki Sukses karena merebut hak orang lain. Reputasi yang baik secara jangka panjang Lebih bernilai daripada keuntungan jangka pendek. Seharusnya para pemimpin di MLM berpegang pada prinsip yang baik seperti ini.

Meskipun di semua MLM selalu ada peraturan yang mengatur perpindahan jaringan, jikalau Anda terpaksa melakukan itu karena beberapa alasan mi salnya upline lamanya sudah tidak aktif atau terlibat konflik yang tajam, pastikan anda sudah mengikuti semua aturan Perusahaan yang bertujuan untuk melindungi aset setap anggota. Jika tidak, jangan lakukan itu. Karena melanggar aturan perusahaan menunjukkan kita sebagai orang yang curang dan tak berintegritas

Tidak Ada Utang Piutang

Nasihat terbaik mengenai uang di dalam bisnis MLM adalah:

JANGAN PERNAH Meminjam Uang dari ( atau meminjamkan ke downline, upline, Dan Crossline ! )

Pengalaman saya belasan tahun di bisnis MLM sampai buku ini ditulis membuktikan banyak masalah akan timbul dari utang piutang. Meskipun pada awalnya, ketika seorang downline meminjam uang kepada upline, si upline mungkin merasa kasihan dan ingin membantu karena merasa downline adalah asetnya.

“Kalau tidak dibantu nanti malah hilang dari bisnis”, begitulah mungkin pikiran si upline. Akhirnya karena takut kehilangan downline, si upline pun meminjamkan uang. Lalu yang biasanya terjadi adalah downline tidak bisa melunasi utang pada waktu yang disepakati. Meskipun upline bisa memaklumi dan memaafkan, tetapi yang sering terjadi adalah downline merasa bersalah atau malu. Akhirnya cepat atau lambat, downline akan menghilang juga dari bisnis.

Nah, sekarang si upline kehilangan dua-duanya, downline dan uangnya.

Jadi demi kelancaran bisnis Anda, perhatikan ini baik-baik:

Tidak ada pinjam meminjam antara upline, downline, dan crossline !

lntegritas Dibangun dan Dihancurkan Pada Saat Sulit

Dalam kondisi normal, menjaga integritas itu tidak terlalu sulit. Tapi integritas seseorang justru diuji pada saat sulit. Apakah Anda berkompromi dan mengorbankan prinsip yang benar pada saat yang sulit? Apakah Anda membelokkan tindakan agar sesuai dengan prinsip atau membelokkan prinsip agar sesuai dengan tindakan?

Contohnya ketika Anda lagi banyak uang, Anda tidak akan tergoda untuk korupsi atau mencuri walaupun ada kesempatan. Tetapi bagaimana jika Anda sedang kesulitan keuangan, lalu muncul kesempatan untuk berbuat curang dan mengambil uang yang bukan hak Anda? Godaannya bisa jadi cukup besar.

Tetapi orang yang berintegritas akan tetap setia pada prinsip di bawah ujian sesulit apa pun. Ini termasuk tidak terpancing untuk membuka rahasia seseorang yang mengecewakan atau bahkan menghianati Anda. Orang yang berintegritas tidak akan berkompromi dan mengencerkan prinsip di bawah kondisi kepepet.

lntegritas ltu Tambang Emas

Jangan mengorbankan integritas demi popularitas. Popularitas bisa menggoda karena banyak yang berpikir popularitas akan menaikkan reputasi. Belum tentu! Sesuatu yang membuat kita popular belum tentu itu benar untuk jangka panjang. Reputasi jangka panjang itu lebih penting daripada sekadar popularitas. Misalnya ada pejabat yang mengambil kebijakan menunda kenaikan harga BBM atau kebutuhan pokok demi disukai rakyat atau demi popularitas. Tetapi jika kondisi ekonomi rnemang demikian parah sehingga mau tidak mau harus menaikkan harga, maka pemimpin yang baik siap untuk kehilangan popularitas. Akan tetapi, untuk jangka panjang, reputasi dia akan dikenal sebagai penyelamat ekonomi bangsa. Jika reputasi itu emas, integritas adalah tambang emas. Jagalah integritas maka reputasi Anda akan semakin baik.

Tetapi meskipun Anda sudah berintegritas, tetap saja Anda akan dikritik orang lain. Pernahkah Anda mendengar cerita tentang petani yang akan menjual kudanya yang sudah tua? Petani ini mangajak anaknya dan membawa kudanya ke pasar untuk dijual. Ayah dan anak petani ini menuntun kudanya melewati desa pertama. Orang-orang di desa ini mengatakan “Ayah dan anak yang sungguh bodoh, punya kuda kok dituntun, bukannya ditunggangi.”

Mendengar kata-kata tersebut, akhirnya Pak Petani minta anaknya menunggangi kudanya dan mereka pun melewati desa kedua. Apa kata orang-orang di desa kedua? “Anak yang tidak tahu diri, enak-enaknya menunggangi kuda, tidak kasihan dengan ayahnya.” Mendengar itu, akhirnya gantian sekarang, ayahnya yang menaiki kudanya. Mereka pun melewati desa ketiga. Anda bisa menebak apa komentar orang di desa ketiga? Ayah yang tidak sayang kepada anaknya.”

Ketika melewati desa keempat, ayah dan anak ini sama sama menunggangi kudanya. Apa kata orang di desa keempat ?. ayah dan anak yang tidak berperikekudaan, kuda sudah tua kok dinaikin dua orang”. Kira kira apa yang akan dilakukan petani dan anaknya ?

Sungguh sulit kalau telinga kita tipis dan terlalu mempersoalkan apa kata orang lain. Apa pun hal yang kita lakukan, selalu saja ada yang salah dimata orang lain. Meskipun apa yang Anda lakukan adalah hal yang benar, tetap saja ada yang mengkritik Anda. Dunia ini tidak semuanya orang baik. Ada banyak orang jahat. Mereka mungkin tidak jahat, tapi terserang penyakit situsinis sehingga dengki dengan kesuksesan orang lain. Jika Anda benar dan sukses, akan ada orang yang memuji Anda, namun akan ada banyak orang yang membenci Anda karena penyakit situsinis itu. Susah lihat orang senang. Karena itu orang yang berintegritas juga tidak akan luput dari kritikan.

Tetaplah berada di jalan yang benar, jangan hiraukan kritikan dari para pembenci (haters). Jika Anda dikritik secara salah, integritas akan membuat Anda tetap di jalan yang benar. Tapi jika Anda dikritik secara benar, integritas akan membuat Anda rendah hati menerima kritikan dan berubah.

Jika mau tahu siapa yang berintegritas, lihatlah orang tersebut ketika berurusan dengan orang yang lebih rendah jabatannya, lebih miskin, a tau lebih le mah dari dia. Apakah orang tersebut akan tetap bersikap baik dengan seseorang meskipun tidak ada keuntungan pribadi baginya. Seorang yang berintegritas akan tetap berbuat hat yang baik dan benar mneskipun tidak dilihat orang lain. Seperti saya katakan tadi, integritas itu tidak bisa disembunyikan, dia terang benderang dan tidak bisa dipalsukan. ltu sebabnya meningkatkan integritas adalah satu-satunya cara untuk meraih kepercayaan.

BAB 4

Loyalitas — Kacamata Kuda

Ketika John Maxwell mengulas kepemimpinan dalam buku-bukunya, loyalitas termasuk salah satu faktor kepemimpinan. Bagaimana dengan loyalitas di MLM?

Loyalitas merupakan salah satu kualitas kepemimpinan di MLM. Yang saya maksudkan di sini adalah loyalitas kepada perusahaan MLM tersebut, terhadap upline, terhadap downline dan loyalitas kepada impian Anda. Oleh karena itu, perlu menentukan prioritas untuk loyalitas Anda. Menurut Anda mana loyalitas yang menempati prioritas utama?

Setiap orang bebas menentukan prioritas mana yang terpenting baginya, dan setiap pilihan memiliki konsekuensi masing-masing. Setiap prioritas bisa diperdebatkan karena hal tersebut relatif. Misalnya Anda loyal kepada upline yang seperti apa? Anda loyal kepada perusahaan MLM yang seperti apa? Mana yang lebih penting, loyal kepada perusahaan MLM atau impian Anda?

Sebagian besar orang mungkin berpikir kita seharusnya lebih loyal kepada impian kita, karena ini melibatkan keluarga atau orang-orang yang kita cintai. Tidak salah berpikir seperti itu, karena tidak ada perusahaan MLM yang sempurna. Perusahaan MLM yang dikelola oleh manusia yang tidak sempurna bisa jadi mengecewakan kita. Tetapi jika kita terlalu gampang kecewa dan kemudian berhenti dari perusahaan MLM tersebut kemudian pindah ke perusahaan lain, kita akan dikenal sebagai kutu loncat. Loyalitas kita sebagai pemimpin dipertanyakan. Kita akan kehilangan kepercayaan orang lain.

Karena itu, jangan terlalu mudah bergabung di sebuah perusahaan MLM. Pelajari dulu beberapa kriteria yang akan menentukan apakah MLM tersebut memang layak kita gunakan sebagai kendaraan untuk mewujudkan impian kita. Kriteria yang menentukan antara lain visi pendiri MLM tersebut, produk, marketing plan dan support system.

Jika kita terburu-buru memutuskan dan ternyata salah pilih, kecewa dan memutuskan berhenti, maka resikonya loyalitas kita sebagai pemimpin dipertanyakan. Meskipun saya tidak akan membahas cara memilih MLM di bagian ini, tapi visi pendiri dan ketersediaan support system yang tepat sangat penting.

Jika Anda telah mantap dengan pilihan Anda, untuk mempertahankan loyalitas, Anda harus bersikap positif. Mengapa? Karena tidak ada MLM yang sempurna seratus persen. Ada MLM yang unggul di produk tapi kalah di marketing plan. Yang lain menang di marketing plan tapi kalah di support system. Karena itu untuk bisa loyal, Anda harus bersikap positif.

Oulu saya pernah bergabung di MLM yang produknya sering kosong. Saya dengan gampang bisa berhenti dengan alasan tersebut. Untung saya memilih bersikap positif. Saya berpikir, “Produk kosong karena faku, dan produk laku pasti bagus.” Sikap positif membuat saya bertahan di MLM tersebut dan akhirnya saya meraih semua penghargaan (reward) yang disediakan MLM tersebut.

Saya mengenal beberapa orang yang sering mengeluh mengenai MLM yang dia jalankan. Karena kecewa, akhirnya mereka pindah ke MLM lain. Apa yang terjadi? Benar, mereka komplain juga tentang berbagai hal di MLM baru tersebut. Akhirnya pindah lagi dan mengeluh lagi, begitulah seterusnya. Jika pindah-pindah terus, bagaimana kita bisa menjadi pemimpin yang loyal?

Namun, bukan berarti kita mendewakan MLM yang kita jalankan. Seperti saya katakan tadi, tidak ada MLM yang sempurna. Namun ada kekurangan yang bisa ditolerir, tetapi ada juga kekurangan yang cukup fatal sehingga kita harus memilih untuk lebih loyal kepada impian kita.

Saya pribadi pernah berhenti dari MLM pertama saya dan pindah ke MLM lain karena faktor visi pendiri. Saya tidak akan membahas hal itu secara detail, tapi saya yakin para pemimpin yang loyal akan kebingungan jika pemilik MLM tersebut juga mempunyai MLM lain dengan nama dan sistem yang berbeda. Cukup. Kalau saya bahas lagi nanti bisa menimbulkan polemik yang tak habis dibahas bertahun-tahun, hehe …. Intinya saya pernah dua kali pindah MLM karena faktor visi pendirinya.

Saya tidak membenarkan diri saya karena keluar dari perusahaan yang pertama. Ada banyak kondisi yang terlibat yang tidak diketahui orang lain. Saya salut dan angkat topi untuk rekan-rekan saya yang bertahan di perusahaan tersebut. Kesuksesan mereka di sana membuktikan bahwa loyalitas memang bernilai tinggi. Loyalitas saya pada saat itu kalah dengan mereka. Namun saya tidak menyesal keluar dari MLM tersebut meskipun jika saya bertahan di sana, penghasilan saya sudah sangat memuaskan.

Karena keluar dari MLM tersebut mata saya jadi terbuka bahwa kelor tidak sesempit daun dunia, eh terbalik. Meskipun setelah keluar dari MLM tersebut saya jatuh bangun dan pernah bangkrut, tapi saya jadi kaya dengan berbagai pengalaman. Mental saya juga makin teruji. Ada banyak hikmah dari sebuah proses yang berat.

Yang mau saya sampaikan di sini bahwa loyalitas terhadap MLM yang kita jalankan adalah sesuatu yang berharga. Jangan seperti para pelaku MLM kutu loncat yang gampang sekali memutuskan berhenti dari satu MLM dan pindah ke MLM lain. Penyebab paling sering orang pindah MLM ada dua. Penyebab pertama karena konflik pribadi dengan upline atau downline. Penyebab kedua karena bisnlsnya tidak berkembang sebagaimana yang diharapkan.

Jika Anda bermasalah dengan upline atau downline, ingatlah bahwa ini adalah bisnis Anda sendiri. Anda tetap bisa berhasil jika upline Anda bermasalah karena Anda bisa mencari upline di atas Anda atau langsung ke manajemen atau founder perusahaan tersebut. Tetaplah positif karena int bukanlah hat yang fatal. Masalah hubungan juga bisa terjadi lagi walaupun Anda pindah ke MLM lain. Sering kali yang harus dibereskan adalah diri kita sendiri, bukan orang lain.

Jika Anda merasa bisnis Anda belum berkembang sesuai yang diharapkan, pertanyaan saya adalah, “Apakah Anda sudah cukup maksimal menerapkan sistem yang diajarkan di MLM tersebut?” “Berapa jumlah presentasi Anda dalam sebulan?” Jika jumlahnya di bawah tiga puluh kali, tampaknya Anda akan mengalami hal yang sama di MLM baru jika tidak meningkatkan jumlah presentasi. Tidak ada gunanya pindah- pindah MLM jika etos kerja tidak ditingkatkan.

Jangan terlalu gampang memutuskan Anda gagal di perusahaan MLM tersebut dan pindah ke MLM lain. Apalagi terlalu mudah dibujuk untuk pindah ke MLM lain yang kelihatannya lebih mudah atau menjanjikan. lngatlah semua MLM perlu kerja yang maksimal sesuai sistem untuk mendapatkan hasil yang bagus. Perlu kesabaran dan pengharapan yang masuk akal. Jangan tergoda untuk cepat kaya tanpa kerja keras. Sekali lagi, jika sikap dan etos kerja Anda sendiri yang bermasalah, percuma pindah seratus MLM pun Anda akan tetap gagal.

Saya punya teori begini. Semakin sering seseorang berganti MLM, maka semakin terpuruk juga reputasinya. Akibatnya, semakin sedikit teman yang bisa Anda ajak bergabung di MLM baru. Ketika Anda pindah ke MLM baru dan mencoba presentasi ke downline Anda di MLM sebelumnya, downline Anda akan bertanya, “Yakin kalau yang ini lebih bagus dari yang sebelumnya? Siapa tahu besok-besok ada yang lebih bagus lagi?” Skak mat!

Loyalitas adalah salah satu kualitas kepemimpinan yang penting. Jika Anda seorang pemimpin di bisnis MLM, Anda akan mengerti apa yang saya sampaikan mengenai loyalitas. Betapa menjengkelkan bekerja dengan seorang rekan yang sebentar-sebentar komplain hal-hal negatif dan dengan mudahnya pindah ke MLM lain. ltu sebabnya kita harus memakai kacamata kuda, jangan melirik kiri kanan, tetapi fokus dan bekerja secara maksimal, maka hasil positif akan terlihat.

LIMA KARAKTER KEPEMIMPINAN

BAB 5

Sikap, Integritas, Dan Loyalitas Saja Tidak Cukup

Sekarang saatnya kita membahas inti kepemimpinan yang sebenarnya.

Selama bertahun-tahun, saya mempelajari kepemimpinan dari buku-buku John Maxwell. Apa yang saya dapatkan dari buku-buku tersebut? Pentingnya sikap, integritas, dan loyalitas. Berulang kali John Maxwell menekankan hal itu. Saya berpikir intisari kepemimpinan adalah sikap dan integritas. Na mun, setelah saya membaca buku Heart of Leadership oleh Mark Miller,” Ting!” Saya tercerahkan! Ternyata pemimpin itu berbeda.

Untuk menjadi pemimpin tidak cukup hanya sikap, integritas, dan loyalitas. Bahkan, kinerja individu yang hebat tidak serta merta menjadikan kita seorang pemimpin. Seorang pemimpin membutuhkan lebih dari itu. Bayangkan gunung es yang 10% bagian puncaknya terlihat di permukaan air dan 90% di dalam air. Yang di atas permukaan air adalah keterampilan memimpin seperti tindakan, People skill, kinerja hebat dan lain lain. Tetapi itu hanya 10 % saja.

Bagian terpenting di bawah permukaan air yang jumlahnya 90% jauh lebih menentukan. Bagian itu tidak terlihat, tetapt itu bagian yang membuat seseorang menjadi pemimpin sejati. Apakah itu? ltu adalah KARAKTER KEPEMIMPINAN. Inilah yang membuat seorang pemimpin berbeda.

Sering kali ada seseorang yang prestasi individunya membuat orang terpukau, people skill-nya membuat orang la in terkesan, tetapi dia bukanlah pemimpin. Jelas dia orang yang disukai karena pintar menjalin hubungan, tetapi dia bukanlah pemimpin. Orang kagum dengan prestasi individunya, misalnya, dia selalu mencapai target-targetnya dan sering meraih penghargaan. Tetapi… dia bukanlah pemimpin. Mengapa? Karena prestasi individu dan people skill saja tidaklah cukup untuk menjadi pemimpin. Bahkan kejujuran dan loyalitas saja tidak cukup. Pemimpin itu berbeda.

Yang membuat pemimpin berbeda adalah karakter kepemimpinan.

Ada lima karakter kepemimpinan yang akan saya bahas berikut. Saya akan kupas detail penerapannya untuk dunia MLM. Bersiaplah.

BAB 6

Pengantar Lima Karakter Kepemimpinan

Baiklah, saya ulas sedikit lagi. Keterampilan, kinerja hebat, people skill dan bahkan sikap, integritas dan loyalitas saja TIDAK CUKUP untuk membuat seseorang menjadi pemimpin. Dibutuhkan lebih dari itu. Pikir saya, ini masuk akal. Bukankah semua orang, baik pemimpin maupun bukan, harus mempunyai sikap yang baik dan berintegritas? Asisten rumah tangga kita di rumah aja kita haruskan punya sikap yang baik

dan integritas, betul tidak? Tapi sekali lagi, sikap dan integritas saja tidak cukup membuat seseorang menjadi pemimpin.

Pemimpin itu berbeda. Butuh sesuatu yang lebih dari sekadar sikap yang baik dan integritas. Mark Miller dalam bukunya menjabarkan itu sebagai lima karakter kepemimpinan yang menjadi penggerak semua tindakan kepemimpinan. Para pemimpin jatuh bukan karena kinerja tapi karena karakter kepemimpinan.

Jadi untuk menjadi seorang pemimpin kita harus mengembangkan kelima karakter kepemimpinan yang dibahas dalam buku Heart of Leadership. Kelima karakter kepemimpinan ini bukan hanya sekadar teori tapi sesuatu yang praktis. Jika kita sengaja mempraktikkannya, tingkat kepemimpinan kita akan naik. Di bisnis MLM, jika leadership naik, penghasilan juga naik.

Wow! Sekarang semua orang bisa belajar menjadi pemimpin, asalkan tulus dan sungguh-sungguh mempraktekkan lima karakter kepemimpinan ini. Karena kepemimpinan bersumber dari hati.

Apa saja lima karakter kepemimpinan? Saya akan mengajak Anda membahas satu per satu

BAB 7

Karakter 1:

Mengutamakan Orang Lain

Karakter pertama adalah mengutamakan orang lain. Fokus seorang pemimpin adalah melayani orang lain, bukan dilayani. Para pemimpin tradisional atau sebagian besar pemimpin politik justru bersikap sebaliknya, mereka menuntut untuk dilayani, bukannya melayani orang lain. Fokus mereka adalah diri sendiri.

Sebaliknya, pemimpin yang benar itu fokus membantu orang lain meraih kesuksesan. Karakter kepemimpinan ini sangat cocok di bisnis MLM, karena di bisnis MLM kita memang harus membantu orang lain sukses terlebih dahulu agar dapat meraih kesuksesan pribadi. Karena itu, pikirkan dengan tulus bagaimana kita membantu downline meraih kesuksesan.

Jika kita mengutamakan orang lain, kita akan menghormati dan mendahulukan kepentingan orang lain. Tindakan demikian akan menambah kharisma kita di mata orang-orang lain. Praktikkan dan Anda akan terkesima dengan hasilnya. Kepedulian yang tulus karena bersumber dari hati akan membuat Anda disukai dan direspek sebagai seorang pemimpin yang peduli.

Coba pikirkan lagi bagaimana Anda dapat mengutamakan orang lain dalam kegiatan bisnis MLM? Bagaimana Anda memperlihatkan ini di pertemuan? Bagaimana saat Anda berinteraksi dengan upline? Bagaimana cara Anda mengutamakan downline? Ada banyak kesempatan bagi kita mempraktikkan ini.

Kita harus menghilangkan ego sebisa mungkin. Orang yang egonya terlalu tinggi biasanya gampang tersinggung, gampang marah. Jika diperlakukan tidak baik langsung meledak marahnya. Apakah Anda orang yang gampang tersinggung? Jika masih gampang tersinggung berarti kita masih fokus pada diri sendiri, bukan fokus pada orang lain. Pemimpin yang baik tidak gampang tersinggung karena jika kita gampang tersinggung berarti kita mengutamakan diri kita sendiri, bukan orang lain.

Ciri-ciri pemimpin yang mengutamakan orang lain adalah tidak suka menyombongkan diri. Mereka tidak berusaha untuk terlihat hebat. Sebaliknya, berusaha membuat orang lain yang terlihat hebat. Selalu mencari jalan agar orang lain merasa nyaman dan percaya diri.

Dalam berkomunikasi, pemimpin yang mengutamakan orang lain sering menggunakan nama orang lain sebaliknya daripada nama sendiri. Contohnya: “Saya senang melihat Pak Amir dan istri selalu hadir tepat waktu. Pak amir selalu memberi contoh yang positif mengenai pentingnya disiplin.” Bandingkan dengan kalimat berikut: “Setiap pertemuan, saya selalu hadir tepat waktu. Orang orang lain suka memuji saya karena saya selalu hadir ontime. Saya orang yang terkenal karena disiplin”. Gunakan kata ganti orang ketiga lebih sering , pujilah orang lain , bukan menonjolkan diri sendiri.

Jika seorang pemimpin hadir di tengah-tengah tim yang dipimpinnya, semua akan merasa senang dan bersemangat. Ingat ya, bukan malah ketakutan dan tertekan. Pemimpin yang baik tidak gampang tersinggung, tidak sombong, pengertian dan suka melayani. Bukankah menyenangkan berada bersama pemimpin seperti ini?

Dalam setiap kesempatan, pikirkan bagaimana Anda bisa melayani atau membantu orang lain. Misalnya di pertemuan, jika melihat whiteboard kotor apakah Anda berinisiatif membersihkan? Jika sound system bermasalah apakah Anda tanggap membantu atau duduk diam? Apakah Anda bersedia jika diminta membantu acara pertemuan atau justru Anda berinisiatif menawarkan bantuan?

Ketika Anda membuat janji bertemu dengan rekan bisnis, mengenai pilihan tempat atau jadwal waktunya, pertimbangan siapa yang lebih Anda utamakan? Apakah Anda hanya mau mempermudah diri Anda sendiri atau mempermudah orang lain?

Mengutamakan orang lain memang menuntut sikap rela berkorban dari diri kita. Ya, pemimpin yang baik harus rela berkorban untuk membantu orang lain. Memang freedom is not free, ya? Kesuksesan atau kebebasan Anda tidak gratis, ada yang harus dikorbankan. Tapi hasilnya sangat sepadan, jauh melebihi ekspektasi.

BAB 8

Karakter 2:

Mengharapkan yang Terbaik

Karakter kepemimpinan yang kedua adalah mengharapkan yang terbaik. Kata lain dari mengharapkan yang terbaik adalah OPTIMIS. Pemimpin harus selalu bersikap optimis, bukan menebar pesimisme atau sikap negatif. Dunia pada dasarnya sudah kehilangan harapan. Jika Anda menonton berita, sebagian besar adalah berita negatif seperti bencana, kriminal, ekonomi lesu, masa depan suram dan sebagainya. Sedikit sekali berita yang memberi harapan positif. Karena itu seorang pemimpin harus tampil berbeda.

Orang-orang hanya mau mengikuti pemimpin dengan visi yang cemerlang. Para pesimis akan sulit memiliki pengikut. Sebaliknya, sikap optimis dan selalu positif dari seorang pemimpin akan menjadi magnet kuat yang menarik orang- orang mengikutinya.

Jika menghadapi masalah, kita akan selalu dihadapkan pada pilihan positif atau negatif. Selalu memilih untuk bersikap positif sehingga lama kelamaan akan membentuk pola berpikir optimis. Apakah anda melihat gelas setengah penuh atau setemngah kosong ?. Gelas itu selalu benar benar penuh setengah terisi udara dan setengah terisi air. Kita adalah pemilik pola pikir kita sendiri, jangan diatur oleh keadaan. Pola pikir positif akan membentuk masa depan optimis. Masa depan belum dituliskan. Itu dituliskan oleh para pemimpin.

Apalagi di dunia MLM, sikap optimis adalah keharusan. Sebagian besar dari kegiatan di bisnis MLM hasilnya negatif. contohnya penolakan, ejekan, downline yang berhenti, konflik kepribadian dan lain-lain. Hanya orang yang memiliki kemampuan untuk terus bersikap positif yang mampu mengendalikan situasi. Pemimpin haruslah orang yang seperti itu, selalu mengharapkan yang terbaik. Tidak ada gunanya bersikap negatif di dunia yang miskin harapan. Para pemimpin yang berpre-stasi selalu bersikap optimis di tengah kesulitan.

Bayangkan seorang penambang emas. Untuk mendapatkan satu ons emas, mereka harus menggali berton- ton batuan, kerikil, tanah, dan lumpur. Tapi penambang tetap optimis karena fokus dengan ernas, bukan sampahnya.

Contoh paling mendasar di MLM, ketika kita melakukan presentasi, berapa persen orang yang join? Menurut angka rata-rata bisnis MLM dan sesuai hukum pareto, hanya sekitar 20% orang yang join. Artinya 80% menolak. Ketika kita mau melakukan presentasi, bagaimana sikap dan harapan kita? Apakah kita akan berpikir “Sepertinya dia tidak akan tertarik”” atau kita justru berpikir dengan optimis “Siapa tahu dia adalah orang yang tepat ?”

Yang pasti, sikap pesimis akan berdampak pada presentasi yang sekadarnya. Sebaliknya, sikap optimis akan membantu kita untuk bersemangat ketika kita melakukan presentasi, dan semangat itu menular!

Sejauh ini kita sudah membahas 2 dari 5 karakter kepemimpinan, yaitu:

1. MENGUTAMAKAN ORANG LAIN

2. MENGHARAPKAN YANG TERBAIK

Pikirkan bagaimana Anda bisa menerapkan kedua karakter ini lebih jauh dalam berbagai bidang kehidupan Anda, terutama di bisnis MLM yang Anda tekuni. Kita akan lanjutkan lagi dengan ketiga karakter lainnya.

BAB 9

Karakter 3:

Berani Bertindak

Karakter kepemimpinan yang ketiga adalah berani bertindak. Mengapa ini penting? Salah satu hal penting yang dikagumi dari seorang pemimpin adalah berprestasi. Pemimpin bisa berprestasi karena mereka berani bertindak, bukan diam dan menunggu. Ide hebat yang didiamkan, tak akan menghasilkan apa-apa. Pemimpin harus bertindak. Dan tindakan menuntut keberanian, karena setiap tindakan selalu ada resiko. Tapi diam pun ada resiko, bukan ?

Pemimpin hebat mempunyai ide dan mereka bertindak, berinisiatif dan tidak menunggu. Sebenarnya, para pemimpin terkadang menunggu. Pemilihan waktu yang tepat juga penting. Pemimpin tidak boleh terlalu reaktif, bertindak terburu-buru tanpa mengetahui permasalahan secara mendalam. Terutama dalam berkata-kata, hindari terlalu ceplas ceplos, dan marah tak terkendali. Ingatlah kata-kata yang sudah terlanjur keluar tidak bisa ditarik kembali. Sering kali, itu sudah melukai dan sulit disembuhkan.

Mereka yang mempunyai tipe kepribadian yang koleris terutama harus ekstra berhati-hati agar tidak terburu-buru dalam bertindak. Bersabar dan pelajari masalah sec ara mendalam untuk mendapatkan sisi yang objektif sehingga tidak emosional dalam tindakan. Pemimpin harus cepat bertindak namun tidak gegabah. Kira-kira seperti itu.

Kadang kala menunggu adalah tindakan yang tepat. Namun mereka yang bukan pemimpin akan menunggu selamanya. ltulah bedanya.

Bertindak selalu ada resiko, tapi diam pun beresiko. Ketika pemimpin melihat masalah muncul, mereka akan cepat bertindak. Jika menunggu kelamaan, sering kali sudah terlambat ketika kita bertindak. Kadang, masalah yang didiamkan kelihatan seolah tidak ada kerugiannya, tetapi masalah demi masalah yang tidak diselesaikan akan terakumulasi menjadi sebuah problem yang fatal. Karena itu bertindaklah untuk mengatasi masalah.

Dalam Hal Apa Saja Pemimpin Harus Berani Bertindak ?

1. Menjelaskan visi masa depan secara gamblang

2. Menjalin hubungan dengan orang-orang yang bermasalah

3. Memotivasi orang-orang agar tumbuh dan berubah

4. Memperbaiki hubungan yang rusak

5. Menghadapi masalah-masalah sulit

6. Mengambil keputusan sulit dan tidak populer

Itulah berbagai bidang di mana pemimpin harus menunjukkan keberanian bertindak. Renungkan mengapa dibutuhkan keberanian untuk bertindak pada keenam bidang diatas

Mengapa membutuhkan keberanian untuk menjelaskarn visi masa depan secara gamblang? Dibutuhkan keyakinan dan kepercayaan diri yang kuat untuk bisa menyampaikan visi kepada tim. Rasa takut bahwa tim tidak mempercayai visi yang akan kita sarnpaikan bisa menjadi penghalang bagi pemimpin. Tapi dengan melakukannya, ini akan mendorong tim mengikuti pemimpin yang mempunyai visi yang jelas.

Menjalin hubungan dengan orang-orang yang bermasalah dan memperbaiki hubungan yang rusak bukanlah hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Sering kali orang menghindari hal-hal tersebut. Tetapi pemimpin berani melakukannya tanpa menunda-nunda. Hasilnya luar biasa dan sering kali tidak sesulit yang kita bayangkan.

Saya sendiri pernah menghadapi satu masalah akibat konflik dengan beberapa anggota yang memiliki sikap kurang bagus. Saat itu muncul kecenderungan untuk menghindari penyelesaian hal tersebut karena memang tidak nyaman menghadapinya. Tetapi setelah menunda sekian lama, saya perhatikan masalah justru membesar dan berpotensi menimbulkan kerugian yang lebih luas. Akhirnya saya memaksa diri untuk bertemu dengan anggota tim yang bermasalah. Ternyata setelah duduk bersama dengan pikiran dingin dan bersama sama mencari solusi terbaik, hasilnya di luar dugaan, problem bisa diselesaikan dengan baik.

Jadi pelajaran yang saya petik, pemimpin harus berani bertindak menjalin hubungan dengan orang-orang bermasalah dan menghadapi masalah-masalah sulit. Masalah bukan untuk dihindari, tetapi untuk dihadapi dan diselesaikan. Itulah yang dilakukan para pemimpin.

Bagaimana Mengembangkan Kemampuan Bertindak ?

Dengan terus berlatih mengambil keputusan dan bertindak. Jangan menunda apapun yang harus dilakukan. Ketika terpikir suatu ide, carilah forum untuk membicarakannya. Carilah bagaimana cara menerapkan ide tersebut. Jangan menunda.

Ketika bertemu dengan seseorang untuk pertama kalinya, perkenalkan diri Anda. Ajukan pertanyaan untuk memulai percakapan. Ketika menghadapi masalah, tawarkan solusi. Ketika melihat orang lain yang membutuhkan bantuan, tawarkan diri kita untuk membantu. Sekali lagi, jangan menunda. Tunjukkan inisiatif, jangan pasif.

Setiap tindakan yang kita ambil, besar atau kecil, membutuhkan keberanian dengan kadar tertentu. Teruslah berlatih untuk cepat bertindak dan mengambil keputusan. Kadang kala keputusan yang kita ambil keliru, tetapi teruslah berlatih untuk mengambil keputusan yang terbaik. Mengambil keputusan dan bertindak secara tepat adalah keterampilan penting yang dimiliki seorang leader hebat.

Apa yang membantu kita untuk mengambil keputusan yang tepat ?…. lni akan membawa kita kepada karakter kepemimpinan yang berikutnya, yang keempat.

BAB 10

Karakter 4: Hasrat Untuk Belajar

Karakter kepemimpinan yang keempat adalah hasrat untuk belajar. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, karakter kepemimpinan yang keempat akan membantu setiap pemimpin untuk mengambif keputusan dan tindakan yang tepat. Karakter tersebut adalah hasrat untuk belajar. Tapi bukan hanya sekadar belajar menjadi pintar atau menambah pengetahuan saja, tapi tujuan belajar adalah untuk menjadi BIJAK.

Bijaksana (wisdom-bahasa Inggris) bukan sekadar berpengetahuan atau pintar, tapi mampu menggunakan pengetahuan yang dimiliki secara benar dan bermanfaat. Kata lain dari bijaksana adalah berhikmat. Hanya orang-orang yang bijaksana atau berhikmat yang bisa mengambil keputusan terbaik. Karena itu tujuan kita belajar adalah lebih dalam dari sekadar pintar, tapi mampu menggunakan pengetahuan secara benar, terutama membantu kita mengambil keputusan terbaik

Oleh karena itu, para pemimpin harus mengembangkan hasrat untuk belajar terus menerus. Hasrat ini tidak pernah terpuaskan, tidak pernah tamat. Pemimpin yang berhenti belajar adalah pemimpin yang berhenti bertumbuh.

Hasrat untuk belajar berhubungan dengan hukum katup dari ilmu kepemimpinan yang diajarkan John Maxwell. Hukum itu mengatakan bahwa katup kepemimpinan menentukan efektivitas dalam memimpin. Jika katup (tingkat) kepemimpinan kita nilainya hanya 5, maka efektivitas kita akan di bawah nilai 5. ltulah sebabnya ada banyak contoh orang yang sudah bekerja keras di MLM tapi karena tidak diikuti dengan pengembangan diri untuk menaikkan katup, bisnisnya tidak berkembang sesuai yang diharapkan. Naikkan katup kepemimpinan lebih dahulu, barulah bisnis kita akan berkembang kemudian.

Bagaimana cara menaikkan katup kepemimpinan? Terus belajar dan mempraktekkan apa yang kita pelajari.

Kita bisa belajar melalui banyak cara, antara lain:

  • Membaca buku
  • Menghadiri seminar dan pelatihan
  • Mendengarkan/menonton audio/video
  • Konsultasi dengan mentor atau upline
  • Belajar dan meminta nasihat kepada orang-orang yang berpengalaman

Agar seorang pemimpin bisa mengembangkan hasrat untuk terus belajar, pupuklah kerendahan hati dan jangan bersikap sudah matang atau sudah tahu semuanya. Tetaplah merasa hijau agar kita mau merendahkan hati dan terus berhasrat untuk belajar.

Masih tentang hasrat untuk belajar, buku terbaru John C. Maxwell, Leadershift mengingatkan para pemimpin untuk tanggap terhadap perubahan yang begitu cepat terjadi di era digital atau Marketing 4.0. Pemimpin yang terlalu kaku untuk beradaptasi terhadap perubahan tak akan bertahan.

Di era digital, di mana terjadi pergeseran (shifting) di berbagai bidang, para pemimpin harus memiliki pola pikir yang terbuka, fleksibel dan terus belajar. Saat ini, di berbagai perusahaan, terjadi gap yang besar antara pemimpin Gen x (kelahiran tahun 1965-1979) dengan generasi milenial yang energik, kreatif, dan peduli teknologi. Karena itu, kemampuan untuk bersinergi dengan kelompok milenial ad’alah suatu tantangan yang menarik untuk dikembangkan.

Beberapa perusahaan MLM melakukan penyesuaian dalam platform bisnisnya untuk beradaptasi terhadap aktivitas generasi milenial yang berbasis digital. Beberapa pendekatan baru diajarkan dalam kelas-kelas pelatihan, agar distributor bisa lebih terkoneksi dengan kelompok milenial. Yang paling penting adalah tersedianya alat marketing versi digital yang bisa membantu mempermudah para pemimpin untuk terkoneksi dengan target pasar.

Intinya hasrat untuk belajar identik dengan hasrat untuk BERUBAH. Tanggap terhadap perubahan berarti kerelaan untuk keluar dari zona nyaman. Memang tidak enak, tetapi harus dilakukan agar kita menang dalam persaingan.

Kita sudah terlalu sering diingatkan untuk hal ini khan ? Apakah Anda segera melompat dan bertindak ? Atau terus Berkubang dalam kenyamanan dan menunggu saatnya terkubur ?

BAB 11

Karakter 5 :

Memikul Tanggung Jawab

Karakter kelima dari kepemimpinan adalah memikul tanggung jawab. Ini berkaitan dengan rasa memiliki. Rasa memiliki adalah kerelaan pemimpin memikul tanggung jawab atas semua tindakannya, serta tindakan orang-orang yang dipimpinnya.

Ini adalah pondasi keberhasilan seseorang di bisnis MLM. Saya sering menyinggung ini di materi bagi para pemula. Mengingatkan mereka bahwa bisnis MLM yang mereka jalankan adalah bisnis mereka sendiri, bukan bisnis upline atau downline. Karena itu, harus ada rasa memiliki. Rasa memiliki melahirkan rasa tanggung jawab. Tanggung jawab membantu mereka memahami bahwa sukses tidaknya mereka bergantung terutama pada diri mereka sendiri. Dengan demikian mereka tidak akan menyalahkan orang lain atau keadaan untuk setiap masalah yang mereka hadapi. Para pemimpin tidak akan menyalahkan orang lain.

Mereka bertanggung iawab atas setiap tindakan mereka serta dampaknya. Sering sekali kita melihat para pelatih sepak bola yang setelah mengalami kekalahan mereka malah menyalahkan wasit, pemain dan penonton. Juga para politikus yang tidak menerima kekalahan dalam pemilu dan menyalahkan semua hal kecuali diri mereka sendiri. Mereka yang suka mencari kambing hitam bukan pemimpin sejati. Pemimpin sejati memikul tanggung jawab

Namun bagaimana jika seorang pemimpin mencapai prestasi tertentu ? Mereka tidak mabuk pujian untuk diri mereka sendiri melainkan memberikan pujian untuk semua anggota tim yang berjuang bersama. Ya, pemimpin sejati memuji pencapaian anggota tim.

Komitmen dan Bercermin

Pemimpin yang memikul tanggung jawab akan lebih berkomitmen dalam menjalankan tugasnya. Karena mereka tidak akan bersembunyi di belakang kambing hitam. Mereka tidak akan menyalahkan keadaan atau pun orang lain jika mengalami kegagalan. Karena itu mereka akan lebih bersungguh-sungguh dalam menjalankan setiap tugas dengan penuh tanggung jawab. Jika komitmen meningkat, kerja keras akan maksimal, dan hasilnya pasti lebih baik. Segala sesuatu yang baik dimulai dari komitmen yang tinggi. Maka, pikullah tanggung jawab.

Pemimpin yang berkomitmen tinggi akan menarik para pemimpin lain. Komitmen tinggi akan menghasilkan energl yang lebih tinggi. “High Energy Win”, begitulah ujar T. Harv Eker, penulis buku Secrets of the Millionaire Mind. Siapa yang memiliki energi lebih tinggi akan menang.

Ini juga menjawab pertanyaan menarik,mengapa para gadis muda lebih tertarik kepada bad boy daripada pemuda berpenampilan sopan dan kutu buku. Bukan karena bad boy memiliki masa depan yang lebih menjanjikan. Jelas bukan karena itu. Jadi mengapa para gadis lebih terpikat dengan bad boy? Karena seorang bad boy memancarkan energi yang lebih tinggi. Energi menjadi daya pikat. Oleh karena itu, pemimpin harus lebih berkomitmen. Karena komitmen yang lahir dari tanggung jawab akan meningkatkan energi seseorang.

Manfaat lain jika seorang pemimpin memikul tanggung jawab adalah bisa belajar dari kesalahan untuk menjadi lebih baik. Bagaimana kita mendapat manfaat dari setiap kegagalan? Pemimpin yang bertanggung jawab akan bercermin.

Bercermin artinya jika kita menghadapi kegagalan, ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • Apa kesalahan saya?
  • Apa yang tidak saya lakukan?
  • Bagaimana ke depannya supaya lebih baik?

Dengan bercermin, kita akan memperbaiki setiap kesalahan dan belajar untuk menjadi lebih baik lagi.

BAB 12

Memimpin Dari Hati

sampai di sini, kita sudah lengkap membahas lima karakter kepemimpinan dari buku Heart of Leadership. Kelima karakter tersebut adalah (cetak miring dalam bahasa Inggris):

  1. Mengutamakan Orang Lain (Think other first)
  2. Mengharapkan yang Terbaik (Expect the best)
  3. Berani Bertindak (Respond with courage)
  4. Hasrat untuk Belajar (Hunger for wisdom)
  5. Memikul Tanggung Jawab (Accept responsibility)

Jika kelima karakter tersebut dalam bahasa lnggris disusun ulang dengan urutan 4-2-5-3-1, akan menjadi seperti dibawah ini:

  1. Hunger for wisdom (hasrat untuk belajar)
  2. Expect the best (mengharapkan yang terbaik)
  3. Accept responsibility (memikul tanggung jawab)
  4. Respond with courage (berani bertindak)
  5. Think other first {mengutamakan orang lain)

Huruf depan dari setiap karakter dalam bahasa inggris membentuk kata “HEART’. tulah HEART of leadership. Karakter kepemimpinan adalah hati. Kelimanya mustahil dipraktikkan jika hati kita belum berubah.

Esensi kepemimpinan adalah hati. Jika hati kita belum berubah, sulit untuk mempraktikkan kelima karakter kepemimpinan secara tengkap. Maka bagaimana agar hati kita berubah?

Renungkan setiap karakter dan berlatihlah untuk mempraktikkan karakter-karakter tersebut setiap ada kesempatan. Mungkin awalnya kita terpaksa melakukannya. Tapi lama kelamaan hal itu akan menjadi kebiasaan yang membentuk karakter di dalam hati. Sampai dengan hal itu terjadi, praktikkan saja. Jangan kebanyakan mikir.

BAB 13

Benang Merah Teori Kepemimpinan

Tentu masih ingat gunung es yang 10% bagian puncaknya terlihat di permukaan air dan 90% di dalam air. Analogi ini paralel dengan buah yang terlihat di permukaan dan akar tanaman yang tidak terlihat oleh mata.

Menurut Mark Millier, penulis buku Heart of Leadership, yang diatas permukaan air adalah keterampilan memimpin seperti tindakan, people skill, kinerja hebat dan lain-lain. Bagian terpenting dibawah permukaan air adalah karakter kepemimpinan. Tidak ada gunanya keterampilan jika tidak didukung oleh karakter yang benar.

Menurut Stephen M. R. Covey, penulis buku The Speed of Trust, kepemimpinan dibangun dari kepercayaan, dan kepercayaan adalah perpaduan karakter dan kompetensi. Pemimpin yang memiliki karakter tetapi tanpa kompetensi adalah teman yang baik tetapi rekan kerja yang buruk.

Sebaliknya, pemimpin yang memiliki kompetensi tetapi tanpa karakter adalah rekan kerja yang curang sekaligus teman yang buruk.

Covey melukiskan bahwa karakter adalah akar yang tidak terlihat namun merupakan sumber integritas dan hati yang tulus. Sebaliknya, kompetensi adalah buah yang kelihatan dalam bentuk hasil dan kemampuan, namun sia-sia jika tidak mempunyai karakter. Kita perlu merawat akar atau karakter agar menghasilkan buah kepemimpinan yang dipercaya.

Kedua teori ini selaras dengan ilustrasi tentang perilaku dan sikap. Perilaku digambarkan seperti buah yang terlihat di permukaan, sementara sikap seperti akar yang tidak terlihat. Sikap dan perilaku selalu sejajar. Sikap yang benar akan menghasilkan perilaku yang benar. Demikian pula sikap yang salah akan menghasilkan perilaku yang salah. Perilaku mungkin bisa menipu, tetapi hanya sementara karena sikap yang sebenarnya akan terlihat pada akhirnya.

Yang Tidak Terlihat Yang Terlihat
Karakter Kepemimpinan Keterampilan Memimpin
Karakter Kompetensi
Sikap Perilaku

Semua yang terlihat seperti perilaku, kompetensi dan keterampilan menjadi sia-sia jika tidak didukung sikap dan karakter. Betapa pentingnya menjaga sikap dan karakter kepemimpinan untuk tumbuh menjadi leader yang hebat.

BAB 14

Hukum Katup

Meskipun sudah saya singgung dalam karakter kepemimpinan keempat, hasrat untuk belajar, namun karena poin ini begitu penting, saya ulas lagi dalam satu bab singkat.

Dalam buku-bukunya, John Maxwell menyampaikan 21 hukum kepemimpinan, salah satunya adalah Hukum Katup yang berbunyi: “Kemampuan Memimpin Menentukan Tingkat Keefektifan Seseorang.”

Bayangkan sebuah bak air setinggi 100 cm. Jika ada kebocoran pada bak tersebut di ketinggian 60 cm, maka setinggi atau sepenuh apa pun bak itu kita isi dengan air, maka level ketinggian air akan kembali turun hingga di bawah 60 cm. Tinggi 60 cm itu disebut katup atau level kepemimpinan seseorang.

Jika katup kepemimpinan Anda nilainya 6, maka bisnis yang Anda bangun maksimal hanya bernilai 5 saja. Bisnis kita hanya bisa di bawah katup kepemimpinan kita. Apabila bisnis kita berada di nilai 7 sedangkan katup kita nilainya 6, maka pada akhirnya bisnis kita akan turun kembali dibawah nilai 6. Kita tidak efektif memimpin orang yang katupnya diatas kita. Itulah artinya hukum katup.

Dalam pengalaman saya di MLM, saya bertemu dengan banyak pelaku bisnis yang tidak mengalami pengembangan kepribadian dari tahun ke tahun. Sikapnya tetap buruk, keterampilan tidak meningkat, sensitif, gampang tersinggung, mentalnya lemah, gampang putus asa, berpikiran negatif, suka mengeluh, tidak berwibawa atau suka bercanda berlebihan. Intinya level kepemimpinannya tidak meningkat. Apa yang terjadi dengan bisnisnya? Bisnisnya tidak ke mana-mana.

Jika Anda ingin sukses di MLM, katup kepemimpinan Anda harus meningkat dengan cara belajar dan mempraktikkan semua ilmu kepemimpinan dan keterampilan MLM yang bisa Anda dapatkan dari buku, training maupun program pendidikan berlangganan.

Belajarlah untuk lebih menguasai keterampilan membangun bisnis, misalnya cara presentasi, follow up, pengetahuan produk dan lain-lain. Pelajari people skill agar lebih terampil menjalin hubungan dengan semua orang. Jadilah pribadi yang lebih menyenangkan dan lebih peduli. Belajar untuk lebih tangguh menghadapi masalah. Menjadi orang yang lebih disiplin dalam mengejar goal.

Belajar untuk menjadi lebih bijaksana dan berwibawa. Kurangi bercanda yang berlebihan. Maksud saya menghilangkan sifat humoris. Sifat humoris itu menyenangkan tapi jangan bercanda berlebihan sehingga Anda terlihat kurang berwibawa. Jika Anda selalu bercanda dan tidak serius pada setiap kesempatan, orang-orang jadi bingung bagian mana mana yang serius dan bercanda, betul tidak ? Jadi, Anda harus tahu kapan bercanda dan kapan Anda harus serius. Ini saya sampaikan karena saya melihat ada pemimpin yang humoris suka bercanda berlebihan dengan tim yang kebanyakan adalah teman dekatnya sehingga akhirnya tidak berwibawa dan membuat kepemimpinannya tidak efektif.

Terus tingkatkan katup untuk menjadi leader hebat.

BAB 15

Batu Bata Vs Batu Kali

Salah satu keunikan yang ditawarkan bisnis MLM adalah penghasilan pasif. Na mun untuk menjadi sebuah aset yang memberikan freedom, jaringan yang dibangun harus stabil dan kuat. Nah, bagaimana agar jaringan menjadi stabil? Saya akan menjelaskan ini dengan analogi batu bata dan batu kali.

Jika Anda menumpuk sepuluh buah batu kali, maka Anda harus memegangnya dengan kedua tangan Anda supaya batu- batu tersebut tidak berjatuhan. Benar bukan? Karena bentuk batu kali yang tidak beraturan.

Namun jika yang Anda tumpuk itu batu bata, Anda bisa melepaskan kedua tangan Anda dan kesepuluh buah batu bata itu tetap berdiri. Mengapa? Karena batu bata mempunyai ukuran dan bentuk yang sama, sehingga lebih kokoh ditumpuk.

Nah, dalam bisnis MLM, batu kali menggambarkan orang- orang di dalam jaringan Anda yang mungkin aktif tapi tidak jelas karena tidak masuk ke sistem. Ada yang presentasi lima kali sebulan, ada yang sepuluh kali, bahkan ada yang tidak presentasi sama sekali. Ada yang suka menghadiri pertemuan tetapi yang lain tidak pernah menghadiri satu pertemuan pun. Batu kali adalah member aktif yang tidak masuk ke sistem. Dengan kata lain, mereka tidak mengikuti standar yang ditetapkan oleh sistem. Apakah Anda bisa mengharapkan kestabilan jika jaringan Anda tersusun dari orang-orang seperti batu kali? Jelas tidak !

Sebaliknya, batu bata menggambarkan member aktif yang masuk ke sistem. Mereka mengikuti standar yang ditetapkan oleh sistem. Misalnya melakukan presentasi dalam jumlah tertentu, menggunakan produk MLM tersebut secara rutin, menghadiri pertemuan, membaca buku dan lain-lain. Biasanya memberaktifyang mengikuti sistem ini disebut dengan sebuah istilah, misalnya Core, Star, Member Inti, Distributor Inti dan lain-lain.

Dalam buku ini saya akan menggunakan istilah Core – hanya- untuk mempermudah pembahasan buku ini saja. Jadi Core adalah member aktif yang masuk ke sistem dan mengikuti sejumlah kebiasaan yang dinilai efektif untuk bisnis MLM. Core ini akan menjadi semacam model yang disarankan untuk diikuti oleh member yang ingin bisnis mereka berkembang karena duplikasi terjadi di dalam jaringan yang mereka bangun.

Apa saja kebiasaan yang efektif dari seorang Core? Yang paling umum ada tujuh kebiasaan. Konon kabarnya ketujuh kebiasaan ini muncul dari perundingan yang ketat dari sejumlah pemimpin jaringan yang bisnisnya sangat besar. Dari sekian banyak kebiasaan akhirnya melahirkan tujuh kebiasaan yang efektif dan paling minimal harus dilakukan untuk memastikan bisnis berkembang. Ini adalah kebiasaan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, harus dilakukan karena dianggap sangat penting dan menentukan.

Kebiasaan yang bagus tapi tidak berkaitan secara langsung untuk perkembangan bisnis akan dicoret untuk menjaga agar sistem tetap sederhana dan mudah diduplikasi. Misalnya kebiasaan bangun pagi itu bagus, tetapi seseorang yang suka bangun siang masih tetap bisa berhasil, bukan? Jadi kebiasaan ini tidak perlu dan dicoret. Kira-kira seperti itulah hingga melahirkan tujuh kebiasaan Core yang paling umum.

Kebiasaan itu adalah:

1. Melakukan minimal 15 presentasi per bulan

2. Menggunakan produk secara rutin

3. Melayani pelanggan

4. Membaca buku yang direkomendasikan minimal 15 men it per hari

5. Mendengarkan/menonton audio dan video yang berhubungan dengan bisnis MLM

6. Menghadiri setiap pertemuan yang direkomendasikan

7. Menjadi pemain kelompok yang baik. Antara lain mandiri, bisa bekerjasama, dan bekerja dengan gol

Saya pernah ditanya oleh seorang pemimpin MLM, “Apakah boleh menambah kebiasaan baru (kebiasaan kedelapan), misalnya kebiasaan update status atau aktif di sosial media?”

Ingatlah, tujuan kita adalah agar menjadi Core mudah diduplikasi. Oleh karena itu, standar seorang Core harusnya makin sederhana makin bagus. Nah, mana yang lebih sederhana, tujuh kebiasan atau delapan kebiasaan ?

Sebelum kita memasukkan satu kebiasaan ke dalam Core, tanyakan terlebih dahulu: “Bisakah kita menjadi sukses tanpa melakukan kebiasaan tersebut?” Jika bisa, coret aja. Banyak pemimpin MLM yang sukses luar biasa padahal gaptek dan tidak mengerti internet. Bahkan ada banyak pemimpin besar MLM yang saya kenal tapi tidak aktif di sosial media. So, keep it simple. Kita bicara soal duplikasi, bukan soal kecanggihan.

Kembali ke soal membangun jaringan yang stabil Kestabilan hanya bisa tercipta jika kita fokus ke sistem. Fokus menghasilkan Core sebanyak-banyaknya. Kita tidak puas jika hanya menemukan orang yang mau aktif. Tujuan kita adalah mengarahkan orang tersebut masuk ke sistem dan menjadi Core.

Mereka yang mempunyai beberapa Core di bawah organisasi jaringan terse but akan disebut Pemimpin Core. Biasanya disebut dengan istilah Core Leader, Leaders Club, Team Leader dan sebagainya. Gambar berikut adalah contoh Pemimpin Core dalam struktur MLM binari. Oalam contoh ini struktur pemimpin yang sehat berdasarkan marketing plan MLM tersebut adalah 5 Core di satu kaki dan 3 Core di kaki yang lain.

T1

3 Core

5 Core

T2

Nah, perhatikan kalimat saya berikut ini: kestabilan di MLM akan tercapai apabila ada sekitar 5 Pemimpin Core menumpuk di kaki tersebut (tusuk sate).

Pernyataan ini adalah teori kestabilan di MLM. Untuk mencapai ini, para pemimpin akan bekerja ke dalam. Ngomong- ngomong, kemampuan bekerja ke dalam adalah keterampilan paling tinggi di dunia MLM. Saya akan membahas ini lebih detail di satu bab tersendiri dari buku ini (bab 28 – Kisah Bu Tuti).

Kesimpulannya, bangunlah dengan batu bata, bukan batu kali. Bantulah orang yang tepat masuk ke sistem dan menjadi Core. Hanya dengan cara itu Anda bisa menikmati penghasilan pasif.

BAB 16

Tiga Prinsip Abadi

Kestabilan akan terjadi kalau jaringan kita solid. lbarat tumpukan batu bata yang diberikan semen, diantaranya agar merekat dan tidak gampang runtuh. Semen perekat yang akan membuat jaringan MLM yang kita bangun menjadi solid adalah tiga prinsip abadi. Ketiga prinsip ini membentuk landasan sistem kepemimpinan yang kokoh di dalam jaringan bisnis yang kita bangun. Ketiga prinsip abadi ini adalah edifikasi, konsultasi, dan no crosslining. Saya akan membahas satu per satu.

EDIFlKASI

Edifikasi artinya “menghormati”, “promosi dengan respek”, “membangun” atau “memperkuat” seseorang atau sesuatu. Meskipun Anda bisa mengedifikasi apa pun termasuk perusahaan dan produk, namun pembahasan di bab ini saya batasi pada manusia. Setiap orang butuh dihargai, dihormati, dan dipercaya oleh orang lain. Tanpa itu, sulit untuk memiliki pengaruh yang sangat dibutuhkan untuk memimpin. Masalahnya: “Siapapun dapat mempromosikan siapa saja, kecuali dirinya sendiri”.

Jika seseorang berusaha meyakinkan orang lain mengenai kesuksesannya sendiri, akan terkesan sombong. Pendapat tersebut juga subyektif sehingga tidak dipercaya. Contoh, jika Anda berada di sebuah kota yang masih asing, dan bertanya mengenai restoran yang enak kepada orang yang Anda temui di pinggir jalan. Lalu orang tersebut menjawab: “ltu di pojok jalan ada restoran punya saya sendiri, rasanya sangat enak, mampir saja.” Apakah Anda percaya? Pendapat tersebut subjektif dan sulit dipercaya. Orang tidak dapat mempromosikan dirinya sendiri.

Sebaliknya, pendapat yang objektif menimbulkan rasa percaya. Misalnya Anda sering melihat di cover buku ada pendapat mengenai buku tersebut dari pihak ketiga. “Buku yang berkualitas”, “Terobosan terkini”, “Ide brilian”, dan lain- lain. Siapa yang mengutarakan pendapat tersebut? Pihak ketiga. Bukan penulis atau penerbitnya. Demikian juga dengan film, produk elektronik, suplemen, produk perawatan tubuh dan lain sebagainya. Semua menggunakan endorse dari pihak ketiga. Karena pendapat dari pihak ketiga bersifat objektif dan bisa dipercaya.

Demikian pula ketika kita memulai bisnis MLM, kita perlu meyakinkan orang mengenai bisnis dan produknya. Masalahnya, kita tidak bisa mempromosikan diri sendiri. Lagipula, saat memulai bisnis MLM belum ada kesuksesan atau prestasi yang bisa kita tonjolkan sehingga satu-satunya hal yang bisa kita tawarkan adalah potensi kita sebagai pemimpin.tetapi kita tidak bisa menjual kehebatan diri kita sendiri. Bayangkan kata kata seperti ini : “Hei, dengerin aku ya, aku sudah sangat sukses di bisnis ini”. Terdengar sangat sombong. Barangkali orang orang yang mendengar ini bisa mual mual dan “maaf” muntah…..hehe..

Karena itu, diperlukan sebuah kerjasama antara Anda dan tim. Jika ada seseorang yang Anda kenal mengatakan sebaiknya kita mendengarkan seseorang yang kredibilitasnya diperkenalkan dengan baik, kita biasanya mau mendengarkan. lni adalah proses memperkuat orang lain sehingga mereka tidak harus mempromosikan dirinya sendiri. Inilah yang dinamakan edifikasi.

Ketika kita memulai bisnis, biasanya kita menghubungi teman-teman lama dan kerabat. Kabar baiknya, mereka mungkin mengenal Anda dan “mempercayai” Anda untuk beberapa hal. Tapi biasanya mereka tidak melihat Anda sebagai seorang yang berpengalaman atau ahli di dunia bisnis. Karena itu Anda membutuhkan bantuan dalam bentuk kredibilitas.

Tampilkan diri sebagai pembawa pesan, bukan pakar. Tawarkan peluang untuk bergabung dalam tim yang berisi ahli yang sudah berpengalaman, bukan mengandalkan Anda pribadi. Perkenalkan upline sebagai orang yang Anda hormati, orang yang berpengalaman, yang telah membimbing Anda selama ini, dengan beberapa prestasi upline. Hal ini penting agar upline memiliki pengaruh dan mau didengarkan prospek Anda. Dalam posisi menguntungkan seperti itu, upline bisa memberikan pernyataan yang mendukung Anda atau balik mengedifikasi Anda kepada teman-teman Anda sehingga Anda bisa bekerja lebih efektif. Dapatkah Anda melihat bentuk kerjasama saling mengedifikasi ini?

Edifikasi yang efektif harus dilakukan secara tulus dan wajar. Jangan berupa sanjungan atau pujian yang tidak tulus. Jangan berlebihan mempromosikan peringkat atau kondisi finansial upline. Hal ini penting agar tidak terbentuk jarak antara upline dan prospek. Carilah hal-hal positif yang dapat dipromosikan tentang satu sama lain. Misalnya:

  • Berani
  • Konsisten
  • Pembelajar
  • Memahami Produk Dengan Baik
  • Jujur
  • Siap Membantu
  • Berpengalaman
  • Sabar

Yang tidak boleh dilakukan dalam komunitas MLM adalah fokus pada kelemahan atau hal-hal negatif. Merendahkan orang lain di depan umum sama sekali tidak dapat diterima. Cari dan pusatkan perhatian pada kualitas baik seseorang dan ungkapkan di depan umum.

Namun Anda harus berhati-hati ketika mengedifikasi prospek ke upline Anda. Perhatikan contoh berikut: seorang distributor memperkenalkan prospeknya kepada uplinenya dan mengatakan: “Perkenalkan teman saya Pak Rudy. Beliau adalah seorang pengusaha yang sangat sukses. Pak Rudy ini juga memegang posisi direktur di beberapa perusahaan besar dan beliau temannya sangat banyak. Saya sangat kagum kepada Pak Rudy. Bisakah Anda jelaskan kepada Pak Rudy mengenai bisnis ini?”

Anda sedang menjebak upline ke posisi yang menyulitkan. Ini jenis edifikasi terbalik. Sekarang upline dalam posisi yang tanggung (bahkan bisa jadi “minder”) karena harus menjelaskan bisnis kepada seseorang yang telah begitu disanjung. Bahkan bisa jadi si prospek merasa telah “berbaik hati” mendengarkan presentasi. Tak ada postur, Tak ada kredibilitas, dan tak ada alasan bagi prospek untuk mendengarkan upline Anda. Ini situasi yang merugikan semua orang. Hindari hal ini.

Strategi yang tepat menggunakan edifikasi adalah sebagai berikut.

Seorang distributor mengatakan kepada prospeknya: “Bro, saya akan memperkenalkan kamu dengan Pak Johan. Beliau adalah salah satu pemimpin di bisnis ini yang telah memiliki pengalaman yang sangat luas. Saya belajar banyak dari Pak Johan dan saya ya kin beliau bisa menjawab beberapa pertanyaanmu. Biasanya Pak Johan sangat sibuk karena banyak orang meminta waktunya. Tapi setelah saya cerita sedikit mengenai kamu, beliau mau meluangkan sedikit waktu untuk bertemu.”

Saat dibawa ke upline, distributor itu bilang: “Pak Johan, kenalin teman saya Denny, dia manager perusahaan komunikasi. Saya mau minta waktu Bapak sedikit dengannya.” Setelah itu, Anda pergi untuk beberapa menit dan membiarkan up/ine Anda berbincang sebentar dengan prospek.

Latu biasanya upline Anda akan mengatakan seperti ini: “Denny, senang berkenalan dengan Anda. Steve memang sudah bercerita sedikit bahwa Anda mungkin akan datang melihat acara malam ini. Mungkin Denny belum tahu bahwa Steve adalah salah satu distributor terbaik kami. Bisnis Steve berkembang sangat baik dan dia belajar sangat cepat. Satu keuntungan Denny bisa bekerja sama dengan Steve. Oh ya, apa yang paling menarik bagi Steve dari acara malam ini?”

Perhatikan beberapa poin edifikasi yang bisa dipelajari dalam skenario di atas:

Anda melakukan edifikasi tidak di hadapan upline karena edifikasi di depan upline akan menempatkan up/line pada posisi yang canggung. Kekuatan edifikasi akan lebih maksimal dilakukan dihadapan orang yang kita edifikasi. Perhatikan skenario diatas, setelah Anda memperkenalkan Prospek kepada Upline Anda, Anda pergi untuk beberapa menit sehingga ini memberi kesempatan kepada upline untuk balik mengedifikasi Anda.

Upline tidak perlu menjual atau mempromosikan dirinya sendiri karena Anda telah melakukan sebelumnya. lni menempatkan upline pada posisi yang bagus sehingga prospek Anda respek dan mau mendengarkan.

Di saat yang bersamaan, edifikasi dari upline kepada Anda akan meningkatkan kredibilitas Anda di mata prospek sehingga Anda bisa bekerja lebih efektif dan berpengaruh.

Begitulah seharusnya kerjasama sebagai satu tim yang bisa Anda lakukan. Saling mempromosikan dan mengangkat antara Anda dan tim sehingga seluruh tim memiliki kredibilitas dan pengaruh yang dibutuhkan agar bisa memimpin lebih efektif.

Lakukan edifikasi di mana saja ada kesempatan. Apakah itu di acara pertemuan resmi, pertemuan di kedai kopi atau di rumah (home meeting), pastikan agar Anda telah memperkenalkan upline sedemikian rupa untuk membangun kepercayaan dan rasa hormat.

Tetapi sekali lagi, jangan melakukan edifikasi di hadapan upline, tetapi lakukan sebelum Anda bertemu dengan upline. Karena edifikasi di depan orang yang diedifikasi akan mengurangi kekuatannya, selain itu membuat orang yang diedifikasi menjadi canggung.

Edifikasi akan luar biasa membantu jika dilakukan dengan tepat. Bahkan edifikasi akan semakin kuat dampaknya jika dilakukan tidak hanya melalui kata-kata tetapi dengan tindakan nyata. Cobalah cari cara-cara untuk menunjukkan rasa hormat Anda kepada upline. Misalnya mempersiapkan tempat parkir khusus untuk mereka, menyediakan kursi, mernbantu bawakan tas, menghapus papan tulis, menyediakan minuman dan lain sebagainya.

Apabila orang lain memperhatikan hal itu, mereka akan dengan jelas memahami artinya. Tindakan Anda akan terduplikasi saat tim Anda melakukan hal yang sama kepada Anda.

Jika Anda membiarkan upline Anda melakukan semuanya sendiri, maka Anda pun harus melakukan semuanya sendiri. Akhirnya Anda kelelahan dan tim Anda satu persatu memperhatikan betapa tidak efektifnya pekerjaan sebagai pemimpin dan mereka pun berhenti menjadi pemimpin. Jika itu terjadi, bisnis Anda pun diam tak bergerak. Jika hal yang salah diduplikasi, dampak negatifnya dua ratus persen.

Maka jangan ragu untuk terus bekerja sama sebagai sebuah tim. Edifikasi upline-upline Anda dengan perkataan maupun dengan tindakan. Angkatlah mereka terlebih dahulu, maka dalam proses selanjutnya, Anda pun akan turut terangkat. Pengaruh Anda sebagai pemimpin di MLM akan semakin efektif jika edifikasi terduplikasi dengan baik.

JEBAKAN EDIFIKASI

Ada satu hal mengenai edifikasi yang sering menjadi masalah bagi pemimpin, saya sebut jebakan edifikasi. Beberapa distributor yang awalnya cukup rendah hati tiba- tiba berubah menjadi arogan setelah mereka diedifikasi. Edifikasi yang mereka dapatkan justru membuat mereka besar kepala dan merasa hebat. Padahal bekerjanya edifikasi itu seperti bernapas, artinya setelah menarik napas kita menghembuskannya. Setelah diedifikasi dan kita mempunyai kekuatan, kita harusnya balik mengedifikasi downline kita. Kita harusnya memberikan kekuatan kepada downline kita supaya mereka bisa menjalankan kepemimpinan secara lebih efektif.

Edifikasi yang kita dapatkan dari upline jangan membuat Anda merasa hebat, karena siapa yang merasa dirinya hebat akan menjadi sombong dan berhenti berkembang. Celakanya, beberapa pemimpin yang terjerat efek edifikasi merasa dirinya menjadi bos dan mulai menyalahgunakan kepemimpinan mereka untuk mengatur dan memerintah downline melakukan banyak hal. Persis seperti seorang bos di kantor yang memerintah dan mengatur karyawannya.

Untuk menjadi seorang pemimpin yang hebat perlu kerendahan hati. Pemimpin yang hebat tidak minta dilayani, mereka justru melayani. Mereka tidak gila hormat, tapi mendahulukan kepentingan orang lain.

Sebaliknya, pemimpin yang bersikap sebagai bos yang sombong akan berhenti bertumbuh dan akan ditinggalkan para pengikutnya. Terlebih di bisnis MLM, yang sebagian besar orang justru tertarik karena kita menjadi pemilik bisnis sendiri dan tidak ada bos yang mengatur hidup kita.

Jadi, jadilah pemimpin yang melayani, bukan bos yang sombong, merasa hebat, dan ingin dilayani.

NO CROSSLINING

Pada dasarnya no crosslining berarti antara crossline dilarang membicarakan bisnis. Perhatikan gambar dibawah ini:

A mensponsori B dan A mensponsori C. Berarti A dan B adalah garis sponsorisasi, demikian pula A dan C. Dalam hal ini, B dan C adalah crossline. Crossline adalah orang-orang yang tidak ada hubungan bisnis di MLM. Mereka di luar garis sponsorisasi.

Yang dimaksud no crosslining adalah antara B dan C tidak membicarakan bisnis. Jika 8 dan C membicarakan bisnis maka itu disebut crosslining.

Crosslining ini sangat berbahaya di bisnis MLM. Mengapa ?

No crosslining adalah hal yang sulit dijelaskan, terutama kepada orang yang belum berpengalaman di bisnis MLM. Orang awam akan berpikir :

  • Apa salahnya membicarakan bisnis dengan crossline ?
  • Mengapa kita diajarkan tidak boleh akrab dengan crossline ?
  • Bukankah MLM seharusnya mengajarkan kita agar ramah dengan siapa saja ?

Masih banyak lagi pertanyaan yang timbul bagi orang yang tidak paham. Seolah-olah prinsip no crosslining ini membatasi Anda dalam berhubungan dengan orang-orang lain. Pembatasan memang menimbulkan rasa tidak nyaman. Namun jika kita mengetahui alasannya, kita akan dengan senang hati menaatinya. Contohnya, mungkin kita merasa tidak nyaman dan dibatasi karena diharuskan mengenakan helm saat mengendarai sepeda motor. Tetapi setelah kita mengetahui bahaya fatal yang bisa terjadi jika seseorang tidak memakai helm, kita akan menghargai aturan tersebut.

Demikian pula dengan no crosslining. Pada dasarnya aturan ini untuk menghindari kerugian fatal yang bisa terjadi di kemudian hari. Untuk membantu Anda memahaminya, saya akan jelaskan pentingnya garis sponsorisasi.

Garis sponsorisasi adalah DNA atau silsilah keluarga dalam bisnis MLM. Kita mendapatkan penghasilan dari omzet atau kesuksesan orang-orang yang berada di bawah garis sponsorisasi kita yang terdata dalam sistem komputer. Demikian pula kita mendapatkan informasi dan dukungan dari upline yang berada di atas garis sponsorisasi kita. Karena itu garis sponsorisasi harus kita lindungi kerena itu merupakan jaminan aset kita.

Garis sponsorisasi adalah sesuatu yang sakral dan harus dijaga supaya tidak tercemar dengan benih-benih keraguan dan ketidakpercayaan. Keraguan adalah musuh di bisnis ini. Jika keraguan berkembang, orang akan berhenti menjalankan bisnis ini. Bayangkan apa yang terjadi jika Anda tidak mempercayai up/ine Anda dan para downline Anda meragukan setiap pengarahan yang Anda berikan? Jaringan yang Anda bangun akan menjadi sesuatu yang sangat rapuh. Karena itu, Anda harus melindungi garis sponsorisasi.

Crosslining akan merusak garis sponsorisasi. Saya coba jelaskan ini dengan analogi hubungan antar keluarga. Setiap keluarga mempunyai kebijakan dan nilai masing-masing.

Apakah Anda akan membiarkan anak Anda diasuh oleh tetangga atau oleh keluarga lainnya? Apakah Anda akan membiarkan pasangan Anda duduk bersama suami atau istri orang lain dan membahas mengenai pandangan dan gaya perkawinan yang penting dan terbaik untuk pasangan Anda? Meskipun setiap keluarga mempunyai nilai-nilai dan prinsip yang unik, namun tidaklah sehat membiarkan keluarga kita tercemar oleh pandangan keluarga lain yang bisa jadi bertentangan dengan prlnsip dan nilai yang Anda bangun dalam keluarga Anda sendiri.

Demikian pula dalam keluarga besar MLM yang Anda bangun. Apabila Anda “kepo” dengan cara crossllne mengembangkan bisnisnya dan berdiskusl dengan mereka. Maka crossllning yang terjadl akan mencemari garis spon- sorisasi Anda. Karena “rumput tetangga selalu lebih hijau”, Anda bisa jadi terpukau oleh cara crossline membangun bisnis yang blsa jadl berbeda dengan pengarahan yang diberikan upline Anda. Timbullah keraguan dan ketidakpercayaan Anda terhadap upline. Apabila garis sponsorisasi kehilangan sakralnya, masalah pun timbul.

Anda tidak tahu keadaan bisnis crossline Anda. Mungkin kelihatannya baik-baik saja, tetapi belum tentu sebaik yang terlihat di luar. Hanya upline mereka yang mengetahui keadaan bisnis mereka yang sebenarnya.

Di pertemuan sering terjadi crosslining. Anda berbincang dengan seorang crossline yang kelihatannya cukup berprestasi. Jika mulai sedikit akrab, crossline barangkali akan mulai curhat. Mereka tidak akan sungkan untuk bercerita bahkan hal negatif sekalipun. Mungkin bukan bermaksud jahat, tetapi mereka tak peduli terhadap kesuksesan Anda karena bisnis Anda dan crossline tak berhubungan. Masukan negatif dari crossline bisa jadi akan mempengaruhi semangat Anda. Jadi crosslining sering kali merugikan.

Manusia adalah mahluk sosial yang suka berteman. Jika Anda sedang bersemangat, Anda juga akan memotivasi siapa saja termasuk crossline. Tetapi sebaliknya, jika Anda lagl patah semangat, tanpa bermaksud buruk kita juga cenderung menarik orang ke bawah.

Ketika kita berbicara dengan downline, kita cukup berhati- hati untuk tidak mengatakan sesuatu yang blsa membuat mereka kehilangan semangat. Namun, saat berbincang dengan crossline kita sering kali kurang berhati-hati sehingga keceplosan hal-hal yang sebenarnya bersifat negatif dan bisa menghancurkan semangat mereka. Hal demikian juga bisa terjadi dengan crossline. Setiap orang yang menjalankan bisnls MLM pasti akan mengalami pasang surut semangat. Kadang kita bersemangat, kadang kita down. Up and down.

Ketika terjadi tarik-tarikan antara dua orang, satu di atas dan satu di bawah, siapa yang kemungkinan besar akan menang? Yang di bawahlah. Karena yang di atas melawan gaya gravitasi. Jadi crosslining akan menurunkan semangat dari pihak yang lagi di atas.

Semoga Anda paham, itulah bahayanya crosslining jika dibiarkan. Anda seperti membangun jaringan tanpa perekat. Seperti tumpukan batu bata tanpa semen. Kena senggol sedikit •. jatuh, deh. Terkena sedikit isu negatif, rontoklah jaringan Anda. Tidak solid sama sekali.

Tidak mudah untuk membantu tim kita menerapkan aturan no crosslining. Karena hubungan yang terlalu dekat antara upline dan downline kadang bisa menimbulkan gesekan @tau konflik kepribadian. Sampai taraf tertentu, kita bisa jadi lebih percaya kepada crossline daripada upline. Ini yang saya sebut fenomena ABG.

Siapa yang mempunyai anak ABG? Jika kita sebagai orang tua terlambat menjalin hubungan yang akrab dan saling percaya dengan anak ABG kita, maka mereka akan lebih dekat kepada teman sebayanya. Anak BG kita lebih percaya teman sebaya mereka daripada kita sebagai orang tua. Inilah yang dinamakan fenomena ABG. Downline lebih percaya kepada crossline daripada upline. Padahal nasihat siapa yang terbaik ? Jelas orang tua atau upline.

Tapi ini dapat terjadi. Rumput tetangga selalu lebih hijau. Strategi yang dijalankan crossline kelihatan lebih menarik. Terlebih pada saat bisnis kita tidak berkembang dengan baik, godaan untuk crosslining tampak lebih kuat. Tapi, ingatlah crosslining tak dapat diterima dalam budaya bisnis MLM. Seperti saya katakan tadi, keraguan adalah musuh, dan crosslining adalah penyebab utamanya. Lagi pula, crosslining yang Anda lakukan akan terduplikasi ke bawah sehingga Anda hanya membangun jaringan yang rapuh dan gampang runtuh.

Bagaimana jika crossline meminta konsultasi kepada Anda? Meskipun Anda bermaksud baik, jangan lakukan itu. Karena hal ini bisa mengganggu garis sponsorisasi mereka. Jika Anda memberikan nasehat kepada mereka dan nasehat itu berbeda dengan apa yang diberikan uplinenya, maka bisa rusak kepercayaan dia kepada uplinenya. Setiap orang sebaiknya memiliki satu penasehat, yaitu upline, bukan crossline. Karena upline berkepentingan dengan bisnis Anda, sedangkan crossline Anda tidak ada kepentingan dengan Anda. Upline mengenal Anda sedangkan crossline tidak.

Berkali-kali crossline ingin meminta nasehat kepada saya. Jawaban saya: “Saya tidak mengetahui kondisi bisnis Anda dibandingkan dengan upline Anda. Percayalah kepada upline Anda, beliau telah berpengalaman dan pasti tahu yang terbaik untuk Anda.” Saya tidak ingin crossline saya memberikan konsultasi kepada downline saya karena bisa merusak garis sponsorisasi, maka dari itu, saya pun tidak mau merusak garis sponsorisasi mereka. Kita semua dalam satu MLM adalah keluarga besar yang bisa saling bekerjasama, mendukung, dan mengedifikasi, namun tetap menjaga agar no crosslining.

Bayangkan jika seorang atlet memiliki dua pelatih pada saat bersamaan. Apakah tim yang sukses memiliki dua pelatih yang berbeda dengan dua gaya yang berbeda? Tidak mungkin. Tim akan dipenuhi keraguan dan terus bertanya-tanya siapa pelatih yang paling benar. Dalam bisnis MLM, keraguan dan kebingungan adalah musuh, dan kita ingin menghilangkannya dengan cara, hanya memiliki satu suara.

Kehilangan kepercayaan kepada upline sangatlah berbahaya. Jika itu sudah terlanjur terjadi dan tak dapat diperbaiki lagi, saya anjurkan untuk mencari upline yang lebih di atas dan jangan beralih ke crossline. Crossline tidak berkepentingan untuk bisnis Anda dan tindakan crosshining hanya memberi contoh yang buruk untuk diduplikasi tim Anda.

Karena alasan itulah, saya anjurkan sesama crossline tidak perlu bertukar nomor handphone ataupun saling follow atau like di sosial media. Apalagi foto bersama dan diposting di sosial media. Alamak, pesan apa yang ingin Anda berikan ke tim Anda untuk diduplikasi? Jika Anda diundang dalam WA group, tidak perlu save nomor telepon atau Whastapp crossline Anda. Berpikirlah hanya upline/downline saja.

Selain racun negatif yang akan diberikan oleh crossline kepada Anda, Anda pun akan menjadi mangsa pertama yang ditawari MLM lain jika crossline Anda menyeberang ke bisnis lain. Itu adalah salah satu pengaruh merusak crosslining yang paling umum.

Tidak perlu Anda mengalami sendiri kerusakan dalam jaringan yang fatal akibat crosslining. Belajarlah dari pengalaman orang lain. Selama belasan tahun pengalaman saya di MLM, saya sudah melihat dan mengalami sendiri puluhan kasus crosslining yang menghancurkan bisnis. Apakah kita harus mengalami sendiri jatuh dari motor dan kepala kita bocor karena tidak memakai helm, barulah kita menyadari pentingnya memakai helm untuk perlindungan?

No crosslining adalah prinsip dan aturan yang dibuat untuk melindungi bisnis Anda. Percaya sajalah.

Namun ada bahaya lain yang bisa terjadi. Mempraktikkan no crosslining secara ekstrem. Crossline dianggap sebagai musuh dan kompetitor. Bukannya bersinergi dengan crossline, justru menganggap crossline sebagai wabah yang harus dihindari. Ketakutan berlebihan atas pengaruh crossline kepada tim membuat pemimpin seperti itu melindungi tim secara ekstrem. Jika crossline menjadi pembicara di sebuah pertemuan, maka pemimpin ini bersama tim akan memboikot pertemuan tersebut.

Tentu saja sikap ekstrem seperti ini tidaklah sehat mengingat kita bisa bersinergi dengan crossline. Perkembangan crossfine bisa kita gunakan untuk memotivasi diri kita dan tim secara sehat. Selama belasan tahun saya membangun bisnis MLM, saya selalu bersinergi dengan crossline. Saya membutuhkan crossline karena prestasi crossline bisa menjadi gesekan positif bagi tim saya.

Bersinergi dengan crossline bukanlah crosslining. Justru yang disebut crosslining apabila prestasi crossline membuat Anda dengki sehingga demotivosi. Prestasi crossline harusnya membuat Anda terpacu, bukannya iri pada kesuksesan orang lain sehingga down dan menghindari pertemuan untuk kemudian menghilang pelan-pelan. Itu sih, cemen. Pengecut !.

Sebagai penutup bagian ini, jangan melihat no crosslining sebagai aturan yang membatasi Anda. Lihatlah sebagai pagar pelindung agar Anda tidak jatuh ke jurang. Lihatlah pagar itu sebagai teman dan berpalinglah kepada upline untuk mendapatkan dukungan yang dibutuhkan untuk sukses.

KONSULTASI

lstilah yang lebih cocok untuk menggambarkan konsultasi adalah mentoring. Hampir setiap orang sukses di dunia punya mentor. Pebisnis sukses seperti almarhum Steve Jobs mempunyai mentor bernama Bill Campbell. Motivator sukses Tony Robbins mempunyai mentor bernama Jim Rohn. Bintang olahraga dunia seperti Lionel Messi dan Christiano Ronaldo membutuhkan seorang pelatih untuk mencapai puncak prestasi mereka. Pentingnya seorang mentor terlihat dalam hampir semua bidang di dunia ini.

Tapi di bisnis MLM orang sering mengabaikan konsultasi dari seorang mentor. Mengapa? Ada dua alasan.

Alasan pertama, di dunia perkantoran biasanya karyawan yang banyak bertanya sering dianggap tidak mampu. Orang yang banyak bertanya cenderung disepelekan. Jadi kebanyakan orang gengsi untuk meminta bantuan karena hal itu seolah- olah menunjukkan kelemahan atau ketidakmampuan mereka.

Alasan kedua, karena bisnis MLM terlihat sangat sederhana dan modalnya relatif kecil. Saking sederhananya banyak orang mengabaikan pentingnya konsultasi. Orang merasa sungkan untuk merepotkan dan merasa mereka tidak perlu bantuan dalam menjalankan bisnis MLM yang terlihat sederhana.

Tapi meskipun MLM kelihatannya sederhana, karena melibatkan manusia yang kompleks, menjadi tidak sesederhana itu. Faktor manusia membuat bisnis MLM tidak sederhana. Tapi dengan sistem pengajaran yang tepat, MLM yang rumit bisa disederhanakan.

Memang ini sulit dipahami. MLM itu bisnis yang unik dan canggih, lebih dari yang disadari banyak orang. Seringkali orang awam merasa bisnis ini tidak berjalan, padahal kenyataannya bisnis ini berjalan.

MLM adalah bisnis yang 100% dapat diprediksi. Jika Anda menghasilkan omzet pribadi maupun tim yang di bawah Anda, sesuai marketing plan yang berlaku, Anda akan dibayar tepat waktu. Jika ada yang gagal, hal ini disebabkan salah satu dari tiga hal di bawah ini:

  1. Mereka tidak melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan, kurang banyak atau tidak konsisten.
  2. Tidak bekerja sesuai sistem yang berlaku, tidak rendah hati untuk konsultasi dan mau diajar.
  3. Masalah sikap dan karakter, tidak memperlakukan orang lain dengan baik.

Sekali lagi saya ulangi, kegagalan di bisnis MLM karena salah satu dari ketiga hat di atas. Jika Anda menemukan orang yang mau bekerja keras, mau mengikuti sistem, dan memiliki sikap dan karakter yang baik. Hampir pasti, itulah orang yang tepat.

Masalahnya orang-orang baru sering kali ingin menjalankan bisnis ini menurut cara mereka sendiri. Bahkan ngerinya, mereka selalu punya gagasan baru untuk membuat terobosan. Cukup sering saya mendengar orang baru yang bersemangat mengatakan kepada saya: “Pak, saya punya ide menarik …” atau “Pak, sepertinya cara ini kurang tepat …” lni cukup menggelikan, mereka baru join dan belum berprestasi tapi mau menasehati orang-orang yang berprestasi dan berpengalaman Ini namanya prikitiuw … (jangan tanya saya artinya).

Saya ingat cerita seorang kakek yang mengajari cucunya yang berumur sembilan tahun bermain golf. Setiap kali sang kakek mau mengajari cucunya cara memegang tongkat dan memukul, si cucu berkata: “Aku tahu, aku tahu. Aku sudah tahu caranya.” Pernahkah Anda mempunyai pengalaman yang serupa dengan anak atau cucu Anda?

Mengapa anak-anak ingin menunjukkan bahwa mereka mampu melakukannya tanpa bantuan ? Mereka ingin membuktikan bahwa mereka bisa melakukannya, dan mereka melihat bahwa bantuan dan petunjuk akan menghalangi mereka untuk membuktikan bahwa mereka “sudah besar.”

Lucunya, orang dewasa pun suka seperti itu. Orang-orang ingin menunjukkan kemampuan mereka dan terlihat hebat sendiri. Tapi bukankah orang jarang bisa melakukan sesuatu dengan baik tanpa bantuan? Dapatkah Anda membayangkan orang belajar bermain golf, tenis, ski, bahasa asing, piano, gitar tanpa petunjuk sama sekali? Orang-orang menghargai pentingnya mentor di bidang olahraga dan musik, tapi entah mengapa di bisnis MLM mereka menganggapnya tidak perlu.

Tentu saja semua orang bebas melakukan bisnis MLM dengan cara mereka sendiri karena mereka adalah pemilik bisnis. Banyak di antara mereka yang setelah bersusah payah dengan cara mereka sendiri akhirnya putus asa dan mengakui bahwa mereka butuh bantuan. Tapi hanya sedikit dari mereka yang benar-benar kembali ke upline untuk melakukan konsultasi dan akhirnya menjadi murid terbaik. Kebanyakan dari mereka yang gagal akhirnya berhenti karena malu dan putus asa, merasa bahwa bisnis ini tidak berjalan.

Saya kembali mengulangi kalimat penting yang sudah pernah saya sampaikan sebelumnya: “MLM itu bisnis yang unik dan canggih, lebih dari yang disadari banyak orang. Sering kali orang awam merasa bisnis ini tidak berjalan, padahal kenyataannya bisnis ini berjalan.” Ya, bisnis MLM seratus persen dapat diprediksi. Bahkan ketika Anda berpikir bisnis ini tidak berjalan, sesungguhnya bisnis ini berjalan. Anda hanya perlu kembali ke upline dan melakukan konsultasi. Sesederhana itu.

Konsultasi adalah sesi bertemu dengan upline untuk meminta pengarahan. Upline yang sudah berpengalaman akan memberikan bimbingan agar kita bisa mengembangkan bisnis dan mengatasi masalah-masalah yang ditemui. Semakin banyak orang yang kita bawa masuk ke dalam jaringan, semakin kita membutuhkan nasihat dan arahan agar mengurangi kemungkinan terjadinya masalah. Jadi saya menganjurkan Anda melakukan konsultasi sedini mungkin.

Dengan siapa sebaiknya Anda berkonsultasi? Jangan meminta konsultasi kepada upline Anda yang tidak melakukan bisnis dengan benar. Dengan kata lain, jangan konsultasi dengan upline yang belum Core. Pilihlah upline yang Core dan peringkatnya di atas Anda. Anda juga tidak perlu berkonsultasi dengan dua orang upline lalu membandingkan hasilnya. Upline yang berbeda bisa jadi memberikan pandangan yang berbeda walaupun mereka sama-sama Core. Jadi, cukup berkonsultasi dengan satu upline saja dan berpeganglah dengan saran yang diberikan.

Member aktif disarankan melakukan konsultasi secara rutin setidaknya sekali sebulan. Biasanya dilakukan di awal bulan. Tetapi konsultasi secara non formal tetap bisa dilakukan sesering mungkin melalui telepon, WA, atau tatap muka.

Apa Yang Dilakukan Ketika Konsultasi ?

Saat konsultasi adalah kesempatan untuk menyusun target (goal setting} dan rencana kerja (game plan). Ini adalah saat yang penting bagi distributor yang serius untuk meminta pengarahan dari upline. Lalu upline akan memberikan pengarahan sesuai dengan target masing-masing.

Mereka yang ingin berkembang lebih cepat akan diberikan strategi dan rencana kerja yang sedikit berbeda dengan mereka yang menginginkan hasil yang sedikit lebih rendah. Upline memberikan pengarahan sesuai target yang ingin dicapai.

Target (gol) disusun dalam kerangka waktu: gol jangka panjang, menengah dan pendek. Poin tentang menyusun dan bekerja dengan gol akan saya bahas di bab terpisah.

Salah satu elemen penyusunan gol adalah terukur. Oleh karena itu, masukkan parameter bisnis (vital sign) ke dalam gol yang ingin kita capai. Parameter bisnis setidaknya meliputi jumlah member baru per bulan, jumlah yang menghadiri seminar, jumlah yang berlangganan program pendidikan, jumlah yang melakukan presentasi minimal 15 kali per bulan, dan jumlah Core (member aktif yang masuk ke sistem). Di sesi konsultasi, bahaslah perkembangan parameter bisnis ini dan bagaimana caranya untuk meningkatkan angka-angka ini.

Setelah mengevaluasi kondisi bisnis Anda saat ini, tentukan bersama upline gol Anda berikutnya. Lihatlah peringkat atau penghargaan terdekat yang bisa Anda capai dalam waktu dekat. Fokuslah pada gol jangka pendek, baik itu gol hasil atau pun gol kerja. Jika Anda belum menjadi seorang Core secara konsisten, maka hal tersebut seharusnya menjadi gol berikutnya. Ingatlah, gol hasil yang ingin Anda capai harus selaras dengan gol kerja. Contohnya adalah hal yang sia-sia jik seseorang menetapkan target penghasilan Rp 30 juta sebulan dengan melakukan presentasi di bawah 15 kali sebulan. Upline bisa membantu melihat apakah gol yang Anda tentukan masuk akal atau tidak.

Bawalah gambar grup Anda ketika melakukan konsultasi. Hal ini sangat membantu upline untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan Anda. Sewaktu grup masih kecil, mungkin Anda memasukkan semua member yang terdaftar ke dalam gambar grup. Ketika grup membesar, mungkin Anda hanya memasukkan jumlah member aktif saja, atau mereka yang menghadiri seminar, atau mereka yang berlangganan program pendidikan, mereka yang melakukan minimal 15 kali presentasi per bulan, dan jumlah Core.

Bagi para pemula, Anda biasanya diminta upline membawa buku impian (dream book) dan buku daftar nama. Menceritakan secara terbuka impian Anda akan membuat hal itu semakin tajam dan memberi dampak yang semakin kuat pada tindakan Anda. Diskusikan daftar nama Anda dengan upline untuk melihat bagaimana upline dapat membantu agar semua kontak yang potensial dapat digarap dengan maksimal.

Bahaslah masalah-masalah yang Anda hadapi dalam menjalankan bisnis ini dan mintalah saran upline bagaimana mengatasinya. Bersikaplah positif atas saran yang diberikan. Percayalah kepada up/ine karena pengalaman mereka dan juga karena mereka berkepentingan untuk keberhasilan Anda.

Namun saat membahas masalah, hindari untuk curhat atau komplain secara berlebihan. Ingatlah upline Anda adalah manusia biasa dan jangan membuat mereka tertekan dengan problem Anda. Jadilah manusia yang berorientasi pada solusi dan berpikir positif. Saya menjuluki mereka yang setiap konsultasi hanya komplain dan curhat secara berlebihan dengan “drakula”. Seperti drakula, kerjaan mereka menghisap darah upline saat konsultasi sehingga lama kelamaan uplinenya yang depresi, pucat pasi dan tak berenergi. Hahaha jangan menjadi drakula, ya.

Kita selalu membutuhkan pandangan upline yang lebih objektif untuk melihat masalah kita. Seperti seorang yang ingin menggantung lukisan, dia membutuhkan pandangan dari teman yang berdiri lebih jauh untuk menilai lurus tidaknya lukisan tersebut. Demikian pula kita butuh upline yang dengan pengalamannya bisa melihat dari sudut pandang yang lebih objektif dan adil. Karena kita terlampau dekat dengan bisnis kita sendiri, bisa jadi pandangan kita menjadi subjektif dan terpengaruh emosi.

Contohnya sebagai berikut:

Karena kedekatan secara pribadi dengan salah satu downline – mungkin karena teman dekat atau bisa jadi karena rumahnya lebih dekat atau lebih nyaman, kita cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di kaki tersebut. Hal itu membuat kita mengabaikan tim lain yang sebenarnya lebih potensial dan produktif hanya karena kurang akrab dengan tim tersebut atau karena rumahnya lebih jauh.

Saat melakukan konsultasi, upline bisa memberikan pengarahan yang objektif dan memberi petunjuk di mana seharusnya kita bekerja sehingga perkembangan bisnis kita lebih maksimal. Jadi, saat konsultasi kita membutuhkan pandangan upline yang lebih berpengalaman.

Terimalah dan lakukan saran dari upline. Jangan seperti seseorang yang pergi ke dokter untuk konsultasi masalah kesehatannya. Setelah diberi resep oleh dokter malah dibuang ke tong sampah. Itu berarti kita tidak menghargai nasihat dari upline.

Seperti yang pernah saya sebutkan, ada dua kekuatan upline dalam memberikan konsultasi kepada kita. Pertama, mereka mempunyai pengalaman dan pernah melewati jalan yang akan kita lalui. Kedua, upline Anda berkepentingan untuk kesuksesan kita. Artinya upline kompeten untuk memberikan saran kepada kita. Tentu saja saran mereka layak untuk kita percayai.

Saran dari seseorang yang berpengalaman memang membuat kita tenang dan mantap. Pernahkah Anda mengalami gangguan kesehatan yang membuat Anda cemas lalu Anda pergi berkonsultasi dengan dokter spesialis yang Anda percaya. Mendengar dokter mengatakan: “Tidak apa- apa, hanya perlu istirahat saja nanti akan reda sendiri gejala sakitnya” seketika rasa cemas kita hilang.

Betapa hebatnya saran dari seseorang yang kompeten dan berpengalaman. ltulah yang kita dapatkan ketika kita berkonsultasi dengan upline. Gratis lagi. Anda tidak perlu bayar untuk konsultasi karena upline Anda akan dibayar ketika Anda berhasil nantinya. Luar biasa konsep sating menguntungkan di bisnis MLM.

Saat konsultasi, Anda juga tidak perlu meminta izin upline untuk rencana kerja yang ingin Anda lakukan karena ini bisnis Anda sendiri. Banyak orang yang saat melakukan konsultasi hanya ingin mendapat persetujuan dari upline. Jika upline tidak setuju malah ada yang sampai kesal dan tidak senang. Sesi konsultasi harusnya menjadi sesi yang menyenangkan.

Konsultasi bukan suatu keharusan karena sekali lagi ini bisnis Anda sendiri. Tetapi jika Anda melakukan konsultasi, kemudian menceritakan hal ini kepada tim Anda dan mereka melihat Anda melakukan dan menghargainya, kemungkinan besar mereka juga akan menirunya. Akhirnya sebagian besar tim Anda akan meminta waktu Anda untuk konsultasi dan mulailah terjadi duplikasi. Tim Anda mulai bertumbuh ke arah yang benar. Jaringan yang kuat, kompak dan solid akan terbentuk.

Beberapa Poin Sebagai Konsultan

Berikut adalah beberapa tips jika Anda memberikan konsultasi kepada downline:

Anda harus benar-benar peduli untuk kesuksesan downline yang berkonsultasi. Semua nasihat yang Anda berikan kepada mereka adalah untuk kepentingan mereka, bukan kepentingan Anda sendiri. Saya katakan ini karena saya melihat masih ada upline yang memberi konsultasi supaya downline mencapai suatu hasil yang sebenarnya untuk memenuhi target dia pribadi. Jangan menjadi upline seperti itu.

Jagalah rahasia untuk apa pun yang dikonsultasikan. Sering kali downline menceritakan beberapa kondisi bisnis atau mungkin masalah pribadi yang seharusnya bukan konsumsi publik. Karena itu Anda harus memastikan itu tetap konfidensial. Anda pun tidak perlu menceritakan kondisi kaki lain Anda kepada downline yang konsultasi. Karena hal itu akan membuat mereka berpikir kalau Anda pun akan menceritakan masalah mereka kepada orang lain.

Setelah konsultasi, downline Anda harus bertambah semangat. Maka pikirkan apa yang harus Anda katakan dan hal apa saja yang jangan diceritakan. “If you up, go down and if you down, go up”.Katakan hal-hal yang membuat downline Anda bersemangat. Kata-kata yang membesarkan hati, pujian, dan motivasi. If you down, go up. Jika Anda punya masalah, jangan curhat ke downline. Masalah Anda dibahas dengan upline, bukan downline. Jangan bunuh diri ….

Apabila Anda berhadapan dengan downline tipe drakula, yang banyak drama, curhat dan mengeluh secara berlebihan, sabarlah dalam mendengarkan mereka. Seringkali saya mengeluarkan kertas dan mencatat keluhan dan masalah mereka. Dengan melihat kita mencatat masalah yang diceritakan, setidaknya 50% masalah mereka sudah terselesaikan. Kadang kala mereka hanya ingin didengarkan dan diperhatikan. Hal ini terutama berlaku untuk wanita. Didengarkan dan diperhatikan sudah cukup dibandingkan memberikan solusi.

Jangan mengkritik downline. Pujian lebih produktif daripada kritikan. Kadang-kadang ada downline yang meminta saran atau kritikan. Mereka bertanya: “Kira-kira hal apa yang masih kurang dari saya?” Beberapa orang merasa ini kesempatan untuk menyampaikan kritikan tajam kepada downline tersebut. Bukankah ada istilah “kritik yang membangun?” Tapi kenyataannya semua kritik menghancurkan. Apa lagi disampaikan dengan penuh emosi tanpa people skill. Oleh sebab itu, meskipun diminta, jangan menyampaikan kritikan, tapi fokus pada kelebihan downline terse but.

Jangan bereaksi kaget, apa lagi mengejek atau menertawakan jika ada gol atau hasil yang tidak sesuai ha- rapan. Jangan fokus pada hasil negatif. Kita ingin downline tersebut merasa senang berkonsultasi dengan kita. Bersyukurlah bahwa mereka masih mau datang berkonsultasi dengan Anda.

Jika Anda seolah menertawakan atau menyalahkan mereka, kemungkinan besar mereka tidak akan kembali lagi untuk berkonsultasi dengan Anda. Maka jangan fokus pada hasil yang negatif. Sebaliknya, carilah sesuatu yang positif untuk dipuji. Besarkan hati mereka dan buatlah mereka bersemangat untuk target mereka berikutnya.

Perlengkapi downline yang berkonsultasi agar lebih mandiri dalam menetapkan target dan menjalankan bisnis. Mungkin merekomendasikan mereka untuk mengikuti suatu pelatihan, membaca buku tertentu atau mendengarkan bel beberapa program Pendidikan dalam bentuk audio atau video.

Sebagai orang yang lebih berpengalaman,bayangkan Anda di posisi mereka dan kira-kira apa yang dibutuhkan agar bisnis lebih berkembang.Jika Anda merasa mereka seharusnya mensponsori lebih banyak orang secara pribadi, ajukan pertanyaan agar mereka yang sampai pada kesimpulan tersebut. Mengapa? Karena orang lebih percaya akan kata- katanya sendiri. Maka teruslah ajukan pertanyaan kepada mereka dan biarkan mereka yang menjawabnya sendiri. Orang-orang cenderung mempercayai kata-katanya sendiri.

ltutah sebabnya jangan menetapkan gol untuk downline, tetapi biarkan mereka yang membuat gol sendiri. Jika Anda membuat got untuk downline, mereka belum tentu mau menjalankan dengan sepenuh hati. Karena gol tersebut datangnya dari Anda bukan dari mereka sendiri. Anda boleh membantu mereka menetapkan gol, tapi pada akhirnya gol tersebut harus datang dari mereka sendiri. Jika gol ditetapkan oleh mereka sendiri, maka komitmen mereka akan lebih tinggi.

Jika downline yang bertanya: “Apa yang harus saya perbaiki?” Usahakan jangan menjawab pertanyaan ini. Tanyakan mereka: “Menurutmu apa yang harus diperbaiki?” Biarkan mereka menjawab sendiri. Pintarlah mengajukan pertanyaan-pertanyaan sehingga downline kita mengatakan sendiri kesimpulan yang kita harapkan. Itulah caranya agar konsuftasi berjalan dengan efektif dan downline akan datang kembali kepada Anda untuk berkonsultasi.

Apabila kita menerapkan ketiga prinsip abadi ini, edifikasi, no crosslining, dan konsultasi, maka akan terbentuk landasan sistem kepemimpinan yang kokoh di dalam jaringan bisnis yang kita bangun. Ketiga prinsip abadi ini akan menjadi perekat yang membuat jaringan yang kita bangun solid dan kokoh.

BAB 17

Jebakan Manajemen

Ada perbedaan mendasar antara memimpin dan mengelola. Setelah merekrut beberapa downline yang aktif, ada kecenderungan untuk mutai mengatur atau mengelola downline. Kebanyakan manajer di perusahaan konvensional melakukan pengelolaankarena jabatan strukturar yang mereka emban. Apalagi para karyawan yang mereka kelola digaji untuk mematuhi mereka. Tetapi model mengelola tidak cocok dan tidak efektif di bisnis MLM. Mengapa? Karena downline bukanlah karyawan yang digaji. Mereka adalah pemimpin dan pemilik bisnis mereka sendiri. Anda tidak dapat dengan efektif mengatur para pemimpin, mereka harus dipimpin.

Kecenderungan untuk mengelola dan mengawasi downline secara berlebihan disebut jebakan manajemen. Hal ini sangat umum terjadi di kalangan para pemimpin di bisnis MLM dan menjadi salah satu kegagalan pemimpin MLM yang cukup fatal.

Jebakan manajemen akan menciptakan tiga problem serius di bisnis MLM. Pertama, akan menghasilkan downline yang lemah dan malas karena bergantung kepada Anda. Kedua, Anda kehilangan banyak waktu yang berharga yang harusnya Anda curahkan untuk memberi contoh dengan merekrut downline baru dan membantu mereka memulai bisnis. Ketiga, akan menciptakan banyak konflik pribadi yang seharusnya bisa dihindari apabila kita memimpin, bukan mengelola.

Seperti saya katakan tadi, downline harus dipimpin, bukan dikelola. Nah, apa bedanya memimpin dan mengelola? Berikut saya akan memaparkan beberapa contoh perbedaan antara mengelola dan memimpin.

Memimpin

Memberi tahu hasil akhir atau gambaran besar yang diharapkan dan memberikan kebebasan kepada downline

untuk mewujudkannya

Mengelola

Memberikan instruksi kepada downline secara detail langkah-langkah yang harus dilakukan dan melakukan pengawasan agar jangan ada kesalahan

Ketika terperangkap dalam jebakan manajemen, pemimpin memusatkan perhatian pada rincian prosedur dan melakukan pengawasan agar setiap langkah terlaksana dengan benar. Ini persis seperti. seorang karyawan yang melaksanakan perintah atasannya. Hasilnya adalah downline yang tidak berkembang, tidak mandiri, dan tentu saja tertekan.

Sebaliknya pemimpin yang benar memberikan gambaran besar hasil akhir yang diharapkan dan memberikan pilihan kebebasan kepada downline untuk mencapainya. Tentu saja pemimpin terlebih dahulu memperlengkapi downline dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya memberikan referensi buku yang perlu dibaca, pelatihan yang direkomendasikan, dan beberapa materi audio dan video yang cocok. Hasilnya adalah pemimpin yang mandiri dan tangguh.

Contoh yang seorang pemimpin sampaikan:

“Saya senang kamu punya got untuk mencapai peringkat tersebut bulan depan. Ketika saya mencapai peringkat tersebut dulu, saya sangat terbantu dari materi audio pengembangan nomor 103 tentang goal setting. Coba kamu dengarkan, ya. Kemudian saya juga sarankan kamu mengikuti pelatihan minggu siang ini tentang memasukkan orang ke sistem. Saya yakin kamu akan mendapat banyak manfaat dari materi ini karena di situ dibahas langkah-langkah untuk mencapai peringkat itu.”

Memimpin

Menjadi pelaku dengan memberikan contoh apa yang harus dilakukan

Mengelola

Hanya memberikan perintah kepada downline apa yang harus dilakukan

Di bisnis M LM, orang mencontoh tindakan Anda, bukan apa yang pernah Anda lakukan atau apa yang sekadar Anda katakan. Leadership is action, not position. Jadilah pelaku lebih dahulu barulah downline Anda meniru dengan menjadi pelaku juga. Bayangkan jika Anda menjadi manager yang hanya memberikan perintah, maka downline Anda adalah sekumpulan orang yang hanya jago memberikan perintah. Siapa pelaku di jaringan Anda? NOL BESAR.

Walk the Talk and then Talk the Walk. Jalankan apa yang Anda katakan dan katakan apa Yang Anda ajarkan. Barulah hal yang benar terduplikasi dalam jaringan Anda.

Anda tidak bisa mengatur, memerintah atau memaksa downline untuk mengikuti apa yang Anda katakan. Karena mereka adalah pemiilliilk bisnis sendiri. Selamat datang di bisnis kepemimpinan. Orang mengikuti Anda secara sukarela, bukan paksaan. Mereka mengikuti Anda karena percaya kepada Anda. Mengapa percaya? Karena Anda adalah pelaku, bukan cuman ngomong doang.

Memimpin

Menginspirasi dengan tindakan dan kata-kata yang

menyentuh hati

MengeIola

Memberi informasi dan mencoba memotivasi downline

Seorang pemimpin itu harus bisa menginspirasi, bukan hanya memotivasi, apalagi sekadar informasi. Tahukah Anda bedanya motivasi dan inspirasi? Motivasi membuat seseorang mau melakukan (want to do), tapi inspirasi membuat seseorang mau menjadi (want to be). Anda bisa menginspirasi dengan cara Anda menjadi pelaku, sebaliknya memotivasi bisa dengan kata-kata saja. Seseorang bisa menginspirasi tanpa perlu hebat dalam berkata-kata, melainkan dengan bertindak dan membiarkan tindakan Anda menginspirasi orang lain untuk menirunya.

Inspirasi itu mencapai hati dan membuat diri kita sendiri yang membuat keputusan untuk bertindak. Hasilnya adalah semangat yang bertahan lama. Sebaliknya motivasi itu tidak mencapai hati, menjadi penyemangat diluar diri kita sendiri atau faktor eksternal. Hasil dari motivasi biasanya tidak bertahan lama.

Bagaimana caranya menginspirasi? Pertama Anda harus menjadi pelaku. Tunjukkan caranya, atau berikan contoh kepada tim Anda setiap melakukan bisnis ini dengan benar. Contoh atau teladan adalah cara paling efektif untuk menginspirasi. Setiap ada kesempatan, ceritakan apa yang Anda lakukan. Sentuhlah hati orang lain dengan membahas bagaimana mereka bisa mewujudkan hal yang paling penting bagi mereka. Dengan cara itu Anda bisa menjadi pemimpin yang menginspirasi.

Contoh kalimat yang menginspirasi dari seorang pemimpin:

“Oulu saya menjalankan bisnis ini secara paruh waktu. Di luar waktu kerja di kantor, saya meluangkan waktu untuk melakukan minimal 10 presentasi per minggu. Memang capek dan tidak nyaman. Tapi saya bersyukur semua rasa capek itu hanya sementara saja. Dua tahun kemudian penghasilan saya dari bisnis ini lima kali Ii pat gaji saya di kantor dan akhirnya saya bisa pensiun dini. Jika kamu pun mau menunda kenyamanan, melakukan 10 presentasi per minggu, saya yakin dua tahun lagi kamu bisa wujudkan impianmu untuk membeli sebuah rumah.”

Mengelola

Menganggap kedudukan lebih tinggi dari downline sehingga menuntut untuk dilayani dan dihormati

Memimpin

Menganggap downline sebagai rekan kerja yang setara, menunjukkan kepedulian dan senang melayani

Pemimpin yang terperangkap jebakan manajemen menganggap downline sebagai pihak yang kedudukannya lebih rendah sehingga mereka menuntut rasa hormat dan ingin dilayani.

Saya banyak bertemu dengan downline yang curhat kepada saya bahwa upline mereka memperlakukan mereka sebagai anak buah yang suka memerintah seperti hos di kantor. Bahkan ada yang curhat betapa tertekannya ketika upline mereka dari luar kota datang ke kota mereka untuk membantu. Harusnya, kan, merasa senang, ya, upline datang dari jauh untuk membantu. Tapi sebaliknya mereka justru tertekan karena upline mereka “bossy” inginnya dilayani seperti seorang bos.

Pemimpin yang benar justru menunjukkan kepedulian dan melayani. Hubungan up/ine dan downline di bisnis MLM bukan hubungan atasan dan bawahan, tapi rekan kerja yang setara.

Memimpin

Merasa memiliki dan mengambil alih tanggung jawab

MengeIola

Menyalahkan orang lain dan mengalihkan tanggung jawab

Seorang pengelola yang tidak mempunyai jiwa seorang pemimpin biasanya akan mengalihkan tanggung jawab dengan menyalahkan orang lain. Jika tidak mencapai target mereka akan menyalahkan down/ine mereka yang bekerja malas-malasan atau mungkin menyalahkan upline yang tidak membantu.

Sebaliknya, seorang pemimpin sejati akan mengambil alih tanggung jawab. Mereka akan introspeksi untuk memperbaiki kesalahan agar bisa lebih maksimal di masa mendatang.

Memimpin

Memperlengkapi downline dan memberi kepercayaan kepada mereka untuk berbuat kesalahan dan bertumbuh

Mengelola

Melindungi downline secara berlebihan

Salah satu ciri jebakan manajemen adalah melindungi downline secara berlebihan. Ada ketakutan downline melakukan kesalahan atau terpengaruh oleh pengaruh buruk lingkungan. Saking takutnya sampai ada pemimpin yang hanya mau menggunakan pertemuan yang eksklusif untuk tim dia sendiri tanpa crossline. Alasannya tidak mau pengaruh buruk crossline merusak downlinenya. Bahkan ada yang cukup ekstrem sampai mencegah downlinenya untuk bertemu dengan upline sendiri. Takut downlinenya mendapat pengaruh buruk, karena itu dilindungi secara berlebihan.

Bagus sekali jika kita bisa melindungi downline dari pengaruh buruk. Tetapi jangan berlebihan. Perlengkapi downline dengan pendidikan dasar yang diperlukan, setelah itu berikan kepercayaan kepada mereka untuk tumbuh dan berkembang.

Jangan takut downline berbuat salah, karena mereka akan belajar dari kesalahan dan bertumbuh menjadi pemimpin yang lebih tangguh. Jadi izinkan mereka melakukan kesalahan. Tidak perlu diawasi dan dilindungi 24 jam. Mereka capek, kita sendiri juga capek.

Hal ini dapat dianalogikan seperti hubungan orang tu dan anak. Sebagai orang tua, kita pasti akan melindungi anak kita dari pengaruh buruk. Tapi bukan dengan cara mengawas mereka 24 jam dan tidak mengizinkan mereka berbaur dengan masyarakat luas.

Bayangkan Anda menggenggam sebuah pegas atau per. Jika Anda tetap menggenggam pegas tersebut maka lam kelamaan tangan Anda akan kelelahan. Jika anda langsung membuka tangan Anda maka pegas akan terpelanting. Tapi jika Anda perlahan-lahan membuka genggaman tangan nda, maka pegas akan tetap di tangan. Jadi, supaya semua berjalan dengan baik, Anda harus perlahan-lahan membuka tangan.

Kita bekali anak kita dengan pendidikan dan nilai-nilai yang akan membantu mereka menghadapi kehidupan nyata di luar rumah. Setelah itu secara bertahap lepaskan mereka dan berikan kepercayaan kepada mereka untuk berbuat kesalahan, belajar, bertumbuh dan menjadi tangguh.

Demikianjuga dengan downline kita. Tidak perlu dilindungi secara berlebihan. Ingatlah mereka bukan anak kita secara harfiah, bukan juga anak buah kita. Mereka adalah pemimpin dan pemilik bisnis sendiri. Jangan kerdilkan diri mereka dengan dilindungi secara berlebihan. Jika mereka adalah orang yang tepat, mereka tidak akan terpengaruh oleh hal-hal negatif dari crossline atau siapa pun.

Memimpin

Menemukan orang yang tepat Dan membantu mereka untuk sukses

Mengelola

Membuat seseorang berhasil dengan melakukan semua hal untuk mereka

Apakah Anda bisa merasakan perbedaan dua hal di atas?

Anda tidak bisa membuat seseorang sukses di bisnis MLM. Jika bisa, saya sudah membuat kedua orang tua saya sukses dan pensiun di MLM. Tapi faktanya saya tidak bisa. Anda pun tidak bisa. Jika Anda bertekad untuk membuat adik kakak atau teman dekat Anda mejadi seorang yang sukses, maka Anda harus bersiap untuk kecewa. Itu namanya jebakan manajemen. ‘Duduklah yang manis, saya akan membuat Anda sukses.”

Sebagai seorang pemimpin, Anda hanya bisa menemukan orang yang tepat dan membantu orang ini untuk sukses. Jadi kata kuncinya adalah “menemukan”, bukan “membuat”. Temukan dulu orangnya. Orang yang mau bekerja, mau belajar, dan mau bertumbuh sikap dan mentalnya untuk menjadi sukses. Sebelum Anda menemukan orang itu maka semuanya sia-sia dan Anda berpotensi terperangkap dalam jebakan manajemen.

Anda tidak bisa berharap kepada orang yang salah. Bahkan sering sekali kita salah karena berpikir bahwa mereka yang sering meminta bantuan dan perhatian kita adalah orang yang tepat. Pengalaman mengajarkan bahwa mereka yang membutuhkan waktu dan perhatian kita lebih daripada yang lain biasanya adalah downline yang kurang mandiri dan karenanya mereka biasanya akan berhenti dari bisnis ini. Sebaliknya, mereka yang kelihatannya tidak terlalu membutuhkan kita, jarang komplain, dan tidak merepotkan justru adalah orang yang tepat.

Maka tidak perlu terlalu cemas memikirkan downline yang jarang menghubungi Anda. Berikan perhatian kepada mereka secukupnya. Terutama di saat awal dengan memperlengkapi mereka dengan sumber bantuan, misalnya pelatihan, buku-buku, dan program pendidikan yang tersedia. Cukup sampaikan kepada mereka bahwa Anda siap dihubungi jika mereka membutuhkan bantuan.

Setelah itu, santai saja mengerjakan bagian Anda sendiri sebagai seorang pelaku yang sesuai dengan sistem (Core). Tidak perlu mengawasi mereka seperti seorang atasan terhadap karyawannya.

Apabila mereka tidak menghubungi Anda untuk bantuan, maka ada dua kemungkinan. Pertama mereka belum siap dan bukan orang yang tepat setidaknya hingga saat ini. Kedua, mereka adalah orang yang tepat yang sangat mandiri diluar perkiraan Anda. Orang-orang yang tepat adalah mereka yang paling tidak merepotkan Anda. Bahkan, Anda akan kaget ketika bisnis mereka menyalip Anda.

Jadi santai aja, tidak perlu cemas atau depresi. MLM adalah bisnis yang menyenangkan. Jika Anda tertekan, berarti Anda menjalankannya dengan cara yang salah.

Kesimpulan dari pembahasan di atas, para pemimpin yang mengelola adalah mereka yang suka mengatur, memerintah (bossy), memaksa, mengawasi, mencari kesalahan, suka dilayani, dan bukan pelaku. Sebaliknya, pemimpin sejati adalah mereka yang melakukan apa yang mereka katakan, peduli, melayani, tidak memaksa dan mempercayai downline.

Jebakan manajemen memperbesar kemungkinan terjadinya pertikaian atau konflik kepribadian. Bagaimana mungkin ada keharmonisanjika sang pemimpin suka mengatur, memaksa, memerintah dan mengawasi? Downline pasti akan tertekan, tidak nyaman dan konflik pun bermunculan.

Saya masih ingat ada beberapa downline yang ketika berkonsultasi dengan saya sering sekali membahas konflik dan pertikaian yang terjadi di dalam jaringannya.

Bukannya membahas bagaimana caranya mengejar target atau bagaimana meningkatkan parameter bisnis, tapi yang dibahas selalu konflik pribadi didalam jaringan. Saya bilang ke downline saya ini: “Grupmu terlalu kecil dan isinya kebanyakan yang tidak tepat yang hanya meributkan masalah hubungan. Carilah orang yang tepat dan bekerjalah dengan mereka. Kalau tidak, kamu akan depresi, demotivasi dan terkubur bersam mereka.”

Konftik pribadi dan rusaknya hubungan menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan. Karena itu, penting sekali untuk menghindari jebakan manajemen

Apabila kita sebagai pemimpin terlalu mempersoalkan masalah hubungan yang terjadi dan tidak terselesaikan, maka itu tandanya kita sudah terperangkap ke dalam jebakan manajemen. Paham? Jangan hanya bekerja dengan orang-orang yang bermasalah. Carilah orang yang tepat dan bekerjalah dengan mereka. Ups! Tapi sebelumnya, jadilah orang yang tepat terlebih dahulu. Siapa tahu sumber masalahnya adalah diri Anda sendiri.

Oke, kita sudah belajar bahwa tidak perlu mengatur downline Anda, tapi pimpinlah mereka. Sebagai pemimpin, yang perlu Anda atur adalah waktu dan uang Anda. Mari kita mulai dengan mengatur waktu.

BAB 18

Mengelola Waktu

Saya akan memulai dengan angka 86.400 yang pernah viral di sosial media saat artikel ini ditulis.

Bayangkan Anda adalah nasabah dari sebuah bank yang mengkredit rekening Anda setiap paginya sejumlah 86.400 USO. Sepanjang hari itu Anda dibebaskan untuk menggunakan uang itu sekehendakhati Anda. Pokoknya Anda bebas memakai uang itu untuk apa saja. Tetapi ada syaratnya, yaitu jika Anda tidak bisa menghabiskannya hari itu juga, maka sisanya hangus, tan pa alasan apa pun. Namun keesokan paginya Anda akan memperoleh 86.400 USO lagi.

Nah, kalau Anda berada dalam keadaan seperti itu, apa yang akan Anda lakukan? Kebanyakan orang akan mulai dengan membeli segala kebutuhan yang mendesak. Tetapi jika Anda bijak, Anda akan segera memikirkan bagaimana cara menginvestasikan uang Anda hari itu, dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang besar dalam jangka panjang.

Apa hubungan ini dengan mengelola waktu?

Baik Anda sadari atau tidak, setiap hari Anda selalu menghadapi situasi semacam itu. Selaras dengan pepatah bahwa waktu adalah uang, “bank” tersebut adalah waktu, dan setiap hari Anda mendapatkan 86.400 detik yang dapat dihabiskan sesuka hati Anda. Jika Anda menyia-nyiakan detik- detik itu, maka waktu yang berlalu itu tidak akan kembali lagi.

Orang-orang sukses menyadari pentingnya waktu dan mungkin ini yang membuat mereka sukses. Kita membedakan orang sukses dan orang gagal bukan dari jumlah waktu yang mereka miliki, karena sama-sama memiliki 24 jam sehari, tetapi dari cara mereka menggunakan waktu tersebut.

Henry Ford mengatakan “Orang sukses menggunakan waktu yang disia-siakan orang lain.” Betapa pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik. Mungkin Anda juga menyadari hal ini, tapi tanpa disadari kita sering sekali membuang-buang waktu.

Pencuri Waktu

Suatu. penelitian tentang bagaimana rata-rata orang yang berusia 72 tahun menggunakan waktu mereka, menghasilkan data di bawah ini:

21 Tahun Untuk Tidur

14 Tahun Untuk Bekerja

7 Tahun Untuk Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Kesehatan

6 Tahun Untuk Makan

6 Tahun Untuk Melakukan Perjalanan

5 Tahun Untuk Antri Menunggu Giliran

4 Tahun Untuk Belajar

3 Tahun Untuk Menghadiri Pertemuan

2 Tahun Untuk Menjawab Telepon

1 Tahun Untuk Mencari Barang-Barang Yang Hilang

3 Tahun Untuk Kegiatan-Kegiatan Lainnya

(data diatas diambil dari buku Strategi Menuju Sukses oleh Jim Dornan dan John C. Maxwell, penerbit Network Twenty One, halaman 93)

Perhatikan data di atas, rata-rata orang menghabiskan waktu 1 tahun untuk mencari barang-barang yang hilang dan 5 tahun untuk antri menunggu giliran. Fakta ini mengejutkan bukan? Salah satu strategi untuk mengelola waktu adalah dengan secara drastis mengurangi waktu yang disia-siakan. Ingat, waktu yang hilang tidak akan bisa kita pakai lagi.

Lord Chesterfield mengatakan: “Saya menganjurkan Anda agar memperhatikan setiap menit yang Anda pakai, karena dengan menguasai menit, otomatis Anda akan pandai juga mengatur jam.” Menguasai menit, artinya memperhatikan sekecil apa pun cara Anda menggunakan waktu. Jangan sepelekan hal-hal kecil seperti antri menunggu atau pun mencari barang yang hilang. Kira-kira seperti itulah cara kita menguasai menit.

Berikut saya mengajak Anda membahas beberapa hal yang sering kali mencuri waktu.

Kemalasan

Mengelola waktu pada hakekatnya adalah mengelola diri sendiri. Beberapa orang bermasalah dengan motivasi dan sebagian lain merupakan masalah disiplin. Penyebab utamanya adalah kemalasan. Katanya ini adalah sifat dasar manusia.

Kemalasan sering disebabkan karena orang terbiasa di zona nyaman sehingga mager (malas gerak) dan posisi wenak (pw). Jika tidak segera diatasi, ini berbahaya. Kegagalan dalam mengelola waktu sering kali bukan karena tidak bisa menyusun jadwal atau mengatur waktu, tapi karena sulit keluar dari zona nyaman alias malas. Jadi bagaimana cara mengatasinya ?

Katanya tidak ada orang yang malas, yang ada orang yang tidak termotivasi. Jadi temukan dulu motivasi mengapa Anda harus mengerjakan suatu tugas. Hubungkan tugas tersebut dengan sesuatu yang emosional, misalnya jika pekerjaan tersebut selesai dan Anda mencapai target, maka Anda bisa membeli sebuah sepeda motor, atau mewujudkan impian Anda, apapun itu.

Bagi beberapa orang, mungkin dibutuhkan perubahan lingkungan atau suasana. Banyak orang terperangkap di dalam rutinitas di rumahnya sehingga sulit untuk bekerja maksimal di sana. Mereka merasa banyak gangguan, misalnya dering telepon dan bel pintu, gangguan dari keluarga dan tetangga, televisi, radio, pekerjaan rumah yang harus dikerjakan, dan lain- lain. Dengan ke luar rumah, Anda akan lebih berkonsentrasi pada pekerjaan.

Sekarang ada banyak kantor kecil, co-working space yang disewakan harian atau bulanan, yang bisa menjadi pilihan jika Anda termasuk orang yang membutuhkan suasana baru untuk bekerja. Intinya carilah lingkungan dan suasana kerja yang baru yang membuat anda bisa fokus dan berkonsentrasi pada pekerjaan Anda.

Manfaatkan Waktu Antri Atau Menunggu

Jika umur kita 72 tahun, kita menghabiskan lima tahun untuk menunggu. Ada banyak kejadian yang mengharuskan kita menunggu. Misalnya menunggu prospek yang terlambat, menunggu di ruang tunggu dokter, atau menunggu pesawat yang delay. Saya pernah menunggu prospek yang terlambat hingga satu jam lebih. Hal ini bisa membuat frustrasi karena kita membuang waktu jika tidak melakukan apa-apa.

Satu-satunya cara untuk memanfaatkan waktu jika kita terpaksa menunggu adalah dengan membawa pekerjaan kita atau setidaknya sebuah buku. Ketika penerbangan saya tertunda beberapa jam, saya tidak akan terlalu kesal karena bisa segera membuka laptop dan bekerja. Di dalam tas saya selalu ada laptop dan buku sehingga ke mana pun saya pergi jika diharuskan menunggu, saya bisa memanfaatkan waktu dengan bekerja atau membaca.

Jika Anda tinggal di kota besar dan sering terjebak macat di jalan, Anda bisa mendengarkan audio melalui CD atau flashdisc. Jika macet satu jam, berarti Anda kuliah satu jam. Macet dua jam, kuliah dua jam. Waktu Anda tidak terbuang sia-sia.

Bersiaplah, dan manfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan melakukan hal-hal yang berguna jika Anda terpaksa menunggu. Anda menjadikan waktu yang seharusnya terbuang percuma itu menjadi waktu yang produktif. Seperti yang dikatakan Henry Ford, “Orang sukses menggunakan waktu yang disia-siakan orang lain.”

Interupsi

Ketika kita sedang seru-serunya bekerja, bisa jadi ada interupsl karena kedatangan tamu yang tidak diundang (bukan maling, ya) atau yang paling sering adalah telepon yang berdering. Interupsi ternyata salah satu pencuri waktu, mengapa ?

Pertama, waktu terbuang untuk interupsi. Kedua, kita kehilangan Fokus gara-gara interupsi sehingga membutuhkan waktu untuk kembali Berorientasi pada pekerjaan.

Untuk menghindari interupsi, kita mungkin bisa mencari seorang sekretaris yang baik. Menempatkan seseorang diantara Anda dan orang-orang yang sering mengganggu Adalah cara yang termudah. Anda bisa mengatur waktu anda dan menentukan kapan saja Anda bisa menerima tamu. Dengan demikian Anda tidak terganggu oleh interupsi.

Kalau Anda terllbat di dalam pekerjaan yang memerlukan konsentrasi yang penuh, usahakanlah untuk bekerja di dalam penggal-penggal waktu yang cukup panjang: sekitar empat sampai enam jam masing-masingnya. Dengan demikian, Anda tidak sebentar-sebentar kehilangan waktu ketika mencoba untuk berkonsentrasi kembali pada pekerjaan Anda.

Saya sering melakukan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi penuh dalam jangka panjang, seperti menulis buku atau mengedit audio. Karena itu, saat menyusun jadwal kerja, saya mengosongkan minimal 5 atau 6 jam untuk pekerjaan tersebut. Misalnya jam 13.00 sd 18.00 dikosongkan untuk menulis buku atau menyelesaikan beberapa materi audio pendidikan. Jadwal bertemu dengan orang lain saya pindahkan ke waktu yang lain. Dengan demikian pekerjaan tersebut lebih cepat diselesaikan.

Salah satu interupsi yang cukup mengganggu adalah dering telepon yang mendesak untuk diangkat, padahal belum tentu penting. Mungkin Anda pernah mengalami saat lagi fokus bekerja tiba-tiba telepon berdering dan ketika Anda angkat ternyata teman Anda yang curhat dan jika dilayani akan menghabiskan waktu cukup lama. Hal ini juga berlak untuk kebiasaan mengecek email, membaca dan menjawab chat, atau melihat-lihat status sosial media yang tanpa sadar menjadi interupsi yang menghabiskan waktu Anda yang cukup banyak.

Telepon atau sekarang ponsel (smartphone) adalah alat komunikasi yang sangat berguna. Tapi, ada sebagian orang yang justru diperbudak oleh piranti tersebut. Jadi sekarang saatnya untuk mengatur penggunaan ponsel Anda sehingga berguna untuk kenyamanan Anda, bukan sebaliknya.

Jika Anda sedang fokus bekerja atau misalnya sedang mefakukan presentasi atau follow up, setel hape Anda pada posisi silent atau bahkan dimatikan saja agar Anda tidak tergoda untuk menjawab telepon yang masuk atau sekadar mengecek status sosial media. Saya anjurkan ponsel tersebut dimasukkan ke dalam tas. Jangan dipegang di tangan atau diletakkan di meja untuk mengurangi godaan memeriksa chat atau menjawab panggilan.

Jadwalkan waktu khusus untuk menelepon, mengecek email dan sosial media sehingga hal ini tidak menjadi interupsi ketika Anda sedang fokus pada pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi.

Jika memungkinkan bagi Anda untuk bekerja lebih pagi, lakukanlah. Pengalaman saya jika kita bekerja di pagi hari, gangguan atau interupsi lebih sedikit.

Mencari Barang Yang Hilang

Data yang kita sebutkan sebelumnya menyataan jika umur Kita 72 tahun, kita menghabiskan waktu satu tahun untuk mencari barang hilang. Menurut laporan Wall Street Journal, sebuah keagenan Accountemps pernah membuat angket terhadap 200 orang eksekutif perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat. Hasil angket ini menunjukkan bahwa para eksekutif tersebut membuang waktu sekitar enam minggu dalam setahun untuk mencari barang yang hilang.

Ini berarti mereka menyia-nyiakan waktu lebih dari sepuluh persen dari waktu mereka selama setahun. Bagaimana mengatasi pemborosan waktu ini ?

Mempunyai seorang sekretaris sebenarnya salah satu solusi. Tapi jika Anda belum dapat menggaji seseorang, mulailah hidup lebih teratur. Pertama, Anda harus mempunyai kebiasaan meletakkan benda-benda yang sering Anda pakai pada tempat yang sama. Saya sering melihat teman atau anggota keluarga yang sering lupa di mana mereka meletakkan kunci mobil, kacamata, buku, dan lain-lain. Tak jarang mereka menghabiskan waktu 20-30 menit untuk mencarinya. Jadi selalu letakkan barang-barang pada tempat yang sama.

Cara kedua adalah membuang segala sesuatu yang tidak perlu dan hanya menyimpan barang-barang yang mungkin dibutuhkan. Secara berkala, misalnya enam bulan sekali, sortirlah barang-barang di ruang kantor Anda. Barang-barang yang tidak dibutuhkan lagi, dibuang. Ba rang yang kemungkinan dibutuhkan disimpan dalam satu kotak yang diberi tanggal. Jadi yang tersisa hanya barang-barang yang dibutuhkan. Kotak bertanggal tadi boleh dibuang saat menyortir berikutnya. Ini untuk mencegah menumpuknya sampah tak berguna di rumah atau kantor. Dengan cara ini saya jamin Anda tidak sulit lagi mencari barang-barang yang dibutuhkan.

Memikul Beban Seorang Diri

Salah satu pencuri waktu adalah jika Anda menghabiskan waktu untuk melakukan pekerjaan yang sebenarnya bisa Anda delegasikan kepada orang lain. Kemampuan untuk menilai pekerjaan mana yang bisa didelegasikan dan siapa yang mampu melakukan pekerjaan tersebut sangat penting untuk menghemat waktu.

Setiap hari lihatlah daftar pekerjaan Anda untuk melihat pekerjaan apa yang bisa Anda delegasikan. Biasanya jenis pekerjaan ini adalah pekerjaan rutin yang menyangkut administrasi. Di bisnis MLM, pekerjaan melayani para pelanggan adalah contoh pekerjaan yang sebenarnya bisa Anda delegasikan kepada seorang asisten atau sekretaris.

Sebagai seorang pemimpin di bisnis MLM, Anda bisa mendelegasikan beberapa tugas kepada downline Anda sebagai bagian dari pelatihan. Misalnya tugas mempersiapkan pertemuan dan tugas melakukan presentasi atau pelatihan di pertemuan.

Produktivitas kita akan meningkat jika kita bisa bekerja sama dengan orang lain. Jangan memikul beban seorang diri.

Melamun

Ternyata kebiasaan melamun salah satu pencuri waktu. Hahaha…….. Ada orang yang membuang-buang energi memikirkan dan menyesali kesalahan yang telah mereka perbuat atau pun tentang kesempatan yang luput dari jangkauan mereka. Demikian juga ada orang yang terus mengkhayal tentang masa yang akan datang. Semua ini adalah pemborosan energi dan tentu saja waktu.

Pepatah mengatakan “The past is a history, the future is a mistery, this moment is a gift, that’s why we call it the present.” Masa lalu adalah sejarah yang tidak bisa diubah dan percuma disesali. Masa depan masih rahasia yang sekadar khayalan tidak akan membuatnya cemerlang. Tapi saat ini adalah hadiah yang bisa kita manfaatkan.

Mantan Sekjen PBB Dag Hammerskjold pernah mengatakan: “Janganlah mengingat-ingat masa lalu dan jangan mengkhayal tentang masa depan. Hal itu tidak akan mengembalikan masa lalu Anda dan juga tidak bisa mewujudkan khayalan Anda. Nasib dan rejeki Anda ditentukan oleh apa yang Anda lakukan saat ini.”

Setiap Anda menyia-nyiakan waktu dengan melamun, maka produktivitas Anda terus berkurang. Belajarlah dari kesalahan Anda dan segera bangkit lagi. Jangan hanya berkhayal tapi bekerjalah untuk mencapai cita-cita Anda.

Penundaan

Selain inkonsisten, salah satu penyebab kegagalan terbesar adalah penundaan. Ternyata penundaan hanya menghabiskan waktu dan memb.uat produktivitas kita menurun.

Salah satu penyebab orang menunda suatu pekerjaan karena faktor kemalasan seperti yang dibahas di bagian sebelumnya. Karena merasa malas atau energinya habis sehingga orang menunda suatu pekerjaan dengan harapan kalau besok, lusa, atau di waktu lain lebih bersemangat untuk mengerjakannya. Namun, mereka tidak sadar bahwa semakin menunda suatu pekerjaan sebenarnya energi semakin turun sehingga malah lebih berat untuk mengerjakan tugas tersebut di waktu mendatang. ltu sebabnya penundaan disebut kematian perlahan. Makin ditunda makin sulit dikerjakan.

Jadi, bagaimana caranya mengatasi penundaan?

Ambil keputusan apakah pekerjaan tersebut penting untuk dikerjakan. Jika memang tidak penting, daripada kita menundanya lalu terus memenuhi pikiran kita, lebih baik dibuang saja dari daftar pekerjaan kita. Singkirkan hal-hal yang mengganggu dari jadwal kerja kita.

Jika pekerjaan tersebut penting, coba pikirkan apakah pekerjaan tersebut bisa di delegasikan untuk dikerjakan orang lain yang kompeten. Jika harus Anda sendiri yang kerjakan, maka kerjakanlah segera. Supaya Anda termotivasi untuk segera mengerjakannya, hubungkan pekerjaan tersebut dengan tujuan yang lebih tinggi dan mempunyai nilai emosional bagi Anda.

Jika menunda sudah menjadi kebiasaan, berarti ini masalah kurangnya disiplin. Anda harus memaksa diri untuk mengerjakan tugas tersebut. Kata “memaksa diri” berarti Anda lakukan saja pekerjaan tersebut entah Anda suka atau tidak, entah Anda lagi malas atau tidak, entah Anda lagi mood atau tidak. Pokoknya memaksa diri mengerjakan tugas tersebut tanpa alasan apa pun. ltulah esensi dari disiplin. Disiplin memang tidak enak, tapi itulah salah satu hal penting yang membedakan orang sukses dan orang gagaI.

Bekerja dengan target jangka pendek adalah salah satu hal yang membantu Anda untuk disiplin dan membuang kebiasaan menunda. Jika Anda mempunyai target menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam satu jam atau satu hari, Anda akan lebih tertantang untuk menyelesaikannya daripada tidak ada target sama sekali.

Membuat Prioritas

Melalui bukunya First Things First, Stephen Covey mengajarkan bahwa mengelola waktu bukan semata-mata melakukan sebanyak mungkin pekerjaan dalam suatu waktu, melainkan menyelesaikan pekerjaan paling penting terlebih dahulu. Yang terutama bukan banyaknya pekerjaan yang bisa diselesaikan (disimbolkan oleh jam), melainkan mendahulukan pekerjaan paling penting (disimbolkan oleh kompas).

Karena itu, kunci untuk mengelola waktu adalah dengan cara menentukan prioritas. Lakukan terlebih dahulu. hal-hal yang paling penting yang akan membawa kita semakin dekat dengan impian. Baru setelah itu kita menggunakan waktu sisa untuk hal-hal yang kurang penting.

llustrasi berikut akan membantu kita mengerti:

Bayangkan Anda mengisi sebuah ember dengan pasir dan batu. Jika Anda memasukkan pasir terlebih dahulu sampai embernya pen uh, maka Anda tidak bisa lagi memasukkan batu. Mengapa? Karena pasir telah mengisi seluruh ember tanpa menyisakan ruang untuk batu. Tetapi coba masukkan batu terlebih dahulu. Setelah itu, Anda masih bisa memasukkan pasir karena masih ada celah diantara baru-batu yang bisa diisi oleh pasir yang lebih kecil.

Apa peJajaran dari ilustrasi ini? Batu melambangkan hal- hal yang penting dan pasir melambangkan hal-hal yang kurang penting. Jika kita memprioritaskan hal-hal penting terlebih dahulu, maka kita masih memiliki waktu untuk melakukan hal-hal yang kurang penting seperti hobi dan rekreasi. Tapi sebaliknya, jika kita terlebih dahulu mengisi waktu kita dengan hal-hal yang kurang penting, tidak ada waktu yang tersisa lagi untuk melakukan hal-hal penting.

Hal ini tidak mudah karena hal-hal yang penting biasanya kurang menyenangkan untuk dilakukan. Sebaliknya, hal-hal yang kurang penting adalah kegiatan yang berada dalam zona nyaman kita dan sangat menyenangkan untuk dilakukan. Dibutuhkan sikap rela menunda kenyamanan dan disiplin untuk melakukan hal-hal penting. Tapi hasilnya sangat berharga.

Stephen Covey memperkenalkan Time Management Matrix seperti berikut:

TIME MANAGEMENT MATRIX

Tidak Mendesak

Mendesak

4. Buang waktu

  • Ngobrol gosip
  • Hang-out
  • Nonton
  • Baca novel
  • Main game
  • Social media
  • Nonton youtube

1. Tak Ada Pilihan

2. Fokus: Waktu Berkualitas

  • Gol jangka pendek
  • Presentasi & Follow up Pertemuan
  • Jadwal lbadah
  • Berobat
  • Merawat keluarga yang sakit
  • Belajar untuk ujian besok
  • Krisis
  • Gol jangka panjang
  • Membaca buku & MEP
  • Prospekting
  • Melayani pelanggan Konsultasi
  • Menjalin hubungan
  • Menjaga kesehatan/rekreasi
  • Social media untuk bisnis

3. Gangguan

  • Angkat telepon pelanggan
  • Balas chat / Sms/ WA
  • Memperpanjang SIM / paspor
  • Bayar tagihan
  • Kedatangan tamu
  • Administrasi bisnis

Penting

Tidak Penting

Kuadran 1 adalah hal penting dan mendesak di mana kita tak punya pilihan selain melakukannya. Contoh kuadran 1 adalah pertemuan bisnis yang harus kita hadiri, jadwal presentasi atau follow up, jadwal ibadah, berobat apabila kita sakit, merawat keluarga yang sakit, krisis yang terjadi.

Kuadran 2 adalah hal yang penting tapi tidak mendesak. Misalnya: menetapkan target (goal setting), membaca buku atau mendengarkan materi pendidikan, prospekting untuk menambah daftar nama, konsultasi, menjalin hubungan, menjaga kesehatan dan rekreasi yang memadai. Kebanyakan dari kita cenderung mengabaikan hal ini karena sifatnya yang belum mendesak. Tetapi jika kita mengabaikan pekerjaan di kuadran 2, akibatnya hal tersebut bisa menjadi sesuatu yang mendesak dan masuk ke kuadran 1 sebagai krisis.
Contohnya: jika kita tidak melakukan prospekting untuk menambah daftar nama, akibatnya daftar nama kita habis sehingga timbul krisis di kuadran 1, yaitu kita kekurangan daftar nama yang merupakan bahan baku untuk bisnis MLM.

Contoh lain: Jika kita lalai menjaga kesehatan, akibatnya kita menderita sakit dan menjadi krisis di kuadranl, yaitu harus berobat ke dokter dan tidak bisa bekerja dengan maksimal.

Jika sudah menjadi krisis di kuadran 1, Anda tak punya pilihan lagi dan terpaksa melakukannya. Menumpuknya pekerjaan di kuadran 1 akan menyebabkan stres. Oleh karena itu, fokus untuk melakukan kegiatan di kuadran 2. Mengapa fokus ? Supaya kita tidak mengabaikannya.

Kuadran 3 adalah pekerjaan yang kelihatannya penting tapi sebenarnya tidak dan bersifat gangguan karena mendesak. Misalnya dering telepon, membalas email atau chat, menerima tamu yang tak diharapkan, membayar tagihan, melayani pelanggan, dan sebagian besar pekerjaan administrasi. Solusinya adalah mendelegasikan pekerjaan ini kepada orang lain atau kepada seorang asisten.

Kuadran 4 adalah pekerjaan yang tidak penting dan tidak mendesak. Ini adalah kuadran dimana kita membuang-buang waktu karena pekerjaan disini sama sekali tidak produktif. Rekreasi yang sehat dan bersahaja masuk ke kuadran 2, tetapi rekreasi yang berlebihan masuk ke kuadran 4. Masalahnya kuadran 4 adalah hal-hal yang menyenangkan untuk dilakukan, contohnya nonton bioskop, nonton serial TV/ sinetron, hang- out dengan teman, ngobrol dan gosip, main game, baca novel, kegiatan sosial media yang berlebihan dan lain-lain.

Saran apa yang bisa diberikan untuk kuadran 4? JANGAN DILAKUKAN ! Kecuali kita sudah menyelesaikan semua tugas yang penting dan masih ada sisa waktu untuk hari itu.

TIME MANAGEMENT MATRIX

4. Buang waktu

  • Ngobrol gosip
  • Hang-out
  • Nonton
  • Baca novel
  • Main game
  • Social media
  • Nonton youtube

1. Tak Ada Pilihan

2. Fokus: Waktu Berkualitas

  • Gol jangka pendek
  • Presentasi & Follow up Pertemuan
  • Jadwal lbadah
  • Berobat
  • Merawat keluarga yang sakit
  • Belajar untuk ujian besok
  • Krisis
  • Gol jangka panjang
  • Membaca buku & MEP
  • Prospekting
  • Melayani pelanggan Konsultasi
  • Menjalin hubungan
  • Menjaga kesehatan/rekreasi
  • Social media untuk bisnis

3. Gangguan

  • Angkat telepon pelanggan
  • Balas chat / Sms/ WA
  • Memperpanjang SIM / paspor
  • Bayar tagihan
  • Kedatangan tamu
  • Administrasi bisnis

Mendesak

Tidak Mendesak

Penting

Tidak Penting

LAKUKAN

DELEGASI

FOKUS

Oleh karena itu, sangat penting belajar membuat prioritas. Sebenarnya orang tidak bermasalah dengan waktu, tapi dengan prioritas. Menurut saya, buku terbaik yang mengajarkan cara membuat prioritas adalah Eat That Frog oleh Brian Tracy. Buku ini sekaligus mengajarkan cara mengatasi penundaan.

Sesuai judul bukunya, Eat That Frog artinya makan kodok itu. Kodok menggambarkan tugas paling berat dan tidak disukai, yang biasanya justru paling penting. Karena tidak disukai, maka ada kecenderungan untuk menunda tugas tersebut. Oleh karena itu supaya tidak terjadi penundaan untuk tugas yang paling penting, kita harus prioritaskan MEMAKAN KODOK ITU! Jika kita memulai hari kita dengan mengerjakan tugas paling berat dan menyelesaikannya, maka hari itu akan menjadi jauh lebih menyenangkan.

Bagaimana mengerjakan tugas paling berat? Seperti teori makan gajah, yaitu segigit demi segigit. Tugas besar dipilah- pilah menjadi tugas-tugas kecil dan dikerjakan selangkah demi selangkah. Yang penting mulailah haridengan memprioritaskan tugas paling berat dan penting. Kemudian dikerjakan. Sekali lagi, … dikerjakan. Bukan direnungkan.

Yang paling penting, supaya produktif, perlu menulis rencana kerja setiap hari. Satu menit yang Anda luangkan untuk menulis rencana kerja akan menghemat waktu pengerjaan hingga sepuluh menit. Jika Anda meluangkan waktu sepuluh menit untuk membuat rencana, Anda akan hemat waktu hampir dua jam.

Ada yang menarik dari buku Eat That Frog, yaitu Hukum Efisiensi: “Tidak pernah ada cukup waktu mengerjakan semua pekerjaan, tetapi selalu ado cukup waktu untuk mengerjakan pekerjaan yang paling penting.” Dengan kata lain, kita tidak mungkin memakan semua kodok yang ada di kolam, tetapi kita bisa memakan kodok paling besar dan paling jelek.

Yang penting, belajar untuk menetapkan pekerjaan yang paling penting. Hukum Pareto selalu berlaku. Pilihlah tugas yang akan memberikan produktivitas 80% untuk target yang Anda ingin capai. Tidak semua tugas itu penting. Mungkin dari daftar kerja Anda, itu hanya mellputi 20% tugas.

Untuk menentukan tugas yang diprioritaskan, ajukan dua pertanyaan. Mana pekerjaan paling penting yang membantu mencapai target? Apa yang dapat saya, dan hanya saya saja kerjakan, yang bila dikerjakan dengan baik akan memberikan perubahan yang nyata? Tanyakan kedua pertanyaan tersebut saat Anda menyusul daftar rencana kerja.

Gunakan Metoda ABCDE :

A = Tugas paling penting

B = Tugas mendesak yang harus kita sendiri kerjakan tapi kurang penting dibanding A

C = Tugas menyenangkan tapi tidak penting

D = Tugas yang bisa didelegasikan ke orang lain

E = Tugas tidak penting

Kunci suksesnya adalah menentukan pekerjaan yang masuk kategori ABCDE. Pekerjaan penting adalah yang berkaitan dengan target yang ingin kita capai, sedangkan pekerjaan mendesak berkaitan dengan batas waktu yang sudah dekat (deadline). Berhati-hatilah dalam menetapkan hal yang penting bagi Anda.

Di awal menjalankan bisnis MLM, Anda perlu meluangkan cukup banyak waktu untuk membangun bisnis. Di saat seperti ini, kadang Anda seolah-olah mengabaikan hal lain yang lebih penting, seperti misalnya keluarga. Contohnya di masa awal saya membangun bisnis MLM, karena masih bekerja kantoran, saya minta izin kepada istri supaya bisa menggunakan waktu libur untuk mengerjakan bisnis MLM. Artinya selama dua tahun saya tidak mengajak keluarga jalan-jalan atau rekreasi. Bahkan beberapa kali saya tidak hadir di acara pesta keluarga karena bentrok dengan jadwal pertemuan MLM. Saat itu Saya terlihat sebagai orang yang lebih mementingkan bisnis daripada keluarga.

Banyak orang tidak tahu apa yang Saya kejar di bisnis MLM, tapi saya tahu persis. Akhirnya setelah dua tahun saya berjuang, bisnis saya berkembang dengan stabil dan saya bisa pensiun dari pekerjaan di kantor. Sejak itu saya mempunyai waktu yang lebih bebas untuk keluarga. Bahkan saya bisa rekreasi kapan saja tanpa menunggu hari libur nasional. Jadi tidak sia sia waktu yang saya korbankan untuk bisnis karena akhirnya bisa memberikan kebebasan waktu kepada saya.

Anda tidak perlu ekstrem, tapi berhati-hatilah jangan sampai Anda tenggelam di kenyamanan sehingga bisnis Anda tidak mencapai momentum. Tundalah kenyamanan terlebih dahulu dan bijaksanalah dalam menentukan prioritas. Gunakan Metode ABCDE untuk menyusun daftar rencana kerja harian. Jika Anda serius mengejar kebebasan finansial di bisnis MLM, maka kegiatan di MLM tersebut harusnya mendominasi kategori A dan B bersama dengan hal-hal penting lainnya seperti ibadah dan keluarga.

Jika di hari yang sama ada beberapa pekerjaan penting yang masuk kategori A, bisa diberi nama Al, A2, A3 dan seterusnya berdasarkan urutan prioritas. Nah, pekerjaan kategori A adalah kodok-kodok yang harus dimakan tanpa penundaan. Setiap hari awali dengan menyelesaikan tugas A terlebih dahulu. Tugas C, menyenangkan tapi tidak penting, bisa menggoda Anda, tapi fokus dan selesaikan semua tugas Adan B terlebih dahulu, setelah itu baru mengerjakan tugas C.

Hal yang paling penting tidak boleh dikalahkan oleh yang kurang penting. Jadi setiap hari buatlah daftar kerja dan luangkan waktu untuk menetapkan kategori ABCDE. Setelah itu, dahulukan dan selesaikan tugas Adan B. Paksa diri Anda untuk mengerjakan tugas A dan B hingga selesai.

Jika setiap hari Anda membiasakan diri melakukan ini secara disiplin, dalam beberapa bulan ke depan, kebiasaan menunda sudah menghilang dalam diri Anda sama sekali. Anda akan terkejut dengan produktivitas kerja Anda yang meningkat berkali-kali lipat. Anda bahkan bisa menyelesaikan pekerjaan setahun dalam waktu hanya tiga bulan saja.

Seperti yang dijelaskan oleh buku The 12 Week Year oleh grian P. Moran dan Michael Lennington, banyak orang yang bisa menyelesaikan lebih banyak dalam dua belas minggu daripada yang dicapai kebanyakan orang dalam setahun. Kuncinya menetapkan prioritas kerja dan menyelesaikannya tanpa menunda-nunda.

BAB 19

Mengelola Uang

Mengelola uang pada prinsipnya sama dengan mengelola waktu, yaitu menetapkan prioritas dan mewaspadai pemborosan yang tidak perlu. Ada orang yang memiliki penghasilan cukup besar tetapi pada akhir bulan selalu kehabisan uang. Sebaliknya, ada orang yang berpenghasilan lebih sedikit tetapi selalu berkecukupan dan bahkan bisa menyisihkan sebagian untuk ditabung.

Menurut Robert T. Kiyosaki, “Yang penting bukan besarnya penghasilan kita, tapi berapa banyak yang kita tabung atau investasikan untuk memperbesar aset produktif.”

Jadi agar dapat mengelola uang dengan bijak, belajarlah untuk menetapkan prioritas. Prioritas yang harus didahulukan adalah menabung, kebutuhan hidup, investasi bisnis, operasional kerja, melunasi utang, dan menyumbang orang yang tidak mampu.

Sebagai pebisnis MLM, kita harus mengorbankan enyamanan pribadi agar bisa mendanai bisnis kita dengan alat bantu yang dibutuhkan untuk mempercepat bisnis. Sebagai contoh kita perlu menyisihkan uang untuk berlangganan program pendidikan bisnis, tiket pertemuan, pelatihan, buku, dan alat bantu lainnya. Menghemat pengeluaran untuk alat bantu bisnis tidaklah disarankan. Jika tim Anda melihat Anda menghindari investasi untuk alat bantu bisnis, mereka akan menduplikasi. Akibatnya tim Anda menjadi sekumpulan tim yang tidak belajar atau menggunakan alat bantu yang tepat. Tentu saja bisnis Anda akan mengalami perlambatan dan ini jelas kontra produktif.

Sebenarnya ini hanya masalah prioritas. Orang-orang yang mengatakan bahwa mereka tidak punya uang untuk berlangganan program pendidikan bisnis, sering kali mampu membayar langganan program TV senilai tiga ratus ribu per bufan, makan direstoran mahal, nonton bioskop beberapa kali sebulan, dan banyak lagi pengeluaran untuk rekreasi dan hiburan. Kita tidak bermasalah dengan uang, tetapi dengan prioritas.

Anda juga perlu menyisihkan uang untuk menabung. Tetapi bukanlah menabung dari apa yang tersisa, melainkan menyisihkan di awal berapa persen penghasilan kita yang harus ditabung atau diinvestasikan. Banyak orang menunggu uang yang tersisa untuk ditabung dan biasanya tidak tersisa. Pay it first. Bayar terlebih dahulu untuk menabung dan investasi.

Setelah itu sisihkan uang untuk kebutuhan hidup dan juga operasional bisnis. Bisnis MLM bukanlah bisnis tanpa modal. Meskipun jauh lebih kecil dibandingkan bisnis konvensional, Tetapi tetap Anda harus mengeluarkan biaya operasional seperti biaya telepon atau pulsa, biaya transportasi, membayar secangkir kopi, teh atau air mineral di kafe. Biaya operasional Yang Anda keluarkan relatif kecil dibandingkan yang Anda dapatkan untuk jangka panjang. Hasil

Prioritaskan juga untuk menyicil hutang bila ada dan bahkan menyisihkan sekian persen untuk disumbangkan kepada mereka yang tidak mampu.

Berhati-hatilah jangan seperti kebanyakan pemain MLM yang ketika mendapat bonus dalam jumlah yang tidak terlalu besar, dihabiskan untuk gaya hidup, misalnya membeli peranti elektronik seperti hape terbaru, kamera, pakaian, perhiasan, tas mewah, sepatu dan lain-lain yang sebenarnya bukanlah kebutuhan.

Jangan boros. Ketika Anda ingin membeli sesuatu, ajukan tiga pertanyaan berikut. Apakah barang tersebut penting dan mendesak untuk saya miliki? Apakah barang tersebut merupakan prioritas penting saya saat ini ? Apakah barang tersebut menunjang bisnis saya ?

Seorang pemimpin kemungkinan menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membeli sebuah laptop karena menunjang bisnisnya yang sering melakukan presentasi di berbagai kota. Sebaliknya, pemimpin tersebut menahan keinginannya untuk membeli sebuah kamera canggih yang dianggap tidak mendesak dan tidak menunjang bisnis.

Ketika Anda mendapatkan bonus cukup besar, prioritaskan untuk melunasi utang, investasi atau tabungan, sumbangan, Pajak dan kewajiban lainnya. Setelah itu, jika masih ada sisa, barulah digunakan untuk gaya hidup. Misalnya membeli hape baru, kamera, perjalanan rekreasi, atau bahkan mobil dan rumah impian.

Anda tidak perlu berinvestasi membeli mobil mewah atau barang mewah lainnya dengan tujuan untuk mengesankan calon tim anda. Cukup menggunakan kesuksesan dari upline Sebagai bukti keberhasilan bisnis dari segi keuangan.

Percayalah, mobil mewah dan rumah mewah Anda tidak menarik bagi calon tim Anda. Bagi mereka, yang paling penting adalah semangat dan rasa percaya diri Anda dan perhatian yang tulus dari Anda untuk membantu mereka berhasil di bisnis ini.

Jadi tidak perlu melakukan pemborosan yang tidak penting yang justru akan menjerumuskan Anda dalam masalah keuangan. Perhatikan kalimat ini: “Orang suka membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan, hanya untuk pamer kepada orang yang tidak peduli, dengan uang yang tidak dimilikinya.”

Di beberapa MLM, ada upline yang suka mengajarkan kepada downline mereka yang berperingkat tertentu untuk membeli mobil mewah dengan tujuan mengesankan calon tim. Akibatnya, beberapa pemimpin dengan “terpaksa” membeli mobil mewah padahal mereka sebenarnya belum mampu membelinya. Setelah membeli mobil mewah tersebut dan memakainya untuk beberapa saat, akhirnya mereka terpaksa menjual mobil tersebut karena terjerat oleh cicilan besar setiap bulan. Ini menjadi sesuatu yang sia-sia bukan? Kontra produktif dengan tujuan untuk membangun bisnis, malah terjerat masalah keuangan yang pada akhirnya menghancurkan bisnis.

Jahdi, ingatlah bahwa Anda tidak perlu membeli mobil mewah untuk pamer kepada tim Anda. Mereka tidak benar-benar peduli dengan itu. Mereka yang suka pamer biasanya orang yang tidak benar-benar kaya sehingga tidak percaya diri dengan keuangan mereka sendiri. Saya sering bertemu dengan beberapa orang yang luar biasa kaya tetapi berpenampilan sederhana dan bahkan hanya menggunakan mobil biasa, bukan mobil mewah. Apakah anda punya rasa percaya diri seperti itu? Calon tim Anda tertarik dengan semangat dan rasa percaya diri Anda, bukan dengan barang mewah Anda.

Pada awal Anda membangun bisnis MLM, perlu menunda kenyamanan dan hidup sederhana. Mengatur uang yang jumlahnya masih sedikit memang tidak enak. Tapi bersabarlah, karena saatnya akan tiba jika terus tekun, Anda akan menikmati penghasilan yang bertumbuh secara eksponensial dan bersifat pasif. Pada saat itulah Anda akan menikmati gaya hidup yang lebih nyaman. Tetapi sebesar apa pun penghasilan Anda, tetap harus Anda kelola secara bijaksana. Robert Kiyosaki mengatakan yang terpenting berapa banyak yang Anda investasikan untuk memperbesar aset produktif

BAB 20

Mengatasi Stres

Semua orang pernah stress. Dalam kadar tertentu, stres justru menguntungkan. Kok bisa? Jika dikelola dengan baik, stres bisa menjadi pendorong bagi seseorang untuk bekerja lebih baik. Dalam hal ini, saya kira kata tekanan lebih tepat pemakaiannya untuk menjelaskan dorongan positif ini.

Tekanan yang berdampak positif ini banyak terlihat terutama di kalangan para artis dan atlet. Sebagai contoh, bintang-bintang panggung tertentu bisa menampilkan penampilan terbaik justru kalau dia berada di bawah tekanan, misalnya karena ada orang yang dia segani ikut menyaksikan pertunjukkannya. Contoh lainnya terlihat pada atlet-atlet tertentu yang menjadi luar biasa dan bahkan memecahkan rekor justru saat mengikut pertandingan-pertandingan yang besar seperti olimpiade atau kejuaraan dunia.

Masing-masing mempunyai reaksi yang berbeda terhadap jenis stres seperti ini. Kenyataannya, stres menyebabkan sebagian orang merasa putus asa, dan bagi yang lainnya justru membantu memecahkan rekor.

Tapi stres juga bisa merusak. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. G. Canby Robinson dari rumah sakit John Hopkins di Amerika Serikat, terbukti bahwa 140 dari 174 pasien di rumah sakit adalah mereka yang pencemas atau orang yang gampang khawatir. la menyimpulkan bahwa lebih dari setengahnya, menderita penyakit yang berhubungan dengan stres.

Stres akan berubah menjadi depresi jika hal tersebut berkelanjutan. Dr. Selye menerangkan bahwa tubuh manusia bereaksi terhadap stres dalam tiga tingkatan: siaga, pertahanan, dan kelelahan. la menguraikan tahapan-tahapan tersebut sebagai berikut:

  • Pada tahap siaga, tubuh Anda merasakan hadirnya stres, lalu mempersiapkan diri untuk melawan atau menghindar. Persiapan ini dilakukan dengan mengeluarkan hormon dari kelenjar endokrin. Hormon-hormon ini akan menyebabkan meningkatnya detak jantung dan pernafasan, meningginya kadar gula dalam darah, berkeringat, mata terbelalak, dan lambatnya pencernaan. Selanjutnya Anda tinggal memilih untuk menggunakan tenaga yang telah terpecah ini untuk melawan atau menghindar.
  • Pada tahap perlawanan, tubuh Anda memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh stres. Jika penyebab stres tidak hilang, maka tubuh tidak bisa memperbaiki kerusakan dan harus terus siaga. Kondisi ini membawa Anda ke tahap ketiga.
  • Jika tahap kelelahan berkelanjutan cukup lama, mungkin Anda akan terserang salah satu penyakit depresi seperti sakit kepala, denyut jantung yang tidak teratur, atau bahkan penyakit mental. Tentu saja di tahap ini perlu penanganan oleh profesional secara medis.

Jika melihat tahapan-tahapan stres, maka cara terbaik untuk mengatasi stres adalah dengan cara menghindari atau menyembuhkannya sesegera mungkin.

Data dari rumah sakit John Hopkiins, 80% pasien yang dirawat adalah pencemas atau orang yang gampang khawatir. Terlalu khawatir adalah hal yang sia sia. Perhatikan data survei mengenai apa yang dikhawatirkan seseorang.

  • 40% khawatir hal yang ternyata tidak terjadi
  • 30% khawatir akan keputusan yang telah diambil di masa lalu, yang tidak bisa diubah lagi
  • 12% khawatir oleh kritikan atau opini orang lain
  • 10% khawatir akan kesehatan yang sudah diketahui solusinya
  • 8% khawatir yang wajar

(data diatas diambil dari buku Strategi Menuju Sukses oleh Jim Dornan dan John C. Maxwell, penerbit Network Twenty One, halaman 115)

Lihatlah data tersebut, 92% kekhawatiran kita sia-sia. Jangan mencari-cari stres dan menakut-nakuti diri sendirl Sebagian besar kekhawatiran kita bisa dihilangkan kalau kita mau berusaha.

Jika Anda merasa terlalu khawatir atau cemas. Lakukan hal berikut.

  • Keluarkan kertas
  • Tulis semua hal yang membuat Anda cemas
  • Coret hal-hal yang menurut anda bukan kekhawatiran yang wajar dan sudah tidak bisa diperbaiki. Misalnya hal- hal yang sudah lewat dan opini orang lain.
  • Coret hal-haI Yang menurut Anda sudah ditemukan solusinya
  • Coret hal-hal yang menurut Anda tidak ada solusinya

Cobalah. Meskipun masalah Anda belum tuntas, tapi pasti Anda merasa sedikit diringankan bebannya.

Salah satu cara paling efektif untuk mengatasi stres menurut saya adalah MELIHAT MASALAH SECARA PROPORSIONAL.

Untuk menghindari stres yang tidak perlu, kita harus belajar untuk melihat masalah seberat apa pun secara proporsional. Maksudnya apa ?

Perhatikan surat dari seorang mahasiswi kepada ibunya berikut ini:

“Setelah mengikuti kuliah selama satu semestar lamanya, saya kira inilah saatnya bagi saya untuk memberi kabar kepada lbu tentang apa yang saya alami selama ini.

Setelah belajar beberapa saat di kampus, tiba-tiba saya merasa bosan dengan kehidupan di asrama. Saya lalu mencuri uang sebanyak 10 dolar dari dompet teman sekamar saya. Dengan uang itu saya menyewa sepeda motor. Waktu mengendarainya saya menabrak sebuah tiang listrik, tidak jauh dari kampus. Kaki saya patah. Untunglah saya ditolong oleh seorang mahasiswa kedokteran yang tinggal tidak jauh dari tempat kejadian.

Dia membawa saya masuk ke apartemennya, mengobati kaki saya, dan merawatnya sampai saya betul-betul sembuh. Saya sangat berutang budi kepadanya. Bu, saya akan menikah dengan pemuda itu secepatnya karena berdasarkan Pemeriksaan darah, ternyata saya mengidap suatu penyakit.

Rencananya kami akan menikah sebelum sebelum bayi kami lahir. setelah itu, saya akan segera pulang untuk kembali tinggal bersama Ibu dan Ayah.

Saya yakin Ibu pasti menyayangi bayi saya seperti halnya lbu mencintai saya, walaupun pemuda idaman saya itu berbeda agama dan suku. Mudah-mudahan lbu mau mengerti keadaan saya. Kami memutuskan untuk tinggal bersama lbu karena pacar saya itu akan keluar dari sekolah kedokterannya agar bisa terus mengawasi kesehatan saya.

Bu, sebenarnya saya tidak mencuri uang dari dompet teman saya, saya tidak menyewa sepeda motor, saya tidak menabrak tiang listrik, dan kaki saya juga tidak patah. Saya tidak berkenalan dengan seorang calon dokter, dan juga tidak akan menikah. Tidak ada penyakit atau kehamilan. Jadi jangan khawatir. Saya tidak akan pulang untuk tinggal bersama /bu dan Ayah.

Yong sebenarnya terjadi adalah saya mendapat nilai D untuk mata kuliah Geometri dan nilai F untuk Geologi. Mudah- mudahan lbu mau menerima hal ini secara proporsional.”

Cara memandang masalah ini sangat ampuh sebagai obat stres. Nah, kalau suatu saat Anda mulai terserang stres karena kesulitan yang kecil, ingatlah pada kesulitan yang lebih besar. Jika Anda stres karena suatu problem, ingatlah bahwa problem bisa lebih parah dari kondisi yang Anda alami, tetapi tidak terjadi. Jadi Anda bisa bersyukur dan hal itu akan membantu Anda melihat masalah secara proporsional.

Pernahkah Anda menonton sebuah film yang menceritakan problem bertubi-tubi yang dialami tokoh dalam film tersebut? Saya pernah menonton film 127 Hours tentang kisah nyata Aron Ralston saat terjebak di Ngarai Blue John di Gurun Utah. Saya menahan napas menyaksikan Ralston terpaksa mengamputasi lengan kanannya sendiri dengan berbagai alat dalam rangka membebaskan dirinya sendiri setelah lengannya terjebak di antara batuan.

Terus terang, selesai menonton film ini saya menjadi sangat Iega dan bersyukur. Seolah-olah kesulitan yang saya hadapi tak ada artinya dibanding problem yang dialami Ralston di film.

Bagaimana Dengan fiIm The Billionaire yang mengisahkan pengusaha muda Thailand yang memopulerkan snack rumput laut Tao kae Nori ? Film ini menceritakan bahwa sukses berbisnis tidak semudah itu. Selain melakukan ribuan percobaan untuk menghasilkan resep rumput laut yang enak, sang pengusaha juga harus menghadapi kegagalan demi kegagalan. Mulai dari drop out kuliah, bangkrut, utang, rumah disita, berpisah dengan orangtua, ditinggal pacar, dan lain-lain. Selesai menonton film ini, saya pun merasa lega dan bersyukur bahwa bisnis MLM tidaklah sesulit bisnis tradisional.

Jadi kombinasi antara melihat masalah secara proporsional dan bersyukur adalah kiat mengatasi stres yang ampuh. Sudah saya buktikan berkali-kali.

Ketika saya mengalami kebangkrutan, saya mengikuti sebuah seminar dan pembicaranya bercerita bahwa tiga tahun sebelumnya dia pernah bangkrut dan nilainya sepuluh kali nilai utang saya. Dalam waktu tiga tahun dia bisa bangkit lagi. Utangnya sepuluh kali utang saya. Mendengar itu, stres saya langsung berkurang drastis.

Ketika salah satu leader saya berhenti dan pindah ke MLM lain, saya sempat mengalami serangan stres. Kemudian saya berpikir bahwa saya masih punya sepuluh leader lagi yang loyal dan bersemangat. Mengapa saya lupa bersyukur untuk sepuluh leader ini dan meratapi hanya satu leader yang hilang? Bisa aja kondisi lebih parah di mana semua leader saya hilang meninggalkan saya sendiri, tetapi itu tidak terjadi dan saya bersyukur untuk itu. Jika Anda terkena masalah, ingatlah masalah bisa lebih parah lagi dan ternyata itu tidak terjadi. Jadi bersyukurlah.

Stres adalah kondisi tekanan berlebih disebabkan karena masalah yang tidak terselesaikan dan melebihi kapasitas kita untuk menampungnya. Dalam ilmu fisika Tekanan adalah hasil bagi beban dengan luas. Jika beban bertambah dan luas tetap, tekanan akan meningkat. Jadi beban tidak boleh melebihi kapasitas.

Beberapa orang yang ambisius dan perfeksionis ingin melakukan banyak hal sekaligus. Mereka senang mencoba hal-hal baru dan menantang. Karena beban pekerjaan yang berlebihan dan melebihi kapasitas, merekapun terserang stres.

Solusinya jangan menambah lagi beban pekerjaan dan malahan kita harus melepaskan beban-beban yang berlebihan. lngatfah manusia adalah makhluk yang penuh keterbatasan. Kita tidak mungkin bisa melakukan semuanya, apalagi kalau harus dituntut untuk melakukannya dengan sempurna. Kadang-kadang kita harus melepaskan sesuatu yang baik demi memperoleh sesuatu yang terbaik.

Kadang-kadang kita mengalami stres karena kita simpan sendiri masalah-masalah yang ada tanpa mau menceritakannya kepada orang lain. Bahkan para dokter sepakat bahwa orang yang terus menerus menahan emosinya dan tidak mau mengeluarkannya sangat beresiko terserang penyakit jantung.

Untuk menghindari stres seperti ini, carilah seseorang Yang dipercaya untuk berbagi suka dan duka. Orang tersebut bisa jadi adalah pasangan hidup anda, sahabat, saudara, orang tua, atau siapa saja yang Anda percaya sehingga Anda bisa benar benar terbuka kepadanya.

Jika Anda seorang yang beriman kepada Tuhan, Sang Pencipta, Anda bisa berdoa dengan sangat khusuk kepada-Nya, untuk mencurahkan masalah Anda seperti kepada seorang sahabat dan meminta kekuatan untuk menghadapinya. Banyak orang yang memberikan testimoni betapa mujarabnya berdoa kepada Tuhan, untuk mengurangi beban stres.

Banyak juga diantara kita yang berusaha mengurangi beban stres dengan melakukan berbagai kegiatan untuk melupakan sejenak masalah. Tapi sebagian kegiatan tersebut positif dan ada juga yang negatif. Sebagai contoh ada yang berlari ke merokok atau makan berlebihan untuk tahap yang lebih ringan. Alhasil problem tetap ada namun kesehatan Anda malah terganggu karena berat berlebih atau karena nikotin yang merusak paru-paru Anda.

Pada tahap yang lebih berat malah ada yang menggunakan alkohol dan narkoba. Ini adalah hal yang harus dihindari karena alih-alih stres Anda berkurang malah Anda akan terjerumus ke masalah yang lebih berat lagi.

Kegiatan yang positif dan disarankan untuk mengurangi stres adalah berolahraga atau berekreasi ke pantai, gunung atau nonton film di bioskop. Ada yang mencoba menghilangkan stres dengan bermain golf, dan menamakan setiap bola golf dengan nama orang yang membuat kita stres kemudian satu persatu bola tersebut dipukul jauh-jauh Cukup efektif mengurangi stres dan menyenangkan untuk dilakukan. Demikian pengakuan mereka.

Pilihlah satu kegiatan yang positif dan menyenangkan untuk Anda lakukan dan hal ini bisa mengurangi beban stres yang Anda rasakan.

BAB 21

Pemimpin Yang Visioner

Visi adalah gambaran nyata dari tujuan. Pemimpin yang visioner adalah pemimpin yang mempunyai visi dan mampu mempengaruhi orang lain untuk mengikutinya.

Mempunyai visi adalah salah satu ciri seorang pemimpin. Pemimpin yang mempunyai visi adalah pemimpin yang tahu dengan jelas kemana dia mau pergi. Jika Anda bertanya kepada seorang pemimpin: “Mau kemana, Pak?” Lalu dia menjawab: “Tidak tahu.” Apakah Anda mau mengikuti dia? Kemungkinan besar tidak.

Pemimpin yang visioner seperti papan reklame yang berjalan dan terus mengomunikasikan visinya, sehingga orang tahu dan mengikutinya. Anda hanya bisa mempengaruhi orang lain jika Anda sendiri sangat jelas dengan visi atau tujuan yang ingin Anda capai.

Ada banyak contoh pemimpin yang mempunyai visi yang besar. Misalnya Elon Musk, salah satu pendiri Pay Pal. Elon Musk juga mendirikan Tesla Motors, pencipta mobil listrik Tesla. Elon ingin memberikan solusi jika suatu saat bahan bakar minyak habis, dengan mobil yang bertenaga listrik. Seperti handphone yang di-charge menggunakan listrik, mobil Tesla bisa dijalankan dengan mesin yang nyaris tanpa getaran seperti mobil biasa dengan bahan bakar bensin.

Belum selesai dengan Tesla, Elon Musk menggebrak lagi dengan SpaceX, perusahaan transportasi luar angkas. Perusahaan ini telah mengembangkan roket Falcon yang dibangun dengan tujuan menjadi kendaraan peluncuran yang dapat dipakai ulang. Biasanya roket yang ditembakkan ke luar angkasa hanya sekali pakai saja, sehingga harganya sangat mahal. Karena roket Falcon bisa dipakai ulang, harganya semakin murah sehingga suatu saat, ke luar angkasa akan seperti naik pesawat komersial. Elon mempunyai visi akan memberangkatkan satu juta orang ke planet Mars. ltulah contoh visi dari seorang pemimpin.

Contoh lain adalah Dr. Martin Luther King yang terkenal dengan pidato: “I have a dream” sepanjang 17 menit pada tahun 1963. Pada masa itu, di Amerika Serikat masih terkenal dengan diskriminasi ras yang membedakan antara hak kulit putih dan kulit hitam. Melalui pidatonya, Martin Luther King mengatakan bahwa suatu saat nanti di Amerika Serikat akan ada kesetaraan hak antara kulit hitam dan kulit putih.

Visi Martin Luther King ini menjadi kenyataan 45 tahun kemudian ketika, Barrack Obama terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat berkulit hitam yang pertama. Itulah contoh para pemimpin yang visioner. Mereka sangat yakin kepada tujuan yang akan dicapai, sehingga mereka mampu mempengaruhi orang lain untuk mengikuti mereka.

Ketika para pemimpin menyampaikan visi mereka kemungkinan visi itu awalnya adalah sesuatu yang terlihat sulit menjadi kenyataan. Tapi di tangan seorang pemimpin yang optimis, visi itu berubah menjadi harapan yang pasti.

Di bisnis MLM, seorang pemimpin harus optimis terhadap pencapaian bisnisnya dua sampai lima tahun ke depan. Tidak jarang ketika seorang pemimpin memulai bisnis mereka, di daerah tempat tinggal mereka bahkan belum ada pertemuan rutin, belum ada stokis, atau kantor cabang perusahaan. Mereka benar-benar seorang perintis di daerah mereka. Dalam keadaan seperti itu, apakah sang pemimpin bisa melihat dengan jelas seberapa besar bisnisnya dua sampai lima tahun kemudian ?

Apakah Anda bisa membayangkan dengan pasti seberapa besar bisnis Anda dua atau tiga tahun mendatang? Berapa banyak pemimpin yang Anda hasilkan di dalam organisasi bisnis Anda? Bagaimana gaya hidup Anda dua sampai lima tahun yang akan datang?

Untuk menjadi pemimpin yang visioner, pertama Anda harus tahu dulu apa visimu. Setelah itu, Anda harus sangat optimis karena tanpa optimisme, visi sulit dikomunikasikan dengan meyakinkan.

Mempunyai visi saja tentu tidak cukup. Pemimpin yang mempunyai visi juga harus mempunyai program kerja yang jelas dan terukur. Mari kita bahas.

BAB 22

Goal Achiever Vs Dreamer

Kelemahan nomor satu dari para pemimpin adalah menyusun target (goal setting). Hampir semua pelaku MLM mampu bercerita tentang impian mereka. Tapi belum tentu mereka menyusun target dan bekerja berdasarkan target tersebut. Mengapa demikian?

Berikut perbedaan impian (dream) dan target (goal):

DREAM GOAL
Berorientasi Pada Motivasi Berorientasi Pada Hasil
Perlu Imajinasi Perlu Kerja
Tidak Nyata Nyata
Tidak Ada Batas Waktu Ada Batas Waktu
Tidak Terukur Terukur

Ini menjawab pertanyaan mengapa orang yang kelihatannya mempunyai impian yang kuat mengalami kegagalan. Karena dia hanya bermimpi (dreamer) saja, tetapi tidak bekerja untuk mencapai target (goal achiever). Mengapa? Karena mempunyai gol itu tidak enak. Perlu kerja, ada batas waktu lagi. Sedangkan bermimpi itu hanya perlu imajinasi saja.

Tetapi hanya bermimpi tidak membuat Anda sukses. Menyusun target, kemudian bekerja keras mencapai target secara konsistenlah yang akan membawa Anda mencapai kesuksesan.

Bekerja dengan target memang tidak gampang. Bayangkan Anda perlu bekerja mencapai suatu hasil yang terukur dalam batas waktu tertentu. Kemungkinan besar kehidupan Anda menjadi tidak seimbang dan Anda mengalami stres karena upaya untuk mencapai target tersebut. Semua ini adalah wajar karena Anda mempunyai target. Sebaliknya, jika tidak mempunyai target maka kerjanya pun santai-santai aja. Tercapai syukur, tidak tercapai, ya begitulah ….

Apa bedanya bekerja dengan target dan tanpa target? Bedanya adalah HASILNYA. Tanpa target, Anda hanya terlihat sibuk tapi tidak produktif. Bisnis Anda tidak ada kemajuan. Supaya produktif dan tidak sekadar sibuk, bekerjalah dengan target. Lakukan goal setting dan jadilah goal achiever. ltu saja. Ngomong sih gampang, tapi kenyataannya kelemahan nomor satu para pemimpin adalah tidak melakukan goal setting.

Sekarang Anda sudah tahu mengapa banyak pemimpin, bahkan yang memiliki impian yang kuat, mengalami kegagalan. Jangan ulangi kesalahan mereka, mintalah waktu upline Anda untuk konsultasi dan susunlah target Anda.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan goal setting:

Gol harus terukur berupa angka-angka dari parameter bisnis (vital sign). Parameter bisnis adalah sejumlah angka angka penting dan struktur organisasi yang ditentukan berdasarkan pengalaman dan statistik yang gunanya untuk mengukur kesehatan atau kestabilan bisnis Anda.

Parameter bisnis setidaknya meliputi:

  • jumlah pertambahan member baru per bulan
  • jumlah orang yang disponsori secara pribadi
  • jumlah yang menghadiri seminar
  • jumlah yang berlangganan program pendidikan
  • jumlah yang melakukan presentasi minimal 15 kali per bulan
  • jumlah Core (member aktif yang masuk ke sistem)

Susunlah gol kerja dan gol hasil. Contoh gol kerja adalah jumlah presentasi yang Anda lakukan. Gol hasil adalah parameter bisnis, misalnya berapa orang yang akan Anda sponsori secara pribadi, berapa tiket seminar yang Anda jual, dan berapa orang yang melakukan minimal 15 kali presentasi per bu Ian. Gol kerja harus selaras dengan gol hasil. Artinya jika Anda mempunyai gol hasil mensponsori 10 orang per bulan tentu tidak masuk aka ljika gol kerjanya hanya 15 kali presentasi per bulan. Paling tidak Anda harus melakukan minimal 50 kali presentasi per bulan agar bisa mensponsori 10 orang.

Target disusun dalam kerangka waktu: gol jangka panjang, menengah dan pendek. Gol jangka panjang meliputi waktu tiga bulan, gol jangka menengah meliputi waktu satu bulan, dan gol jangka pendek meliputi waktu satu minggu. Oulu gol jangka panjang biasanya meliputi waktu satu tahun, tetapi Gol yang berjangka waktu terlalu panjang biasanya kurang berdampak. Oleh karena itu saya sarankan gol jangka panjang meliputi waktu tiga bulan atau dua belas minggu saja.

Menurut buku The 12 Week Year oleh Brian P. Moran dan Michael Lennington, banyak orang yang bisa menyelesaikan lebih banyak dalam dua belas minggu daripada yang dicapatkebanyakan orang dalam setahun. Jadi cukup ideaI jika gol jangka panjang cukup tiga bulan atau dua belas minggu S8J. Dengan manajemen waktu yang tepat, menetapkan prioritas, dan bekerja dengan penuh disiplin, maka produktivitas Anda akan meningkat sebagai hasil dari bekerja sesuai target.

Makin pendek batas waktunya, makin efektif gol yang disusun. Jadi gol jangka pendek sebenarnya paling memotivasi. Untukgoljangka panjang atau menengah, kita sering menunda karena merasa waktunya masih panjang. “Masih ada waktu sebulan lagi” atau “Santailah, masih ada tiga bulan lagi”. Jadi ada kecenderungan untuk menunda. Tetapi gol jangka pendek misalnya sepuluh presentasi per minggu atau mensponsori dua orang per minggu akan lebih memberi tekanan kepada Anda agar keluar dari zona nyaman dan segera bekerja.

Gol yang Anda tetapkan harus menantang dan masuk akal. Artinya gol yang disusun harus bisa mengeluarkan kemampuan terbaik Anda. Gol itu harus bisa memaksa Anda berjuang secara maksimal. ltulah tujuan dari menetapkan gol yang sebenarnya. Jika gol terlampau mudah, maka kemampuan terbaik Anda tidak keluar. Demikian pula jika gol terlampau tinggi dan tidak masuk akal, maka Anda tidak termotivasi untuk mengejarnya. Harus cukup menantang dan masuk akal.

Akhirnya, sehebat-hebatnya Anda menyusun sebuah gol, yang lebih penting lagi adalah komitmen. Apakah Anda mempunyai komitmen untuk mencapai gol tersebut ?

Dalam buku Fight Like a Tiger Win Like a Champion oleh Darmadi Darmawangsa, disebutkan ada empat level komitmen:

  1. I will try. (Saya akan mencobanya). Ini adalah level komitmen yang paling rendah dan tidak mempunyai kekuatan. Karena dibalik kata-kata “Saya akan mencobanya”, sebenarnya terkandung makna “Walaupun saya yakin hal ini tidak akan berhasil”. Orang tipe ini mencoba dengan satu keyakinan yang pasti, yaitu ia pasti gagal.
  2. I will do my best. (Saya akan melakukan yang terbaik). Level komitmen ini lebih baik dari level yang pertama tetapi tetap tidak menjanjikan apa-apa·. Orang tipe ini tidak yakin akan kekuatan dirinya dan sering bersikap pasrah. Jika be rte mu hambatan, tipe ini mudah sekali menyerah sambil berdalih bahwa paling tidak dia sudah memberikan yang terbaik.
  3. I will do whatever it takes. (Saya akan melakukan apa pun yang dibutuhkan untuk sukses). Level komitmen ini adalah komitmen juara pada umumnya. Orang tipe ini akan melakukan apa pun juga untuk mencapai target. Mereka siap menghadapi hambatan apa pun dan tidak akan menyerah hingga target tercapai. Level komitmen inilah yang wajib dimiliki oleh orang-orang yang serius untuk mencapai impiannya.
  4. Consider it is done. (Anggap saja target saya sudah tercapai). Ini adalah level komitmen tertinggi yang hanya dimiliki segelintir orang. Mereka adalah juara diantara para juara. Orang tipe ini bukan hanya punya ekspektasi yang positif terhadap targetnya tapi bahkan sanggup memvisualisasi dirinya sudah meraih targetnya. Kesuksesan begitu nyata bagi orang dengan level komitmen ini.

Jika Anda menyusun gol, di level komitmen yang mana Anda berada? Mudah-mudahan bukan di level 1 atau 2 karena itu hanya buang-buang waktu dan energi. Milikilah komitmenlevel 3 atau 4 yang akan membawa Anda menjadi salah satu juara di bisnis jaringan, dan yang lebih penting lagi, membantu Anda mencapai impian-impian Anda.

Berjuanglah dengan penuh disiplin dan maksimal untuk mencapai gol yang telah Anda susun. Jangan mempunyai kebiasaan mudah menyerah. Misalnya Anda menyerah mengejar gol padahal masih ada satu minggu lagi. Berjuanglah hingga detik-detik terakhir. Karena jika Anda tidak mudah menyerah, Anda akan lebih dekat ke impian Anda.

Waspadalah jangan sampai kegagalan mencapai gol menjadi kebiasaan. Saya akan coba menjelaskan artinya. Misalnya si A menyusun sebuah gol kemudian berjuang dan gaga I mencapai gol tersebut. Tapi si A mencoba lagi menyusun gol, mengejar dan gagal lagi. Coba lagi dan gagal lagi. Coba lagi dan gagal lagi. Lama kelamaan, kegagalan mencapai gol menjadi kebiasaan si A. Jika itu terjadi, maka percuma jika si A menyusun gol lagi, karena komitmen untuk mencapainya sudah tidak ada. Udah biasa gagal, begitulah pikir si A.

Jangan sampai itu terjadi. Caranya? Berjuanglah agar gol tersebut TERCAPAI. Makanya judul bab ini adalah goal achiever (pencapai gol) buka goal setter (penyusun gol). Kebiasaan yang kita kembangkan adalah kebiasaan mencapai gol, bukan sekadar menyusun gol.

lmpian hanyalah bahan bakar atau motivasi awal untuk Anda memulai bisnis MLM. Untuk mencapai impian, Anda perlu menyusun sebuah gol yang tepat dan bekerja dengan penuh disiplin untuk mencapai gol itu. Percuma kalau hanya sekadar menjadi Pemimpi (Dreamer), Anda harus menjadi Goal Achiever.

BAB 23

Selling Vs Networking

Saya akan bahas topik yang penuh dengan kesalahpahaman di MLM, yaitu apakah bisnis MLM itu hanya jualan saja atau hanya membangun jaringan saja? Jawabannya, bukan dua-duanya. Di MLM, kita melakukan keduanya secara seimbang, yaitu membangun jaringan sekaligus menjual produk. Jadi MLM merupakan keseimbangan antara menjual dan membangun jaringan.

Membangun jaringan itu ibarat membangun saluran pipa, jika pipanya sudah jadi tetapi tidak ada air yang mengalir maka sia-sia, bukan? Maka perlu keseimbangan antara membangun jaringan (pipa) dan menjual produk (air). Di MLM, Anda dibayar karena penjualan produk atau omzet yang terjadi di dalam seluruh jaringan Anda. Jika omzetnya besar, maka bonus besar. Jika omzet kecil, bonus juga kecil. Goal kita adalah omzet, tapi strateginya membangun jaringan.

Ada perusahaan direct selling yang strategi menciptakan omzetnya bukan membangun jaringan, melainkan door to door selling. Dijelaskan dengan angka: 1 x 1000 = 1000.

Nah, di MLM strategi kita membangun jaringan, artinya kita merekrut sejumlah orang yang masing-masing menjual sedikit. Jika digambarkan dengan angka: 100 x 10 = 1000.

Sama-sama beromzet 1000, tapi strateginya berbeda.

Jika Anda hanya selling atau menjadi super salesman, pikirkan pertanyaan ini: apakah Anda sanggup menjual dalam jumlah yang banyak setiap bulan? Sulit, bukan? ltu sebabnya strategi di MLM adalah membangun jaringan, agar menghasilkan omzet yang stabil dan mendapatkan passive income.

Menjual dalam jumlah yang banyak sulit diduplikasi. Tetapi menjual sedikit bisa diduplikasi dengan mudah. Yang dimaksud menjual sedikit adalah menjual untuk pemakaian rutin secara pribadi dan melayani pelanggan. Sama sekali tidak sulit. Bahkan ini sudah dimasukkan ke dalam kebiasaan seorang Core.

Ada 7 kebiasaan Core sebagai berikut:

  1. Melakukan minimal 15 presentasi per bulan
  2. Menggunakan produk secara rutin
  3. Melayani pelanggan
  4. Membaca buku yang direkomendasikan minimal 15 menit per hari
  5. Mendengarkan/menonton audio dan video yang berhubungan dengan bisnis MLM.
  6. Menghadiri setiap pertemuan yang direkomendasikan
  7. Menjadi pemain kelompok yang baik. Antara lain mandiri, bisa bekerjasama, dan bekerja dengan gol.

Kebiasaan nomor 2 dan 3 adalah menjual sedikit yang dimaksudkan dalam strategi membangun jaringan. Setiap pebisnis yang aktif, dengan mudah bisa mendapatkan pelanggan produk. setiap melakukan presentasi bisnis, pasti ada penjelasan produk. Jika prospek menolak bisnisnya, Anda bisa menawarkan produknya dan mendapatkan pelanggan produk yang bisa Anda layani setiap bulannya.

Jika Anda merekrut beberapa orang secara pribadi, lalu beberapa dari mereka menduplikasi apa yang Anda lakukan sebagai Core, maka jaringan Anda akan berkembang menjadi ratusan hingga ribuan yang akan terus bertambah. Jika masing- masing menjual sedikit dan menghasilkan omzet pribadi dan pelanggan, dengan faktor kali akan menciptakan sebuah omzet yang stabil. Itulah strategi membangun jaringan di MLM.

Fokus Anda bukan menjual banyak sebagai super salesman, melainkan seorang pembangun jaringan. Yang Anda tawarkan bukan hanya produk, tetapi terutama bisnis MLM itu sendiri. Anda menawarkan sebuah peluang usaha yang membantu prospek mencapai impian mereka. Seka li lagi, Anda menawarkan sebuah bisnis. Jadi presentasi di MLM bukan hanya menjelaskan produk sebagaimana yang dilakukan super salesman, tapi menjelaskan bisnis secara lengkap: company profile, produk, marketing plan, dan support system.

Bisnis MLM mirip sebuah waralaba (franchise). Apa yang membuat McDonalds bisa memiliki ribuan cabang di seluruh dunia? Karena mereka menjual bisnisnya, bukan burgernya. Persamaan MLM dan franchise adalah memperbanyak ca bang sebagai strategi untuk meningkatkan omzet. Fokusnya 100 X 10, bukan 1 x 1000.

Jadi, apakah MLM bisnis selling atau networking? kedua- duanya secara seimbang. Tujuan Anda adalah menciptakan omzet penjualan produk dengan strategi membangun jaringan. Fokusnya adalah mengembangkan jaringan yang besar dimana masing-masing akan menduplikasi menjual sedikit dari omzet pribadi dan pelanggan.

BAB 24

Perang Harga Online

Sebagai seorang pemimpin di bisnis MLM, Anda adalah pembangun jaringan, bukan super salesman. Jadi fokuslah bukan hanya produk melainkan bisnis, bukan hanya penjualan melainkan jaringan. Bahkan Anda seharusnya lebih fokus ke SISTEM-nya daripada bisnisnya, terlebih jika MLM yang Anda geluti memiliki support system yang bagus.

Maka saya agak heran jika seorang pemimpin bisnis MLM mempersoafkan perang harga online dan merasa terganggu dengan itu. Bahkan ada pebisnis MLM yang keluar dari bisnis yang dia tekuni bertahun-tahun hanya karena alasan banting- banting harga di online. Sudah jelas orientasinya masih ke seling, bukan network builder.

Di era digital, penjualan online pasti memberikan dampak serius bagi bisnis offline. Terbukti banyak gerai di mal-mal pada tutup. Jadi usaha untuk menghilangkan perang harga online akan sia-sia. Setidaknya sampai saat buku ini ditulis, tahun 2019, saya belum melihat ada cara terbaik menghilangkan perang harga online sama sekali. Paling hanya sampai taraf mengurangi saja.

Misalnya ada beberapa perusahaan MLM yang melakukan somasi kepada akun-akun di market place yang memasang harga tidak wajar atau menjual di luar paket resmi perusahaan. Hal ini diikuti dengan ketegasan manajemen perusahaan untuk membekukan membership akun yang melanggar aturan tersebut. Tetapi hal ini juga tidak bisa menghilangkan sama sekali karena akun yang disomasi akan membuka akun-akun lain dengan membership yang baru.

Jadi apa yang harus dilakukan pebisnis MLM menghadapi masalah ini? MLM adalah bisnis yang unik, berbeda dengan bisnis konvensional pada umumnya. Keunikannya bukan pada penjualan semata-mata, melainkan konsep membangun jaringan yang menjadikan MLM bisnis yang sangat personal atau bisnis hubungan.

Sebagaimana bisnis online membunuh banyak gerai konvensional, perang harga online dari produk-produk MLM akan berdampak besar bagi pebisnis MLM yang fokusnya hanya jualan saja. Jika kita hanya menawarkan produk, maka perbedaan harga menjadi sangat sensitif. Prospek akan mengecek harga dan bisa jadi membeli di online apabila lebih murah.

Namun, apabila kita fokusnya membangun jaringan, maka yang kita tawarkan adalah sebuah kerjasama bisnis secara pribadi. Hal ini tentu tidak bisa dibandingkan dengan menjual produk semata-mata. Sangat kecil kemungkinan seorang prospek yang kita kenal secara pribadi memutuskan bergabung dengan seseorang yang tidak dikenalnya, hanya karena penawaran paket join yang lebih murah.

Lagi pula, perang harga online yang kita lihat sekarang adalah perang harga produk, bukan perang harga paket join sebuah MLM. Seperti saya katakan tadi, MLM itu unik, bukan bisnis Jualan produk, melainkan bisnis hubungan. Orang join bisnis MLM karena percaya dan mengenal kita secara pribadi.

ltu sebabnya saya sampaikan bahwa MLM bukan bisnis jualan semata-mata. Banyak penjual online yang menjual satu produk karena laku kemudian dengan mudah berpindah ke produk lain apabila produk yang tadi sudah banyak kompetitor atau terjadi perang harga online. Tidak ada loyalitas karena fokusnya hanya omzet saja. Apabila Anda seorang pebisnis MLM masih menjalankan bisnis ini dengan jualan saja, apa bedanya kita dengan pebisnis bidang lain? MLM bisnis yang unik, jadilah pembangun jaringan dan tawarkan bisnisnya secara pribadi.

Tahun 2002, ketika saya menjalankan MLM pertama kali, juga terjadi perang harga, tetapi di toko-toko, bukan di online. Tim saya yang fokusnya hanya jualan banyak yang komplain karena merekalah yang terpukul apabila ada banting harga di luar. Karena saya dan tim utama saya lebih fokus ke bisnis dan sistem, kami tidak terganggu sama sekali dengan perang harga di luar. Selama sembilan tahun di perusahaan tersebut, tidak pernah sekali pun saya bertemu prospek saya yang memutuskan untuk bergabung dengan seseorang di luar sana yang menjual produk lebih murah. Sekali lagi, bisnis MLM adalah bisnis hubungan. Prospek membeli ANDA, bukan perusahaan atau produk.

Apabila ada prospek Anda yang memang niatnya hanya membeli produk dan tidak jadi membeli dengan Anda karena ada orang lain yang menjual dengan harga lebih murah di online, Ikhlaslah. Anda kehilangan seorang pelanggan dan keuntungan jangka pendek. Tetapi sebagai pembangun jaringan Anda tidak akan kehilangan calon pemimpin yang akan membangun bisnis Anda secara jangka panjang. Jangan mengorbankan keuntungan jangka panjang karena keuntungan jangka pendek.

Saya sudah sering bertemu dengan pemimpin bisnis yang komplain ke saya mengenai perang harga online, bahwa mereka sangat terpukul karena itu, dan beberapa bahkan memutuskan untuk keluar dan mencari bisnis lain. Lebay sekali, bukan? Saya yakin apabila mereka pindah ke MLM lain dan masih menjalankan bisnis ini dengan cara yang sama, masalah ini tetap akan ada. Kecuali produknya tidak laku, hehehe …. Produk laku pasti ada harga miring di 1uar, karena peminatnya banyak. Tapi ingat, yang jualan harga miring di online bukan kompetitor kita, mereka hanya salesman online.

Kita ini pemimpin. “Bermainlah di atas itu, Leader.”

BAB 25

Nasi Goreng Yang Enak

Dalam buku Business of 21 Century, Bab 18, Robert Kiyosaki memberikan panduan bagaimana memilih MLM yang tepat. Bukan marketing plan yang terpenting, karena percuma marketing plan bagus jika kita tidak mempunyai jaringan yang besar. Juga bukan produk yang terpenting, karena MLM itu bukan bisnis menjual produk melainkan bisnis membangun jaringan.

Oleh karena itu, di halaman 142, Kiyosaki mengatakan ketika kita memilih perusahaan MLM, tanyakan dalam diri kita: “Apakah perusahaan ini akan membantu saya belajar menjadi pembangun jaringan yang cakap?” Saya kutip kata-kata Robert Kiyosaki yang sudah saya hafal luar kepala:

“Alasan nomor satu saya merekomendasikan bisnis MLM adalah karena pendidikan bisnis dunia nyata dan pengembangan diri yang ditawarkannya.”

Jadi, yang terpenting bukan marketing plan atau training produk, tapi pendidikan yang mendukung kita untuk membangun jaringan. Kiyosaki menyebut itu sebagai pendidikan bisnis dunia nyata atau keterampilan kehidupan -life skill- yang berkaitan dengan pengembangan ilmu manusia, atau people skill seperti:

  • Kepemimpinan
  • Ketangguhan mental
  • Penampilan sukses
  • Sikap positif
  • Pantang menyerah
  • Percaya diri
  • Berani gagal
  • Menjalin hubungan
  • Goal setting
  • Seni berkomunikasi
  • Mengatasi hambatan
  • Mengelola waktu
  • Keterampilan menjual
  • Membuang mental block
  • Berani ditolak
  • Etos kerja

Jadi inilah yang dibutuhkan untuk pembangun jaringan, bukan sekadar training produk atau cara menjual produk. MLM itu bisnis manusia, maka yang dibutuhkan adalah ilmu manusia seperti di atas. Menurut buku The Millionaire Mind dari Thomas J. Stanley, seorang pengusaha sukses kalibe’ miliarder paling tidak memiliki dua ilmu yang membaw mereka sukses, yaitu kepemimpinan dan ketangguhan mental. Ini adalah life skill yang sangat penting untuk kesuksesan.

Kedua ilmu ini tidak diajarkan di sekolah atau di universitas. Bahkan, mohon maaf, sekolah tanpa sadar mengajarkan agar kita untuk jangan gagal, bukannya tidak takut gagal. Itu sebabnya ada banyak kejadian di mana seorang mahasiswa bunuh diri saat mengalami kegagalan sewaktu kuliah. Karena mentalnya kurang kuat untuk menerima kegagalan. Tapi kita beruntung karena di MLM yang memiliki support system yang bagus, ilmu ketangguhan mental diajarkan dengan sangat sempurna. Benar-benar sebuah keterampilan kehidupan yang dibutuhkan untuk sukses.

Jika sebuah perusahaan MLM hanya fokus kepada produk dan cara menjual produk, biasanya omzet perusahaan tersebut tidak akan stabil. Perusahaan seperti ini tidak menghasilkan para pebisnis atau pemimpin yang mempunyai jaringan yang stabil. Mengapa? Karena mereka tidak mempunyai support system yang tepat untuk mendukung para pembangun jaringan.

Di halaman 143, Kiyosaki menambahkan: “Tidak semua perusahaan perusahaan pemasaran jaringan mendukung pendidikan.” Saya garis bawahi sambungannya:

Perhatikan dengan cermat, karena banyak perusahaan pemasaran jaringan mengklaim memiliki skema pendidikan yang bagus, tapi nyatanya tidak.”

Apa artinya ini ? Tidak semua perusahaan MLM mempunyai support system yang bagus.

Pengalaman pribadi saya Sebagai konsultan MLM selama beberapa tahun mengonfirmasi hal ini. Hampir semua perusahaan MLM mengaku mempunyai support system, tetapi support system itu hanya nama saja. Jadi, seperti yang dikatakan Kiyosaki, perhatikan dengan cermat. Jangan terkecoh, karena kebanyakan Support System hanya menyelenggarakan pertemuan, training produk dan mencetak flipchart dan brosur saja. Menurut saya kalau hanya membuat pertemuan dan mencetak brosur sih bukan support system melainkan event organizer.

Jadi jangan terkecoh. Saya suka mengibaratkan hal ini dengan nasi goreng yang enak. Nasi goreng adalah makanan khas Indonesia yang paling banyak ditemui di mana mana, setuju? Di pinggir jalan, di restoran hingga hotel berbintang banyak ditemukan nasi goreng. Tapi nasi goreng yang enak lain lagi ceritanya. Banyak tempat menjual nasi goreng tapi, betapa sulitnya menemukan nasi goreng yang benar-benar enak, setuju? Setuju aja, ya.

Apalagi kalau Anda memesan nasi goreng di hotel, ampunnn … rasanya banyak yang standar SNI menuju ke amburadul. Nasi goreng ada di mana-mana, tetapi nasi goreng yang enak itu langka. Jangan mendebat saya. Saya lanjut ….

Begitu pula dengan support system. Hampir semua MLM mengaku mempunyai support system, minimal punya namalah …. Tapi, support system yang enak, eh … yang bagus itu langka. Setuju? Lagi-lagi Anda setuju. Terima kasih.

Seperti apa sih, support system yang bagus?

Menurut Kiyosaki, yang terpenting adalah pendidikan yang mendukung kita membangun jaringan. Jadi support system sebenarnya adalah sekolah bisnis yang memiliki kurikulum yang tepat untuk menuntun seorang yang tanp pengalaman menjadi sukses di bisnis MLM.

Support system yang bagus adalah yang mendukun8 terjadinya DUPLIKASI Duplikasi membutuhkan paramete’ bisnis dan alat bantu yang tepat.

Pertama, support system harus menyediakan parameter bisnis yang tepat sesuai marketing plan yang akan memandu member membangun bisnis yang profit dan stabil.

Kedua, support system harus menyediakan alat bantu Yang tepat. Alat bantu yang tepat di bisnis MLM adalah :

  • Buku-buku pengembangan diri yang direkomendasi
  • Pertemuan yang bertujuan membangun bisnis sesuai Dengan parameter bisnis.
  • Program pendidikan bisnis yang berkesinambungan

Cara paling gampang mengecek support system adalah dengan mengajukan pertanyaan: “Apakah support system menyediakan program pendidikan yang berkesinambungan?” Program ini biasanya dalam bentuk CD atau pun audio dan video yang bisa diunduh secara online. Untuk berlangganan program semacam ini, member akan membayar sejumlah uang per bulan atau per tahun.

Jika jawabannya tidak ada, berarti itu bukan support system yang dianjurkan untuk membangun bisnis MLM yang profit dan stabil. Karena support system berkaitan dengan pendidikan yang berkesinambungan yang membantu kita membangun jaringan.

Jika lulus pertanyaan pertama, ajukan pertanyaan kedua’ “Apakah support system menyediakan parameter bisnis yang biasa disebut vital sign?”

Parameter bisnis adalah sejumlah angka-angka penting dan struktur organisasi yang ditentukan berdasarkan pengalaman dan statistik yang gunanya untuk mengukur kesehatan/kestabilan bisnis Anda.

Biasanya angka ini meliputi:

  • jumlah pertambahan member baru per bulan
  • jumlah orang yang disponsori secara pribadi
  • jumlah yang menghadiri seminar
  • jumlah yang berlangganan program pendidikan
  • jumlah yang melakukan presentasi minimal 15 kali perbulan
  • jumlah Core (member aktif yang masuk ke sistem)

Disamping angka-angka tersebut di: atas, parameter bisnis juga termasuk struktur organisasi yang sehat yang tersusun dari member aktif yang masuk ke sistem (Core). Semua angka dan struktur orgasnisasi yang digunakan harus dipelajari dengan saksama dan disesuaikan marketing plan MLM tersebut kemudian diuji dengan pengalaman dan statistik.

Apa hubungannya parameter bisnis dengan duplikasi? Misalnya Anda memakan kue yang enak, lalu Anda bertanya kepada si pembuat kue bagaimana caranya membuat kue seenak itu. Lalu beliau mengatakan bahan-bahannya adalah tepung, gula, mentega, telur, dan bubuk coklat. Apakah Anda langsung bisa membuat kue yang persis sama? Jawabannya tidak. Mengapa? Karena Anda tidak tahu resep dan jumlah bahan yang dibutuhkan. Untuk membuat kue yang sama persis atau duplikasi sempurna, diperlukan panduan cara mengolah dan terutama bahan dengan ukuran yang tepat.

Begitu juga dengan bisnis MLM. Jika Anda ingin menjadi pemimpin bisnis dengan penghasilan pasif sebesar Rp 100 juta per bulan, Anda perlu tahu ukuran yang tepat dari parameter bisnis agar berpenghasilan seperti itu. Misalnya diperlukan minimal 100 Core, 300 orang yang berlangganan program pendidikan dan 500 orang yang ke pertemuan, Dengan parameter yang terukur maka Anda bisa membangun bisnis yang kurang lebih sama. Jadi parameter bisnis membantu terjadinya duplikasi di dalam bisnis MLM, Jika saya simpulkan, support system yang bagus harus memiliki setidaknya dua hal, yaitu: program pendidikan yang berkesinambungan dan parameter bisnis.

BAB 26

Jaga Tetap Sederhana

Bersyukurlah jika Anda bergabung dengan sebuah MLM yang mempunyai support system yang bagus. Banyak pelaku bisnis MLM yang tidak seberuntung itu. Membuat sebuah support system yang bagus sama sekali tidak mudah. Terutama konsistensi mengisi materi yang dibutuhkan untuk pendidikan bisnis. Ini mirip-mirip pekerjaan seorang rektor di universitas yang merupakan konseptor/penyusun kurikulum pendidikan. Belum lagi disaat yang sama, pebisnis juga harus fokus mengembangkan bisnisnya yang tentu sangat menyita waktu. Jadi, sekali lagi, beruntunglah jika MLM Anda memiliki support system yang bagus.

Jika sudah ada sistem yang bagus, saatnya Anda mengosongkan gelas dan melakukan persis seperti yang disarankan sistem. Jangan terlalu kreatif dengan menambahkan sesuatu yang baru ke dalam sistem yang sudah lengkap, atau bahkan membuat sistem di dalam sistem sehingga justru membuat tim kebingungan. Jika seseorang bingung maka mereka akan berhenti. Oleh karena itu, pastikan anda menjaga sistem tetap sederhana dengan tidak menambah atau mengurangi yang sudah ada.

Jangan berusaha menganalisa sistem yang sudah capek- capek dibuat oleh para pemimpin sebelum Anda. Sistem dibuat untuk dijalankan, bukan dianalisa. Jangan menjadi orang yang kritis terhadap sistem, tapi jadilah pelaku sistem.

Misalnya, Anda melihat ada sound system di dalam suatu ruangan, ada mic, speaker, kabel, dan mixer. Jika Anda mendapat tugas sebagai pembicara, bukankah Anda akan memakai saja sound system-nya tanpa perlu banyak mikir dan mencoba menganalisa mengapa kok saya bicara di mic suaranya bisa keras terdengar di speaker ? Sound system dibuat untuk digunakan, bukan untuk dianalisa. Biarkan pekerjaan menganafisa atau memperbaiki sound system menjadi tugas teknisi. Tugas kita hanya menggunakan saja.

Demikian juga support system dibuat untuk kita gunakan membangun bisnis. Kita tidak usah mempertanyakan mengapa harus Core? Mengapa Core harus tujuh kebiasaan? Mengapa harus berlangganan program pendidikan dan lain-lain. Kita hanya perlu menjalankan sistem. Jagalah sistem tetap sederhana, praktikkan dan ajarkan kepada tim Anda. Keep it simple. MLM itu sederhana, Jangan diperumit dengan pikiran kita yang kompleks.

Semakin sederhana, semakin cepat berkembang ….

Nah, bagaimana jika Anda sudah terlanjur berada di dalam MLM yang tidak ada support system yang bagus. Apa yang harus Anda lakukan ? .

Tentu saja Anda tidak bisa mengharapkan terbentuknya sebuah support system yang lengkap dan ideal secara instan. Hal itu membutuhkan waktu tenaga, dan kompetensi yang tidak tanggung-tanggung, sementara waktu dan tenaga Anda dibutuhkan untuk membangun bisnis. Karena itu, yang bisa Anda lakukan adalah membuat sistem yang sederhana. Kuncinya adalah sederhana, karena tujuan kita adalah duplikasi.

Fokuslah pada langkah-langkah dasar dan membekali tim dengan dasar-dasar people skill.

Langkah dasar di MLM adalah :

  1. Daftar Nama
  2. Membuat Janji
  3. Presentasi
  4. Follow Up
  5. Ikuti Sistem.

Mungkin ada yang bertanya mengapa memiliki impian tidak dimasukkan ke dalam langkah dasar tersebut? Kelima langkah dasar di atas adalah aktivitas yang kita lakukan secara berulang-ulang untuk membangun jaringan. Memiliki impian adalah bahan bakar atau sumber motivasi untuk bertindak dan melakukan kelima langkah ini. Karena itu, impian tetap hat yang sangat penting. Tanpa impian, orang tidak akan melakukan kelima langkah. Pentingnya impian tetap dibahas di bagian presentasi, start up untuk memulai orang baru, pelatihan dasar dan acara weekend yang bersyarat. Demikianlah penjelasan saya.

Buatlah format presentasi yang sederhana yang bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit. Jangan masukkan materi yang terlalu rumit di dalam format presentasi standar. Makin sederhana makin baik. Cetaklah flipchart untuk membantu presentasi. Jangan mempunyai kebiasaan mengubah format presentasi standar. Ingatlah yang bosan dengan presentasi adalah leader, bukan prospek. Semakin sering Anda mengubah format presentasi, semakin sulit duplikasi terjadi.

Materi yang lebih rumit seperti penjelasan marketing plan yang lengkap maupun penjelasan produk bisa direkam dalam bentuk video atau audio dan diupload ke platform youtube atau podcast. Materi yang lebih lengkap ini bisa dibawakan dalam sesi pelatihan untuk member.

Tetapkan sistem yang Anda gunakan. Minimal terdiri dari parameter bisnis dan alat. Parameter bisnis terpenting adalah Core, orang aktif yang mengikuti sistem. Anda bisa menggunakan tujuh kebiasaan Core yang sudah dibahas sebelumnya.

Tidak perlu menambahkan kebiasaan yang aneh-aneh, cukup yang biasa dipakai. Sukses tidaknya bisnis Anda bukan dari perbedaan atau kreativitas Anda menetapkan ketujuh kebiasaan Core. Tidak ada yang salah dengan Core yang selama ini dipakai. Yang menentukan adalah bagaimana Anda menduplikasikan sistem.

Setelah itu tetapkan peringkat vital sign seperti Pemimpin Core (lihat bab 15 Batu Bata vs Batu Kali). Gunakan struktur bisnis yang sehat sesuai marketing plan MLM Anda.

T1

5 Core

3 Core

T2

T1

T2

T3

Karena duplikasi sangat penting, maka diperlukan sebuah program pendidikan berupa rekaman audio atau video. Karena itu, rekamlah audio pelatihan bagaimana melakukan kelima langkah dasar. Gunakan platform podcast audio seperti soundcloud, inspigo, spotify dan lain-lain untuk menyebarkan materi pelatihan.

Sebagai bagian dari sistem, duplikasikan proses berkembangnya orang aktif sebagai berikut:

Join — Aktif — Program Pendidikan — 15 Planner — Core

Setiap member mempunyai goal menjadi Core sambil membantu downline berkembang secara bertahap menjadi Core. Fokusnya membangun bisnis dari batu bata (Core).

Karena pelatihan people skill menjadi salah satu yang terpenting dari sebuah support system, gunakan buku-buku yang tepat untuk membantu member mempelajari beberapa keterampilan sederhana. Berikut adalah buku-buku yang cocok direkomendasikan kepada member:

  • Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain oleh Dale Carnagie
  • Berpiklr dan Berjiwa Besar oleh David J Scwartz
  • I Want You to be Rich and Happy, Do You ? oleh Suprato Tjoatja & James Gwee.
  • Go Pro oleh Eric Worre

Jenis pertemuan yang dipakai antara lain:

  • Pertemuan presentasi umum yang dilakukan setiap minggu
  • Pelatihan untuk member minimal sebulan sekali
  • Pelatihan khusus 15 Planner sebulan sekali
  • Seminar bisnis dua atau tiga bulan sekali

Bagaimana dengan training produk? Bisa diadakan sebulan sekali namun biasanya ini menjadi tanggung jawab dari perusahaan MLM, bukan support system.

Di setiap pertemuan dan pelatihan, usahakan merekar setiap materi yang dibawakan, minimal rekaman audio, Setelah diedit, materi rekaman ini bisa diupload ke program pendidikan sebagai pembefajaran dan alat duplikasi.

Demikianlah cara sederhana membuat sebuah support system yang tujuannya agar bisnis yang kita bangun terjadi duplikasi dan berkembang .

Setelah itu, bagian terpenting adalah sikap Anda. Percayalah kepada sistem yang telah Anda buat dan dengan konsisten lakukan dan ajarkan kepada tim Anda sampai Anda be rte mu denga n orang yang tepat. Sebelum bertemu dengan orang yang tepat, bisnis yang Anda jalankan akan sesulit tanpa support system.

lngat baik-baik hal ini: Menjalankan MLM dengan support system atau tanpa support system sama-sama sulit. Bedanya hanyalah hasil akhirnya. Yang satu membuat Anda bebas, yang satu lagi membuat Anda bekerja seumur hidup.

BAB 27

Tarik Ke Dalam – Memasukkan Orang Ke Sistem

Saat sepasang muda-mudi melakukan pedekate kemudian mulai berpacaran, komitmen mereka berdua masih rendah. Di tahap ini, pasangan muda mudi ini lebih mudah atau cenderung untuk putus daripada berlanjut ke jenjang yang lebih serius. Mengapa? Karena masih berpacaran, atau proses untuk saJing mengenal, jadi komitmennya masih rendah. Tapi jika mereka merasa saling cocok, bisa berlanjut ke tahapan bertunangan. Di sini komitmen udah mulai serius sehingga lebih sulit untuk putus ketimbang masih tahap pacaran. Jika berlanjut ke tahap pernikahan, berlakulah kondisi “lebih mudah bersama daripada bercerai”.

Apa hubungannya dengan bisnis MLM? Ketika member baru bergabung, komitmen mereka untuk bisnis masih kecil. Mungkin mereka bergabung karena sungkan, atau karena tidak mau ketinggalan atau karena ingin coba-coba. Di tahap ini tentu saja member akan lebih mudah untuk keluar dari bisnis daripada berlanjut.

Nah, yang kita perlu lakukan sebagai pemimpin adalah memasukkan member ke dalam sistem sehingga meningkatkan komitmen mereka. Ini biasanya kita sebut Tarik ke Dalam. Jika downline yang baru Join meningkat komitmennya menjadi aktif, mandiri, berlangganan program pendidikan, melakukan minimal lima belas kali presentasi dan akhirnya menjadi core, maka di posisi ini kondisinya adalah “lebih mudah melanjutkan bisnis daripada keluar dari bisnis”.

Maka sebagai pemimpin, kita harus melakukan aktivitas Tarik ke Dalam ini dalam proses follow up sehingga kita mendapatkan tim yang kuat dan berkomitmen tinggi.

Apa saja langkah-langkah Tarik ke Dalam ?

Pertemukan Dengan Upline

Dengan bertemu upline, diharapkan member mendapatkan visi dari pihak ketiga yang akan membuat mereka lebih yakin terhadapi bisnis. Mungkin beberapa pertanyaan atau keraguan mereka akan terjawab mengingat kekuatan dari pihak ketiga. Hal ini akan membuat mereka sedikit lebih serius terhadap bisnis.

Pinjamkan Beberapa Materi Audio Atau Video Tentang Bisnis Yang Bersifat Umum

Mendengarkan materi tentang bisnis akan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka atau menghilangkan keraguan, sehingga member akan lebih yakin terhadap bisnis. Ingat, jawaban tentang keberatan mereka akan lebih kuat jika datang dari pihak ketiga, bukan dari kita sebagai sponsornya. Mungkin juga materi tersebut akan membangkitkan impian mereka sehingga lebih bersemangat. Hanya orang yang bersemangat yang akan membuat komitmen untuk bekerja.

Ajak Mereka Ke Pertemuan

Ini adaIah cara yang Iebih baik daripada kedua cara sebelumnya. Aura pertemuan luar biasa dan tak bisa diuraikan dengan kata-kata. Di pertemuan akan terjadi magic moment. Namanya juga keajaiban, member akan terinspirasi oleh sebuah pernyataan yang tak terduga tetapi membuat mereka klik. Setelah klik, keyakinan terhadap bisnis meningkat. Mereka akan mengambil sebuah keputusan untuk lebih serius menjalankan bisnis.

Start Up — Membantu Member Baru Memulai Dengan Benar

Ini adalah sebuah langkah penting dalam proses memasukkan orang ke sistem. Semakin masuk ke dalam sistem, semakin orang tersebut berkomitmen terhadap bisnis. Langkah- langkah Start Up akan saya bahas dalam satu bab khusus.

Bantu Member Baru Mensponsori Orang Secepatnya

Jika member baru bisa mensponsori orang secepatnya, maka semangat dan komitmen pasti meningkat. Jadi, miliki target bahwa member yang baru bergabung harus secepatnya mensponsori orang. Maksimal dalam waktu seminggu kita harus membantu mereka mensponsori seseorang. Jika tidak, secara mental sudah “mati”. Bagi seorang member baru, saat mereka mendapatkan bonus pertama kali adalah garis start mereka di bisnis. Jadi kita harus membantu mereka mendapatkan bonus itu secepatnya. Makin cepat makin baik, makin lambat makin besar peluang mereka keluar dari bisnis.

Bekerja Ke Dalam

Ini adalah langkah terpenting dan terbaik untuk tarik ke dalam. Bekerja ke dalam adalah menemukan pemimpin, di bawah pemimpin, di bawah pemimpin, tusuk sate. Dimulai dari membantu mereka mensponsori orang, kemudian terus mensponsori orang lagi sampai bertemu orang yang tepat. Saya akan bahas ini dalam satu bab khusus.

Jika Anda menarik member baru ke dalam dan masuk ke sistem, maka komitmen mereka terhadap bisnis akan meningkat dan Anda mendapatkan seorang calon leader di bisnis. Anda bisa freedom di bisnis MLM jika Anda memimpin para leader.

BAB 28

Kisah Bu Tuti

Ini kisah nyata. Suatu hari, salah satu downline saya di luar kota mengabari saya dengan penuh semangat: “Pak, saya dapat orang bagus, namanya Bu Tuti, direktur sebuah perusahaan. Beliau join dan langsung bikin home meeting, yang datang rame dan beberapa join.” Latu saya tanya, “Di bawah Bu Tuti apakah sudah dapat orang yang bagus?” Dia jawab: “Belum, Pak. Masih Bu Tuti saja.”

Seminggu kemudian downline ini info lagi: “Pak, Bu Tuti hebat Iho, sudah mensponsori sepuluh orang. Beliau juga langsung mendaftar program pendidikan dan sudah beli tiket seminar.” Saya tanya lagi, “Dari sepuluh orang yang disponsori apakah dapat orang bagus?” Dia jawab: “Belum, Pak. Masih Bu Tuti saja.”

Dua minggu kemudian dengan penuh semangat, downline saya menelepon saya: “Pakkkk … Bu Tuti hebat, lho. Kemarin beliau membuat home meeting lagi dan tetap rame dan yang join banyak.” Sekali lagi saya bertanya, “Di bawah Bu Tuti sudah dapat orang bagus?” Lagi-lagi dia menjawab: “Belum, Pak. Masih Bu Tuti saja.” Kali ini saya mengatakan kepadanya, “Kalau minggu depan belum dapat orang bagus di bawah Bu Tuti, you are in a big trouble.” Sok-sok-an pake bahasa inggris, maksud saya kalau hanya Bu Tuti sendiri saja, pasti berhenti. Masalah besar.

Benar saja, beberapa minggu kemudian downline saya tidak pernah bercerita mengenai Bu Tuti lagi. Bu Tuti perlahan- lahan menghilang di kegelapan …. Ditelan kabut misterius, seperti film horror, hahaha.

Cerita mengenai Bu Tuti ini menekankan betapa pentingnya membangun kedalaman. Menemukan pemimpin di bawah pemimpin, di bawah pemimpin, tusuk sate. Tanpa kedalaman tidak ada kestabilan.

Kedalaman menciptakan kestabilan. Di MLM, kedalaman segala-galanya. Ujung-ujungnya kedalaman. Karena tujuan kebanyakan orang membangun bisnis MLM adalah mendapatkan passive income, maka membangun kedalaman adalah keharusan.

Secara teori di MLM, kelebaran atau banyaknya Anda mensponsori Rekrut Pribadi (RP) bertujuan untuk profit, sedangkan kedalaman bertujuan untuk kestabilan. Jadi untuk bisnis yang profit dan jangka panjang, kita harus mencapai keseimbangan antara kelebaran dan kedalaman.

Namun yang dimaksud dengan kedalaman bukan stacking. Pada MLM bersistem binari, secara otomatis kita akan melakukan spill over atau memasang orang di kedalama (stcking). Tapi yang dimaksud dengan kedalaman bukanlah spill over, melainkan orang yang berasal dari daftar nama mereka sendiri.

Kedalaman

T1

T2

Spill Over (Stacking)

Perhatikan gambar, di T1 kita melakukan spill over B di bawah A, sedangkan di T2 kita membangun kedalaman karena D berasal dari daftar nama C sendiri. Jadi membangun kedalaman membutuhkan perjuangan untuk memula member baru, menggali daftar namanya, membuat janji bertemu, melakukan presentasi dan follow up. Semuanya kita lakukan untuk orang yang belum kita kenal. lni tentu saja berbeda dengan daftar nama kita sendiri yang sudah kita kenal. Makanya kedalaman tidak sama dengan stacking.

Stacking atau spill over memang bisa memberikan efek bakar dari bawah. Kalau gedung terbakar di lantai paling atas, yang berada di lantai bawah masih bisa tenang-tenang aja. Namun, jika yang terbakar lantai bawah, mereka yang di lantai atas pasti akan panik. Begitu juga dalam jaringan, jika downline kita terbakar, kita juga ikutan terbakar api semangat. Tapi jika upline kita yang terbakar sih kita tenang-tenang aja. Itulah yang dinamakan efek bakar dari bawah.

Melakukan stacking memang bisa memberikan semangat kepada member yang dibawahnya dipasangkan downline. Contoh pada gambar, stacking B di bawah A memang bisa membuat A bersemangat, tapi semangat yang dirasakan si A mungkin kadarnya hanya 20%, Berbeda dengan membangun kedalaman, seperti C mensponsori temannya D. Dampak semangat bagi si C bisa seratus persen karena itu berasal dari daftar namanya. C akan merasa lebih yakin dalam membangun bisnis. Semangatnya poll …. itu sebabnya bekerja ke dalam bisa membangun kestabilan, bukan sekadar stacking saja.

Ketika kita bekerja ke dalam, yang penting bukan sekadar bertambahnya kedalaman, melainkan kedalaman aktif yang masuk ke sistem. Apa lagi di binari, kedalaman terjadi secara otomatis karena stacking sehingga sekejap udah 10 kedalaman, 20 kedalaman dan seterusnya. Yang penting bukan bertambahnya kedalaman, melainkan kedalaman aktif yang masuk ke sistem, atau Core. Goal kita adalah menemukan Core diatas Core, diatas Core, sampai akhirnya ada setidaknya lima pemimpin bisnis yang mandiri menumpuk tusuk sate. Jika itu tercapai maka kaki itu akan stabil walaupun Anda tidak lagi fokus membangun di kaki tersebut.

5 Pemimpin)

Stabil

Jadi tujuan kita dalam bekerja ke dalam adalah membangun satu kaki hingga terdapat lima pemimpin saling menumpuk seperti pada gambar. Mengapa lima pemimpin? Kenapa tidak tiga atau empat saja? Sebenarnya jumlah pemimpin untuk bisnis yang stabil tergantung kepada kualitas pemimpin tersebut. Jika benar- benar berkualitas, mungkin tiga pemimpin saja sudah stabil. Ada sebuah perusahaan MLM sistem matahari yang menetapkan parameter tiga pemimpin dengan masing-masin mempunyai tiga kaki aktif. Jadi tiga kedalaman pemimpin menumpuk sudah dianggap stabil. Tetapi setiap pemimpin mempunyai minimal tiga kaki aktif. Untuk sistem binari dibutuhkan lebih banyak pemimpin karena setiap pemimpin hanya mempunyai dua kaki aktif. ltutah sebabnya di buku ini saya menggunakan parameter lima kedalaman pemimpin.

Bekerja ke dalam adalah keterampilan yang sangat penting dalam bisnis MLM. Jika keterampilan pertama adalah belajar cara merekrut, keterampilan kedua adalah belajar memasukkan orang ke sistem, maka keterampilan tingkat lanjut di MLM adalah bekerja ke dalam. Tanpa keterampilan ini, mustahil terjadi kestabilan. lnilah alasan mengapa banyak pemimpin MLM sudah bekerja keras bertahun-tahun tetapi tidak menikmati passive income juga. Mereka tidak membangun kedalaman dengan sengaja dan fokus.

Berikut adalah beberapa poin penting mengenai bekerja ke dalam.

Keterampilan paling penting ketika kita bekerja ke dalam adalah people skill, menggali daftar nama dan cara mendapatkan janji bertemu. Mengapa people skill terutama dibutuhkan ketika bekerja ke dalam? Karena kita akan berhubungan dengan orang yang tidak kita kenal, daftar nama dari seseorang. Goal kita adaIah mensponsori seseorang yang ada dalam daftar nama member. Untuk bisa menggali daftar nama dan membuat janji presentasi kita harus menjadi orang yang menyenangkan. Jika orang nyaman dan suka dengan kita, pekerjaan mendapatkan janji akan lebih mudah. Maka jadilah orang yang ramah, perhatian, pendengar yang baik, dan senang memuji. Dengan people skill kita akan lebih mudah menggalf daftar nama dan mendapatkan janji bertemu.

Kuasai keterampilan menggali daftar nama dan mendapatkan janji bertemu. Sebagian besar pekerjaan kita adalah melakukan follow up untuk menggali daftar nama dan mendapatkan janji bertemu untuk presentasi. Terutama ketika kita bertemu dengan orang yang sudah bergabung tetapi komitmen mereka terhadap bisnis masih kecil. Orang tipe ini disebut Gerbang. Ketika kita menggali kedalaman, kita akan menemukan dua tipe orang, yang satu Gerbang dan yang satu Basis. Gerbang adalah orang yang join tapi belum serius, bahkan mungkin tidak aktif tapi mau mereferensikan temannya sehingga kita bisa mensponsori temannya. Makanya dinamakan Gerbang, yaitu orang yang membuka pintu agar kita bisa bertemu dengan orang yang lebih tepat, yang disebut Basis.

Gerbang

Dan

Basis

Ketika bertemu Gerbang, yang ada di Pikiran kita adalah siapa daftar namanya, sehingga kita bisa mendapatkan janji presentasi dan menemukan orang yang lebih bagus yang disebut Basis. Keterampilan menggali daftar nama dan mendapatkan janji bertemu yang didukung dengan people skill menjadi hal yang sangat penting untuk dikuasai. Dari Gerbang kemungkinan bertemu beberapa Gerbang sampai akhirnya kita bertemu Basis.

Basis adalah orang aktif yang masuk ke sistem yang berpotensi menjadi Core dan akhirnya Pemimpin yang mandiri. Jika Anda bertemu dengan Basis, bangunlah pondasi yang kuat di sana. Tinggal lebih lama dengan Basis tersebut. Perlengkapi calon pemimpin ini dengan semua info dan sistem yang diperlukan. Bantu Basis mensponsori minimal 10 orang dalam waktu sebulan dan 20 orang dalam waktu maksimal tiga bulan.

Anda akan melewati Gerbang dengan cepat dan jika bertemu Basis berdiamlah lebih lama dan bantu sampai Basis tersebut membangun setidaknya dua kaki dan mendapatkan profit dari bisnis. Tentukan kaki terkuat dan terdalam dari Basis tersebut untuk terus bergerak lagi ke dalam. Kaki ini lain yang disebut taproot, atau jalur utama tusuk sate ke dalam.

Di tahap awal, Anda perlu kaku bekerja di taproot hingga bertemu dengan Basis pertama, setelah itu baru bisa melakukan flip flop atau sedikit fleksibel untuk menentukan mana kaki berikut untuk dijadikan taproot.

Flip Flop Menentukan Taproot Berikut

T1

T2

?

?

Ketika Anda bekerja ke dalam, fokus bekerja ke dalam lebih penting dari keterampilan. Fokus, fokus, fokus Tidak bertambahnya kedalaman disebabkan karena tidak fokus, bukan tidak terampil. Anda harus fokus ke Basis di taproot terdalam dan berusaha untuk menambah kedalaman hingga menemukan Basis berikutnya. Karena itu, jangan menjadi simatupang, maaf ini bukan marga salah satu suku Batak di Sumatera Utara, melainkan singkatan dari siang malam tunggu panggilan.

Maksudnya, Anda jangan membuka jadwal untuk semua downline yang meminta bantuan. Waktu Anda tidak cukup untuk membantu semua downline, karena itu Anda harus fokus ke taproot yang Anda kerjakan. Anda yang mengisi agenda, bukan downline. Jika Anda buka seluruh jadwal dan hanya menunggu panggilan, maka Anda tidak akan fokus di kedalaman taproot. Akan ada banyak downline yang meminta bantuan dan mereka akan menjadi pemecah fokus. Untuk bekerja ke dalam Anda harus fokus di taproot untuk menambah kedalaman dan menemukan Basis berikutnya.

Pemecah Fokus

Fokus

Di Taproot

Ingat-ingat lagi kisah Bu Tuti, ya. Jika Basis terdalam Anda adalah Tuti, goal Anda adalah menemukan Basis berikutnya di bawah Tuti. Tujuan bekerja ke dalam adalah menemukan Hrna pemimpin menumpuk di taproot. Siapa yang menemukan pemimpin tersebut? Anda sendiri. Simak aturan terpenting dari bekerja ke dalam:

DUPLIKASI tidak sama dengan DELEGASI

Ketika Anda bekerja ke dalam, Anda memastikan terjadinya duplikasi pada Basis yang Anda temukan. Tetapi duplikasi tidak sama dengan delegasi. Kesalahan yang paling banyak terjadi ketika bekerja ke dalam adalah para pemimpin melakukan delegasi. Ketika menemukan seorang Basis yang kelihatannya bagus dan berpotensi, mereka mendelegasikan kepada Basis itu untuk menemukan Basis-Basis berikutnya.

Mereka berpikir tugas bekerja ke dalam sudah selesai ketika menemukan satu atau dua Basis. Seperti kisah Bu Tuti, jika kita mendelegasikan kepada Bu Tuti maka beberapa bulan kemudian Bu Tuti bisa jadi sudah menghilang tanpa satu pun Basis di bawahnya. lni adalah kesalahan yang paling banyak terjadi ketika seorang pemimpin bekerja ke dalam, melakukan delegasi.

Ingatlah Basis yang Anda temukan, meskipun mereka berpotensi dan mau masuk ke dalam sistem, tetapi belum tentu mereka mempunyai impian yang mendesak untuk cepat sukses di bisnis ini. Andalah yang mempunyai impian yang mendesak, karena itu, jangan delegasikan impian Anda kepada orang lain.

Jika Anda bekerja ke dalam, maka ANDA lah yang menemukan lima pemimpin di taproot. Makanya ada kata- kata populer dari ilmu bekerja ke dalam, yaitu “You do it”. Anda sendiri yang menemukan sampai lima Basis menumpuk di taproot. Sebelum itu terjadi, jangan meninggalkan kaki tersebut.

Untuk membantu kita fokus, perlu menetapkan goal berapa kedalaman per minggu atau per bulan. Tanpa goal, sering kali kita kurang ngotot dan fokus untuk menambah kedalaman dan momentum bisnis bisa melemah. Misalnya kita menetapkan goal untuk menambah tiga kedalaman per minggu. Ini akan memaksa kita melakukan follow up di Basis terbawah untuk menggali daftar nama dan melakukan home meeting untuk menambah tiga kedalaman pada minggu tersebut. Momentum bisnis pun akan naik.

Jika Anda menjalankan MLM sistem binari, perlu keseimbangan antara follow up daftar nama member yang ada di taproot dan spill over rekrut pribadi di taproot.

Keseimbangan Follow Up Member Di Taproot Dan Spill Over

D Dan F Adalah Hasil Follow Up A Dan B

T1

Mana Yang Membuat A Dan B Lebih Bersemangat ?

Hasil Follow Up Daftar Nama Sendiri Atau Spill Over ?

Tetapi member di taproot akan lebih bersemangat jika mereka bisa mensponsori secara pribadi dari daftar nama mereka sendiri. Namun, spill over tetap mempunyai dampak positif dan turut menambah semangat. Oleh karena itu, lakukan secara seimbang foflow up dan spill over di taproot.

Karena duplikasi sangat penting, sering-seringlah membawa murid jika sedang bekerja ke dalam. Anda bisa membawa para Basis yang ada di atas ketika Anda bekerja di Basis terdalam. Ketika membawa murid, pastikan Anda melakukan 100% benar sesuai sistem. Bisa dibayangkan penyimpangan yang terjadi jika Anda sebagai pemimpin justru tidak melakukan sesuai sistem. Hal yang benar saja biasanya hanya diduplikasi setengah saja, apa lagi kalau salah.

Jika Anda bekerja ke dalam, bersiaplah untuk tidak nyaman. Namanya juga bekerja, mana ada yang nyaman. Kalau mau nyaman, ya liburan. Pernah suatu ketika ada leader yang konsultasi dengan saya. Setelah menggambar peta jaringannya dan mencatat beberapa data mengenai bisnisnya, saya tanya dia fokus bekerja di mana. Dia menjawab di kaki A. Kemudian saya bilang kalau dari data akan Jauh lebih produktif dia bekerja di kaki B yang lebih dalam dan lebih banyak leader aktif yang masuk ke sistem. Tahukan Anda apa jawabannya? Dia jawab, “Di B itu rumahnya masuk gang dan jauh dari tempat saya, kalau di A itu rumahnya lebih dekat.”Oh my God, lucu dan tentu saja kesal saya mendengar itu. Bekerja ke dalam jangan cari yang nyaman, my friend. Kalau mau nyaman, liburan saja.

Bekerja ke dalam memang merepotkan, tetapi hal-hal yang merepotkan inf yang akan membuat Anda freedom nanti. Oleh karena itu, lakukan dengan teliti, jangan takut repot, karena jika Anda konsisten dan tentu saja fokus membangun ke dalam hingga menemukan lima leader Anda akan menual hasil yang memuaskan. Selamat bekerja ke dalam dan salam fokus.

BAB 29

Duplikasi Tidak Otomatis

Jika berbicara mengenai duplikasi, biasanya orang berbicara mengenai tiga proses yaitu Learn, Do, Teach.

Learn, pada tahap ini Anda be/ajar mengenai cara menjalankan bisnis menurut sistem.

Do, setelah tahu caranya, Anda lakukan sesuai sistem.

Teach, jika Anda merekrut dan mendapatkan orang yang tepat, ajarkan kepada mereka apa yang telah Anda lakukan.

Anda harus melakukan ketiga-tiganya baru terjadi duplikasi. Kalau hanya learn dan teach maka Anda adalah dosen. Kalau do dan teach saja maka bisa jadi yang Anda lakukan dan ajarkan tidak sesuai sistem. Kalau hanya learn dan do saja maka tidak terjadi duplikasi. Jadi lakukan ketiganya sekaligus.

MLM adalah sebuah bisnis yang harus dibangun secara sengaja. Tidak ada yang serba otomatis meskipun memiliki support system yang bagus. Duplikasi membutuhkan sistem, namun duplikasi tidaklah otomatis. Anda harus berjuang memasukkan orang ke slstem.

Proses memasukkan orang ke sistem akan mengikuti jalur sebagai berikut:

Join — Aktif — Program Pendidikan — 15 Planner — Core

Ketika Anda membantu orang yang ingin aktif, selalu lakukan start up atau memulai orang baru. Disanalah orang baru diperkenalkan ke sistem. Berikan contoh bagaimana melakukan presentasi dan pastikan mereka belajar untuk bisa presentasi secara mandiri.

Ada lima langkah memastikan duplikasi terjadi dengan baik.

Langkah 1: I Do, You Watch, We Talk

Anda memberi contoh melakukan presentasi dan downline yang sedang dilatih memperhatikan. Yang paling penting, setelah selesai presentasi adakan meeting singkat dan bahaslah apa yang dipelajari downline dari presentasi yang Anda lakukan. Inilah yang dimaksud dengan We Talk.

Langkah 2: I Do, You Help, We Talk

Anda melakukan presentasi sekitar 75%, dan berikan tugas kepada downline untuk membantu 25% dari presentasi Anda. Mungkin downline ditugaskan membahas produk atau support system. Setelah itu, jangan lupa lakukan meeting membahas hasilnya. Kemudian berikan pujian dan masukan kepada downline.

Langkah 3: You Do, I Help, We Talk

Kali ini downline yang memimpin presentasi dan Anda yang membantu sebagian dari presentasi. Berikan pujian dan masukan di sesi meeting after presentation.

Langkah 4: You Do, I Watch, We Talk

Pada tahap ini, downline yang melakukan presentasi lengkap dan Anda hanya memperhatikan. Selalu ada meeting setelah itu untuk memberikan pujian dan masukan.

Langkah 5: You Do, Someone Watch, They Talk

Di langkah ke 5, downline Anda sudah membantu downlinenya sendiri. Dia tumbuh menjadi seorang guru dan mulai melatih para murid. Baru ditahap inilah Anda sukses menduplikasikan ketrampilan membangun bisnis ini kepada downline.

Banyak yang anggap remeh dan terlalu cepat melakukan delegasi kepada downline sehingga bahkan mereka tidak tahu bagaimana caranya downline tersebut melakukan presentasi. Mereka pikir downline sudah menduplikasi secara otomatis, nyatanya tidak.

Pastikan Anda melakukan lima langkah duplikasi ini karena duplikasi tidak otomatis. Apakah Anda merasa lima langkah ini merepotkan? lngatlah, segala pekerjaan yang repot-repot ini jika dilakukan dengan konsisten akan memberikan freedom kepada Anda. Rewardnya ke depan sangatlah besar.

Sampai di sini semoga Anda makin memahami mengapa judul buku ini Freedom is Not Free. Kesuksesan memang tidak gratis, tapi harus diperjuangkan.

BAB 30

Start Up – Memulai Orang Baru

Start up atau memulai orang baru adalah langkah penting untuk memasukkan orang ke sistem. Percuma Anda hanya bisa merekrut orang. Tanpa masuk ke sistem, orang itu akan kesulitan untuk menciptakan duplikasi. Saya pernah mendengar salah satu pemimpin bisnis jaringan tersukses mengatakan dalam salah satu kaset, “Jika hanya merekrut orang, monyet pun bisa.” Maaf, kata-katanya terdengar sarkastis, tetapi dia mengajarkan hal penting bahwa merekrut saja tidak cukup.

Langkah pertama memasukkan orang ke sistem adalah start up. Namun, saya belajar dari buku Go Pro Eric Worre, ada bagian persiapan yang bisa kita takukan sebelum masuk ke start up.

Bagian persiapan ini bertujuan mempersiapkan sikap dan mental orang baru untuk menjalankan bisnis ini dengan harapan yang masuk akal. Percaya atau tidak, sebagian besar orang yang bersemangat dengan bisnis memulai dengan harapan yang tidak wajar.

Ada tiga pernyataan yang perlu kita sampaikan pada bagian persiapan. Kita mulai dengan pernyataan pertama:

“Jika kalian sukses dalam bisnis ini, kesuksesan ini tercipta berkat kalian, bukan saya. Jika kalian gagal dalam bisnis ini, kegagalan itu datangnya dari kalian, bukan saya. Kalian sendiri yang akan menjadi pembeda antara kesuksesan dan kegagalan. Saya di sini untuk membimbing kalian di setiap langkah, tetapi saya tidak akan melakukan langkah-langkah itu untuk kalian. Saya di sini untuk bekerja dengan kalian, bukan untuk kalian.”

Terutama di sistem binari, banyak upline yang menjanjikan hal yang muluk-muluk untuk calon member. Mereka mengatakan, “Kamu join aja, nanti saya kerjakan semuanya supaya kamu sukses.” Maka kata-kata persiapan tadi mengembalikan harapan orang baru ke tahap yang wajar. Mereka diingatkan bahwa ini bisnis mereka sendiri, bukan bisnis upline atau downline.

Menurut Eric Worre, bahkan kata-kata, “Kita akan bangun bisnis bersama,” merupakan kalimat yang gombal. Menurut Anda bagaimana? Banyak yang mengucapkan kalimat itu kepada orang baru, bukan? Mereka yang akan membangun bisnisnya. Kita sebagai upline hanyalah mentor yang memberikan bimbingan. Setuju?

Pernyataan kedua:

“Tugas saya adalah menolong kalian mandiri dari saya secepat mungkin. Apa kalian setuju itu tujuan yang baik?”

Ini adalah kalimat yang radikal, tapi masuk akal. Kita mau menghasilkan para pemimpin yang mandiri, bukan sekelompok orang yang bergantung kepada kita. Sejujurnya, orang-orang yang tepat di bisnis MLM tidak pernah merepotkan, yang merepotkan biasanya orang yang bisnisnya tidak ke mana- mana Setuju?

Setelah itu, kita sampai pada pernyataan ketiga:

“Pasti ada saat senang dan susah saat kalian membangun bisnis. Ada masa suka dan duka. Saya akan tahu kalian dalam masa yang buruk saat kalian tidak menghubungi saya, kalian tidak datang ke pertemuan, kalian tidak mengangkat telepon. Saat itu menimpa kalian (itu juga menimpa banyak orang), bagaimana kalian ingin saya membereskannya? Kalian ingin saya membiarkan kalian sendirian atau kalian ingin saya gigih dan memotivasi kalian supaya ingat kembali dengan impian atau alasan kalian menjalankan bisnis ini?”

Pernyataan ini mempersiapkan orang baru menghadapi masa sulit dan membantu mereka menyadari kalau itu sesuatu yang wajar dan kebanyakan orang juga mengalami itu. Pernyataan ini juga membangun hubungan ketika hal sulit terjadi sehingga kita bisa mengarahkan mereka ke arah yang positif.

Jika Anda selalu memulai orang baru dengan tiga pernyataan tadi, Anda akan menghasilkan para pemimpin yang tangguh dan mandiri. Bukan sekelompok member yang manja dan hanya duduk tenang melihat upline bekerja.

Setelah bagian persiapan tadi, kita masuk ke langkah startup. Ada lima bagian start up:

  1. Membangun impian
  2. Membuat daftar nama
  3. Menetapkan jadwal presentasi
  4. Membuat janji – phone on 3
  5. Masuk ke sistem

Sebaiknya dibuat lembaran formulir start up yang disebut start up sheet. Ini berisi panduan ke empat bagian start up. Contoh Start UP Sheet bisa dilihat pada akhir bab ini.

SebeIum mulai dengan start up sheet, ajukan pertanyaan, “Pak/Bu, Anda ingin menjalankan bisnis ini dengan cara sistem yang sudah terbukti atau cara Anda sendiri?” Biasanya orang akan menjawab, “Ikuti cara sistem saja.” Anda lalu menunjukkan start up sheet dan mengatakan, ‘Bagus, ini adalah fembaran yang akan memandu kita untuk memulai dengan benar. Mari kita mulai.”

Bagian 1: Membangun Impian.

Mintalah orang baru untuk menulis lima impian yang terpenting

Bagian 2: Membuat daftar nama

Bantu mereka menuliskan tiga puluh nama orang yang mereka kenal dan mintalah mereka melanjutkan di rumah pada sebuah buku daftar nama.

Bagian 3: Menetapkan jadwal presentasi

Bersama-sama menetapkan dua jadwal presentasi, apakah one on one atau home meeting.

Bagian 4: Membuat janji bertemu — phone on 3

Pada bagian yang sangat penting ini Anda bisa mengajarkan bagaimana cara membuat janji dengan prospek kemudian akhiri dengan phone on 3.

Berikut adalah panduan melakukan phone on 3:

Anda menelepon prospek: “Selamat siang Pak Toni, salam kenal nama saya Budi, Bapak belum kenal saya, tapi saya temannya Pak Hendra. Sebentar Pak Hendra ada di sebelah saya.”

Anda berikan telepon ke Pak Hendra yang sudah Anda persiapkan sebelumnya dan Pak Hendra akan mengatakan, “Halo Bro, Pak Budi itu teman saya, ada hal penting yang ingin disampaikan beliau, sebentar ya, saya kembalikan ke Pak Budi.”

Nah, sekarang Anda berhadapan dengan Pak Toni, si prospek. Tinggal undang langsung saja sesuai jadwal presentasi yang sudah ditetapkan. ltulah yang disebut menelepon bertiga atau phone on 3. Ini sangat penting karena jika Anda menyerahkan urusan membuat janji kepada orang baru yang belum berpengalaman, maka sering kali hasilnya adalah no show.

Bagian 5: Masuk ke sistem

Setelah Anda mendapatkan beberapa janji presentasi dengan prospek dari daftar nama orang baru. Sekarang saatnya memperkenalkan mereka ke sistem. Anda bisa menjelaskan pentingnya belajar dari program pendidikan, membaca beberapa buku rekomendasi, dan mendaftarkan diri untuk menghadiri beberapa pertemuan.

Hal 2

Contoh Membuat Janji

Amir : Hallo Pak Budi, apa kabar ? ini Amir.

Budi : Hallo Amir, kabar baik. Tumben nelpon. Ada apa nih ?

Amir : Pak Budi, Maaf saya nggak bisa berlama-Iama karena ada meeting di kantor yang akan dimulai sebentar lagi. Pak Budi hari Rabu malam sibuk nggak ?

Budi : Rabu malarn saya ada acara tuh, antar anak ke dokter gigi

Amir : Baik, Pak. Bagaimona dengan Jumat malam ?

Budi : Jumat malam soya kosong. Ada apa nih ?

Amir : Begini Pak Budi, Saat ini saya bekerjasama dengan seorang teman dan usaha kami berkembang baik. Nah, kebetulan kami memerlukan beberapa patner bisnis lagi terutama dengan background seperi Pak Budi. Kalau seandainya keuntungannya cocok buat Pak Budi, Bapak terbuka nggak untuk bisa bekerjasama dengan kami ?

Budi : Wah, kedengarannya menarik. Tapi usahanya dibidang apa ya ?

Amir : Nah, Pak Budi, karena ndak mungkin menjelaskan usaha ini lewat telepon, Jumat jam 19.00 malam saya ingin mengundang Pak Budi ke rumah saya untuk mendiskusikan kerjasama ini, Apakah Pak Budi bisa hadir ?

Budi : Bisa sih, tapi bisa dijelaskan sedikit nggak bentuk usahanya seperti apa ?

Amir : Saya ingin menjelaskan lengkap Pak Budi, tapt sulit melalut telepon, apalagi sebentar lagi meeting kantor akan dimulai. ltu sebabnya saya undang Pak Budike tumah saya jumat ini supaya penjelasan tidak sepotong-sepotong. Lagi pula, ada diagram yang perlu kami tunjukkan kepada Pak Budi. Apakah memungkinkan Bapak hadir bersama istri Bapak ?

Budi : Wah, saya mesti nanya istri saya dulu

Amir : Baik Pak Budi, kalau begitu kita bertemu harr Jumat malam jam 19.00 di rumah saya.

Budi : OK, saya akan hadir.

Amir : Pak Budi, seandainya ada hal yang sangat penting sehingga Bapak tidak bisa hadir, bisa tolong telepon saya terlebih dahulu? Supaya saya bisa bicarakan ke rekan-rekan saya dan masih sempat mencari gantinya ?

Budi : Baik.

Amir : Balk Pak Budi, sampai ketemu hari Jumat. Bye

Pelajari script membuat janjl bertemu secara lengkap melslui STARTER PACK BUKU MANUAL yang bisa didownload di bagian Business Tools

DUPLKASI — MEMASTIKAN BISNIS ANDA BERKEMBANG

Kunci agar bisnis Anda berkembang adalah terjadinya duplikasi, dan itu dimulai dani Anda. Kami sangnt merekomendasikan Anda borlangganan program barlangganan audio/video bulanan. Program ini berisi audio/ video yang mengnjarkan cara membangun bisnis sec»ra benar seruai sistam. Program inil bisa Anda download secara online dengan investasi Rp 600.000/tahun

Lengkapi alat bantu untuk menjalankan bisnis ini seperti flipchart presentasi, majlah/katalog produk, tiket seminar dsb.

KOMITMEN menentukan kesuksesan Anda

Tekad untuk melakukan kebiasaan positif menentukan kecepatan Anda mambangun bisnis. Kami anjurkan Anda menjadi seorang CORE dengan mempraktekkan 7 kebiasaan sukses. Lakukan goal setting menggunakan lembar konsultasi dengan Team Leader Anda untuk memulai langkah ini.

BAB 31

Termometer vs Termostat

Sekarang saya ingin berbicara kepada Anda sebagai pemimpin. Menurut buku The Millionaire Mind dari Thomas J. Stanley, selain kepemimpinan, ketangguhan mental adalah kelebihan utama dari seorang pengusaha sukses kaliber miliarder.

Apakah Anda memiliki ketangguhan mental ? Mari kita uji dengan beberapa pertanyaan. Apakah Anda gampang putus asa? Apakah gampang patah semangat? Istilah di MLM yang menggambarkan patah semangat adalah “down”. “Lagi down nih ….” Jika Anda terlalu sering down, lalu ketika down Anda malas ke pertemuan, malas presentasi, menghilang dari upline, maka Anda belum saatnya menjadi pemimpin. Mental Anda masih cemen … maaf, tak usah tersinggung. Anda terlalu lebay, Ferguso.

Jika kita suka down dan menunggu semangat dulu baru presentasi, maka Anda itu ibarat termometer. Semangat Anda bergantung kepada faktor lingkungan dan orang lain.Termometer itu pengukur suhu, kalau suhu panas dla panas, alau suhu dingin dla dingin. Ikut-ikutan orang lain. Gampang terpengaruh, Tidak tangguh, Itulah termometer.

Seorang pemimpin harus seperti termostat. Termostat itu pengatur suhu. Kalau suhu dinginmaka termostat akan naikkan suhunya. Begitu pula kalau suhu panas akan diturunkan sedikit, Termostat tidak terpengaruh lingkungan. Dia tidak ikut-ikutan, Tidak gampang dipengaruhi. Mentalnya tangguh. Pemimpin harusnya seperti itu. Kalau lagi down jangan menunggu semangat dulu baru presentasi. Tapi sebaliknya, presentasl dulu, baru semangat datang sendiri, Kita yang mengatur semangat. Itu baru leader yang tangguh, Paham, Ferguso ?

BAB 32

Tangan di Atas Lebih Baik

Selain tangguh, pemimpin hebat juga bertanggung jawab terhadap bisnisnya sendiri. Mereka mandiri. Tidak bergantung kepada upline, apa lagi minta-minta ke upline. Di bab mengenai sikap, saya sudah pernah membahas ini. Tapi karena bagian ini sangat penting, saya bahas lagi.

Di MLM bersistem binari, karena ada limpahan dari upline atau spill over, ada beberapa member yang mempunyai mental pengemis, suka minta-minta. Maaf, saya pake istilah yang agak sarkastis, tujuannya supaya Anda kalau pun tersinggung, marahnya kepada saya, bukan kepada upline Anda. Yang penting, tulisan ini membuat Anda sadar dan berubah menjadi lebih baik.

Kembali ke laptop. Jangan punya mental pengemis. Minta-minta spill over dari upline. Mantan Presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy mengatakan: “Jangan tanyakan apa yang negara bisa berikan kepada Anda, tapi tanyakan apa yang bisa Anda berikan kepada negara.” Jangan tanya upline kapan memberikan spill over ke bawah Anda, tapi tanyakan kapan anda yang memberikan spill over ke bawah jaringan Anda. Tangan di atas lebih baik tangan di bawah. Memberi lebih berbahagia daripada menerima.

Posisi Tangan Di Atas Sebagai Pemberi Lebih Baik Daripada Tangan Di Bawah Sebagai Penerima.

lni bisnis Anda sendiri. Jangan bergantung kepada upline. Jika Anda berpikir bisnis Anda adalah bisnis upline, Anda akan terdorong meminta limpahan downline. Anda tidak seratus persen salah, tetapi Anda berada di jalur yang bisa merusak sistem yang Anda bangun. Mengapa ? Apakah terpikir oleh anda jika semua downline di bawah Anda juga menduplikasi cara berpikir seperti Anda? Bayangkan, semua downline menuntut Anda melakukan spill over ke bawah mereka? kalau tidak, mereka akan baper seperti Anda baper ke upline. Anda tidak akan freedom, karena tim Anda bukan tim yang mandiri dan bertanggung jawab.

Di MLM ada semacam aturan tidak tertulis yang mengatakan upline tidak wajib membantu downline, apalagi wajib memberikan limpahan downline atau spill over. Mengapa? Karena pada dasarnya, ketika Anda bergabung di sebuah MLM, Anda memiliki bisnis Anda sendiri. Anda adalah seorang pemilik bisnis sendiri yang disebut independent business owner. Karena itu, meskipun Anda terkoneksi secara jaringan dengan upline, tapi mereka tidak diwajibkan membantu Anda.

Oleh karena itu, jika upline Anda membantu Anda dan bahkan memberikan spill over di bawah Anda, ucapkan terima kasih kepada upline. ltu adalah kemurahan hati upline Anda. Jangan berpikir kalau bisnis Anda besar, maka bisnis up/ine juga besar atau lebih besar. Ingatlah sebesar apa pun bisnis Anda, itu hanyalah satu kaki dari upline Anda. Mereka harus membangun kaki yang lain juga supaya bisa mendapatkan penghasilan. Bahkan, sering kali seorang upline memiliki peringkat dan penghasilan lebih kecil dari downlinenya.

Jangan bermental pengemis dengan tangan di bawah. Anda akan malu karena pernah minta spill over dari upline jika suatu saat nanti Anda berperingkat dan penghasilan jauh lebih tinggi dari upline. Lagi pula, hukum duplikasi akan terjadi. Jika Anda meminta ke upline, maka down/ine Anda akan meminta ke Anda. Anda tidak akan kuat membangun bisnis jika punya downline yang minta-minta.

Contoh kasus yang sering terjadi. Anda bersama Budi, downline Anda sedang makan siang. Lalu di restoran tersebut Anda bertemu dengan teman lama bernama Herry, dan karena ada kesempatan, Anda melakukan presentasi singkat kepada Herry. Herry tertarik dan akan bergabung. Lalu tiba-tiba Budi, downline Anda bertanya, “Pak, nanti Herry dipasang di bawah saya, ya?” Bagaimana perasaan Anda? Sikap si Budi itulah yang namanya mental pengemis. Jika Anda kesal karena pertanyaan tersebut, please, janganlah menjadi si Budi yang mempunyai mental pengemis.

Adalah hak upline Anda jika mensponsori orang mau taruh di kaki mana. Seratus persen hak upline Anda. Jangan ikut campur urusan upline. Apa lagi minta-minta.

Tangan di atas lebih baik.

BAB 33

PHP – Penolakan Tersulit

Tahukah Anda apa yang membuat orang yang join MLM, belum mulai sudah berhenti ? Rasa takut. Apa yang membuat orang yang sudah mulai kemudian berhenti ? Penolakan atau kegagalan. Mau tahu jenis penolakan yang paling sulit dihadapi? PHP. Pemberi Harapan Palsu.

Orang yang paling sering terkena PHP adalah orang yang duluan Knock Out. Pada penolakan gaya PHP, kita diberi harapan setinggi surga kemudian baru dijatuhkan dari sana. Jatuh bebas. Semakin jatuh semakin cepat dan semakin sakit. Begitulah ceritanya orang-orang K.O. di bisnis MLM.

Karena kurangnya pengalaman, orang-orang baru paling gampang di PHP. Budi adalah distributor baru yang mulai aktif dan melakukan presentasi pertamanya. Di akhir presentasi prospeknya mengatakan, “Bud, saya pelajari dulu ya, nanti saya hubungi lagi.” lni kan Call Back, salah satu penolakan halus. Tapi si Budi tidak tahu, dia pikir prospeknya tertarik dan akan menghubunginya kembali. Tunggu punya tunggu, Anda tahu ceritanyalah, Prospeknya sulit dihubungi. Di WA tidak menjawab, ditelepon tidak angkat. Budi kena PHP.

Beberapa hari kemudian, Budi melakukan presentasi lagi sambil mengundang prospeknya ke pertemuan terdekat, Selesai presentasi, prospeknya kelihatan tertarik, lalu mengatakan “Bud, saya cukup tertarik dengan bisnisnya, Besok saya mau hadir di pertemuannya sekalian mengajak istri saya. Besok sekalian pilih produk untuk bergabung, ya. Tentu saja hati Budi berbunga-bunga, ada bunga tulip, bunga mawar, bunga kamboja dan bunga deposito.

Besoknya dari pagi saja Budi udah penuh semangat dan kebahagiaan membayangkan malamnya di pertemuan dia akan merekrut member pertamanya. Sore menjelang pertemuan, tiba-tiba prospek WA mengatakan: “Sori, Bud. Aku tidak jadi ke pertemuan. Tiba-tiba ada urusan mendadak….” Anda bisa bayangkan betapa sedihnya Budi di pertemuan. Yang lain bersemangat tapi wajah Budi ditekuk dan merengut. Apa lagi beberapa hari berikutnya prospek tersebut semakin sulit dihubungi. Budi kemungkinan bisa KO karena tonjokan keras PHP.

Sebenarnya penolakan karena PHP hanyalah salah satu penolakan. Penolakan biasa saja. Intinya prospek belum siap bergabung saat ini. Titik. Yang membuat ini berat karena kita sudah terlanjur diberi harapan tinggi, kemudian dijatuhkan. Bagaimana cara kita menghadapinya? Berpikirlah jumlah atau statistik dan jangan menganalisa dengan perasaan. Anggap saja prospek tersebut belum siap bergabung saat ini. Bukan salah Anda atau bisnis MLM-nya, memang harus ada cukup banyak orang yang menolak, entah dengan cara PHP atau bukan. Katakan “Next…orang berikutnya ….” Presentasi lag! dan move on.

Saya sudah diingatkan bahaya PHP dan sudah kebal Meskipun tetap sakit di PHP, tapi saya sudah membuat keputusan tidak akan KO karena PHP dan tentu saja tidak akan KO karena apa pun. Komitmen seratus persen. / will do what ever it takes. Di film Rocky Balboa, si Rocky pernah menasihati anaknya, “Yang penting bukan sekuat apa pukulan Anda, tetapi sekuat apa Anda bertahan dari pukulan & terus maju.”Bertahanlah dari pukulan dan jangan KO.

Selama belasan tahun saya mengalami tak terhitung penolakan dan juga PHP. Ketika saya sudah mencapai kesuksesan di MLM, ada banyak teman yang bilang respek ke saya, kalau Pak Suprato yang mengajak, saya tidak berani menolak. Begitu kata-kata mereka yang membuat saya melayang ke langit ke sembilan. Kenapa ke sembilan bukan ke tujuh? Entahlah.

Saya pikir asyik nih, dapat leader. Eh, setelah itu, WA saya tak pernah dibalas dan telepon saya tidak diangkat. PHP yang seperti ini sudah tak terhitung. Saya pun tak pernah menghitungnya. Sudahlah. Move on saja. Angka tak pernah bohong. Saya pernah 15 kali berturut-turut ditolak, bahkan 23 kali berturut-turut, nah yang ini saya hitung, tapi akhirnya ada yang join juga karena saya tak pernah berhenti.

Salah satu pelajaran penting, jangan berharap terlalu tinggi kepada seseorang. Ini namanya PHP yang kita ciptakan sendiri. Contohnya: di sebuah seminar saya mengenal seorang anak muda yang pintar presentasi, punya sikap bagus, dan ambisius. Menurut saya pemuda ini mempunyai segala potensi yang dibutuhkan untuk sukses di MLM. Kalau dia join bakalan besar nih bisnisnya. Begitulah saya mulai menciptakan PHP sendiri.

Lalu singkat cerita saya berhasil mendapatkan janji bertemu dan presentasi. Ternyata sambutannya luar biasa. Kelihatan sangat positif. Hati saya makin berbunga-bunga (kurang macho, ya) dan PHP yang saya ciptakan makin kuat. Beneran nih dapat calon leader. Lalu pemuda ini minta waktu untuk join dan saya langsung membuat janji bertemu Minggu depan.

Dua hari kemudian saya mendapat WA dari pemuda ini isinya: “selamat siang pak suprato. Setelah memikirkan dengan matang…” sisanya tak usah saya lanjutkan ya. Tahu benda jatuh bebas dari langit ke sembilan? Tak ada yang lebih menyakitkan daripada harapan yang terkoyak dan keyakinan yang terhempas. Salah saya sendiri sih, menciptakan PHP. Orangnya saja belum positif join, belum aktf, dan belum membuktikan diri, hati saya sudah berbunga – bunga sendiri.

Pernah satu kejadian, beberapa downline saya di luar kota menyebut satu nama, katakanlah namanya Dino. Dino ini leader hebat, orangnya punya sikap bagus, percaya kepada sistem, pintar presentasi dan bla bla bla. Pokoknya kalau Dino join kota itu rata tanah, hehehe ….

Akhirnya suatu hari downline saya senangnya luar biasa karena Dino join. Wah, kota itu rata tanah juga akhirnya, pikir saya dengan otak berbunga-bunga. Mulai lagi menciptakan PHP. Lalu saya pun pergi ke kota tersebut dan diaturlah pertemuan saya dengan Dino sebelum seminar keesokan harinya. Anda tahu, Dino datang terlambat satu jam, padahal katanya sikapnya bagus. Tak apalah, kata Dino besok dia akanbawa banyak orang ke seminar. Wow, benar nih leader hebat. PHP yang saya ciptakan makin kuat

Keesokan harinya di Seminar, Dino tak terlihat batang hidungnya sampai seminar usai. Tahu benda jatuh bebas darl langit ke sembilan? Sakitnya itu di mana-mana. Salah saya sendiri, lagi-lagi menciptakan PHP.

Di PHP orang lain saja sudah sakit, jangan kurang kerjaan dengan menciptakan PHP sendiri. Jangan menilai seseorang terlalu tinggi, jangan jadi paranormal. Orang yang tepat di bisnis MLM sering kali tak kelihatan di tahap awal. Bisa jadi dia seorang yang pemalu, seorang yang berbicara saja terbata- bata atau bahkan gagap, seorang yang tidak meyakinkan, atau mungkin seorang yang di tahap awal menyebalkan karena ngeyelnya minta ampun. Tapi seraya waktu berjalan, bisa jadi mereka membuktikan diri sebagai orang yang tepat dan muncul sebagai seorang leader hebat. Biarkan mereka membuktikan dirinya. Jangan menciptakan PHP sendiri.

Yang bisa kita lakukan adalah merekrut orang sebanyak- banyaknya, perlengkapi mereka dengan sistem, dan biarkan mereka sendiri menunjukkan diri sebagai orang yang tepat.

BAB 34

Jangan Melawan Angka

Saya akan mulai dari sebuah proses perubahan yang terjadi dari prospek yang berasal dari daftar nama kita. Setelah prospek ini dipresentasi, akan terjadi perubahan sehingga pada akhirnya menjadi seorang leader. Perhatikan gambar di bawah ini.

PROSES PERUBAHAN DARI PROSPEK MENJADI LEADER

Daftar Nama

Presentasi

Follow Up

Join

Aktif

Leader

 

Semakin banyak INFORMASI

 

Nah, perubahan dari daftar nama menjadi leader, atau pergerakan dari kiri ke arah kanan ditentukan oleh banyaknya informasi yang diperoleh prospek. Semakin banyak informasi, akan semakin besar kemungkinan dia bergerak ke sebelah kanan. Informasi ini diberikan dalam bentuk paket info berupa brosur atau buku, dipertemukan dengan upline, audio/video follow up, dan pertemuan.

Kita bisa mempengaruhi proses ini sedikit dengan cara memberikan lebih banyak informasi. Tapi, yang menentukan apakah mereka akan bergerak ke kanan atau tidak adalah diri mereka sendiri. Kita bisa pengaruhi sedikit dengan meminjamkan CD audio, video, buku, mempertemukan dengan upline atau mengundang mereka ke pertemuan. Namun, sekali lagi, yang menentukan adalah diri mereka sendiri. Jadi, jika Anda bertemu dengan orang yang sudah join tetapi tidak mau aktif, bukanlah salah Anda.

Semua ini adalah proses. Ada yang cepat dan ada yang lambat. Ada yang dipresentasi langsung join tapi difollow up lama sekali baru aktif. Ada lagi yang dipresentasi tidak join dan mesti difollow up cukup lama baru join. Tapi begitu join langsung aktif. Semua adalah proses, ada yang cepat dan ada yang lambat.

Sehubungan dengan proses perubahan ini, kita mengenal dua macam kerja, yaitu kerja keras dan kerja pintar. Pada bagian awal yaitu di sebelah kiri, proses dari presentasi hingga join, kita bekerja keras. Sedangkan pada bagian akhir (kanan), proses aktif hingga menjadi leader, kita bekerja pintar. Yang dimaksud dengan bekerja pintar adalah menggunakan alat.

KERJA KERAS DAN KERJA PINTAR

Daftar Nama

Presentasi

Follow Up

Join

Aktif

Leader

Di sebelah kanan

Kerja Pintar

Di sebelah kiri

Kerja Keras

Di bagian awal, tahap presentasi dan follow up, kita bekerja keras dengan presentasi dan follow up dalam jumlah yang banyak. Tetapi pada tahap akhir ke arah kanan, membuat orang yang sudah join menjadi aktif dan yang aktif menjadi leader perlu kerja pintar. Mengapa ?

Kita bisa mempengaruhi atau bahkan memaksa orang untuk dipresentasi dan difollow up sampai join. Tetapi kita tidak bisa memaksa seseorang yang join untuk aktif. Coba jawab pertanyaan ini: Apakah ada teman atau prospek yang join karena sungkan kepada kita? Saya yakin pasti ada. Jawab pertanyaan kedua. Apakah ada teman yang sudah join lalu memutuskan aktif karena sungkan ? Pasti jarang sekali.

Artinya kita bisa mempengaruhi orang untuk join, tetapi kita tidak bisa mempengaruhi orang untuk aktif atau menjadi leader. ltu sebabnya, di sebelah kanan perlu pintar menggunakan alat. Jika kita sudah bekerja sama cukup lama dan dekat dengan downline kita yang aktif, biasanya kita menjadi tidak efektif lagi. Downline tersebut sudah malas mendengarkan kita karena sudah terlalu dekat. Di saat itulah kita bisa bekerja pintar dengan menggunakan pihak ketiga seperti upline untuk mengarahkan downline menjadi leader. Downline biasanya lebih menuruti upline yang sudah kita edifikasi dan tidak terlalu dekat dengan mereka.

Pengingat penting!

Ada satu pelajaran penting sehubungan dengan menggunakan upline sebagai alat bantu. Efektifitas alat juga bergantung kepada waktu penggunaannya. Jika kita melibatkan upline di tahap awal, misalnya saat presentasi dan follow up, maka upline kita juga tidak efektif lagi di sebelah kanan. Banyak orang yang membangun bisnis yang besar menyimpan upline untuk dipergunakan di bagian akhir. Mereka melakukan presentasi dan follow up sendiri dan hanya menggunakan upline untuk mengarahkan downline yang join menjadi aktif atau mengarahkan orang aktif menjadi leader.

Kita bisa memaksa orang untuk join sebagai member, tetapi untuk membuat mereka aktif kita harus menggunakan alat. Selain upline, Anda bisa meminjamkan beberapa audio/video materi pendidikan, atau mengundang mereka mengikuti beberapa pertemuan. Dengan alat-alat ini mereka akan mendapatkan tambahan informasi yang memungkinkan mereka bergerak ke sebelah kanan.

Nah, sekarang saya mau berbicara tentang angka. Tujuan kita adalah untuk mendapatkan leader. Berapa daftar nama yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu leader ?

Perhatikan pendekatan yang pertama. Anda memilih satu orang terhebat di dalam daftar nama, kemudian orang itu dipresentasi, lalu Anda follow up sampai orang tersebut akhirnya join. Setelah itu, Anda paksa orang tersebut untuk aktif. Saya tak tahu bagaimana caranya, mungkin Anda ancam atau Anda mengucapkan kalimat sakti sehingga akhirnya dia aktif. Setelah itu, entah apa yang Anda lakukan, intinya orang tersebut menjadi leader. lni namanya pendekatan sempurna. Dari satu orang di daftar nama kita menghasilkan satu orang leader. Seperti gambar di bawah ini.

PENDEKATAN SEMPURNA

1

1

1

1

1

1

Daftar Nama

Presentasi

Follow Up

Join

Aktif

Leader

Menurut Anda, apakah pendekatan yang sempurna ini masuk akal ? Tentu tidak. Tetapi banyak di antara kita berharap seperti itu. Banyak sekali orang yang bertanya kepada saya, “Pak Suprato, paman saya orangnya sangat potensial. Beliau sudah join, tapi belum aktif. Kira-kira apa yang saya harus lakukan atau kalimat apa yang harus saya katakan supaya beliau aktif?”

Banyak orang minta kalimat sakti kepada saya supaya terjadi keajaiban:

✓ orang yang negatif menjadi positif

✓ orang yang join menjadi aktif

✓ orang yang aktif menjadi leader

Andaikan saya mempunyai kalimat sakti tersebut, semua orang bisa sukses dengan mudahnya. Tidak ada kalimat sakti atau cara ajaib agar seseorang join, aktif dan menjadi leader. Jika ada, saya sudah membuat kakak dan adik perempuan saya sukses di MLM. Tapi kita tidak bisa memaksa orang untuk aktif dan menjadi leader. Pendekatan sempurna ini hanya ada di dunia khayalan.

Jadi, bagaimana sebenarnya cara bekerjanya bisnis MLM? Permainan angka.

Untuk mendapatkan 1 leader dibutuhkan beberapa orang aktif, mungkin 5, 6 atau 7, saya tidak tahu persisnya. Katakanlah dari 5 orang aktif. Kemudian 5 orang aktif ini berasal dari sekitar 15 orang yang join. Dan 15 orang yang join ini datang dari 50 orang yang difollow up, 75 orang yang dipresentasi, dan 100 daftar nama. Angka-angka ini hanya contoh dan bukan angka yang pasti karena setiap orang mempunyai kondisi yang berbeda-beda. Perhatikan gambar berikut.

Daftar Nama

Presentasi

Follow Up

Join

Aktif

Leader

100

75

50

15

5

1

Dari 100 daftar nama, barangkali hanya 75 orang saja yang berhasil dipresentasi, yang 25 orang menghindar dengan berbagai alasan. Kemudian dari 75 orang yang dipresentasi, mungkin hanya 50 orang yang bisa difollow up dan 15 orang join. Lalu dari 15 orang yangjoin, barangkali hanya 5 orang saja yang aktif. Dari 5 orang yang aktif kemungkinan melahirkan satu leader.

Beginilah cara bekerjanya bisnis MLM. Permainan angka. Dari kiri ke kanan akan ada banyak yang rontok dan tidak bisa dihindari. Akan ada orang yang tidak berhasil Anda undang untuk dipresentasi. Mungkin karena mereka sudah negatif duluan atau tidak suka dengan kita atau alasan lainnya. Orang- orang yang sudah Anda presentasi tidak semuanya bisa difollow up. Akan ada yang menolak bertemu kembali. Begitu pula dengan orang yang join, tidak semuanya aktif. Sekali lagi, tidak ada kalimat sakti atau cara ajaib untuk membuat yang negatifjoin dan yang join menjadi aktif. Tidak ada.

Jangan melawan angka. Jika Anda masih bertanya- tanya bagaimana caranya supaya angka leader yang muncul lebih banyak, maka itu adalah upaya yang sia-sia. Anda jug? tidak perlu membuat training khusus atau menciptakan formula khusus bagi yang rontok di tengah jalan. Itu hanya menghabiskan energi Anda dan usaha yang sia-sia. Sudah banyak orang yang mencobanya dan gagal total. Jangan Melawan Angka.

Yang bisa Anda lakukan adalah melakukan presentasi dan follow up dalam jumlah yang banyak. Sponsori lebih banyak orang. Temukan orang-orang yang mau menduplikasi Anda, kita sebut itu orang yang tepat. Semakin banyak orang yang tepat, semakin banyak jumlah presentasi dalam jaringan Anda, maka jumlah leader yang ditemukan akan semakin banyak.

MLM adalah bisnis permainan angka yang mengikuti hukum statistik. Karena ini bisnis permainan angka, maka tak perlu bakat, yang penting banyak-banyakan presentasi. Kita menemukan orang yang tepat, bukan membuat seseorang menjadi orang yang tepat. Pada pendekatan sempurna, dari satu orang daftar nama yang dipresentasi akan dibuat menjadi orang yang tepat. lni adalah pendekatan yang tidak masuk akal. Kenyataannya, dalam permainan angka, kita menemukan orang yang tepat.

Karena itu, yang penting adalah lakukan dalam jumlah yang banyak. Kuantitas lebih penting dari kualitas. Kebanyakan orang baru berpikir bahwa kegagalan mereka mensponsori orang karena cara presentasi yang kurang bagus atau tidak bisa meyakinkan prospek. Tapi sebenarnya penyebab kegagalan adalah jumlah presentasi yang terlalu sedikit.

Jika Anda belajar melakukan presentasi dan follow up dengan benar dan melakukan presentasi dalam jumlah yang banyak, seharusnya presentasi Anda sudah bagus. Namun percuma presentasi yang bagus jika jumlahnya sedikit Maka ada istilah: “Sepuluh presentasi yang jelek lebih bagus daripada satu presentasi yang sempurna. “Yang penting banyak. Kuantitas mengalahkan kualitas.

Berapa sebenarnya angka rata-rata di dunia MLM?

# Data Audio MLM

Pada masa awal saya di MLM, saya pernah mendengarka sebuah audio MLM (maaf, saya lupa judulnya) di man@ pembicaranya salah satu pebisnis MLM yang sukses mengatakan angka sebagai berikut:

30 – 9 – 6 – 3

Penjabarannya sebagai berikut:

30 orang yang disponsori

9 aktif

6 produktif

3 leader

# Data Pribadi

Pada tahun 2010 saya mencatat angka saya sendiri sebagai berikut:

Presentase Join Aktif Leader
30 11 6 2
37 12 5 1
42 13 5 1
39 12 7 2
31 7 3 0
33 9 4 1
36 11 6 1
248 75 6 1

 

% Join 30,24194

% Aktif 48
% Leader 22,2222

Selama 7 bulan saya mencatat orang yang saya rekrut dan hasilnya sebagai berikut:

  • 248 presentasi –75 join — 36 aktif — 8 leader
  • Dari presentasi yang saya lakukan, 30% join.
  • Dari yang join, 48% aktif
  • Dari yang aktif, 22% leader (setidaknya sampai akhir dari bulan ke 7 pada saat data ini diambil)

Artinya dari 5 orang yang aktif menghasilkan 1 leader.

# Eric Worre

Berikut adalah angka rata-rata dari Eric Worre, penulis buku Go Pro. Menurut Eric, ini adalah angka rata-rata yang nyata di dunia MLM.

The Numbers – 100

Angka Tipe Jumlah RP
70 Consumer 0
20 Social Enrollers 1 – 2
5 Retailers 3 – 5
3 Recruiters 6 – 9
2 Super Recruiters > 10

 

Super Recruiters Rata Rata merekrut 27 orang

70% Distributor Berasal Dari Super Recruiters

  • 70% distributor MLM tidak melakukan apa-apa.
  • 20% adalah social enrollers hanya merekrut 1-2 orang seumur hidup secara kebetulan saja
  • 5% adalah retailers atau orang yang hanya fokus menjual produk, dan merekrut sekitar 3-5 orang seumur hidupnya
  • 3% adalah recruiters atau orang yang merekrut 6-9 orang seumur hidupnya.
  • 2% adalah super recruiters yang merekrut lebih dari 10 orang.
  • Seorang super recruiters rata-rata merekrut 27 orang.

Perhatikan prinsip pareto terjadi disini dimana 70% distributor berasal dari 2% super recruiters. ltu sebabnya mereka disebut top producer atau top leader yang berpenghasilan tinggi.

Angka leader adalah 2%. Meskipun sedikit, leader sangat berharga karena mereka menghasilkan 70% dari omzet perusahaan. Jika Anda mendapatkan satu leader maka ada ribuan hingga puluhan ribu orang di bawah mereka.

# Buku Beach Money oleh Jordan Adler

Dalam buku Beach Money, ada satu bab yang menjadi favorit saya, yaitu “Angka Tidak Bohong”. Dalam bab ini, Jordan Adler menceritakan pengalamannya bergabung di perusahaan MLM kedua belas yang akhirnya membawa dia sukses setelah sebelumnya gagal total di sebelas MLM selama sepuluh tahun.

Keberhasilan Jordan di MLM kedua belas, karena di@ mempunyai kesempatan bertemu dan belajar dari salah satu top leader-nya. Apa yang dia pelajari? Sang top leade mengajari Jordan sebagai berikut:

“Dalam bisnis rekrutmen, kau perlu bersiap merekrut dua puluh hingga tiga puluh orang. Tidak peduli apapun bidangnya, entah properti, asuransi, atau MLM. Kau Harus merekrut dua puluh hingga tiga puluh orang untuk memulai. Sepertiga yang Anda rekrut tidak akan melakukan apa pun. Sepertiga akan melakukan sedikit hal. Sepertiga sisanya akan menghasilkan pendapatan bagus. biasanya, salah satu dari mereka akan membangun kelompok berisi ribuan orang.”

33% tidak melakukan apa-apa.

33% lagi melakukan sedikit

33% sisanya produktif.

Ada minimal satu orang yang akan menjadi top leader. ]

Jordan mengatakan, angka tidak bohong. Namun Anda perlu konsisten merekrut 20-30 orang untuk memulai. Tidak peduli sesulit apa pun kondisi keuangan Anda, Anda bisa mengubahnya jika Anda konsisten menyelesaikan perekrutan Anda. Konsistensi sangat penting.

Besarnya bisnis Anda akan berasal dari satu atau dua orang leader yang Anda temukan. Karena itu, buatlah rencana untuk merekrut tiga puluh orang dalam waktu maksimal enam bulan. Saya menyukai ketegasan, karena itu saya langsung sebut dengan tegas angkanya tiga puluh orang, bukan 20-30 orang. Lakukan dalam waktu maksimal enam bulan. Karena momentum sangat penting di bisnis MLM.

Bahkan saya menyarankan orang merekrut sepuluh orang di bulan pertama dan dua puluh orang dalam waktu maksimal tiga bulan. Semuanya demi momentum bisnis. Ketika sebuah roket diluncurkan ke angkasa, dia menghabiskan dua pertiga bahan bakarnya untuk melepaskan diri dari gaya gravitasi bumi. Jumlah yang banyak dalam waktu yang cepat adalah momentum yang akan membuat bisnis Anda MELEDAK.

Buatlah perencanaan:

  • Merekrut 30 orang dalam waktu maksimal enam bulan
  • Merekrut 20 orang dalam waktu maksimal tiga bulan
  • Merekrut 10 orang dalam waktu satu bulan
  • Merekrut 4 orang dalam waktu satu minggu

Sulit membayangkan Anda akan gagal jika Anda mampu merekrut tiga puluh orang dalam waktu enam bulan. Seharusnya Anda menjadi seorang bintang. Leader top producer. Tetapi jangan protes bahwa bisnis Anda tidak jalan dan penghasilan terlalu kecil jika Anda belum merekrut sebanyak itu. Aneh jika Anda baru merekrut lima orang dan berharap passive income. ltu namanya melawan angka. Kenapa jangan melawan angka? Karena angka tidak bohong.

BAB 35

Ada Ribuan Michael Jordan di Luar

Izinkan saya mengutip salah satu bagian buku Beach Money yang menarik. Tepatnya di bagian tanya jawab halaman 146.

Ada pertanyaan seperti ini:

Bagaimana saya membuat anggota yang tak termotivasi untuk bekerja? Jawaban Jordan Adler:

Haha. Andai saya punya jawabannya! Bila ingin menghasilkan uang di MLM, lepaskan kebutuhan untuk memotivasi orang-orang Anda. Cari orang yang lebih baik daripada Anda. Sepertiga tidak akan berbuat apa pun. Sepertiga akan berbuat sangat sedikit. Sepertiga akan berbuat sedikit lebih, dan 1 dari 30 orang akan membawa Anda ke organisasi beranggota ribuan. Jangan lawan Ini. lkuti saja! Sponsori 1-4 orang per bulan selama 2 hingga 3 tahun. Beri semua orang kesempatan. Latih mereka dan beri mereka semua alatnya. Anda ambil dua langkah untuk tiap satu langkah yang mereka ambit. Namun bila mereka tidak menelepon balik atau berbuat apa pun, sponsori orang lain! Ada ribuan Michael Jordan di luar sana yang tidak pernah memegang bola basket.

Jawaban yang padat berisi. Sekarang saya akan mengulasnya.

“Haha. Andai saya punya jawabannya!” Tidak ada kalimat sakti atau cara ajaib untuk membuat orang join atau aktif. Termasuk membuat orang bersemangat. Semuanya permainan angka. Ada yang mau, ada yang tidak. Lakukan bagian Anda, biarkan mereka melakukan bagian mereka sendiri.

“Lepaskan kebutuhan untuk memotivasi orang-orang Anda. Cari orang yang lebih baik daripada Anda.” Kemampuan memotivasi sangat sulit untuk diduplikasi. Bisnis MLM menjadi tidak sederhana jika kita diharuskan mempunyai kemampuan untuk meyakinkan atau memotivasi orang-orang. Syukurlah tidak demikian. Anda hanya perlu melakukan presentasi dalam jumlah banyak dan biarkan angka yang berbicara. Tenang saja, angka tidak bohong. Jika Anda merekrut minimal 30 orang dalam waktu maksimal 6 bulan, akan ada satu orang yang lebih hebat daripada Anda.

Sepertiga akan berbuat sangat sedikit. Sepertiga akon berbuat sedikit lebih dan 1 dari 30 orang akan membawa Anda ke organisasi beranggota ribuan. Jangan lawan ini. lkuti saja!” lkuti saja permainan angka, jangan dilawan. Tidak usah bingung apalagi baper jika ada saudara, sahabat, atau kenalan Anda yang menolak atau pun tidak aktif. Jangan dipaksa. Hal itu wajar, tak ada yang salah dengan bisnis Anda. Ini hanya permainan angka.

“Sponsori 1 – 4 orang per bulan selama 2 hingga 3 tahun” Konsistensi dan keyakinan bahwa bisnis ini mengikuti suatu permainan angka sangat penting. Kita tidak membutuhkan pelari sprinter, melainkan pelari marathon yang tekun dan konsisten. Konsisten selama dua hingga tiga tahun, bukan hanya beberapa bulan saja. Anda membangun sebuah jaringan yang terdiri dari manusia dengan berbagai latar belakang dan pola pikir yang kemudian dibentuk untuk menerima sebuah sistem dengan pola pikir yang baru. Ini jelas butuh waktu.Tidak instan.

“Beri semua orang kesempatan. Latih mereka dan beri mereka semua alatnya.” Orang yang tepat baru akan bertumbuh di dalam sistem jika mereka diperlengkapi. Duplikasi tidak otomatis. Anda harus memperlengkapi mereka dengan sistem dan alatnya. Jika tidak, mereka tidak akan bertumbuh. Pelajari lagi bab 27 Tarik ke Dalam dan bab 29 Duplikasi Tidak Otomatis untuk mempelajari bagaimana cara memperlengkapi dan memasukkan orang ke sistem.

“Anda ambil dua langkah untuk tiap satu langkah yang mereka ambil.” Ini menarik. Apa yang dimaksud dengan langkah-langkah ini ? Tentunya bukan tarian dansa, maju dua langkah lalu mundur selangkah. Begini……. Langkah-tangkah yang Anda ambil adalah langkah-langkah untuk memasukkan orang ke sistem seperti dijelaskan di bab 27 Tarik ke Dalam.

Ambil dua langkah untuk tiap satu langkah yang mereka ambil. Misalnya member menanyakan tentang produk. Anda balas dengan dua langkah untuk memasukkan mereka ke sistem. Contohnya: “Kebetulan minggu siang ini ada acara training produk. Setelah acara training saya ingin meminta waktu Pak Budi untuk menjelaskan cara memulai bisnis.

Apakah Pak Budi bisa?”

Ini adalah langkah pertama yang bisa Anda berikan, yaitu meminta waktu untuk start up. Kemudian Anda bisa mengambil langkah kedua yaitu mengirimkan materi audio atau video informasi dan inspirasi yang cocok untuk member tersebut. Tidak usah baper dan galau jika mereka tidak merespon dengan positif.

” Namun bila mereka tidak menelepon balik atau berbuat apa pun, sponsori orang Iain! ” Kemungkinan mereka bukan orang yang kita cari. Sponsori orang berikut. Teruslah melakukan dua langkah untuk setiap langkah yang mereka lakukan. Buat jadwal untuk start up kepada setiap member yang disponsori, kirimkan audio atau video informasi dan inspirasi, perkenalkan dengan upline, dan undang mereka ke pertemuan terdekat. Inilah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan. Jika mereka tidak merespon secara positif, carilah orang lain!

“Ada ribuan Michael Jordan di luar sana yang tidak pernah memegang bola basket.” Ada banyak orang yang tepat di luar sana. Sering sekali orang-orang ini di luar dugaan kita. Belum tentu orang yang menarik penampilan fisiknya, yang pintar, atau yang aktif dan pergaulannya luas. Bahkan kemungkinan besar mereka bukanlah orang yang berpengalaman di bisnis MLM. Seperti Michael Jordan yang belum pernah memegang bola basket, begitulah orang-orang di luar sana yang belum pernah join MLM. Mungkin mereka masih negatif dengan MLM, tapi siapa tahu kali ini pikiran mereka akan terbuka dan akan menjadi salah satu leader Anda.

Siapa yang tahu? Saya sendiri sering salah. Pengalaman saya sendiri membuktikan itu. Siapa menyangka adik saya Yang pemalu, tidak mempunyai banyak teman dan tak berpengalaman bisnis bisa menjadi salah satu leader yang berprestasi. Siapa menyangka salah satu orang yang posturnya tidak meyakinkan dan cara berbicaranya juga tidak jelas bisa menjadi salah satu leader saya yang paling hebat. Bahkan banyak yang gagap ketika berbicara tapi ketekunan membuat mereka muncul sebagai leader hebat.

Anda akan sering salah jika menebak di awal. Jadi sponsori saja lebih banyak orang. Kita mencari orang yang tepat. Meskipun mempunyai ciri-ciri tertentu, tapi orang yang tepat baru menampakkan diri setelah beberapa saat mereka memutuskan aktif. Waktu yang akan menunjukkan siapa mereka. Seperti pepatah Cina mengatakan: “Kuda yang bagus baru kelihatan setelah berlarijarak jauh.” Yang bisa kita lakukan adalah sponsori orang-orang secara konsisten, kemudian perlengkapi mereka dan berilah mereka kesempatan

Ciri-Ciri Orang Yang Tepat

Di bab 16 mengenai Tiga Prinsip Abadi, bagian konsultasi, saya sudah membahas bahwa jika ada yang gagal di bisnis MLM, hal ini disebabkan salah satu dari tiga hal di bawah ini:

  1. Mereka tidak melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan, kurang banyak atau tidak konsisten
  2. Tidak bekerja sesuai sistem yang berlaku, tidak rendah hati untuk konsultasi dan mau diajar
  3. Masalah sikap dan karakter, tidak memperlakukan orang lain dengan baik.

Dari ketiga hal ini kita bisa menyusun tiga ciri-ciri orang yang tepat yaitu:

  1. Rajin dan konsisten
  2. Mau mengikuti sistem
  3. Memiliki sikap yang bagus

Inilah tiga ciri-ciri orang yang tepat. Ketiga-tiganya harus dipenuhi sekaligus. Tidak cukup hanya satu atau dua saja.

Contohnya Anda mensponsori orang yang penurut, mau mengikuti sistem, sikapnya juga bagus, tetapi presentasinya terlalu sedikit. Tentu saja yang seperti ini tidak bisa berharap mereka sukses juga. Demikian pula dengan seseorang yang rajin, konsisten, dan mau mengikuti sistem, akan tetapi memiliki sikap yang jelek dan tidak bisa menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Mereka pun sangat sulit untuk berhasil. Jadi orang yang tepat adalah yang memiliki ketiga ciri-ciri ini sekaligus

Seperti yang saya katakan tadi, ketiga ciri ini mungkin tidak terlihat di awal Anda merekrut mereka. Mungkin awalnya mereka rajin tetapi ngeyel dan tidak mau mengikuti sistem. Lama kelamaan, karena Anda terus mengarahkan mereka, akhirnya mereka mau masuk ke dalam sistem. Kemudian mereka berubah menjadi semakin baik dan semakin baik sehingga akhirnya mereka memenuhi ketiga ciri orang yang tepat. ltu sebabnya kita sponsori saja orang sebanyak-banyaknya, perlengkapi mereka dan berilah mereka kesempatan.

Begitulah cara bisnis ini dibangun.

Namun, jangan bergantung kepada beberapa orang yang Anda pikir adalah orang yang tepat, namun sesungguhnya bukan. Orang yang tepat itu ditemukan, bukan dibuat menjadi orang yang tepat. Bukan membuat orang menjadi leader, tapi mencari orang yang mau menjadi leader.

Jika Anda mensponsori beberapa orang lalu menunggu mereka aktif dan menjadi leader, maka Anda akan hilang bersama mereka. Bukan begitu caranya. Anda harus terus mensponsori orang baru. Kuncinya adalah terus mensponsori orang baru. Sampai kapan? Sampai Anda menemukan orang yang tepat dan freedom. Orang yang tepat biasanya tidak membuat Anda ragu. Jika Anda ragu, kemungkinan dia bukan orang yang tepat.

Ada leader yang hanya mensponsori orang di bulan-bulan pertama. Setelah itu, mereka tidak pernah mensponsori orang dan hanya membina tim aktif yang ada. Mereka pikir tim aktif ini calon leader, padahal hanya sekumpulan cheer leader yang sedikit bekerja dan tidak mengikuti sistem. Si leader terus mengeluh bahwa bisnisnya tidak jalan sambil mengomeli downline yang ada. Akan tetapi si leader tidak pernah mensponsori orang baru. Nah, leader semacam ini hanya menunggu tanggal hilang saja.

Cerita klasik di MLM yang cocok dengan ini adalah cerita tentang Nelayan Pencari Mutiara. Jika Anda seorang nelayan pencari mutiara yang berhasil mengumpulkan seember besar tiram mutiara. Lalu Anda duduk dan mengambil satu tiram, membukanya dan mendapati tiram tersebut tidak berisi mutiara. Apa yang Anda lakukan? Terus memegang tiram tersebut berhari-hari sambil berharap suatu waktu tiram tersebut tiba-tiba berisi mutiara? Tentu tidak. Anda akan membuang tiram yang kosong dan mengambil tiram kedua dan seterusnya sampai Anda menemukan tiram berisi mutiara.

Leader yang saya sebutkan tadi berbuat seperti itu. Terus memegang tiram kosong selama bertahun-tahun dan berharap ada mutiara di dalamnya. Ngomong-ngomong, banyak leader seperti itu. Hanya merekrut beberapa orang lalu menunggu bisnisnya berkembang. Hayo bangun! Ambil tiram kedua, ketiga, dan seterusnya. Jangan menggantungkan bisnis Anda kepada downline yang Anda rekrut. Jauh lebih mudah bekerja dengan orang yang tepat daripada membuat orang yang tidak mau menjadi mau. Teruslah mensponsori orang baru, perlengkapi mereka dan berilah mereka kesempatan.

BAB 36

Testing Time

Saya rasa istilah ”testing time” bukanlah sebuah istilah baku dalam bahasa inggris untuk menggambarkan makna dalam bab ini. Dulu saya sering mendengar dalam seminar-seminar maupun dalam CD audio pembelajaran MLM mengenai istilah ini. Testing time maksudnya masa ujian atau cobaan yang dihadapi para pelaku MLM.

Yang penting Anda mengerti yang saya maksudkan. Selalu ada ujian dalam kehidupan, apalagi berbisnis. Kita akan belajar dan naik kelas jika lulus dari ujian. Hanya bedanya, kalau di sekolah, kita belajar dulu baru ujian, sedangkan dalam kehidupan kita ujian dulu baru belajar. Jadi jangan kabur saat diuji, ya.

Ada empat tahap ujian di bisnis MLM. Setiap tahap dengan kesulitannya masing-masing.

Tahap 1: Sulit Merekrut Orang.

Di tahap ini banyak pemula yang layu sebelum berkemban€. Banyak yang hanya gagal mengundang saja sudah knock down. Kegagalan di tahap ini biasanya karena jumlah presentasi yang terlalu sedikit atau belum menguasai presentasi standar an follow up yang benar.

Tahap 2: Sulit Mendapatkan Orang Aktif.

Ditahap ini sudah berhasil merekrut orang, tetapi belum ada yang aktif sehingga mereka berpikir bisnis ini tidak berjalan. Kegagalan di tahap ini biasanya karena belum menguasai start up atau memulai orang baru. Pelajari lagi bab 27 tentang tarik ke dalam dan bab 30 tentang start up. Bisa juga, kegagalan karena jumlah orang yang direkrut memang belum banyak. Seharusnya rekrut lagi sebanyak-banyaknya. Pasti akan dapat yang mau aktif. Ingat permainan angka.

Tahap 3: Sulit Mendapatkan Leader.

Ini bisa menjadi masa yang membuat stres dan frustrasi. Satu per satu orang aktif mundur dan menghilang. Seperti pohon mangga, akan ada buah mangga yang berjatuhan, tetapi pada akhirnya buah terbaik akan bertahan di pohon. Baca bab 28 dan kuasai bekerja ke dalam. Dengan fokus bekerja ke dalam, Anda akan menemukan beberapa leader yang akan bertahan bersama Anda dan itu sudah cukup.

Tahap 4: Sulit Menghabiskan Uang Anda.

Maksudnya? Hahaha, karena uang masuk ke rekening Anda bertubi tubi walaupun anda sedang tidur. Di tahap ini, Anda sudah freedom. Anda sudah melewati testing time dan tinggal menikmati Jerih payah Anda.

Setiap pelaku MLM akan menghadapi testing time. Ada yang menghadapinya di saat awal, ada yang di pertengahan, dan ada juga yang di tahap akhir.

Di tahap mana pun Anda diuji, bertahanlah dan tingkatkan kinerja Anda sehingga mencapai tahap ke empat. Kalau sudah sakit-sakit dahulu, Anda harus selesaikan sampai freedom. Masak sakit-sakit dahulu, mati kemudian.

Setelah sekian lama berjuang, ada seorang leader yang akhirnya berhenti. Tetapi dia berdalih bahwa dia sudah berjuang dengan maksimal. Hei! Anda belum maksimal. Anda berhenti. Anda menyerah. Anda tidak lulus ujian.

Di bisnis ini tidak ada orang yang gagal, yang ada orang yang menyerah dan berhenti. Selama Anda tidak menyerah, Anda tak akan gagal. Jadi, teruslah berjuang di setiap tahap hingga Anda freedom.

Di tahap mana Anda diuji saat ini ?

BAB 37

Teknologi Vs Prinsip

Sekarang kita memasuki era digital dimana teknologi semakin maju dan hal ini sangat mempengaruhi dunia bisnis konvensional. Dunia bisnis mengalami shifting (bergeser) dari konvensional ke digital. Sebagian besar pengguna digital adalah kaum milenial yaitu mereka yang berumur di bawah tiga puluh tahun. Berapa banyak industri yang mati? Anda bisa googling dengan kata kunci “millennials kill”. Saat buku ini ditulis ada sekitar 70 industri yang terkubur karena pergeseran ini. Tentu saja angka ini bisa terus bertambah, bahkan secara biperbola disebutkan bahwa millennials kill everything. Nah, apakah hal ini berdampak kepada bisnis MLM?

Saya termasuk orang yang sangat penasaran dengan hal ini. Bahkan di tahun 2013 saya pernah mengeluarkan sebuah artikel mengenai “MLM Revolution”. Saya cuplik sebagian artikel ini di bawah:

“Dalam MLM Revolution, kita hanya melakukan presentasi kepada orang-orang yang sedang mencari sebuah peluang bisnis. Atau dengan kata lain orang yang sudah ada kebutuhan. Ada istilah “we are looking for someone who are looking”, kita mencari orang yang sedang mencari. Kita hay presentasi kepada orang yang sudah memiliki pola pikir yang benar mengenai bisnis MLM. Itulah target pasar kita. Tetapi bagaimana caranya menyeleksi prospek yang Demikian?. Dengan memanfaatkan teknologi internet

Setiap hari bahkan setiap menit ada jutaan orang yang mencari informasi melalui internet. Mereka mengetik kata kunci tertentu di mesin pencari seperti google, yahoo don sebagainya. Bahkan banyak yang aktif di media sosial seperti facebook, twitter don Jain-lain untuk mencari informasi. Banyak sekali yang mengetik kata kunci: “peluang bisnis” “penghasilan tambahan”, “cara jadi kaya” “MLM bagus”, “network marketing” dan banyak lagi. Kira-kira apa yang dicari orang-orang yang mengetik kata kunci tersebut? Mereka mencari sebuah peluang. Merekalah target pasar kita !

Bagaimana cara menemukan mereka? Upline Anda yang memahami MLM Revolution akan mengajarkan cara-cara memanfaatkan internet sehingga Anda bisa melakukan presentasi hanya kepada orang-orang yang mencari sebuah peluang.

Yang pasti dengan memanfaatkan internet dan menyeleksi prospek maka Anda akan lebih sedikit mengalami penolakan. Anda akan sukses di MLM dengan cara yang jauh, jauh, jauh lebih mudah. Menarik, bukan?”

Artikel ini saya tulis di tahun 2013. Saat itu, hal ini hanya sebatas ide yang menarik tapi tanpa kemampuan untuk membuat platform funneling system sama sekali. Saat buku ini ditulis tahun 2019, funneling system dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya merupakan hal yang umum. Banyak konsultan digital TT yang mampu membuatnya.

Ide dari funneling system adalah menyaring prospek menjadi hot prospect. Alat penyaringnya adalah sebuah Landing page yang berisi informasi yang bertujuan menarik target pasar. Makin menarik sebuah Landing page maka makin tepat target pasar yang kita dapatkan.

Oke, baiklah, saya tidak berniat membahas hal teknis ini panjang lebar. Toh saya bukan seorang ahli IT atau ahli digital marketing. Banyak yang jauh lebih jago dari saya. Saya yakin perkembangan teknologi akan semakin canggih. Ke depan akan ada sistem yang belum saya ketahui saat ini. Bahkan mungkin saja apa yang saya ketahui saat ini sudah ketinggalan. Intinya adalah funneling system {atau apa pun namanya) bertujuan untuk mendapatkan hot prospect yang bisa kita tawarkan produk atau bisnis kita.

Yang lebih relevan untuk dibahas adalah apa pengaruh kemajuan teknologi terhadap bisnis MLM? Apakah ini mengubah cara kita menjalankan bisnis MLM secara total? Apakah benar teknologi ini akan memberikan kemajuan dalam bisnis MLM sedahsyat tulisan saya tahun 2013? Apakah benar terjadi revolusi sehingga setiap orang yang memanfaatkan teknologi menjadi jauh lebih mudah sukses dibanding dulu?

Beberapa tahun belakangan saya mempunyau kesempatan menggunakan platform funneling system untuk mengembangkan sebuah MLM. Dengan alat digital ini kita bisa mendapatkan daftar nama orang-orang yang tidak kita kenal sebelumnya dan mereka bersedia ditemui untuk mendapatkan informasi lebih detail tentang MLM. Tetapi apakah hal ini membuat orang menjadi lebih mudah sukses di MLM? Ternyata tidak juga.

Digital marketing berbeda dengan MLM. Meskipun keduanya bertujuan menciptakan omzet dengan menjual produk, tetapi strateginya berbeda. Digital marketing yang sepenuhnya didukung teknologi menekankan penjualan produk dengan melakukan kegiatan pemasaran yang terintegrasi dan didukung berbagai saluran digital termasuk internet, digital advertising, TV, billboard, SMS, dan lain-lain. Sedangkan MLM menggunakan strategi membangun jaringan yang lebih menekankan membangun hubungan antar manusia secara tatap muka atau offline.

Jika Anda menjual produk dengan digital marketing, kemungkinan bisa mencetak omzet besar dalam waktu yang relatif singkat. Tetapi tidak ada jaminan omzet Anda akan tetap stabil karena loyalitas untuk produk dan sistem sangat rendah. Apabila terjadi masalah pada platform yang kita gunakan misalnya kebijakan yang suka berubah-ubah dari facebook, instagram atau pun google, omzet bisa tiba-tiba turun dengan drastis. Jika produk kita sudah tidak trending lagi atau ada kompetitor yang lebih hebat, omzet juga bisa turun drastis, Itulah digital marketing yang sangat sulit menciptakan omzet yang stabil.

Sebaliknya MLM adalah bisnis hubungan yang lebih mengandalkan tatap muka atau offline. Prinsip membangun MLM adalah membangun hubungan. Jika Anda berhasil membangun hubungan, maka jaringan Anda akan berkembang dan Anda akan menciptakan omzet yang stabil dan bahkan bisa berkembang seperti efek bola salju.

Tentu saja akan menarik jika MLM digabung dengan digital marketing. Namun, digital marketing hanya membantu sekitar dua puluh persen dari kegiatan membangun bisnis MLM. Begini saya jelaskan.

Bagaimana caranya orang mengembangkan jaringan di bisnis MLM sehingga jaringan menjadi besar dan makin besar? Kita sudah membahas bahwa ada lima langkah dalam membangun jaringan.

  1. Daftar Nama
  2. Membuat Janji
  3. Presentasi
  4. Follow Up
  5. Ikuti Sistem

Karena MLM sesungguhnya adalah bisnis offline, Anda bisa melakukan kelima langkah tersebut dan menjadi sangat sukses di MLM dengan offline. Sekali lagi, dengan offline tanpa bantuan teknologi sama sekali, Anda bisa menghasilkan income miliaran rupiah per bulan dari MLM. Hanya dengan lima langkah sederhana di atas. Ini sudah terbukti puluhan tahun, dari sejak tahun 1932 ketika MLM pertama, Wachter’s diperkenalkan di dunia.

Jika Anda ingin menggabungkan digital marketing dengan MLM, maka sistem digital seperti funneling system akan berperan membantu langkah satu sampai tiga, yaitu daftar nama, membuat janji, dan presentasi. Langkah follow up dan sistem yang merupakan langkah terpenting dalam membangun jaringan tidak bisa digantikan oleh sistem digital. Karena di sanalah kita membangun hubungan.

Ketika Anda membangun hubungan, bi-touch lebih penting dari hi-tech. Tatap muka jauh lebih penting dari sekadar zoom meeting, video conference, webinar, atau hanya chat melalui WA. The power of networking is one on one atau belly to belly. Tatap muka, My Man. Di situlah kita membangun hubungan.

Bagi seorang pemimpin di bisnis MLM, delapan puluh persen kegiatannya membangun bisnis adalah melalui follow UP dan sistem. Duplikasi untuk menghasilkan para pemimptn berkualitas terjadi di sana.

LIMA LANGKAH KERJA

  1. Daftar Nama

20% Bantuan Sistem Digital

  1. Membuat Janji
  2. Presentasi

80% Bisnis Anda Dibangun

  1. Follow Up
  2. Ikuti Sistem

Secanggih apa pun alat digital yang dipergunakan, hanya membantu dua puluh persen dari keseluruhan bisnis MLM yang kita bangun. Dari sana Anda akan mendapatkan prospek yang membeli produk atau bergabung menjadi member. Setelah itu, untuk mengembangkan member ini menjadi pemimpin, mau tak mau Anda harus membangun hubungan melalui langkah follow up dan sistem. Jadi meskipun teknologi makin maju, dasar-dasar membangun hubungan tidaklah berubah.

Dari buku Beach Money halaman 36, Jordan Adler mengingatkan kita: “Teknologi itu penting dan dapat menambah efisiensi proses mengembangkan dan mengelola organisasi. Namun dasar dari membangun hubungan tidak berubah.”

Jordan Adler mengatakan bahwa dirinya membangun bisnis MLM sejak masa sebelum munculnya internet dan dia membangun organisasi MLM yang sangat besar tanpa bantuan internet sama sekali. Saya sendiri mengenal banyak pemimpin bisnis MLM di Indonesia menjadi sangat sukses tanpa bantuan internet. Bahkan banyak diantara mereka yang gaptek sampai sekarang.

Tidak ada yang salah dengan teknologi. Silahkan digunakan sebagai alat bantu. Tapi berhati-hatilah jangan sampai Anda terlalu bergantung kepada teknologi untuk membangun bisnis MLM. Ingatlah bahwa MLM bukan digital marketing.

Buku Beach Money halaman 37 mengatakan: “Masalah terbesar mereka adalah bergantung terlalu banyak pada internet dan teknologi untuk membangun bisnis. Banyak yang benar-benar mengabaikan prinsip dasar perkembangan dan menukarnya dengan sistem otomatis yang didesain untuk mendapatkan orang dalam jumlah yang banyak. Mereka mengharapkan teknologi bekerja untuk mereka. Akhirnya mereka bingung menarik sekelompok wirausahawan yang loyal dan menjaga mereka dalam jangka panjang.”

Hingga saat ini di Indonesia, belum ada sebuah MLM atau seorang leader yang membuktikan dirinya mampu membangun sebuah bisnis MLM yang stabil hanya dengan sistem digital atau teknologi. Beberapa mengaku sebagai MLM digital, tetapi setelah Anda terjun di dalamnya, ternyata ujung-ujungnya menawarkan seminar atau workshop digital marketing.

Saya tetap penasaran suatu saat akan ada teknologi yang terbukti mampu membangun bisnis MLM yang stabil secara full digital. Sebelum itu terjadi, saya tetap menganggap MLM adalah bisnis hubungan dan teknologi hanya membantu. Teknologi bukanlah jalan pintas menuju sukses di bisnis MLM.

Jebakan Group WA

Bahkan, kita harus berhati-hati dengan beberapa teknologi Yang umum dipakai dan sepintas berguna namun bisa juga merugikan. Contohnya group WA. Banyak leader membuat Group WA dengan tujuan mempercepat pembagian informasi kepada member atau pun membahas masalah yang terjadi di dalam jaringan. Meskipun ada gunanya, tetapi group WA dengan semua member di dalamnya berpotensi menimbulkan crosslining.

Ketika sebuah group dibuat dan semua member bersemangat, group kelihatannya menyebarkan hal yang positif. Namun lama kelamaan, pasti ada anggota yang mulai loyo dan jarang memberikan komentar yang penuh semangat, sehingga ini bisa memberi dampak yang negatif kepada anggota lain. Apalagi kalau ada anggota yang left group ini akan semakin menurunkan semangat.

Pembahasan masalah- masalah yang terjadi di dalam group juga kurang tepat sehingga ini turut menyebarkan hal negatif. Belum lagi anggota lain bisa saling tukar menukar nomor kontak dengan crossline sehingga potensi crosslining yang terjadi semakin parah.

Karena itu, saya menyarankan leader untuk menggunakan channel telegram daripada group WA atau group telegram. Mengapa? Karena dengan channel telegram, informasi yang diberikan hanya satu arah saja, sehingga ini menutup komentar-komentar dari member sama sekali sehingga tidak memberi peluang terjadinya komentar yang negatif atau situasi lain yang menurunkan semangat. Bahkan di channel telegram sesama anggota tidak bisa melihat nomor kontak orang lain sehingga memperkecil peluang untuk crosslining.

Yang penting channel telegram ini berguna untuk menyampaikan informasi secara cepat kepada semua anggota. Jika masing-masing anggota mempunyai masalah sebaiknya dibahas dengan jalur pribadi (japri) kepada leader dan setelah masalah diselesaikan barulah dimasukkan oleh leader kedalam channel telegram sehingga seluruh anggota bisa belajar dari sana.

Selain menyampaikan informasi, tujuan kita menggunakan group WA atau telegram adalah membuat anggota bersemangat melalui komentar – komentar yang positif dari sesama anggota. Tetapi kita tidak bisa selalu mengendalikan semangat setiap anggota. Ada anggota yang awalnya bersemangat dan rajin memberi komentar tetapi lama kelamaan setelah turun semangatnya mulai jarang berkomentar. Hal demikian bisa membuat suasana kurang positif. Apalagi jika ada anggota yang tidak aktif dan meninggalkan group tersebut akan semakin merusak suasana. ltu semua terjadi di luar kendali kita. Inilah kemajuan teknologi yang harus kita waspadai jangan sampai menimbulkan kerugian.

Sebenarnya jika kita ingin membuat downline kita bersemangat dengan komentar-komentar yang positif tentang bisnis, ada satu alat yang paling tepat yang bisa kita gunakan. Tidak seperti group WA, alat ini sepenuhnya dalam kendali Anda dan bisa menularkan semangat dan keyakinan dengan cara yang paling efektif. Alat ini berasal dari zaman old school MLM dan masih efektif di era digital ini. Namanya pertemuan. Pertemuan offline. Are you kidding ? Para pemuja new school dan teknologi akan terhenyak dari kursinya. Mari kita bahas di bab berikutnya.

BAB 38

Menularkan Semangat Dan Keyakinan

Bagaimana dengan pertemuan offline di tengah-tengah dunia berteknologi tinggi dimana dengan smartphone di tangan seseorang bisa dengan mudah mengadakan zoom meeting, video conference, atau video call dengan orang di luar kota ?

Beberapa pemimpin MLM yang sudah kawakan belakangan sering mengeluh bahwa zaman sudah berubah. Di era digital, kata mereka cukup sulit mengundang orang ke pertemuan. Bahkan beberapa dengan yakin mengatakan bahwa sekarang adalah kematian MLM old school yang menekankan offline. Apakah benar demikian ?

Mari kita lihat apa pendapat Eric Worre, penulis buku Go Pro, mengenai hal ini. Halaman 116 buku Go Pro mengatakan; “Teknologi dapat menolong kita terhubung dengan banyak orang dengan cara yang semakin efisien, tapi tak ada yang bisa menggantikan interaksi tatap muka langsung.”

Wow, interaksi tatap muka langsung atau pertemuan offline tak tergantikan. Saya pribadi sangat setuju. Selama dua tahun terakhir, saya dan tim sering menggunakan zoom meeting maupun video conference, tetapi sepertinya ada yang kurang. Meskipun zoom meeting bermanfaat sampai taraf tertentu, tetapi hal ini tidak menggantikan pertemuan offline. Ada sesuatu yang kurang di online meeting, yaitu semangat. Semangat yang kita rasakan ketika mengikuti online meeting berbeda dengan pertemuan offline.

Tapi bagaimana dengan pendapat para pakar MLM yang sudah kawakan bahwa zaman sudah berubah dan sekarang makin sulit mengajak orang ke pertemuan? Bahkan mereka mengatakan bahwa pertemuan offline sebagai warisan MLM old school sudah mati dan tidak penting lagi. Simak lagi kata- kata Eric Worre di buku Go Pro halaman 116:”Beberapa orang berpendapat bahwa acara tujuan (pertemuan offline – red) adalah kematian dalam dunia teknologi baru dan banyak orang kini takkan mou pergi demi acara seperti ini. Yang saya bisa sampaikan kepada Anda, mereka yang berpendapat demikian bukan orang yang berpenghasilan besar dalam profesi kita.”

Pendapat demikian adalah pendapat orang yang belum sukses di bisnis MLM atau pendapat orang yang frustrasi atau kelelahan dalam mengumpulkan massa di pertemuan. Mungkin juga pendapat orang yang ingin mencari jalan pintas dan berasumsi pergeseran total juga terjadi di dunia MLM. Faktanya, leader MLM sukses saat ini masih menggunakan pertemuan offline untuk membangun bisnis mereka. Saya mengamati banyak MLM sukses saat ini masih sanggup mengumpulkan ribuan orang dalam satu pertemuan.

Kalau berbicara mengenai sulitnya mengajak orang ke pertemuan, zaman dulu ketika teknologi belum semaju sekarang juga tidak mudah mengajak orang ke pertemuan. Tahun 2002 saya bergabung dengan MLM pertama saya. Masih segar lalam ingatan saya, dari sepuluh orang yang saya undang ke pertemuan pertama hanya satu orang yang hadir padahal mereka yang saya undang adalah orang-orang yang respek kepada saya karena saya adalah klien mereka. Saya masih ingat mereka mengatakan: “Kalau Pak Suprato yang undang saya pasti akan datang. Masak Pak Suprato undang saya tidak datang?” Tapi mereka tidak datang.

Jadi saya sudah merasakan kesulitan mengundang orang ke pertemuan dari sejak tahun 2002, masa dimana teknologi belum semaju saat ini. Tetapi tetap saja kita bisa mengumpulkan ribuan orang dalam satu seminar. Semua hanya masalah angka. Jika Anda mengundang sepuluh orang maka yang hadir dua atau tiga orang. Jangan mengkambinghitamkan pertemuan offline untuk kesulitan yang kita hadapi. Memang jika Anda membandingkan antara mengundang orang ke pertemuan offline dengan mengundang orang untuk zoom meeting tentu lebih sulit mengundang ke pertemuan offline. Tentu saja, karena untuk zoom meeting mereka bisa lakukan sambil duduk santai di rumah. Tetapi ingatlah bahwa pertemuan tatap muka tak tergantikan. Pertemuan adalah sarana untuk menularkan semangat dan keyakinan.

Saya mengutip buku The Out of Town Expert With The Briefcase dari Doug Wead, mantan penasihat Presiden Amerika Serikat yang pernah menjadi top leader sebuah MLM, di halaman 38 mengatakan “Saya lebih senang memiliki Sepuluh distributor yang hadir di pertemuan daripada seratus distributor yang hanya diam di rumah.”

Mengapa penting memiliki distributor yang hadir di pertemuan? Tujuan kita di bisnis MLM adalah menemukan orang yang yakin dan bersemangat dengan bisnis dan mau memberikan komitmen lebih. Dengan kata lain, kita ingin menemukan orang yang mau menjadi leader. Nah, leader itu munculnya di pertemuan, bukan di rumah.

Magic Moment

Manusia terinspirasi oleh sesama manusia, bukan oleh produk. Tidak ada yang setelah join dan menggunakan produk lalu membuat keputusan: “Saya ingin menjadi Diamond (peringkat bisnis) karena produk ini bagus sekali” Para distributor MLM mengambil keputusan untuk sukses karena melihat orang lain sukses. Mereka terinspirasi oleh kesuksesan orang lain yang memiliki persamaan secara latar belakang atau impian. Mereka mengambil keputusan penting tersebut di pertemuan. Ini yang disebut magic moment.

Mengenai magic moment, tak seorang pun yang bisa menciptakan ini secara sengaja. Setiap orang mempunyai keunikan tersendiri mengenai magic moment yang akan menggerakkan dia.

Saya mempunyai seorang sahabat yang bergabung tapi tidak aktif selama enam bulan. Saya tidak tahu bagaimana caranya membuat dia klik dan aktif. Untunglah dia masih mau menghadiri seminar bisnis setiap dua bulan sekali. Pada seminar yang ketiga yang dia ikuti dia mendapatkan magic moment.

Saya masih ingat sepulangnya dari seminar tersebut, dia menepuk pundak saya dan mengatakan, “Begitu seharusnya bisnis, tidak hanya berguna untuk diri kita sendiri. Tetapi bisa untuk menolong orang lain.” Ternyata sahabat saya ini terinspirasi oleh pembicara seminar tersebut yang menceritakan bagaimana kesuksesannya dipergunakan untuk mendirikan panti asuhan dan panti sosial untuk membantu orang-orang lain. Itulah magic moment bagi sahabat saya, bisnis ini bisa menolong orang. Sejak itu sahabat saya tersebut aktif dan akhirnya dia menjadi salah satu leader hebat di bisnis saya.

Ada satu lagi kisah nyata mengenai magic moment di pertemuan. Waktu itu saya membantu dua orang mahasiswa membangun bisnisnya. Tetapi kedua orang mahasiswa ini hanya aktif jika saya membantu mereka. Jika tidak saya bantu mereka juga diam saja.

Akhirnya mereka saya undang ke seminar. Pada penghujung acara, pembicara seminar membawa ibunya naik ke atas panggung dan mengatakan kalau dia membangun bisnis ini untuk membahagiakan lbunya. Ternyata itu adalah magic moment bagi kedua orang mahasiswa tersebut.

Mereka meminta waktu saya bertemu keesokan harinya dan di depan saya mereka dengan mata berkaca-kaca mengatakan bahwa mereka baru sadar kalau impian mereka yang sebenarnya adalah untuk membahagiakan ibu mereka. Mereka terinspirasi oleh pemblcara dalam seminar tersebut. Sejak itu, mereka aktif menjalankan bisnis meskipun tidak dibantu dan dari kedua mahasiswa tersebut lahir salah satu leader sukses. Itulah keajaiban yang muncul dari sebuah pertemuan.

Pertemuan adalah showroom dari bisnis MLM. Tempat menularkan semangat dan keyakinan sehingga membantu orang mengambil keputusan penting di bisnis MLM. Anda bisa merekrut seseorang tanpa pertemuan. Anda bisa membuat dia aktif tanpa pertemuan. Tetapi Anda hanya bisa membuat dia menjadi seorang leader jika dia hadir di pertemuan.

Misalnya Anda ingin membeli mobil BMW. Lalu seorang sales mobil menelpon Anda dan menawarkan sebuah mobil BMW persis seperti yang Anda inginkan dengan diskon 50% Apakah Anda langsung percaya dan mentransfer sejumlah uang untuk Down Payment? Kemungkinan besar tidak. Jadi apa yang Anda lakukan ? Anda akan datang ke showroom mobit dan kemudian mengecek dan bila perlu melakukan test drive untuk memastikan bahwa mobil itu asli. Mobil yang dipajang di showroom akan meyakinkan Anda sehingga Anda berani bertindak dengan serius.

Demikian pula ketika Anda menawarkan bisnis MLM kepada prospek. Anda bisa membuat prospek join tanpa pertemuan. Anda bisa membuat dia aktif tanpa pertemuan. Akan tetapi Anda tidak bisa membuat dia menjadi /eadertanpa pertemuan. Oleh karena itu, Anda harus memastikan mereka hadir di pertemuan dan mendapatkan magic momentnya. Pertemuan adalah showroom bisnis MLM yang menularkan semangat dan keyakinan sehingga orang mengambil keputusan untuk menjadi seorang leader.

Mengapa pertemuan bisa menularkan semangat dan keyakinan? Ketika Anda berbicara one on one, orang berpikir, “Anda bisa membohongi satu orang dengan mudahnya. “Ketika Anda berbicara kepada beberapa orang, orang berpikir, “Anda bisa membohongi beberapa orang.” Ketika Anda berbicara melalui Zoom Meeting Atau Video Conference, orang berpikir, ”Anda bisa membohongi orang jika tidak bertatap muka langsung.”

Tetapi jika Anda berbicara kepada ratusan hingga ribuan orang di dalam suatu acara pertemuan offline, pertemuan tatap muka langsung, orang akan berpikir, “Sulit untuk berbohong kepada begitu banyak orang secara tatap muka. Hal ini membuat bobot perkataan Anda di pertemuan lebih mudah diterima sebagai sebuah kebenaran. Alam bawah sadar mereka yang hadir di pertemuan akan diyakinkan oleh semua peristiwa yang terjadi di pertemuan.

Apalagi didukung oleh semangat dari ratusan hingga ribuan orang di dalam pertemuan akan menciptakan aura positif yang akan menginspirasi seseorang untuk mengambil keputusan. Apabila sekelompok orang berkumpul dan mereka berbagi keyakinan yang sama, tujuan yang terfokus, dan pengalaman bersama, maka emosi yang dihasilkan tidak tergantikan.

ltulah sebabnya pertemuan adalah alat terbaik untuk menularkan semangat dan keyakinan melebihi segala macam pertemuan online, materi audio, video, buku dan lain-lain. Sulit membangun sebuah bisnis yang stabil dan berharap semua anggota tim mampu menjaga semangat secara terus menerus tanpa pertemuan.

Pertemuan adalah alat duplikasi yang sangat ampuh. Betapa sulitnya menjadi motivator yang bisa menggerakkan seseorang untuk bertindak. Betapa sulitnya meyakinkan orang sehingga mereka mengambil keputusan serius. Betapa sulitnya mengubah pola pikir seseorang, terlebih jika Anda memiliki latar belakang yang berbeda dengan orang tersebut. Contohnya seorang mahasiswa tentu saja kesulitan untuk meyakinkan seorang manager dan seorang ibu rumah tangga sulit untuk mengubah pola pikir seorang pengusaha. Betapa sulitnya menjadi motivator.

Jauh lebih mudah menjadi seorang promotor atau orang yang jago promosi. Secara alami setiap dari kita sudah terbiasa mempromosikan segala sesuatu. Misalnya mempromosikan film yang kita tonton, buku yang kita baca, maupun makanan yang kita makan. Menjadi promotor lebih mudah diduplikasi. Jadi untuk menjadi seorang pebisnis MLM Yang sukses, Anda cukup menguasai cara mempromosikan alat-alat yang digunakan, salah satu yang terpentng adalah pertemuan.

Promosikan pertemuan dan undanglah sebanyak mungkin orang untuk hadir disana. Biarkan pertemuan yang menjalankan fungsinya untuk meyakinkan, menularkan semangat, dan mengubah pola pikir sehingga Anda akan mendapatkan seorang downline yang mengambil keputusan untuk menjadi leader. Anda dan saya tidak bisa melakukannya, tetapi pertemuan bisa.

Tentu saja tidak semua orang akan cocok dengan pertemuan MLM. Ada beberapa jenis pertemuan MLM seperti seminar atau acara-acara weekend yang bersyarat diadakan dengan suara musik yang cukup keras dan penuh dengan sorak-sorai peserta. Bagi orang dengan kepribadian introvert seperti saya, terus terang kurang nyaman di dalam suasana seperti ini.

Saya masih ingat dengan seminar MLM pertama yang saya ikuti. Sungguh tidak nyaman dengan musik dan sorak- sorainya. Tetapi yang membuat saya terkesan adalah orang- orang di atas panggung yang berbagi pengalaman kesuksesan meskipun mereka menghadapi berbagai hambatan. Jug berbagai kisah mempesona tentang gaya hidup dan imbalan yang mereka peroleh setelah mencapai kesuksesan. Hal itu menginspirasi saya dan membuat saya yakin bahwa saya juga bisa dan keyakinan ini mendorong segalanya.

Jika kita percaya bahwa bisnis ini akan berhasil, kita akan mendapat energi untuk mempengaruhi orang mengikuti kita. Jika kita bimbang, ragu, dan negatif, maka kita tidak akan efektif memimpin orang lain, serta akan cepat kehilangan energi. Jadi manfaat utama hadir di pertemuan adalah untuk membangun visi dan keyakinan bahwa bisnis ini bisa dijalankan, dan bahwa banyak orang dengan berbagai latar belakang bisa melakukannya.

Saya bersyukur hadir di seminar MLM pertama saya dan mendapatkan visi dan keyakinan tersebut sehingga melahirkan komitmen untuk bekerja keras dan keluar dari zona nyaman. Karena kerja keras itu, dua tahun kemudian saya mendapatkan freedom saya. Sungguh pertemuan yang tak ternilai bagi saya.

Ya, tidak semua orang akan cocok dengan pertemuan MLM. Kita sudah membahas mengenai orang yang tepat dengan tiga cirinya. Sama seperti alat lainnya, pertemuan MLM sesungguhnya adalah alat seleksi yang bisa Anda pergunakan untuk menemukan orang yang tepat. Selama karier saya belasan tahun di MLM, saya sudah mengundang ribuan orang untuk menghadiri pertemuan. Sebagian dari mereka tidak bereaksi dengan pertemuan tersebut. Sebagian lagi bersemangat setefah menghadiri pertemuan, bekerja, kehilangan semangat dan berhenti dari bisnis. Tapi sebagian kecil terinspirasi dan menjadi leader hebat yang telah membawa puluhan ribu orang ke dalam jaringan.

Kita hanya membutuhkan sedikit orang yang memutuskan untuk serius menjadi leader. Jadi meskipun sebagian tidak cocok di pertemuan, tetapi pertemuan telah menjalankan fungsinya melipatgandakan bisnis saya. Pertemuan adalah alat seleksi. Jika ada yang berkomentar negatif tentang suatu pertemuan, itu adalah pendapat pribadi dia. Tidak semuanya sama. Akan ada orang yang mendapatkan magic moment di pertemuan yang sama dan kemudian berkembang menjadi leader.

Sikap positif terhadap pertemuan sangat penting. Terutama pertemuan presentasi umum yang dilakukan setiap minggu. Jika Anda seorang Core, tentu saja Anda Selalu hadir di pertemuan mingguan tersebut. Tetapi ada beberapa member aktif dan calon Core yang tidak konsisten ntuk menghadirinya. Mereka komplain bahwa pertemuan mingguan sangat membosankan karena topiknya itu-itu saja.

Pertemuan mingguan adalah pertemuan untuk perekrutan member baru sehingga isinya memang hanya presentasi standar. Mengapa ada yang bosan? Karena mereka tidak mengundang prospek baru untuk hadir. Tujuan pertemuan mingguan adalah untuk merekrut member baru. Jadi, jika kita hadir tanpa membawa prospek, kemungkinan besar akan merasa bosan. Tetapi jika kita membawa prospek ke pertemuan mingguan, dijamin kita akan bersemangat mengikuti acara karena kita melihat presentasi dari kacamata seorang prospek.

Memang perlu mengerahkan diri untuk hadir di pertemuan mingguan karena bersifat rutin. Anggap saja Anda ngantor di pertemuan mingguan sekali seminggu. Jika Anda bekerja kantoran, hampir setiap hari Anda melakukan meeting, benar tidak? Bahkan Anda melakukan beberapa meeting dalam sehari untuk active income sebagai pegawai. Masak demi passive income dan impian, Anda keberatan untuk meeting di pertemuan mingguan hanya sekali seminggu ?

Jangan membuat jadwal kegiatan apa pun pada saat yang bersamaan dengan pertemuan mingguan atau pertemuan lainnya. Ada beberapa leader yang membuat janji presentasi one on one dengan prospek atau melakukan follow up pada jadwaJ yang sama dengan pertemuan.Jika Anda melakukannya, berarti Anda menganggap pertemuan hal yang tidak penting. Jangan heran jika sikap ini akan terduplikasi kepada seluruh jaringan Anda.

Hindari jebakan manajemen dengan memerintahkan tim Anda hadir di pertemuan tetapi Anda sendiri tidak hadir. Yang paling penting, pastikan Anda sendiri hadir arena Anda adalah pemimpin, bukan manager. Pemimpin itu melakukan apa yang dia katakan, bukan sekadar memerintah orang lain melakukannya.

Ingatlah hukum duplikasi. Semua yang anda lakukan akan ditiru. Jika Anda mengajak tim Anda hadir di pertemuan tetapi Anda sendiri tidak hadir dengan berbagai alasan, maka next time, tim Anda juga hanya mengundang orang tapi mereka sendiri tidak hadir. Akhirnya seluruh tim Anda hanya mengundang tapi semuanya tidak hadir.

Mungkin ada yang berpendapat nanti saja hadir ke pertemuan jika jaringan sudah besar. Nah, kita tidak akan tahu seberapa pentingnya pertemuan sampai jaringan kita besar. Tapi ironisnya, jaringan kita tidak akan besar jika kita sendiri tidak hadir di pertemuan. Sungguh aneh jika seorang petani ingin panen dulu baru menanam, atau seseorang yang ingin diwisuda menjadi dokter dulu baru kuliah. Begitulah jika Anda ingin jaringan Anda besar dulu baru Anda hadir ke pertemuan. Tidak nyambung.

Pertemuan-pertemuan di MLM dirancang untuk Anda membangun bisnis. Ada pertemuan umum yang bisa dihadiri siapa saja tanpa syarat dan ada pertemuan bersyarat yang hanya bisa dihadiri member dengan syarat tertentu. Gunakan pertemuan untuk membangun bisnis. Aturannya adalah: Selalu hadir di pertemuan umum dan kejar pertemuan bersyarat.

Jenis pertemuan umum adalah:

  • Pertemuan presentasi umum yang dilakukan setiap minggu
  • Seminar bisnis dua atau tiga bulan sekali

Jenis pertemuan bersyarat antara lain:

  • Pelatihan untuk member minimal sebulan sekali, syarat member
  • Pelatihan khusus 15 Planner sebulan sekali, syarat member minimal 15 kali presentasi per bulan
  • Pertemuan Weekend khusus member dengan syarat tertentu, misalnya member Core atau Pemimpin Core.

Sebagai Core, kita harus menghadiri semua pertemuan. Pertemuan terpenting adalah pertemuan yang tidak Anda hadiri. Artinya semua pertemuan penting. Jika Anda konsisten menghadiri setiap pertemuan dan mengajak tim untuk hadir, maka bisnis Anda akan mencapai momentum dan berlipat ganda karena sistem bekerja di pertemuan.

Jika Anda berusaha untuk hadir di pertemuan bersyarat yang lebih kecil, lebih kecil lagi, dan lebih kecil lagi. Maka, bisnis Anda akan berkembang semakin besar, semakin besar, dan semakin besar.

BAB 39

Empat Tipe Kepribadian

Jika Anda mengetahui kepribadian seseorang, Anda akan dibantu untuk menjalin hubungan yang lebih efektif dengan orang tersebut karena setiap tipe kepribadian membutuhkan pendekatan yang berbeda. Ada berbagai cara mengklasifikasi kepribadian seseorang. Saya suka dengan metoda yang diperkenalkan oleh Florence Littauer dalam buku Personality Plus.

Metoda ini sangat sederhana dengan membagi manusia menjadi empat tipe kepribadian yaitu sanguinis, melankolis, koleris dan plegmatis. Apa saja perbedaan setiap tipe termasuk kelebihan dan kekurangan masing-masing?

Sanguinis

Tipe sanguinis adalah kepribadian yang bersifat ekstrover artinya terbuka dan senang berkelompok. Mereka menyukai kesenangan dan suka bersama dengan orang-orang lain. Orang bertipe sanguinis mempunyai selera humor yang sangat tinggi, optimis, bersemangat dan spontan. Mereka selalu menghidupkan percakapan dan membuat suasana meriah.

Cara mengenali orang bertipe sanguinis paling gampang, karena mereka tidak pernah diam, suka berbicara dan bercerita di dalam kelompok. Suasana menjadi meriah jika ada orang bertipe sanguinis dalam kelompok. Mereka juga termasuk orang-orang yang lugu dan polos, karena kadang-kadang masih memunculkan sifat kekanak-kanakan. Tipe sanguinis paling gampang akrab dengan orang lain dan menjadi teman yang menyenangkan. Tipe sanguinis kaya akan ide, kreat1f dan selalu bersikap optimis.

Tetapi kelemahan tipe sanguinis adalah kurangnya perencanaan dan disiplin. Mereka senang berbicara tapi sedikit mempraktekkan. Mereka juga pelupa dan kurang terorganisasi dengan baik. Kelemahan lain dari tipe sanguinis adalah mereka gampang bosan dan tidak konsisten.

Kesimpulannya, orang sanguinis adalah orang yang ekstrover, pembicara, dan optimis.

Melankolis

Jika tipe sanguinis bersifat ekstrover, maka tipe melankolis bersifat introver yaitu tertutup dan lebih senang menyendiri. Jika sanguinis suka berbicara maka melankolis senang berpikir secara mendalam. Tipe melankolis hampir berlawanan dengan sanguinis. Jika sanguinis kurang dalam perencanaan maka melankolis adalah perencana yang sempurna. Jika sanguinis optimis maka melankolis pesimis.

Mengapa melankolis bersikap pesimis? Karena mereka sangat berhati-hati dalam menganalisa sebuah proyek atau pekerjaan dengan mempertimbangkan berbagai sisi negatif, sehingga hasilnya malah pemikiran yang cenderung Pesimis. Tipe melankolis sangat menyukai detail dan senang menganalisa sebuah persoalan secara mendalam, sesuatu yang tidak disukai para sanguinis. Mereka sangat menyukai data yang akurat, grafik, diagram, dan angka-angka.

Orang-orang melankolis sangat serius dalam menetapkan tujuan jangka panjang dan disiplin melakukan pekerjaan �ang membantu mereka mencapai tujuan tersebut.

Namun, tipe melankolis gampang tertekan oleh hal- hal yang sepele. lni disebabkan karena mereka ingin semua pekerjaan mereka sempurna dan idealis. Setiap melakukan sebuah pekerjaan, tipe melankolis ingin menyelesaikannya dengan sebaik mungkin dengan standar yang tinggi. Bukan secepat apa dia selesaikan tetapi yang penting sebagus apa itu diselesaikan.

Orang melankolis adalah pengorganisasi yang baik, mereka pintar menata ruang kerja atau kamar mereka dengan tertib dan rapi, hal ini adalah kebalikan dari orang sanguinis yang cenderung berantakan. Tetapi gaya berbicara orang melankolis cederung membosankan, kurang menarik, dan bertele-tele. Sangat kontras dengan orang sanguinis yang pintar dan menarik dalam bercerita.

Jika tipe sanguinis adalah orang yang mudah memaafkan, maka tipe melankolis cenderung pendendam dan sulit memaafkan. Tipe melankolis juga sangat efisien dalam hal keuangan, Mereka cenderung hemat dibandingkan tipe Sanguinis yang lebih boros.

Kesimpulannya, orang melankolis adalah orang yang Introvert, pemikir dan pesimis.

Koleris

Tipe koleris sama dengan tipe sanguinis yaitu bersifat ekstrover, artinya sama-sama optimis, terbuka dan senang bergaul. Walaupun senang bergaul, tetapi orang koleris tidak seperti sangunis, mereka tidak membutuhkan teman. Orang koleris adalah orang yang percaya diri dan senang memimpin. Mereka memiliki karakter yang sangat kuat dan memiliki keyakinan bahwa di bawah kepemimpinan mereka semua masalah bisa diselesaikan. Rasa percaya diri mereka sangat tinggi.

Orang koleris memiliki persamaan dengan tipe melankolis dalam hal pengorganisasi yang baik dan berorientasi pada tujuan. Tetapi orang koleris mempunyai kelebihan dalam hal waktu, mereka ingin segala sesuatu diselesaikan dengan cepat. Orang koleris tidak suka membuang-buang waktu. Mereka tidak sesabar melankolis. Itu sebabnya gabungan tipe koleris dan melankolis adalah pekerja yang sempurna. Hasil pekerjaan mereka pasti cepat dan sempurna.

Orang koleris adalah orang yang menyukai tantangan. Katakanlah kepada orang koleris bahwa pekerjaan tersebut mustahil dikerjakan maka mereka akan semakin tertantang untuk menyelesaikannya. Di bawah keadaan darurat, orang koleris akan muncul untuk memimpin dan memberikan arahan yang dibutuhkan karena mereka cepat dalam mengambil keputusan.

Orang koleris kadang terlalu percaya diri sehingga kadang-kadang cenderung merendahkan atau menyinggung orang lain. Mereka suka berbicara blak-blakan secara terbuka dan sering kali menyakiti hati orang lain. Orang koleris mudah sekali terjebak menjadi sombong dan keras kepala dengan menganggap dirinya selalu benar.

Kesimpulannya orang koleris adalah orang yang ekstrover, pelaku, dan optimis.

Plegmatis

Tipe plegmatis termasuk bersifat introver yang tertutup. Tetapi mereka mudah diajak bergaul karena mempunyai sifat rendah hati dan mudah menyesuaikan diri. Mereka memiliki pembawaan yang pendiam dan tenang. Tipe plegmatis mengejar perdamaian dengan semua pihak dan tidak suka menyinggung orang lain. Mereka sangat menghargai perasaan orang lain. Boleh dibilang tipe plegmatis memiliki people skill yang sangat menonjol. Mereka mempunyai kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain secara sangat efektif. Mereka adalah tipe penurut dan baik hati. Kehadiran orang plegmatis di sekeliling kita menciptakan suasana yang tenang dan damai.

Tuhan menciptakan orang plegmatis sebagai orang istimewa yang akan memberikan kestabilan dan keseimbangan bagi emosi tiga tipe lain. Orang plegmatis akan meredakan rencana gila-gilaan orang sanguinis. Orang plegmatis tidak terlalu terkesan dengan keputusan cemerlang orang koleris dan tidak menganggap terlalu serius rencana rumit orang melankolis. Plegmatis benar-benar menjadi penyeimbang ketiga tipe lainnya. Orang plegmatis adalah orang yang paling mudah diajak bergaul karena mudah menyesuaikan diri, rendah hati, tidak suka memaksa, dan pendengar yang baik.

Orang plegmatis sangat sabar tetapi kadang kesabaran tu membuat mereka terlihat malas. Ya, kelemahan plegmatis adalah cenderung malas dan bergerak terlalu lamban. Mungkin ini disebabkan karena orang plegmatis bersikap pasrah dan ikhlas menerima keadaan. Cepat merasa puas dan bahagia di bawah keadaan apa pun. Seolah-olah hidup tanpa ambisi. Kelemahan lain dari orang plegmatis adalah sulit mengambil keputusan.

Salah satu kelebihan orang plegmatis yang mengagumkan adalah kemampuannya untuk tetap tenang dalam keadaan darurat. Jika angin badai tiba-tiba menerjang, sanguinis akan menjerit, melankolis memberontak, koleris berlari, namun plegmatis akan tetap tenang. Dia akan mundur dan menunggu sesaat, kemudian bergerak diam-diam menuju arah yang benar, Itulah ketenangan yang mengagumkan dari seorang plegmatis.

Kesimpulannya, orang plegmatis adalah orang yang introver, pengamat dan pesimis.

Tips Menjalin Hubungan

Beberapa hal yang perlu diingat jika Anda berhubungan dengan orang bertipe sanguinis. Mereka tidak suka dengan detail dan kerumitan, karena itu, sederhanakan penjelasan atau presentasi Anda. Karena mereka senang bersenang-senang, ciptakan suasana yang fun. Jika berbicara kepada mereka, intonasi suara perlu lebih antusias dan bersemangat. Gunakan ilustrasi dengan tangan dan bahasa tubuh yang tepat. Jadilah pendengar yang baik karena mereka senang bercerita.

Tips berhubungan dengan kaum melankolis. Mereka menyukai data yang akurat, jadi berikan bukti dan data yang lengkap kepada mereka. Berikan kesempatan kepada mereka untuk menyampaikan isi hati mereka secara total dan jangan dipotong. Berikan kesempatan kepada mereka untuk berpikir dalam hening karena mereka memang tipe pemikir. Karena mereka sangat sensitif, bersikaplah yang sopan dan berhati hati dengan apa yang Anda ucapkan agar jangan menyinggung mereka. Karena melankolis hampir selalu bersikap pesimis dan negatif, hargai perasaan mereka dan bantulah mereka untuk melihat dengan lebih positif.

Tips berhubungan dengan orang bertipe koleris. Mereka senang dipuji, karena itu berikan pujian yang tulus. Mereka hampir selalu merasa benar, karena itu, jangan pernah berdebat dengan mereka. Berikan kesempatan kepada orang koleris untuk berbicara menyampaikan ide mereka secara tuntas tanpa dipotong. Mereka senang dengan keterusterangan dan tindakan yang cepat. Karena itu, bersikaplah yang tegas dan jangan berlambat-lambat dan penuh keraguan dengan mereka.

Tips menjalin hubungan dengan kaum plegmatis. Mereka sering penuh keraguan dan sulit membuat keputusan, karena itu perlu lebih tegas mendukung atau pun membantu mereka membuat keputusan. Berikanlah persahabatan yang tulus karena hal itu sangat bernilai bagi mereka. Mereka adalah pecinta damai, karena itu jangan membahas hal-hal yang bisa mengarah ke konflik.

Pengembangan Diri

Setiap tipe memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Setiap orang sering kali merupakan gabungan dari beberapa tipe. Misalnya ada orang yang bertipe dominan melankolis koleris, atau sanguinis plegmatis. Untuk mengetahui tipe kepribadian Anda, gunakan Test Uji Kepribadian yang terdapat di bagian Lampiran buku ini.

Yang dimaksud dengan pengembangan diri adalah bagaimana caranya, Anda menonjolkan kelebihan dari tipe kepribadian Anda dan menjaga agar kelemahannya bisa dihilangkan sedikit demi sedikit, contohnya: orang yang plegmatis bisa tetap menonjolkan sifat rendah hati, mudah menyesuaikan diri, mudah bergaul, sabar, dan pembawaan Yang tenang. Tetap disisi lain berusaha mengatasi kelemahan seorang plegmatis yaitu terlalu lambat, kurangnya ambisi, malas dan sulit mengambil keputusan. Seorang plegmatis mungkin akan mencari atau lebih tepat menggali apa impian atau hasrat membara di dalam dirinya sehingga ambisinya sedikit ditingkatkan dan kerajinan dan disiplin bisa meningkat juga.

Orang melankolis bisa mempertahankan kelebihannya dibidang pengorganisasian yang rapt, perencanaan yang baik, dan keinginan untuk menyelesaikan pekerjaan secara sempurna atau idealis. Tetapi mewaspadai kelemahaannya misalnya gampang tertekan, bersifat negatif atau pesimis. Caranya terus memaksa diri untuk bersikap positif, ingatlah bahwa tidak ada orang yang suka orang yang berwajah suram, jadi paksa diri untuk lebih bergembira dan sedikit rileks di saat sulit. Daripada bersikap pesimis dan bertanya: “Bagaimana kalau gagal?” lebih baik diganti dengan pertanyaan “Bagaimana kalau berhasil?”. Hal ini akan membantu Anda menjadi pribadi yang lebih optimis.

Orang sanguinis bisa mempertahankan sikap optimis, kreatif, gembira, dan kesanggupannya untuk menghidupkan percakapan. Tetapi mewaspadai agar jangan terlalu mendominasi percakapan dengan belajar untuk menjadi pendengar juga. Waspadai juga sifat bosan yang mudah muncul dan memaksa diri untuk disiplin dan konsisten. Belajar untuk membuat perencanaan dan pengorganisasian diri yang lebih baik dengan cara membuat catatan kegiatan yang lebih detail.

Orang koleris bisa mempertahankan rasa percaya diri, kemampuan memimpin, mengambil keputusan, dan bekerja dengan orientasi hasil yang menjadi kelebihannya. Tetapi waspadai apa yang menjadi kelemahan orang koIeris yaitu cenderung menjadi sombong. Oleh sebab itu orang koleris harus terus memupuk sifat rendah hati. Sadari bahwa tak ada yang sempurna di dunia ini dan orang koleris juga bisa salah. Orang koleris juga perlu berhati-hati dengan apa yang dikatakan. Ingatlah peribahasa “Mulutmu adalah harimaumu”. Jangan sampai kata-kata kita menyinggung orang lain. Jangan terlalu blak-blakkan dalam berbicara. Jaga perasaan orang lain.

Tidak ada yang lebih hebat antara satu tipe dengan tipe lainnya. Semua punya kelebihan dan kelemahan masing- masing. Yang penting apa pun tipe kepribadian Anda, berusahalah untuk terus mengasah kelebihan yang kita miliki dan menjaga agar kelemahannya bisa dikurangi sedikit demi sedikit.

Tapi kalau boleh saya menyimpulkan berdasarkan pengalaman saya di dunia MLM, orang yang bertipe koleris jika bisa meningkatkan people skill-nya menjadi seperti orang plegmatis maka orang ini akan menjadi superstar di dunia MLM. Gabungan antara ambisi kepribadian seorang koleris dan seni menjalin hubungan seorang plegmatis sangat luar biasa jika diterapkan di bisnis MLM.

Tapi sekali lagi, semua tipe mempunyai peluang untuk Sukses asalkan mau mengembangkan dirinya terus menerus.

BAB 40

Pertemanan di Atas Bisnis

Bab ini adalah tentang hal yang meresahkan saya di MLM. Ini tentang pertemanan dan bisnis. Topik ini cukup emosional bagi saya karena saya mempunyai cukup banyak pengalaman mengenai hal ini.

Di MLM saya yang pertama, kami diajarkan tentang betapa pentingnya loyalitas. Pandangan saya tidak pernah berubah mengenai ini. Anda bisa membaca bab tentang loyalitas di buku ini (bab 4 – Loyalitas – Kacamata Kuda). Loyalitas adalah salah satu kualitas kepemimpinan. Namun, loyalitas yang berlebihan kepada perusahaan MLM yang kita jalankan bisa membuat seseorang bersikap fanatik. Mereka membela perusahaan MLM tersebut sama seperti mereka membela agama atau pernikahan mereka.

Yang saya bahas di sini adalah loyalitas terhadap bisnis, bukan agama atau pasangan hidup. Tapi harus diakui banyak pelaku MLM termasuk saya pada sembilan tahun pertama pengalaman saya di MLM diajarkan bahwa loyalitas kepada bisnis MLM itu sama seperti loyalitas pada agama dan pernikahan Anda. Ajaran ini menghasilkan orang-orang yang fanatik dan mencap member yang pindah MLM sebagai “Penghianat!”, termasuk saya.

Pernah beberapa kejadian ada downline yang pindah MLM itu membuat kami menganggapnya sebagai pengkhianat dan musuh. Sungguh berlebihan. Tetapi kami memang diajarkan seperti itu karena tugas seorang upline adalah melindungi downline agar tetap setia di dalam jaringan bisnis. Berhentinya seorang downline akan mempengaruhi bisnis dan otomatis berdampak buruk untuk penghasilan. ltu sebabnya kami sangat tidak senang jika ada downline berhenti apalagi pindah ke MLM lain. Pengajaran itu seperti membuat kami hanya mementingkan diri sendiri dan kehilangan kepedulian yang tulus kepada downline.

 

Puncaknya, salah satu leader saya yang terbesar dan juga paling loyal, pamit mengundurkan diri untuk pindah ke MLM lain. Ini adalah pukulan yang sungguh besar kepada saya. Kecewa, sedih, dan marah bercampur menjadi satu. Berhari- hari saya sedih, berhari-hari saya tidak bisa move-on. Padahal leader saya ini sudah menjalankan hak dan kewajibannya dengan baik. Dia pun tidak pergi secara diam-diam, melainkan pamit baik-baik. Mengapa saya tidak bisa menerima dengan ikhlas? Ini adalah pembelajaran terpenting untuk saya.

Jika waktu bisa diulang, saya akan menerima dengan ikhlas keinginannya untuk pindah ke MLM lain dan tetap menjaga hubungan persahabatan. Tapi pola pikir saya waktu itu masih terpengaruh oleh ajaran loyalitas terhadap bisnis MLM yang berlebihan. Jadi mereka yang pindah ke MLM lain adalah penghianat dan musuh. Sungguh geli mengingat betapa piciknya pikiran saya waktu itu. Mengapa bisnis diletakkan di posisi yang lebih tinggi dari hubungan persahabatan? Inilah namanya belajar dari kesalahan.

Tidak lama setelah itu, saya pun menuai sendiri akibat dari ajaran itu. September tahun 2011 saya ditarik ke perusahaan MLM yang pemiliknya sama dengan MLM pertama saya. Saya berusaha membawa downline saya untuk ikut pindah ke MLM baru tersebut tetapi saya hanya berhasil membawa setengah dari downline saya untuk ikut pindah. Sisanya tetap bertahan di MLM lama. Sebagian besar yang bertahan marah kepada saya, sudah bisa ditebak,bukan? Mereka mencap saya Penghianat dan Musuh. Saya dihujat habis-habisan.

Aksi saling hujat menghujat antara downline yang mengikuti saya dan yang bertahan berlangsung berbulan- bulan di Facebook. Saya tidak ikut-ikutan, tetapi sungguh sedih melihat pertikaian tersebut. Mantan downline yang dulu respek kepada saya tiba-tiba menganggap saya musuh. Apalagi crossline, banyak yang unfriend Facebook saya lalu tidak merespon ketika saya chat mereka. Bahkan sungguh geli karena ada yang berpapasan dengan saya di tempat umum tapi pura-pura tidak melihat. Saya diperlakukan sebagai musuh, public enemy number one.

Saya harus ikhlas menerima hal itu karena dulu saya pun begitu. Tapi hati kecil saya merasa resah akan kondisi ini. MLM adalah bisnis yang mengajarkan sikap yang baik, kepedulian, ketulusan, dan hubungan yang baik. Mengapa bisnis ditempatkan di posisi yang lebih penting daripada hubungan pertemanan? Ini tidak benar.

Ini membuat orang-orang MLM kalah dengan mereka yang berkarier di bisnis konvensional. Teman-teman yang berkarier disebuah perusahaan akan tetap menjalin hubungan yang baik dengan mantan rekan kerja mereka yang dibajak ke perusahaan kompetitor. Di bisnis konvensional saja mereka diajarkan bahwa hubungan persahabatan lebih penting daripada bisnis. Kok di MLM kita diajarkan untuk memperlakukan rekan bisnis yang pindah ke MLM sebagai musuh. Padahal orang-orang MLM rajin membaca buku positif dan diajarkan people skill, kepedulian dan pentingnya menjalin hubungan. Sungguh aneh dan tidak benar! Saya mengaku salah. Karena itu harus balik arah.

Sampai sekarang setelah bertahun-tahun saya meninggalkan perusahaan MLM yang pertama, masih banyak teman-teman di sana yang belum bisa move-on untuk memaafkan saya. Biarkanlah mereka seperti itu, itu urusan mereka. Yang penting saya tidak akan seperti itu lagi. Saya akan berteman dengan siapa saja, entah itu upline saya, downline, crossline, di MLM yang sama atau berbeda MLM, kita akan tetap berteman. Karena hubungan pertemanan itu harusnya di atas hubungan bisnis, setuju?

Namun, ha rap diingat, mentang-mentangAnda memegang prinsip bahwa pertemanan di atas bisnis, tidak juga lantas Anda dengan sengaja mendemonstrasikan keakraban Anda dengan crossline melalui sosial media. Lucunya, ada yang berdalih pertemanan di atas bisnis dengan bangga pamer keakraban dengan crossline secara terbuka. Baca lagi bab 16 mengenai Tiga Prinsip Abadi di buku ini terutama bagian No Crosslining supaya Anda lebih memahami prinsip penting tersebut. Yang saya maksud disini adalah tidak memperlakukan orang lain sebagai musuh apabila sudah berbeda MLM. Hanya itu saja, Ferguso. Paham?

Ujian paling menantang adalah jika ada upline atau downline Anda memutuskan untuk berhenti dan pindah ke MLM lain. Apakah Anda tetap bisa menjaga hubungan persahabatan dengan mereka? Jika Anda peduli kepada mereka sebagai seorang sahabat, seharusnya Anda ingin mereka sukses dan bahagia. Teman macam apa yang senang melihat sahabatnya menderita.

Jadi, jika ada upline atau downline Anda berhenti bekerja sama dengan Anda dan ingin pindah ke perusahaan lain, cari tahu mungkin mereka tidak nyaman saat ini dan melihat ada peluang lebih baik di MLM lain. Anda juga tidak usah ikut- ikutan pindah ke MLM lain, hahaha. Saya menganjurkan Anda membaca lagi bab mengenai loyalitas supaya tahu tidak benar juga suka pindah-pindah MLM. Yang penting jangan memusuhi mereka dan tetap menganggap mereka sebagai teman.

Lalu bagaimana sikap Anda kepada mereka yang ingin pindah? Sampaikan kepada mereka bahwa Anda senang bisa bekerja sama dengan mereka dan ingin tetap bersama mereka. Tetapi Anda akan menghargai keputusan mereka jika mereka tetap ingin pindah ke MLM lain. Yang paling penting adalah mereka bisa nyaman dan sukses dengan pilihan mereka. Walaupun berbeda MLM tetapi Anda ingin hubungan persahabatan tetap terjalin. Nah, itulah sikap Anda yang bisa disampaikan kepada mereka. Pertahankan hubungan pertemanan di atas hubungan bisnis.

Saya paham betapa menyakitkan jika ada down/ine yang Anda dukung dan bantu dengan tulus selama ini, tiba-tiba mengundurkan diri dan pindah ke MLM lain. Sungguh wajar jika muncul perasaan marah, dihianati, tidak dihargai dan lain- lain. Saya sudah pernah mengalami hal ini berkali-kali. Apalagi jika downline tersebut pindah secara diam-diam dan merekrut downline Anda yang lain. Wajar Anda marah. Tapi kendalikan dirimu. Tidak perlu memusuhi mereka, namun, tidak perlu sok akrab juga dengan mereka. Anda harus berjiwa besar, Tidak Perlu juga takut mereka merekrut downline Anda yang lain. Jika katup Anda lebih tinggi dan bisnis Anda lebih bagus, mengapa harus takut downline Anda yang lain akan direkrutnya?.Lagipula semua orang berhak menentukan pilihannya.

 

Saya mengucapkan terima kasih kepada para sahabat MLM yang mendukung saya dan dengan tulus memberikan review positif kepada buku ini pada halaman depan. Meskipun berbeda perusahaan, namun dukungan Anda kepada saya dan buku ini membuktikan bahwa Anda telah mencapai katup kepemimpinan yang di atas rata-rata. Hormat dan terima kasih saya yang tulus kepada Anda semua, sahabat MLM yang tutus dan berjiwa besar.

Memang menyedihkan, hingga saat buku ini ditulis, masih ada beberapa rekan MLM yang menolak untuk memberikan review mengenai buku ini dengan berbagai alasan. Saya menghargai keputusan dan prinsip yang Anda pegang. Tapi tetap berharap jika suatu saat Anda membaca buku ini, Anda mau melepaskan sekat-sekat yang membatasi untuk memandang pertemanan di atas bisnis.

Dunia ini tambah indah jika orang-orang yang berbeda MLM tidak saling bermusuhan hanya karena bisnis. Ayolah, Leader. Katup kepemimpinan Anda harusnya lebih tinggi daripada orang-orang lain. Mari kita angkat industri ini lebih tinggi lagi. Ajarkanlah kepedulian, ketulusan, kasih dan persahabatan. Bukannya mengajarkan permusuhan, kemarahan, dan mencap orang lain sebagai penghianat!. Ini hanya bisnis, Man. Bukan agama dan pernikahan. Santai sajalah … angkat secangkir kopi dan seruputtt!.

Bab 41

Disiplin Membentuk Kebiasaan Yang Baik

Sesungguhnya, bagian paling sulit di bisnis MLM adalah mempertahankan semangat dan keyakinan meskipun mengalami banyak kegagalan. ltulah kerja keras yang sesungguhnya di bisnis MLM. Jadi, kerja kerasnya bukan secara fisik tapi kerja keras secara menta1. Tetapi untungnya, semua kerja keras ini hanyalah sementara. Setelah struktur jaringan sudah kuat dan asetnya terbentuk, Anda akan menikmati freedom tanpa perlu kerja lagi.

Tetapi sebelum aset terbentuk, Anda harus mengerjakan bisnis ini secara konsisten terus menerus. Anda harus engalokasikan waktu tertentu dalam seminggu untuk menjalankannya. Jika Anda bisa menjadwalkan sepuluh jam per minggu untuk bisnis ini, lakukanlah secara konsisten apapun hambatannya.

Janganlah Anda melakukannya sebanyak dua puluh Jam di minggu pertama karena lagi semangat, kemudian hanya empat jam di minggu kedua karena mendapat banyak penolakan. Kemudian minggu ketiga tidak melakukan apa-apa dan hanya beberapa jam di minggu berikutnya sekadar coba-coba. Jika Anda tidak konsisten maka bisnis Anda tidak akan menghasilkan.

Jika Anda menjalankan bisnis MLM secara coba-coba dan tidak sepenuh hati, maka hasilnya sedikit sekali atau bahkan tidak ada hasilnya. Tetapi jika Anda kerjakan dengan sungguh- sungguh secara disiplin dan konsisten, maka hasilnya akan melebihi ekspektasi.

Anda juga perlu konsisten mengerjakan bisnis ini dengan cara yang sama.Jangan suka mengubah-ubah cara menjalankan bisnis ini. Misalnya mengubah cara membuat janji atau cara melakukan presentasi hanya karena hasilnya belum sesuai dengan yang kita harapkan. Jika Anda terus mengubah cara menjalankan bisnis ini, maka downline Anda akan bingung dan duplikasi tidak akan berjalan dengan baik. Jadi jika Anda diajari suatu sistem yang sudah teruji, ikutilah sistem itu secara konsisten seratus persen. Percayalah bahwa meskipun cara yang tepat itu penting, tapi yang lebih menentukan kesuksesan Anda adalah kedisiplinan dan konsistensi kita menjalankannya.

Untuk mencapai kesuksesan di bisnis MLM, Anda hanya perlu melakukan langkah yang sederhana secara berulang- ulang. Dengan kata lain, siapa yang bisa melakukan dalam jumlah yang lebih banyak dan konsisten, maka dialah yang akan sukses. Sekali lagi, untuk sukses di bisnis MLM, kita hanya perlu melakukan langkah yang sederhana secara terus menerus. Bukan cara yang canggih, tetapi cara yang sederhana yang bisa diduplikasi, dan dilakukan dalam jumlah yang banyak dan terus menerus.

Disiplin dan konsisten di bisnis MLM dapat diilustrasikan seperti Anda mencoba mendaki eskalator yang sedang berjalan turun. Anda harus melangkah dengan cepat supaya bisa sampat keatas. Jika Anda melangkah dengan pelan bisa jadi posisi Anda tetap atau bahkan turun. Apalagi jika berhenti sejenak, maka posisi akan turun hingga ke Iantai dasar lagi, Jadi perlu bergerak dengan cepat dan konsisten agar bisa naik ke atas.

Jika untuk sukses di bisnis MLM hanya perlu melakukan langkah-langkah yang sederhana, mengapa tidak banyak orang yang sukses? Karena untuk sukses Anda harus konsisten. Jadi konsistensi itulah yang sulit, bukan langkahnya. Supaya bisa konsisten dibutuhkan disiplin. Disiplin adalah kemampuan melakukan sesuatu secara konsisten dibawah keadaan apa pun. Disiplin itu tidak enak dan menyakitkan. ltulah sebabnya meskipun langkah sukses sangat sederhana, tetapi tidak banyak orang yang memiliki kedisiplinan untuk melakukannya secara konsisten.

Tidak banyak orang yang disiplin di dunia ini. Secara alami manusia itu pemalas. Untuk bisa disiplin kita perlu memaksa diri untuk melakukan hal yang tidak enak dalam kondisi apa pun. Meskipun sudah bosan tetap harus dijalani, bahkan kadang-kadang menyakitkan tetap harus dijalani. Itu sebabnya disiplin disebut sebagai intisari dari pengembangan diri. Sebuah buku yang saya baca mengatakan: “Semua teori kesuksesan dan pengembangan diri yang kita pelajari tidak bisa kita praktekkan tanpa DISIPLIN.”

Untuk sukses di bisnis MLM atau di bisnis apa pun, kita harus memupuk disiplin. Manusia yang tidak mau berjuang akan hidup miskin dan gagal. Hanya para pejuang yang akan menikmati kekayaan dan kesuksesan, Motivator terkenal Indonesia, Bapak Andrie Wongso mengatakan, jika anda keras terhadap kehidupan ini, maka kehidupan akan lunak terhadap anda, tapi jika anda lunak terhadap kehidupan ini maka kehidupan akan keras terhadap Anda.”

Untuk kaya harus memaksa diri, hidup miskin itu alami. ltu sebabnya di dunia ini lebih banyak orang ggal karena pejuang yang penuh disiplin memang tidak banyak jumlahnya. Mudah-mudahan Anda salah satunya.

Membentuk Kebiasaan Yang Baik

Setiap orang sukses memiliki karakter sukses. Nah, bagaimana terbentuknya karakter ? Menurut Aristoteles, karakter seseorang dibentuk dari kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan setiap hari secara rutin dan konsisten. Jika kebiasaan tersebut diubah maka karakter seseorang bisa berubah.

Misalnya seseorang yang terbiasa melakukan kebiasaan- kebiasaan yang tidak berguna seperti suka malas-malasan dan terlambat ke kantor maka karakter yang melekat pada orang tersebut adalah karakter seorang pemalas. Tentu saja karakter seperti ini sulit untuk sukses di bidang apa pun. Tetapi jika orang tersebut mulai mengubah kebiasaannya dengan bangun lebih pagi, berjuang untuk tiba di kantor lebih cepat dan lebih rajin mengerjakan tugas-tugas di kantor maka karakter orang ini akan berubah menjadi orang yang rajin. Jadi kebiasaan bisa mengubah karakter seseorang.

Nah, untuk mengubah kebiasaan memang tidak mudah dan membutuhkan disiplin. Anda harus memaksa diri melakukan sesuatu yang tidak biasa Anda lakukan dan ini membutuhkan perjuangan. Tapi hasil yang Anda dapatkan dengan memupuk kebiasaan yang baik sungguh berharga dan layak untuk diperjuangkan.

Beberapa kebiasaan yang dimiliki oleh orang-orang yang sukses di bisnis MLM antara lain:

 

  1. Kebiasaan melakukan presentasi minimal 4-5 kali per minggu
  2. Kebiasaan menggunakan produk dan melayani pelanggan
  3. Kebiasaan membaca buku-buku positif yang direkomendasi.
  4. Kebiasaan mendengarkan audio atau video pendidikan bisnis yang direkomendasi
  5. Kebiasaan menghadiri Pertemuan bisnis yang direkomendasi
  6. Kebiasaan bekerja mandiri dan berdasarkan gol atau target
  7. Kebiasaan untuk selalu bersikap positif dalam keadaan sesulit apa pun
  8. Kebiasaan memuji dan mengedifikasi orang lain
  9. Kebiasaan untuk tidak mengeluh terhadap kesulitan atau hambatan apa pun
  10. Kebiasaan untuk selalu tepat waktu dalam segala hal
  11. Kebiasaan untuk selalu ramah dan baik kepada setiap orang yang kita temui
  12. Kebiasaan menambah daftar nama baru yang berpotensi sebagai prospek
  13. Kebiasaan berterima kasih dan memaafkan.

Buatlah keputusan untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan ini selama tiga bulan. Awalnya pasti sulit, tetapi jika Anda disiplin selama tiga bulan maka kebiasaan baru ini akan menggantikan kebiasaan yang lama dan akan membentuk karakter baru yang lebih baik.

Ingatlah, kehidupan Anda saat ini adalah hasil dari kebiasaan-kebiasaan yang Anda lakukan selama dua sampai tiga tahun terakhir ini. Sekarang saatnya anda mengubah kebiasaan Anda menjadi lebih baik dan produktif untuk kehidupan yang lebih baik dua atau tiga tahun lagi.

BAB 42

Kesabaran dan Konsistensi

Salah satu hambatan terbesar yang menghalangi seseorang untuk menjadi gigih dan konsisten adalah ketidaksabaran dalam menjalani proses. Jika Anda ingin meraih kesuksesan, maka kesabaran dalam menjalani proses sangat dibutuhkan. Kesabaran inilah yang akan menjadi bahan bakar konsistensi Anda. Orang yang gagal selalu tidak sabar. Ketika baru mencoba beberapa kali dan gagal, mereka menjadi tidak sabar dengan mengubah haluan atau bahkan menyerah.

Selama pengalaman di MLM, saya menjumpai banyak orang yang berhenti setelah hanya mencoba satu atau dua kali presentasi. Bahkan banyak yang sudah menyerah sebelum mencoba apa-apa. Mereka tidak sabar menempuh perjalanan Sukses yang sebenarnya membutuhkan waktu.

Saya ingat pepatah Tiongkok Kuno yang berbunyi: “Kuda yang bagus baru ketahuan setelah lari jarak jauh. Para panglima perang di zaman dahuIu akan memilih kuda terbaik setelah membiarkan kuda-kuda tersebut berlari jarak jauh. Yang dipilih adalah kuda yang masih bertenaga setelah menempuh perjalanan jauh.

Seperti kuda yang bagus, pepatah tadi menegaskan bahwa bahwa orang-orang sukses sabar dalam menjalant proses. Mereka sabar ketika rintangan menghantam kuat diri mereka. Mereka tetap sabar meskipun sudah gagal berkali-kali. Mereka tetap sabar meskipun impian mereka kelihatannya masih terlalu jauh. Karena kesabaran yang tak tergoyahkan itulah, mereka menjadi konsisten. Sikap konsisten membuat mereka tetap berada pada jalur kesuksesan.

Perjalanan menjadi sukses di MLM bukan lari jarak pendek melainkan lari jarak jauh atau marathon. Karena itu dibutuhkan kesabaran, kegigihan dan konsistensi. Daya tahan untuk berlari jarak jauh sangat menentukan kesuksesan seseorang.

Buang jauh-jauh pemikiran sempit untuk meraih kesuksesan dalam sekejap. Jika Anda konsisten, maka cepat atau lambat, apa yang Anda impikan akan bisa didapatkan. Untuk itu, kesabaran sangat dibutuhkan.

Buku Patterns of Success dari Darmadi Darmawangsa mengilustrasikan hal ini seperti orang yang sedang lapar berat. la menuju ke sebuah restoran atau rumah makan. Karena pembelf di sana cukup ramai, ia harus berdiri dalam antrean. Baru menunggu sebentar, ia sudah tidak sabar. Karena ketidaksabarannya, ia tidak jadi membeli dan pergi ke rumah makan lain.

Kemudian ia tiba di rumah makan yang lain. Keadaan rumah makan tersebut juga tidak jauh berbeda dimana terdapat cukup banyak orang yang membeli. Lagi-lagi, ia harus menunggu antrean. Karena tidak sabar, ia pun memilih untuk menuju ke tempat lain yang menurutnya tidak banyak pembeli.

Akan tetapi, rumah makan berikutnyapun cukup ramai diserbu pembeli. la pun memutuskan untuk menunggu. Menit demi menit berlalu dan dirinya masih belum mendapat giliran. Kesabarannya mulai habis. Ia kemudian keluar dari rumah makan tersebut dan pergi menuju ke rumah makan yang lain sambil menahan gejotak perutnya yang sudah lapar.

Dalam perjalanan menuju ke tempat makan berikutnya, mobilnya berhenti di persimpangan karena lampu merah menyala. Perutnya yang sudah berbunyi dari tadi membuatnya makin tidak sabar. la nekat menerobos persimpangan tersebut agar lebih cepat tiba di tujuan meski lampu hijau belum menyala. Belum sempat melewati persimpangan, sebuah mobil dari arah lain melaju dengan kecepatan tinggi. Tanpa bisa dielak, terjadilah kecelakaan.

Jika ia bisa bersabar sedikit saja, ia pasti sudah mendapat giliran untuk membeli makanan pada saat berada di rumah makan pertama. Karena tidak sabar, ia malah menghabiskan lebih banyak waktu untuk berjalan kesana kemari yang akhirnya berujung pada kecelakaan.

Keadaan seperti inilah yang sering terjadi pada kebanyakan orang yang menjalankan bisnis MLM. Karena merasa bisnisnya tidak berkembang, banyak yang tidak sabar dan pindah dari Satu perusahaan ke perusahaan yang lain. Mereka berharap hasil instan tanpa mau menjalani proses. Padahal jika mereka Sabar dan bertekun dengan satu bisnis, menjalankannya dengan gigih dan konsisten, mereka pasti merasakan nikmatnya buah kesuksesan.

 

LIMA BELAS

JURUS MLM

BAB 43

Negosiasi ala Godfather

Ketika saya menonton ulang film legendaris The Godfather 1-3 dari Francis Ford Coppola, ada bagian yang menarik perhatian saya. Tokoh utamanya, Don Corleone sebelum bernegosiasi dengan lawannya sering mengatakan kalimat berikut: “Saya akan memberikan penawaran yang tak dapat ditolak”. AIhasil, meski dengan sedikit ancaman, Sang Don selalu memenangkan negosiasi.

Penawaran yang tidak dapat ditolak atau Negosiasi ala Godfather sangat mengesankan. Ketika saya browsing di internet, ada banyak pebisnis dan bahkan penulis buku yang mengajarkan jurus negosiasi ala Godfather ini. “I’m gonna make him an offer he can’t refuse,” kira-kira seperti itulah kalimatnya dalam bahasa inggris.

Oke, sekarang bagaimana menerapkan jurus ini dalam MLM?

Kunci suksesnya jurus ini adalah di bagian persiapan. Ketika Anda mau melakukan presentasi atau follow up, sebaiknya lakukan sedikit riset untuk mengetahui keadaan prospek. Lalu susunlah tiga manfaat jika dia bergabung dan tiga kerugian jika dia menolak.

Inti dari negosiasi ala Godfather adalah kita memberikan penawaran dengan memberikan tiga manfaat jika prospek bergabung dan tiga kerugian jika dia menolak. Dengan demikian penawaran bisnis kita menjadi sesuatu yang sulit ditolak.

Saya berikan contoh di bawah ini.

Misalnya prospek saya namanya Doni, berusia 45 tahun, seorang banker yang sangat sibuk dan telah berkarier puluhan tahun, memiliki tiga anak, mempunyai orang tua lanjut usia yang sakit-sakitan.

Sebelum bertemu Doni, saya menyusun tiga manfaat dan tiga kerugian dibawah ini.

Tiga manfaat jika Doni bergabung:

  1. Mulai membangun asetnya sendiri, bukan hanya aset orang lain.
  2. Dua sampai lima tahun kemudian jika asetnya sudah kuat, Doni bisa pensiun dan mempunya kebebasan waktu
  3. Mempunyai jaminan finansial untuk pengobatan orang tuanya

Tiga kerugian jika Doni menolak:

  1. Kehilangan nilai aset per bulan karena penundaan
  2. Akan sibuk terus tanpa ujung
  3. Tidak ada jaminan pensiun yang aman

Saya akan menjelaskan terlebih dahulu poin no 1 dari kerugian:

Kehilangan Nilai Aset Per Bulan Karena Penundaan

Dalam rencana kerja (game plan) yang anda susun dari marketing plan MLM yang Anda jalankan, fokuslah pada jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai peringkat tertentu dengan penghasilan pasif tertentu. Contohnya dibutuhkan 24 bulan kerja untuk mencapai peringkat dengan penghasilan pasif Rp 100 juta per bulan. Nilai deposito untuk bunga Rp 100 juta per bulan saat buku ini ditulis adalah sekitar Rp 20 M. Artinya setiap bulan kita menabung aset senilai Rp 20 M/ 24 = ±Rp 800 juta.

Kehilangan nilai aset per bulan karena penundaan artinya jika prospek tidak bergabung sekarang maka setiap penundaan bernilai Rp 800 juta per bulan.

Dengan persiapan tersebut, saya pun bertemu dan melakukan presentasi dengan Doni. Dari obrolan sepanjang presentasi dapat beberapa informasi tambahan:

  • Hot button Doni adalah memiliki bisnis sendiri (kelihatannya dia sudah jenuh menjadi karyawan)
  • Perusahaan tempat Doni bekerja akan melakukan pengurangan karyawan datam waktu dekat, ini salah satu kekhawatiran Doni.
  • Beban finansial untuk pengobatan orang tua menjadi tanggung jawab Doni sebagai anak lelaki tertua.

Info tambahan ini bisa melengkapi atau menggantikan tiga manfaat dan kerugian yang sudah kita susun sebelumnya.

Pada saat yang tepat, saya pun memberikan penawaran Yang sulit ditolak ala Godfather.

Pak Doni, ada beberapa hal yang menguntungkan jika kita bekerja sama sekarang juga. Pertama, pucuk dicinta ulam tiba, Pak Doni sedang mencari sebuah usaha yang bisa dikerjakan part time. Nah, bisnis ini tepat sekali hadir dengan resiko kecil dan bisa dijalankan secara paruh waktu. Jadi dari sekarang, Pak Doni bisa mulai membangun aset sendiri, bukan hanya aset orang lain. Betul, Pak?” (sambil mengangguk- anggukkan kepala saya).

“Kedua, mulai sekarang waktu sudah dihitung, jika sesuai dengan jadwal waktu kita, dua tahun lagi harusnya Pak Dani sudah bisa pensiun dari kantor dan menikmati waktu yang lebih bebas bersama keluarga. Yang ketiga, tentu saja penghasilan tambahan dari bisnis ini akan meringankan beban Pak Doni untuk membantu pengobatan orang tua. Pak Doni pun tak perlu khawatir lagi jika ada mengalami dampak PHK dari perusahaan karena bisnis ini bisa menjadi pegangan untuk saat ini dan ke depan nanti”.

“Saya senang sekali bisa bekerja sama dengan Pak Doni. Semua anggota tim juga pasti akan memberikan dukungan. Jika bisnis ini tidak hadir saat ini, Pak Doni mungkin akan tetap khawatir karena belum ada pegangan menghadapi ketidakpastian pekerjaan di kantor. Dulu ketika saya masih bekerja di kantor, saya pernah merasakan kekhawatiran yang sama, terutama tidak adanya jaminan untuk pensiun dengan tenang. Tapi ketika saya ditawarkan bisnis ini, saya melihat sebuah solusi untuk jaminan masa pensiun saya. Tanpa bisnis ini, kita masih akan khawatir dengan pengeluaran mendadak dan mendesak yang akan mengganggu cashflow kita. Sungguh enak punya lebih dari satu sumber penghasilan.”

“Pak Doni, saya mau mengajak Anda untuk masuk ke dalam tim yang bergerak cepat saat ini. Setiap penundaan berarti kerugian waktu dan finansial yang cukup besar. Dalam game plan kita, 24 bulan mencapai penghasilan pasif Rp.100 juta per bulan. Saat ini nilai aset untuk penghasilan pasif Rp.100 juta adalah Rp 20 M. Ini berarti setiap bulan kerja bernilai Rp.800 juta. Nah, jika Pak Doni menunda dua bulan saja itu berarti kerugian nilai aset sebesar Rp 1,6 M. Maka itu mari kita mulai sekarang. Tim yang lain pun sudah siap mendukung”.

Begitulah contoh script memberikan penawaran yang sulit ditolak ala Godfather.

BAB 44

Jurus Skala 1-10

Jurus ini adalah salah satu cara mengetahui masalah yang dihadapi prospek sehingga belum mengambil tindakan positif untuk bergabung. Ketika Anda melakukan follow up, prospek belum membuat keputusan positif, dan Anda sendiri bingung apa yang menjadi kendala si prospek, Anda bisa menggunakan teknik ini.

Pertanyaan 1:

“Jika angka 1 artinya Anda belum tertarik, dan angka 10 berarti Anda sudah siap menjalankan bisnis ini sekarang Anda di angka berapa?”

Tunggu jawaban prospek. Biasanya prospek menjawab kisaran angka -6, jarang menjawab angka 1 atau angka 10. Setelah prospek menjawab, Anda mengajukan pertanyaan kedua. Contohnya prospek Anda menjawab angka 6.

Pertanyaan 2:

Apa yang harus saya lakukan atau informasi apa yang masih Anda butuhkan agar bisa bergerak dari angka 6 ke angka 10?”

Yang tersirat dari pertanyaan tersebut sebenarnya adalah: ” Apa sih masalah Anda sehingga belum mau bergabung?” Tetapi diajukan dengan cara yang halus dengan sedikit memutar dalam bentuk angka-angka.

Setefah prospek mengutarakan kendala-kendalanya, kita berusaha menjawab dan membantunya.

Jurus skala 1-10 biasanya kita gunakan setelah kita putus asa mengapa si prospek belum mengambil tindakan padahal kelihatannya positif. Dengan cara ini paling tidak kita tahu masalahnya. Sehingga jika prospek benar-benar negatif, kita tahu dengan siapa kita tak perlu menghabiskan banyak waktu.

Bab 45

Jurus Loncat Dari Pesawat Ala Beach Money

Seseorang bertanya kepada saya, “Untuk Rp.1 Miliar, maukah Anda melompat dari pesawat tanpa parasut?” Dengan cepat saya menjawab, “Tidak!” Dia berkata, “Sayang sekali, Anda melewatkan Rp.1 Miliar. Saya belum bilang bahwa pesawatnya ada di tanah.”

Banyak orang yang ditawarkan bisnis jaringan tidak diberitahu bahwa pesawatnya di tanah. Jadi tidak masalah melompat tanpa parasut. Bisnis jaringan tidak mematikan. Bisnis berisiko kecil dengan langkah sederhana dan konsisten menghasilkan penghasilan pasif seumur hidup Anda. Lebih baik Anda mencoba dan gagaI daripada tidak pernah mencoba Sama sekali.

Jurus ini digunakan apabila kita bertemu dengan orang Yang terlalu banyak memikirkan resiko dan tidak berani mengambil keputusan positif.

Orang-orang ini mungkin mengatakan:

“Saya sih, senangnya bisnis yang pasti-pasti aja.”

“Saya rasa bisnis ini terlalu muluk.”

“Yang dipromosikan yang bagus-bagus aja. Ya kalau sukses, kalau gagal, bagaimana ?”

Menghadapi orang yang ketakutan seperti ini, ajukan pertanyaan.

“Untuk Rp 1 Miliar, apakah Anda bersedia loncat dari pesawat tanpa parasut?”

Kemungkinan besar dia menjawab tidak.

“Wah, Anda kehilangan Rp 1 Miliar. Saya belum sampaikan kalau pesawatnya ada di tanah”.

“Jika Anda diberitahu bahwa pesawatnya ada di tanah, Anda akan berani loncat tanpa parasut, betul ya? Maksud saya banyak orang yang menawarkan bisnis MLM lupa memberitahu bahwa pesawatnya ada di tanah. Artinya bisnis MLM tidak mematikan. Resikonya sangat kecil dibanding keberhasilannya.

Lebih baik kita mencoba dan gagal daripada belum pernah mencoba sama sekali. Apalagi jika Anda tahu resiko kehilangan nilai aset per bulan karena penundaan. Boleh saya ceritakan ini?” (Mengenai kehilangan nilai aset per bulan, silakan baca Jurus Negosiasi ala Godfather).

BAB 46

Jurus Tiga Pertanyaan Emas

Jurus ini adalah salah satu bagian terpenting dari buku pertama saya, I Want You to Be Rich and Happy, Do You?. Karena itu, saya kembali menampilkan jurus ini untuk Anda.

Teknik untuk meningkatkan kualitas presentasi ini saya pelajari dari sebuah buku berjudul Questions Are The Answers dari Allan Pease.

Ketika Anda melakukan presentasi, apakah prospek Anda mempercayai kata-kata Anda? Sebagian besar jawabannya adalah TIDAK. Mereka sudah tahu bahwa Anda berusaha meyakinkan mereka bahwa bisnis yang Anda jelaskan bagus. Mereka sudah tahu bahwa Anda akan memuji produk yang Anda tawarkan supaya mereka membelinya. Akibatnya, belum apa-apa mereka sudah pasang sikap waspada dan defensif. Jadi masalah yang Anda hadapi adalah: Prospek akan membantah semua yang Anda katakan.

Hal ini bukan karena apa yang Anda presentasikan tidak bagus, melainkan karena kata-kata itu datang dari Anda. Kalau Anda yang berbicara berarti idenya datang dari Anda dan bukan dari mereka. Itu sebabnya prospek merasa sah-sah aja kalau harus membantah. Karena aturan yang dipegang adalah: Semua yang dikatakan prospek adalah kebenaran.

Jika mereka yang mengatakan, berarti idenya datang dari mereka dan bukan dari Anda. Inilah yang membuat ide tersebut bisa mereka terima. Mereka tidak merasa berkepentingan untuk membantah ide mereka sendiri.

Teknik yang akan Anda pelajari adalah bagaimana mengajukan pertanyaan yang tepat untuk memancing agar prospek mau mengatakan apa yang mereka inginkan. Jadi Anda sendiri tinggal menjadi pendengar yang baik. Jika Anda mengatakan kepada seorang prospek, “Melalui bisnis ini Anda akan mendapatkan lebih banyak waktu bersama keluarga,” kemungkinan dia akan menjawab “Sekarang saya sudah mempunyai banyak waktu bersama keluarga, jadi saya tidak butuh bisnis ini”. Mungkin jawaban ini tidak seratus persen benar. Tapi prospek melontarkan bantahan ini hanya karena kata-kata itu berasal dari mulut Anda.

Tapi, jika kata-kata tersebut berasal dari prospek sendiri, hal itu akan dianggap sebagai kebenaran yang tidak boleh dibantah. Karena ide tersebut berasal dari dia sendiri. Jadi teknik yang kita pelajari adalah teknik empat kunci. Tujuan teknik empat kunci adalah agar prospek bersedia mengatakan apa yang mereka inginkan.

Teknik Empat Kunci

Teknik Empat Kunci untuk meningkatkan kualitas presentasi adalah sebagai berikut:

Kunci Pertama : Mencairkan Kebekuan

Kunci Kedua : Temukan “Hot Button”

Kunci Ketiga : Tekan “Hot Button”

Kunci Keempat : Membuat Komitmen

Jika Anda mengikuti keempat kunci diatas secara berurutan, maka Anda bisa mengubah reaksi prospek yang negatif menjadi positif dalam waktu singkat.

Mencairkan Kebekuan

Kunci pertama ini sebenarnya bertujuan untuk membangun hubungan dengan prospek. Di bagian ini Anda berusaha agar prospek menyukai Anda, sehingga menumbuhkan kepercayaan prospek. Tidak ada gunanya presentasi dilanjutkan jika belum apa-apa mereka sudah tidak menyukai Anda.

Mencairkan kebekuan berarti mengubah suasana yang dingin menjadi lebih hangat. Tahap ini sering disebut menyamakan frekuensi. Anda berusaha mencari persamaan dengan prospek sehingga prospek lebih rileks atau santai. Jika ketegangan menurun maka kepercayaan meningkat. Sebaiknya dibagian ini Anda banyak bertanya untuk mengorek keterangan dari prospek dan mencari bagian dimana Anda bisa membangun persamaan. Dengan mengetahui lebih banyak keterangan mengenai prospek, akan memberi lebih banyak kesempatan bagi Anda untuk menyampaikan pujian Yang tulus. Semua orang senang dipuji dan dihargai.

Gunakan daya pengamatan ketika Anda berada dalam ruang tamu prospek. Misalnya Anda melihat ada piala pemenang lomba piano dari anaknya, Anda bisa memuji: “Wah, anak Pak Rudi pintar ya, umur enam tahun sudah Juara piano”. Pujian yang tulus dan penuh penghargaan akan mencairkan kebekuan. Bisa jadi, prospek akan banyak cerita tentang prestasi anaknya. Jika ketegangan menurun maka kepercayaan akan meningkat.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berada di tahap ini? Waktunya bergantung dari waktu yang Anda butuhkan untuk membangun hubungan dan kepercayaan prospek tersebut. Dengan beberapa prospek, mungkin hanya beberapa menit saja. Sementara dengan yang lain mungkin butuh waktu lebih lama.

Jika kebekuan sudah mencair dan kepercayaan sudah timbul, maka Anda siap melangkah ke tahap berikutnya.

Temukan “Hot Button”

Bagian ini adalah bagian terpenting dari Empat Kunci. Apa itu Hot Button? Hot Button adalah hal paling penting yang menjadi prioritas dalam kehidupan seseorang. Sering juga disebut faktor motivasi utama atau impian. Ini adalah alasan utama mengapa orang-orang tertarik menjalankan bisnis MLM.

Berdasarkan pengalaman, ada 10 faktor motivasi utama yang biasanya menjadi Hot Button, yaitu:

  1. Memiliki Usaha Sendiri
  2. Membahagiakan Keluarga / Orang Tua
  3. Memiliki Rumah / Mobil Baru
  4. Jalan-Jalan Ke Luar Negeri
  5. Menjalani Pensiun Dengan Tenang
  6. Bebas Uang Dan Waktu
  7. Pendidikan Anak
  8. Pengembangan Diri
  9. Melunasi utang
  10. Membantu orang lain/kegiatan sosial.

Hot button seseorang berbeda dengan yang lain. Artinya hal yang memotivasi Anda belum tentu memotivasi orang lain.

Perhatikan contoh berikut. Rudi adalah distributor bisnis MLM yang tertarik untuk mendapatkan kebebasan waktu. Suatu hari di sebuah pertemuan reuni, Rudi bertemu dengan teman lamanya Joko. Setelah mengobrol ke sana kemari dan saling bertukar kabar, Rudi mulai menjelaskan bisnis MLM yang dia jalankan dan dengan bersemangat menjelaskan tentang kebebasan waktu yang bisa dia dapatkan. Joko mendengarkan dengan penuh perhatian dan menyatakan ketertarikannya.

Mereka berjanji untuk bertemu kembali beberapa hari kemudian. Tapi setelah mereka bertemu, Rudi menjadi bingung karena Joko tidak sesemangat ketika dipresentasi beberapa hari sebelumnya. Bahkan Joko memberikan beberapa alasan mengapa saat ini tidak cocok bagi dia memulai bisnis ini. Apa yang terjadi sebenarnya? Mengapa Joko tidak tertarik lagi dengan bisnis jaringan yang Rudi tawarkan? Padahal sebelumnya dia begitu tertarik kelihatannya.

Ketika Rudi menjelaskan bisnis kepada Joko, dia mengasumsi bahwa Joko akan sama dengan dia tertarik karena kebebasan waktu yang bisa diberikan bisnis MLM. Padahal dia tidak tahu bahwa belum tentu Joko tertarik dengan hal itu. Tapi karena Rudi begitu antusias dengan presentasinya, Joko terpengaruh dan kelihatan tertarik. Beberapa hari kemudian, bisa jadi hanya beberapa jam setelah itu, Joko sudah tidak bersemangat lagi. Mengapa? pertama, kebebasan waktu bukan hot-button Joko. Kedua, sekalipun itu adalah hot- buttonnya, tapi yang mengatakan adalah Rudi, bukan Joko sendiri. Ingat aturan yang kita bahas di awal: Prospek Akan Membantah Semua Yang Anda Katakan.

Jadi agar pesentasi efektif dan mencapai hati prospek, jangan menebak hot-button seseorang. Anda bukan Tuhan yang bisa melihat hati seseorang. Anda harus tahu hot-button seseorang secara pasti dan membiarkan dia sendiri yang mengatakannya. Ingat, penting sekali untuk membiarkan prospek sendiri yang mengatakan hot-buttonnya. Bagaimana caranya? Dengan mengajukan pertanyaan.

Dalam tahap ini, pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan bisa saja membuat prospek merasa kecewa, frustasi, prihatin, atau bahkan marah. Tentunya bukan marah kepada Anda, melainkan marah kepada diri mereka sendiri. lni memang yang kita cari karena jika seseorang sudah puas atau nyaman dengan kehidupannya, sulit mengharapkan mereka termotivasi menjalankan sesuatu yang baru.

Di bisnis MLM, Anda tidak membutuhkan orang yang sudah puas dengan kehidupannya. Yang Anda cari adalah orang-orang yang memiliki satu atau beberapa hot button sehingga tertarik untuk bergabung. Orang-orang seperti inilah yang nantinya akan termotivasi untuk menjalankan bisnisnya dengan baik. Jadi ditahap ini Anda akan belajar bagaimana menemukan hot button seseorang. Sekali Anda menguasai caranya, Anda akan menjadi juara di bisnis MLM.

Nah, mari kita mulai…

Tiga Pertanyaan Emas

Di buku Questions are the Answer diberikan lima pertanyaan emas untuk menggali hot-button. Tapi kelima pertanyaan tersebut ada beberapa yang agak mirip sehingga pada praktiknya pertanyaan itu saya sederhanakan menjadi tiga pertanyaan saja.

Ketiga pertanyaan tersebut antara lain :

  1. Apa Prioritas Utama Anda ?
  2. Mengapa Anda Memilih Itu ?
  • Mengapa itu penting bagi Anda? (ini adalah pertanyaan tambahan untuk menandaskan jawaban prospek. Tapi jika Anda sudah puas dengan jawaban yang diberikan, bisa berlanjut ke pertanyaan ketiga tanpa menggunakan pertanyaan ini)
  1. Apa Konsekuensinya Jika Itu Tidak Tercapai ?
  • Apakah Anda khawatir jika hal itu tidak tercapai ? (ini juga pertanyaan tambahan yang bisa digunakan jika kita belum puas dengan jawaban nomor tiga)

Fokuslah pada ketiga pertanyaan yang dicetak miring dan tebal di atas. Berusahalah menghafal ketiga pertanyaan ini secara berurutan. Ya, ketiga pertanyaan ini harus diajukan secara berurutan, tidak boleh diubah susunannya. Pertanyaan tambahan yang dicantumkan di atas bertujuan supaya prospek menandaskan atau melengkapi jawabannya. Jika Anda sudah puas dengan jawaban yang diberikan bisa beralih ke pertanyaan selanjutnya.

Bagaimana menggunakan ketiga pertanyaan emas tersebut ?

Sebagai persiapan, disarankan mencantumkan daftar 10 faktor motivasi utama di balik kartu nama, flip-chart presentasi atau pada sebuah kartu yang mudah dikantungi.

Contoh 10 faktor motivasi utama:

  1. Memiliki Usaha Sendiri
  2. Membahagiakan Keluarga / Orang Tua
  3. Memiliki Rumah / Mobil Baru
  4. Jalan-Jalan Ke Luar Negeri
  5. Menjalani Pensiun Dengan Tenang
  6. Bebas Uang Dan Waktu
  7. Pendidikan Anak
  8. Pengembangan Diri
  9. Melunasi Utang
  10. Membantu Orang Lain / Kegiatan Sosial

Step 1:

Setelah tahap mencairkan kebekuan, ajukan pertanyaan: “Tahukah Anda mengapa orang-orang menjalankan bisnis MLM?”

Ini adalah pertanyaan favorit yang sering saya gunakan untuk memulai presentasi saya. Jika jawabannya “Ya, saya tahu.”

Anda bisa melanjutkan dengan pertanyaan: “Menurut Anda apa alasan orang menjalankan bisnis MLM?”

Setelah mendengarkan jawaban prospek, tanyakan: “Apa lagi selain ini?”

Jika prospek sudah tidak tahu jawabannya, katakan: “Mari saya bantu, ini adalah 10 hal yang diinginkan orang dari bisnis MLM”.

Berikan kartu yang berisi daftar 10 prioritas utama kepada prospek. Setelah prospek membaca beberapa detik, ajukan pertanyaan emas yang pertama:

“Apa Prioritas Anda Yang Utama?”

Versi lain dari pertanyaan ini: “Jika Anda diminta memilih satu hal yang paling penting untuk anda dari 10 hal ini, mana yang anda pilih ?

Setelah Anda mengajukan pertanyaan ini, sangat penting untuk diam dan menunggu jawaban dari prospek. Mungkin beberapa akan menjawab: “Saya ingin semuanya” atau “Apa Ya ? Kelihatannya semua bagus” Nah, Anda bisa mengatakan: “Jika ada satu hal yang paling penting untuk Anda diantara 10 hal itu, kira-kira apa ya ?”

Setelah itu diam dan tunggu jawaban. Setelah prospek menjawab, lanjutkan ke Step 2.

Step 2:

Saatnya mengajukan pertanyaan emas yang kedua:

“Mengapa Anda memilih itu?”

Pertanyaan ini akan membantu prospek menceritakan mengapa itu adalah hot-buttonnya. Jawaban yang mantap dan jelas dari prospek menunjukkan bahwa mungkin inilah orang yang Anda cari. Yaitu orang yang memiliki impian yang kuat dan tidak nyaman dengan keadaannya saat ini. Tapi jika Anda tidak terlalu puas dengan jawaban yang diberikan, bis@ engajukan pertanyaan tambahan: “Mengapa itu penting bagi Anda?”. Setelah mendengarkan jawaban prospek, saatnya Anda melangkah ke Step 3.

Step 3:

Ajukan pertanyaan emas ketiga:

Apa konsekuensinya jika itu tidak terwujud ?

Disini prospek akan menceritakan kekhawatiran dan ketidaknyamanan yang dialami jlka dia tidak bisa mencapai hot-buttonnya. Jika belum puas dengan jawaban yang diberikan, bisa mengajukan pertanyaan tambahan: “Apakah Anda khawatir jika hal itu tidak tercapai?” Setelah itu Anda diam dan mendengarkan.

Demikianlah ketiga pertanyaan emas ini Anda gunakan untuk mengetahui hot-button dari prospek dan sekaligus menyadarkan prospek bahwa impiannya penting. lngat, ketiga pertanyaan ini harus diajukan secara berurutan, tidak boleh dibalik.

Selanjutnya, Anda memasukibagian yang menghubungkan hot-button prospek dengan bisnis yang Anda tawarkan. Bagian ini merupakan kunci ketiga yaitu: Tekan “Hot Button”.

Tekan Hot Button

Biasanya saya mengawali tahapan ini dengan mengatakan: “Setelah mendengar penjelasan Anda, saya yakin hal itu sangat penting untuk Anda dan tidak diragukan lagi Anda ingin mencapainya suatu saat. Apakah Anda punya rencana yang pasti kapan tepatnya Anda ingin mewujudkan hal itu?”

Sering kali pertanyaan ini menyentak orang yang benar- benar memiliki impian yang kuat. Ya, tidak banyak orang yang memikirkan dengan sungguh-sungguh atau membuat rencana yang pasti untuk masa depan mereka. Pertanyaan ini menggugah mereka untuk memikirkan betapa seriusnya rencana masa depan mereka. Bahkan mungkin menyadarkan mereka bahwa sekaranglah saat yang tepat untuk serius dengan impian mereka.

Setelah ini, kita bisa melanjutkan dengan presentasibisnis. Yang perlu diperhatikan sewaktu presentasi adalah sering- seringlah menyebut hot-button prospek yang sudah Anda ketahui. Inilah yang disebut menekan hot-button. Contohnya, sewaktu menjelaskan penghasilan dan keuntungan dari marketing plan, Anda bisa mengatakan:

“Seandainya kita bekerjasama saat ini dan dua tahun lagi Pak Budi mendapatkan penghasilan 50 juta per bulan, apakah Pak Budi bisa membawa orang tua Jalan-jalan ke Hongkong?”

atau

“Jika dua tahun lagi Bu Rina mendapatkan penghasilan pasif puluhan juta dari bisnis ini berarti Bu Rina akan memasuki masa pensiun dengan tenang, bahagia, dan sejahtera seperti yang Bu Rina inginkan?”

atau

“Bayangkan, dua tahun lagi dengan penghasilan sebesar ini, Pak Donny bisa membeli mobil yang Bapak inginkan.”

Jadi, setelah Anda mengetahui hot-button seseorang, persembahkan presentasi bisnis sebagai solusi agar mereka bisa mencapai hot-button tersebut.

Banyak orang menghabiskan waktu untuk menjelaskan betapa hebatnya bisnis MLM yang mereka tawarkan dan lupa menanyakan apa hot button prospek. Prospek tidak peduli sehebat apa pun bisnis yang Anda tawarkan, apakah itu marketing plan, perusahaan atau pun produk-produknya. Yang mereka pedulikan adalah apakah bisnis itu bermanfaat untuk kehidupan mereka.

Jadi sekali lagi, setelah Anda mengetahui hot button prospek Anda, sering-seringlah menyebut itu dalam presentasi. Saya ulangi pernyataan yang penting ini : Presentasi blsnis hanyalah SOLUSl untuk mendapatkan hot button prospek.

Membuat Komitmen

Jika Anda menggunakan Teknik Empat Kunci ini dengan baik, sebenarnya pada tahap kunci keempat ini prospek harusnya sudah tertarik dan siap bergabung dengan bisnis Anda. Prospek akan bersemangat karena melihat bahwa bisnis yang Anda tawarkan adalah solusi untuk mencapai impian mereka. Tetapi walaupun demikian, prospek tetap perlu dibantu untuk mengambil keputusan. Dengan gaya bicara yang percaya diri, lugas, jelas dan tetap rileks, katakan bahwa Anda ingin mereka segera bergabung hari ini dan bukan besok.

Di tahap ini penting sekali untuk memiliki sikap yang benar. Sikap yang harus dimiliki adalah bisnis MLM yang Anda tawarkan adalah untuk membantu prospek mewujudkan impian mereka, bukan untuk membantu Anda. lni jelas sikap yang berbeda. Prospek akan percaya pada kata-kata Anda jika Anda bersikap tulus mau membantu prospek, bukan mencari keuntungan diri sendiri. Inti sesungguhnya dari bisnis jaringan adalah Anda harus membantu orang lain terlebih dahulu.

Contoh-Contoh

Untuk membantu Anda mengerti penerapan dari teknik tiga pertanyaan emas, berikut ini kami berikan contoh-contoh yang diambil dari pengalaman sebenarnya.

Contoh 1:

Seorang distributor baru bernama Ronny dibantu oleh uplinenya Dedy melakukan presentasi kepada seorang prospek bernama Ratna. Ratna adalah manager sebuah perusahaan periklanan yang cukup sibuk.

Sewaktu memulai presentasi, Ronny tidak menggunakan tiga pertanyaan emas. Selesai presentasi, Ronny bingung apa yang harus dilakukan karena tanggapan Ratna biasa-biasa saja bahkan cenderung tidak tertarik. Sang upline, Dedy lalu mengambil alih follow up (tindak lanjut)

Berikut ini percakapan Dedy dengan Ratna:

Dedy : Bu Ratna, apakah Anda pernah berpikir apa alasan orang orang menjalankan bisnis ini?

Ratna : Apa ya? Mungkin untuk penghasilan tambahan, ya ….

Dedy : Selain itu apa lagi?

Ratna : Apa lagi, ya?

Dedy : Nah, ini saya tunjukkan kepada Bu Ratna 10 hal yang menjadi alasan orang menjalankan bisnis ini (sambil memperlihatkan 10 prioritas utama yang tercantum di dalam flipchart presentasi). Dari 10 hal ini, apa yang menjadi prioritas utama Bu Ratna saat ini ?

Ratna : Kalau buat saya yang paling penting adafah mempunyai bisnis sendiri.

Dedy : Mengapa Bu Ratna memilih itu?

Ratna : Ya, stres kerja di kantor, target yang diberikan perusahaan terus naik tiap tahun. Belum lagi bos saya, judes dan cerewetnya minta ampun, hahaha.

Dedy : Mengapa mempunyai bisnis sendiri itu penting bagi Bu Ratna?

Ratna : Kalau punya bisnis sendiri enak, bisa mengatur waktu sendiri dan tidak diatur orang lain, dan bisa libur suka-suka saya. Yang paling penting sih, tidak stress lagi dengan urusan target yang nggak selesai-selesai.

Dedy : Apa konsekuensinya jika Bu Ratna tidak mempunyai bisnis sendiri?

Ratna : Kalau saya tidak punya bisnis sendiri berarti akan bekerja seterusnya sampe pensiun (Raut wajah Ratna mulai kelihatan resah).

Dedy : Apakah Bu Ratna khawatir jika harus bekerja selama- nya? (pertanyaan tambahan ini diajukan karena Dedy belum puas akan jawaban Ratna).

Ratna : Jelas saya khawatir. Kalau saya terus bekerja di kantor, apa lagi kantor yang sama dan suasana yang sama, berarti saya akan stress terus tiap hari. Wah, enggak kebayang deh kalau harus seperti itu selamanya. Amit-amit jangan sampai terjadi, yaaa …

Dedy : Nah, Bu Ratna, kembali ke penjelasan Pak Ronny tadi. Seandainya Bu Ratna bekerja sama dengan kami dalam membangun bisnis ini dan dalam waktu dua tahun ke depan Bu Ratna memiliki bisnis di posisi ini. (Dedy memperlihatkan skema marketing plan dari flipchart seperti yang dipresentasikan oleh Ronny). Di posisi ini Bu Ratna akan mendapatkan penghasilan 50 juta setiap bulan.

Nah, seandainya ini terjadi dua tahun lagi, apakah Bu Ratna bisa berhenti dari pekerjaan di kantor?

Ratna : Wah, tentu saja bisa. (Wajah Ratna kelihatan cerah)

Catatan:

Dalam contoh ini, tiga pertanyaan emas dilakukan setelah presentasi, artinya dilakukan di tahap follow up. Jadi, teknik ini bisa digunakan sebelum atau sesudah presentasi, meskipun kami lebih menganjurkan Anda gunakan sebelum presentasi supaya Anda bisa mempersembahkan presentasi sesuai dengan hot button prospek.

 

Contoh 2:

Seorang distributor bernama Mery melakukan presentasi kepada seorang temannya bernama Nani.

Mery : Nani, sebelum saya menjelaskan bisnisnya saya akan memperlihatkan 10 hal yang menjadi alasan mengapa orang- orang menjalankan bisnis ini. (Mery memperlihatkan daftar 10 prioritas utama). Dari 10 hal ini apa yang menjadi prioritas utama Nani saat Ini?

Nani : Hmmm … Rasanya saya pilih memiliki mobil baru. ya, saya pilih mobil baru.

Mery : Mengapa Nani pilih itu?

Nani : Karena dari dulu saya selalu kepingin punya mobil baru.

Merry : Boleh saya tahu secara spesifik mobil apa yang diinginkan Nani?

Nani : Saya paling suka mobil Toyota Harrier warna silver.

Mery : Mengapa mobil Harrier warna silver begitu penting untuk Nani?

Nani : Enggak tahu ya, tapi setiap saya melihat Toyota Harrier warna silver hati saya berdebar-debar. Saya suka sekali dengan Toyota Harrier. Kalau punya, saya bisa jalan-jalan setiap hari dengan mobil yang nyaman itu. Wah, pasti asyik sekali.

Mery : Apa konsekuensinya kalau Nani nggak bisa punya Toyota Harrier ?

Nani : Berarti saya hanya pakai mobil butut saya tiap harl …. Ini tidak boleh terjadi, saya yakin suatu saat saya akan punya Toyota Harrier. Mungkin Mery bisa membantu? Hehehe.

Mery : Jika Toyota Harrier begitu penting untuk Nani, boleh saya bertanya, kapan Nani mau membeli mobil itu?

Nani : (Nani kelihatan tegang) Wah, dengan penghasilan saya saat ini, terus terang saya tidak tahu kapan saya bisa membeli Toyota Harrier. Kamu punya solusinya?

Mery : Untuk itulah saya bertemu dengan Nani hari ini. Saya ingin memperlihatkan sebuah bisnis yang bisa mem- bantu Nani untuk membeli mobil Toyota Harrier. Nah, sekarang saya mulai, ya ….

Mery lalu menunjukkan presentasi bisnis yang dimodifikasi sebagai solusi agar Nani bisa mencapai hot buttonnya yaitu membeli mobil Toyota Harrier. Selesai presentasi, simaklah apa yang dikatakan Mery.

Mery : Jika kita bangun bisnis ini bersama-sama dan dua tahun lagi Nani mempunyai penghasilan 100 juta per buJan di posisi ini. (Sambil memperlihatkan flipchart presentasi) Bisakah Nani membeli mobil Toyota Harrier?

Nani : (Dengan mata berbinar-binar) Saya bisa bayangkan sebuah Toyota Harrier warna silver di garasi saya.

Anda bisa tebak kelanjutannya. Nani pasti akan bergabung dengan bisnis yang ditawarkan Mery.

Contoh 3:

Ronny dan Andi adalah dua sahabat. Beberapa bulan sebelumnya Ronny terlebih dahulu bergabung dan menjalankan sebuah bisnis MLM. Beberapa kali Ronny berusaha menjelaskan bisnis yang dia Jalankan kepada Andi tetapi tidak mendapat tanggapan positif. Hal ini disebabkan karena Andi dulunya pernah menjalankan bisnis MLM dan tidak mendapatkan hasil apa-apa. Suatu sore,Ronny berhasil mengajak Andi minum kopi di sebuah kafe, terjadilah percakapan berikut …

Ronny : Bro Andi, coba lihat kartu nama saya yang baru. (Ronny memperlihatkan kartu namanya yang baru dimana pada bagian belakang terdapat daftar 10 prioritas utama)

Andi : Wah, menarik juga ya, perusahaan apa ini?

Ronny : Ini bisnis jaringan yang saya jalankan. Apa pendapat Bro tentang bisnis MLM?

Andi : Dulu saya sudah pernah menjalankan bisnis semacam ini. Tapi nggak bakat, saya selalu gagal.

Ronny : Menurut Bro, apa alasan orang-orang menjalankan bisnis MLM?

Andi : Ya, untuk mendapatkan penghasilan.

Ronny : Selain itu, apa lagi?

Andi : Apa lagi ya ….

Ronny : Bro, di belakang kartu nama saya ada 10 hal yang menjadi alasan mengapa orang-orang menjalankan bisnis MLM. yang

Ronny memperlihatkan daftar 10 prioritas utama yang terdapat dibelakang kartu namanya dan membiarkan Andi memegang serta melihat sejenak ke 10 prioritas utama.

Ronny : Dari 10 hal ini, apa yang menjadi prioritas Bro sat ini?

Andi : (setelah terdiam beberapa saat). Apa, ya? Nah yang ini, membahagiakan orang tua. Saya ingin membahagiakan ibu saya.

Ronny : Bagus. Dengan cara bagaimana Bro mau membahagiakan ibu ?

Andi : Antara lain saya ingin menghajikan Ibu saya. Beliau ingin sekali naik haji.

Ronny : Kenapa Bro ingin membahagiakan ibu?

Andi : Saya sudah tidak punya ayah. Sewaktu ayah saya masih hidup saya belum pernah membahagiakan be- liau. Nah, sekarang saya hanya punya ibu, satu-satu- nya orang tua saya. Jadi, saya ingin sekali membaha- giakan beliau. Lagi pula, ibu saya ingin sekali naik haji. Beliau sering sekali bercerita kepada saya beta pa be- liau ingin sekali naik haji. Siapa lagi yang bisa mem- bantu ibu supaya naik haji? Hanya saya satu-satunya anak lelaki yang tertua. Adik-adik saya kan, semua masih kecil, masih sekolah.

Ronny : Jadi menghajikan ibu adalah sesuatu yang penting buat Bro ya?

Andi : Ya, penting sekali.

Ronny : Kalau hal itu sangat penting, kapan rencananya Bro mau menghajikan ibu?

Andi : Nah, ini dia! Kapan, ya? Paling dua tahun lagi kali, ya

Ronny : Bro, amit-amit jangan sampai terjadi, tetapi seandainya.., ini kita bicara seandainya ya, seandainya dua tahun lagi Bro belum bisa menghajikan ibu, apa konsekuensinya?

Andi : (sambil terdiam sejenak) Wah, bagaimana, ya….. Kasihan ibu, beliau ingin sekali naik haji. Saya jadi seperti anak tak berguna ya, jika tidak bisa meng-haji-kan tu saya. Jadi, dua tahun lagi harus bisa Bro.

Ronny : Apakah Bro khawatir jika dua tahun lagi tak bisa menaikhajikan ibu ?

Andi : lya, jelas saya khawatir jika dua tahun lagi tak mampu naik hajikan ibu. Bagaimana, ya ? Bro, ada ide atau solusi ?

Ronny : Saya ingin Bro bersikap terbuka sebentar, ya. Bro lihat dari 10 alasan mengapa orang menjalankan bisnis MLM, salah satunya adalah untuk membaha- giakan orang tua, termasuk menghajikan orang tua. Memang dari apa yang saya lihat dan pelajari, beberapa orang bisa menghajikan orang tua dari bisnis ini. Seperti di Surabaya ada seorang mahasiswa yang menjalankan bisnis ini dalam waktu 18 bulan bisa menghajikan orang tuanya. Kenapa bisa seperti ini ?, Nah, saya ingin tunjukkan skema bisnis MLM yang saya jalankan ….

Setelah itu Ronny bisa memperlihatkan presentasi kepada Andi yang kali ini mendengarkan dengan lebih terbuka dan positif.

 

Beberapa Catatan

Kadang-kadang Anda akan bertemu dengan prospek yang tidak mempunyai prioritas. Bisa jadi mereka memang tidak mempunyai prioritas dalam hidup mereka. Tetapi kadang-kadang mereka tidak berani menetapkan prioritas karena Takut terpaksa melakukan sesuatu untuk itu. Ada beberapa teknik jika berhadapan dengan prospek seperti ini. Perhatikan contoh di bawah ini.

Linda : Apa yang menjadi prioritas utama Bu Mina saat ini?

Mina : Apa, ya? Kelihatannya semua penting, tak ada yang prioritas.

Linda : Seandainya Bu Mina harus memilih satu yang paling penting, kira-kira apa yang ibu pilih?

Mina : Kalau ada yang terpenting … mungkin ini, mempunyai bisnis sendiri.

Linda : Mengapa Bu Mina memilih ini?

Mina : Ya, supaya bisa cepat menghasilkan uang dan lebih bebas mengatur waktu kalau punya bisnis sendiri dan……

Nah, jika sudah demikian, silakan lanjutkan dengan pertanyaan berikutnya.

Tujuan Anda menggunakan Tiga Pertanyaan Emas adalah untuk menyeleksi prospek. Kejujuran dan kedalaman jawaban prospek menunjukkan seberapa besar mereka nantinya akan serius dan termotivasi menjalankan bisnisnya.

Prospek yang tidak mempunyai prioritas atau menjawab pertanyaan dengan ogah-ogahan adalah prospek yang kurang tepat untuk diajak bekerjasama. Bahkan seandainya bergabung, mereka hanya banyak mengeluh dan mempersulit Anda. Sebaliknya, prospek yang mempunyai prioritas atau impian yang kuat adalah calon-calon pemimpin di dalam organisasi bisnis Anda.

Allan Pease dalam buku Questions are the Answers mengumpamakan bisnis MLM seperti berkebun. Anda menggemburkan tanahnya, memberi pupuk, membuang hama-hamanya, dan menjaganya dari cuaca yang buruk. Tetapi, ada sebagian benih yang tumbuh sedangkan benih lainnya akan mengering dan mati. Yang harus Anda lakukan adalah menyiraminya, memupuknya, dan menghilangkan hama-hamanya. Benih-benih yang kuat akan tumbuh meskipun Anda sendiri kurang memperhatikannya.

Sebaliknya, benih-benih yang lemah tidak akan bertumbuh walaupun Anda memperhatikannya siang malam. Jangan terus berharap bahwa benih yang lemah akan tumbuh menjadi pohon yang indah. Ini sangat jarang terjadi. Bersikaplah bijak. Yang terbaik adalah, tanam dan perhatikanlah benih-benih yang kuat. Dalam hal ini, gunakanlah Tiga Pertanyaan Emas untuk menguji potensi dari benih-benihnya sebelum Anda menanam.

Jika seorang prospek memberikan jawaban-jawaban yang kurang meyakinkan, anggap saja orang itu merupakan prospek yang kurang tepat. Mungkin saja waktunya tidak tepat untuk dia saat ini. Atau, bisa jadi nantinya dia hanya akan menjadi seorang pembeli atau pelanggan produk-produknya. Anda boleh mensponsori orang sebanyak-banyaknya. Tetapi, sebaiknya Anda meluangkan waktu lebih banyak kepada benih-benih yang kuat, atau orang-orang yang memiliki impian Yang kuat.

BAB 47

Jurus Kupas Bawang

Jurus ini digunakan untuk menghadapi pernyataan negatif yang dilontarkan oleh prospek. Contoh pernyataan negatif yang umum:

  • “Bisnis ini cocoknya untuk orang yang pandai berbicara.”
  • “Saya sibuk tidak punya waktu untuk menjalankan bisnis ini.”
  • “Saya paling tidak suka bisnis cari-cari orang”
  • “Saya tidak berbakat bisnis MLM.”
  • “Untuk sukses harus pintar menjual”
  • “Saya sudah pernah mencoba Bisnis semacam ini dan gagal.”
  • “Teman-teman saya tidak suka bisnis MLM.”

Jika prospek melontarkan pernyataan negatif, kecenderungan orang adalah menyalahkan dan berdebat. Nah, mari kita bahas jurus paling tepat menghadapi pernyataan negatif, yaitu Jurus Kupas Bawang.

Sebelum kita menggunakan jurus kupas bawang, perhatikan dua poin penting ini: Jangan Berdebat dan Menjadi Pendengar yang Baik.

Jangan Berdebat

Jika prospek melontarkan pernyataan negatif yang jelas- jelas salah, jangan terpancing untuk berdebat. Mengapa jangan berdebat? Buku Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain dari Dale Carnegie, halaman 179 mengatakan “Jika Anda berdebat, Anda tidak akan menang. Anda selalu kalah. Salah satu cara mendapatkan manfaat dari perdebatan adalah menghindarinya.” Jika Anda berdebat berarti Anda menyalahkan orang lain. Tidak ada seorang pun yang suka disalahkan. Jadi jika Anda berdebat, akan menambah musuh. Cara pasti menambah musuh adalah berdebat. Jadi poin pertama menghadapi kendata adalah jangan berdebat!

Selalu setuju dengan prospek. Jangan merasa munafik karena bersikap setuju walaupun sebenarnya tidak. Ingatlah ini bisnis. Kita bukan pembela kebenaran di pengadilan. Walaupun Anda tidak setuju, jangan tergoda untuk berdebat. Kendalikan diri Anda. Jika anda peduli dan ingin membantu prospek mendapat pandangan yang benar, maka caranya bukan dengan lantang menyalahkan ataupun berdebat. Cara berdebat tidak akan membantu sama sekali. Banyak orang yang terpancing untuk berdebat ketika mendengar pernyataan negatif dari prospek, mengalami kegagalan total.

Menjadi Pendengar Yang Baik

Jangan memotong percakapan. Dengarkan dengan penuh perhatian. Biarkan prospek Anda puas menyampaikan ganjalan yang ada dalam hatinya. Jika orang merasa kita mendengarkan mereka dengan penuh perhatian, mereka akan merasa puas. Akan timbul rasa suka kepada kita. Jika orang sudah suka kepada kita, 51% kemenangan sudah di tangan.

Mengapa menjadi pendengar yang baik? Anda ingin didengar bukan? Jika prospek sedang berbicara dan Anda memotong percakapan dia, yeaahhhh Anda tidak akan didengar! Biarkan mereka selesaikan semua yang ingin mereka katakan. Setelah itu baru giliran Anda untuk berbicara. Jika prospek sudah menyampaikan semuanya tanpa dipotong oleh Anda, maka mereka siap mendengarkan Anda. Paham?

Berlatihlah untuk menjadi pendengar yang baik. Ini sebuah tantangan yang tidak mudah. Tetapi jika diterapkan hasilnya sangat bagus. Sudah berkali-kali saya mendengarkan seseorang berbicara berjam-jam (bukan bermenit-menit, ya), topik yang belum tentu menarik bagi saya. Tetapi karena saya mendengarkan dengan penuh perhatian, hasilnya sungguh di luar dugaan. Bahkan beberapa diantara mereka yang berterus terang bahwa mereka negatif terhadap bisnis yang saya tawarkan, akhirnya malah bergabung karena kesabaran saya mendengarkan mereka. Ya, MLM adalah bisnis manusia. Perlu people skill. Salah satunya adalah kesabaran untuk menjadi pendengar yang baik.

 

Jurus Kupas Bawang

Setelah memperhatikan dua poin diatas, sekarang saya akan bahas jurus menghadapi pernyataan negatif, perhatikan ya, kita berbicara mengenai pernyataan bukan pertanyaan. Jika Pertanyaan perlu dijawab, tetapi Jika hanya pernyataan, apalagi pernyataan negatif, tidak perlu ditanggapi. Anggap saja angin lalu. Gunakan saja jurus kupas bawang.

Bawang itu kulitnya banyak ya. Jika dikupas satu per satu akhirnya muncul isinya yaitu daging bawang itu sendiri. Kendala atau pernyataan negatif yang muncul dari prospek biasanya merupakan alasan mengapa dia menolak bisnis MLM yang kita tawarkan. Sering kali alasan atau kendala yang dilontarkan pertama kali bukanlah kendala yang sebenarnya. Jika kita langsung menanggapi kendala tersebut maka akan terjadi pembahasan seputar kendala yang bukan merupakan kendala yang sebenarnya. Prospek pun akan mati-matian mempertahankan kendala yang semu tersebut. Pembahasan tersebut tentulah tidak produktif dan sia-sia.

Karena itu kita menggunakan jurus kupas bawang. Jurus ini dirumuskan dalam satu pertanyaan: “Selain Itu Apa Lagi, Pak?

Contoh:

Misalnya prospek mengatakan: “Saya sibuk, tidak mungkin menjalankan bisnis ini” Ingatlah belum tentu ini kendala yang sebenarnya, karena itu kita kupas bawang aja.

” Selain sibuk, ada hal lain lagi, Pak?”

” Teman-teman saya banyak yang negatif kalau ditawarkan MLM.”

” Selain itu apa lagi, Pak?”

” Selain itu saya juga takut ditertawakan teman kalau saya jalani MLM”

” Selain itu apa lagi, Pak?”

” Hanya ini aja sih, tidak ada yang lain lagi.”

” Jadi kendala Bapak adalah sibuk, teman negatif dan takut ditertawakan teman. Dari ketiga hal ini mana yang paling berat untuk Bapak?”

” Hmmm, sepertinya ditertawakan teman, hahahaha …

” Berarti jika Bapak bisa mengatasi hal ini, maka Bapak siap untuk menjalankan bisnis ini?”

” Kira-kira seperti itu.”

Jika kita terus kupas bawang, akhirnya akan muncul kendala yang sebenarnya. Biasanya ini kendala yang disebut paling akhir.

Sebagai kesimpulan, bagaimana cara menghadapi pernyataan negatif dari prospek? Tidak perlu ditanggapiapalagi berdebat. Kupas bawang saja sambil terus mendengarkan dengan penuh perhatian.

Jika prospek menyampaikan pertanyaan yang perlu kita jawab, maka kita bisa menggunakan jurus berikut ini yaitu: Jurus Feel – Felt – Found.

BAB 48

Jurus Feel – Felt – Found

Jurus ini digunakan untuk mengatasi kendala yang sebenarnya dari prospek.

Feel Artinya Mengerti.

Felt Artinya Merasakan.

Found Artinya Menemukan.

Teknik ini sangat bagus karena menunjukkan rasa empati kita kepada prospek, bahwa kita mengerti dan merasakan apa yang dia alami.

Contoh: ketika seseorang mengatakan bahwa dia memiliki kendala kurangnya waktu untuk mengerjakan bisnis yang Anda tawarkan karena kesibukannya sebagai manager. Anda bisa atasi kendala tersebut dengan Jurus Feel – Felt – Found:

Feel (mengerti apa yang dirasakan): “Melihat jabatan Pak Budi di kantor yang sangat sibuk, saya bisa memahami bahwa pak Budi pasti merasa bahwa akan sulit untuk mengerjakan bisnis ini.”

Felt (pernah merasakan): “Dulu ketika saya masih sibuk bekerja di kantor juga pernah merasakan hal yang sama. Bagaimana mungkin membagi waktu untuk urusan kantor dan bisnis ini.”

Found (menemukan): “Tetapi kemudian saya melihat seorang manager yang sangat sibuk tetapi ternyata bisa berhasil dalam bisnis ini. Setelah mempelajari metode yang dijalankannya, saya mendapati bahwa orang sibuk juga bisa menjalankan bisnis ini.”

BAB 49

Jurus Hamburger

Jurus ini digunakan jika kita terpaksa memberikan teguran atau kritikan kepada seseorang.

“Tidak ada kritik yang membangun. Semua kritik menghancurkan.” Pernahkah Anda mendengar kalimat ini? Kalimat ini tidak sepenuhnya benar tapi juga tidak sepenuhnya salah. Memang kritik apa pun hampir selalu sulit diterima dan jangan-jangan menimbulkan sakit hati. Tapi terkadang ada situasi tertentu yang memaksa Anda untuk memberikan teguran.

Berikut adalah kiat memberikan teguran yang efektif Dan tidak menimbulkan sakit hati yang dinamakan Jurus Hamburger.

Sebuah hamburger terdiri dari dua bagian roti yang Menjepit daging goreng, roti-daging-roti. Bagaimana menggunakan teknik hamburger dalam menegur seseorang ? Teguran yang Anda berikan dianggap sebagai isi atau tujuan, Sama seperti daging pada hamburger. Jadi sebelum sampai pada bagian isi (teguran), berikan dulu roti dan kemudian ditutup dengan roti. Dalam hal ini roti menggambarkan pujian. Jadi sebelum menegur seseorang, berikan dulu pujian untuk menciptakan suasana positif. Setelah itu baru berikan teguran yang diakhiri dengan pujian atas hal-hal positif yang telah dilakukannya.

Contohnya:

“Saya senang melihat Pak Budi selalu datang tepat waktu. lni menunjukkan bahwa Pak Budi orang yang berdisiplin tinggi. Dan akan lebih bagus lagi jika pada waktu acara berlangsung sebaiknya Pak Budi duduk di dalam ruangan dan ikut mendengarkan supaya rekan-rekan Bapak yang lain memperhatikan dan turut menghargai acara pertemuan ini. Saya senang dengan kinerja Bapak selama ini dalam memperhatikan rekan-rekan bisnis. Beberapa dari antara mereka menyampaikan kepada saya bahwa mereka senang bekerja sama dengan Pak Budi”.

Perhatikan kalimat di atas, dibuka dengan pujian (Pak Budi berdisiplin tinggi), lalu masuk ke isi atau koreksi (Sebaiknya Pak Budi di dalam ruangan) dan ditutup kembali dengan pujian (Pak Budi dikenal perhatian kepada rekan-rekan bisnisnya).

Berikut adalah beberapa petunjuk tambahan ketika memberikan kritikan:

Kritik Tindakannya, Bukan Orangnya

Kunci agar kritik Anda berhasil adalah jangan membuat ego orang tersebut melawan Anda. Tujuan Anda bukan untuk merendahkan orang tersebut tetapi agar orang tersebut membuat perubahan ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu yang Anda kritik adalah tindakan atau perilaku orang tersebut, bukan orangnya.

Jangan pernah mengatakan “kamu itu bodoh Sekali, mengerjakan hal sepele seperti ini saja tidak becus!” Kritik seperti ini ditujukan kepada pribadi orang tersebut, karena menggunakan kata “bodoh”.

Sudah pasti kritik seperti ini akan mendatangkan sakit hati karena merendahkan ego orang tersebut. Sebaliknya kritik perilakunya yang malas dengan mengatakan, “John, kamu harus belajar lebih giat lagi untuk meningkatkan nilai matematikamu.”

Contoh lain:

Daripada: “Bu Eva, Anda seorang juru ketik yang buruk,” lebih baik: “Bu Eva, kata-kata ini salah eja.”

Dengan mengkritik tindakan orang, ini memberi Anda kesempatan untuk memasukkan pujian yang bisa meningkatkan ego orang tersebut sehingga membuatnya lebih mudah menerima kritikan. Contoh: “Bu Eva, selama ini saya tahu Anda adalah juru ketik yang bagus dan teliti. Tetapi beberapa tugas belakangan ini saya perhatikan ada banyak yang salah eja. Saya yakin Bu Eva sanggup mengerjakan tugas ini dengan jauh lebih teliti seperti standar kerja Anda sebelumnya!

Berikan Kritik Secara Pribadi Dan Jangan Di Depan Orang Lain.

Ketika Anda memberikan kritik, yang paling penting adalah apa yang dirasakan orang tersebut, bukan apa yang Anda rasakan. Jangan pernah merendahkan ego atau harga diri orang tersebut ketika kritik diberikan. Karena itu, sampaikanlah kritik secara pribadi, jangan pernah didepan orang lain. Kritik selembut apapun jika diberikan di depan orang lain akan sangat dibenci. Ia akan merasa kehilangan muka di depan teman-temannya atau orang lain. Jadi, pastikan anda memberikan kritik secara pribadi dan jangan pernah di depan orang lain

Meminta Bantuan Mereka

Meminta akan lebih mudah menciptakan kerjasama daripada menuntut. “Maukah Anda memperbaiki hal ini?” tentu akan lebih mudah diterima daripada kata-kata penuh tuntutan seperti “Demi Tuhan, kamu harus perbaiki ini!” Ketika Anda menuntut, Anda menempatkan orang lain sebagai bawahan dan Anda sebagai atasannya. Ketika Anda meminta, Anda menempatkan dia sebagai mitra atau rekan kerja Anda. Manakah yang akan menaikkan ego seseorang? Jelaslah jika Anda menghargai seseorang sebagai mitra, akan lebih mudah mendapatkan kerjasamanya.

Akuilah Bahwa Anda Pernah Membuat Kesalahan Yang Sama

Jika Anda pernah mengalami pengalaman yang sama, maka mengakui hal tersebut sebelum memberikan kritik akan lebih mempermudah orang tersebut untuk menerimanya tanpa sakit hati. Contoh:

“Budi, setahun yang lalu saya pernah berada di posisi seperti yang kamu alami saat ini. Saya merasa tidak ada yang salah dari tindakan saya sampai akhirnya saya dapati bahwa tindakan saya membawa dampak yang membahayakan seluruh team, untung tidak terlambat bagi saya untuk segera membuat perubahan.”

Bab 50

Jurus Prospekting Via Survei

Salah satu masalah yang membuat orang berhenti di bisnis MLM adalah kehabisan daftar nama. “Saya masih bersemangat di bisnis ini, tapi daftar nama saya habis”, begitulah kata mereka. Apa solusinya? Prospekting.

Prospekting adalah kegiatan untuk berkenalan dengan orang sehingga menambah daftar nama kita. Cara untuk berkenalan dengan orang baru yang sering kali diajarkan adalah dengan tersenyum, menyapa, kemudian topik percakapannya adalah seputar FORM, Family (keluarga), Occupation (pekerjaan), Recreation (hobi), dan Message (pesan). Cara ini adalah cara tradisional yang bisa dilakukan siapa saja.

Tapi tentu saja berkenalan dengan orang baru secara alami adalah hal yang sangat sulit dilakukan oleh orang-orang dengan kepribadian tertentu, terutama yang introver seperti plegmatis dan melankolis. Cara lama ini akan lebih nyaman dilakukan secara alami. Misalnya saat berada di ruang dokter menunggu antrian, kita bisa menyapa orang yang duduk di dekat kita lalu berkenalan dan ngobrol tentang FORM. Tentu saja cara ini membutuhkan waktu sampai kita cukup nyaman untuk membuat janji dan melakukan presentasi bisnis.

Oleh karena itu kami memperkenalkan Jurus Prospekting Via Survei yang menurut kami lebih mudah dan nyaman dilakukan semua tipe kepribadian. Yang menarik, bisa langsung diundang untuk melihat presentasi bisnis tanpa menunggu kelamaan.

Cara ini sudah diuji coba selama beberapa tahun belakangan ini oleh banyak pelaku MLM di Indonesia. Hasilnya sangat bagus. Saat buku ini ditulis (tahun 2019), survei yang paling efektif untuk digunakan adalah survei mengenai bisnis online. Daya tarik bisnis online pada era digital ini sangat positif sehingga pendekatan survei ini tidak terlalu mengintimidasi.

Apabila bisnis MLM yang Anda jalankan sudah mempunyai digital tools semacam funneling system sangat cocok menggunakan cara ini. Paling tidak, Anda bisa meng-upload video presentasi dan video untuk follow up ke youtube atau website pribadi / company sebagai pendekatan online yang paling sederhana.

Persiapan sebelum melakukan prospekting antara lain: Siapkan fotokopi form survei online seperti di bawah ini

SURVEI BISNIS ONLINE INDONESIA

1. Alat apa yang Anda gunakan untuk berkomunikasi ?

(A) HP (B) Tablet (C) ___________

2. Apakah Anda pernah belanja online ?

(A) Pernah (B) Belum Pernah

3. Apakah Anda pernah Jualan online ?

(A) Pernah (B) Belum Pernah

4. Apakah Anda tertarik untuk berbisnis online ?

(A) Sangat Tertarik (B) Tertarik (C) Belum Tertarik

5. Apakah Anda mau menerima informasi mengenai cara Berbisnis online?

(A) Mau (B) Belum Mau

DATA RESPONDEN:

 

Nama : ________________________________

Profesi : ________________________________

No WA : ________________________________

 

Pergilah ke tempat umum misalnya di foodcourt di mall Yang ramai, carilah mereka yang duduk agak santai. Jangan dekati mereka yang sedang sibuk atau yang duduk lebih dari dua orang dalam satu meja.

Naskah Prospekting Via Survei Online

“Pak, maaf saya mengganggu, tapi saya pikir ini ada sesuatu yang penting untuk saya bagikan. Boleh minta waktunya satu atau dua menit saja ?”

Jika diizinkan lanjutkan:

“Begini Pak, nama saya __________________ Dari Bisnis Online Indonesia, sedang mengadakan survei mengenai bisnis online, apakah Bapak bersedia membantu ? Surveinya sangat sederhana, hanya lima pertanyaan saja.

Setelah itu ucapkan terima kasih. Apabila prospek tidak mengisi nama, profesi dan nomor WA, mintalah dengan sopan. “Pak, bisa bantu isi nama, profesi dan nomor WA untuk melengkapi data survei kami. Terima kasih”.

Bagaimana jika prospek bertanya, “Survei ini untuk apa?”

Anda dapat menjawab, “Survei ini untuk mengetahui respon orang terhadap bisnis online saat ini. Supaya kami bisa merancang bisnis online sesuai kebutuhan.”

Pertanyaan lain dari prospek, “Kalian lagi jualan sistem apa?”

Anda dapat menjawab, “Kami sedang mempersiapkan program bisnis online. Nanti jika ada info menarik akan segera kami informasikan ke Bapak.”

Kira-kira sejam setelah mendapatkan daftar nama, kirimlah pesan singkat WA ke prospek baru tersebut dan sampaikan sebagai berikut: Selamat siang, Pak Joni. Perkenalkan saya, Herman dari Bisnis Online Indonesia yang tadi melakukan survei. Terima kaslh, Pak Joni sudah berkenan mengisi survei. Apabila ada info terbaru mengenai bisnis online akan saya update untuk Pak Joni. Have a nice day.”

Prospekting dengan mengisi survei ini hanya memakan waktu 2-3 menit saja untuk satu daftar nama. Dalam waktu satu jam saja kita bisa mendapatkan sekitar 10 daftar nama yang mengisi survei. Apabila kita mentargetkan 10 hari, maka dalam 5 hari sudah mendapatkan 50 Daftar nama yang mengisi survei. Jika Anda disiplin selama 30 hari, anda akan mendapatkan 300 daftar nama yang mengisi survei. Luar biasa.

Kira-kira seminggu setelah prospek mengisi survei, kita bisa melakukan follow up dengan cara sebagai berikut :

“Selamat pagi, Pak Joni. Saya _________________ dari Bisnis Online Indonesia. Apakah Pak Joni masih ingat dulu saya pernah minta untuk mengisi survei mengenai bisnis online? Nah, kebetulan saya punya teman pengusaha, beliau lagi punya proyek di bidang online retail shop, dan beliau perlu satu atau dua orang untuk tim kerja. Saya mau memperlihatkan konsepnya ke Pak Joni. Tapi saya gak berani janji apa-apa ya, karena proyek ini belum tentu cocok untuk Pak Joni. Kira-kira oke gak kalau kita bertemu hari Selasa?”

Lakukan hal ini untuk semua daftar nama yang mengisi survei (walaupun mereka mengisi (B) Belum Mau untuk pertanyaan no.5 di form survei). Jika Anda melakukan dalam jumlah yang banyak, akan muncul angka rata-rata sebagai berikut:

10 Mengisi Survei – 5 Presentasi – 1 Bergabung

Beberapa orang melaporkan data-data sebagai berikut:

33 mengisi survei – 16 presentasi – 4 bergabung

55 mengisi survei – 20 presentasi – 5 bergabung

105 mengisi survei – 43 presentasi – 9 bergabung

Dengan melakukan prospekting via survei, Anda tidak akan kekurangan daftar nama lagi.

Mempermudah Cara Membuat Janji

Menariknya, survei bisnis online ini juga bisa digunakan untuk mempermudah cara membuat janji untuk presentasi.

Anda bisa menggunakan WA untuk melakukan survei kepada teman-teman yang ada di kontak smart phone Anda. Bisa Anda ketik tulisan pada form survei tetapi lebih profesional jika kita menggunakan aplikasi Survey Monkey yang bisa didownload di smartphone kita. Setelah didownload, buatlah survei yang Anda inginkan dengan cara yang sangat mudah. Setelah itu Anda tinggal kirim saja melalui WA atau email. Teman Anda juga bisa menjawab dengan sederhana dan datanya langsung tercatat di aplikasi Survey Monkey Anda. Sangat praktis dan profesional.

Caranya seperti di bawah ini:

“Apa kabar, Bro Denny? Kamu masih di perusahaan ABC?” (bagian prolog basa basi)

“Eh, Ngomong-ngomong, saya ada survei mengenai bisnis online, boleh dibantu isi, gak?”

Setelah itu Anda kirim survei melalui WA. Lima belas menit setelah Anda mengirim survei, lakukan follow up untuk meminta survei yang telah diisi. Jangan baper jika belum dibalas. Follow up berulang-ulang sampai dibalas. Tentu saja tidak semua akan mengirim kembali survei. Ada yang kelupaan atau akhirnya keberatan mengisi. Jangan terlalu dipikirin ya, semua hanya statistik, nothing personal.

Ada yang melaporkan mengirim 50 survei tapi setelah difollow up yang kembali hanya 33. Ada yang mengirim 76 dan yang kembali hanya 61. Tidak masalah, karena ini hanya statistik, permainan angka atau hukum rata-rata.

Satu minggu setelah itu, lakukan follow up kepada mereka yang telah mengisi survei. Follow up kali ini bertujuan untuk mendapatkan janji presentasi.

Cara follow up sebagai berikut:

 

“Hai, masih ingat gak dulu saya pernah minta kamu survei ini ? Nah, kebetulan teman saya seorang pengusaha, beliau Iagi punya proyek di bidang online retail shop, dan beliau perlu satu atau dua orang untuk tim kerja. Saya mau memperlihatkan konsepnya ke kamu. Tapi saya gak berani Janji apa-apa ya, karena proyek ini belum tentu cocok untukmu. Kira kira oke gak kalau kita bertemu hari Selasa?”

 

Naskah Lain Untuk Pengantar Survei

“Begini, Pak Budi. Perusahaan kami sedang melakukan survei di bidang online, apakah Bpk mau membantu menjadi responden? Hnya ada lima pertanyaan singkat saja ”

“Begini Pak Budi, saat inisaya mewakili sebuah perusahaan konsultan di bidang online yang sedang mensurvey orang- orang di daerah ini yang ingin memiliki usaha sendiri, terutama di bidang online. Apakah Pak Budi bersedia membantu untuk mengisi survei ini? Hanya ada lima pertanyaan singkat saja ”

Jika di suatu kesempatan anda berkenalan dengan seseorang, Anda bisa mengajukan pertanyaan: “Pak Heru pernah belanja online?” Apa pun jawabannya lanjut ke pertanyaan kedua: “Apakah pernah jualan secara online? Apa pun jawabannya, lanjutkan: Kebetulan saya ada survei mengenai bisnis online, bisa bantu isi pak? Hanya lima pertanyaan singkat saja …” .

Kunci untuk sukses melakukan prospekting via survei adalah ini: LAKUKAN DALAM JUMLAH YANG BANYAK. Jangan BAPER jika ada yang tidak merespon positif. Kunci kesuksesan tergantung FOLLOW UP yang Anda lakukan.

BAB 51

The Power Of Third Party

The Power of Third Party adalah jurus menggunakan kekuatan pihak ketiga. Ketika Anda sedang berkomunikasi, argumen paling lemah adalah argumen dari diri kita sendiri. Lawan bicara kita cenderung bersikap defensif apabila argumen itu datang dari kita. Mengapa? Mungkin karena ego seolah-olah kita yang menang dan dia yang kalah.

Jadi ketika Anda ingin menyampaikan informasi kepada prospek ingatlah bahwa sumber informasi yang terlemah adalah daridiri kita sendiri. Terlebih jika Anda berbicara dengan orang yang levelnya di atas kita atau yang berkepribadian koleris. Ego sangat memegang peranan.

Karena itu ketika Anda menyampaikan info atau argumen Gunakan pihak ketiga. Pihak ketiga ini adalah upline atau bahkan crossline, kutipan dari buku, seminar, CD, video atau alat bantu apa aja. Kekuatan alat bantu.

Contoh:

Prospek mengatakan: “Menurut saya hanya orang-orang yang pandai berbicara yang bisa sukses di MLM, menurut kamu bagaimana?”

Jika kita menjawab: “Tidak seperti itu. Orang yang tidak pintar berbicara juga bisa sukses. Yang penting rajin, bla bla bla….”

Jika argumen datang dari kita sendiri, seolah-olah kita benar dan prospek salah. Jadi jangan memberikan argumen dari kita sendiri. Gunakan pihak ketiga.

Jawaban yang lebih baik seperti ini:

“Menarik sekali pandanganmu. Dulu saya juga berpikir seperti itu. Hanya orang yang pintar berbicara yang bisa sukses. Suatu waktu saya diundang ke sebuah pertemuan dan saya kaget karena salah satu orang sukses di bisnis ini ternyata punya latar belakang introver, pemalu dan bahkan gagap. Hal ini mengubah pandangan saya. Ternyata rahasia sukses di bisnis ini bukanlah pintar berbicara. Ada hal lain yang lebih menentukan kesuksesan.”

“Dulu saya pun berpikir seperti itu, sampai akhirnya saya mendengarkan sebuah audio dimana pembicaranya bercerita bahwa bla bla bla …. (sampaikan argumen atau info)”

“Hahaha … persis sama seperti saya dulu. Pandangan tersebut wajar aja. Ketika saya bertemu salah satu upline saya yang berpenghasilan tertinggi, beliau memberikan pandangan yang lain, yaitu bla bla bla …. (sampaikan argumen atau info)”

Selalu menyampaikan argumen atau info dari pihak ketiga. Ini akan membuat info tersebut lebih mudah diterima.

BAB 52

Jurus Mengatasi Call Back

Apa jawaban yang paling sering disampaikan prospek diakhir presentasi atau follow up.

“Saya pelajari dulu, ya. Jika saya tertarik saya akan menghubungi Anda.”

Saya akan menghubungi Anda … Call Back.

Jika ada Klub Call Back, maka klub ini akan rame sekali, hahaha

Bagaimana mengatasi Call Back?

Kita lihat terlebih dahulu apa penyebab Call Back. Ada dua penyebab.

Pertama, prospek tidak tertarik tapi sungkan terang- terangan menolak Anda. Makanya mereka menolak secar halus dengan mengatakan: “Nanti saya hubungi lagi, ya”

Apa yang terjadi? Apakah Anda pikir mereka akan menghubungi Anda? Tidak. Ini jenis penolakan halus. Jangan mau di PHP. Lebih baik bayar pajak PPH21 daripada di PHP, Wkwkwk.

Penyebab kedua, prospek ragu dan takut mengambil keputusan. Prospek takut salah. Akhirnya supaya aman mereka menunda. Mereka mengatakan kalimat favorit ini (kok, kalimat favorit sih), “Saya pelajari dulu ya, jika tertarik saya akan hubungi Anda.”

lni bukan kalimat favorit. Karena mereka tidak akan menghubungi Anda kembali. Persentasenya sangat sedikit. Jangan berharap mereka menghubungi kembali.

Lebih menarik saya bahas mengapa prospek ragu dan menunda.

Sama seperti semangat dan keyakinan itu menular, demikian juga keraguan. Banyak distributor yang kurang pede memberikan presentasi dengan sejumlah keraguan yang terang-terangan ataupun yang tersirat. Misalnya gugup, tidak berani menatap mata prospek, ekspresi wajah penuh keraguan, sampai kata-kata yang kurang lancar dan bahasa yang lemah seperti “cukup, mungkin, lumayan”.

Alam bawah sadar kita yang penuh keraguan akan berkomunikasi dengan alam bawah sadar prospek. Keraguan kita pun menular dan prospek pun diliputi keraguan dan kegalauan tingkat tinggi. Akhirnya mereka merasa lebih aman jika mereka menunda mengambil keputusan karena mereka takut salah. Maka muncullah kalimat: “Saya pikirkan dulu, ya…. Nanti jika sudah ada keputusan saya hubungi Anda”.

Dengan bersikap lebih pede dan penuh keyakinan ketika melakukan presentasi, kita bisa mengurangi keraguan dari prospek sehingga mencegah penundaan.

Tapi walaupun seseorang sudah melakukan presentasi dengan penuh semangat, pasti akan ada prospek yang tidak tertarik atau mungkin masih ragu karena hal tertentu, sehingga muncul kalimat: “Saya pelajari dulu ya……. ” Bisnis ini mengikuti hukum angka rata-rata. Sekitar 80% Orang tidak tertarik meskipun presentasi dilakukan dengan sangat sempurna.

Nah, jika muncul kalimat “saya pelajari dulu ya, nanti saya hubungi Anda”, bagaimana respon kita?

Kebanyakan dari kita mengatakan,”Oke baik, Pak. Kira-kira kapan kita bertemu kembali?” Kemungkinan prospek akan menjawab ‘Nanti saya hubungi lagi, ya.” jarang ada yang mau menjadwal ulang pertemuan berikutnya. Kalau pun mereka memberi jadwal berikut,·· besar kemungkinan jadwal tersebut akan dibatalkan kemudian. Jadi bagaimana cara mengatasi call back yang tepat ?

Saya berikan beberapa jurus menanggapinya:

Respon 1:

“Pak Amir, biasanya jika ada seseorang yang mengatakan saya akan pikirkan dulu, ini karena dua hal. Pertama, tidak tertarik dan kedua, tertarik tapi masih membutuhkan informasi tambahan. Dalam hal ini, Pak Amir yang pertama atau kedua?”

Biasanya prospek menjawab: “Tertarik tapi masih ragu/ butuh info tambahan.” Kita bisa melanjutkan, “Info tambahan apa yang Pak Amir butuhkan agar kita bisa mulai sekarang?”

Bagaimana jika prospek menjawab: “Tidak tertarik”? Kita bisa bertanya, “Bagus, Pak Amir, saya senang dengan keterusterangannya. Jika saya boleh tahu, hal apa yang membuat Pak Amir tidak tertarik dengan penawaran saya?” Setelah itu berlanjut lagi diskusi. Yang penting menjadi jelas status ketertarikan prospek terhadap penawaran kita dan tidak di PHP oleh kata-kata: “Nanti saya hubungi lagi.”

Respon 2:

“Tentu saja, Pak Budi boleh pikirkan dulu. Seandainya angka 1 Pak Budi belum tertarik, dan angka 10 Pak Budi udah siap bergabung, sekarang Pak Budi di angka berapa?” (Gunakan Jurus Skala 1-10 yang sudah dibahas sebelumnya.

Respon 3:

“Bagus, Pak Eddy. Kira-kira poin apa yang masih perlu dipelajari? Maksud saya begini, saya berusaha agar Pak Budi bisa mendapatkan informasi yang lengkap dan benar mengenai bisnis ini. Jika Pak Budi bisa memberikan poin yang lebih spesifik, saya akan memberikan info yang lebih detail tentang poin tersebut. Nah, kira-kira di poin apa?”

Respon 4:

Siapkan beberapa kutipan/peribahasa tentang penundaan untuk ditunjukkan ke prospek. Ungkapan dari pihak ketiga membantu mencairkan suasana dan mendorong prospek untuk bertindak.

Contoh peribahasa yang bisa dipakai:

“Jangan tunda hingga esok apa yang bisa Anda kerjakan HARI INI.”

“Perjalanan sejauh ribuan mil diawali dengan satu langkah – Lao Tzu, Filsuf Tiongkok.”

Siapa yang MEMULAl berarti dia telah menyelesaikan setengahnya – Horace, penyair Roma.”

Sebaiknya kutipan tersebut diketik rapi pada selembar kertas/karton dan ditaruh di tas kerja kita untuk diperlihatkan ke prospek.

“Bagus, saya senang Pak Herman mau mempelajarinya. Jika kita bisa diskusikan sekarang juga hal-hal tersebut, kita akan menghemat waktu. Ini adalah kutipan bagus mengenai waktu. ‘Jangan tunda hingga esok apa yang bisa dikerjakan hari ini’ (perlihatkan kutipan). Mari kita kerjakan sekarang, Pak. Poin apa yang masih perlu dipelajari lagi? Saya siap membantu.”

BAB 53

Jurus Pujian 15 Detik

Salah satu ilmu dasar terpenting dalam menjalin hubungan adalah keterampilan memberikan pujian. Seseorang yang menerima pujian seolah-olah mendapat energi positif yang menyegarkan. Namun, hanya sedikit orang yang menyadari betapa pentingnya seseorang diberi pujian atas pekerjaan yang dia lakukan. Padahal di mana-mana orang lapar akan pujian dan penghargaan. Jika Anda bisa memberi mereka sesuatu yang mereka dambakan, yaitu pujian, maka mereka juga akan memberikan apa yang Anda inginkan, yaitu sebuah hubungan yang baik.

Jadi, ketrampilan memberikan pujian adalah ketrampilan Yang harus dilatih untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan ketrampilan menjalin hubungan baik.

Bagaimana cara memuji?

Pujian Harus Terperinci Dan Spesifik

Pujian yang terlalu umum dan tidak spesifik terkesan menjadi sanjungan dan tidak tulus. Menurut Ajahn Brahm, pujilah seseorang minimal 15 detik. Jika Anda memuji seseorang dengan kalimat yang pendek: “Anda orang yang sangat mengagumkan”, maka pujian tersebut tidak cukup kuat mempengaruhi orang tersebut, karena kurang spesifik. Supaya berpengaruh positif, pujian kita harus spesifik dan disampaikan minimal 15 detik. Contohnya: “Anda orang yang sangat mengagumkan karena bisa menyelesaikan soal sesulit itu. Dibutuhkan tingkat kecerdasan yang tinggi untuk memecahkan soal sesulit itu dalam waktu hanya 10 menit. Saya sungguh kagum dengan kemampuan Anda ini. Sungguh sangat mengagumkan.”

Pujilah Perilaku, Penampilan, Dan Kepemilikan Seseorang

Memuji perilaku contohnya: “Pak Rachmat orang yang berdisiplin tinggi.”

Memuji penampilan contohnya: “Saya senang melihat model rambutmu.”

Memuji kepemilikan seseorang contohnya: “Taman rumahmu nyaman sekali, ya.”

Dari semuanya, memuji perilaku seseorang memberikan dampak yang paling besar. Tapi ingat untuk memberikan pujian yang terperinci, spesifik dan diberikan dalam waktu minimal 15 detik.

Sering-seringlah memberikan pujian kepada orang lain. Anda tidak akan mengalami kerugian apa pun dengan memberikan banyak pujian. Pujian itu gratis. Tapi dampak pujian itu secara positif akan mempengaruhi seseorang seumur hidupnya.

BAB 54

Selling The Problem

Menurut Tony Robbins, motivator dan penulis buku kelas dunia, ada dua dorongan motivasi, yaitu: Gain Pleasure – meraih kesenangan, dan Avoid Pain — menghindari rasa sakit

lmpian atau target seseorang dibangun dari kedua sumber dorongan tersebut. Misalnya ingin membeli rumah impian, jalan-jalan ke Juar negeri, mendapatkan lebih banyak waktu, dan membeli mobil impian termasuk berasal dari motivasi meraih kesenangan. Impian lainnya seperti jaminan keuangan/pensiun, jaminan pengobatan, melunasi utang, ibadah ke tanah suci, termasuk motivasi untuk menghindari rasa sakit. Dari kedua sumber motivasi tersebut, mana yang lebih kuat?

Tony Robbins sendiri mengatakan:

“People Will Do More To Avoid Pain Than They Will Do To Gain Pleasure.”

Motivasi menghindari rasa sakit lebih kuat daripada meraih kesenangan. Mau bukti?

Penulis buku Beach Money, Jordan Adler, menceritakan pengalaman nyata yang membuat dia termotivasi utuk menjadi sukses. Jordan bercerita tentang tetangganya di Tempe, Arizona bernama Don, seorang pria berumur 58 tahun yang telah bercerai dan tidak pernah dihubungi anak-anaknya selama delapan tahun. la sangat kesepian dan depresi. Hidupnya berantakan. Tiap malam dia minum-minum dan cerita pada Jordan masalahnya. “Don menginspirasi saya,” kata Jordan. “Don menginspirasi saya agar saya mulai menjaga kesehatan, lebih rajin dan bekerja keras untuk menjadi sukses. Don membuat saya berkomitmen untuk tidak membiarkan hidup saya menjadi seperti dia.”

Jordan telah bertemu banyak sekali orang sukses yang hidup berkelimpahan tetapi semua itu tidak terlalu kuat mempengaruhinya. Tapi kehidupan tragis tetangganya, Don justru lebih memotivasi dia dengan cara sebaliknya, menghindari rasa sakit.

Sekarang, coba bandingkan kedua pernyataan berikut:

“Bro, tinggal tambahan omzet Rp 30 juta minggu ini, bro akan mendapatkan free trip ke Thailand.”

Dengan:

“Selamat ya, Bro dapat free trip ke Thailand. Tapi masih kurang omzet Rp 30 juta saja minggu ini. Jika tidak tercapai, maka free trip tersebut akan hangus.”

Menurut survei, pernyataan kedua lebih kuat. Kenyataannya orang lebih takut kehilangan daripada berjuang untuk meraih sesuatu.

IImu menjual zaman dulu sering menekankan untuk menjual benefit atau manfaat dari suatu produk. Tapi para pelatih ilmu menjual saat ini banyak mengajarkan para penjual untuk menjual rasa sakit atau problem jika prospek tidak membeli produk yang ditawarkan. Ya…..Selling The Problem. Juallah rasa sakit ataupun problem yang akan dialami prospek jika tidak membeli produk yang kita tawarkan.

Misalnya kita menjual smartphone dengan kapasitas memori 256 GB. Kita bisa menonjolkan manfaat memori yang besar dengan mengatakan: “Anda bisa menyimpan banyak file ke dalam smartphone Anda karena kapasitasnya besar sekali.” Inilah contoh selling benefits.

Bagaimana selling the problem? Anda bisa mengatakan: “Dengan kapasitas memori 256 GB, tidak ada lagi cerita kekurangan memori ketika lagi seru-serunya merekam video atau mengambil foto. Menyebalkan sekali jika kapasitas memori HP kita terlalu kecil. Sebentar-sebentar memori tidak cukup sehingga dua tiga hari sekali, Anda harus menghapus video atau foto. Dengan memori 256 GB, tidak ada lagi problem seperti itu.”

Di dunia MLM, Anda bisa membuat banyak pernyataan untuk menjual problem kepada prospek. Caranya? Cari tahu apa masalah yang akan mereka alami jika mereka tidak sukses di bisnis MLM yang Anda tawarkan. Cari tahu apa masalah yang mereka alami jika tidak menggunakan produk MLM yang Anda tawarkan.

Beberapa contoh pernyataan selling the problem:

  • Apa yang paling Anda khawatirkan dalam hidup ?
  • Bagaimana jika lima tahun lagi utang-utang Anda masih belum bisa dilunasi?
  • Bagaimana jika suatu saat Anda sakit dan biaya berobat di rumah sakit tak terjangkau?
  • Bagaimana jika anggota keluarga kita sakit keras dan Anda tidak mampu menyediakan biayanya?
  • Jika terjadi sesuatu atas Anda, apakah keluarga yang ditinggal bisa bertahan hidup?
  • Bagaimana jika 10 tahun lagi di usia SO tahun Anda masih bekerja untuk orang lain?
  • Bagaimana jika suatu saat tiba-tiba Anda di PHK, apakah sudah siap?
  • Betapa menyenangkan jika kita bisa membawa orangtua kita jalan-jalan ke luar negeri ketika mereka dalam keadaan sehat. Tapi betapa menyedihkan jika orang tua kita udah semakin tua dan kita belum pernah bisa mengajak mereka jalan-jalan.
  • Bagaimana jika Anda tidak pernah bisa membeli sebuah rumah dan harus hidup mengontrak rumah dan pindah- pindah seumur hidup?
  • Bagaimana kalau Anda sibuk terus sepanjang hidup dan tidak pernah punya waktu yang cukup untuk keluarga?
  • Pernahkah anda bertanya seberapa berarti hidup Anda bagi orang lain?
  • Bagaimana kalau sepanjang hidup Anda tidak pernah
  • membantu orang Jain?
  • Bagaimana jika suatu saat anak Anda ingin bersekolah ke
  • tempat yang terbaik tetapi Anda tidak mampu?
  • Bagaimana jika lima tahun yang akan datang kita terkena serangan jantung, penyakit yang sebenarnya bisa kita jaga jika mengkonsumsi produk yang bagus ini ?

Tambahkan lagi dalam daftar produk dan bisnis Anda, pernyataan selling the problem sebanyak-banyaknya.

Bab 55

Jurus Membuat Janji Ala Beach Money

Jurus ini terinspirasi dari buku Beach Money tulisan Jordan Adler. Jordan membuat janji bertemu dengan cara ini selama 26 tahun dan sering kali sukses.

. Latar belakangnya ketika suatu hari Jordan ke toko ingin membeli sebuah TV. Wiraniaga toko tersebut mengatakan: “Sini, saya mau tunjukkan sesuatu!” katanya sambil melambaikan tangan agar Jordan mengikuti dan mulai berjalan cepat di koridor toko. Apa yang Anda lakukan bila seseorang berkata: “Sini, saya mau tunjukkan sesuatu!” dan mulai berjalan menjauhi Anda? Mungkin Anda mengikutinya. Nah, itulah yang menginspirasi cara membuat janji ini.

Kata kuncinya adalah: “Ada yang mau saya tunjukkan’, “Ada yang mau saya perlihatkan”, atau “Ada yang mau saya demonstrasikan”.

Carilah sesuatu dari presentasi Anda yang harus di demonstrasi-kan atau diperlihatkan langsung kepada prospek. Misalnya produk Anda yang unik, sesuatu yang konfidensial/ rahasia dari marketing plan, atau alat bantu bisnis yang bisa didemonstrasikan atau minimal harus diperlihatkan secara langsung di hadapan prospek. Dengan demikian ini mencegah prospek untuk meminta penjelasan melalui telepon. Bagian paling penting dari membuat janji adalah membuat prospek merasa penasaran dan merasa rugi jika tidak bertemu Anda langsung.

Script jurus membuat janji ala Beach Money ini sebagai berikut:

“Halo, Bro. Kamis jam 2 siang ada acara?”

“Belum, Bro. Ada apa ini?”

“Saya mau menunjukkan sesuatu yang mungkin Bro akan suka. Enaknya bertemu di mana ya?”

Ini adalah kalimat kunci membuat janji ala Beach Money. Kemungkinan besar prospek Anda akan bertanya sebagai berikut:

“Apa itu Bro? Bisa cerita sedikit?”

Bagaimana Anda menjawab pertanyaan ini?

“Ini mesti saya demonstrasikan di depan Bro, tidak bisa diceritakan melalui telepon. Kamis ini Bro bisa ajak istri sekalian?”

Jadi kita konsisten tidak bisa dijelaskan melalui telepon karena ada sesuatu yang akan kita DEMONSTRASIKAN langsung.

Begitulah jurus membuat janji ala Beach Money. Selamat mencoba.

BAB 56

Jurus Empat Pertanyaan Tertutup Ala Go Pro

Jurus ini saya ambil dari buku Go Pro dari Eric Worre dan cocok digunakan jika Anda melihat prospek sudah cukup siap untuk memulai. Biasanya jurus ini dipakai setelah Anda mendapatkan hasil yang cukup positif dari Jurus Skala 1-10. Anda ingin prospek melangkah lebih maju lagi, sekaligus menguji seberapa siap dan berkomitmen prospek untuk memulai bisnis.

Jurus Empat Pertanyaan Penutup ala Go Pro:

Pertanyaan 1:

“Jika Anda kerjakan usaha ini secara paruh waktu, berapa income yang diharapkan dalam sebulan?”

Daripada mengatakan: “Bagaimana Anda bisa mendapatkan Rp 10 juta per bulan dari bisnis ini?” ” lebih baik Anda bertanya berapa penghasilan yang mereka harapkan. Bertanya selalu lebih baik karena Anda menjadi tahu apa yang persis prospek inginkan.

Misalnya prospek menjawab: “Rp 10 juta”

Anda mencatat di selembar kertas:”Rp 10 juta per bulan.”

Pertanyaan 2:

“Kira-kira berapa jam seminggu yang bersedia Anda luangkan untuk income Rp 10 juta sebulan?”

Pertanyaan ini akan memaksa prospek berpikir keras kira-kira berapa jam per minggu yang bisa mereka luangkan untuk penghasilan tersebut. Jawaban mereka yang spesifik menunjukkan keseriusan mereka untuk melangkah.

Misalnya prospek menjawab: “Sepuluh jam per minggu”

Kembali Anda mencatat di kertas tadi, di sebelah tulisan sebelumnya, “Sepuluh jam per minggu.”

Pertanyaan 3:

“Berapa bulan yang Anda bersedia kerjakan untuk income sebesar Rp 10 juta?”

Pertanyaan ini akan menyingkapkan komitmen prospek untuk mendapatkan penghasilan tersebut.

Misalnya prospek menjawab:”Tiga bulan”

Lanjutkan menulis angka ini di tulisan sebelumnya. Jadi di atas kertas sudah ada tulisan:

Rp 10 juta per bulan, 10 jam per minggu, 3 bulan.

Pertanyaan 4:

“Jika saya dapat memberi tahu Anda cara mendapatkan income Rp.10 juta / bulan dengan meluangkan 10 jam/minggu selama 3 bulan, apakah Anda siap ?”

Jika prospek mengatakan: “Tentu saja, ajari saya caranya.”

Anda bisa melangkah ke start up, langsung memulai, orang baru, mengajarkan cara membuat daftar nama dan segera menjadwalkan janji presentasi untuk beberapa prospeknya atau lebih bagus lagi mengatur sebuah home meeting, atau presentasi di rumah prospek.

Kadang-kadang ada kasus di mana prospek menyebutkan angka yang tidak masuk akal. Misalnya mereka ingin mendapatkan penghasilan Rp 100 juta per bulan dengan meluangkan 10 jam per minggu selama tiga bulan. Jika itu yang terjadi, bertindaklah sebagai seorang konsultan bisnis dengan mengatakan: “Saya minta maaf, tapi harapan Anda terlalu tinggi. Anda bisa mendapatkan Rp 100 juta per bulan, tapi butuh waktu ber bulan-bulan dari yang bersedia Anda luangkan. Jika Anda bersedia mengubah harapan tersebut, kita bisa melanjutkan lagi.”

Apabila kita tidak mendapatkan jawaban yang positif dari empat pertanyaan ini, biarkan saja. ltu tandanya prospek membutuhkan lebih banyak informasi sebelum mereka siap melanjutkan ke jenjang yang lebih serius.

Berlatihlah menggunakan keempat pertanyaan ini jika Anda mendapatkan respon yang positif dari prospek dari Jurus Skala 1-10, atau misalnya Anda bertemu dengan prospek yang sudah siap bergabung dan aktif. Empat pertanyaan penutup ini bertujuan menguji komitmen dan keseriusan prospek sekaligus membantu mereka selangkah lebih maju.

BAB 57

Jurus Simulasi Dua Menit

Sebagian besar kegiatan membangun bisnis MLM adalah di follow up. Ada yang namanya siklus presentasi – follow up sebagai berikut:

PRESENTASI

FOLLOW UP

Tujuan presentasi adalah follow up. Tujuan follow up adalah presentasi. Ketika melakukan follow up, target kita adalah mendapatkan janji presentasi dengan daftar nama prospek. Oleh karena itu, keterampilan yang penting adalah menggali daftar nama. Jika Anda bisa menggali daftar nama, Anda lebih mudah mendapat janji untuk presentasi.

Ada banyak cara menggali daftar nama. Cara yang paling saya sukai adalah simulasi dua menit. Begini caranya:

“Boleh minta waktu Pak Heru lima menit? Ada sesuatu yang ingin saya tunjukkan.”

“Boleh, Pak”

Kemudian kita mengeluarkan selembar kertas dan pulpen.

“Pak Heru diberikan waktu dua menit untuk menyebutkan teman-teman sebanyak mungkin, misalnya mau diundang untuk acara ulang tahun atau acara syukuran. Kira-kira siapa saja teman-teman yang bisa ditulis?”

Sambil mengatakan hal ini, mata Anda menatap jam tangan lalu memegang pulpen dalam posisi siap menulis. Untuk mempermudah Anda bisa menambahkan, “Cukup nama depannya saja, Pak.” Biasanya prospek akan mulai menyebut nama yang segera Anda tulis di kertas.

Jika prospek belum menyebut nama atau macet, Anda bisa berkata, “Teman sekolah, teman kuliah, teman kantor, saudara, teman arisan ..” Biasanya mereka bisa menyebut lebih banyak nama jika kita trigger seperti itu.

Jika Anda sudah menulis cukup banyak teman, misalnya dua puluh atau tiga puluh nama, katakan, “Cukup!”

Lalu Anda mulai menulis nomor pada daftar nama teman- teman yang di kertas sambil dihitung.

“Wah, ini luar biasa! Dalam waktu hanya dua menit saja Pak Heru bisa menulis 23 nama. Padahal, biasanya rata-rata orang hanya bisa menulis 16-17 nama saja. Nah, jika Pak Heru diberi waktu seharian apakah bisa menulis 50 nama?”

“Pasti bisa, Pak”

“ya, benar. Di dalam ponsel Pak Heru saja sudah ada lebih dari seratus nama. Betul, Pak?”

Lalu Anda melanjutkan, “Jika Pak Heru bisa menulis lima puluh nama, pertanyaan saya, apakah teman Pak Heru bisa menulis lima puluh nama juga?”

“Bisa, Pak”

“lya, menurut survei, setiap orang yang tinggal di kota jika diberi waktu lima belas menit paling sedikit bisa menulis lima puluh nama. Nah, yang saya mau tunjukkan ke Pak Heru adalah 50 x 50 sudah ada 2.500 nama. Jadi ini membuktikan bahwa tidak ada orang yang kekurangan nama di bisnis ini. Kalau kita bekerja sama dan menunjukkan presentasi kepada 2.500 nama ini, kan tidak mungkin semuanya join. Anggap saja sepuluh persen yang join, itu berarti ada 250 orang. Bisnis Pak Heru mulai berkembang.”

Sampai di sini Anda membuat prospek bersemangat dengan potensinya. ltu poin penting dari menggali daftar nama.

“Dari sebuah tim sepakbola biasanya kita akan memilih sebelas pemain terbaik. Nah, dari daftar teman-teman Pak Heru ini siapa yang ambisius?”

Jika prospek menyebut satu atau beberapa nama kita berikan tanda bintang pada nama tersebut. Kemudian kita ulangi dengan pertanyaan, “Siapa yang hidupnya tidak nyaman dan ingin berubah? Siapa yang pergaulannya luas? Siapa yang ingin membeli rumah? Siapa yang anaknya sebentar lagi akan sekolah? Siapa yang mau melunasi utang ?”

Pertanyaan-pertanyaan ini bertujuan untuk mengeluarkan orang-orang potensial yang sedang mencari peluang atau yang levelnya di atas.

Bisa juga menggunakan pertanyaan, “Siapa yang berprofesi sebagai pengusaha? Dokter ? Manager ?” dan lain- lain.

Ketika menggali daftar nama, jangan membiarkan prospek yang menentukan siapa yang akan dipresentasi terlebih dahulu. Secara alami prospek akan mendahulukan orang yang bisa dipengaruhinya dan biasanya itu adalah orang yang levelnya di bawah dia. Karena itu, kitalah yang menentukan siapa yang akan dipresentasi lebih dulu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

Setelah mendapatkan beberapa nama yang telah ditandai dengan bintang, kita bisa berlanjut ke membuat janji bertemu. Dengan demikian, follow up kita mencapai tujuan, yaitu mendapatkan janji presentasi.

EPILOG

BAB 58

Freedom is Not Free

Tidak ada makan siang gratis. Kecuali Anda lagi baik hati mentraktir saya, hehe. Sukses seperti lagi makan di kafetaria, Anda pilih makanan kemudian bayar dulu baru makan. Berarti untuk segala sesuatu selalu ada harga yang harus Anda bayar terlebih dahulu.

Demikian pula, ada harga yang harus dibayar untuk sebuah kesuksesan. Untuk mendapatkan active income, katakanlah sebagai pegawai dengan gaji sepuluh juta rupiah per bulan saja kita harus bayar dengan tenaga dan waktu minimal delapan jam per hari dan lima hari seminggu, apa lagi mendapatkan passive income dan menikmati freedom. Jadi, bersiaplah membayar harganya.

MLM bukan bisnis kaya mendadak. Kalau yang itu bisnis money game yang mengincar para oportunis yang malas dan tamak. Aset di MLM yang menghasilkan passive income adalah jaringan yang terdiri dari manusia yang mempunyai pola pikir, latar belakang dan pribadi berbeda-beda. Jadi membutuhkan waktu untuk membangun manusia. Tidak bisa instan.

Sebutir intan yang awalnya kasar ditempa dengan proses yang begitu berat hingga menjadi intan yang indah berkilau dan bernilai tinggi. Demikian pula, perjalanan menjadi pebisnis MLM yang sukses, akan menempa Anda menjadi pribadi unggul yang tangguh mental dan istimewa sikapnya. Anda harus berkembang dulu menjadi pribadi unggul, barulah bisnis ikut berkembang.

ltulah sebabnya tidak semua tahan ditempa begitu hebat dengan kondisi bisnis yang belum menghasilkan income yang memadai. Banyak yang rontok di tengah jalan. Tidak kuat. Karena ketika seseorang bekerja keras dengan income yang belum sesuai harapan, keyakinan mereka terkoyak dan mental mereka jatuh.

Perjuangan kita di MLM adalah perjuangan secara mental, bukan fisik. Kalau kerja keras fisik, sepuluh presentasi per hari juga kita lakukan jika 80% join, betul? Tapi sayangnya yang menolak justru 80%. Banyaknya penolakan membuat orang tidak tahan dan menyerah. Padahal, jika mereka bertahan dan terus belajar, maka mereka akan mengalami pengembangan diri menjadi pribadi yang lebih baik, dan seiring dengan itu, bisnis mereka akan bertumbuh dan menghasilkan freedom.

Persis seperti bambu Cina. Ketika bambu Cina ditanam dan tumbuh akar, petani harus menyiram dan memberi pupuk seJama lima hingga sepuluh tahun tetapi tidak terlihat sedikit pun pertumbuhan. Namun sete1ah itu, terjadi sesuatu yang ajaib di mana dalam waktu enam bulan saja pohon bambu akan tumbuh menjulang hingga mencapai 25 meter. Kenapa bisa begitu? Sebenarnya, selama lima hingga sepuluh tahun pertama juga terjadi pertumbuhan, tapi ke akarnya. Akar bambu akan bertumbuh semakin mendalam hingga mencengkram bumi dengan kuat supaya ketika pohon bambu tumbuh meninggi, akarnya sudah kuat dan sanggup menopang.

Demikian pula di bisnis MLM, banyak yang di tahap awal mengalami proses yang berat tetapi bisnisnya belum menghasilkan. Seperti bambu Cina, sebenarnya terjadi. pertumbuhan di dalam diri kita sendiri, di mana proses yang berat menempa kita menjadi orang yang lebih sabar, lebih tangguh, tidak cengeng, lebih positif, lebih rendah hati, dan sebagainya. lbarat petani yang menanam di satu musim dan menuai di musim berikutnya. Akhirnya, pada waktunya, bisnis kita akan berkembang dan kita akan menuai hasilnya. Pengembangan kepribadian yang kita alami di tahap awal membangun bisnis akan mempersiapkan kita menjadi leader hebat supaya ketika bisnis kita berkembang, kita siap menopangnya.

Freedom Is Not Free, kebebasan atau kesuksesan itu tidak gratis, harus diperjuangkan. Saya sangat menyukai ungkapan ini. Freedom is not free pernah menjadi judul seminar-seminar saya dan judul salah satu audio book saya sekitar tahun 2009. Saya menjalankan bisnis MLM mulai tahun 2002 dari nol, tanpa pengalaman sama sekali. Leader-leader yang saya temukan juga bukan orang yang mempunyai pengalaman, semua dari nol besar. Jadi, kami benar-benar melewati prosesnya.

Karena saya membangun MLM sambil bekerja sebagai general manager sebuah perusahaan distribusi, maka saya harus mengorbankan waktu Iuang saya. Saya minta izin ke istri saya agar diberi waktu 2 tahun membangun bisnis dan dan terpaksa mengorbankan waktu luang yang biasanya untuk rekreasi keluarga. Senin sampai Sabtu-Sabtu setengah hari- saya full time bekerja. Setiap ada waktu luang, misalnya pulang kantor atau weekend benar-benar saya manfaatkan untuk kegiatan di MLM. Secara fisik tentu saja tebih cape dari orang yang habis ngantor langsung pulang ke rumah.

Saya harus mengorbankan beberapa kenyamanan, misalnya dulu pulang kantor biasanya kami nonton film di bioskop, jalan-jalan ke mal atau paling tidak duduk santai di depan pesawat TV. Saya juga hobi bermain game dan membaca novel atau komik. Semua hobi tersebut saya tinggalkan untuk sementara saya membangun bisnis MLM saya. Tentu tidak semua orang mau berkorban seperti itu.

Bagian terberat memang keluar dari zona nyaman. Saya belajar bahwa kesuksesan kita tidak ada di dalam zona nyaman kita. Freedom itu di luar zona nyaman. Karena itu cepat ketuar dari sana! Kenyamanan bisa membunuh. Jika seekor kodok dilempar ke dalam air yang mendidih, dia akan kaget dan meloncat keluar. Tetapi jika kodok itu dimasukkan ke air biasa, lalu air ini kita panaskan pelan-pelan dan menjadi hangat, si kodok akan merasa nyaman seperti di dalam spa, hahaha. Lalu suhu air makin tinggi, makin tinggi, dan jadilah swike rebus. Kenyamanan bisa membunuh. Tidak ada sukses di dalam zona nyaman.

Belakangan ini santer terdengar motivasi gombal, saya sebut· begitu. Kita diminta mencari kegiatan yang kita sukai seperti hobi kita lalu kerjakan secara serius untuk menghasilkan uang. Menurut saya ini gombal. Ide ini membuat orang mencari kenyamanan saat bekerja atau berbisnis.

My Man, tidak banyak orang yang seberuntung itu melakukan hal yang mereka sukai atau hobi, lalu menghasilkan uang banyak. Misalnya ada seorang anak muda yang senan& main game lalu kemudian menjadi Youtuber dan sukses. Berapa banyak yang bisa seperti itu? Tidak banyak. Berapa banyak orang seperti Lionel Messi suka dan berbakat bermain sepakbola kemudian sukses? Tidak banyak.

Tidak banyak orang yang menemukan sesuatu yang mereka sukai dan kemudian sukses di sana. Tidak banyak. Itu motivasi gombal! lni menyesatkan dan membuat banyak orang mencari jalan pintas atau bisnis yang mudah. Bisnis tanpa modal, tidak usah mencari-cari orang, tidak usah presentasi, duduk-duduk manis uang turun sendiri dari langit. Namun Kenyataannya kita tidak punya banyak pilihan. Pilihan bagi kita untuk sukses adalah disiplin, jangan menghindarinya. Disiplin adalah melakukan hal yang kita tidak suka secara konsisten entah kita lagi mood atau tidak.

Semua orang bisa freedom di MLM, asalkan mereka disiplin, tidak cari nyaman. MLM tidak perlu bakat seperti di bidang seni atau olahraga. MLM hanya perlu orang yang rajin dan disiplin. Yang sukses di MLM adalah orang yang rajin, bekerja keras, disiplin, dan konsisten melakukan jumlah yang banyak. Ini bisnis banyak-banyakan. Siapa yang banyak dia yang menang. Semua orang berbakat untuk rajin jika dia tahu untuk apa perjuangannya. Katanya tidak ada orang yang malas, yang ada orang yang tidak termotivasi. Jika seseorang menemukan motivasi yang tepat, dia akan rajin. Setuju?

Jika Anda memiliki burning desire, hasrat yang membara atau impian yang mendesak, semua potensi dan energi Anda akan keluar. Untung saya dulu mempunyai impian yang mendesak yaitu berhenti bekerja dan membeli rumah yang membuat saya mau bekerja keras dan disiplin di luar zona nyaman saya. Impian yang mendesak berfungsi seperti obat bius, membantu saya mengatasi rasa sakit dari setiap proses menuju sukses.

Rasa sakit itu memang perlu. Tanpa rasa sakit betapa berbahayanya jika tangan kita memegang ceret berisi air mendidih. Tiba-tiba sudah melepuh. Rasa sakit itu penting sebagai peringatan akan bahaya. Rasa sakit juga bisa menjadi obat. Saya masih ingat suatu waktu saya membawa istri saya berobat ke seorang sinshe di Bandung yang pintar mengurut. Di ruang tunggu, saya mendengar percakapan antara sinshe dengan ibu seorang anak kecil berusia lima tahun yang menderita polio. Rupanya urutan sinshe lumayan menyakitkan sehingga si anak kecil sampai meraung-raung kesakitan. Si ibu bilang ke sinshe, “Sinshe bisa tolong urut yang tidak sakit?” Sinshe menjawab, “Bisa, tapi tidak sembuh, ya.” Rasa sakit itu perlu.

Jangan menghindari rasa sakit, jangan menghindari hal- hal yang tidak disukai, jangan menghindari kegagalan, jangan menghindari disiplin. Semua itu adalah satu paket dengan kesuksesan Anda. Menghindari semua haJ yang tidak enak itu hanya akan membuat Anda makin menjauh dari kesuksesan. Jalan pintas adalah jalan terjauh menuju sukses.

Saya masih ingat, 22 bulan saya menunda kenyamanan melakukan minimal 40 presentasi setiap bulan secara konsisten di luar jam kerja saya di kantor. Saya bekerja dari Senin sampai Sabtu (Sabtu setengah hari). Di luar jam kantor, saya gunakan untuk bisnis MLM. Tidak mudah, saya akui. Saya rela melakukan itu semua karena impian mendesak yang say miliki, membeli rumah dan berhenti bekerja. Freedom is not free, I will fight for it.

Untuk mencapai freedom kita tidak cukup sekadar bekerja, kita berjuang, My Man. lngat perjuangan para pahlawan kita untuk merebut kemerdekaan? Berjuang itu artinya mempertaruhkan nyawa, mengucurkan keringat, air mata, dan darah. Tapi tentu saja di MLM Anda tidak perlu berjuang sampai mati, tak usah takut dulu. Tapi kata berjuan£ menggambarkan prosesnya memang tidak enak. Terutam@ secara mental karena harapan dan keyakinan Anda akan dipatahkan.

Kadang-kadang tantangan untuk bisnis ini bisa muncul karena kita terlalu baper mendengarkan kata-kata orang lain. Tahukah Anda “terlalu mendengarkan kata orang lain” adalah salah satu penyebab kegagalan selain inkonsisten dan penundaan ? Pernahkah Anda dikata-katai?

Tahun 2013 sampai 2015 saya pernah di luar bisnis MLM dan menderita kebangkrutan. Saya sempat terlilit utang sampai miliaran. Saat itu terjadi, ada beberapa orang yang mengatakan hal-hal yang mematahkan semangat saya. Ada yang bilang saya tidak mungkin bangkit lagi karena umurnya sudah di atas 40 tahun. Teori dari mana pula ini, pikir saya. Ada lagi teman yang melihat ukuran telinga saya terus bilang saya orangnya sial. Astaga, body shaming ini. Nasib seseorang ditentukan bentuk tubuhnya. Lain lagi teman saya yang satu lagi. Tadinya dia menawarkan kerja sama bisnis kemudian meminta tanggal lahir saya. Setelah itu dia bilang ke saya tidak jadi kerja sama karena dari hasil perhitungan, tidak cocok. Mungkin menurutnya saya pembawa sial.

What the f***. Berapa pun orang di luar sana yang bilang Anda tidak akan sukses, itu tidak penting. Anda hanya perlu satu orang yang percaya Anda bisa sukses. Hayo, satu orang itu siapa ? Bukan upline Anda, ya. Bukan pula bokap dan nyokap. Orang itu Anda sendiri.

Saya makin panas untuk membuktikan kalau teman-teman saya itu salah total. Usia, bentuk tubuh, dan tanggal lahir bukan penentu sukses. Saat itu saya memang terpuruk. Sudah utang, tak ada income, bahkan pernah sakit selama tiga bulan tidak bisa beraktivitas. Saat itu adalah titik terendah dalam hidup saya. Saya ingat kata-kata ini: “What goes down will go up.” Kalau posisi udah dibawah mau ke mana lagi kalau tidak naik ke atas, betul? Hidup ini kan seperti putaran roda. Jadi saya tetap semangat untuk membuktikan diri bahwa saya adalah seorang pemenang. Dulu saya mengajarkan kepada orang-orang untuk tidak takut kegagalan dan selalu bangkit lagi. Nah, sekarang giliran saya untuk mempraktekkannya.

Akhirnya saya kembali lagi ke dunia MLM dan menemukan passion saya di bisnis ini. Bersyukur akhirnya kembali ke bisnis beach money, eh coffee time money, sebuah bisnis yang meski tidak sempurna namun lebih baik. Perlahan-lahan saya berbenah dan bangkit lagi. Kata-kata teman saya tidak berdampak untuk saya. Saya yang menjadi tuan atas nasib saya, bukan mereka.

Freedom is notfree. Kesuksesan itu memang tidak mudah diraih. Harus melewati proses dengan penuh disiplin. Pepatah Inggris mengatakan “Laut yang tenang tak akan menghasilkan marinir yang tangguh.” Seorang yang kaya mendadak tanpa melewati proses biasanya tidak akan langgeng. Setiap Anda mengalami kegagalan, ingatlah ini adalah proses memperkuat diri kita untuk menjadi pribadi unggul. Masalah akan memperkuat Anda.

Lagu Kelly Clarkson, “Stronger” mempunyai lirik “What doesn’t kill you, make you stronger.” Masalah yang tidak membunuh Anda justru membuat Anda semakin kuat. Ketika seseorang yang ditimpa masalah berdoa kepada Tuhan,

“Tuhan, bantulah saya mengatasi masalah saya.” Menurut Anda, dengan cara apa Tuhan menjawab doanya? Mengangkat masalahnya? Sering kali tidak seperti itu. Tuhan memberi kekuatan kepada umat-Nya agar bisa mengatasi masalahnya. Tuhan sebenarnya mengizinkan kita mengalami masalah supaya kita menjadi kuat.

Ketika seorang yang ditimpa masalah bertubi-tubi mulai merasa Tuhan tidak adil kepadanya. Dalam doanya yang lebay dia berseru, “Tuhan, why me?’ Lalu Tuhan menjawab, “Why not?” Masalah akan memperkuat Anda. Bersyukurlah Anda diizinkan menderita oleh Tuhan sehingga ketika Anda ikhlas dan belajar, Anda semakin kuat.

Freedom is not free. Menjadi leader hebat memang tidak mudah, tetapi Anda bisa. Mulailah dengan memimpin diri sendiri dan mengalahkan rasa malas untuk keluar dari zona nyaman. Setelah itu, belajar untuk memimpin orang lain dan mengatasi rasa ego, dengki, kecewa, marah, sombong, dan gampang tersinggung. Semua itu tidak mudah tapi dibutuhkan untuk menjadi leader hebat.

Yang pasti, Anda harus tangguh mentalnya. Kalau setengah-setengah seperti ayam sayur sih, pasti lewat. Harus menjadi ayam petarung, ayam jago atau ayam kinantan, PSMS Medan. Horas, Bung! Ketangguhan mental adalah keharusan.

Freedom, coffee time money, beach money, traveling around the world money, apa pun itu adalah saat di mana impian Anda satu per satu menjadi kenyataan. Anda bisa melakukan apa pun juga, kapan pun yang Anda mau. Tidak ada seorang pun yang mengendalikan hidup Anda, kecuali Anda sendiri. Anda akan menikmati sisa hidup Anda bersama orang-orang yang Anda kasihi dengan gaya hidup yang Anda inginkan.

Jika Anda flashback kembali ke masa-masa perjuangan Anda membangun bisnis, Anda akan tertawa lucu mengingat Anda nyaris tidak tahan dengan penolakan-penolakan, Anda hampir menyerah karena sebagian besar leader Anda berhenti, dan Anda pernah hampir frustrasi dan berhenti dari bisnis. Thanks, God, itu tidak terjadi.

Jika freedom sudah di tangan Anda, saya yakin Anda berani membayar dengan harga berapa pun untuk itu. Bahkan sepuluh kali, seratus kali atau seribu kali lebih berat daripada yang telah Anda bayar. Karena freedom itu nikmat sekali.

Freedom Is Not Free. Fight For It.

Lampiran – Test Uji Kepribadian

Petunjuk:

Untuk ke-40 soal di bawah ini, pilih/ah jawaban yang paling tepat untuk Anda dengan melingkari jawaban A,B,C, atau D. Jika Anda tidak yakin jawaban apa yang paling tepat, tanyakan kepada teman hidup atau sahabat Anda, atau pikirkan apa jawaban Anda ketika Anda masih anak-anak.

Kekuatan

1.

    1. Orang yang suka melakukan kegiatan-kegiatan yang baru dan penuh tantangan serta berusaha untuk menguasai hal-hal baru yang sedang dilakoninya.
    2. Seseorang yang dapat dengan mudah beradaptasi terhadap situasi apa pun.
    3. Penuh dengan gairah; gerak…gerik wajah, lengan, dan tangan yang lincah.
    4. Seseorang Yang Suka menganalisa orang-orang,tempat, dan benda-benda di sekitar dirinya.

2.

  1. Pantang menyerah; melakukan suatu kegiatan berulangkali dengan gigih, tidak berhenti sebelum tujuan tercapai.
  2. Penuh dengan kegembiraan dan rasa humor.
  3. Seseorang yang lebih mengandalkan logika dan fakta daripada pesona diri dalam membujuk atau mempengaruhi orang lain.
  4. Seseorang yang tidak mudah terusik oleh hal-hal di sekitarnya, tenang serta cenderung menarik diri dari segala bentuk pertikaian.

3.

  1. Seseorang yang mudah menyetujui pandangan atau keinginan orang lain. Individu dengan karakter ini kurang memiliki keinginan untuk menyatakan pandangan atau pendapat pribadinya.
  2. Seseorang yang rela terus-menerus mengorbankan kesejahteraan diri pribadinya demi kepentingan orang lain.
  3. Orang yang memandang bersama orang lain sebagai kesempatan untuk bersikap manis dan menghibur, bukannya sebagai tantangan atau kesempatan bisnis.
  4. Orang yang yakin akan caranya sendiri.

4.

  1. Menghargai keperluan dan perasaan orang lain.
  2. Mempunyai perasaan emosional tetapi jarang memperlihatkannya.
  3. Mengubah setiap situasi, kejadian, atau permainan menjadi kontes dan selalu bermain untuk menang
  4. Bisa merebut hati Anda melalui pesona kepribadiannya.

5.

  1. Memperbarui dan membantu atau membuat orang lain merasa senang.
  2. Memperlakukan orang lain dengan rasa segan, kehormatan, dan penghargaan.
  3. Menahan diri dalam menunjukan emosi atau antusiasme.
  4. Bisa bertindak cepat dan efektif hampir dalam semua situasi.

6.

  1. Orang yang mudah menerima keadaaan atau situasi apa saja.
  2. Secara intensif memperhatikan orang lain, dan apa yang terjadi.
  3. Orang mandiri yang bisa sepenuhnya mengandalkan kemampuan, penilaian, dan sumber dayanya sendiri.
  4. Penuh kehidupan dan gairah.

7.

  1. Memilih untuk mempersiapkan aturan-aturan yang terinci sebelumnya dalam menyelesaikan proyek atau target, dan lebih menyukai keterlibatan dengan tahap-tahap perencanaan dan produk jadi, bukannya melaksanakan tugas.
  2. Tidak terpengaruh oleh penundaan, tetap tenang dan toleran.
  3. Mengetahui segala-galanya akan beres jika dia yang memimpin.
  4. Mendorong atau memaksa orang lain mengikuti, bergabung, atau menanam investasi melalui pesona kepribadiannya.

8.

  1. Yakin, jarang ragu-ragu atau goyah.
  2. Memilih agar semua kehidupan merupakan kegiatan yang impulsive, tidak dipikirkan lebih dahulu, dan tidak dihambat oleh rencana.
  3. Membuat, dan menghayati, menurut rencana sehari- hari, tidak menyukai rencananya terganggu.
  4. Pendiam, tidak mudah terseret ke dalam percakapan.

9.

  1. Orang yang mengatur segala-galanya secara metodis dan sistematis.
  2. Bisa menerima apa saja. Orang yang cepat melakukannya dengan cara lain.
  3. Bicara terang-terangan dan tanpa menahan diri.
  4. Orang yang periang dan meyakinkan dirinya dan orang lain bahwa segala-galanya akan beres.

10.

  1. Orang yang menanggapi dan bukan orang yang punya inisiatif, jarang memulai percakapan.
  2. Secara konsisten bisa diandalkan, teguh, setia, dan mengabdi kadang-kadang tanpa alasan.
  3. Punya rasa humor yang cemerlang dan bisa membuat cerita apa saja menjadi peristiwa yang menyenangkan.
  4. Kepribadian yang mendominasi dan menyebabkan orang lain ragu-ragu untuk melawannya.

11.

  1. Bersedia mengambil resiko; tak kenal takut, berani.
  2. Orang yang menyenangkan sebagai teman.
  3. Berurusan dengan orang lain secara penuh siasat, perasa, dan sabar.
  4. Melakukan segala-galanya secara berurutan dengan ingatan yang jernih tentang segala hal yang terjadi.

12.

  1. Secara konsisten memiliki semangat tinggi dan mempromosikan kebahagiaan kepada orang lain.
  2. Tetap memiliki keseimbangan secara emosional, menanggapi sebagaimana yang diharapkan orang lain.
  3. Orang yang perhatiannya melibatkan tujuan intelektual dan artistik, seperti teater, simfoni, balet.
  4. Percaya diri dan yakin akan kemampuan dan suksesnya sendiri.

13.

  1. Memvisualisasikan hal-hal dalam bentuk yang sempurna, dan perlu memenuhi standar itu sendiri.
  2. Memenuhi diri sendiri, mandiri, penuh kepercayaan diri, dan rupanya tidak begitu memerlukan bantuan.
  3. Orang yang tidak pernah mengatakan atau menyebabkan apapun yang tidak menyenangkan atau menimbulkan rasa keberatan.
  4. Mendorong orang lain untuk bekerja, bergabung, atau terlibat, dan membuat seluruhnya menyenangkan.

14.

  1. Terang-terangan menyatakan emosi, terutama rasa sayang dan tidak ragu-ragu menyentuh orang lain ketika bicara kepada mereka.
  2. Orang yang mempunyai kemampuan membuat penilaian yang cepat dan tegas.
  3. Memperlihatkan “kepandaian bicara yang menggigit” biasanya kalimat satu baris yang sifatnya sarkastis.
  4. lntensif dan introspektif tanpa rasa senang kepada percakapan dan pengejaran yang pulasan.

15.

    1. Secara konsisten mencari peranan merukunkan pertikaian supaya bisa menghindari konflik.
    2. Ikut serta atau punya apresiasi mendalam untuk musik sebagai bentuk seni, bukannya kesenangan pertunjukan.
    3. Terdorong oleh keperluan untuk produktif, pemimpin yang diikuti orang lain, merasa sulit duduk diam-diam.
    4. Menyukai pesta dan tidak bisa menunggu untuk bertemu dengan setiap orang dalam ruangan, tidak pernah menganggap orang lain.

16.

  1. Orang yang tanggap dan mengingat kesempatan istimewa dan cepat memberikan isyarat yang baik.
  2. Memegang teguh, dengan keras kepala, dan tidak mau melepaskan sampai tujuan tercapai.
  3. Terus-menerus bicara, biasanya menceritakan kisah lucu dan menghibur setiap orang di sekelilingnya, merasa perlu mengisi kesunyian supaya membuat orang lain merasa senang.
  4. Mudah menerima pemikiran dan cara-cara orang lain tanpa perlu tidak menyetujui atau mengubahnya.

17.

    1. Selalu bersedia mendengar apa yang anda katakan.
    2. Setia kepada seseorang, gagasan, atau pekerjaan, kadang-kadang melampaui alasan.
    3. Pemberi pengarahan karena pembawaan, yang terdorong untuk memimpin, dan sering merasa sulit mempercayai bahwa orang lain bisa melakukan pekerjaan dengan sama baiknya.
  1. Penuh kehidupan, kuat, penuh semangat.

18.

    1. Mudah puas dengan apa yang dimilikinya, jarang iri hati.
    2. Memegang kepemimpinan dan mengharapkan orang lain mengikutinya.
  1. Mengatur kehidupan, tugas, dan pemecahan masalah dengan membuat daftar, formulir, atau grafik
    1. Tak ternilai harganya, dicintai, pusat perhatian.

 

19.

  1. Menempatkan Standar tinggi pada dirinya, dan sering pada orang lain, menginginkan segala-galanya pada urutan yang semestinya sepanjang waktu.
  2. Mudah bergaul, bersifat terbuka, mudah diajak bicara.
  3. Harus terus-menerus bekerja atau mencapai sesuatu, sering merasa sulit beristirahat.
  4. Orang yang menghidupkan pesta dan dengan demikian sangat diinginkan sebagai tamu pesta.

20.

  1. Pribadi yang hidup, berlebihan, penuh tenaga
  2. Tidak kenal takut, berani, terus terang, tidak takut akan resiko.
  3. Secara konsisten ingin membawa dirinya di dalam batas-batas apa yang dirasakan semestinya.
  4. Pribadi yang stabil dan mengambil tengah-tengah, tidak menjadi sasaran ketinggian atau kerendahan yang tajam.

Kelemahan

21.

  1. Orang yang memperlihatkan sedikit ekspresi wajah atau emosi.
  2. Menghindari perhatian, akibat rasa malu.
  3. Orang yang suka pamer, memperlihatkan apa yang gemerlapan dan kuat, terlalu bersuara.
  4. Suka memerintah,mendominasi,kadang-kadang mengesalkan dalam hubungan antara orang dewasa.

22.

  1. Orang yang kurang keteraturannya memengaruhi hampir semua bidang kehidupannya.
  2. Merasa sulit mengenali masalah atau sakit hati atau perasaan orang lain.
  3. Cenderung tidak bergairah, sering merasa bahwa bagaimana pun sesuatu tidak akan berhasil.
  4. Orang yang sulit memaafkan dan melupakan sakit hati atau ketidakadilan yang dilakukan kepada mereka, biasa menyimpan dendam.

23.

  1. Tidak bersedia atau menolak ikut terlibat, terutama jika rumit.
  2. Sering memendam rasa tidak senang sebagai akibat merasa tersinggung oleh sesuatu yang sebenarnya atau sesuatu yang dibayangkan.
  3. Berjuang, melawan, atau ragu-ragu menerima cara lain yang bukan caranya sendiri.
  4. Menceritakan kembali kisah atau insiden untuk menghibur Anda tanpa menyadari dia sudah menceritakannya beberapa kali sebelumnya, terus- menerus memerlukan sesuatu untuk dikatakan.

24.

  1. Bersikeras tentang persoalan atau perincian sepele, minta perhatian besar kepada perincian yang tidak penting.
  2. Sering mengalami perasaan sangat khawatir, sedih, atau gelisah.
  3. Punya ingatan kurang kuat yang biasanya berkaitan dengan kurang disiplin dan tidak menyenangkan.
  4. Langsung, terus-terang, tidak sungkan mengatakan kepada Anda tepat apa yang dipikirkannya.

25.

  1. Orang yang merasa sulit bertahan untuk menghadapi kekesalan atau menunggu orang lain.
  2. Orang yang merasa sedih atau kurang kepercayaan.
  3. Orang yang merasa sulit membuat keputusan apa saja. (Bukan pribadi yang lama-lama memikirkan setiap keputusan supaya bisa membuat yang sempurna).
  4. Orang yang lebih banyak bicara daripada me.ndengarkan, yang mulai bicara bahkan tanpa menyadari bahwa orang lain sudah bicara.

26.

  1. Orang yang intensitas dan tuntutannya akan kesempurnaan bisa membuat orang lain menjauhinya.
  2. Tidak punya keinginan untuk mendengarkan atau tertarik kepada perkumpulan, kelompok, aktivitas, atau kehidupan orang lain.
  3. Bisa bergairah sesaat dan sedih pada saat berikutnya, atau bersedia membantu tetapi kemudian menghilang, atau berjanji akan datang tetapi kemudian lupa untuk muncul.
  4. Merasa sulit secara lisan atau fisik memperhatikan kasih sayang dengan terbuka.

27.

      1. Bersikeras memaksakan caranya sendiri.
      2. Tidak punya cara yang konsisten untuk melakukan banyak hal.
  1. Orang yang standarnya ditetapkan begitu tinggi sehingga orang lain sulit memuaskannya.
      1. Lambat dalam bergerak dan sulit ikut terlibat.

28.

  1. Pribadi tengah-tengah tanpa tinggi rendah dan tidak memperlihatkan banyak emosi, jika ada.
  2. Sementara mengharapkan yang terbaik, orang ini biasanya melihat sisi buruk suatu situasi lebih dahulu.
  3. Orang yang punya harga diri tinggi dan menganggap dirinya selalu benar serta orang terbaik untuk pekerjaan.
  4. Memperbolehkan orang lain (termasuk anak-anak) melakukan apa saja sesukanya untuk menghindari dirinya tidak disukai.

29.

  1. Orang yang perangainya seperti anak-anak yang mengutarakan diri dengan merajuk dan berbuat berlebihan serta melupakannya hampir seketika.
  2. Bukan orang yang menetapkan tujuan dan tidak ingin menjadi orang yang seperti itu.
  3. Mengobarkan perdebatan karena biasanya dia benar,
  4. tidak peduli bagaimana situasinya.
  5. Mudah merasa terasing dari orang lain, sering karena rasa tidak aman atau takut bila orang lain tidak benar- benar senang bersamanya.

30.

  1. Perspektif yang sederhana dan kekanak-kanakan, kurang bijaksana atau pengertian tentang tingkat kehidupan yang lebih mendalam.
  2. Orang yang sikapnya jarang positif dan sering hanya bisa melihat sisi buruk atau gelap dari setiap situasi.
  3. Penuh keyakinan, semangat, dan keberanian, sering dalam pengertian negative.
  4. Mudah bergaul, tidak peduli, masa bodoh.

31.

  1. Secara konsisten merasa tidak tetap, terganggu, atau resah.
  2. Orang yang menarik diri dan memerlukan banyak waktu untuk sendirian atau mengasingkan diri.
  3. Orang yang menetapkan tujuan secara agresif serta harus terus-menerus produktif dan merasa bersalah jika beristirahat, tidak terdorong oleh keperluan untuk sempurna atau tuntas tetapi kebutuhan untuk pencapaian dan imbalan.
  4. Merasa senang mendapat penghargaan atau persetujuan orang lain. Sebagai penghibur orang ini menyukai tepuk tangan, tertawa, dan/atau penerimaan penonton.

32.

  1. Terlalu introspektif dan mudah tersinggung jika disalahpahami.
  2. Kadang-kadang menyatakan dirinya dengan cara yang agak menyinggung perasaan dan kurang pertimbangan.
  3. Mundur dari situasi sulit.
  4. Pembicara yang menghibur dan memaksa diri yang merasa sulit mendengarkan.

33.

    1. Mempunyai ciri khas selalu tidak tetap dan kurang keyakinan bahwa suatu hal akan berhasil.
    2. Kurang kemampuan untuk membuat kehidupan teratur.
    3. Dengan memaksa mengambil control atas situasi dan/ atau orang lain, biasanya dengan mengatakan kepada orang lain apa yang harus mereka lakukan.
    4. Orang yang hampir sepanjang waktu merasa tertekan.

34.

  1. Tidak menentu, serba berlawanan, dengan tindakan dan emosi yang tidak berdasarkan logika.
  2. Orang yang pemikiran dan perhatiannya ditujukan ke dalam, hidup di dalam dirinya sendiri.
  3. Tampaknya tidak bisa tahan atau menerima sikap, pandangan, atau cara orang lain.
  4. Orang yang merasa bahwa kebanyakan hal tidak penting dalam satu atau lain cara.

35.

  1. Hidup dalam keadaan tidak teratur, tidak bisa menemukan banyak benda.
  2. Tidak mempunyai emosi yang tinggi, tetapi biasanya semangatnya menurun sekali, sering kali jika merasa tidak dihargai.
  3. Bicara pelan jika didesak, tidak mau repot-repot bicara dengan jelas.
  4. Mempengaruhi atau mengurus dengan cerdik atau penuh tipu muslihat demi keuntungannya sendiri, dan dengan suatu cara akan bisa memaksakan kehendaknya.

36.

  1. Tidak sering bertindak atau berpikir dengan cepat, sangat mengganggu.
  2. Bertekad memaksakan kehendaknya, tidak mudah dibujuk, keras kepala.
  3. Perlu menjadi pusat perhatian, ingin dilihat.
  4. Tidak mudah percaya, mempertanyakan motif di balik kata-kata.

37.

  1. Memerlukan banyak waktu pribadi dan cenderung menghindari orang lain.
  2. Tidak ragu-ragu mengatakan kepada Anda bahwa dia benar atau memegang kendali.
  3. Menilai pekerjaan atau kegiatan dengan ukuran berapa banyak tenaga yang diperlukannya.
  4. Orang yang tertawa atau suaranya bisa didengar di atas suara lain-lainnya dalam ruangan.

38.

  1. Lambat untuk memulai, perlu dorongan untuk termotivasi.
  2. Cenderung mencurigai atau tidak mempunyai gagasan atau orang lain.
  3. Punya kemarahan yang menuntut berdasarkan ketidaksadaran dan sumbu yang pendek. Kemarahan dinyatakan ketika orang lain tidak bergerak cukup cepat atau tidak menyelesaikan apa yang diperintahkan kepada mereka.
  4. Tidak punya kekuatan untuk berkonsentrasi atau menaruh perhatian, pikirannya berubah-ubah.

39.

  1. Secara sadar atau tidak menyimpan dendam dan menghukum orang yang melanggar, sering dengan diam-diam menahan persahabatan atau kasih sayang.
  2. Menyukai kegiatan baru terus-menerus karena tidak merasa senang melakukan hal yang sama sepanjang waktu.
  3. Tidak bersedia atau melawan keharusan ikut terlibat.
  4. Bisa bertindak tergesa-gesa, tanpa memikirkan dengan tuntas, biasanya karena ketidaksabaran.

40.

  1. Sering mengendurkan pendiriannya, bahkan ketika dia benar, untuk menghindari konflik.
  2. Selalu mengevaluasi dan membuat penilaian, sering memikirkan atau menyatakan reaksi negative.
  3. Cerdik, orang yang selalu bisa menemukan cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
  4. Rentang perhatian yang kekanak-kanakan dan pendek yang memerlukan banyak perubahan dan variasi supaya tidak merasa bosan.

Setelah ke 40 soal terjawab semua, maka pindahkan jawabannya ke do/am Tabel Penilaian Uji Kepribadian di bawah ini. Contoh: Jika soal no 1 Anda melingkari A, maka lingkari juga huruf A pada soal no 1 Tabel Penilaian Uji Kepribadian di bawah ini. Setelah semua jawaban dipindahkan, jumlahkan ke bawah untuk setiap karakter kepribadian sehingga Anda akan mendapatkan total jawaban untuk masing-masing karakter.

Tabel Penilaian Uji Kepribadian

Kelebihan

No Sanguinis Koleris Melankolis Phlegmatis
1 C A D B
2 B C A D
3 C D B A
4 D C A B
5 A D B C
6 D C B A
7 D C A B
8 B A C D
9 D C A B
10 C D B A
11 B A D C
12 A D C B
13 D B A C
14 A B D C
15 D C B A
16 C B A D
17 D C B A
18 D B C A
19 D C A B
20 A B A D
Total

 

Kelemahan

No Sanguinis Koleris Melankolis Phlegmatis
21 C D B A
22 A B D C
23 D C B A
24 C D A B
25 D A B C
26 C D A B
27 B A C D
28 D C B A
29 A C D B
30 A C B D
31 D C B A
32 D B A C
33 B C D A
34 A C B D
35 A D B C
36 C B D A
37 D B A C
38 D C B A
39 B D A C
40 D C B A
Total
Sanguinis Koleris Melankolis Phlegmatis
Kekuatan
Kelemahan
Total

 

Setelah Anda memindahkan jawaban Anda ke Tabel Penilaian, menambahkan ke jawaban total dalam masing- masing dari keempat kolom karakter, kemudian jumlahkan total dari kedua bagian kekuatan dan kelemahan. Anda akan tahu tipe kepribadian Anda yang dominan. Anda juga akan tahu perpaduan apa diri Anda. Misalnya nilai Anda 15 untuk kekuatan dan kelemahan Koleris, maka tidak diragukan lagi Anda dominan sebagai Koleris. Tetapi jika nilai Anda, misalnya, 8 pada Sanguinis, 6 pada Melankolis, dan 2 pada masing-masing lainnya, Anda ada seorang Sanguinis dengan perpaduan Melankolis. Anda juga, tentu saja, tahu tipe Anda yang paling tidak dominan.

Buku Referensi

Saya berutang budi dan karenanya menghaturkan terima kasih kepada para Penulis yang bukunya dengan rakus saya nikmati, yang saya daftar di bawah ini. Banyak gagasan dalam buku yang saya tulis ini merupakan hasil cernaan saya terhadap ide brilian para Penulis tersebut, sehingga tak pelak rumusan saya merupakan campuran dari ide-ide yang saya baca dari buku-buku tersebut, dengan pengalaman pribadi saya sebagai pelaku MLM.

Oleh sebab itu, kadang bagi saya tidak mudah untuk memberi catatan kaki atas kalimat yang saya goreskan di buku ini, dengan mengacu, pada halaman buku secara persis. Semoga hal ini tidak mengurangi rasa hormat dan terima kasih saya kepada para Penulis tersebut. Dan kepada para Pembaca, saya mempersilakan untuk memperdalam ide-ide di dalam buku ini dengan sendiri menyelami buku-buku berikut:

  • Allan Pease, Questions Are The Answers, Network Twenty One Indonesia, Jakarta 2002
  • Angela Duckworth, Grit, Gramedia, 2018
  • Brian P. Moran & Michael Lennington, The 12 Week Year, Bhuana Llmu Populer, 2018
  • Brian Tracy, Eat That Frog, Kelompok Pustaka Alvabet, 2011
  • Dale Carnegie, Bagaimana Mencari Kawan Dan Mempengaruhi Orang Lain, Binarupa Aksara, 1995
  • Darmadi Darmawangsa Dan Imam Munadhi, Fight Like A Tiger Win Like A Champion, Elex Media Komputindo, Jakarta 2006
  • David J. Schwartz, Berpikir Dan Berjiwa Besar, Binarupa Aksara, Jakarta 2007
  • Doug Wead, The Out Of Town Expert With The Briefcase, Network Twentyone Indonesia, 1997
  • Eric Worre, Go Pro, MIC Publishing, 2014
  • Florence Littauer, Personality Plus, Karisma Publishing Group, 2011
  • Grant Cardone, Be Obsessed Or Be Average, Gramedia, 2017
  • Jack Canfield, The Success Principles, Gramedia, Jakarta 2006
  • Jim Dornan & John C. Maxwell, Becoming A Person Of Influence, MIC Publishing, 2015
  • • Jim Dornan & John C. Maxwell, Geared For Growth, Network Twenty One, 2012
  • Jim Dornan & John C. Maxwell, Strategi Menuju Sukses, Network Twenty One, 1996
  • Jim Dornan, It’s Simple, Not Obvious, Network Twenty One Indonesia, 2013
  • John C. Maxwell, Developing The Leader Within You, MIC Publishing, 2014
  • John C. Maxwell, Developing The Leaders Around You, MIC Publishing, 2013
  • John C. Maxwell, The 21 Irrefutable Laws Of Leadership, Interaksara, 2001
  • John C. Maxwell, Winning With People, Gramedia, Jakarta 2007
  • Jordan Adler, Beach Money, MIC Publishing, 2018
  • Kerry L. Johnson, Sales Magic, Gramedia, Jakarta 1996.
  • Les Giblin, How To Have Confidence And Power In Dealing With People, Prisma Media, Yogyakarta 2004
  • Mark Miller, Heart Of Leadership, MIC Publishing, 2018

• Mark Yarnell And Rene Reid Yarnell, Tahun Pertama Anda Dalam Network Marketing, Erlangga, Jakarta 2001

• Napoleon Hill, Think And Grow Rich / Berpikir Dan Menjadi Kaya, Binarupa Aksara, Jakarta 1997

• Robert Pagliarini, The Other 8 Hours, Buana Lfmu Populer, Jakarta 2012

• Robert T. Kiyosaki, Business School, Gramedia, Jakarta 2001

• Robert T. Kiyosaki, The Business Of 21st Century, Gramedia, Jakarta 2010

• Robert T. Kiyosaki, The Cashflow Quadrant, Gramedia, Jakarta 2001

• Shiv Khera, You Can Win, Pearson Education Asia Pte Ltd,1998

• Stephen M.R. Covey, The Speed Of Trust, Simond & Schuster, 2006

• Suprato Tjoatja Dan James Gwee, I Want You To Be Rich And Happy, Do You?, Gramedia, 2012

• T. Harv Eker, Secrets Ofthe Millionaire Mind, Harper Collins Business, 2005

Ucapan Terima Kasih

  • Untuk Sang Pencipta, Allah Yehuwa yang mengizinkan buku ini hadir di dunia
  • Untuk Olla dan Winola, atas dukungannya
  • Untuk kedua orang tuaku, Husni dan Meilan, yang terus berdoa untukku
  • Untuk adikku, Sadrakh dengan segala kreativitas seninya pada buku ini
  • Untuk seluruh sahabat yang memberi sumbang saran dan review berharga untuk buku ini
  • Untuk si kecil Baymax yang lucu dan menghibur
  • Untuk pulau dewata, Bali, tempat sebagian besar buku ini ditulis

 

Profil Penulis

Suprato Tjoatja memiliki latar belakang pendidikan insinyur perminyakan dari 1TB Bandung dan ketertarikannya di bidang pengembangan diri membawanya mengikuti berbagai seminar dan pelatihan di bidang sales, NLP, hipnoterapi, personal healing, leadership, dan pengembangan diri baik di dalam maupun di luar negeri.

Pernah bekerja sebagai marketing manager sebuah perusahaan otomotif di Bandung dan terakhir menjabat sebagai general manager sebuah perusahaan distribusi di Jakarta dengan total pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang sales, marketing, dan networking. Selain itu, pengalaman dan kesuksesannya di bisnis MLM selama lebih dari 17 tahun membawanya sebagai konsultan untuk perusahaan MLM dalam mengembangkan sistem pendidikan yang tepat.

Suprato juga memegang sertifikat sebagai pembicara dan trainer dari BNSP yang berlaku secara nasional dan internasional. Hingga saat ini beliau telah berpengalaman sebagai pembicara dan instruktur dari berbagai seminar dan pelatihan di lebih dari 30 kota di seluruh Indonesia dan di hadapan lebih dari 200.000 hadirin. Memiliki lebih dari 100 video dan audiobook di bidang leadership, networking, motivasi dan pengembangan diri yang telah tersebar luas. Sebagai konsultan MLM, beliau telah berpengalaman sebagai konseptor dalam mendirikan beberapa support system berbasis pendidikan di Indonesia.

Saat ini beliau berdomisili di Jakarta dan menikmati aktivitas sebagai pembicara, konsultan, dan penulis buku. Buku pertamanya bersama James Gwee yang berjudul: I Want You to Be Rich and Happy, Do You? telah diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama dan,sudah dicetak ulang enam kali. Beliau juga co-founder dari· perusahaan kesehatan dan kecantikan LiveWell Global dan sekolah bisnis Millionaire Academy.

Suprato dapat dihubungi di:

Email: suprato1968@gmail.com

IG: @suprato_tjoatja

Untuk pembelian buku ini, hubungi:

IG: @guruMLMofficial

Nana no WA: 08211 453 1221

“All Readers Are Readers”

Harry Truman

“Today Are Reader, Tomorrow Are Leader”

Margaret Fuller

 

Daftar Isi

PROLOG

1 – Keindahan Yang Tersamar

SIKAP, INTEGRITAS,DAN LOYALITAS

2 – Sikap Adalah Aset yang Berharga

3 – Integritas — Menjadi Pemimpin yang Dipercaya

4 – Loyalitas — Kacamata Kuda

LIMA KARAKTER KEPEMIMPINAN

5 – Sikap, Integritas, Dan Loyalitas Saja Tidak Cukup

6 – Pengantar Lima Karakter Kepemimpinan

7 – Karakter 1 : Mengutamakan Orang Lain

8 – Karakter 2 : Mengharapkan Yang Terbaik

9 – Karakter 3 : Berani Bertindak

10 – Karakter 4: Hasrat Untuk Belajar

11 – Karakter 5: Memikul Tanggung Jawab

12 – Memimpin Dari Hati

13 – Benang Merah Teori Kepemimpinan

14 – Hukum Katup

SISTEM DAN KEPEMIMPINAN DI MLM

15 – Batu Bata Vs Batu Kali 53

16 – Tiga Prinsip Abadi 57

17 – Jebakan Manajemen 76

18 – Mengelola Waktu 84

19 – Mengelola Uang 99

20 – Mengatasi Stres 102

21 – Pemimpin Yang Visioner 108

22 – Goal Achiever Vs Dreamer 110

23 – Selling Vs Networking 115

24 – Perang Harga Online 118

25 – Nasi Goreng Yang Enak 121

26 – Jaga Tetap Sederhana 126

27 – Tarik ke Dalam — Memasukkan Orang ke Sistem 131

28 – Kisah Bu Tuti 134

29 – Duplikasi Tidak Otomatis 144

30 – Start Up — Memulai Orang Baru 146

31 – Termometer Vs Termostat 152

32 – Tangan Di Atas Lebih Baik 153

33 – PHP — Penolakan Tersulit 156

34 – Jangan Melawan Angka 159

35 – Ada Ribuan Michael Jordan Di Luar 168

36 – Testing Time 173

37 – Teknologi Vs Prinsip 175

38 – Menularkan Semangat Dan Keyakinan 182

39 – Empat Tipe Kepribadian 191

40 – Pertemanan Di Atas Bisnis 198

41 – Disiplin Membentuk Kebiasaan Yang Baik 203

42 – Kesabaran dan Konsistensi 207

LIMA BELAS JURUS MLM 209

43 – Negosiasi Ala Godfather 210

44 – Jurus Skala 1-10 213

45 – Jurus Loncat Dari Pesawat Ala Beach Money 214

46 – Jurus Tiga Pertanyaan Emas 216

47 – Jurus Kupas Bawang 233

48 – Jurus Feel – Felt – Found 237

49 – Jurus Hamburger 238

50 – Jurus Prospekting Via Survei 241

51 – The Power Of Third Party 247

52 – Jurus Mengatasi Call Back 249

53 – Jurus Pujian 15 Detik 253

54 – Selling The Problem 255

55 – Jurus Membuat Janji ala Beach Money 258

56 – Jurus Empat Pertanyaan Tertutup ala Go Pro 260

57 – Jurus Simulasi Dua Menit 263

EPILOG 266

58 – Freedom Is Not Free 267

Lampiran – Test Uji Kepribadian 274

Buku Referensi 291

Ucapan Terima Kasih 293

Profil Penulis 294

 

BAB 1

Keindahan Yang Tersamar

Ketika menulis bab ini, saya duduk santai di sebuah resto tepi pantai Karma Beach, Bali, salah satu private beach terindah di Bali. View di depan saya, alamak … surga buat pecinta pantai, dan saya salah satunya. Tentu saja ada banyak pantai indah di dunia. Kebetulan saya di Bali dalam rangka menulis buku dan sedikit kegiatan bisnis, karena itu, saya pilih pantai ini.

Semilir angin bulan Juli yang sejuk di Bali karena pengaruh musim dingin Australia membuat suasana pantai ini sangat nyaman untuk saya. Alunan musik yang lembut, air kelapa segar, dan tentu saja secangkir kopi menjadi teman sempurna ketika jari saya menari di atas keyboard laptop. Lahirlah bab ini. Tentang freedom yang berasal dari bisnis yang keindahannya tersamarkan, MLM.

Menurut salah satu pebisnis MLM sukses di dunia dan penulis buku laris Beach Money, Jordan Adler, Anda bisa mendapatkan beach money melalui bisnis MLM. Beach money-uang pantai- adalah istilah untuk penghasilan pasif. Seratus persen passive income yang berasal dari royalti yang masuk ke rekening anda tiap hari, tiap minggu, tiap bulan, tahun demi tahun tanpa perlu bekerja Apapun.

Ketika Anda mempunyai beach money,” Anda mempunyai kebebasan penuh untuk menjalani hidup sesuai yang anda inginkan. Anda bisa bangun pagi sesuka anda, berlibur seminggu atau sebulan penuh, hang out di restoran atau kafe favorit Anda, dan membeli apa pun yang ingin Ant ‘ kapan pun dan di mana pun. Anda bisa tinggal di dekat laut, di gunung, di desa, di kota favorit Anda dan di rumah impian Anda.

Beach money hanyalah sebuah istilah yang menggambarkan ketika Anda bersantai di pantai favorit Anda,uang tetap mengalir masuk ke rekening Anda. Kenyataannya, tempatnya bisa di mana saja, tidak harus di pantai. Jika Anda suka gunung, Anda bisa pergi ke gunung dan bersantai di sana, uang tetap mengalir ke pundi-pundi Anda. ltu menjadi mountain money.

Jika Anda suka sawah, pergilah ke sana, dan uang yang masuk kita namakan saja rice field money. Saya paling suka nongkrong di kafe yang nyaman untuk secangkir kopi enak. Jadi saya sebut coffee time money. Terserah Anda Yang penting itu gambaran freedom yang Anda nikmati.

Freedom itu nikmat. Anda bangun pagi dalam keadaan sehat dan segar. Secara keuangan, ada rasa aman, karena tabungan deposito Anda paling tidak 200.000 UD menganggur di sana. Setiap hari, minggu, atau bulan ada aliran uang yam masuk ke rekening Anda, tanpa perlu Anda dipaksa be,,’ mengejar target, membuat laporan, dan dimarahi bos. Passive income yang Anda terima memungkinkan Anda menikmat gaya hidup yang Anda inginkan. Itulah namanya financial freedom Coffee time freedom kalau untuk saya. Bisa ngopi santai di mana saja tanpa khawatir dengan masalah keuangan.

Sulit dipercaya jika beach money bisa datang dari sebuah bisnis yang selalu saya tolak sebelum tahun 2002. Dulu saya merasa bisnis MLM bukan untuk saya. Bahkan saya tidak membuka pikiran saya sedikit pun untuk MLM. Saat itu fokus saya adalah menjadi profesional di sebuah perusahaan dan target saya adalah memajukan perusahaan. Dalam pandangan saya waktu itu, MLM sehebat apa pun, adalah bisnis untuk orang-orang yang tidak punya pilihan. Sedangkan saya, punya karier bagus di kantor.

Akhirnya di tahun 2002, saya berada dalam keadaan tidak punya pilihan. Saat itu, beberapa impian saya tak mungkin saya dapatkan dari karier saya. Saya melihat gambaran akhir yang tidak memuaskan dari hidup saya jika saya meneruskan karier di kantor. Kondisi ini memaksa saya melirik peluang lain. Di saat itulah saya membuka diri untuk bisnis MLM.

Saya tidak mempunyai pilihan. Modal usaha tidak punya, pengalaman tidak punya, ide bisnis juga tidak punya. Jadi mau tak mau saya membuka diri untuk MLM. Setelah mempelajari MLM dan mulai menekuni bisnis ini secara serius tahun 2002, saya benar-benar takjub dengan bisnis ini. MLM adalah bisnis yang bisa dijalankan siapa saja dengan modal sangat kecil, resiko kecil tetapi berpotensi penghasilan pasif tanpa batas. Selain uang dan kebebasan waktu, Anda juga mendapatkan pengembangan kepribadian dan penghargaan. Menurut saya, bisnis MLM adalah sarana pengembangan keuangan dan kepribadian yang sangat unik dan menarik.

Kadang saya suka heran mengapa ada yang negatif terhadap bisnis MLM. Tapi saya setuju dengan kata-kata Eric Worre, penulis buku Go Pro, bahwa MLM adalah bisnis yang tidak sempurna, hanya lebih baik. Salah satu kelemahan MLM adalah Anda yang menjalankan bisnis ini akan menghadapi tantangan dari orang-orang negatif yang bisa melemahkan dan bahkan bisa membuat anda trauma. Tapi pengalaman mengajarkan bahwa tantangan dari orang negatif tidak akan membuat anda gagal kecuali anda memilih untuk menyerah.

Lagipula tantangan ini hanya sementara saja Anda alami, tidak selamanya. Eric Worre mengatakan, “Anda harus menerima ketika orang-orang bodoh di lingkungan Anda kurang menghargai Anda untuk sementara.”

Saya sepakat dengan kata-kata Almarhum Jim Dornan, salah satu fegenda di industri MLM dunia, bahwa MLM adalah “bisnis yang sederhana, indah, namun tersamar.” Ya, MLM adalah keindahan yang tersamar. Ada banyak keindahan yang seolah-olah tersembunyi dan tak terlihat di permukaan. Sedangkan kebanyakan orang hanya melihat puncak gunung es yang di permukaan saja, dan kehilangan informasi berharga di bawahnya.

Hal itu mengakibatkan banyaknya kesalahpahaman mengenai bisnis MLM karena sebagian besar melihat dari perspektif yang tidak tepat. Bahkan, beberapa keindahan

bisnis MLM baru diketahui setelah seseorang dengan serius menekuni bisnis ini.

Ini adalah kebalikan dari sebuah villa mewah. Maksud saya begini. Sebuah villa mewah terlihat dari kejauhan sangat indah dan sempurna. Akan tetapi, setelah Anda masuk ke dalam rumah dan memperhatikan beberapa detail, maka Anda akan bertemu dengan sedikit cacat seperti dinding yang catnya sedikit terkelupas, lantai yang sedikit cacat, daun pintu yang sedikit lecet dan lain sebagainya. Nah, MLM sebaliknya dari itu. Dari jauh MLM seolah penuh dengan persepsi negatif. Tetapi jika Anda pelajari lebih mendalam dan bahkan masuk dan menjalankan bisnisnya, MLM akan kelihatan semakin indah.

MLM adalah keindahan yang tersamar. Buku ini tidak menjelaskan rincian kelebihan MLM. Jika buku ini ada ditangan Anda, seharusnya Anda positif atau setidaknya tertarik dan penasaran dengan MLM. Tujuan buku ini bukan untuk menjelaskan kelebihan bisnis MLM melainkan untuk Memperlengkapi para pebisnis MLM dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin bisnis.

MLM adalah bisnis kepemimpinan. Maka belajar menjadi pemimpin adalah suatu keharusan untuk sukses. Sebenarnya MLM adalah bisnis yang sederhana, tetapi betapa rumitnya pikiran manusia itu sendiri sehingga hal yang sederhana kadang dibuat rumit sehingga menimbulkan banyak kesalahpahaman Karena itu, dibutuhkan buku yang bisa memandu para pebisnis MLM agar berkembang menjadi leader hebat yang memiliki bisnis yang kuat dan memberikan/reedom kepada mereka.

Kebanyakan MLM tidak menyediakan panduan tersebut. Buku-buku MLM yang bisa Anda jumpai umumnya hanya membahas teori yang dangkal, kecuali beberapa judul yang menjadi rujukan saya. Buku ini hadir bukan dari teori semata- mata, melainkan dari pengalaman saya belasan tahun di lapangan hingga saat buku ini ditulis.

Buku ini adalah ramuan dari tujuh betas tahun pengalaman saya di MLM lima belas buku bermutu yang saya baca dan jadikan referensi, dan tiga tahun penulisan yang penuh dengan perjuangan. Buku ini adalah buku kepemimpinan MLM pertama di Indonesia.

Tidak banyak buku MLM dari Indonesia yang benar-benar berkualitas. Itu Sebabnya buku ini hadir menjadi mentor sekaligus sahabat, tempat anda mencari inspirasi untuk memimpin, mengutip kata kata kunci untuk materi pelatihan, dan tentu saja untuk menuntun anda ke posisi yang anda inginkan.

Selamat Membaca Leader…!!!

SIKAP,

INTEGRITAS,

DAN LOYALITAS

BAB 2

Sikap Adalah Aset Yang Berharga

Dalam bidang apa pun, sikap adalah faktor penting yang menentukan kesuksesan melebihi faktor teknis dan bakat. Sikap adalah aset yang berharga.

Contoh, dalam kontes kecantikan misalnya, pemilihan Miss Universe, yang dinilai tidak hanya faktor kecantikan semata, melainkan sikap para kontestan juga turut dinilai.

Contoh lain ketika terjadi serangan teroris 11 September di Amerika Serikat, hampir semua maskapai penerbangan mengalami kerugian. Tetapi di saat itu ada sebuah maskapai penerbangan kecil yang justru mengalami kemajuan, yaitu Southwest Airlines. Apa rahasianya? Direktur HRD maskapai ini, Jose Colmenares menyatakan bahwa kuncinya terletak pada perekrutan karyawan. Mengapa? Colmenares memberi tahu rahasia kesuksesannya, “Dalam merekrut karyawan, kami tidak mencari yang berpengalaman atau yang punya ketrampilan. Tapi kami mengutamakan yang memiliki sikap yang bagus, misalnya yang semangat, humoris, percaya diri, ramah dan mau melayani” jadi sikap adalah faktor yang menentukan kesuksesan seseorang di bidang apapun.

Apa itu sikap? Sikap adalah sesuatu dalam diri Anda sendiri yang mempengaruhi cara pandang Anda terhadap segala sesuatu. Kabar baiknya, sikap adalah faktor internal yang dapat Anda kendalikan. Faktor eksternal seperti kondisi perekomian yang lesu, penolakan, adanya downline yang berhenti, keadaan cuaca yang tidak menguntungkan, banjir, macet dan lain-lain, tidak bisa Anda kendalikan.

Tetapi sesulit apa pun faktor eksternal itu semua tergantung sikap Anda. Masalah bukanlah masalah, itu tergantung cara Anda memandangnya. Contoh: Jika produk yang dipasarkan oleh perusahaan sedang kosong, hal ini bisa menjadi masalah bagi sebagian orang. Tetapi, dengan mengubah sikap atau cara pandang, masalah bisa menjadi hal yang positif. Misalnya Anda bisa berpikir bahwa produk kosong berarti produk itu laku, benar? Nah, jika produk itu laku berarti produk itu bagus. Dengan penalaran seperti itu, masalah produk kosong bisa menjadi hal yang positif, yaitu produk bagus. Semua bergantung kepada cara pandang Anda, faktor internal yang bisa dikendalikan.

Kabar baik yang kedua adalah bahwa sikap itu hanyalah masalah keputusan, bukan keterampilan yang membutuhkan waktu yang lama untuk melatihnya. Karena sikap adalah sebuah keputusan, Anda bisa dengan cepat mengubah sikap kapan pun Anda mau.

Misalnya sikap Anda lagi negatif dan bete karena terjebak macet. Percuma Anda mengeluh karena macet adalah aktor eksternal yang tidak bisa Anda ubah. Dalam sekejap anda bisa mengubah sikap negatif menjadi positif dengan mendengarkan CD / USB berisi audio inspirasi dan memanfaatkan waktu di dalam mobil untuk mendengarkan motivasi positif. Ini hanya sebuah keputusan dan bisa diubah dalam sekejap.

Sikap adalah permainan dalam pikiran. Andalah yang mengendalikan sikap Anda sendiri Anda bisa membuatnya positif atau negatif. Tapi sikap negatif tidak membawa manfaat apa-apa untuk Anda. Karena itu, berjuanglah untuk selalu bersikap positif di segala situasi. Ingat, Andalah yang mengendalikan sikap Anda, bukan orang lain.

Kesuksesan Anda di bisnis MLM tergantung 90% kepada sikap Anda. Faktor teknis hanya 10% pengaruhnya. Jadi sikap sangat berperan menentukan kesuksesan Anda. Semua orang yang menekuni bisnis MLM pasti mengalami masalah seperti banyaknya penolakan, adanya downline yang berhenti atau pindah ke perusahaan lain, masalah produk kosong, masalah manajemen perusahaan, masalah hubungan dengan upline dan downline dan sebagainya.

Sebagian besar dari mereka yang mengalami masalah ini akhirnya memilih untuk berhenti dari bisnis MLM. Tetapi ada sebagian kecil yang tetap bertahan dan akhirnya mereka sukses. Jika masalah yang dialami sama, mengapa ada yang gagal dan ada yang berhasil? Ya, meskipun mereka mengalami masalah yang sama tetapi sikapnya berbeda. Kelompok yang lebih kecil memilih untuk bersikap positif sedangkan kelompok mayoritas bersikap negatif. Jika Anda cenderung bersikap negatif, maka hanya tinggal tunggu waktu saja Anda berhenti di bisnis MLM.

Contoh berikut saya ambil dari pengalaman saya di awal saya membangun bisnis MLM. Waktu itu saya bersama seorang teman menghadiri sebuah pertemuan presentasi bisnis yang diselenggarakan di sebuah hotel. Ketika acara dimulai ternyata penampilan presenternya sangat mengecewakan. Cara presentasinya tidak jelas dan tidak menarik. Saya langsung ngomel dalam hati dan mulai komplain dengan SMS ke upline saya, “Pak, presenternya jelek, gawat ini saya mengundang teman lagi” Tetapi upline saya menjawab: “Nah, itulah hebatnya bisnis ini, yang jelek saja bisa, apalagi Anda”

Kalimat yang singkat dari upline saya langsung mengubah sikap saya seketika itu juga. Saya pikir, “Benar juga ya, orang dengan kemampuan jelek seperti ini saja bisa sukses, apalagi saya.” Presenter yang jelek justru membuat sayo tambah semangat. Semua hanya karena sikap.

Tetapi bagaimana dengan teman saya itu?. Dia tidak bergabung. Saya yakin banyak orang yang melihat presentasi yang tidak menarik memutuskan untuk tidak bergabung. Tetapi hanya sedikit orang yang bisa tetap bersikap positif melihat sebuah presentasi yang tidak menarik. Faktor eksternalnya

sama, bedanya di sikap.

Sungguh beruntung kita menjalankan bisnis MLM. Sebuah bisnis yang 90% kesuksesan tergantung kepada sikap, faktor internal yang bisa kita kendalikan, dan dalam sekejap bisa diubah.

Tetaplah Bersikap Positif.

Butterfly Effect

Sebuah ungkapan tentang sikap mengatakan: “attitude is a small thing that makes a big difference”. Sikap adalah hal kecil yang membuat perbedaan besar. Karena hal kecil maka sikap cenderung disepelekan. Padahal hanya karena hal kecil yang namanya sikap, nasib seseorang bisa berakhir tragis ataupun sebaliknya, happy ending.

Pernah mendengar istilah Butterfly Effect ? Ini adalah istilah teori kekacauan (chaos teory) bahwa perubahan kecil pada satu tempat dalam suatu sistem dapat mengakibatkan perbedaan besar di kemudian hari. Butterfly Effect merujuk pada sebuah pemikiran bahwa kepakan sayap kupu-kupu di hutan belantara Amazon, Brasil, dapat mengakibatkan angin tornado di Texas, Amerika Serikat beberapa hulan kemudian. Bayangkan, hanya kepakan sayap kupu-kupu tetapi mengakibatkan tornado di bagian lain dari bumi. Butterfly effect dengan tepat menggambarkan pengaruh sikap sebagai hal kecil yang berdampak besar.

Sikap adalah faktor internal yang bisa diubah karena merupakan pilihan. Anda mau bersikap positif atau negatif adalah sepenuhnya pilihan Anda sendiri, bukan pilihan kondisi atau pihak lain. Anda sepenuhnya mengendalikan pilihan Anda. Jadi sikap adalah hal kecil yang bisa Anda kendalikan.

Tapi meskipun kecil, Anda harus memperbaiki sikap Anda sebelum mendapatkan hal-hal besar. Saya sering mengajukan pertanyaan kepada para pelaku MLM: “Mana lebih dahulu, menjadl sukses atau bersikap sukses?” Hampir semua pelaku MLM mengetahui jawabannya. Bersikap sukses terlebih dahulu. Tapi sering kali penyebab orang gagal di MLM adalah masalah sikap. Mereka gagal bersikap positif.

Ketika bisnis mereka berkembang dengan benar, sangatlah mudah untuk bersikap positif. Tetapi keadaannya berbeda jika bisnis sedang bermasalah. Semua pelaku MLM pasti menghadapi masalah, terutama di awal karier mereka. Di situlah ujiannya. Sebagian besar pelaku MLM gagal total. Saya ulangi, berdasarkan pengalaman, sebagian besar pelaku MLM gogal total di awal karier mereka bukan karena mereka tidak berbakat, melainkan karena masalah kecil itu, sikap.

Banyak yang mengharapkan kesempurnaan dari bisnis MLM yang mereka jalankan. Mereka ingin produk yang sempurna, manajemen yang sempurna, marketing plan yang sempurna, upline yang sempurna, downline yang sempurna, support system yang sempurna, tapi tidak ada yang sempurna. Mereka pun kecewa mereka gagal mempertahankan sikap positif. Beberapa diantara mereka menjadi negatif terhadap bisnis MLM. Beberapa lagi pindah ke perusahaan lain dan meneruskan pencarian mereka akan MLM yang sempurna.

Dan tebak ?, mereka kecewa lagi, negatif lagi, pindah lagi, menjadi kutu loncat MLM ataupun menjadi Anti MLM.

Penyakit Situsinis

Di kalangan para pemimpin, sikap juga berperan penting dalam menjalin hubungan atau pun mengatasi masalah.

“Orang tidak bermasalah dengan sekelilingnya, orang bermasalah dengan dirinya sendiri, kemarahan, ketakutan, ego, keserakahan!” Apakah Anda setuju dengan pernyataan ini?

Hubungan kita dengan orang lain hanya bisa sesehat diri kita sendiri. Anda ingat cerita tentang terasi di janggut kakek? Suatu hari seorang kakek kedatangan cucunya yang nakal. Ketika si kakek sedang tidur siang, cucunya mengoles sedikit

terasi di jenggot si kakek. Saat si kakek bangun, dia mencium bau tengik.

Kakek bilang, “Kamar ini bau.”

Si kakek keluar kamar, lalu bilang, “Ruang tamu juga bau.”

Akhirnya dia keluar dari rumah dan ternyata bau juga.

Akhirnya si kakek berteriak, “Seluruh dunia bau!”

Padahal yang bau janggutnya sendiri. Jika ada sedikit terasi yang menempel di janggut kita, maka seluruh dunia akan bau Jika sikap kita bermasalah, hubungan kita dengan semua orang akan terganggu.

Jika si A bermasalah dengan si B, si A bermasalah dengan si C, dan si A juga bermasalah dengan si D. Kemungkinan sumber masalah ada di dalam diri si A sendiri. Bersihkan janggut kita dari terasi supaya hubungan kita dengan orang lain menjadi lebih sehat. Tahukah Anda penyakit sosial apa yang lagi populer saat ini ? Penyakit situsinis.

Sinis kepada siapa aja. Orang yang bermasalah selalu bersikap negatif kepada orang-orang lain. Sebentar-sebentar dia mengeluh: “Saya kesal dengan si Joni, bla bla bla ” Tidak lama kemudian dia kembali komplain: “Aku heran dengan si Budi, cara berpakaiannya norak sekali, bla bla bla ….” Lalu dia kembali curhat: “Tahu gak, si Ratna kemarin parah banget, bla bla bla ….” lni adalah orang yang terkena penyakit situsinis. Sinis melulu. Persis kalimat berikut:

Susah lihat orang senang dan senang lihat orang susah.”

Ada rasa dengki luar biasa di dalam dirinya. Cemburu jika melihat orang lain senang. Tapi penuh gairah saat bercerita tentang susahnya orang lain. Ini penyakit sikap yang akan mengganggu hubungan dengan orang lain. Jika kita ingin menjadi pemimpin yang benar, mulailah dengan sikap yang benar. Jadilah orang yang baik. Pemimpin yang punya hati yang pengasih.

Jangan merasa susah jika melihat teman Anda senang. Harusnya Anda ikut senang, bukan ?

Demikian pula, jangan merasa senang melihat kesusahan orang lain. Ke mana hati nurani kita? Kok bisa bahagia melihat penderitaan orang lain. Di dalam kitab suci agama apa pun kita diajarkan untuk mengasihi semua, bahkan kepada musuh sekalipun.

Jadilah pemimpin yang punya hati yang baik. Mulailah dengan sikap yang benar.

Sikap Terhadap Bisnis

Ketika Anda bergabung di sebuah bisnis MLM,bagaimana sikap Anda terhadap bisnis ini? Anda menganggapnya sebuah bisnis besar atau hanya bisnis sampingan aja? Satu hal yang sederhana mengenai sikap terhadap bisnis MLM adalah sebagai berikut:

Jika Anda menganggap MLM bisnis kecil, hasilnya juga kecil. Jika Anda menganggap MLM bisnis besar, hasilnya juga besar.

Banyak orang menganggap bisnis MLM hanya bisnis sampingan atau bisnis kecil-kecilan aja. Mengapa? Karena modal yang dibutuhkan untuk bergabung di bisnis MLM sangat kecil dibandingkan bisnis tradisional. Karena modalnya kecil, banyak yang menganggapnya bisnis yang tidak terlalu serius. Dampak dari sikap ini sangat besar. Jika kita mengganggap bisnis ini bisnis kecil pasti komitmen kita juga kecil.

Ltu sebabnya banyak yang keberatan mengeluarkan, uang tambahan untuk berlangganan materi pembelajaran atau membeli buku dan hadir di seminar-seminar. Waktu yang dikeluarkan untuk membangun bisnis ini juga hanya sedikit saja. Sama sekali tidak maksimal. Mengapa ?, karena mereka menganggap bisnis MLM hanya bisnis receh aja. Inilah penyebab utama mengapa sebagian besar orang yang menjalankan bisnis MLM gagal total. Hanya masalah sikap saja, hal sepele yang berdampak besar.

Sebaliknya, mereka yang menganggap bisnis MLM adalah bisnis besar akan mengeluarkan seluruh potensi mereka secara maksimal. Seluruh sumber daya yang dimiliki seperti waktu, tenaga dan uang akan dikerahkan untuk membangun bisnis MLM mereka, sama seriusnya dengan membangun bisnis tradisional bernilai miliaran. Mereka tidak keberatan untuk membayar biaya pelatihan dan membeli materi pembelajaran. Mereka juga akan fokus menggunakan cukup banyak waktu untuk membangun bisnisnya. Hasilnya bisnis mereka pun berkembang menjadi besar.

Saya salut dengan seorang pemimpin MLM sukses di Indonesia yang bercerita ketika di awal beliau bergabung. Sewaktu tanda tangan untuk join yang nilainya hanya di bawah seratus ribu rupiah, beliau mengatakan seolah-olah menandatangani akte perusahaan besar dengan namanya sendiri.

Jadi dia memulai bisnis MLM dengan sikap yang tepat. Tak heran bisnisnya menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Jadi bagaimana sikap Anda terhadap bisnis MLM yang Anda jalankan ?

Sikap Mandiri

Sikap mandiri adalah salah satu sikap yang sering saya tekankan kepada member baru yang aktif. Sikap mandiri diwakilkan oleh satu kalimat singkat: “Ini bisnis saya sendiri” Dengan menganggap bisnis ini sebagai bisnis kita sendiri, maka kita akan secepat mungkin belajar bagaimana caranya menjalankan bisnis dengan benar. Meskipun di awal kita mungkin dibantu oleh upline, namun sikap ini membantu kita untuk belajar dengan cepat supaya tidak bergantung kepada upline. Saya sarankan Anda membeli materi pembelajaran yang mengajarkan langkah langkah untuk membangun bisnis dan juga menghadiri pelatihan khusus member baru.

Mereka yang bergantung kepada upline hampir dipastikan bisnisnya akan berjalan dengan lambat atau berhenti. Mengapa? Karena ini bisnis kita sendiri. Anda bisa sukses karena Anda sendiri. Jika Anda gagal juga karena Anda sendiri, bukan karena upline, downline atau crossline. Tidak ada orang lain, termasuk upline Anda yang baik hati yang akan membangun bisnis Anda. Anda yang bertanggung jawab atas

bisnis Anda sendiri.

Sikap mandiri akan mencegah seseorang untuk meyalahkan orang lain di balik kegagalan mereka. Jangan menyalahkan upline karena tidak membantu Anda. Meskipun upline atau sponsor Anda menjanjikan bantuan, ingatlah kenyataan bahwa upline tidak berkewajiban membantu Anda. Karena bisnis MLM didesain sebagai sebuah bisnis mandiri bagi semua orang. Skema pembagian bonus di MLM juga sangat adil sehingga mereka yang bekerja lebih keras sangat mungkin memiliki peringkat dan penghasilan di atas upline.

Karena itu, jangan menyalahkan upline apalagi marah karena mereka tidak membantu Anda seperti yang pernah dijanjikan. Karena bisnis Anda bisa lebih besar daripada upline Anda.

Banyak yang berargumen upline harus membantu karena beranggapan bisnis kita juga milik upline.

Mereka bilang: “Enak aja upline tinggal menikmati hasil kerja kita. Sikap ini bukan sikap mandiri. Lagipula, pandangan bahwa upline hanya menikmati yang kita kerjakan juga tidak sepenuhnya benar.

Ingatlah hal ini. Sebesar-besarnya bisnis Anda, itu hanya satu kaki dari upline Anda, Untuk punya penghasilan dan peringkat tinggi, upline Anda harus mempunyai minimal dua kaki yang berkembang. Karena itu bersikaplah mandiri dan jangan bergantung kepada upline. Bisnis Anda bisa melebihi upline.

Jangan punya mental pengemis, yaitu suka meminta- minta downline atau spill-over (istilah upline memasang downline baru dibawah jaringan kita). Meskipun upline Anda pernah menjanjikan, tapi setelah Anda berada dalam bisnis ini dan serius, saya ingin sampaikan kenyataan bahwa bisnis Anda bisa lebih besar dart upline tanpa bantuan upline sekalipun. Miliki mental memberi, bukan minta-minta.

Jangan tanya apa yang upline bisa berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang bisa Anda berikan kepada tim Anda. ltu baru namanya sikap mandiri. Pada akhirnya, mereka yang mandiri dan bertanggung jawab akan menjadi pemimpin besar dengan penghasilan besar.

Sikap Rendah Hati

Sikap penting berikutnya adalah sikap rendah hati. Sikap ini membantu seseorang untuk mempelajari langkah-langkah dasar yang sesuai sistem. Ini mencegah seseorang untuk bersikap sok tahu. Mempelajari langkah-langkah sederhana sesuai sistem sangat penting untuk memastikan terjadinya duplikasi. Juga penting untuk menjaga langkah-langkah tersebut tetap sederhana dan tidak tergoda untuk kreatif dan menambah langkah-langkah lain di luar sistem. Untuk itu diperlukan kerendahan hati untuk bersikap sebagai gelas kosong yang siap belajar dan tunduk kepada sistem.

lni sering kali tidak mudah bagi beberapa orang, terutama yang mempunyai latar belakang pimpinan perusahaan konvensional, yang di dalam bisnis MLM harus mendengarkan uplinenya yang kemungkinan hanya seorang mahasiswa atau karyawan biasa. Sikap rendah hati akan membantu seseorang untuk tunduk kepada sistem yang sudah terbukti. Pengalaman atau keterampilan kita di bisnis konvensional belum tentu relevan dengan bisnis MLM yang unik.

Waspadai Sikap Big Shot

Sampai kapan seseorang harus menjaga sikap rendah hati? Sikap rendah hati harus dijaga selamanya. Bahkan di luar bisnis MLM, sikap ini tetap saja sebuah permata yang berharga.

Sayang sekali, ada beberapa pemimpin yang tidak konsisten menjaga sikap rendah hati. Ketika memulai bisnis, mereka cukup rendah hati untuk mengikuti sistem. Tetapi setelah mencapai prestasi tertentu, mereka menjadi big shot. Merasa diri mereka orang penting dan tiba-tiba berubah menjadi arogan. Merasa lebih pintar dari upline dan bahkan sistem.

Gejalanya pemimpin big shot ini mulai bersikap kritis terhadap upline, perusahaan dan support system. Sikap arogan ini akan merusak solidnya tim yang sudah dibangun dengan bersusah payah. Pemimpin big shot seperti ini lupa bahwa dirinya menjadi besar karena sikap rendah hati dan ketundukan kepada sistem. Setelah besar justru melakukan kebodohan dengan merusak sistem yang membesarkannya.

Tidak perlu menjadi orang nomor satu di MLM. Kita ingin menikmati kebebasan, dan untuk itu cukup menjadi orang nomor dua atau nomor tiga dibawah upline anda atau dibawah sistem.

Who care ? Siapa yang peduli terhebat ? Banyak pemimpin menjadi nomor satu dan berpengalaman mengakui bahwa ambisi berlebihan untuk menjadi orang nomor satu telah menghancurkan bisnis mereka. Jika Anda ingin menjadi orang nomor satu, maka Anda tidak akan bebas.

Demikian pula jika suatu saat downline Anda lebih dipuji atau dihargai orang lain dibanding Anda sendiri, apakah Anda akan marah atau tidak senang? Apakah Anda menjadi dengki kepada downline Anda karena prestasi mereka lebih mengkilap daripada Anda? Tetaplah bersikap rendah hati dan waspada jangan menjadi big shot.

Sikap Terhadap Masalah

Sebagai seorang pemimpin, tentu saja Anda harus kuat. Maksud saya kuat secara mental, bukan fisik. Orang yang mentalnya tangguh sanggup menghadapi setiap masalah dalam bisnis MLM, terutama masalah konflik kepribadian dengan orang-orang yang terlibat dalam bisnis Anda.

Sebagai pemimpin, kita harus mampu mengelola emosi dan menjaga pandangan tetap positif, apa pun keadaan dan pertentangan yang mungkin muncul. Kita harus siap menghadapi keadaan yang tidak diharapkan terutama ketika bekerja sama dengan “orang yang sulit”. Mampu menangani emosi ketika seseorang mengecewakan Anda merupakan hal penting bagi seorang pemimpin.

Kadang-kadang ada orang yang berbohong kepada Anda, mengatakan satu hal tapi mengerjakan hal lain. Kadang- kadang ada yang tidak mencapai gol atau bahkan ada yang berhenti. Bahkan Anda sendiri pun mungkin gagal mencapai beberapa gol pada saat Anda lagi bersemangat untuk maju. Ketika semua itu terjadi, jangan bereaksi berlebihan. Ledakan kemarahan atau pertikaian justru akan menambah masalah. Kita harus belajar menghadapi segala sesuatu dengan emosi yang lebih tenang. Tarik napas panjang dan sadari bahwa semua masalah tersebut tidak seberat tampaknya. Semuanya akan berlalu juga. Ketika badai melanda, ujung-ujungnya matahari akan bersinar kembali.

Saat Anda mengejar gol, Anda akan mengalami saat manakala orang tampak seperti menyinggung Anda, atau bahkan menyerang ketika Anda mencapai kemajuan tertentu. Anda harus belajar mengabaikannya dan tidak tersinggung. Orang-orang seperti itu biasanya juga tidak akan terlalu lama berada di sekitar kita. Sebenarnya, kebanyakan “serangan” yang diungkapkan juga tidak ditujukan kepada Anda. Sebaliknya, itu merupakan gambaran rasa tidak aman dan ketidak-dewasaan mereka sendiri.

Kita harus menjadi pribadi yang lebih hebat, berempati dan menempatkan segala sesuatu pada sudut pandang yang benar. Masalah seberat apa pun tidaklah mematikan. Masalah hanyalah bagian dari poses pertumbuhan. Jadi ketika menghadapi masalah besar, itu adalah ujian bagi kita untuk tumbuh berkembang menjadi pribadi yang lebih hebat.

Orang yang bersikap matang, dengan emosi stabil, jauh lebih mudah menarik dan mempertahankan anggota timnya. Sebaliknya, orang yang emosinya labil dan bereaksi secara berlebihan tidak bisa mempertahankan timmya. Pemimpin itu bermental tangguh dan mampu mengendalikan emosinya. Anda tentu tidak mau. mengikuti orang yang emosinya meledak-ledak dan bereaksi secara berlebihan, bukan ?

Mengelola emosi adalah hal penting apabila Anda bekerja dalam bisnis manusia. Kematangan dan emosi yang stabil benar-benar bekerja. Hasil terbaik diraih oleh mereka yang membuat kesalahan paling sedikit saat bekerja sama dengan orang lain. Itulah MLM, Bisnis kepemimpinan.

BAB 3

Integritas – Menjadi Pemimpin Yang Dipercaya

Saya menyukai pernyataan ini: “Jika orang suka kepada Ando maka mereka akan menjadi teman anda, tapi hanya jika orang percaya kepada Anda, barulah mereka mau berbisnis dengan Anda.” Membuat orang lain suka saja tidak cukup untuk berbisnis. Ada orang yang temannya banyak, tetapi jika diajak berbisnis ternyata banyak temannya yang ragu bekerja sama dengannya. Apakah Anda punya teman seperti itu? Jadi sekadar membuat orang suka saja tidaklah cukup. Menjadi orang yang dipercaya adalah elemen penting dari bisnis dan kepemimpinan.

Bagaimana caranya menjadi pemimpin yang dipercaya ? Menurut survei UCLA dan Korn/Ferry International terhadap 1300 eksekutif senior mengenai kualitas kepribadian apa yang paling penting untuk kesuksesan bisnis, 71% menjawab INTEGRITAS. Integritas adalah dasar untuk meraih kepercayaan.

Apa itu integritas? Integritas adalah melakukan yang dikatakan. Integritas itu terbuka, terang benderang, dan tak bisa disembunyikan. People skill kadang bisa dipalsukan dan terlihat dipermukaan saja. Berkali-kali saya bertemu dengan orang yang penampilannya sopan, menarik, dan menyenangkan. Kelihatannya seperti orang baik. Tetapi setelah sekian lama bekerja sama dengan orang tersebut, ketahuan kalau penampilan baiknya polesan belaka. Orangnya ternyata culas dan suka menipu. Hahaha … Pasti Anda juga kenal beberapa teman seperti itu. ltu namanya tidak berintegritas. Kalau integritas itu hal yang sebenarnya, isi dalamnya. Integritas tak bisa dipalsukan.

Integritas itu bukan kepribadian bawaan lahir, melainkan karakter atau watak yang harus dibangun dan dikembangkan melalui proses yang tidak instan Bagaimana cara mengembangkan integritas, sehingga kita menjadi pemimpin yang dipercaya ?

Integritas Dibangun Dari Hal-Hal Yang Kecil

Meskipun integritas adalah elemen penting dalam kepemimpinan, jangan berpikir bahwa integritas itu baru diperhatikan apabila menyangkut masalah besar atau serius. Integritas justru dibangun dari hal-hal kecil.

Sebuah ungkapan dalam Injil, kitab suci mengatakan: “Barang siapa setia dalam perkara kecil, dia akan setia juga dalam perkara besar.” Jika Anda gagal dalam perkara kecil maka Anda juga gagal dalam perkara besar.

Mencuri seribu sama saja dosanya dengan mencuri sejuta. Meskipun Anda pinjam uang hanya seribu ingat jangan menganggap sepele sehingga pura-pura lupa dan tidak dikembalikan. Contoh lain: Misalnya anda berjanji mau memberikan sebuah info kepada seseorang. Meskipun anda menganggap hal itu sepele tetapi tetaplah tepati janji. Orang lain akan mencatat apakah Anda orang yang berintegritas atau tidak. Integritas Anda dibangun dari hal-hal kecil.

Membangun lntegritas Dalam Lima Bidang

Anda bisa membangun integritas dalam lima bidang berikut ini:

Jujur

Orang yang suka berbohong bukan orang yang berintegritas. Kejujuran adalah harga mutlak untuk sebuah integritas. Kebohongan taruhannya adalah kehancuran yang tragis.

Saya pernah mengenal beberapa pemimpin yang tidak bisa mempertahankan bisnisnya karena dirinya suka berbohong. Dalam waktu singkat bisnis yang sudah dibangun dengan susah payah, runtuh dalam sekejap.

Menepati Janji

Janji adalah utang, sekecil apa pun. Jangan anggap remeh atas sebuah janji. Jika Anda ragu bisa menepatinya, sebaiknya jangan berjanji. Karena integritas Anda dibangun dari janji- janji yang Anda buat. Hal ini termasuk menepati waktu ketika Anda ada janji bertemu dengan seseorang. Jangan sampai kita dikenal sebagai orang yang tidak on time ketika janji bertemu.

Lebih baik pahitnya secangkir kopi daripada manisnya seribu janji yang tidak ditepati. Hehehe ….

Menjaga Rahasia

Apakah Anda suka membocorkan rahasia berupa hal konfidensial yang tidak selayaknya orang lain tahu. Misalnya ada downIine yang pada sesi konsultasi curhat mengenai masalah pribadinya. Apakah kemudian Anda ceritakan hal yang bersifat pribadi ini kepada orang lain? Ingatlah, orang lain bercerita masalah pribadinya kepada Anda karena percaya Anda akan menjaga rahasianya. Karena itu, Anda harus menjaga rahasia tersebut apa pun yang terjadi.

Tidak Menjelek – Jelekkan Orang Lain

Berita negatif jauh lebih menarik daripada berita positif. ltu sebabnya orang suka bergosip dan menceritakan kejelekan orang lain. Sebagai orang yang berintegritas, apakah kita juga senang menyebarkan berita negatif tentang orang lain? Jika kita suka menjelek-jelekkan orang lain, maka orang lain tidak akan percaya kepada kita. Mereka takut suatu saat Anda juga akan menjelek-jelekkan dirinya.

Jangan Curang Masalah Keuangan

Dalam bidang keuangan, ada banyak kesempatan untuk membangun integritas. Sebaliknya, banyak pemimpin jatuh di bidang ini. Jika Anda orang yang berpegang kepada nilai kejujuran, Anda akan bertekad untuk tetap jujur dalam masalah keuangan.

Prinsip yang kita pegang dalam masalah keuangan adalah jangan mengambil yang bukan hak Anda. Itu namanya mencuri atau korupsi. Jika Anda meminjam uang dari orang lain, apapun, segera kembalikan pada waktu yang disepakati. “Jangan pura-pura lupa. Ingatlah, orang lain mencatatnya meskipun yang Anda pinjam hanya seribu dibangun dari hal-hal kecil.

Jangan bersikap egois dan curang kepada siapa pun demi keuntungan pribadi. Bisnis MLM adalah bisnis jangka panjang. Hubungan kita dengan anggota tim adalah hubungan jangka panjang yang dilandasi sikap saling percaya. Jangan tergoda untuk mengambil keuntungan jangka pendek dan mengorbankan keuntungan jangka panjang. Seseorang yang berintegritas akan mengutamakan prinsip yang benar daripada keuntungan pribadi.

Orang yang berintegritas rela berkorban demi prinsip yang benar daripada mengambil yang bukan haknya secara curang. Integritas itu sangat mahal, Anda tidak bisa membelinya. Karena itu, jangan ragu berkorban untuk mempertahankannya.

Kaitannya dengan tidak mengambil yang bukan hak kita, saya ingin membahas satu hal yang sering terjadi di bisnis MLM, yaitu saling merebut prospek atau downline. Apakah Anda respek kepada seseorang yang terkenal suka merebut prospek atau downline orang lain? Jelas tidak! Reputasi orang tersebut langsung terjun bebas ke dasar bumi. Karena itu, untuk menjadi orang yang dipercaya saya menghimbau Anda untuk tidak melakukan hal tersebut. Sekali-kali tidak!

Prospek di luar sana masih sangat banyak dan tidak habis- habisnya. Mengapa kita tergoda untuk merebut prospek atau downline orang lain? Amin-amit jabang bayi, jangan sampai kita dikenal sebagai Tukang Rebut Downline.

Di MLM saya yang pertama, berkali-kali saya menolak downline orang lain yang ingin pindah ke jaringan saya. Saya puji uplinenya yang adalah crossline saya dan saya himbau mereka untuk tetap di jaringan yang lama. Saya tidak mau mengambil yang bukan hak saya. Saya malu. “Lebih baik saya bersusah payah membangun bisnis saya secara halal dan tidak merebut hak orang lain, daripada ongkang-ongkang kaki Sukses karena merebut hak orang lain. Reputasi yang baik secara jangka panjang Lebih bernilai daripada keuntungan jangka pendek. Seharusnya para pemimpin di MLM berpegang pada prinsip yang baik seperti ini.

Meskipun di semua MLM selalu ada peraturan yang mengatur perpindahan jaringan, jikalau Anda terpaksa melakukan itu karena beberapa alasan mi salnya upline lamanya sudah tidak aktif atau terlibat konflik yang tajam, pastikan anda sudah mengikuti semua aturan Perusahaan yang bertujuan untuk melindungi aset setap anggota. Jika tidak, jangan lakukan itu. Karena melanggar aturan perusahaan menunjukkan kita sebagai orang yang curang dan tak berintegritas

Tidak Ada Utang Piutang

Nasihat terbaik mengenai uang di dalam bisnis MLM adalah:

JANGAN PERNAH Meminjam Uang dari ( atau meminjamkan ke downline, upline, Dan Crossline ! )

Pengalaman saya belasan tahun di bisnis MLM sampai buku ini ditulis membuktikan banyak masalah akan timbul dari utang piutang. Meskipun pada awalnya, ketika seorang downline meminjam uang kepada upline, si upline mungkin merasa kasihan dan ingin membantu karena merasa downline adalah asetnya.

“Kalau tidak dibantu nanti malah hilang dari bisnis”, begitulah mungkin pikiran si upline. Akhirnya karena takut kehilangan downline, si upline pun meminjamkan uang. Lalu yang biasanya terjadi adalah downline tidak bisa melunasi utang pada waktu yang disepakati. Meskipun upline bisa memaklumi dan memaafkan, tetapi yang sering terjadi adalah downline merasa bersalah atau malu. Akhirnya cepat atau lambat, downline akan menghilang juga dari bisnis.

Nah, sekarang si upline kehilangan dua-duanya, downline dan uangnya.

Jadi demi kelancaran bisnis Anda, perhatikan ini baik-baik:

Tidak ada pinjam meminjam antara upline, downline, dan crossline !

lntegritas Dibangun dan Dihancurkan Pada Saat Sulit

Dalam kondisi normal, menjaga integritas itu tidak terlalu sulit. Tapi integritas seseorang justru diuji pada saat sulit. Apakah Anda berkompromi dan mengorbankan prinsip yang benar pada saat yang sulit? Apakah Anda membelokkan tindakan agar sesuai dengan prinsip atau membelokkan prinsip agar sesuai dengan tindakan?

Contohnya ketika Anda lagi banyak uang, Anda tidak akan tergoda untuk korupsi atau mencuri walaupun ada kesempatan. Tetapi bagaimana jika Anda sedang kesulitan keuangan, lalu muncul kesempatan untuk berbuat curang dan mengambil uang yang bukan hak Anda? Godaannya bisa jadi cukup besar.

Tetapi orang yang berintegritas akan tetap setia pada prinsip di bawah ujian sesulit apa pun. Ini termasuk tidak terpancing untuk membuka rahasia seseorang yang mengecewakan atau bahkan menghianati Anda. Orang yang berintegritas tidak akan berkompromi dan mengencerkan prinsip di bawah kondisi kepepet.

lntegritas ltu Tambang Emas

Jangan mengorbankan integritas demi popularitas. Popularitas bisa menggoda karena banyak yang berpikir popularitas akan menaikkan reputasi. Belum tentu! Sesuatu yang membuat kita popular belum tentu itu benar untuk jangka panjang. Reputasi jangka panjang itu lebih penting daripada sekadar popularitas. Misalnya ada pejabat yang mengambil kebijakan menunda kenaikan harga BBM atau kebutuhan pokok demi disukai rakyat atau demi popularitas. Tetapi jika kondisi ekonomi rnemang demikian parah sehingga mau tidak mau harus menaikkan harga, maka pemimpin yang baik siap untuk kehilangan popularitas. Akan tetapi, untuk jangka panjang, reputasi dia akan dikenal sebagai penyelamat ekonomi bangsa. Jika reputasi itu emas, integritas adalah tambang emas. Jagalah integritas maka reputasi Anda akan semakin baik.

Tetapi meskipun Anda sudah berintegritas, tetap saja Anda akan dikritik orang lain. Pernahkah Anda mendengar cerita tentang petani yang akan menjual kudanya yang sudah tua? Petani ini mangajak anaknya dan membawa kudanya ke pasar untuk dijual. Ayah dan anak petani ini menuntun kudanya melewati desa pertama. Orang-orang di desa ini mengatakan “Ayah dan anak yang sungguh bodoh, punya kuda kok dituntun, bukannya ditunggangi.”

Mendengar kata-kata tersebut, akhirnya Pak Petani minta anaknya menunggangi kudanya dan mereka pun melewati desa kedua. Apa kata orang-orang di desa kedua? “Anak yang tidak tahu diri, enak-enaknya menunggangi kuda, tidak kasihan dengan ayahnya.” Mendengar itu, akhirnya gantian sekarang, ayahnya yang menaiki kudanya. Mereka pun melewati desa ketiga. Anda bisa menebak apa komentar orang di desa ketiga? Ayah yang tidak sayang kepada anaknya.”

Ketika melewati desa keempat, ayah dan anak ini sama sama menunggangi kudanya. Apa kata orang di desa keempat ?. ayah dan anak yang tidak berperikekudaan, kuda sudah tua kok dinaikin dua orang”. Kira kira apa yang akan dilakukan petani dan anaknya ?

Sungguh sulit kalau telinga kita tipis dan terlalu mempersoalkan apa kata orang lain. Apa pun hal yang kita lakukan, selalu saja ada yang salah dimata orang lain. Meskipun apa yang Anda lakukan adalah hal yang benar, tetap saja ada yang mengkritik Anda. Dunia ini tidak semuanya orang baik. Ada banyak orang jahat. Mereka mungkin tidak jahat, tapi terserang penyakit situsinis sehingga dengki dengan kesuksesan orang lain. Jika Anda benar dan sukses, akan ada orang yang memuji Anda, namun akan ada banyak orang yang membenci Anda karena penyakit situsinis itu. Susah lihat orang senang. Karena itu orang yang berintegritas juga tidak akan luput dari kritikan.

Tetaplah berada di jalan yang benar, jangan hiraukan kritikan dari para pembenci (haters). Jika Anda dikritik secara salah, integritas akan membuat Anda tetap di jalan yang benar. Tapi jika Anda dikritik secara benar, integritas akan membuat Anda rendah hati menerima kritikan dan berubah.

Jika mau tahu siapa yang berintegritas, lihatlah orang tersebut ketika berurusan dengan orang yang lebih rendah jabatannya, lebih miskin, a tau lebih le mah dari dia. Apakah orang tersebut akan tetap bersikap baik dengan seseorang meskipun tidak ada keuntungan pribadi baginya. Seorang yang berintegritas akan tetap berbuat hat yang baik dan benar mneskipun tidak dilihat orang lain. Seperti saya katakan tadi, integritas itu tidak bisa disembunyikan, dia terang benderang dan tidak bisa dipalsukan. ltu sebabnya meningkatkan integritas adalah satu-satunya cara untuk meraih kepercayaan.

BAB 4

Loyalitas — Kacamata Kuda

Ketika John Maxwell mengulas kepemimpinan dalam buku-bukunya, loyalitas termasuk salah satu faktor kepemimpinan. Bagaimana dengan loyalitas di MLM?

Loyalitas merupakan salah satu kualitas kepemimpinan di MLM. Yang saya maksudkan di sini adalah loyalitas kepada perusahaan MLM tersebut, terhadap upline, terhadap downline dan loyalitas kepada impian Anda. Oleh karena itu, perlu menentukan prioritas untuk loyalitas Anda. Menurut Anda mana loyalitas yang menempati prioritas utama?

Setiap orang bebas menentukan prioritas mana yang terpenting baginya, dan setiap pilihan memiliki konsekuensi masing-masing. Setiap prioritas bisa diperdebatkan karena hal tersebut relatif. Misalnya Anda loyal kepada upline yang seperti apa? Anda loyal kepada perusahaan MLM yang seperti apa? Mana yang lebih penting, loyal kepada perusahaan MLM atau impian Anda?

Sebagian besar orang mungkin berpikir kita seharusnya lebih loyal kepada impian kita, karena ini melibatkan keluarga atau orang-orang yang kita cintai. Tidak salah berpikir seperti itu, karena tidak ada perusahaan MLM yang sempurna. Perusahaan MLM yang dikelola oleh manusia yang tidak sempurna bisa jadi mengecewakan kita. Tetapi jika kita terlalu gampang kecewa dan kemudian berhenti dari perusahaan MLM tersebut kemudian pindah ke perusahaan lain, kita akan dikenal sebagai kutu loncat. Loyalitas kita sebagai pemimpin dipertanyakan. Kita akan kehilangan kepercayaan orang lain.

Karena itu, jangan terlalu mudah bergabung di sebuah perusahaan MLM. Pelajari dulu beberapa kriteria yang akan menentukan apakah MLM tersebut memang layak kita gunakan sebagai kendaraan untuk mewujudkan impian kita. Kriteria yang menentukan antara lain visi pendiri MLM tersebut, produk, marketing plan dan support system.

Jika kita terburu-buru memutuskan dan ternyata salah pilih, kecewa dan memutuskan berhenti, maka resikonya loyalitas kita sebagai pemimpin dipertanyakan. Meskipun saya tidak akan membahas cara memilih MLM di bagian ini, tapi visi pendiri dan ketersediaan support system yang tepat sangat penting.

Jika Anda telah mantap dengan pilihan Anda, untuk mempertahankan loyalitas, Anda harus bersikap positif. Mengapa? Karena tidak ada MLM yang sempurna seratus persen. Ada MLM yang unggul di produk tapi kalah di marketing plan. Yang lain menang di marketing plan tapi kalah di support system. Karena itu untuk bisa loyal, Anda harus bersikap positif.

Oulu saya pernah bergabung di MLM yang produknya sering kosong. Saya dengan gampang bisa berhenti dengan alasan tersebut. Untung saya memilih bersikap positif. Saya berpikir, “Produk kosong karena faku, dan produk laku pasti bagus.” Sikap positif membuat saya bertahan di MLM tersebut dan akhirnya saya meraih semua penghargaan (reward) yang disediakan MLM tersebut.

Saya mengenal beberapa orang yang sering mengeluh mengenai MLM yang dia jalankan. Karena kecewa, akhirnya mereka pindah ke MLM lain. Apa yang terjadi? Benar, mereka komplain juga tentang berbagai hal di MLM baru tersebut. Akhirnya pindah lagi dan mengeluh lagi, begitulah seterusnya. Jika pindah-pindah terus, bagaimana kita bisa menjadi pemimpin yang loyal?

Namun, bukan berarti kita mendewakan MLM yang kita jalankan. Seperti saya katakan tadi, tidak ada MLM yang sempurna. Namun ada kekurangan yang bisa ditolerir, tetapi ada juga kekurangan yang cukup fatal sehingga kita harus memilih untuk lebih loyal kepada impian kita.

Saya pribadi pernah berhenti dari MLM pertama saya dan pindah ke MLM lain karena faktor visi pendiri. Saya tidak akan membahas hal itu secara detail, tapi saya yakin para pemimpin yang loyal akan kebingungan jika pemilik MLM tersebut juga mempunyai MLM lain dengan nama dan sistem yang berbeda. Cukup. Kalau saya bahas lagi nanti bisa menimbulkan polemik yang tak habis dibahas bertahun-tahun, hehe …. Intinya saya pernah dua kali pindah MLM karena faktor visi pendirinya.

Saya tidak membenarkan diri saya karena keluar dari perusahaan yang pertama. Ada banyak kondisi yang terlibat yang tidak diketahui orang lain. Saya salut dan angkat topi untuk rekan-rekan saya yang bertahan di perusahaan tersebut. Kesuksesan mereka di sana membuktikan bahwa loyalitas memang bernilai tinggi. Loyalitas saya pada saat itu kalah dengan mereka. Namun saya tidak menyesal keluar dari MLM tersebut meskipun jika saya bertahan di sana, penghasilan saya sudah sangat memuaskan.

Karena keluar dari MLM tersebut mata saya jadi terbuka bahwa kelor tidak sesempit daun dunia, eh terbalik. Meskipun setelah keluar dari MLM tersebut saya jatuh bangun dan pernah bangkrut, tapi saya jadi kaya dengan berbagai pengalaman. Mental saya juga makin teruji. Ada banyak hikmah dari sebuah proses yang berat.

Yang mau saya sampaikan di sini bahwa loyalitas terhadap MLM yang kita jalankan adalah sesuatu yang berharga. Jangan seperti para pelaku MLM kutu loncat yang gampang sekali memutuskan berhenti dari satu MLM dan pindah ke MLM lain. Penyebab paling sering orang pindah MLM ada dua. Penyebab pertama karena konflik pribadi dengan upline atau downline. Penyebab kedua karena bisnlsnya tidak berkembang sebagaimana yang diharapkan.

Jika Anda bermasalah dengan upline atau downline, ingatlah bahwa ini adalah bisnis Anda sendiri. Anda tetap bisa berhasil jika upline Anda bermasalah karena Anda bisa mencari upline di atas Anda atau langsung ke manajemen atau founder perusahaan tersebut. Tetaplah positif karena int bukanlah hat yang fatal. Masalah hubungan juga bisa terjadi lagi walaupun Anda pindah ke MLM lain. Sering kali yang harus dibereskan adalah diri kita sendiri, bukan orang lain.

Jika Anda merasa bisnis Anda belum berkembang sesuai yang diharapkan, pertanyaan saya adalah, “Apakah Anda sudah cukup maksimal menerapkan sistem yang diajarkan di MLM tersebut?” “Berapa jumlah presentasi Anda dalam sebulan?” Jika jumlahnya di bawah tiga puluh kali, tampaknya Anda akan mengalami hal yang sama di MLM baru jika tidak meningkatkan jumlah presentasi. Tidak ada gunanya pindah- pindah MLM jika etos kerja tidak ditingkatkan.

Jangan terlalu gampang memutuskan Anda gagal di perusahaan MLM tersebut dan pindah ke MLM lain. Apalagi terlalu mudah dibujuk untuk pindah ke MLM lain yang kelihatannya lebih mudah atau menjanjikan. lngatlah semua MLM perlu kerja yang maksimal sesuai sistem untuk mendapatkan hasil yang bagus. Perlu kesabaran dan pengharapan yang masuk akal. Jangan tergoda untuk cepat kaya tanpa kerja keras. Sekali lagi, jika sikap dan etos kerja Anda sendiri yang bermasalah, percuma pindah seratus MLM pun Anda akan tetap gagal.

Saya punya teori begini. Semakin sering seseorang berganti MLM, maka semakin terpuruk juga reputasinya. Akibatnya, semakin sedikit teman yang bisa Anda ajak bergabung di MLM baru. Ketika Anda pindah ke MLM baru dan mencoba presentasi ke downline Anda di MLM sebelumnya, downline Anda akan bertanya, “Yakin kalau yang ini lebih bagus dari yang sebelumnya? Siapa tahu besok-besok ada yang lebih bagus lagi?” Skak mat!

Loyalitas adalah salah satu kualitas kepemimpinan yang penting. Jika Anda seorang pemimpin di bisnis MLM, Anda akan mengerti apa yang saya sampaikan mengenai loyalitas. Betapa menjengkelkan bekerja dengan seorang rekan yang sebentar-sebentar komplain hal-hal negatif dan dengan mudahnya pindah ke MLM lain. ltu sebabnya kita harus memakai kacamata kuda, jangan melirik kiri kanan, tetapi fokus dan bekerja secara maksimal, maka hasil positif akan terlihat.

LIMA KARAKTER KEPEMIMPINAN

BAB 5

Sikap, Integritas, Dan Loyalitas Saja Tidak Cukup

Sekarang saatnya kita membahas inti kepemimpinan yang sebenarnya.

Selama bertahun-tahun, saya mempelajari kepemimpinan dari buku-buku John Maxwell. Apa yang saya dapatkan dari buku-buku tersebut? Pentingnya sikap, integritas, dan loyalitas. Berulang kali John Maxwell menekankan hal itu. Saya berpikir intisari kepemimpinan adalah sikap dan integritas. Na mun, setelah saya membaca buku Heart of Leadership oleh Mark Miller,” Ting!” Saya tercerahkan! Ternyata pemimpin itu berbeda.

Untuk menjadi pemimpin tidak cukup hanya sikap, integritas, dan loyalitas. Bahkan, kinerja individu yang hebat tidak serta merta menjadikan kita seorang pemimpin. Seorang pemimpin membutuhkan lebih dari itu. Bayangkan gunung es yang 10% bagian puncaknya terlihat di permukaan air dan 90% di dalam air. Yang di atas permukaan air adalah keterampilan memimpin seperti tindakan, People skill, kinerja hebat dan lain lain. Tetapi itu hanya 10 % saja.

Bagian terpenting di bawah permukaan air yang jumlahnya 90% jauh lebih menentukan. Bagian itu tidak terlihat, tetapt itu bagian yang membuat seseorang menjadi pemimpin sejati. Apakah itu? ltu adalah KARAKTER KEPEMIMPINAN. Inilah yang membuat seorang pemimpin berbeda.

Sering kali ada seseorang yang prestasi individunya membuat orang terpukau, people skill-nya membuat orang la in terkesan, tetapi dia bukanlah pemimpin. Jelas dia orang yang disukai karena pintar menjalin hubungan, tetapi dia bukanlah pemimpin. Orang kagum dengan prestasi individunya, misalnya, dia selalu mencapai target-targetnya dan sering meraih penghargaan. Tetapi… dia bukanlah pemimpin. Mengapa? Karena prestasi individu dan people skill saja tidaklah cukup untuk menjadi pemimpin. Bahkan kejujuran dan loyalitas saja tidak cukup. Pemimpin itu berbeda.

Yang membuat pemimpin berbeda adalah karakter kepemimpinan.

Ada lima karakter kepemimpinan yang akan saya bahas berikut. Saya akan kupas detail penerapannya untuk dunia MLM. Bersiaplah.

BAB 6

Pengantar Lima Karakter Kepemimpinan

Baiklah, saya ulas sedikit lagi. Keterampilan, kinerja hebat, people skill dan bahkan sikap, integritas dan loyalitas saja TIDAK CUKUP untuk membuat seseorang menjadi pemimpin. Dibutuhkan lebih dari itu. Pikir saya, ini masuk akal. Bukankah semua orang, baik pemimpin maupun bukan, harus mempunyai sikap yang baik dan berintegritas? Asisten rumah tangga kita di rumah aja kita haruskan punya sikap yang baik

dan integritas, betul tidak? Tapi sekali lagi, sikap dan integritas saja tidak cukup membuat seseorang menjadi pemimpin.

Pemimpin itu berbeda. Butuh sesuatu yang lebih dari sekadar sikap yang baik dan integritas. Mark Miller dalam bukunya menjabarkan itu sebagai lima karakter kepemimpinan yang menjadi penggerak semua tindakan kepemimpinan. Para pemimpin jatuh bukan karena kinerja tapi karena karakter kepemimpinan.

Jadi untuk menjadi seorang pemimpin kita harus mengembangkan kelima karakter kepemimpinan yang dibahas dalam buku Heart of Leadership. Kelima karakter kepemimpinan ini bukan hanya sekadar teori tapi sesuatu yang praktis. Jika kita sengaja mempraktikkannya, tingkat kepemimpinan kita akan naik. Di bisnis MLM, jika leadership naik, penghasilan juga naik.

Wow! Sekarang semua orang bisa belajar menjadi pemimpin, asalkan tulus dan sungguh-sungguh mempraktekkan lima karakter kepemimpinan ini. Karena kepemimpinan bersumber dari hati.

Apa saja lima karakter kepemimpinan? Saya akan mengajak Anda membahas satu per satu

BAB 7

Karakter 1:

Mengutamakan Orang Lain

Karakter pertama adalah mengutamakan orang lain. Fokus seorang pemimpin adalah melayani orang lain, bukan dilayani. Para pemimpin tradisional atau sebagian besar pemimpin politik justru bersikap sebaliknya, mereka menuntut untuk dilayani, bukannya melayani orang lain. Fokus mereka adalah diri sendiri.

Sebaliknya, pemimpin yang benar itu fokus membantu orang lain meraih kesuksesan. Karakter kepemimpinan ini sangat cocok di bisnis MLM, karena di bisnis MLM kita memang harus membantu orang lain sukses terlebih dahulu agar dapat meraih kesuksesan pribadi. Karena itu, pikirkan dengan tulus bagaimana kita membantu downline meraih kesuksesan.

Jika kita mengutamakan orang lain, kita akan menghormati dan mendahulukan kepentingan orang lain. Tindakan demikian akan menambah kharisma kita di mata orang-orang lain. Praktikkan dan Anda akan terkesima dengan hasilnya. Kepedulian yang tulus karena bersumber dari hati akan membuat Anda disukai dan direspek sebagai seorang pemimpin yang peduli.

Coba pikirkan lagi bagaimana Anda dapat mengutamakan orang lain dalam kegiatan bisnis MLM? Bagaimana Anda memperlihatkan ini di pertemuan? Bagaimana saat Anda berinteraksi dengan upline? Bagaimana cara Anda mengutamakan downline? Ada banyak kesempatan bagi kita mempraktikkan ini.

Kita harus menghilangkan ego sebisa mungkin. Orang yang egonya terlalu tinggi biasanya gampang tersinggung, gampang marah. Jika diperlakukan tidak baik langsung meledak marahnya. Apakah Anda orang yang gampang tersinggung? Jika masih gampang tersinggung berarti kita masih fokus pada diri sendiri, bukan fokus pada orang lain. Pemimpin yang baik tidak gampang tersinggung karena jika kita gampang tersinggung berarti kita mengutamakan diri kita sendiri, bukan orang lain.

Ciri-ciri pemimpin yang mengutamakan orang lain adalah tidak suka menyombongkan diri. Mereka tidak berusaha untuk terlihat hebat. Sebaliknya, berusaha membuat orang lain yang terlihat hebat. Selalu mencari jalan agar orang lain merasa nyaman dan percaya diri.

Dalam berkomunikasi, pemimpin yang mengutamakan orang lain sering menggunakan nama orang lain sebaliknya daripada nama sendiri. Contohnya: “Saya senang melihat Pak Amir dan istri selalu hadir tepat waktu. Pak amir selalu memberi contoh yang positif mengenai pentingnya disiplin.” Bandingkan dengan kalimat berikut: “Setiap pertemuan, saya selalu hadir tepat waktu. Orang orang lain suka memuji saya karena saya selalu hadir ontime. Saya orang yang terkenal karena disiplin”. Gunakan kata ganti orang ketiga lebih sering , pujilah orang lain , bukan menonjolkan diri sendiri.

Jika seorang pemimpin hadir di tengah-tengah tim yang dipimpinnya, semua akan merasa senang dan bersemangat. Ingat ya, bukan malah ketakutan dan tertekan. Pemimpin yang baik tidak gampang tersinggung, tidak sombong, pengertian dan suka melayani. Bukankah menyenangkan berada bersama pemimpin seperti ini?

Dalam setiap kesempatan, pikirkan bagaimana Anda bisa melayani atau membantu orang lain. Misalnya di pertemuan, jika melihat whiteboard kotor apakah Anda berinisiatif membersihkan? Jika sound system bermasalah apakah Anda tanggap membantu atau duduk diam? Apakah Anda bersedia jika diminta membantu acara pertemuan atau justru Anda berinisiatif menawarkan bantuan?

Ketika Anda membuat janji bertemu dengan rekan bisnis, mengenai pilihan tempat atau jadwal waktunya, pertimbangan siapa yang lebih Anda utamakan? Apakah Anda hanya mau mempermudah diri Anda sendiri atau mempermudah orang lain?

Mengutamakan orang lain memang menuntut sikap rela berkorban dari diri kita. Ya, pemimpin yang baik harus rela berkorban untuk membantu orang lain. Memang freedom is not free, ya? Kesuksesan atau kebebasan Anda tidak gratis, ada yang harus dikorbankan. Tapi hasilnya sangat sepadan, jauh melebihi ekspektasi.

BAB 8

Karakter 2:

Mengharapkan yang Terbaik

Karakter kepemimpinan yang kedua adalah mengharapkan yang terbaik. Kata lain dari mengharapkan yang terbaik adalah OPTIMIS. Pemimpin harus selalu bersikap optimis, bukan menebar pesimisme atau sikap negatif. Dunia pada dasarnya sudah kehilangan harapan. Jika Anda menonton berita, sebagian besar adalah berita negatif seperti bencana, kriminal, ekonomi lesu, masa depan suram dan sebagainya. Sedikit sekali berita yang memberi harapan positif. Karena itu seorang pemimpin harus tampil berbeda.

Orang-orang hanya mau mengikuti pemimpin dengan visi yang cemerlang. Para pesimis akan sulit memiliki pengikut. Sebaliknya, sikap optimis dan selalu positif dari seorang pemimpin akan menjadi magnet kuat yang menarik orang- orang mengikutinya.

Jika menghadapi masalah, kita akan selalu dihadapkan pada pilihan positif atau negatif. Selalu memilih untuk bersikap positif sehingga lama kelamaan akan membentuk pola berpikir optimis. Apakah anda melihat gelas setengah penuh atau setemngah kosong ?. Gelas itu selalu benar benar penuh setengah terisi udara dan setengah terisi air. Kita adalah pemilik pola pikir kita sendiri, jangan diatur oleh keadaan. Pola pikir positif akan membentuk masa depan optimis. Masa depan belum dituliskan. Itu dituliskan oleh para pemimpin.

Apalagi di dunia MLM, sikap optimis adalah keharusan. Sebagian besar dari kegiatan di bisnis MLM hasilnya negatif. contohnya penolakan, ejekan, downline yang berhenti, konflik kepribadian dan lain-lain. Hanya orang yang memiliki kemampuan untuk terus bersikap positif yang mampu mengendalikan situasi. Pemimpin haruslah orang yang seperti itu, selalu mengharapkan yang terbaik. Tidak ada gunanya bersikap negatif di dunia yang miskin harapan. Para pemimpin yang berpre-stasi selalu bersikap optimis di tengah kesulitan.

Bayangkan seorang penambang emas. Untuk mendapatkan satu ons emas, mereka harus menggali berton- ton batuan, kerikil, tanah, dan lumpur. Tapi penambang tetap optimis karena fokus dengan ernas, bukan sampahnya.

Contoh paling mendasar di MLM, ketika kita melakukan presentasi, berapa persen orang yang join? Menurut angka rata-rata bisnis MLM dan sesuai hukum pareto, hanya sekitar 20% orang yang join. Artinya 80% menolak. Ketika kita mau melakukan presentasi, bagaimana sikap dan harapan kita? Apakah kita akan berpikir “Sepertinya dia tidak akan tertarik”” atau kita justru berpikir dengan optimis “Siapa tahu dia adalah orang yang tepat ?”

Yang pasti, sikap pesimis akan berdampak pada presentasi yang sekadarnya. Sebaliknya, sikap optimis akan membantu kita untuk bersemangat ketika kita melakukan presentasi, dan semangat itu menular!

Sejauh ini kita sudah membahas 2 dari 5 karakter kepemimpinan, yaitu:

1. MENGUTAMAKAN ORANG LAIN

2. MENGHARAPKAN YANG TERBAIK

Pikirkan bagaimana Anda bisa menerapkan kedua karakter ini lebih jauh dalam berbagai bidang kehidupan Anda, terutama di bisnis MLM yang Anda tekuni. Kita akan lanjutkan lagi dengan ketiga karakter lainnya.

BAB 9

Karakter 3:

Berani Bertindak

Karakter kepemimpinan yang ketiga adalah berani bertindak. Mengapa ini penting? Salah satu hal penting yang dikagumi dari seorang pemimpin adalah berprestasi. Pemimpin bisa berprestasi karena mereka berani bertindak, bukan diam dan menunggu. Ide hebat yang didiamkan, tak akan menghasilkan apa-apa. Pemimpin harus bertindak. Dan tindakan menuntut keberanian, karena setiap tindakan selalu ada resiko. Tapi diam pun ada resiko, bukan ?

Pemimpin hebat mempunyai ide dan mereka bertindak, berinisiatif dan tidak menunggu. Sebenarnya, para pemimpin terkadang menunggu. Pemilihan waktu yang tepat juga penting. Pemimpin tidak boleh terlalu reaktif, bertindak terburu-buru tanpa mengetahui permasalahan secara mendalam. Terutama dalam berkata-kata, hindari terlalu ceplas ceplos, dan marah tak terkendali. Ingatlah kata-kata yang sudah terlanjur keluar tidak bisa ditarik kembali. Sering kali, itu sudah melukai dan sulit disembuhkan.

Mereka yang mempunyai tipe kepribadian yang koleris terutama harus ekstra berhati-hati agar tidak terburu-buru dalam bertindak. Bersabar dan pelajari masalah sec ara mendalam untuk mendapatkan sisi yang objektif sehingga tidak emosional dalam tindakan. Pemimpin harus cepat bertindak namun tidak gegabah. Kira-kira seperti itu.

Kadang kala menunggu adalah tindakan yang tepat. Namun mereka yang bukan pemimpin akan menunggu selamanya. ltulah bedanya.

Bertindak selalu ada resiko, tapi diam pun beresiko. Ketika pemimpin melihat masalah muncul, mereka akan cepat bertindak. Jika menunggu kelamaan, sering kali sudah terlambat ketika kita bertindak. Kadang, masalah yang didiamkan kelihatan seolah tidak ada kerugiannya, tetapi masalah demi masalah yang tidak diselesaikan akan terakumulasi menjadi sebuah problem yang fatal. Karena itu bertindaklah untuk mengatasi masalah.

Dalam Hal Apa Saja Pemimpin Harus Berani Bertindak ?

1. Menjelaskan visi masa depan secara gamblang

2. Menjalin hubungan dengan orang-orang yang bermasalah

3. Memotivasi orang-orang agar tumbuh dan berubah

4. Memperbaiki hubungan yang rusak

5. Menghadapi masalah-masalah sulit

6. Mengambil keputusan sulit dan tidak populer

Itulah berbagai bidang di mana pemimpin harus menunjukkan keberanian bertindak. Renungkan mengapa dibutuhkan keberanian untuk bertindak pada keenam bidang diatas

Mengapa membutuhkan keberanian untuk menjelaskarn visi masa depan secara gamblang? Dibutuhkan keyakinan dan kepercayaan diri yang kuat untuk bisa menyampaikan visi kepada tim. Rasa takut bahwa tim tidak mempercayai visi yang akan kita sarnpaikan bisa menjadi penghalang bagi pemimpin. Tapi dengan melakukannya, ini akan mendorong tim mengikuti pemimpin yang mempunyai visi yang jelas.

Menjalin hubungan dengan orang-orang yang bermasalah dan memperbaiki hubungan yang rusak bukanlah hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Sering kali orang menghindari hal-hal tersebut. Tetapi pemimpin berani melakukannya tanpa menunda-nunda. Hasilnya luar biasa dan sering kali tidak sesulit yang kita bayangkan.

Saya sendiri pernah menghadapi satu masalah akibat konflik dengan beberapa anggota yang memiliki sikap kurang bagus. Saat itu muncul kecenderungan untuk menghindari penyelesaian hal tersebut karena memang tidak nyaman menghadapinya. Tetapi setelah menunda sekian lama, saya perhatikan masalah justru membesar dan berpotensi menimbulkan kerugian yang lebih luas. Akhirnya saya memaksa diri untuk bertemu dengan anggota tim yang bermasalah. Ternyata setelah duduk bersama dengan pikiran dingin dan bersama sama mencari solusi terbaik, hasilnya di luar dugaan, problem bisa diselesaikan dengan baik.

Jadi pelajaran yang saya petik, pemimpin harus berani bertindak menjalin hubungan dengan orang-orang bermasalah dan menghadapi masalah-masalah sulit. Masalah bukan untuk dihindari, tetapi untuk dihadapi dan diselesaikan. Itulah yang dilakukan para pemimpin.

Bagaimana Mengembangkan Kemampuan Bertindak ?

Dengan terus berlatih mengambil keputusan dan bertindak. Jangan menunda apapun yang harus dilakukan. Ketika terpikir suatu ide, carilah forum untuk membicarakannya. Carilah bagaimana cara menerapkan ide tersebut. Jangan menunda.

Ketika bertemu dengan seseorang untuk pertama kalinya, perkenalkan diri Anda. Ajukan pertanyaan untuk memulai percakapan. Ketika menghadapi masalah, tawarkan solusi. Ketika melihat orang lain yang membutuhkan bantuan, tawarkan diri kita untuk membantu. Sekali lagi, jangan menunda. Tunjukkan inisiatif, jangan pasif.

Setiap tindakan yang kita ambil, besar atau kecil, membutuhkan keberanian dengan kadar tertentu. Teruslah berlatih untuk cepat bertindak dan mengambil keputusan. Kadang kala keputusan yang kita ambil keliru, tetapi teruslah berlatih untuk mengambil keputusan yang terbaik. Mengambil keputusan dan bertindak secara tepat adalah keterampilan penting yang dimiliki seorang leader hebat.

Apa yang membantu kita untuk mengambil keputusan yang tepat ?…. lni akan membawa kita kepada karakter kepemimpinan yang berikutnya, yang keempat.

BAB 10

Karakter 4: Hasrat Untuk Belajar

Karakter kepemimpinan yang keempat adalah hasrat untuk belajar. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, karakter kepemimpinan yang keempat akan membantu setiap pemimpin untuk mengambif keputusan dan tindakan yang tepat. Karakter tersebut adalah hasrat untuk belajar. Tapi bukan hanya sekadar belajar menjadi pintar atau menambah pengetahuan saja, tapi tujuan belajar adalah untuk menjadi BIJAK.

Bijaksana (wisdom-bahasa Inggris) bukan sekadar berpengetahuan atau pintar, tapi mampu menggunakan pengetahuan yang dimiliki secara benar dan bermanfaat. Kata lain dari bijaksana adalah berhikmat. Hanya orang-orang yang bijaksana atau berhikmat yang bisa mengambil keputusan terbaik. Karena itu tujuan kita belajar adalah lebih dalam dari sekadar pintar, tapi mampu menggunakan pengetahuan secara benar, terutama membantu kita mengambil keputusan terbaik

Oleh karena itu, para pemimpin harus mengembangkan hasrat untuk belajar terus menerus. Hasrat ini tidak pernah terpuaskan, tidak pernah tamat. Pemimpin yang berhenti belajar adalah pemimpin yang berhenti bertumbuh.

Hasrat untuk belajar berhubungan dengan hukum katup dari ilmu kepemimpinan yang diajarkan John Maxwell. Hukum itu mengatakan bahwa katup kepemimpinan menentukan efektivitas dalam memimpin. Jika katup (tingkat) kepemimpinan kita nilainya hanya 5, maka efektivitas kita akan di bawah nilai 5. ltulah sebabnya ada banyak contoh orang yang sudah bekerja keras di MLM tapi karena tidak diikuti dengan pengembangan diri untuk menaikkan katup, bisnisnya tidak berkembang sesuai yang diharapkan. Naikkan katup kepemimpinan lebih dahulu, barulah bisnis kita akan berkembang kemudian.

Bagaimana cara menaikkan katup kepemimpinan? Terus belajar dan mempraktekkan apa yang kita pelajari.

Kita bisa belajar melalui banyak cara, antara lain:

  • Membaca buku
  • Menghadiri seminar dan pelatihan
  • Mendengarkan/menonton audio/video
  • Konsultasi dengan mentor atau upline
  • Belajar dan meminta nasihat kepada orang-orang yang berpengalaman

Agar seorang pemimpin bisa mengembangkan hasrat untuk terus belajar, pupuklah kerendahan hati dan jangan bersikap sudah matang atau sudah tahu semuanya. Tetaplah merasa hijau agar kita mau merendahkan hati dan terus berhasrat untuk belajar.

Masih tentang hasrat untuk belajar, buku terbaru John C. Maxwell, Leadershift mengingatkan para pemimpin untuk tanggap terhadap perubahan yang begitu cepat terjadi di era digital atau Marketing 4.0. Pemimpin yang terlalu kaku untuk beradaptasi terhadap perubahan tak akan bertahan.

Di era digital, di mana terjadi pergeseran (shifting) di berbagai bidang, para pemimpin harus memiliki pola pikir yang terbuka, fleksibel dan terus belajar. Saat ini, di berbagai perusahaan, terjadi gap yang besar antara pemimpin Gen x (kelahiran tahun 1965-1979) dengan generasi milenial yang energik, kreatif, dan peduli teknologi. Karena itu, kemampuan untuk bersinergi dengan kelompok milenial ad’alah suatu tantangan yang menarik untuk dikembangkan.

Beberapa perusahaan MLM melakukan penyesuaian dalam platform bisnisnya untuk beradaptasi terhadap aktivitas generasi milenial yang berbasis digital. Beberapa pendekatan baru diajarkan dalam kelas-kelas pelatihan, agar distributor bisa lebih terkoneksi dengan kelompok milenial. Yang paling penting adalah tersedianya alat marketing versi digital yang bisa membantu mempermudah para pemimpin untuk terkoneksi dengan target pasar.

Intinya hasrat untuk belajar identik dengan hasrat untuk BERUBAH. Tanggap terhadap perubahan berarti kerelaan untuk keluar dari zona nyaman. Memang tidak enak, tetapi harus dilakukan agar kita menang dalam persaingan.

Kita sudah terlalu sering diingatkan untuk hal ini khan ? Apakah Anda segera melompat dan bertindak ? Atau terus Berkubang dalam kenyamanan dan menunggu saatnya terkubur ?

BAB 11

Karakter 5 :

Memikul Tanggung Jawab

Karakter kelima dari kepemimpinan adalah memikul tanggung jawab. Ini berkaitan dengan rasa memiliki. Rasa memiliki adalah kerelaan pemimpin memikul tanggung jawab atas semua tindakannya, serta tindakan orang-orang yang dipimpinnya.

Ini adalah pondasi keberhasilan seseorang di bisnis MLM. Saya sering menyinggung ini di materi bagi para pemula. Mengingatkan mereka bahwa bisnis MLM yang mereka jalankan adalah bisnis mereka sendiri, bukan bisnis upline atau downline. Karena itu, harus ada rasa memiliki. Rasa memiliki melahirkan rasa tanggung jawab. Tanggung jawab membantu mereka memahami bahwa sukses tidaknya mereka bergantung terutama pada diri mereka sendiri. Dengan demikian mereka tidak akan menyalahkan orang lain atau keadaan untuk setiap masalah yang mereka hadapi. Para pemimpin tidak akan menyalahkan orang lain.

Mereka bertanggung iawab atas setiap tindakan mereka serta dampaknya. Sering sekali kita melihat para pelatih sepak bola yang setelah mengalami kekalahan mereka malah menyalahkan wasit, pemain dan penonton. Juga para politikus yang tidak menerima kekalahan dalam pemilu dan menyalahkan semua hal kecuali diri mereka sendiri. Mereka yang suka mencari kambing hitam bukan pemimpin sejati. Pemimpin sejati memikul tanggung jawab

Namun bagaimana jika seorang pemimpin mencapai prestasi tertentu ? Mereka tidak mabuk pujian untuk diri mereka sendiri melainkan memberikan pujian untuk semua anggota tim yang berjuang bersama. Ya, pemimpin sejati memuji pencapaian anggota tim.

Komitmen dan Bercermin

Pemimpin yang memikul tanggung jawab akan lebih berkomitmen dalam menjalankan tugasnya. Karena mereka tidak akan bersembunyi di belakang kambing hitam. Mereka tidak akan menyalahkan keadaan atau pun orang lain jika mengalami kegagalan. Karena itu mereka akan lebih bersungguh-sungguh dalam menjalankan setiap tugas dengan penuh tanggung jawab. Jika komitmen meningkat, kerja keras akan maksimal, dan hasilnya pasti lebih baik. Segala sesuatu yang baik dimulai dari komitmen yang tinggi. Maka, pikullah tanggung jawab.

Pemimpin yang berkomitmen tinggi akan menarik para pemimpin lain. Komitmen tinggi akan menghasilkan energl yang lebih tinggi. “High Energy Win”, begitulah ujar T. Harv Eker, penulis buku Secrets of the Millionaire Mind. Siapa yang memiliki energi lebih tinggi akan menang.

Ini juga menjawab pertanyaan menarik,mengapa para gadis muda lebih tertarik kepada bad boy daripada pemuda berpenampilan sopan dan kutu buku. Bukan karena bad boy memiliki masa depan yang lebih menjanjikan. Jelas bukan karena itu. Jadi mengapa para gadis lebih terpikat dengan bad boy? Karena seorang bad boy memancarkan energi yang lebih tinggi. Energi menjadi daya pikat. Oleh karena itu, pemimpin harus lebih berkomitmen. Karena komitmen yang lahir dari tanggung jawab akan meningkatkan energi seseorang.

Manfaat lain jika seorang pemimpin memikul tanggung jawab adalah bisa belajar dari kesalahan untuk menjadi lebih baik. Bagaimana kita mendapat manfaat dari setiap kegagalan? Pemimpin yang bertanggung jawab akan bercermin.

Bercermin artinya jika kita menghadapi kegagalan, ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • Apa kesalahan saya?
  • Apa yang tidak saya lakukan?
  • Bagaimana ke depannya supaya lebih baik?

Dengan bercermin, kita akan memperbaiki setiap kesalahan dan belajar untuk menjadi lebih baik lagi.

BAB 12

Memimpin Dari Hati

sampai di sini, kita sudah lengkap membahas lima karakter kepemimpinan dari buku Heart of Leadership. Kelima karakter tersebut adalah (cetak miring dalam bahasa Inggris):

  1. Mengutamakan Orang Lain (Think other first)
  2. Mengharapkan yang Terbaik (Expect the best)
  3. Berani Bertindak (Respond with courage)
  4. Hasrat untuk Belajar (Hunger for wisdom)
  5. Memikul Tanggung Jawab (Accept responsibility)

Jika kelima karakter tersebut dalam bahasa lnggris disusun ulang dengan urutan 4-2-5-3-1, akan menjadi seperti dibawah ini:

  1. Hunger for wisdom (hasrat untuk belajar)
  2. Expect the best (mengharapkan yang terbaik)
  3. Accept responsibility (memikul tanggung jawab)
  4. Respond with courage (berani bertindak)
  5. Think other first {mengutamakan orang lain)

Huruf depan dari setiap karakter dalam bahasa inggris membentuk kata “HEART’. tulah HEART of leadership. Karakter kepemimpinan adalah hati. Kelimanya mustahil dipraktikkan jika hati kita belum berubah.

Esensi kepemimpinan adalah hati. Jika hati kita belum berubah, sulit untuk mempraktikkan kelima karakter kepemimpinan secara tengkap. Maka bagaimana agar hati kita berubah?

Renungkan setiap karakter dan berlatihlah untuk mempraktikkan karakter-karakter tersebut setiap ada kesempatan. Mungkin awalnya kita terpaksa melakukannya. Tapi lama kelamaan hal itu akan menjadi kebiasaan yang membentuk karakter di dalam hati. Sampai dengan hal itu terjadi, praktikkan saja. Jangan kebanyakan mikir.

BAB 13

Benang Merah Teori Kepemimpinan

Tentu masih ingat gunung es yang 10% bagian puncaknya terlihat di permukaan air dan 90% di dalam air. Analogi ini paralel dengan buah yang terlihat di permukaan dan akar tanaman yang tidak terlihat oleh mata.

Menurut Mark Millier, penulis buku Heart of Leadership, yang diatas permukaan air adalah keterampilan memimpin seperti tindakan, people skill, kinerja hebat dan lain-lain. Bagian terpenting dibawah permukaan air adalah karakter kepemimpinan. Tidak ada gunanya keterampilan jika tidak didukung oleh karakter yang benar.

Menurut Stephen M. R. Covey, penulis buku The Speed of Trust, kepemimpinan dibangun dari kepercayaan, dan kepercayaan adalah perpaduan karakter dan kompetensi. Pemimpin yang memiliki karakter tetapi tanpa kompetensi adalah teman yang baik tetapi rekan kerja yang buruk.

Sebaliknya, pemimpin yang memiliki kompetensi tetapi tanpa karakter adalah rekan kerja yang curang sekaligus teman yang buruk.

Covey melukiskan bahwa karakter adalah akar yang tidak terlihat namun merupakan sumber integritas dan hati yang tulus. Sebaliknya, kompetensi adalah buah yang kelihatan dalam bentuk hasil dan kemampuan, namun sia-sia jika tidak mempunyai karakter. Kita perlu merawat akar atau karakter agar menghasilkan buah kepemimpinan yang dipercaya.

Kedua teori ini selaras dengan ilustrasi tentang perilaku dan sikap. Perilaku digambarkan seperti buah yang terlihat di permukaan, sementara sikap seperti akar yang tidak terlihat. Sikap dan perilaku selalu sejajar. Sikap yang benar akan menghasilkan perilaku yang benar. Demikian pula sikap yang salah akan menghasilkan perilaku yang salah. Perilaku mungkin bisa menipu, tetapi hanya sementara karena sikap yang sebenarnya akan terlihat pada akhirnya.

Yang Tidak Terlihat Yang Terlihat
Karakter Kepemimpinan Keterampilan Memimpin
Karakter Kompetensi
Sikap Perilaku

Semua yang terlihat seperti perilaku, kompetensi dan keterampilan menjadi sia-sia jika tidak didukung sikap dan karakter. Betapa pentingnya menjaga sikap dan karakter kepemimpinan untuk tumbuh menjadi leader yang hebat.

BAB 14

Hukum Katup

Meskipun sudah saya singgung dalam karakter kepemimpinan keempat, hasrat untuk belajar, namun karena poin ini begitu penting, saya ulas lagi dalam satu bab singkat.

Dalam buku-bukunya, John Maxwell menyampaikan 21 hukum kepemimpinan, salah satunya adalah Hukum Katup yang berbunyi: “Kemampuan Memimpin Menentukan Tingkat Keefektifan Seseorang.”

Bayangkan sebuah bak air setinggi 100 cm. Jika ada kebocoran pada bak tersebut di ketinggian 60 cm, maka setinggi atau sepenuh apa pun bak itu kita isi dengan air, maka level ketinggian air akan kembali turun hingga di bawah 60 cm. Tinggi 60 cm itu disebut katup atau level kepemimpinan seseorang.

Jika katup kepemimpinan Anda nilainya 6, maka bisnis yang Anda bangun maksimal hanya bernilai 5 saja. Bisnis kita hanya bisa di bawah katup kepemimpinan kita. Apabila bisnis kita berada di nilai 7 sedangkan katup kita nilainya 6, maka pada akhirnya bisnis kita akan turun kembali dibawah nilai 6. Kita tidak efektif memimpin orang yang katupnya diatas kita. Itulah artinya hukum katup.

Dalam pengalaman saya di MLM, saya bertemu dengan banyak pelaku bisnis yang tidak mengalami pengembangan kepribadian dari tahun ke tahun. Sikapnya tetap buruk, keterampilan tidak meningkat, sensitif, gampang tersinggung, mentalnya lemah, gampang putus asa, berpikiran negatif, suka mengeluh, tidak berwibawa atau suka bercanda berlebihan. Intinya level kepemimpinannya tidak meningkat. Apa yang terjadi dengan bisnisnya? Bisnisnya tidak ke mana-mana.

Jika Anda ingin sukses di MLM, katup kepemimpinan Anda harus meningkat dengan cara belajar dan mempraktikkan semua ilmu kepemimpinan dan keterampilan MLM yang bisa Anda dapatkan dari buku, training maupun program pendidikan berlangganan.

Belajarlah untuk lebih menguasai keterampilan membangun bisnis, misalnya cara presentasi, follow up, pengetahuan produk dan lain-lain. Pelajari people skill agar lebih terampil menjalin hubungan dengan semua orang. Jadilah pribadi yang lebih menyenangkan dan lebih peduli. Belajar untuk lebih tangguh menghadapi masalah. Menjadi orang yang lebih disiplin dalam mengejar goal.

Belajar untuk menjadi lebih bijaksana dan berwibawa. Kurangi bercanda yang berlebihan. Maksud saya menghilangkan sifat humoris. Sifat humoris itu menyenangkan tapi jangan bercanda berlebihan sehingga Anda terlihat kurang berwibawa. Jika Anda selalu bercanda dan tidak serius pada setiap kesempatan, orang-orang jadi bingung bagian mana mana yang serius dan bercanda, betul tidak ? Jadi, Anda harus tahu kapan bercanda dan kapan Anda harus serius. Ini saya sampaikan karena saya melihat ada pemimpin yang humoris suka bercanda berlebihan dengan tim yang kebanyakan adalah teman dekatnya sehingga akhirnya tidak berwibawa dan membuat kepemimpinannya tidak efektif.

Terus tingkatkan katup untuk menjadi leader hebat.

BAB 15

Batu Bata Vs Batu Kali

Salah satu keunikan yang ditawarkan bisnis MLM adalah penghasilan pasif. Na mun untuk menjadi sebuah aset yang memberikan freedom, jaringan yang dibangun harus stabil dan kuat. Nah, bagaimana agar jaringan menjadi stabil? Saya akan menjelaskan ini dengan analogi batu bata dan batu kali.

Jika Anda menumpuk sepuluh buah batu kali, maka Anda harus memegangnya dengan kedua tangan Anda supaya batu- batu tersebut tidak berjatuhan. Benar bukan? Karena bentuk batu kali yang tidak beraturan.

Namun jika yang Anda tumpuk itu batu bata, Anda bisa melepaskan kedua tangan Anda dan kesepuluh buah batu bata itu tetap berdiri. Mengapa? Karena batu bata mempunyai ukuran dan bentuk yang sama, sehingga lebih kokoh ditumpuk.

Nah, dalam bisnis MLM, batu kali menggambarkan orang- orang di dalam jaringan Anda yang mungkin aktif tapi tidak jelas karena tidak masuk ke sistem. Ada yang presentasi lima kali sebulan, ada yang sepuluh kali, bahkan ada yang tidak presentasi sama sekali. Ada yang suka menghadiri pertemuan tetapi yang lain tidak pernah menghadiri satu pertemuan pun. Batu kali adalah member aktif yang tidak masuk ke sistem. Dengan kata lain, mereka tidak mengikuti standar yang ditetapkan oleh sistem. Apakah Anda bisa mengharapkan kestabilan jika jaringan Anda tersusun dari orang-orang seperti batu kali? Jelas tidak !

Sebaliknya, batu bata menggambarkan member aktif yang masuk ke sistem. Mereka mengikuti standar yang ditetapkan oleh sistem. Misalnya melakukan presentasi dalam jumlah tertentu, menggunakan produk MLM tersebut secara rutin, menghadiri pertemuan, membaca buku dan lain-lain. Biasanya memberaktifyang mengikuti sistem ini disebut dengan sebuah istilah, misalnya Core, Star, Member Inti, Distributor Inti dan lain-lain.

Dalam buku ini saya akan menggunakan istilah Core – hanya- untuk mempermudah pembahasan buku ini saja. Jadi Core adalah member aktif yang masuk ke sistem dan mengikuti sejumlah kebiasaan yang dinilai efektif untuk bisnis MLM. Core ini akan menjadi semacam model yang disarankan untuk diikuti oleh member yang ingin bisnis mereka berkembang karena duplikasi terjadi di dalam jaringan yang mereka bangun.

Apa saja kebiasaan yang efektif dari seorang Core? Yang paling umum ada tujuh kebiasaan. Konon kabarnya ketujuh kebiasaan ini muncul dari perundingan yang ketat dari sejumlah pemimpin jaringan yang bisnisnya sangat besar. Dari sekian banyak kebiasaan akhirnya melahirkan tujuh kebiasaan yang efektif dan paling minimal harus dilakukan untuk memastikan bisnis berkembang. Ini adalah kebiasaan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, harus dilakukan karena dianggap sangat penting dan menentukan.

Kebiasaan yang bagus tapi tidak berkaitan secara langsung untuk perkembangan bisnis akan dicoret untuk menjaga agar sistem tetap sederhana dan mudah diduplikasi. Misalnya kebiasaan bangun pagi itu bagus, tetapi seseorang yang suka bangun siang masih tetap bisa berhasil, bukan? Jadi kebiasaan ini tidak perlu dan dicoret. Kira-kira seperti itulah hingga melahirkan tujuh kebiasaan Core yang paling umum.

Kebiasaan itu adalah:

1. Melakukan minimal 15 presentasi per bulan

2. Menggunakan produk secara rutin

3. Melayani pelanggan

4. Membaca buku yang direkomendasikan minimal 15 men it per hari

5. Mendengarkan/menonton audio dan video yang berhubungan dengan bisnis MLM

6. Menghadiri setiap pertemuan yang direkomendasikan

7. Menjadi pemain kelompok yang baik. Antara lain mandiri, bisa bekerjasama, dan bekerja dengan gol

Saya pernah ditanya oleh seorang pemimpin MLM, “Apakah boleh menambah kebiasaan baru (kebiasaan kedelapan), misalnya kebiasaan update status atau aktif di sosial media?”

Ingatlah, tujuan kita adalah agar menjadi Core mudah diduplikasi. Oleh karena itu, standar seorang Core harusnya makin sederhana makin bagus. Nah, mana yang lebih sederhana, tujuh kebiasan atau delapan kebiasaan ?

Sebelum kita memasukkan satu kebiasaan ke dalam Core, tanyakan terlebih dahulu: “Bisakah kita menjadi sukses tanpa melakukan kebiasaan tersebut?” Jika bisa, coret aja. Banyak pemimpin MLM yang sukses luar biasa padahal gaptek dan tidak mengerti internet. Bahkan ada banyak pemimpin besar MLM yang saya kenal tapi tidak aktif di sosial media. So, keep it simple. Kita bicara soal duplikasi, bukan soal kecanggihan.

Kembali ke soal membangun jaringan yang stabil Kestabilan hanya bisa tercipta jika kita fokus ke sistem. Fokus menghasilkan Core sebanyak-banyaknya. Kita tidak puas jika hanya menemukan orang yang mau aktif. Tujuan kita adalah mengarahkan orang tersebut masuk ke sistem dan menjadi Core.

Mereka yang mempunyai beberapa Core di bawah organisasi jaringan terse but akan disebut Pemimpin Core. Biasanya disebut dengan istilah Core Leader, Leaders Club, Team Leader dan sebagainya. Gambar berikut adalah contoh Pemimpin Core dalam struktur MLM binari. Oalam contoh ini struktur pemimpin yang sehat berdasarkan marketing plan MLM tersebut adalah 5 Core di satu kaki dan 3 Core di kaki yang lain.

T1

3 Core

5 Core

T2

Nah, perhatikan kalimat saya berikut ini: kestabilan di MLM akan tercapai apabila ada sekitar 5 Pemimpin Core menumpuk di kaki tersebut (tusuk sate).

Pernyataan ini adalah teori kestabilan di MLM. Untuk mencapai ini, para pemimpin akan bekerja ke dalam. Ngomong- ngomong, kemampuan bekerja ke dalam adalah keterampilan paling tinggi di dunia MLM. Saya akan membahas ini lebih detail di satu bab tersendiri dari buku ini (bab 28 – Kisah Bu Tuti).

Kesimpulannya, bangunlah dengan batu bata, bukan batu kali. Bantulah orang yang tepat masuk ke sistem dan menjadi Core. Hanya dengan cara itu Anda bisa menikmati penghasilan pasif.

BAB 16

Tiga Prinsip Abadi

Kestabilan akan terjadi kalau jaringan kita solid. lbarat tumpukan batu bata yang diberikan semen, diantaranya agar merekat dan tidak gampang runtuh. Semen perekat yang akan membuat jaringan MLM yang kita bangun menjadi solid adalah tiga prinsip abadi. Ketiga prinsip ini membentuk landasan sistem kepemimpinan yang kokoh di dalam jaringan bisnis yang kita bangun. Ketiga prinsip abadi ini adalah edifikasi, konsultasi, dan no crosslining. Saya akan membahas satu per satu.

EDIFlKASI

Edifikasi artinya “menghormati”, “promosi dengan respek”, “membangun” atau “memperkuat” seseorang atau sesuatu. Meskipun Anda bisa mengedifikasi apa pun termasuk perusahaan dan produk, namun pembahasan di bab ini saya batasi pada manusia. Setiap orang butuh dihargai, dihormati, dan dipercaya oleh orang lain. Tanpa itu, sulit untuk memiliki pengaruh yang sangat dibutuhkan untuk memimpin. Masalahnya: “Siapapun dapat mempromosikan siapa saja, kecuali dirinya sendiri”.

Jika seseorang berusaha meyakinkan orang lain mengenai kesuksesannya sendiri, akan terkesan sombong. Pendapat tersebut juga subyektif sehingga tidak dipercaya. Contoh, jika Anda berada di sebuah kota yang masih asing, dan bertanya mengenai restoran yang enak kepada orang yang Anda temui di pinggir jalan. Lalu orang tersebut menjawab: “ltu di pojok jalan ada restoran punya saya sendiri, rasanya sangat enak, mampir saja.” Apakah Anda percaya? Pendapat tersebut subjektif dan sulit dipercaya. Orang tidak dapat mempromosikan dirinya sendiri.

Sebaliknya, pendapat yang objektif menimbulkan rasa percaya. Misalnya Anda sering melihat di cover buku ada pendapat mengenai buku tersebut dari pihak ketiga. “Buku yang berkualitas”, “Terobosan terkini”, “Ide brilian”, dan lain- lain. Siapa yang mengutarakan pendapat tersebut? Pihak ketiga. Bukan penulis atau penerbitnya. Demikian juga dengan film, produk elektronik, suplemen, produk perawatan tubuh dan lain sebagainya. Semua menggunakan endorse dari pihak ketiga. Karena pendapat dari pihak ketiga bersifat objektif dan bisa dipercaya.

Demikian pula ketika kita memulai bisnis MLM, kita perlu meyakinkan orang mengenai bisnis dan produknya. Masalahnya, kita tidak bisa mempromosikan diri sendiri. Lagipula, saat memulai bisnis MLM belum ada kesuksesan atau prestasi yang bisa kita tonjolkan sehingga satu-satunya hal yang bisa kita tawarkan adalah potensi kita sebagai pemimpin.tetapi kita tidak bisa menjual kehebatan diri kita sendiri. Bayangkan kata kata seperti ini : “Hei, dengerin aku ya, aku sudah sangat sukses di bisnis ini”. Terdengar sangat sombong. Barangkali orang orang yang mendengar ini bisa mual mual dan “maaf” muntah…..hehe..

Karena itu, diperlukan sebuah kerjasama antara Anda dan tim. Jika ada seseorang yang Anda kenal mengatakan sebaiknya kita mendengarkan seseorang yang kredibilitasnya diperkenalkan dengan baik, kita biasanya mau mendengarkan. lni adalah proses memperkuat orang lain sehingga mereka tidak harus mempromosikan dirinya sendiri. Inilah yang dinamakan edifikasi.

Ketika kita memulai bisnis, biasanya kita menghubungi teman-teman lama dan kerabat. Kabar baiknya, mereka mungkin mengenal Anda dan “mempercayai” Anda untuk beberapa hal. Tapi biasanya mereka tidak melihat Anda sebagai seorang yang berpengalaman atau ahli di dunia bisnis. Karena itu Anda membutuhkan bantuan dalam bentuk kredibilitas.

Tampilkan diri sebagai pembawa pesan, bukan pakar. Tawarkan peluang untuk bergabung dalam tim yang berisi ahli yang sudah berpengalaman, bukan mengandalkan Anda pribadi. Perkenalkan upline sebagai orang yang Anda hormati, orang yang berpengalaman, yang telah membimbing Anda selama ini, dengan beberapa prestasi upline. Hal ini penting agar upline memiliki pengaruh dan mau didengarkan prospek Anda. Dalam posisi menguntungkan seperti itu, upline bisa memberikan pernyataan yang mendukung Anda atau balik mengedifikasi Anda kepada teman-teman Anda sehingga Anda bisa bekerja lebih efektif. Dapatkah Anda melihat bentuk kerjasama saling mengedifikasi ini?

Edifikasi yang efektif harus dilakukan secara tulus dan wajar. Jangan berupa sanjungan atau pujian yang tidak tulus. Jangan berlebihan mempromosikan peringkat atau kondisi finansial upline. Hal ini penting agar tidak terbentuk jarak antara upline dan prospek. Carilah hal-hal positif yang dapat dipromosikan tentang satu sama lain. Misalnya:

  • Berani
  • Konsisten
  • Pembelajar
  • Memahami Produk Dengan Baik
  • Jujur
  • Siap Membantu
  • Berpengalaman
  • Sabar

Yang tidak boleh dilakukan dalam komunitas MLM adalah fokus pada kelemahan atau hal-hal negatif. Merendahkan orang lain di depan umum sama sekali tidak dapat diterima. Cari dan pusatkan perhatian pada kualitas baik seseorang dan ungkapkan di depan umum.

Namun Anda harus berhati-hati ketika mengedifikasi prospek ke upline Anda. Perhatikan contoh berikut: seorang distributor memperkenalkan prospeknya kepada uplinenya dan mengatakan: “Perkenalkan teman saya Pak Rudy. Beliau adalah seorang pengusaha yang sangat sukses. Pak Rudy ini juga memegang posisi direktur di beberapa perusahaan besar dan beliau temannya sangat banyak. Saya sangat kagum kepada Pak Rudy. Bisakah Anda jelaskan kepada Pak Rudy mengenai bisnis ini?”

Anda sedang menjebak upline ke posisi yang menyulitkan. Ini jenis edifikasi terbalik. Sekarang upline dalam posisi yang tanggung (bahkan bisa jadi “minder”) karena harus menjelaskan bisnis kepada seseorang yang telah begitu disanjung. Bahkan bisa jadi si prospek merasa telah “berbaik hati” mendengarkan presentasi. Tak ada postur, Tak ada kredibilitas, dan tak ada alasan bagi prospek untuk mendengarkan upline Anda. Ini situasi yang merugikan semua orang. Hindari hal ini.

Strategi yang tepat menggunakan edifikasi adalah sebagai berikut.

Seorang distributor mengatakan kepada prospeknya: “Bro, saya akan memperkenalkan kamu dengan Pak Johan. Beliau adalah salah satu pemimpin di bisnis ini yang telah memiliki pengalaman yang sangat luas. Saya belajar banyak dari Pak Johan dan saya ya kin beliau bisa menjawab beberapa pertanyaanmu. Biasanya Pak Johan sangat sibuk karena banyak orang meminta waktunya. Tapi setelah saya cerita sedikit mengenai kamu, beliau mau meluangkan sedikit waktu untuk bertemu.”

Saat dibawa ke upline, distributor itu bilang: “Pak Johan, kenalin teman saya Denny, dia manager perusahaan komunikasi. Saya mau minta waktu Bapak sedikit dengannya.” Setelah itu, Anda pergi untuk beberapa menit dan membiarkan up/ine Anda berbincang sebentar dengan prospek.

Latu biasanya upline Anda akan mengatakan seperti ini: “Denny, senang berkenalan dengan Anda. Steve memang sudah bercerita sedikit bahwa Anda mungkin akan datang melihat acara malam ini. Mungkin Denny belum tahu bahwa Steve adalah salah satu distributor terbaik kami. Bisnis Steve berkembang sangat baik dan dia belajar sangat cepat. Satu keuntungan Denny bisa bekerja sama dengan Steve. Oh ya, apa yang paling menarik bagi Steve dari acara malam ini?”

Perhatikan beberapa poin edifikasi yang bisa dipelajari dalam skenario di atas:

Anda melakukan edifikasi tidak di hadapan upline karena edifikasi di depan upline akan menempatkan up/line pada posisi yang canggung. Kekuatan edifikasi akan lebih maksimal dilakukan dihadapan orang yang kita edifikasi. Perhatikan skenario diatas, setelah Anda memperkenalkan Prospek kepada Upline Anda, Anda pergi untuk beberapa menit sehingga ini memberi kesempatan kepada upline untuk balik mengedifikasi Anda.

Upline tidak perlu menjual atau mempromosikan dirinya sendiri karena Anda telah melakukan sebelumnya. lni menempatkan upline pada posisi yang bagus sehingga prospek Anda respek dan mau mendengarkan.

Di saat yang bersamaan, edifikasi dari upline kepada Anda akan meningkatkan kredibilitas Anda di mata prospek sehingga Anda bisa bekerja lebih efektif dan berpengaruh.

Begitulah seharusnya kerjasama sebagai satu tim yang bisa Anda lakukan. Saling mempromosikan dan mengangkat antara Anda dan tim sehingga seluruh tim memiliki kredibilitas dan pengaruh yang dibutuhkan agar bisa memimpin lebih efektif.

Lakukan edifikasi di mana saja ada kesempatan. Apakah itu di acara pertemuan resmi, pertemuan di kedai kopi atau di rumah (home meeting), pastikan agar Anda telah memperkenalkan upline sedemikian rupa untuk membangun kepercayaan dan rasa hormat.

Tetapi sekali lagi, jangan melakukan edifikasi di hadapan upline, tetapi lakukan sebelum Anda bertemu dengan upline. Karena edifikasi di depan orang yang diedifikasi akan mengurangi kekuatannya, selain itu membuat orang yang diedifikasi menjadi canggung.

Edifikasi akan luar biasa membantu jika dilakukan dengan tepat. Bahkan edifikasi akan semakin kuat dampaknya jika dilakukan tidak hanya melalui kata-kata tetapi dengan tindakan nyata. Cobalah cari cara-cara untuk menunjukkan rasa hormat Anda kepada upline. Misalnya mempersiapkan tempat parkir khusus untuk mereka, menyediakan kursi, mernbantu bawakan tas, menghapus papan tulis, menyediakan minuman dan lain sebagainya.

Apabila orang lain memperhatikan hal itu, mereka akan dengan jelas memahami artinya. Tindakan Anda akan terduplikasi saat tim Anda melakukan hal yang sama kepada Anda.

Jika Anda membiarkan upline Anda melakukan semuanya sendiri, maka Anda pun harus melakukan semuanya sendiri. Akhirnya Anda kelelahan dan tim Anda satu persatu memperhatikan betapa tidak efektifnya pekerjaan sebagai pemimpin dan mereka pun berhenti menjadi pemimpin. Jika itu terjadi, bisnis Anda pun diam tak bergerak. Jika hal yang salah diduplikasi, dampak negatifnya dua ratus persen.

Maka jangan ragu untuk terus bekerja sama sebagai sebuah tim. Edifikasi upline-upline Anda dengan perkataan maupun dengan tindakan. Angkatlah mereka terlebih dahulu, maka dalam proses selanjutnya, Anda pun akan turut terangkat. Pengaruh Anda sebagai pemimpin di MLM akan semakin efektif jika edifikasi terduplikasi dengan baik.

JEBAKAN EDIFIKASI

Ada satu hal mengenai edifikasi yang sering menjadi masalah bagi pemimpin, saya sebut jebakan edifikasi. Beberapa distributor yang awalnya cukup rendah hati tiba- tiba berubah menjadi arogan setelah mereka diedifikasi. Edifikasi yang mereka dapatkan justru membuat mereka besar kepala dan merasa hebat. Padahal bekerjanya edifikasi itu seperti bernapas, artinya setelah menarik napas kita menghembuskannya. Setelah diedifikasi dan kita mempunyai kekuatan, kita harusnya balik mengedifikasi downline kita. Kita harusnya memberikan kekuatan kepada downline kita supaya mereka bisa menjalankan kepemimpinan secara lebih efektif.

Edifikasi yang kita dapatkan dari upline jangan membuat Anda merasa hebat, karena siapa yang merasa dirinya hebat akan menjadi sombong dan berhenti berkembang. Celakanya, beberapa pemimpin yang terjerat efek edifikasi merasa dirinya menjadi bos dan mulai menyalahgunakan kepemimpinan mereka untuk mengatur dan memerintah downline melakukan banyak hal. Persis seperti seorang bos di kantor yang memerintah dan mengatur karyawannya.

Untuk menjadi seorang pemimpin yang hebat perlu kerendahan hati. Pemimpin yang hebat tidak minta dilayani, mereka justru melayani. Mereka tidak gila hormat, tapi mendahulukan kepentingan orang lain.

Sebaliknya, pemimpin yang bersikap sebagai bos yang sombong akan berhenti bertumbuh dan akan ditinggalkan para pengikutnya. Terlebih di bisnis MLM, yang sebagian besar orang justru tertarik karena kita menjadi pemilik bisnis sendiri dan tidak ada bos yang mengatur hidup kita.

Jadi, jadilah pemimpin yang melayani, bukan bos yang sombong, merasa hebat, dan ingin dilayani.

NO CROSSLINING

Pada dasarnya no crosslining berarti antara crossline dilarang membicarakan bisnis. Perhatikan gambar dibawah ini:

A mensponsori B dan A mensponsori C. Berarti A dan B adalah garis sponsorisasi, demikian pula A dan C. Dalam hal ini, B dan C adalah crossline. Crossline adalah orang-orang yang tidak ada hubungan bisnis di MLM. Mereka di luar garis sponsorisasi.

Yang dimaksud no crosslining adalah antara B dan C tidak membicarakan bisnis. Jika 8 dan C membicarakan bisnis maka itu disebut crosslining.

Crosslining ini sangat berbahaya di bisnis MLM. Mengapa ?

No crosslining adalah hal yang sulit dijelaskan, terutama kepada orang yang belum berpengalaman di bisnis MLM. Orang awam akan berpikir :

  • Apa salahnya membicarakan bisnis dengan crossline ?
  • Mengapa kita diajarkan tidak boleh akrab dengan crossline ?
  • Bukankah MLM seharusnya mengajarkan kita agar ramah dengan siapa saja ?

Masih banyak lagi pertanyaan yang timbul bagi orang yang tidak paham. Seolah-olah prinsip no crosslining ini membatasi Anda dalam berhubungan dengan orang-orang lain. Pembatasan memang menimbulkan rasa tidak nyaman. Namun jika kita mengetahui alasannya, kita akan dengan senang hati menaatinya. Contohnya, mungkin kita merasa tidak nyaman dan dibatasi karena diharuskan mengenakan helm saat mengendarai sepeda motor. Tetapi setelah kita mengetahui bahaya fatal yang bisa terjadi jika seseorang tidak memakai helm, kita akan menghargai aturan tersebut.

Demikian pula dengan no crosslining. Pada dasarnya aturan ini untuk menghindari kerugian fatal yang bisa terjadi di kemudian hari. Untuk membantu Anda memahaminya, saya akan jelaskan pentingnya garis sponsorisasi.

Garis sponsorisasi adalah DNA atau silsilah keluarga dalam bisnis MLM. Kita mendapatkan penghasilan dari omzet atau kesuksesan orang-orang yang berada di bawah garis sponsorisasi kita yang terdata dalam sistem komputer. Demikian pula kita mendapatkan informasi dan dukungan dari upline yang berada di atas garis sponsorisasi kita. Karena itu garis sponsorisasi harus kita lindungi kerena itu merupakan jaminan aset kita.

Garis sponsorisasi adalah sesuatu yang sakral dan harus dijaga supaya tidak tercemar dengan benih-benih keraguan dan ketidakpercayaan. Keraguan adalah musuh di bisnis ini. Jika keraguan berkembang, orang akan berhenti menjalankan bisnis ini. Bayangkan apa yang terjadi jika Anda tidak mempercayai up/ine Anda dan para downline Anda meragukan setiap pengarahan yang Anda berikan? Jaringan yang Anda bangun akan menjadi sesuatu yang sangat rapuh. Karena itu, Anda harus melindungi garis sponsorisasi.

Crosslining akan merusak garis sponsorisasi. Saya coba jelaskan ini dengan analogi hubungan antar keluarga. Setiap keluarga mempunyai kebijakan dan nilai masing-masing.

Apakah Anda akan membiarkan anak Anda diasuh oleh tetangga atau oleh keluarga lainnya? Apakah Anda akan membiarkan pasangan Anda duduk bersama suami atau istri orang lain dan membahas mengenai pandangan dan gaya perkawinan yang penting dan terbaik untuk pasangan Anda? Meskipun setiap keluarga mempunyai nilai-nilai dan prinsip yang unik, namun tidaklah sehat membiarkan keluarga kita tercemar oleh pandangan keluarga lain yang bisa jadi bertentangan dengan prlnsip dan nilai yang Anda bangun dalam keluarga Anda sendiri.

Demikian pula dalam keluarga besar MLM yang Anda bangun. Apabila Anda “kepo” dengan cara crossllne mengembangkan bisnisnya dan berdiskusl dengan mereka. Maka crossllning yang terjadl akan mencemari garis spon- sorisasi Anda. Karena “rumput tetangga selalu lebih hijau”, Anda bisa jadi terpukau oleh cara crossline membangun bisnis yang blsa jadl berbeda dengan pengarahan yang diberikan upline Anda. Timbullah keraguan dan ketidakpercayaan Anda terhadap upline. Apabila garis sponsorisasi kehilangan sakralnya, masalah pun timbul.

Anda tidak tahu keadaan bisnis crossline Anda. Mungkin kelihatannya baik-baik saja, tetapi belum tentu sebaik yang terlihat di luar. Hanya upline mereka yang mengetahui keadaan bisnis mereka yang sebenarnya.

Di pertemuan sering terjadi crosslining. Anda berbincang dengan seorang crossline yang kelihatannya cukup berprestasi. Jika mulai sedikit akrab, crossline barangkali akan mulai curhat. Mereka tidak akan sungkan untuk bercerita bahkan hal negatif sekalipun. Mungkin bukan bermaksud jahat, tetapi mereka tak peduli terhadap kesuksesan Anda karena bisnis Anda dan crossline tak berhubungan. Masukan negatif dari crossline bisa jadi akan mempengaruhi semangat Anda. Jadi crosslining sering kali merugikan.

Manusia adalah mahluk sosial yang suka berteman. Jika Anda sedang bersemangat, Anda juga akan memotivasi siapa saja termasuk crossline. Tetapi sebaliknya, jika Anda lagl patah semangat, tanpa bermaksud buruk kita juga cenderung menarik orang ke bawah.

Ketika kita berbicara dengan downline, kita cukup berhati- hati untuk tidak mengatakan sesuatu yang blsa membuat mereka kehilangan semangat. Namun, saat berbincang dengan crossline kita sering kali kurang berhati-hati sehingga keceplosan hal-hal yang sebenarnya bersifat negatif dan bisa menghancurkan semangat mereka. Hal demikian juga bisa terjadi dengan crossline. Setiap orang yang menjalankan bisnls MLM pasti akan mengalami pasang surut semangat. Kadang kita bersemangat, kadang kita down. Up and down.

Ketika terjadi tarik-tarikan antara dua orang, satu di atas dan satu di bawah, siapa yang kemungkinan besar akan menang? Yang di bawahlah. Karena yang di atas melawan gaya gravitasi. Jadi crosslining akan menurunkan semangat dari pihak yang lagi di atas.

Semoga Anda paham, itulah bahayanya crosslining jika dibiarkan. Anda seperti membangun jaringan tanpa perekat. Seperti tumpukan batu bata tanpa semen. Kena senggol sedikit •. jatuh, deh. Terkena sedikit isu negatif, rontoklah jaringan Anda. Tidak solid sama sekali.

Tidak mudah untuk membantu tim kita menerapkan aturan no crosslining. Karena hubungan yang terlalu dekat antara upline dan downline kadang bisa menimbulkan gesekan @tau konflik kepribadian. Sampai taraf tertentu, kita bisa jadi lebih percaya kepada crossline daripada upline. Ini yang saya sebut fenomena ABG.

Siapa yang mempunyai anak ABG? Jika kita sebagai orang tua terlambat menjalin hubungan yang akrab dan saling percaya dengan anak ABG kita, maka mereka akan lebih dekat kepada teman sebayanya. Anak BG kita lebih percaya teman sebaya mereka daripada kita sebagai orang tua. Inilah yang dinamakan fenomena ABG. Downline lebih percaya kepada crossline daripada upline. Padahal nasihat siapa yang terbaik ? Jelas orang tua atau upline.

Tapi ini dapat terjadi. Rumput tetangga selalu lebih hijau. Strategi yang dijalankan crossline kelihatan lebih menarik. Terlebih pada saat bisnis kita tidak berkembang dengan baik, godaan untuk crosslining tampak lebih kuat. Tapi, ingatlah crosslining tak dapat diterima dalam budaya bisnis MLM. Seperti saya katakan tadi, keraguan adalah musuh, dan crosslining adalah penyebab utamanya. Lagi pula, crosslining yang Anda lakukan akan terduplikasi ke bawah sehingga Anda hanya membangun jaringan yang rapuh dan gampang runtuh.

Bagaimana jika crossline meminta konsultasi kepada Anda? Meskipun Anda bermaksud baik, jangan lakukan itu. Karena hal ini bisa mengganggu garis sponsorisasi mereka. Jika Anda memberikan nasehat kepada mereka dan nasehat itu berbeda dengan apa yang diberikan uplinenya, maka bisa rusak kepercayaan dia kepada uplinenya. Setiap orang sebaiknya memiliki satu penasehat, yaitu upline, bukan crossline. Karena upline berkepentingan dengan bisnis Anda, sedangkan crossline Anda tidak ada kepentingan dengan Anda. Upline mengenal Anda sedangkan crossline tidak.

Berkali-kali crossline ingin meminta nasehat kepada saya. Jawaban saya: “Saya tidak mengetahui kondisi bisnis Anda dibandingkan dengan upline Anda. Percayalah kepada upline Anda, beliau telah berpengalaman dan pasti tahu yang terbaik untuk Anda.” Saya tidak ingin crossline saya memberikan konsultasi kepada downline saya karena bisa merusak garis sponsorisasi, maka dari itu, saya pun tidak mau merusak garis sponsorisasi mereka. Kita semua dalam satu MLM adalah keluarga besar yang bisa saling bekerjasama, mendukung, dan mengedifikasi, namun tetap menjaga agar no crosslining.

Bayangkan jika seorang atlet memiliki dua pelatih pada saat bersamaan. Apakah tim yang sukses memiliki dua pelatih yang berbeda dengan dua gaya yang berbeda? Tidak mungkin. Tim akan dipenuhi keraguan dan terus bertanya-tanya siapa pelatih yang paling benar. Dalam bisnis MLM, keraguan dan kebingungan adalah musuh, dan kita ingin menghilangkannya dengan cara, hanya memiliki satu suara.

Kehilangan kepercayaan kepada upline sangatlah berbahaya. Jika itu sudah terlanjur terjadi dan tak dapat diperbaiki lagi, saya anjurkan untuk mencari upline yang lebih di atas dan jangan beralih ke crossline. Crossline tidak berkepentingan untuk bisnis Anda dan tindakan crosshining hanya memberi contoh yang buruk untuk diduplikasi tim Anda.

Karena alasan itulah, saya anjurkan sesama crossline tidak perlu bertukar nomor handphone ataupun saling follow atau like di sosial media. Apalagi foto bersama dan diposting di sosial media. Alamak, pesan apa yang ingin Anda berikan ke tim Anda untuk diduplikasi? Jika Anda diundang dalam WA group, tidak perlu save nomor telepon atau Whastapp crossline Anda. Berpikirlah hanya upline/downline saja.

Selain racun negatif yang akan diberikan oleh crossline kepada Anda, Anda pun akan menjadi mangsa pertama yang ditawari MLM lain jika crossline Anda menyeberang ke bisnis lain. Itu adalah salah satu pengaruh merusak crosslining yang paling umum.

Tidak perlu Anda mengalami sendiri kerusakan dalam jaringan yang fatal akibat crosslining. Belajarlah dari pengalaman orang lain. Selama belasan tahun pengalaman saya di MLM, saya sudah melihat dan mengalami sendiri puluhan kasus crosslining yang menghancurkan bisnis. Apakah kita harus mengalami sendiri jatuh dari motor dan kepala kita bocor karena tidak memakai helm, barulah kita menyadari pentingnya memakai helm untuk perlindungan?

No crosslining adalah prinsip dan aturan yang dibuat untuk melindungi bisnis Anda. Percaya sajalah.

Namun ada bahaya lain yang bisa terjadi. Mempraktikkan no crosslining secara ekstrem. Crossline dianggap sebagai musuh dan kompetitor. Bukannya bersinergi dengan crossline, justru menganggap crossline sebagai wabah yang harus dihindari. Ketakutan berlebihan atas pengaruh crossline kepada tim membuat pemimpin seperti itu melindungi tim secara ekstrem. Jika crossline menjadi pembicara di sebuah pertemuan, maka pemimpin ini bersama tim akan memboikot pertemuan tersebut.

Tentu saja sikap ekstrem seperti ini tidaklah sehat mengingat kita bisa bersinergi dengan crossline. Perkembangan crossfine bisa kita gunakan untuk memotivasi diri kita dan tim secara sehat. Selama belasan tahun saya membangun bisnis MLM, saya selalu bersinergi dengan crossline. Saya membutuhkan crossline karena prestasi crossline bisa menjadi gesekan positif bagi tim saya.

Bersinergi dengan crossline bukanlah crosslining. Justru yang disebut crosslining apabila prestasi crossline membuat Anda dengki sehingga demotivosi. Prestasi crossline harusnya membuat Anda terpacu, bukannya iri pada kesuksesan orang lain sehingga down dan menghindari pertemuan untuk kemudian menghilang pelan-pelan. Itu sih, cemen. Pengecut !.

Sebagai penutup bagian ini, jangan melihat no crosslining sebagai aturan yang membatasi Anda. Lihatlah sebagai pagar pelindung agar Anda tidak jatuh ke jurang. Lihatlah pagar itu sebagai teman dan berpalinglah kepada upline untuk mendapatkan dukungan yang dibutuhkan untuk sukses.

KONSULTASI

lstilah yang lebih cocok untuk menggambarkan konsultasi adalah mentoring. Hampir setiap orang sukses di dunia punya mentor. Pebisnis sukses seperti almarhum Steve Jobs mempunyai mentor bernama Bill Campbell. Motivator sukses Tony Robbins mempunyai mentor bernama Jim Rohn. Bintang olahraga dunia seperti Lionel Messi dan Christiano Ronaldo membutuhkan seorang pelatih untuk mencapai puncak prestasi mereka. Pentingnya seorang mentor terlihat dalam hampir semua bidang di dunia ini.

Tapi di bisnis MLM orang sering mengabaikan konsultasi dari seorang mentor. Mengapa? Ada dua alasan.

Alasan pertama, di dunia perkantoran biasanya karyawan yang banyak bertanya sering dianggap tidak mampu. Orang yang banyak bertanya cenderung disepelekan. Jadi kebanyakan orang gengsi untuk meminta bantuan karena hal itu seolah- olah menunjukkan kelemahan atau ketidakmampuan mereka.

Alasan kedua, karena bisnis MLM terlihat sangat sederhana dan modalnya relatif kecil. Saking sederhananya banyak orang mengabaikan pentingnya konsultasi. Orang merasa sungkan untuk merepotkan dan merasa mereka tidak perlu bantuan dalam menjalankan bisnis MLM yang terlihat sederhana.

Tapi meskipun MLM kelihatannya sederhana, karena melibatkan manusia yang kompleks, menjadi tidak sesederhana itu. Faktor manusia membuat bisnis MLM tidak sederhana. Tapi dengan sistem pengajaran yang tepat, MLM yang rumit bisa disederhanakan.

Memang ini sulit dipahami. MLM itu bisnis yang unik dan canggih, lebih dari yang disadari banyak orang. Seringkali orang awam merasa bisnis ini tidak berjalan, padahal kenyataannya bisnis ini berjalan.

MLM adalah bisnis yang 100% dapat diprediksi. Jika Anda menghasilkan omzet pribadi maupun tim yang di bawah Anda, sesuai marketing plan yang berlaku, Anda akan dibayar tepat waktu. Jika ada yang gagal, hal ini disebabkan salah satu dari tiga hal di bawah ini:

  1. Mereka tidak melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan, kurang banyak atau tidak konsisten.
  2. Tidak bekerja sesuai sistem yang berlaku, tidak rendah hati untuk konsultasi dan mau diajar.
  3. Masalah sikap dan karakter, tidak memperlakukan orang lain dengan baik.

Sekali lagi saya ulangi, kegagalan di bisnis MLM karena salah satu dari ketiga hat di atas. Jika Anda menemukan orang yang mau bekerja keras, mau mengikuti sistem, dan memiliki sikap dan karakter yang baik. Hampir pasti, itulah orang yang tepat.

Masalahnya orang-orang baru sering kali ingin menjalankan bisnis ini menurut cara mereka sendiri. Bahkan ngerinya, mereka selalu punya gagasan baru untuk membuat terobosan. Cukup sering saya mendengar orang baru yang bersemangat mengatakan kepada saya: “Pak, saya punya ide menarik …” atau “Pak, sepertinya cara ini kurang tepat …” lni cukup menggelikan, mereka baru join dan belum berprestasi tapi mau menasehati orang-orang yang berprestasi dan berpengalaman Ini namanya prikitiuw … (jangan tanya saya artinya).

Saya ingat cerita seorang kakek yang mengajari cucunya yang berumur sembilan tahun bermain golf. Setiap kali sang kakek mau mengajari cucunya cara memegang tongkat dan memukul, si cucu berkata: “Aku tahu, aku tahu. Aku sudah tahu caranya.” Pernahkah Anda mempunyai pengalaman yang serupa dengan anak atau cucu Anda?

Mengapa anak-anak ingin menunjukkan bahwa mereka mampu melakukannya tanpa bantuan ? Mereka ingin membuktikan bahwa mereka bisa melakukannya, dan mereka melihat bahwa bantuan dan petunjuk akan menghalangi mereka untuk membuktikan bahwa mereka “sudah besar.”

Lucunya, orang dewasa pun suka seperti itu. Orang-orang ingin menunjukkan kemampuan mereka dan terlihat hebat sendiri. Tapi bukankah orang jarang bisa melakukan sesuatu dengan baik tanpa bantuan? Dapatkah Anda membayangkan orang belajar bermain golf, tenis, ski, bahasa asing, piano, gitar tanpa petunjuk sama sekali? Orang-orang menghargai pentingnya mentor di bidang olahraga dan musik, tapi entah mengapa di bisnis MLM mereka menganggapnya tidak perlu.

Tentu saja semua orang bebas melakukan bisnis MLM dengan cara mereka sendiri karena mereka adalah pemilik bisnis. Banyak di antara mereka yang setelah bersusah payah dengan cara mereka sendiri akhirnya putus asa dan mengakui bahwa mereka butuh bantuan. Tapi hanya sedikit dari mereka yang benar-benar kembali ke upline untuk melakukan konsultasi dan akhirnya menjadi murid terbaik. Kebanyakan dari mereka yang gagal akhirnya berhenti karena malu dan putus asa, merasa bahwa bisnis ini tidak berjalan.

Saya kembali mengulangi kalimat penting yang sudah pernah saya sampaikan sebelumnya: “MLM itu bisnis yang unik dan canggih, lebih dari yang disadari banyak orang. Sering kali orang awam merasa bisnis ini tidak berjalan, padahal kenyataannya bisnis ini berjalan.” Ya, bisnis MLM seratus persen dapat diprediksi. Bahkan ketika Anda berpikir bisnis ini tidak berjalan, sesungguhnya bisnis ini berjalan. Anda hanya perlu kembali ke upline dan melakukan konsultasi. Sesederhana itu.

Konsultasi adalah sesi bertemu dengan upline untuk meminta pengarahan. Upline yang sudah berpengalaman akan memberikan bimbingan agar kita bisa mengembangkan bisnis dan mengatasi masalah-masalah yang ditemui. Semakin banyak orang yang kita bawa masuk ke dalam jaringan, semakin kita membutuhkan nasihat dan arahan agar mengurangi kemungkinan terjadinya masalah. Jadi saya menganjurkan Anda melakukan konsultasi sedini mungkin.

Dengan siapa sebaiknya Anda berkonsultasi? Jangan meminta konsultasi kepada upline Anda yang tidak melakukan bisnis dengan benar. Dengan kata lain, jangan konsultasi dengan upline yang belum Core. Pilihlah upline yang Core dan peringkatnya di atas Anda. Anda juga tidak perlu berkonsultasi dengan dua orang upline lalu membandingkan hasilnya. Upline yang berbeda bisa jadi memberikan pandangan yang berbeda walaupun mereka sama-sama Core. Jadi, cukup berkonsultasi dengan satu upline saja dan berpeganglah dengan saran yang diberikan.

Member aktif disarankan melakukan konsultasi secara rutin setidaknya sekali sebulan. Biasanya dilakukan di awal bulan. Tetapi konsultasi secara non formal tetap bisa dilakukan sesering mungkin melalui telepon, WA, atau tatap muka.

Apa Yang Dilakukan Ketika Konsultasi ?

Saat konsultasi adalah kesempatan untuk menyusun target (goal setting} dan rencana kerja (game plan). Ini adalah saat yang penting bagi distributor yang serius untuk meminta pengarahan dari upline. Lalu upline akan memberikan pengarahan sesuai dengan target masing-masing.

Mereka yang ingin berkembang lebih cepat akan diberikan strategi dan rencana kerja yang sedikit berbeda dengan mereka yang menginginkan hasil yang sedikit lebih rendah. Upline memberikan pengarahan sesuai target yang ingin dicapai.

Target (gol) disusun dalam kerangka waktu: gol jangka panjang, menengah dan pendek. Poin tentang menyusun dan bekerja dengan gol akan saya bahas di bab terpisah.

Salah satu elemen penyusunan gol adalah terukur. Oleh karena itu, masukkan parameter bisnis (vital sign) ke dalam gol yang ingin kita capai. Parameter bisnis setidaknya meliputi jumlah member baru per bulan, jumlah yang menghadiri seminar, jumlah yang berlangganan program pendidikan, jumlah yang melakukan presentasi minimal 15 kali per bulan, dan jumlah Core (member aktif yang masuk ke sistem). Di sesi konsultasi, bahaslah perkembangan parameter bisnis ini dan bagaimana caranya untuk meningkatkan angka-angka ini.

Setelah mengevaluasi kondisi bisnis Anda saat ini, tentukan bersama upline gol Anda berikutnya. Lihatlah peringkat atau penghargaan terdekat yang bisa Anda capai dalam waktu dekat. Fokuslah pada gol jangka pendek, baik itu gol hasil atau pun gol kerja. Jika Anda belum menjadi seorang Core secara konsisten, maka hal tersebut seharusnya menjadi gol berikutnya. Ingatlah, gol hasil yang ingin Anda capai harus selaras dengan gol kerja. Contohnya adalah hal yang sia-sia jik seseorang menetapkan target penghasilan Rp 30 juta sebulan dengan melakukan presentasi di bawah 15 kali sebulan. Upline bisa membantu melihat apakah gol yang Anda tentukan masuk akal atau tidak.

Bawalah gambar grup Anda ketika melakukan konsultasi. Hal ini sangat membantu upline untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan Anda. Sewaktu grup masih kecil, mungkin Anda memasukkan semua member yang terdaftar ke dalam gambar grup. Ketika grup membesar, mungkin Anda hanya memasukkan jumlah member aktif saja, atau mereka yang menghadiri seminar, atau mereka yang berlangganan program pendidikan, mereka yang melakukan minimal 15 kali presentasi per bulan, dan jumlah Core.

Bagi para pemula, Anda biasanya diminta upline membawa buku impian (dream book) dan buku daftar nama. Menceritakan secara terbuka impian Anda akan membuat hal itu semakin tajam dan memberi dampak yang semakin kuat pada tindakan Anda. Diskusikan daftar nama Anda dengan upline untuk melihat bagaimana upline dapat membantu agar semua kontak yang potensial dapat digarap dengan maksimal.

Bahaslah masalah-masalah yang Anda hadapi dalam menjalankan bisnis ini dan mintalah saran upline bagaimana mengatasinya. Bersikaplah positif atas saran yang diberikan. Percayalah kepada up/ine karena pengalaman mereka dan juga karena mereka berkepentingan untuk keberhasilan Anda.

Namun saat membahas masalah, hindari untuk curhat atau komplain secara berlebihan. Ingatlah upline Anda adalah manusia biasa dan jangan membuat mereka tertekan dengan problem Anda. Jadilah manusia yang berorientasi pada solusi dan berpikir positif. Saya menjuluki mereka yang setiap konsultasi hanya komplain dan curhat secara berlebihan dengan “drakula”. Seperti drakula, kerjaan mereka menghisap darah upline saat konsultasi sehingga lama kelamaan uplinenya yang depresi, pucat pasi dan tak berenergi. Hahaha jangan menjadi drakula, ya.

Kita selalu membutuhkan pandangan upline yang lebih objektif untuk melihat masalah kita. Seperti seorang yang ingin menggantung lukisan, dia membutuhkan pandangan dari teman yang berdiri lebih jauh untuk menilai lurus tidaknya lukisan tersebut. Demikian pula kita butuh upline yang dengan pengalamannya bisa melihat dari sudut pandang yang lebih objektif dan adil. Karena kita terlampau dekat dengan bisnis kita sendiri, bisa jadi pandangan kita menjadi subjektif dan terpengaruh emosi.

Contohnya sebagai berikut:

Karena kedekatan secara pribadi dengan salah satu downline – mungkin karena teman dekat atau bisa jadi karena rumahnya lebih dekat atau lebih nyaman, kita cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di kaki tersebut. Hal itu membuat kita mengabaikan tim lain yang sebenarnya lebih potensial dan produktif hanya karena kurang akrab dengan tim tersebut atau karena rumahnya lebih jauh.

Saat melakukan konsultasi, upline bisa memberikan pengarahan yang objektif dan memberi petunjuk di mana seharusnya kita bekerja sehingga perkembangan bisnis kita lebih maksimal. Jadi, saat konsultasi kita membutuhkan pandangan upline yang lebih berpengalaman.

Terimalah dan lakukan saran dari upline. Jangan seperti seseorang yang pergi ke dokter untuk konsultasi masalah kesehatannya. Setelah diberi resep oleh dokter malah dibuang ke tong sampah. Itu berarti kita tidak menghargai nasihat dari upline.

Seperti yang pernah saya sebutkan, ada dua kekuatan upline dalam memberikan konsultasi kepada kita. Pertama, mereka mempunyai pengalaman dan pernah melewati jalan yang akan kita lalui. Kedua, upline Anda berkepentingan untuk kesuksesan kita. Artinya upline kompeten untuk memberikan saran kepada kita. Tentu saja saran mereka layak untuk kita percayai.

Saran dari seseorang yang berpengalaman memang membuat kita tenang dan mantap. Pernahkah Anda mengalami gangguan kesehatan yang membuat Anda cemas lalu Anda pergi berkonsultasi dengan dokter spesialis yang Anda percaya. Mendengar dokter mengatakan: “Tidak apa- apa, hanya perlu istirahat saja nanti akan reda sendiri gejala sakitnya” seketika rasa cemas kita hilang.

Betapa hebatnya saran dari seseorang yang kompeten dan berpengalaman. ltulah yang kita dapatkan ketika kita berkonsultasi dengan upline. Gratis lagi. Anda tidak perlu bayar untuk konsultasi karena upline Anda akan dibayar ketika Anda berhasil nantinya. Luar biasa konsep sating menguntungkan di bisnis MLM.

Saat konsultasi, Anda juga tidak perlu meminta izin upline untuk rencana kerja yang ingin Anda lakukan karena ini bisnis Anda sendiri. Banyak orang yang saat melakukan konsultasi hanya ingin mendapat persetujuan dari upline. Jika upline tidak setuju malah ada yang sampai kesal dan tidak senang. Sesi konsultasi harusnya menjadi sesi yang menyenangkan.

Konsultasi bukan suatu keharusan karena sekali lagi ini bisnis Anda sendiri. Tetapi jika Anda melakukan konsultasi, kemudian menceritakan hal ini kepada tim Anda dan mereka melihat Anda melakukan dan menghargainya, kemungkinan besar mereka juga akan menirunya. Akhirnya sebagian besar tim Anda akan meminta waktu Anda untuk konsultasi dan mulailah terjadi duplikasi. Tim Anda mulai bertumbuh ke arah yang benar. Jaringan yang kuat, kompak dan solid akan terbentuk.

Beberapa Poin Sebagai Konsultan

Berikut adalah beberapa tips jika Anda memberikan konsultasi kepada downline:

Anda harus benar-benar peduli untuk kesuksesan downline yang berkonsultasi. Semua nasihat yang Anda berikan kepada mereka adalah untuk kepentingan mereka, bukan kepentingan Anda sendiri. Saya katakan ini karena saya melihat masih ada upline yang memberi konsultasi supaya downline mencapai suatu hasil yang sebenarnya untuk memenuhi target dia pribadi. Jangan menjadi upline seperti itu.

Jagalah rahasia untuk apa pun yang dikonsultasikan. Sering kali downline menceritakan beberapa kondisi bisnis atau mungkin masalah pribadi yang seharusnya bukan konsumsi publik. Karena itu Anda harus memastikan itu tetap konfidensial. Anda pun tidak perlu menceritakan kondisi kaki lain Anda kepada downline yang konsultasi. Karena hal itu akan membuat mereka berpikir kalau Anda pun akan menceritakan masalah mereka kepada orang lain.

Setelah konsultasi, downline Anda harus bertambah semangat. Maka pikirkan apa yang harus Anda katakan dan hal apa saja yang jangan diceritakan. “If you up, go down and if you down, go up”.Katakan hal-hal yang membuat downline Anda bersemangat. Kata-kata yang membesarkan hati, pujian, dan motivasi. If you down, go up. Jika Anda punya masalah, jangan curhat ke downline. Masalah Anda dibahas dengan upline, bukan downline. Jangan bunuh diri ….

Apabila Anda berhadapan dengan downline tipe drakula, yang banyak drama, curhat dan mengeluh secara berlebihan, sabarlah dalam mendengarkan mereka. Seringkali saya mengeluarkan kertas dan mencatat keluhan dan masalah mereka. Dengan melihat kita mencatat masalah yang diceritakan, setidaknya 50% masalah mereka sudah terselesaikan. Kadang kala mereka hanya ingin didengarkan dan diperhatikan. Hal ini terutama berlaku untuk wanita. Didengarkan dan diperhatikan sudah cukup dibandingkan memberikan solusi.

Jangan mengkritik downline. Pujian lebih produktif daripada kritikan. Kadang-kadang ada downline yang meminta saran atau kritikan. Mereka bertanya: “Kira-kira hal apa yang masih kurang dari saya?” Beberapa orang merasa ini kesempatan untuk menyampaikan kritikan tajam kepada downline tersebut. Bukankah ada istilah “kritik yang membangun?” Tapi kenyataannya semua kritik menghancurkan. Apa lagi disampaikan dengan penuh emosi tanpa people skill. Oleh sebab itu, meskipun diminta, jangan menyampaikan kritikan, tapi fokus pada kelebihan downline terse but.

Jangan bereaksi kaget, apa lagi mengejek atau menertawakan jika ada gol atau hasil yang tidak sesuai ha- rapan. Jangan fokus pada hasil negatif. Kita ingin downline tersebut merasa senang berkonsultasi dengan kita. Bersyukurlah bahwa mereka masih mau datang berkonsultasi dengan Anda.

Jika Anda seolah menertawakan atau menyalahkan mereka, kemungkinan besar mereka tidak akan kembali lagi untuk berkonsultasi dengan Anda. Maka jangan fokus pada hasil yang negatif. Sebaliknya, carilah sesuatu yang positif untuk dipuji. Besarkan hati mereka dan buatlah mereka bersemangat untuk target mereka berikutnya.

Perlengkapi downline yang berkonsultasi agar lebih mandiri dalam menetapkan target dan menjalankan bisnis. Mungkin merekomendasikan mereka untuk mengikuti suatu pelatihan, membaca buku tertentu atau mendengarkan bel beberapa program Pendidikan dalam bentuk audio atau video.

Sebagai orang yang lebih berpengalaman,bayangkan Anda di posisi mereka dan kira-kira apa yang dibutuhkan agar bisnis lebih berkembang.Jika Anda merasa mereka seharusnya mensponsori lebih banyak orang secara pribadi, ajukan pertanyaan agar mereka yang sampai pada kesimpulan tersebut. Mengapa? Karena orang lebih percaya akan kata- katanya sendiri. Maka teruslah ajukan pertanyaan kepada mereka dan biarkan mereka yang menjawabnya sendiri. Orang-orang cenderung mempercayai kata-katanya sendiri.

ltutah sebabnya jangan menetapkan gol untuk downline, tetapi biarkan mereka yang membuat gol sendiri. Jika Anda membuat got untuk downline, mereka belum tentu mau menjalankan dengan sepenuh hati. Karena gol tersebut datangnya dari Anda bukan dari mereka sendiri. Anda boleh membantu mereka menetapkan gol, tapi pada akhirnya gol tersebut harus datang dari mereka sendiri. Jika gol ditetapkan oleh mereka sendiri, maka komitmen mereka akan lebih tinggi.

Jika downline yang bertanya: “Apa yang harus saya perbaiki?” Usahakan jangan menjawab pertanyaan ini. Tanyakan mereka: “Menurutmu apa yang harus diperbaiki?” Biarkan mereka menjawab sendiri. Pintarlah mengajukan pertanyaan-pertanyaan sehingga downline kita mengatakan sendiri kesimpulan yang kita harapkan. Itulah caranya agar konsuftasi berjalan dengan efektif dan downline akan datang kembali kepada Anda untuk berkonsultasi.

Apabila kita menerapkan ketiga prinsip abadi ini, edifikasi, no crosslining, dan konsultasi, maka akan terbentuk landasan sistem kepemimpinan yang kokoh di dalam jaringan bisnis yang kita bangun. Ketiga prinsip abadi ini akan menjadi perekat yang membuat jaringan yang kita bangun solid dan kokoh.

BAB 17

Jebakan Manajemen

Ada perbedaan mendasar antara memimpin dan mengelola. Setelah merekrut beberapa downline yang aktif, ada kecenderungan untuk mutai mengatur atau mengelola downline. Kebanyakan manajer di perusahaan konvensional melakukan pengelolaankarena jabatan strukturar yang mereka emban. Apalagi para karyawan yang mereka kelola digaji untuk mematuhi mereka. Tetapi model mengelola tidak cocok dan tidak efektif di bisnis MLM. Mengapa? Karena downline bukanlah karyawan yang digaji. Mereka adalah pemimpin dan pemilik bisnis mereka sendiri. Anda tidak dapat dengan efektif mengatur para pemimpin, mereka harus dipimpin.

Kecenderungan untuk mengelola dan mengawasi downline secara berlebihan disebut jebakan manajemen. Hal ini sangat umum terjadi di kalangan para pemimpin di bisnis MLM dan menjadi salah satu kegagalan pemimpin MLM yang cukup fatal.

Jebakan manajemen akan menciptakan tiga problem serius di bisnis MLM. Pertama, akan menghasilkan downline yang lemah dan malas karena bergantung kepada Anda. Kedua, Anda kehilangan banyak waktu yang berharga yang harusnya Anda curahkan untuk memberi contoh dengan merekrut downline baru dan membantu mereka memulai bisnis. Ketiga, akan menciptakan banyak konflik pribadi yang seharusnya bisa dihindari apabila kita memimpin, bukan mengelola.

Seperti saya katakan tadi, downline harus dipimpin, bukan dikelola. Nah, apa bedanya memimpin dan mengelola? Berikut saya akan memaparkan beberapa contoh perbedaan antara mengelola dan memimpin.

Memimpin

Memberi tahu hasil akhir atau gambaran besar yang diharapkan dan memberikan kebebasan kepada downline

untuk mewujudkannya

Mengelola

Memberikan instruksi kepada downline secara detail langkah-langkah yang harus dilakukan dan melakukan pengawasan agar jangan ada kesalahan

Ketika terperangkap dalam jebakan manajemen, pemimpin memusatkan perhatian pada rincian prosedur dan melakukan pengawasan agar setiap langkah terlaksana dengan benar. Ini persis seperti. seorang karyawan yang melaksanakan perintah atasannya. Hasilnya adalah downline yang tidak berkembang, tidak mandiri, dan tentu saja tertekan.

Sebaliknya pemimpin yang benar memberikan gambaran besar hasil akhir yang diharapkan dan memberikan pilihan kebebasan kepada downline untuk mencapainya. Tentu saja pemimpin terlebih dahulu memperlengkapi downline dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya memberikan referensi buku yang perlu dibaca, pelatihan yang direkomendasikan, dan beberapa materi audio dan video yang cocok. Hasilnya adalah pemimpin yang mandiri dan tangguh.

Contoh yang seorang pemimpin sampaikan:

“Saya senang kamu punya got untuk mencapai peringkat tersebut bulan depan. Ketika saya mencapai peringkat tersebut dulu, saya sangat terbantu dari materi audio pengembangan nomor 103 tentang goal setting. Coba kamu dengarkan, ya. Kemudian saya juga sarankan kamu mengikuti pelatihan minggu siang ini tentang memasukkan orang ke sistem. Saya yakin kamu akan mendapat banyak manfaat dari materi ini karena di situ dibahas langkah-langkah untuk mencapai peringkat itu.”

Memimpin

Menjadi pelaku dengan memberikan contoh apa yang harus dilakukan

Mengelola

Hanya memberikan perintah kepada downline apa yang harus dilakukan

Di bisnis M LM, orang mencontoh tindakan Anda, bukan apa yang pernah Anda lakukan atau apa yang sekadar Anda katakan. Leadership is action, not position. Jadilah pelaku lebih dahulu barulah downline Anda meniru dengan menjadi pelaku juga. Bayangkan jika Anda menjadi manager yang hanya memberikan perintah, maka downline Anda adalah sekumpulan orang yang hanya jago memberikan perintah. Siapa pelaku di jaringan Anda? NOL BESAR.

Walk the Talk and then Talk the Walk. Jalankan apa yang Anda katakan dan katakan apa Yang Anda ajarkan. Barulah hal yang benar terduplikasi dalam jaringan Anda.

Anda tidak bisa mengatur, memerintah atau memaksa downline untuk mengikuti apa yang Anda katakan. Karena mereka adalah pemiilliilk bisnis sendiri. Selamat datang di bisnis kepemimpinan. Orang mengikuti Anda secara sukarela, bukan paksaan. Mereka mengikuti Anda karena percaya kepada Anda. Mengapa percaya? Karena Anda adalah pelaku, bukan cuman ngomong doang.

Memimpin

Menginspirasi dengan tindakan dan kata-kata yang

menyentuh hati

MengeIola

Memberi informasi dan mencoba memotivasi downline

Seorang pemimpin itu harus bisa menginspirasi, bukan hanya memotivasi, apalagi sekadar informasi. Tahukah Anda bedanya motivasi dan inspirasi? Motivasi membuat seseorang mau melakukan (want to do), tapi inspirasi membuat seseorang mau menjadi (want to be). Anda bisa menginspirasi dengan cara Anda menjadi pelaku, sebaliknya memotivasi bisa dengan kata-kata saja. Seseorang bisa menginspirasi tanpa perlu hebat dalam berkata-kata, melainkan dengan bertindak dan membiarkan tindakan Anda menginspirasi orang lain untuk menirunya.

Inspirasi itu mencapai hati dan membuat diri kita sendiri yang membuat keputusan untuk bertindak. Hasilnya adalah semangat yang bertahan lama. Sebaliknya motivasi itu tidak mencapai hati, menjadi penyemangat diluar diri kita sendiri atau faktor eksternal. Hasil dari motivasi biasanya tidak bertahan lama.

Bagaimana caranya menginspirasi? Pertama Anda harus menjadi pelaku. Tunjukkan caranya, atau berikan contoh kepada tim Anda setiap melakukan bisnis ini dengan benar. Contoh atau teladan adalah cara paling efektif untuk menginspirasi. Setiap ada kesempatan, ceritakan apa yang Anda lakukan. Sentuhlah hati orang lain dengan membahas bagaimana mereka bisa mewujudkan hal yang paling penting bagi mereka. Dengan cara itu Anda bisa menjadi pemimpin yang menginspirasi.

Contoh kalimat yang menginspirasi dari seorang pemimpin:

“Oulu saya menjalankan bisnis ini secara paruh waktu. Di luar waktu kerja di kantor, saya meluangkan waktu untuk melakukan minimal 10 presentasi per minggu. Memang capek dan tidak nyaman. Tapi saya bersyukur semua rasa capek itu hanya sementara saja. Dua tahun kemudian penghasilan saya dari bisnis ini lima kali Ii pat gaji saya di kantor dan akhirnya saya bisa pensiun dini. Jika kamu pun mau menunda kenyamanan, melakukan 10 presentasi per minggu, saya yakin dua tahun lagi kamu bisa wujudkan impianmu untuk membeli sebuah rumah.”

Mengelola

Menganggap kedudukan lebih tinggi dari downline sehingga menuntut untuk dilayani dan dihormati

Memimpin

Menganggap downline sebagai rekan kerja yang setara, menunjukkan kepedulian dan senang melayani

Pemimpin yang terperangkap jebakan manajemen menganggap downline sebagai pihak yang kedudukannya lebih rendah sehingga mereka menuntut rasa hormat dan ingin dilayani.

Saya banyak bertemu dengan downline yang curhat kepada saya bahwa upline mereka memperlakukan mereka sebagai anak buah yang suka memerintah seperti hos di kantor. Bahkan ada yang curhat betapa tertekannya ketika upline mereka dari luar kota datang ke kota mereka untuk membantu. Harusnya, kan, merasa senang, ya, upline datang dari jauh untuk membantu. Tapi sebaliknya mereka justru tertekan karena upline mereka “bossy” inginnya dilayani seperti seorang bos.

Pemimpin yang benar justru menunjukkan kepedulian dan melayani. Hubungan up/ine dan downline di bisnis MLM bukan hubungan atasan dan bawahan, tapi rekan kerja yang setara.

Memimpin

Merasa memiliki dan mengambil alih tanggung jawab

MengeIola

Menyalahkan orang lain dan mengalihkan tanggung jawab

Seorang pengelola yang tidak mempunyai jiwa seorang pemimpin biasanya akan mengalihkan tanggung jawab dengan menyalahkan orang lain. Jika tidak mencapai target mereka akan menyalahkan down/ine mereka yang bekerja malas-malasan atau mungkin menyalahkan upline yang tidak membantu.

Sebaliknya, seorang pemimpin sejati akan mengambil alih tanggung jawab. Mereka akan introspeksi untuk memperbaiki kesalahan agar bisa lebih maksimal di masa mendatang.

Memimpin

Memperlengkapi downline dan memberi kepercayaan kepada mereka untuk berbuat kesalahan dan bertumbuh

Mengelola

Melindungi downline secara berlebihan

Salah satu ciri jebakan manajemen adalah melindungi downline secara berlebihan. Ada ketakutan downline melakukan kesalahan atau terpengaruh oleh pengaruh buruk lingkungan. Saking takutnya sampai ada pemimpin yang hanya mau menggunakan pertemuan yang eksklusif untuk tim dia sendiri tanpa crossline. Alasannya tidak mau pengaruh buruk crossline merusak downlinenya. Bahkan ada yang cukup ekstrem sampai mencegah downlinenya untuk bertemu dengan upline sendiri. Takut downlinenya mendapat pengaruh buruk, karena itu dilindungi secara berlebihan.

Bagus sekali jika kita bisa melindungi downline dari pengaruh buruk. Tetapi jangan berlebihan. Perlengkapi downline dengan pendidikan dasar yang diperlukan, setelah itu berikan kepercayaan kepada mereka untuk tumbuh dan berkembang.

Jangan takut downline berbuat salah, karena mereka akan belajar dari kesalahan dan bertumbuh menjadi pemimpin yang lebih tangguh. Jadi izinkan mereka melakukan kesalahan. Tidak perlu diawasi dan dilindungi 24 jam. Mereka capek, kita sendiri juga capek.

Hal ini dapat dianalogikan seperti hubungan orang tu dan anak. Sebagai orang tua, kita pasti akan melindungi anak kita dari pengaruh buruk. Tapi bukan dengan cara mengawas mereka 24 jam dan tidak mengizinkan mereka berbaur dengan masyarakat luas.

Bayangkan Anda menggenggam sebuah pegas atau per. Jika Anda tetap menggenggam pegas tersebut maka lam kelamaan tangan Anda akan kelelahan. Jika anda langsung membuka tangan Anda maka pegas akan terpelanting. Tapi jika Anda perlahan-lahan membuka genggaman tangan nda, maka pegas akan tetap di tangan. Jadi, supaya semua berjalan dengan baik, Anda harus perlahan-lahan membuka tangan.

Kita bekali anak kita dengan pendidikan dan nilai-nilai yang akan membantu mereka menghadapi kehidupan nyata di luar rumah. Setelah itu secara bertahap lepaskan mereka dan berikan kepercayaan kepada mereka untuk berbuat kesalahan, belajar, bertumbuh dan menjadi tangguh.

Demikianjuga dengan downline kita. Tidak perlu dilindungi secara berlebihan. Ingatlah mereka bukan anak kita secara harfiah, bukan juga anak buah kita. Mereka adalah pemimpin dan pemilik bisnis sendiri. Jangan kerdilkan diri mereka dengan dilindungi secara berlebihan. Jika mereka adalah orang yang tepat, mereka tidak akan terpengaruh oleh hal-hal negatif dari crossline atau siapa pun.

Memimpin

Menemukan orang yang tepat Dan membantu mereka untuk sukses

Mengelola

Membuat seseorang berhasil dengan melakukan semua hal untuk mereka

Apakah Anda bisa merasakan perbedaan dua hal di atas?

Anda tidak bisa membuat seseorang sukses di bisnis MLM. Jika bisa, saya sudah membuat kedua orang tua saya sukses dan pensiun di MLM. Tapi faktanya saya tidak bisa. Anda pun tidak bisa. Jika Anda bertekad untuk membuat adik kakak atau teman dekat Anda mejadi seorang yang sukses, maka Anda harus bersiap untuk kecewa. Itu namanya jebakan manajemen. ‘Duduklah yang manis, saya akan membuat Anda sukses.”

Sebagai seorang pemimpin, Anda hanya bisa menemukan orang yang tepat dan membantu orang ini untuk sukses. Jadi kata kuncinya adalah “menemukan”, bukan “membuat”. Temukan dulu orangnya. Orang yang mau bekerja, mau belajar, dan mau bertumbuh sikap dan mentalnya untuk menjadi sukses. Sebelum Anda menemukan orang itu maka semuanya sia-sia dan Anda berpotensi terperangkap dalam jebakan manajemen.

Anda tidak bisa berharap kepada orang yang salah. Bahkan sering sekali kita salah karena berpikir bahwa mereka yang sering meminta bantuan dan perhatian kita adalah orang yang tepat. Pengalaman mengajarkan bahwa mereka yang membutuhkan waktu dan perhatian kita lebih daripada yang lain biasanya adalah downline yang kurang mandiri dan karenanya mereka biasanya akan berhenti dari bisnis ini. Sebaliknya, mereka yang kelihatannya tidak terlalu membutuhkan kita, jarang komplain, dan tidak merepotkan justru adalah orang yang tepat.

Maka tidak perlu terlalu cemas memikirkan downline yang jarang menghubungi Anda. Berikan perhatian kepada mereka secukupnya. Terutama di saat awal dengan memperlengkapi mereka dengan sumber bantuan, misalnya pelatihan, buku-buku, dan program pendidikan yang tersedia. Cukup sampaikan kepada mereka bahwa Anda siap dihubungi jika mereka membutuhkan bantuan.

Setelah itu, santai saja mengerjakan bagian Anda sendiri sebagai seorang pelaku yang sesuai dengan sistem (Core). Tidak perlu mengawasi mereka seperti seorang atasan terhadap karyawannya.

Apabila mereka tidak menghubungi Anda untuk bantuan, maka ada dua kemungkinan. Pertama mereka belum siap dan bukan orang yang tepat setidaknya hingga saat ini. Kedua, mereka adalah orang yang tepat yang sangat mandiri diluar perkiraan Anda. Orang-orang yang tepat adalah mereka yang paling tidak merepotkan Anda. Bahkan, Anda akan kaget ketika bisnis mereka menyalip Anda.

Jadi santai aja, tidak perlu cemas atau depresi. MLM adalah bisnis yang menyenangkan. Jika Anda tertekan, berarti Anda menjalankannya dengan cara yang salah.

Kesimpulan dari pembahasan di atas, para pemimpin yang mengelola adalah mereka yang suka mengatur, memerintah (bossy), memaksa, mengawasi, mencari kesalahan, suka dilayani, dan bukan pelaku. Sebaliknya, pemimpin sejati adalah mereka yang melakukan apa yang mereka katakan, peduli, melayani, tidak memaksa dan mempercayai downline.

Jebakan manajemen memperbesar kemungkinan terjadinya pertikaian atau konflik kepribadian. Bagaimana mungkin ada keharmonisanjika sang pemimpin suka mengatur, memaksa, memerintah dan mengawasi? Downline pasti akan tertekan, tidak nyaman dan konflik pun bermunculan.

Saya masih ingat ada beberapa downline yang ketika berkonsultasi dengan saya sering sekali membahas konflik dan pertikaian yang terjadi di dalam jaringannya.

Bukannya membahas bagaimana caranya mengejar target atau bagaimana meningkatkan parameter bisnis, tapi yang dibahas selalu konflik pribadi didalam jaringan. Saya bilang ke downline saya ini: “Grupmu terlalu kecil dan isinya kebanyakan yang tidak tepat yang hanya meributkan masalah hubungan. Carilah orang yang tepat dan bekerjalah dengan mereka. Kalau tidak, kamu akan depresi, demotivasi dan terkubur bersam mereka.”

Konftik pribadi dan rusaknya hubungan menjadi salah satu faktor penyebab kegagalan. Karena itu, penting sekali untuk menghindari jebakan manajemen

Apabila kita sebagai pemimpin terlalu mempersoalkan masalah hubungan yang terjadi dan tidak terselesaikan, maka itu tandanya kita sudah terperangkap ke dalam jebakan manajemen. Paham? Jangan hanya bekerja dengan orang-orang yang bermasalah. Carilah orang yang tepat dan bekerjalah dengan mereka. Ups! Tapi sebelumnya, jadilah orang yang tepat terlebih dahulu. Siapa tahu sumber masalahnya adalah diri Anda sendiri.

Oke, kita sudah belajar bahwa tidak perlu mengatur downline Anda, tapi pimpinlah mereka. Sebagai pemimpin, yang perlu Anda atur adalah waktu dan uang Anda. Mari kita mulai dengan mengatur waktu.

BAB 18

Mengelola Waktu

Saya akan memulai dengan angka 86.400 yang pernah viral di sosial media saat artikel ini ditulis.

Bayangkan Anda adalah nasabah dari sebuah bank yang mengkredit rekening Anda setiap paginya sejumlah 86.400 USO. Sepanjang hari itu Anda dibebaskan untuk menggunakan uang itu sekehendakhati Anda. Pokoknya Anda bebas memakai uang itu untuk apa saja. Tetapi ada syaratnya, yaitu jika Anda tidak bisa menghabiskannya hari itu juga, maka sisanya hangus, tan pa alasan apa pun. Namun keesokan paginya Anda akan memperoleh 86.400 USO lagi.

Nah, kalau Anda berada dalam keadaan seperti itu, apa yang akan Anda lakukan? Kebanyakan orang akan mulai dengan membeli segala kebutuhan yang mendesak. Tetapi jika Anda bijak, Anda akan segera memikirkan bagaimana cara menginvestasikan uang Anda hari itu, dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang besar dalam jangka panjang.

Apa hubungan ini dengan mengelola waktu?

Baik Anda sadari atau tidak, setiap hari Anda selalu menghadapi situasi semacam itu. Selaras dengan pepatah bahwa waktu adalah uang, “bank” tersebut adalah waktu, dan setiap hari Anda mendapatkan 86.400 detik yang dapat dihabiskan sesuka hati Anda. Jika Anda menyia-nyiakan detik- detik itu, maka waktu yang berlalu itu tidak akan kembali lagi.

Orang-orang sukses menyadari pentingnya waktu dan mungkin ini yang membuat mereka sukses. Kita membedakan orang sukses dan orang gagal bukan dari jumlah waktu yang mereka miliki, karena sama-sama memiliki 24 jam sehari, tetapi dari cara mereka menggunakan waktu tersebut.

Henry Ford mengatakan “Orang sukses menggunakan waktu yang disia-siakan orang lain.” Betapa pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik. Mungkin Anda juga menyadari hal ini, tapi tanpa disadari kita sering sekali membuang-buang waktu.

Pencuri Waktu

Suatu. penelitian tentang bagaimana rata-rata orang yang berusia 72 tahun menggunakan waktu mereka, menghasilkan data di bawah ini:

21 Tahun Untuk Tidur

14 Tahun Untuk Bekerja

7 Tahun Untuk Kegiatan Yang Berhubungan Dengan Kesehatan

6 Tahun Untuk Makan

6 Tahun Untuk Melakukan Perjalanan

5 Tahun Untuk Antri Menunggu Giliran

4 Tahun Untuk Belajar

3 Tahun Untuk Menghadiri Pertemuan

2 Tahun Untuk Menjawab Telepon

1 Tahun Untuk Mencari Barang-Barang Yang Hilang

3 Tahun Untuk Kegiatan-Kegiatan Lainnya

(data diatas diambil dari buku Strategi Menuju Sukses oleh Jim Dornan dan John C. Maxwell, penerbit Network Twenty One, halaman 93)

Perhatikan data di atas, rata-rata orang menghabiskan waktu 1 tahun untuk mencari barang-barang yang hilang dan 5 tahun untuk antri menunggu giliran. Fakta ini mengejutkan bukan? Salah satu strategi untuk mengelola waktu adalah dengan secara drastis mengurangi waktu yang disia-siakan. Ingat, waktu yang hilang tidak akan bisa kita pakai lagi.

Lord Chesterfield mengatakan: “Saya menganjurkan Anda agar memperhatikan setiap menit yang Anda pakai, karena dengan menguasai menit, otomatis Anda akan pandai juga mengatur jam.” Menguasai menit, artinya memperhatikan sekecil apa pun cara Anda menggunakan waktu. Jangan sepelekan hal-hal kecil seperti antri menunggu atau pun mencari barang yang hilang. Kira-kira seperti itulah cara kita menguasai menit.

Berikut saya mengajak Anda membahas beberapa hal yang sering kali mencuri waktu.

Kemalasan

Mengelola waktu pada hakekatnya adalah mengelola diri sendiri. Beberapa orang bermasalah dengan motivasi dan sebagian lain merupakan masalah disiplin. Penyebab utamanya adalah kemalasan. Katanya ini adalah sifat dasar manusia.

Kemalasan sering disebabkan karena orang terbiasa di zona nyaman sehingga mager (malas gerak) dan posisi wenak (pw). Jika tidak segera diatasi, ini berbahaya. Kegagalan dalam mengelola waktu sering kali bukan karena tidak bisa menyusun jadwal atau mengatur waktu, tapi karena sulit keluar dari zona nyaman alias malas. Jadi bagaimana cara mengatasinya ?

Katanya tidak ada orang yang malas, yang ada orang yang tidak termotivasi. Jadi temukan dulu motivasi mengapa Anda harus mengerjakan suatu tugas. Hubungkan tugas tersebut dengan sesuatu yang emosional, misalnya jika pekerjaan tersebut selesai dan Anda mencapai target, maka Anda bisa membeli sebuah sepeda motor, atau mewujudkan impian Anda, apapun itu.

Bagi beberapa orang, mungkin dibutuhkan perubahan lingkungan atau suasana. Banyak orang terperangkap di dalam rutinitas di rumahnya sehingga sulit untuk bekerja maksimal di sana. Mereka merasa banyak gangguan, misalnya dering telepon dan bel pintu, gangguan dari keluarga dan tetangga, televisi, radio, pekerjaan rumah yang harus dikerjakan, dan lain- lain. Dengan ke luar rumah, Anda akan lebih berkonsentrasi pada pekerjaan.

Sekarang ada banyak kantor kecil, co-working space yang disewakan harian atau bulanan, yang bisa menjadi pilihan jika Anda termasuk orang yang membutuhkan suasana baru untuk bekerja. Intinya carilah lingkungan dan suasana kerja yang baru yang membuat anda bisa fokus dan berkonsentrasi pada pekerjaan Anda.

Manfaatkan Waktu Antri Atau Menunggu

Jika umur kita 72 tahun, kita menghabiskan lima tahun untuk menunggu. Ada banyak kejadian yang mengharuskan kita menunggu. Misalnya menunggu prospek yang terlambat, menunggu di ruang tunggu dokter, atau menunggu pesawat yang delay. Saya pernah menunggu prospek yang terlambat hingga satu jam lebih. Hal ini bisa membuat frustrasi karena kita membuang waktu jika tidak melakukan apa-apa.

Satu-satunya cara untuk memanfaatkan waktu jika kita terpaksa menunggu adalah dengan membawa pekerjaan kita atau setidaknya sebuah buku. Ketika penerbangan saya tertunda beberapa jam, saya tidak akan terlalu kesal karena bisa segera membuka laptop dan bekerja. Di dalam tas saya selalu ada laptop dan buku sehingga ke mana pun saya pergi jika diharuskan menunggu, saya bisa memanfaatkan waktu dengan bekerja atau membaca.

Jika Anda tinggal di kota besar dan sering terjebak macat di jalan, Anda bisa mendengarkan audio melalui CD atau flashdisc. Jika macet satu jam, berarti Anda kuliah satu jam. Macet dua jam, kuliah dua jam. Waktu Anda tidak terbuang sia-sia.

Bersiaplah, dan manfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan melakukan hal-hal yang berguna jika Anda terpaksa menunggu. Anda menjadikan waktu yang seharusnya terbuang percuma itu menjadi waktu yang produktif. Seperti yang dikatakan Henry Ford, “Orang sukses menggunakan waktu yang disia-siakan orang lain.”

Interupsi

Ketika kita sedang seru-serunya bekerja, bisa jadi ada interupsl karena kedatangan tamu yang tidak diundang (bukan maling, ya) atau yang paling sering adalah telepon yang berdering. Interupsi ternyata salah satu pencuri waktu, mengapa ?

Pertama, waktu terbuang untuk interupsi. Kedua, kita kehilangan Fokus gara-gara interupsi sehingga membutuhkan waktu untuk kembali Berorientasi pada pekerjaan.

Untuk menghindari interupsi, kita mungkin bisa mencari seorang sekretaris yang baik. Menempatkan seseorang diantara Anda dan orang-orang yang sering mengganggu Adalah cara yang termudah. Anda bisa mengatur waktu anda dan menentukan kapan saja Anda bisa menerima tamu. Dengan demikian Anda tidak terganggu oleh interupsi.

Kalau Anda terllbat di dalam pekerjaan yang memerlukan konsentrasi yang penuh, usahakanlah untuk bekerja di dalam penggal-penggal waktu yang cukup panjang: sekitar empat sampai enam jam masing-masingnya. Dengan demikian, Anda tidak sebentar-sebentar kehilangan waktu ketika mencoba untuk berkonsentrasi kembali pada pekerjaan Anda.

Saya sering melakukan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi penuh dalam jangka panjang, seperti menulis buku atau mengedit audio. Karena itu, saat menyusun jadwal kerja, saya mengosongkan minimal 5 atau 6 jam untuk pekerjaan tersebut. Misalnya jam 13.00 sd 18.00 dikosongkan untuk menulis buku atau menyelesaikan beberapa materi audio pendidikan. Jadwal bertemu dengan orang lain saya pindahkan ke waktu yang lain. Dengan demikian pekerjaan tersebut lebih cepat diselesaikan.

Salah satu interupsi yang cukup mengganggu adalah dering telepon yang mendesak untuk diangkat, padahal belum tentu penting. Mungkin Anda pernah mengalami saat lagi fokus bekerja tiba-tiba telepon berdering dan ketika Anda angkat ternyata teman Anda yang curhat dan jika dilayani akan menghabiskan waktu cukup lama. Hal ini juga berlak untuk kebiasaan mengecek email, membaca dan menjawab chat, atau melihat-lihat status sosial media yang tanpa sadar menjadi interupsi yang menghabiskan waktu Anda yang cukup banyak.

Telepon atau sekarang ponsel (smartphone) adalah alat komunikasi yang sangat berguna. Tapi, ada sebagian orang yang justru diperbudak oleh piranti tersebut. Jadi sekarang saatnya untuk mengatur penggunaan ponsel Anda sehingga berguna untuk kenyamanan Anda, bukan sebaliknya.

Jika Anda sedang fokus bekerja atau misalnya sedang mefakukan presentasi atau follow up, setel hape Anda pada posisi silent atau bahkan dimatikan saja agar Anda tidak tergoda untuk menjawab telepon yang masuk atau sekadar mengecek status sosial media. Saya anjurkan ponsel tersebut dimasukkan ke dalam tas. Jangan dipegang di tangan atau diletakkan di meja untuk mengurangi godaan memeriksa chat atau menjawab panggilan.

Jadwalkan waktu khusus untuk menelepon, mengecek email dan sosial media sehingga hal ini tidak menjadi interupsi ketika Anda sedang fokus pada pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi.

Jika memungkinkan bagi Anda untuk bekerja lebih pagi, lakukanlah. Pengalaman saya jika kita bekerja di pagi hari, gangguan atau interupsi lebih sedikit.

Mencari Barang Yang Hilang

Data yang kita sebutkan sebelumnya menyataan jika umur Kita 72 tahun, kita menghabiskan waktu satu tahun untuk mencari barang hilang. Menurut laporan Wall Street Journal, sebuah keagenan Accountemps pernah membuat angket terhadap 200 orang eksekutif perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat. Hasil angket ini menunjukkan bahwa para eksekutif tersebut membuang waktu sekitar enam minggu dalam setahun untuk mencari barang yang hilang.

Ini berarti mereka menyia-nyiakan waktu lebih dari sepuluh persen dari waktu mereka selama setahun. Bagaimana mengatasi pemborosan waktu ini ?

Mempunyai seorang sekretaris sebenarnya salah satu solusi. Tapi jika Anda belum dapat menggaji seseorang, mulailah hidup lebih teratur. Pertama, Anda harus mempunyai kebiasaan meletakkan benda-benda yang sering Anda pakai pada tempat yang sama. Saya sering melihat teman atau anggota keluarga yang sering lupa di mana mereka meletakkan kunci mobil, kacamata, buku, dan lain-lain. Tak jarang mereka menghabiskan waktu 20-30 menit untuk mencarinya. Jadi selalu letakkan barang-barang pada tempat yang sama.

Cara kedua adalah membuang segala sesuatu yang tidak perlu dan hanya menyimpan barang-barang yang mungkin dibutuhkan. Secara berkala, misalnya enam bulan sekali, sortirlah barang-barang di ruang kantor Anda. Barang-barang yang tidak dibutuhkan lagi, dibuang. Ba rang yang kemungkinan dibutuhkan disimpan dalam satu kotak yang diberi tanggal. Jadi yang tersisa hanya barang-barang yang dibutuhkan. Kotak bertanggal tadi boleh dibuang saat menyortir berikutnya. Ini untuk mencegah menumpuknya sampah tak berguna di rumah atau kantor. Dengan cara ini saya jamin Anda tidak sulit lagi mencari barang-barang yang dibutuhkan.

Memikul Beban Seorang Diri

Salah satu pencuri waktu adalah jika Anda menghabiskan waktu untuk melakukan pekerjaan yang sebenarnya bisa Anda delegasikan kepada orang lain. Kemampuan untuk menilai pekerjaan mana yang bisa didelegasikan dan siapa yang mampu melakukan pekerjaan tersebut sangat penting untuk menghemat waktu.

Setiap hari lihatlah daftar pekerjaan Anda untuk melihat pekerjaan apa yang bisa Anda delegasikan. Biasanya jenis pekerjaan ini adalah pekerjaan rutin yang menyangkut administrasi. Di bisnis MLM, pekerjaan melayani para pelanggan adalah contoh pekerjaan yang sebenarnya bisa Anda delegasikan kepada seorang asisten atau sekretaris.

Sebagai seorang pemimpin di bisnis MLM, Anda bisa mendelegasikan beberapa tugas kepada downline Anda sebagai bagian dari pelatihan. Misalnya tugas mempersiapkan pertemuan dan tugas melakukan presentasi atau pelatihan di pertemuan.

Produktivitas kita akan meningkat jika kita bisa bekerja sama dengan orang lain. Jangan memikul beban seorang diri.

Melamun

Ternyata kebiasaan melamun salah satu pencuri waktu. Hahaha…….. Ada orang yang membuang-buang energi memikirkan dan menyesali kesalahan yang telah mereka perbuat atau pun tentang kesempatan yang luput dari jangkauan mereka. Demikian juga ada orang yang terus mengkhayal tentang masa yang akan datang. Semua ini adalah pemborosan energi dan tentu saja waktu.

Pepatah mengatakan “The past is a history, the future is a mistery, this moment is a gift, that’s why we call it the present.” Masa lalu adalah sejarah yang tidak bisa diubah dan percuma disesali. Masa depan masih rahasia yang sekadar khayalan tidak akan membuatnya cemerlang. Tapi saat ini adalah hadiah yang bisa kita manfaatkan.

Mantan Sekjen PBB Dag Hammerskjold pernah mengatakan: “Janganlah mengingat-ingat masa lalu dan jangan mengkhayal tentang masa depan. Hal itu tidak akan mengembalikan masa lalu Anda dan juga tidak bisa mewujudkan khayalan Anda. Nasib dan rejeki Anda ditentukan oleh apa yang Anda lakukan saat ini.”

Setiap Anda menyia-nyiakan waktu dengan melamun, maka produktivitas Anda terus berkurang. Belajarlah dari kesalahan Anda dan segera bangkit lagi. Jangan hanya berkhayal tapi bekerjalah untuk mencapai cita-cita Anda.

Penundaan

Selain inkonsisten, salah satu penyebab kegagalan terbesar adalah penundaan. Ternyata penundaan hanya menghabiskan waktu dan memb.uat produktivitas kita menurun.

Salah satu penyebab orang menunda suatu pekerjaan karena faktor kemalasan seperti yang dibahas di bagian sebelumnya. Karena merasa malas atau energinya habis sehingga orang menunda suatu pekerjaan dengan harapan kalau besok, lusa, atau di waktu lain lebih bersemangat untuk mengerjakannya. Namun, mereka tidak sadar bahwa semakin menunda suatu pekerjaan sebenarnya energi semakin turun sehingga malah lebih berat untuk mengerjakan tugas tersebut di waktu mendatang. ltu sebabnya penundaan disebut kematian perlahan. Makin ditunda makin sulit dikerjakan.

Jadi, bagaimana caranya mengatasi penundaan?

Ambil keputusan apakah pekerjaan tersebut penting untuk dikerjakan. Jika memang tidak penting, daripada kita menundanya lalu terus memenuhi pikiran kita, lebih baik dibuang saja dari daftar pekerjaan kita. Singkirkan hal-hal yang mengganggu dari jadwal kerja kita.

Jika pekerjaan tersebut penting, coba pikirkan apakah pekerjaan tersebut bisa di delegasikan untuk dikerjakan orang lain yang kompeten. Jika harus Anda sendiri yang kerjakan, maka kerjakanlah segera. Supaya Anda termotivasi untuk segera mengerjakannya, hubungkan pekerjaan tersebut dengan tujuan yang lebih tinggi dan mempunyai nilai emosional bagi Anda.

Jika menunda sudah menjadi kebiasaan, berarti ini masalah kurangnya disiplin. Anda harus memaksa diri untuk mengerjakan tugas tersebut. Kata “memaksa diri” berarti Anda lakukan saja pekerjaan tersebut entah Anda suka atau tidak, entah Anda lagi malas atau tidak, entah Anda lagi mood atau tidak. Pokoknya memaksa diri mengerjakan tugas tersebut tanpa alasan apa pun. ltulah esensi dari disiplin. Disiplin memang tidak enak, tapi itulah salah satu hal penting yang membedakan orang sukses dan orang gagaI.

Bekerja dengan target jangka pendek adalah salah satu hal yang membantu Anda untuk disiplin dan membuang kebiasaan menunda. Jika Anda mempunyai target menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam satu jam atau satu hari, Anda akan lebih tertantang untuk menyelesaikannya daripada tidak ada target sama sekali.

Membuat Prioritas

Melalui bukunya First Things First, Stephen Covey mengajarkan bahwa mengelola waktu bukan semata-mata melakukan sebanyak mungkin pekerjaan dalam suatu waktu, melainkan menyelesaikan pekerjaan paling penting terlebih dahulu. Yang terutama bukan banyaknya pekerjaan yang bisa diselesaikan (disimbolkan oleh jam), melainkan mendahulukan pekerjaan paling penting (disimbolkan oleh kompas).

Karena itu, kunci untuk mengelola waktu adalah dengan cara menentukan prioritas. Lakukan terlebih dahulu. hal-hal yang paling penting yang akan membawa kita semakin dekat dengan impian. Baru setelah itu kita menggunakan waktu sisa untuk hal-hal yang kurang penting.

llustrasi berikut akan membantu kita mengerti:

Bayangkan Anda mengisi sebuah ember dengan pasir dan batu. Jika Anda memasukkan pasir terlebih dahulu sampai embernya pen uh, maka Anda tidak bisa lagi memasukkan batu. Mengapa? Karena pasir telah mengisi seluruh ember tanpa menyisakan ruang untuk batu. Tetapi coba masukkan batu terlebih dahulu. Setelah itu, Anda masih bisa memasukkan pasir karena masih ada celah diantara baru-batu yang bisa diisi oleh pasir yang lebih kecil.

Apa peJajaran dari ilustrasi ini? Batu melambangkan hal- hal yang penting dan pasir melambangkan hal-hal yang kurang penting. Jika kita memprioritaskan hal-hal penting terlebih dahulu, maka kita masih memiliki waktu untuk melakukan hal-hal yang kurang penting seperti hobi dan rekreasi. Tapi sebaliknya, jika kita terlebih dahulu mengisi waktu kita dengan hal-hal yang kurang penting, tidak ada waktu yang tersisa lagi untuk melakukan hal-hal penting.

Hal ini tidak mudah karena hal-hal yang penting biasanya kurang menyenangkan untuk dilakukan. Sebaliknya, hal-hal yang kurang penting adalah kegiatan yang berada dalam zona nyaman kita dan sangat menyenangkan untuk dilakukan. Dibutuhkan sikap rela menunda kenyamanan dan disiplin untuk melakukan hal-hal penting. Tapi hasilnya sangat berharga.

Stephen Covey memperkenalkan Time Management Matrix seperti berikut:

TIME MANAGEMENT MATRIX

Tidak Mendesak

Mendesak

4. Buang waktu

  • Ngobrol gosip
  • Hang-out
  • Nonton
  • Baca novel
  • Main game
  • Social media
  • Nonton youtube

1. Tak Ada Pilihan

2. Fokus: Waktu Berkualitas

  • Gol jangka pendek
  • Presentasi & Follow up Pertemuan
  • Jadwal lbadah
  • Berobat
  • Merawat keluarga yang sakit
  • Belajar untuk ujian besok
  • Krisis
  • Gol jangka panjang
  • Membaca buku & MEP
  • Prospekting
  • Melayani pelanggan Konsultasi
  • Menjalin hubungan
  • Menjaga kesehatan/rekreasi
  • Social media untuk bisnis

3. Gangguan

  • Angkat telepon pelanggan
  • Balas chat / Sms/ WA
  • Memperpanjang SIM / paspor
  • Bayar tagihan
  • Kedatangan tamu
  • Administrasi bisnis

Penting

Tidak Penting

Kuadran 1 adalah hal penting dan mendesak di mana kita tak punya pilihan selain melakukannya. Contoh kuadran 1 adalah pertemuan bisnis yang harus kita hadiri, jadwal presentasi atau follow up, jadwal ibadah, berobat apabila kita sakit, merawat keluarga yang sakit, krisis yang terjadi.

Kuadran 2 adalah hal yang penting tapi tidak mendesak. Misalnya: menetapkan target (goal setting), membaca buku atau mendengarkan materi pendidikan, prospekting untuk menambah daftar nama, konsultasi, menjalin hubungan, menjaga kesehatan dan rekreasi yang memadai. Kebanyakan dari kita cenderung mengabaikan hal ini karena sifatnya yang belum mendesak. Tetapi jika kita mengabaikan pekerjaan di kuadran 2, akibatnya hal tersebut bisa menjadi sesuatu yang mendesak dan masuk ke kuadran 1 sebagai krisis.
Contohnya: jika kita tidak melakukan prospekting untuk menambah daftar nama, akibatnya daftar nama kita habis sehingga timbul krisis di kuadran 1, yaitu kita kekurangan daftar nama yang merupakan bahan baku untuk bisnis MLM.

Contoh lain: Jika kita lalai menjaga kesehatan, akibatnya kita menderita sakit dan menjadi krisis di kuadranl, yaitu harus berobat ke dokter dan tidak bisa bekerja dengan maksimal.

Jika sudah menjadi krisis di kuadran 1, Anda tak punya pilihan lagi dan terpaksa melakukannya. Menumpuknya pekerjaan di kuadran 1 akan menyebabkan stres. Oleh karena itu, fokus untuk melakukan kegiatan di kuadran 2. Mengapa fokus ? Supaya kita tidak mengabaikannya.

Kuadran 3 adalah pekerjaan yang kelihatannya penting tapi sebenarnya tidak dan bersifat gangguan karena mendesak. Misalnya dering telepon, membalas email atau chat, menerima tamu yang tak diharapkan, membayar tagihan, melayani pelanggan, dan sebagian besar pekerjaan administrasi. Solusinya adalah mendelegasikan pekerjaan ini kepada orang lain atau kepada seorang asisten.

Kuadran 4 adalah pekerjaan yang tidak penting dan tidak mendesak. Ini adalah kuadran dimana kita membuang-buang waktu karena pekerjaan disini sama sekali tidak produktif. Rekreasi yang sehat dan bersahaja masuk ke kuadran 2, tetapi rekreasi yang berlebihan masuk ke kuadran 4. Masalahnya kuadran 4 adalah hal-hal yang menyenangkan untuk dilakukan, contohnya nonton bioskop, nonton serial TV/ sinetron, hang- out dengan teman, ngobrol dan gosip, main game, baca novel, kegiatan sosial media yang berlebihan dan lain-lain.

Saran apa yang bisa diberikan untuk kuadran 4? JANGAN DILAKUKAN ! Kecuali kita sudah menyelesaikan semua tugas yang penting dan masih ada sisa waktu untuk hari itu.

TIME MANAGEMENT MATRIX

4. Buang waktu

  • Ngobrol gosip
  • Hang-out
  • Nonton
  • Baca novel
  • Main game
  • Social media
  • Nonton youtube

1. Tak Ada Pilihan

2. Fokus: Waktu Berkualitas

  • Gol jangka pendek
  • Presentasi & Follow up Pertemuan
  • Jadwal lbadah
  • Berobat
  • Merawat keluarga yang sakit
  • Belajar untuk ujian besok
  • Krisis
  • Gol jangka panjang
  • Membaca buku & MEP
  • Prospekting
  • Melayani pelanggan Konsultasi
  • Menjalin hubungan
  • Menjaga kesehatan/rekreasi
  • Social media untuk bisnis

3. Gangguan

  • Angkat telepon pelanggan
  • Balas chat / Sms/ WA
  • Memperpanjang SIM / paspor
  • Bayar tagihan
  • Kedatangan tamu
  • Administrasi bisnis

Mendesak

Tidak Mendesak

Penting

Tidak Penting

LAKUKAN

DELEGASI

FOKUS

Oleh karena itu, sangat penting belajar membuat prioritas. Sebenarnya orang tidak bermasalah dengan waktu, tapi dengan prioritas. Menurut saya, buku terbaik yang mengajarkan cara membuat prioritas adalah Eat That Frog oleh Brian Tracy. Buku ini sekaligus mengajarkan cara mengatasi penundaan.

Sesuai judul bukunya, Eat That Frog artinya makan kodok itu. Kodok menggambarkan tugas paling berat dan tidak disukai, yang biasanya justru paling penting. Karena tidak disukai, maka ada kecenderungan untuk menunda tugas tersebut. Oleh karena itu supaya tidak terjadi penundaan untuk tugas yang paling penting, kita harus prioritaskan MEMAKAN KODOK ITU! Jika kita memulai hari kita dengan mengerjakan tugas paling berat dan menyelesaikannya, maka hari itu akan menjadi jauh lebih menyenangkan.

Bagaimana mengerjakan tugas paling berat? Seperti teori makan gajah, yaitu segigit demi segigit. Tugas besar dipilah- pilah menjadi tugas-tugas kecil dan dikerjakan selangkah demi selangkah. Yang penting mulailah haridengan memprioritaskan tugas paling berat dan penting. Kemudian dikerjakan. Sekali lagi, … dikerjakan. Bukan direnungkan.

Yang paling penting, supaya produktif, perlu menulis rencana kerja setiap hari. Satu menit yang Anda luangkan untuk menulis rencana kerja akan menghemat waktu pengerjaan hingga sepuluh menit. Jika Anda meluangkan waktu sepuluh menit untuk membuat rencana, Anda akan hemat waktu hampir dua jam.

Ada yang menarik dari buku Eat That Frog, yaitu Hukum Efisiensi: “Tidak pernah ada cukup waktu mengerjakan semua pekerjaan, tetapi selalu ado cukup waktu untuk mengerjakan pekerjaan yang paling penting.” Dengan kata lain, kita tidak mungkin memakan semua kodok yang ada di kolam, tetapi kita bisa memakan kodok paling besar dan paling jelek.

Yang penting, belajar untuk menetapkan pekerjaan yang paling penting. Hukum Pareto selalu berlaku. Pilihlah tugas yang akan memberikan produktivitas 80% untuk target yang Anda ingin capai. Tidak semua tugas itu penting. Mungkin dari daftar kerja Anda, itu hanya mellputi 20% tugas.

Untuk menentukan tugas yang diprioritaskan, ajukan dua pertanyaan. Mana pekerjaan paling penting yang membantu mencapai target? Apa yang dapat saya, dan hanya saya saja kerjakan, yang bila dikerjakan dengan baik akan memberikan perubahan yang nyata? Tanyakan kedua pertanyaan tersebut saat Anda menyusul daftar rencana kerja.

Gunakan Metoda ABCDE :

A = Tugas paling penting

B = Tugas mendesak yang harus kita sendiri kerjakan tapi kurang penting dibanding A

C = Tugas menyenangkan tapi tidak penting

D = Tugas yang bisa didelegasikan ke orang lain

E = Tugas tidak penting

Kunci suksesnya adalah menentukan pekerjaan yang masuk kategori ABCDE. Pekerjaan penting adalah yang berkaitan dengan target yang ingin kita capai, sedangkan pekerjaan mendesak berkaitan dengan batas waktu yang sudah dekat (deadline). Berhati-hatilah dalam menetapkan hal yang penting bagi Anda.

Di awal menjalankan bisnis MLM, Anda perlu meluangkan cukup banyak waktu untuk membangun bisnis. Di saat seperti ini, kadang Anda seolah-olah mengabaikan hal lain yang lebih penting, seperti misalnya keluarga. Contohnya di masa awal saya membangun bisnis MLM, karena masih bekerja kantoran, saya minta izin kepada istri supaya bisa menggunakan waktu libur untuk mengerjakan bisnis MLM. Artinya selama dua tahun saya tidak mengajak keluarga jalan-jalan atau rekreasi. Bahkan beberapa kali saya tidak hadir di acara pesta keluarga karena bentrok dengan jadwal pertemuan MLM. Saat itu Saya terlihat sebagai orang yang lebih mementingkan bisnis daripada keluarga.

Banyak orang tidak tahu apa yang Saya kejar di bisnis MLM, tapi saya tahu persis. Akhirnya setelah dua tahun saya berjuang, bisnis saya berkembang dengan stabil dan saya bisa pensiun dari pekerjaan di kantor. Sejak itu saya mempunyai waktu yang lebih bebas untuk keluarga. Bahkan saya bisa rekreasi kapan saja tanpa menunggu hari libur nasional. Jadi tidak sia sia waktu yang saya korbankan untuk bisnis karena akhirnya bisa memberikan kebebasan waktu kepada saya.

Anda tidak perlu ekstrem, tapi berhati-hatilah jangan sampai Anda tenggelam di kenyamanan sehingga bisnis Anda tidak mencapai momentum. Tundalah kenyamanan terlebih dahulu dan bijaksanalah dalam menentukan prioritas. Gunakan Metode ABCDE untuk menyusun daftar rencana kerja harian. Jika Anda serius mengejar kebebasan finansial di bisnis MLM, maka kegiatan di MLM tersebut harusnya mendominasi kategori A dan B bersama dengan hal-hal penting lainnya seperti ibadah dan keluarga.

Jika di hari yang sama ada beberapa pekerjaan penting yang masuk kategori A, bisa diberi nama Al, A2, A3 dan seterusnya berdasarkan urutan prioritas. Nah, pekerjaan kategori A adalah kodok-kodok yang harus dimakan tanpa penundaan. Setiap hari awali dengan menyelesaikan tugas A terlebih dahulu. Tugas C, menyenangkan tapi tidak penting, bisa menggoda Anda, tapi fokus dan selesaikan semua tugas Adan B terlebih dahulu, setelah itu baru mengerjakan tugas C.

Hal yang paling penting tidak boleh dikalahkan oleh yang kurang penting. Jadi setiap hari buatlah daftar kerja dan luangkan waktu untuk menetapkan kategori ABCDE. Setelah itu, dahulukan dan selesaikan tugas Adan B. Paksa diri Anda untuk mengerjakan tugas A dan B hingga selesai.

Jika setiap hari Anda membiasakan diri melakukan ini secara disiplin, dalam beberapa bulan ke depan, kebiasaan menunda sudah menghilang dalam diri Anda sama sekali. Anda akan terkejut dengan produktivitas kerja Anda yang meningkat berkali-kali lipat. Anda bahkan bisa menyelesaikan pekerjaan setahun dalam waktu hanya tiga bulan saja.

Seperti yang dijelaskan oleh buku The 12 Week Year oleh grian P. Moran dan Michael Lennington, banyak orang yang bisa menyelesaikan lebih banyak dalam dua belas minggu daripada yang dicapai kebanyakan orang dalam setahun. Kuncinya menetapkan prioritas kerja dan menyelesaikannya tanpa menunda-nunda.

BAB 19

Mengelola Uang

Mengelola uang pada prinsipnya sama dengan mengelola waktu, yaitu menetapkan prioritas dan mewaspadai pemborosan yang tidak perlu. Ada orang yang memiliki penghasilan cukup besar tetapi pada akhir bulan selalu kehabisan uang. Sebaliknya, ada orang yang berpenghasilan lebih sedikit tetapi selalu berkecukupan dan bahkan bisa menyisihkan sebagian untuk ditabung.

Menurut Robert T. Kiyosaki, “Yang penting bukan besarnya penghasilan kita, tapi berapa banyak yang kita tabung atau investasikan untuk memperbesar aset produktif.”

Jadi agar dapat mengelola uang dengan bijak, belajarlah untuk menetapkan prioritas. Prioritas yang harus didahulukan adalah menabung, kebutuhan hidup, investasi bisnis, operasional kerja, melunasi utang, dan menyumbang orang yang tidak mampu.

Sebagai pebisnis MLM, kita harus mengorbankan enyamanan pribadi agar bisa mendanai bisnis kita dengan alat bantu yang dibutuhkan untuk mempercepat bisnis. Sebagai contoh kita perlu menyisihkan uang untuk berlangganan program pendidikan bisnis, tiket pertemuan, pelatihan, buku, dan alat bantu lainnya. Menghemat pengeluaran untuk alat bantu bisnis tidaklah disarankan. Jika tim Anda melihat Anda menghindari investasi untuk alat bantu bisnis, mereka akan menduplikasi. Akibatnya tim Anda menjadi sekumpulan tim yang tidak belajar atau menggunakan alat bantu yang tepat. Tentu saja bisnis Anda akan mengalami perlambatan dan ini jelas kontra produktif.

Sebenarnya ini hanya masalah prioritas. Orang-orang yang mengatakan bahwa mereka tidak punya uang untuk berlangganan program pendidikan bisnis, sering kali mampu membayar langganan program TV senilai tiga ratus ribu per bufan, makan direstoran mahal, nonton bioskop beberapa kali sebulan, dan banyak lagi pengeluaran untuk rekreasi dan hiburan. Kita tidak bermasalah dengan uang, tetapi dengan prioritas.

Anda juga perlu menyisihkan uang untuk menabung. Tetapi bukanlah menabung dari apa yang tersisa, melainkan menyisihkan di awal berapa persen penghasilan kita yang harus ditabung atau diinvestasikan. Banyak orang menunggu uang yang tersisa untuk ditabung dan biasanya tidak tersisa. Pay it first. Bayar terlebih dahulu untuk menabung dan investasi.

Setelah itu sisihkan uang untuk kebutuhan hidup dan juga operasional bisnis. Bisnis MLM bukanlah bisnis tanpa modal. Meskipun jauh lebih kecil dibandingkan bisnis konvensional, Tetapi tetap Anda harus mengeluarkan biaya operasional seperti biaya telepon atau pulsa, biaya transportasi, membayar secangkir kopi, teh atau air mineral di kafe. Biaya operasional Yang Anda keluarkan relatif kecil dibandingkan yang Anda dapatkan untuk jangka panjang. Hasil

Prioritaskan juga untuk menyicil hutang bila ada dan bahkan menyisihkan sekian persen untuk disumbangkan kepada mereka yang tidak mampu.

Berhati-hatilah jangan seperti kebanyakan pemain MLM yang ketika mendapat bonus dalam jumlah yang tidak terlalu besar, dihabiskan untuk gaya hidup, misalnya membeli peranti elektronik seperti hape terbaru, kamera, pakaian, perhiasan, tas mewah, sepatu dan lain-lain yang sebenarnya bukanlah kebutuhan.

Jangan boros. Ketika Anda ingin membeli sesuatu, ajukan tiga pertanyaan berikut. Apakah barang tersebut penting dan mendesak untuk saya miliki? Apakah barang tersebut merupakan prioritas penting saya saat ini ? Apakah barang tersebut menunjang bisnis saya ?

Seorang pemimpin kemungkinan menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membeli sebuah laptop karena menunjang bisnisnya yang sering melakukan presentasi di berbagai kota. Sebaliknya, pemimpin tersebut menahan keinginannya untuk membeli sebuah kamera canggih yang dianggap tidak mendesak dan tidak menunjang bisnis.

Ketika Anda mendapatkan bonus cukup besar, prioritaskan untuk melunasi utang, investasi atau tabungan, sumbangan, Pajak dan kewajiban lainnya. Setelah itu, jika masih ada sisa, barulah digunakan untuk gaya hidup. Misalnya membeli hape baru, kamera, perjalanan rekreasi, atau bahkan mobil dan rumah impian.

Anda tidak perlu berinvestasi membeli mobil mewah atau barang mewah lainnya dengan tujuan untuk mengesankan calon tim anda. Cukup menggunakan kesuksesan dari upline Sebagai bukti keberhasilan bisnis dari segi keuangan.

Percayalah, mobil mewah dan rumah mewah Anda tidak menarik bagi calon tim Anda. Bagi mereka, yang paling penting adalah semangat dan rasa percaya diri Anda dan perhatian yang tulus dari Anda untuk membantu mereka berhasil di bisnis ini.

Jadi tidak perlu melakukan pemborosan yang tidak penting yang justru akan menjerumuskan Anda dalam masalah keuangan. Perhatikan kalimat ini: “Orang suka membeli sesuatu yang tidak dibutuhkan, hanya untuk pamer kepada orang yang tidak peduli, dengan uang yang tidak dimilikinya.”

Di beberapa MLM, ada upline yang suka mengajarkan kepada downline mereka yang berperingkat tertentu untuk membeli mobil mewah dengan tujuan mengesankan calon tim. Akibatnya, beberapa pemimpin dengan “terpaksa” membeli mobil mewah padahal mereka sebenarnya belum mampu membelinya. Setelah membeli mobil mewah tersebut dan memakainya untuk beberapa saat, akhirnya mereka terpaksa menjual mobil tersebut karena terjerat oleh cicilan besar setiap bulan. Ini menjadi sesuatu yang sia-sia bukan? Kontra produktif dengan tujuan untuk membangun bisnis, malah terjerat masalah keuangan yang pada akhirnya menghancurkan bisnis.

Jahdi, ingatlah bahwa Anda tidak perlu membeli mobil mewah untuk pamer kepada tim Anda. Mereka tidak benar-benar peduli dengan itu. Mereka yang suka pamer biasanya orang yang tidak benar-benar kaya sehingga tidak percaya diri dengan keuangan mereka sendiri. Saya sering bertemu dengan beberapa orang yang luar biasa kaya tetapi berpenampilan sederhana dan bahkan hanya menggunakan mobil biasa, bukan mobil mewah. Apakah anda punya rasa percaya diri seperti itu? Calon tim Anda tertarik dengan semangat dan rasa percaya diri Anda, bukan dengan barang mewah Anda.

Pada awal Anda membangun bisnis MLM, perlu menunda kenyamanan dan hidup sederhana. Mengatur uang yang jumlahnya masih sedikit memang tidak enak. Tapi bersabarlah, karena saatnya akan tiba jika terus tekun, Anda akan menikmati penghasilan yang bertumbuh secara eksponensial dan bersifat pasif. Pada saat itulah Anda akan menikmati gaya hidup yang lebih nyaman. Tetapi sebesar apa pun penghasilan Anda, tetap harus Anda kelola secara bijaksana. Robert Kiyosaki mengatakan yang terpenting berapa banyak yang Anda investasikan untuk memperbesar aset produktif

BAB 20

Mengatasi Stres

Semua orang pernah stress. Dalam kadar tertentu, stres justru menguntungkan. Kok bisa? Jika dikelola dengan baik, stres bisa menjadi pendorong bagi seseorang untuk bekerja lebih baik. Dalam hal ini, saya kira kata tekanan lebih tepat pemakaiannya untuk menjelaskan dorongan positif ini.

Tekanan yang berdampak positif ini banyak terlihat terutama di kalangan para artis dan atlet. Sebagai contoh, bintang-bintang panggung tertentu bisa menampilkan penampilan terbaik justru kalau dia berada di bawah tekanan, misalnya karena ada orang yang dia segani ikut menyaksikan pertunjukkannya. Contoh lainnya terlihat pada atlet-atlet tertentu yang menjadi luar biasa dan bahkan memecahkan rekor justru saat mengikut pertandingan-pertandingan yang besar seperti olimpiade atau kejuaraan dunia.

Masing-masing mempunyai reaksi yang berbeda terhadap jenis stres seperti ini. Kenyataannya, stres menyebabkan sebagian orang merasa putus asa, dan bagi yang lainnya justru membantu memecahkan rekor.

Tapi stres juga bisa merusak. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. G. Canby Robinson dari rumah sakit John Hopkins di Amerika Serikat, terbukti bahwa 140 dari 174 pasien di rumah sakit adalah mereka yang pencemas atau orang yang gampang khawatir. la menyimpulkan bahwa lebih dari setengahnya, menderita penyakit yang berhubungan dengan stres.

Stres akan berubah menjadi depresi jika hal tersebut berkelanjutan. Dr. Selye menerangkan bahwa tubuh manusia bereaksi terhadap stres dalam tiga tingkatan: siaga, pertahanan, dan kelelahan. la menguraikan tahapan-tahapan tersebut sebagai berikut:

  • Pada tahap siaga, tubuh Anda merasakan hadirnya stres, lalu mempersiapkan diri untuk melawan atau menghindar. Persiapan ini dilakukan dengan mengeluarkan hormon dari kelenjar endokrin. Hormon-hormon ini akan menyebabkan meningkatnya detak jantung dan pernafasan, meningginya kadar gula dalam darah, berkeringat, mata terbelalak, dan lambatnya pencernaan. Selanjutnya Anda tinggal memilih untuk menggunakan tenaga yang telah terpecah ini untuk melawan atau menghindar.
  • Pada tahap perlawanan, tubuh Anda memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh stres. Jika penyebab stres tidak hilang, maka tubuh tidak bisa memperbaiki kerusakan dan harus terus siaga. Kondisi ini membawa Anda ke tahap ketiga.
  • Jika tahap kelelahan berkelanjutan cukup lama, mungkin Anda akan terserang salah satu penyakit depresi seperti sakit kepala, denyut jantung yang tidak teratur, atau bahkan penyakit mental. Tentu saja di tahap ini perlu penanganan oleh profesional secara medis.

Jika melihat tahapan-tahapan stres, maka cara terbaik untuk mengatasi stres adalah dengan cara menghindari atau menyembuhkannya sesegera mungkin.

Data dari rumah sakit John Hopkiins, 80% pasien yang dirawat adalah pencemas atau orang yang gampang khawatir. Terlalu khawatir adalah hal yang sia sia. Perhatikan data survei mengenai apa yang dikhawatirkan seseorang.

  • 40% khawatir hal yang ternyata tidak terjadi
  • 30% khawatir akan keputusan yang telah diambil di masa lalu, yang tidak bisa diubah lagi
  • 12% khawatir oleh kritikan atau opini orang lain
  • 10% khawatir akan kesehatan yang sudah diketahui solusinya
  • 8% khawatir yang wajar

(data diatas diambil dari buku Strategi Menuju Sukses oleh Jim Dornan dan John C. Maxwell, penerbit Network Twenty One, halaman 115)

Lihatlah data tersebut, 92% kekhawatiran kita sia-sia. Jangan mencari-cari stres dan menakut-nakuti diri sendirl Sebagian besar kekhawatiran kita bisa dihilangkan kalau kita mau berusaha.

Jika Anda merasa terlalu khawatir atau cemas. Lakukan hal berikut.

  • Keluarkan kertas
  • Tulis semua hal yang membuat Anda cemas
  • Coret hal-hal yang menurut anda bukan kekhawatiran yang wajar dan sudah tidak bisa diperbaiki. Misalnya hal- hal yang sudah lewat dan opini orang lain.
  • Coret hal-haI Yang menurut Anda sudah ditemukan solusinya
  • Coret hal-hal yang menurut Anda tidak ada solusinya

Cobalah. Meskipun masalah Anda belum tuntas, tapi pasti Anda merasa sedikit diringankan bebannya.

Salah satu cara paling efektif untuk mengatasi stres menurut saya adalah MELIHAT MASALAH SECARA PROPORSIONAL.

Untuk menghindari stres yang tidak perlu, kita harus belajar untuk melihat masalah seberat apa pun secara proporsional. Maksudnya apa ?

Perhatikan surat dari seorang mahasiswi kepada ibunya berikut ini:

“Setelah mengikuti kuliah selama satu semestar lamanya, saya kira inilah saatnya bagi saya untuk memberi kabar kepada lbu tentang apa yang saya alami selama ini.

Setelah belajar beberapa saat di kampus, tiba-tiba saya merasa bosan dengan kehidupan di asrama. Saya lalu mencuri uang sebanyak 10 dolar dari dompet teman sekamar saya. Dengan uang itu saya menyewa sepeda motor. Waktu mengendarainya saya menabrak sebuah tiang listrik, tidak jauh dari kampus. Kaki saya patah. Untunglah saya ditolong oleh seorang mahasiswa kedokteran yang tinggal tidak jauh dari tempat kejadian.

Dia membawa saya masuk ke apartemennya, mengobati kaki saya, dan merawatnya sampai saya betul-betul sembuh. Saya sangat berutang budi kepadanya. Bu, saya akan menikah dengan pemuda itu secepatnya karena berdasarkan Pemeriksaan darah, ternyata saya mengidap suatu penyakit.

Rencananya kami akan menikah sebelum sebelum bayi kami lahir. setelah itu, saya akan segera pulang untuk kembali tinggal bersama Ibu dan Ayah.

Saya yakin Ibu pasti menyayangi bayi saya seperti halnya lbu mencintai saya, walaupun pemuda idaman saya itu berbeda agama dan suku. Mudah-mudahan lbu mau mengerti keadaan saya. Kami memutuskan untuk tinggal bersama lbu karena pacar saya itu akan keluar dari sekolah kedokterannya agar bisa terus mengawasi kesehatan saya.

Bu, sebenarnya saya tidak mencuri uang dari dompet teman saya, saya tidak menyewa sepeda motor, saya tidak menabrak tiang listrik, dan kaki saya juga tidak patah. Saya tidak berkenalan dengan seorang calon dokter, dan juga tidak akan menikah. Tidak ada penyakit atau kehamilan. Jadi jangan khawatir. Saya tidak akan pulang untuk tinggal bersama /bu dan Ayah.

Yong sebenarnya terjadi adalah saya mendapat nilai D untuk mata kuliah Geometri dan nilai F untuk Geologi. Mudah- mudahan lbu mau menerima hal ini secara proporsional.”

Cara memandang masalah ini sangat ampuh sebagai obat stres. Nah, kalau suatu saat Anda mulai terserang stres karena kesulitan yang kecil, ingatlah pada kesulitan yang lebih besar. Jika Anda stres karena suatu problem, ingatlah bahwa problem bisa lebih parah dari kondisi yang Anda alami, tetapi tidak terjadi. Jadi Anda bisa bersyukur dan hal itu akan membantu Anda melihat masalah secara proporsional.

Pernahkah Anda menonton sebuah film yang menceritakan problem bertubi-tubi yang dialami tokoh dalam film tersebut? Saya pernah menonton film 127 Hours tentang kisah nyata Aron Ralston saat terjebak di Ngarai Blue John di Gurun Utah. Saya menahan napas menyaksikan Ralston terpaksa mengamputasi lengan kanannya sendiri dengan berbagai alat dalam rangka membebaskan dirinya sendiri setelah lengannya terjebak di antara batuan.

Terus terang, selesai menonton film ini saya menjadi sangat Iega dan bersyukur. Seolah-olah kesulitan yang saya hadapi tak ada artinya dibanding problem yang dialami Ralston di film.

Bagaimana Dengan fiIm The Billionaire yang mengisahkan pengusaha muda Thailand yang memopulerkan snack rumput laut Tao kae Nori ? Film ini menceritakan bahwa sukses berbisnis tidak semudah itu. Selain melakukan ribuan percobaan untuk menghasilkan resep rumput laut yang enak, sang pengusaha juga harus menghadapi kegagalan demi kegagalan. Mulai dari drop out kuliah, bangkrut, utang, rumah disita, berpisah dengan orangtua, ditinggal pacar, dan lain-lain. Selesai menonton film ini, saya pun merasa lega dan bersyukur bahwa bisnis MLM tidaklah sesulit bisnis tradisional.

Jadi kombinasi antara melihat masalah secara proporsional dan bersyukur adalah kiat mengatasi stres yang ampuh. Sudah saya buktikan berkali-kali.

Ketika saya mengalami kebangkrutan, saya mengikuti sebuah seminar dan pembicaranya bercerita bahwa tiga tahun sebelumnya dia pernah bangkrut dan nilainya sepuluh kali nilai utang saya. Dalam waktu tiga tahun dia bisa bangkit lagi. Utangnya sepuluh kali utang saya. Mendengar itu, stres saya langsung berkurang drastis.

Ketika salah satu leader saya berhenti dan pindah ke MLM lain, saya sempat mengalami serangan stres. Kemudian saya berpikir bahwa saya masih punya sepuluh leader lagi yang loyal dan bersemangat. Mengapa saya lupa bersyukur untuk sepuluh leader ini dan meratapi hanya satu leader yang hilang? Bisa aja kondisi lebih parah di mana semua leader saya hilang meninggalkan saya sendiri, tetapi itu tidak terjadi dan saya bersyukur untuk itu. Jika Anda terkena masalah, ingatlah masalah bisa lebih parah lagi dan ternyata itu tidak terjadi. Jadi bersyukurlah.

Stres adalah kondisi tekanan berlebih disebabkan karena masalah yang tidak terselesaikan dan melebihi kapasitas kita untuk menampungnya. Dalam ilmu fisika Tekanan adalah hasil bagi beban dengan luas. Jika beban bertambah dan luas tetap, tekanan akan meningkat. Jadi beban tidak boleh melebihi kapasitas.

Beberapa orang yang ambisius dan perfeksionis ingin melakukan banyak hal sekaligus. Mereka senang mencoba hal-hal baru dan menantang. Karena beban pekerjaan yang berlebihan dan melebihi kapasitas, merekapun terserang stres.

Solusinya jangan menambah lagi beban pekerjaan dan malahan kita harus melepaskan beban-beban yang berlebihan. lngatfah manusia adalah makhluk yang penuh keterbatasan. Kita tidak mungkin bisa melakukan semuanya, apalagi kalau harus dituntut untuk melakukannya dengan sempurna. Kadang-kadang kita harus melepaskan sesuatu yang baik demi memperoleh sesuatu yang terbaik.

Kadang-kadang kita mengalami stres karena kita simpan sendiri masalah-masalah yang ada tanpa mau menceritakannya kepada orang lain. Bahkan para dokter sepakat bahwa orang yang terus menerus menahan emosinya dan tidak mau mengeluarkannya sangat beresiko terserang penyakit jantung.

Untuk menghindari stres seperti ini, carilah seseorang Yang dipercaya untuk berbagi suka dan duka. Orang tersebut bisa jadi adalah pasangan hidup anda, sahabat, saudara, orang tua, atau siapa saja yang Anda percaya sehingga Anda bisa benar benar terbuka kepadanya.

Jika Anda seorang yang beriman kepada Tuhan, Sang Pencipta, Anda bisa berdoa dengan sangat khusuk kepada-Nya, untuk mencurahkan masalah Anda seperti kepada seorang sahabat dan meminta kekuatan untuk menghadapinya. Banyak orang yang memberikan testimoni betapa mujarabnya berdoa kepada Tuhan, untuk mengurangi beban stres.

Banyak juga diantara kita yang berusaha mengurangi beban stres dengan melakukan berbagai kegiatan untuk melupakan sejenak masalah. Tapi sebagian kegiatan tersebut positif dan ada juga yang negatif. Sebagai contoh ada yang berlari ke merokok atau makan berlebihan untuk tahap yang lebih ringan. Alhasil problem tetap ada namun kesehatan Anda malah terganggu karena berat berlebih atau karena nikotin yang merusak paru-paru Anda.

Pada tahap yang lebih berat malah ada yang menggunakan alkohol dan narkoba. Ini adalah hal yang harus dihindari karena alih-alih stres Anda berkurang malah Anda akan terjerumus ke masalah yang lebih berat lagi.

Kegiatan yang positif dan disarankan untuk mengurangi stres adalah berolahraga atau berekreasi ke pantai, gunung atau nonton film di bioskop. Ada yang mencoba menghilangkan stres dengan bermain golf, dan menamakan setiap bola golf dengan nama orang yang membuat kita stres kemudian satu persatu bola tersebut dipukul jauh-jauh Cukup efektif mengurangi stres dan menyenangkan untuk dilakukan. Demikian pengakuan mereka.

Pilihlah satu kegiatan yang positif dan menyenangkan untuk Anda lakukan dan hal ini bisa mengurangi beban stres yang Anda rasakan.

BAB 21

Pemimpin Yang Visioner

Visi adalah gambaran nyata dari tujuan. Pemimpin yang visioner adalah pemimpin yang mempunyai visi dan mampu mempengaruhi orang lain untuk mengikutinya.

Mempunyai visi adalah salah satu ciri seorang pemimpin. Pemimpin yang mempunyai visi adalah pemimpin yang tahu dengan jelas kemana dia mau pergi. Jika Anda bertanya kepada seorang pemimpin: “Mau kemana, Pak?” Lalu dia menjawab: “Tidak tahu.” Apakah Anda mau mengikuti dia? Kemungkinan besar tidak.

Pemimpin yang visioner seperti papan reklame yang berjalan dan terus mengomunikasikan visinya, sehingga orang tahu dan mengikutinya. Anda hanya bisa mempengaruhi orang lain jika Anda sendiri sangat jelas dengan visi atau tujuan yang ingin Anda capai.

Ada banyak contoh pemimpin yang mempunyai visi yang besar. Misalnya Elon Musk, salah satu pendiri Pay Pal. Elon Musk juga mendirikan Tesla Motors, pencipta mobil listrik Tesla. Elon ingin memberikan solusi jika suatu saat bahan bakar minyak habis, dengan mobil yang bertenaga listrik. Seperti handphone yang di-charge menggunakan listrik, mobil Tesla bisa dijalankan dengan mesin yang nyaris tanpa getaran seperti mobil biasa dengan bahan bakar bensin.

Belum selesai dengan Tesla, Elon Musk menggebrak lagi dengan SpaceX, perusahaan transportasi luar angkas. Perusahaan ini telah mengembangkan roket Falcon yang dibangun dengan tujuan menjadi kendaraan peluncuran yang dapat dipakai ulang. Biasanya roket yang ditembakkan ke luar angkasa hanya sekali pakai saja, sehingga harganya sangat mahal. Karena roket Falcon bisa dipakai ulang, harganya semakin murah sehingga suatu saat, ke luar angkasa akan seperti naik pesawat komersial. Elon mempunyai visi akan memberangkatkan satu juta orang ke planet Mars. ltulah contoh visi dari seorang pemimpin.

Contoh lain adalah Dr. Martin Luther King yang terkenal dengan pidato: “I have a dream” sepanjang 17 menit pada tahun 1963. Pada masa itu, di Amerika Serikat masih terkenal dengan diskriminasi ras yang membedakan antara hak kulit putih dan kulit hitam. Melalui pidatonya, Martin Luther King mengatakan bahwa suatu saat nanti di Amerika Serikat akan ada kesetaraan hak antara kulit hitam dan kulit putih.

Visi Martin Luther King ini menjadi kenyataan 45 tahun kemudian ketika, Barrack Obama terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat berkulit hitam yang pertama. Itulah contoh para pemimpin yang visioner. Mereka sangat yakin kepada tujuan yang akan dicapai, sehingga mereka mampu mempengaruhi orang lain untuk mengikuti mereka.

Ketika para pemimpin menyampaikan visi mereka kemungkinan visi itu awalnya adalah sesuatu yang terlihat sulit menjadi kenyataan. Tapi di tangan seorang pemimpin yang optimis, visi itu berubah menjadi harapan yang pasti.

Di bisnis MLM, seorang pemimpin harus optimis terhadap pencapaian bisnisnya dua sampai lima tahun ke depan. Tidak jarang ketika seorang pemimpin memulai bisnis mereka, di daerah tempat tinggal mereka bahkan belum ada pertemuan rutin, belum ada stokis, atau kantor cabang perusahaan. Mereka benar-benar seorang perintis di daerah mereka. Dalam keadaan seperti itu, apakah sang pemimpin bisa melihat dengan jelas seberapa besar bisnisnya dua sampai lima tahun kemudian ?

Apakah Anda bisa membayangkan dengan pasti seberapa besar bisnis Anda dua atau tiga tahun mendatang? Berapa banyak pemimpin yang Anda hasilkan di dalam organisasi bisnis Anda? Bagaimana gaya hidup Anda dua sampai lima tahun yang akan datang?

Untuk menjadi pemimpin yang visioner, pertama Anda harus tahu dulu apa visimu. Setelah itu, Anda harus sangat optimis karena tanpa optimisme, visi sulit dikomunikasikan dengan meyakinkan.

Mempunyai visi saja tentu tidak cukup. Pemimpin yang mempunyai visi juga harus mempunyai program kerja yang jelas dan terukur. Mari kita bahas.

BAB 22

Goal Achiever Vs Dreamer

Kelemahan nomor satu dari para pemimpin adalah menyusun target (goal setting). Hampir semua pelaku MLM mampu bercerita tentang impian mereka. Tapi belum tentu mereka menyusun target dan bekerja berdasarkan target tersebut. Mengapa demikian?

Berikut perbedaan impian (dream) dan target (goal):

DREAM GOAL
Berorientasi Pada Motivasi Berorientasi Pada Hasil
Perlu Imajinasi Perlu Kerja
Tidak Nyata Nyata
Tidak Ada Batas Waktu Ada Batas Waktu
Tidak Terukur Terukur

Ini menjawab pertanyaan mengapa orang yang kelihatannya mempunyai impian yang kuat mengalami kegagalan. Karena dia hanya bermimpi (dreamer) saja, tetapi tidak bekerja untuk mencapai target (goal achiever). Mengapa? Karena mempunyai gol itu tidak enak. Perlu kerja, ada batas waktu lagi. Sedangkan bermimpi itu hanya perlu imajinasi saja.

Tetapi hanya bermimpi tidak membuat Anda sukses. Menyusun target, kemudian bekerja keras mencapai target secara konsistenlah yang akan membawa Anda mencapai kesuksesan.

Bekerja dengan target memang tidak gampang. Bayangkan Anda perlu bekerja mencapai suatu hasil yang terukur dalam batas waktu tertentu. Kemungkinan besar kehidupan Anda menjadi tidak seimbang dan Anda mengalami stres karena upaya untuk mencapai target tersebut. Semua ini adalah wajar karena Anda mempunyai target. Sebaliknya, jika tidak mempunyai target maka kerjanya pun santai-santai aja. Tercapai syukur, tidak tercapai, ya begitulah ….

Apa bedanya bekerja dengan target dan tanpa target? Bedanya adalah HASILNYA. Tanpa target, Anda hanya terlihat sibuk tapi tidak produktif. Bisnis Anda tidak ada kemajuan. Supaya produktif dan tidak sekadar sibuk, bekerjalah dengan target. Lakukan goal setting dan jadilah goal achiever. ltu saja. Ngomong sih gampang, tapi kenyataannya kelemahan nomor satu para pemimpin adalah tidak melakukan goal setting.

Sekarang Anda sudah tahu mengapa banyak pemimpin, bahkan yang memiliki impian yang kuat, mengalami kegagalan. Jangan ulangi kesalahan mereka, mintalah waktu upline Anda untuk konsultasi dan susunlah target Anda.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan goal setting:

Gol harus terukur berupa angka-angka dari parameter bisnis (vital sign). Parameter bisnis adalah sejumlah angka angka penting dan struktur organisasi yang ditentukan berdasarkan pengalaman dan statistik yang gunanya untuk mengukur kesehatan atau kestabilan bisnis Anda.

Parameter bisnis setidaknya meliputi:

  • jumlah pertambahan member baru per bulan
  • jumlah orang yang disponsori secara pribadi
  • jumlah yang menghadiri seminar
  • jumlah yang berlangganan program pendidikan
  • jumlah yang melakukan presentasi minimal 15 kali per bulan
  • jumlah Core (member aktif yang masuk ke sistem)

Susunlah gol kerja dan gol hasil. Contoh gol kerja adalah jumlah presentasi yang Anda lakukan. Gol hasil adalah parameter bisnis, misalnya berapa orang yang akan Anda sponsori secara pribadi, berapa tiket seminar yang Anda jual, dan berapa orang yang melakukan minimal 15 kali presentasi per bu Ian. Gol kerja harus selaras dengan gol hasil. Artinya jika Anda mempunyai gol hasil mensponsori 10 orang per bulan tentu tidak masuk aka ljika gol kerjanya hanya 15 kali presentasi per bulan. Paling tidak Anda harus melakukan minimal 50 kali presentasi per bulan agar bisa mensponsori 10 orang.

Target disusun dalam kerangka waktu: gol jangka panjang, menengah dan pendek. Gol jangka panjang meliputi waktu tiga bulan, gol jangka menengah meliputi waktu satu bulan, dan gol jangka pendek meliputi waktu satu minggu. Oulu gol jangka panjang biasanya meliputi waktu satu tahun, tetapi Gol yang berjangka waktu terlalu panjang biasanya kurang berdampak. Oleh karena itu saya sarankan gol jangka panjang meliputi waktu tiga bulan atau dua belas minggu saja.

Menurut buku The 12 Week Year oleh Brian P. Moran dan Michael Lennington, banyak orang yang bisa menyelesaikan lebih banyak dalam dua belas minggu daripada yang dicapatkebanyakan orang dalam setahun. Jadi cukup ideaI jika gol jangka panjang cukup tiga bulan atau dua belas minggu S8J. Dengan manajemen waktu yang tepat, menetapkan prioritas, dan bekerja dengan penuh disiplin, maka produktivitas Anda akan meningkat sebagai hasil dari bekerja sesuai target.

Makin pendek batas waktunya, makin efektif gol yang disusun. Jadi gol jangka pendek sebenarnya paling memotivasi. Untukgoljangka panjang atau menengah, kita sering menunda karena merasa waktunya masih panjang. “Masih ada waktu sebulan lagi” atau “Santailah, masih ada tiga bulan lagi”. Jadi ada kecenderungan untuk menunda. Tetapi gol jangka pendek misalnya sepuluh presentasi per minggu atau mensponsori dua orang per minggu akan lebih memberi tekanan kepada Anda agar keluar dari zona nyaman dan segera bekerja.

Gol yang Anda tetapkan harus menantang dan masuk akal. Artinya gol yang disusun harus bisa mengeluarkan kemampuan terbaik Anda. Gol itu harus bisa memaksa Anda berjuang secara maksimal. ltulah tujuan dari menetapkan gol yang sebenarnya. Jika gol terlampau mudah, maka kemampuan terbaik Anda tidak keluar. Demikian pula jika gol terlampau tinggi dan tidak masuk akal, maka Anda tidak termotivasi untuk mengejarnya. Harus cukup menantang dan masuk akal.

Akhirnya, sehebat-hebatnya Anda menyusun sebuah gol, yang lebih penting lagi adalah komitmen. Apakah Anda mempunyai komitmen untuk mencapai gol tersebut ?

Dalam buku Fight Like a Tiger Win Like a Champion oleh Darmadi Darmawangsa, disebutkan ada empat level komitmen:

  1. I will try. (Saya akan mencobanya). Ini adalah level komitmen yang paling rendah dan tidak mempunyai kekuatan. Karena dibalik kata-kata “Saya akan mencobanya”, sebenarnya terkandung makna “Walaupun saya yakin hal ini tidak akan berhasil”. Orang tipe ini mencoba dengan satu keyakinan yang pasti, yaitu ia pasti gagal.
  2. I will do my best. (Saya akan melakukan yang terbaik). Level komitmen ini lebih baik dari level yang pertama tetapi tetap tidak menjanjikan apa-apa·. Orang tipe ini tidak yakin akan kekuatan dirinya dan sering bersikap pasrah. Jika be rte mu hambatan, tipe ini mudah sekali menyerah sambil berdalih bahwa paling tidak dia sudah memberikan yang terbaik.
  3. I will do whatever it takes. (Saya akan melakukan apa pun yang dibutuhkan untuk sukses). Level komitmen ini adalah komitmen juara pada umumnya. Orang tipe ini akan melakukan apa pun juga untuk mencapai target. Mereka siap menghadapi hambatan apa pun dan tidak akan menyerah hingga target tercapai. Level komitmen inilah yang wajib dimiliki oleh orang-orang yang serius untuk mencapai impiannya.
  4. Consider it is done. (Anggap saja target saya sudah tercapai). Ini adalah level komitmen tertinggi yang hanya dimiliki segelintir orang. Mereka adalah juara diantara para juara. Orang tipe ini bukan hanya punya ekspektasi yang positif terhadap targetnya tapi bahkan sanggup memvisualisasi dirinya sudah meraih targetnya. Kesuksesan begitu nyata bagi orang dengan level komitmen ini.

Jika Anda menyusun gol, di level komitmen yang mana Anda berada? Mudah-mudahan bukan di level 1 atau 2 karena itu hanya buang-buang waktu dan energi. Milikilah komitmenlevel 3 atau 4 yang akan membawa Anda menjadi salah satu juara di bisnis jaringan, dan yang lebih penting lagi, membantu Anda mencapai impian-impian Anda.

Berjuanglah dengan penuh disiplin dan maksimal untuk mencapai gol yang telah Anda susun. Jangan mempunyai kebiasaan mudah menyerah. Misalnya Anda menyerah mengejar gol padahal masih ada satu minggu lagi. Berjuanglah hingga detik-detik terakhir. Karena jika Anda tidak mudah menyerah, Anda akan lebih dekat ke impian Anda.

Waspadalah jangan sampai kegagalan mencapai gol menjadi kebiasaan. Saya akan coba menjelaskan artinya. Misalnya si A menyusun sebuah gol kemudian berjuang dan gaga I mencapai gol tersebut. Tapi si A mencoba lagi menyusun gol, mengejar dan gagal lagi. Coba lagi dan gagal lagi. Coba lagi dan gagal lagi. Lama kelamaan, kegagalan mencapai gol menjadi kebiasaan si A. Jika itu terjadi, maka percuma jika si A menyusun gol lagi, karena komitmen untuk mencapainya sudah tidak ada. Udah biasa gagal, begitulah pikir si A.

Jangan sampai itu terjadi. Caranya? Berjuanglah agar gol tersebut TERCAPAI. Makanya judul bab ini adalah goal achiever (pencapai gol) buka goal setter (penyusun gol). Kebiasaan yang kita kembangkan adalah kebiasaan mencapai gol, bukan sekadar menyusun gol.

lmpian hanyalah bahan bakar atau motivasi awal untuk Anda memulai bisnis MLM. Untuk mencapai impian, Anda perlu menyusun sebuah gol yang tepat dan bekerja dengan penuh disiplin untuk mencapai gol itu. Percuma kalau hanya sekadar menjadi Pemimpi (Dreamer), Anda harus menjadi Goal Achiever.

BAB 23

Selling Vs Networking

Saya akan bahas topik yang penuh dengan kesalahpahaman di MLM, yaitu apakah bisnis MLM itu hanya jualan saja atau hanya membangun jaringan saja? Jawabannya, bukan dua-duanya. Di MLM, kita melakukan keduanya secara seimbang, yaitu membangun jaringan sekaligus menjual produk. Jadi MLM merupakan keseimbangan antara menjual dan membangun jaringan.

Membangun jaringan itu ibarat membangun saluran pipa, jika pipanya sudah jadi tetapi tidak ada air yang mengalir maka sia-sia, bukan? Maka perlu keseimbangan antara membangun jaringan (pipa) dan menjual produk (air). Di MLM, Anda dibayar karena penjualan produk atau omzet yang terjadi di dalam seluruh jaringan Anda. Jika omzetnya besar, maka bonus besar. Jika omzet kecil, bonus juga kecil. Goal kita adalah omzet, tapi strateginya membangun jaringan.

Ada perusahaan direct selling yang strategi menciptakan omzetnya bukan membangun jaringan, melainkan door to door selling. Dijelaskan dengan angka: 1 x 1000 = 1000.

Nah, di MLM strategi kita membangun jaringan, artinya kita merekrut sejumlah orang yang masing-masing menjual sedikit. Jika digambarkan dengan angka: 100 x 10 = 1000.

Sama-sama beromzet 1000, tapi strateginya berbeda.

Jika Anda hanya selling atau menjadi super salesman, pikirkan pertanyaan ini: apakah Anda sanggup menjual dalam jumlah yang banyak setiap bulan? Sulit, bukan? ltu sebabnya strategi di MLM adalah membangun jaringan, agar menghasilkan omzet yang stabil dan mendapatkan passive income.

Menjual dalam jumlah yang banyak sulit diduplikasi. Tetapi menjual sedikit bisa diduplikasi dengan mudah. Yang dimaksud menjual sedikit adalah menjual untuk pemakaian rutin secara pribadi dan melayani pelanggan. Sama sekali tidak sulit. Bahkan ini sudah dimasukkan ke dalam kebiasaan seorang Core.

Ada 7 kebiasaan Core sebagai berikut:

  1. Melakukan minimal 15 presentasi per bulan
  2. Menggunakan produk secara rutin
  3. Melayani pelanggan
  4. Membaca buku yang direkomendasikan minimal 15 menit per hari
  5. Mendengarkan/menonton audio dan video yang berhubungan dengan bisnis MLM.
  6. Menghadiri setiap pertemuan yang direkomendasikan
  7. Menjadi pemain kelompok yang baik. Antara lain mandiri, bisa bekerjasama, dan bekerja dengan gol.

Kebiasaan nomor 2 dan 3 adalah menjual sedikit yang dimaksudkan dalam strategi membangun jaringan. Setiap pebisnis yang aktif, dengan mudah bisa mendapatkan pelanggan produk. setiap melakukan presentasi bisnis, pasti ada penjelasan produk. Jika prospek menolak bisnisnya, Anda bisa menawarkan produknya dan mendapatkan pelanggan produk yang bisa Anda layani setiap bulannya.

Jika Anda merekrut beberapa orang secara pribadi, lalu beberapa dari mereka menduplikasi apa yang Anda lakukan sebagai Core, maka jaringan Anda akan berkembang menjadi ratusan hingga ribuan yang akan terus bertambah. Jika masing- masing menjual sedikit dan menghasilkan omzet pribadi dan pelanggan, dengan faktor kali akan menciptakan sebuah omzet yang stabil. Itulah strategi membangun jaringan di MLM.

Fokus Anda bukan menjual banyak sebagai super salesman, melainkan seorang pembangun jaringan. Yang Anda tawarkan bukan hanya produk, tetapi terutama bisnis MLM itu sendiri. Anda menawarkan sebuah peluang usaha yang membantu prospek mencapai impian mereka. Seka li lagi, Anda menawarkan sebuah bisnis. Jadi presentasi di MLM bukan hanya menjelaskan produk sebagaimana yang dilakukan super salesman, tapi menjelaskan bisnis secara lengkap: company profile, produk, marketing plan, dan support system.

Bisnis MLM mirip sebuah waralaba (franchise). Apa yang membuat McDonalds bisa memiliki ribuan cabang di seluruh dunia? Karena mereka menjual bisnisnya, bukan burgernya. Persamaan MLM dan franchise adalah memperbanyak ca bang sebagai strategi untuk meningkatkan omzet. Fokusnya 100 X 10, bukan 1 x 1000.

Jadi, apakah MLM bisnis selling atau networking? kedua- duanya secara seimbang. Tujuan Anda adalah menciptakan omzet penjualan produk dengan strategi membangun jaringan. Fokusnya adalah mengembangkan jaringan yang besar dimana masing-masing akan menduplikasi menjual sedikit dari omzet pribadi dan pelanggan.

BAB 24

Perang Harga Online

Sebagai seorang pemimpin di bisnis MLM, Anda adalah pembangun jaringan, bukan super salesman. Jadi fokuslah bukan hanya produk melainkan bisnis, bukan hanya penjualan melainkan jaringan. Bahkan Anda seharusnya lebih fokus ke SISTEM-nya daripada bisnisnya, terlebih jika MLM yang Anda geluti memiliki support system yang bagus.

Maka saya agak heran jika seorang pemimpin bisnis MLM mempersoafkan perang harga online dan merasa terganggu dengan itu. Bahkan ada pebisnis MLM yang keluar dari bisnis yang dia tekuni bertahun-tahun hanya karena alasan banting- banting harga di online. Sudah jelas orientasinya masih ke seling, bukan network builder.

Di era digital, penjualan online pasti memberikan dampak serius bagi bisnis offline. Terbukti banyak gerai di mal-mal pada tutup. Jadi usaha untuk menghilangkan perang harga online akan sia-sia. Setidaknya sampai saat buku ini ditulis, tahun 2019, saya belum melihat ada cara terbaik menghilangkan perang harga online sama sekali. Paling hanya sampai taraf mengurangi saja.

Misalnya ada beberapa perusahaan MLM yang melakukan somasi kepada akun-akun di market place yang memasang harga tidak wajar atau menjual di luar paket resmi perusahaan. Hal ini diikuti dengan ketegasan manajemen perusahaan untuk membekukan membership akun yang melanggar aturan tersebut. Tetapi hal ini juga tidak bisa menghilangkan sama sekali karena akun yang disomasi akan membuka akun-akun lain dengan membership yang baru.

Jadi apa yang harus dilakukan pebisnis MLM menghadapi masalah ini? MLM adalah bisnis yang unik, berbeda dengan bisnis konvensional pada umumnya. Keunikannya bukan pada penjualan semata-mata, melainkan konsep membangun jaringan yang menjadikan MLM bisnis yang sangat personal atau bisnis hubungan.

Sebagaimana bisnis online membunuh banyak gerai konvensional, perang harga online dari produk-produk MLM akan berdampak besar bagi pebisnis MLM yang fokusnya hanya jualan saja. Jika kita hanya menawarkan produk, maka perbedaan harga menjadi sangat sensitif. Prospek akan mengecek harga dan bisa jadi membeli di online apabila lebih murah.

Namun, apabila kita fokusnya membangun jaringan, maka yang kita tawarkan adalah sebuah kerjasama bisnis secara pribadi. Hal ini tentu tidak bisa dibandingkan dengan menjual produk semata-mata. Sangat kecil kemungkinan seorang prospek yang kita kenal secara pribadi memutuskan bergabung dengan seseorang yang tidak dikenalnya, hanya karena penawaran paket join yang lebih murah.

Lagi pula, perang harga online yang kita lihat sekarang adalah perang harga produk, bukan perang harga paket join sebuah MLM. Seperti saya katakan tadi, MLM itu unik, bukan bisnis Jualan produk, melainkan bisnis hubungan. Orang join bisnis MLM karena percaya dan mengenal kita secara pribadi.

ltu sebabnya saya sampaikan bahwa MLM bukan bisnis jualan semata-mata. Banyak penjual online yang menjual satu produk karena laku kemudian dengan mudah berpindah ke produk lain apabila produk yang tadi sudah banyak kompetitor atau terjadi perang harga online. Tidak ada loyalitas karena fokusnya hanya omzet saja. Apabila Anda seorang pebisnis MLM masih menjalankan bisnis ini dengan jualan saja, apa bedanya kita dengan pebisnis bidang lain? MLM bisnis yang unik, jadilah pembangun jaringan dan tawarkan bisnisnya secara pribadi.

Tahun 2002, ketika saya menjalankan MLM pertama kali, juga terjadi perang harga, tetapi di toko-toko, bukan di online. Tim saya yang fokusnya hanya jualan banyak yang komplain karena merekalah yang terpukul apabila ada banting harga di luar. Karena saya dan tim utama saya lebih fokus ke bisnis dan sistem, kami tidak terganggu sama sekali dengan perang harga di luar. Selama sembilan tahun di perusahaan tersebut, tidak pernah sekali pun saya bertemu prospek saya yang memutuskan untuk bergabung dengan seseorang di luar sana yang menjual produk lebih murah. Sekali lagi, bisnis MLM adalah bisnis hubungan. Prospek membeli ANDA, bukan perusahaan atau produk.

Apabila ada prospek Anda yang memang niatnya hanya membeli produk dan tidak jadi membeli dengan Anda karena ada orang lain yang menjual dengan harga lebih murah di online, Ikhlaslah. Anda kehilangan seorang pelanggan dan keuntungan jangka pendek. Tetapi sebagai pembangun jaringan Anda tidak akan kehilangan calon pemimpin yang akan membangun bisnis Anda secara jangka panjang. Jangan mengorbankan keuntungan jangka panjang karena keuntungan jangka pendek.

Saya sudah sering bertemu dengan pemimpin bisnis yang komplain ke saya mengenai perang harga online, bahwa mereka sangat terpukul karena itu, dan beberapa bahkan memutuskan untuk keluar dan mencari bisnis lain. Lebay sekali, bukan? Saya yakin apabila mereka pindah ke MLM lain dan masih menjalankan bisnis ini dengan cara yang sama, masalah ini tetap akan ada. Kecuali produknya tidak laku, hehehe …. Produk laku pasti ada harga miring di 1uar, karena peminatnya banyak. Tapi ingat, yang jualan harga miring di online bukan kompetitor kita, mereka hanya salesman online.

Kita ini pemimpin. “Bermainlah di atas itu, Leader.”

BAB 25

Nasi Goreng Yang Enak

Dalam buku Business of 21 Century, Bab 18, Robert Kiyosaki memberikan panduan bagaimana memilih MLM yang tepat. Bukan marketing plan yang terpenting, karena percuma marketing plan bagus jika kita tidak mempunyai jaringan yang besar. Juga bukan produk yang terpenting, karena MLM itu bukan bisnis menjual produk melainkan bisnis membangun jaringan.

Oleh karena itu, di halaman 142, Kiyosaki mengatakan ketika kita memilih perusahaan MLM, tanyakan dalam diri kita: “Apakah perusahaan ini akan membantu saya belajar menjadi pembangun jaringan yang cakap?” Saya kutip kata-kata Robert Kiyosaki yang sudah saya hafal luar kepala:

“Alasan nomor satu saya merekomendasikan bisnis MLM adalah karena pendidikan bisnis dunia nyata dan pengembangan diri yang ditawarkannya.”

Jadi, yang terpenting bukan marketing plan atau training produk, tapi pendidikan yang mendukung kita untuk membangun jaringan. Kiyosaki menyebut itu sebagai pendidikan bisnis dunia nyata atau keterampilan kehidupan -life skill- yang berkaitan dengan pengembangan ilmu manusia, atau people skill seperti:

  • Kepemimpinan
  • Ketangguhan mental
  • Penampilan sukses
  • Sikap positif
  • Pantang menyerah
  • Percaya diri
  • Berani gagal
  • Menjalin hubungan
  • Goal setting
  • Seni berkomunikasi
  • Mengatasi hambatan
  • Mengelola waktu
  • Keterampilan menjual
  • Membuang mental block
  • Berani ditolak
  • Etos kerja

Jadi inilah yang dibutuhkan untuk pembangun jaringan, bukan sekadar training produk atau cara menjual produk. MLM itu bisnis manusia, maka yang dibutuhkan adalah ilmu manusia seperti di atas. Menurut buku The Millionaire Mind dari Thomas J. Stanley, seorang pengusaha sukses kalibe’ miliarder paling tidak memiliki dua ilmu yang membaw mereka sukses, yaitu kepemimpinan dan ketangguhan mental. Ini adalah life skill yang sangat penting untuk kesuksesan.

Kedua ilmu ini tidak diajarkan di sekolah atau di universitas. Bahkan, mohon maaf, sekolah tanpa sadar mengajarkan agar kita untuk jangan gagal, bukannya tidak takut gagal. Itu sebabnya ada banyak kejadian di mana seorang mahasiswa bunuh diri saat mengalami kegagalan sewaktu kuliah. Karena mentalnya kurang kuat untuk menerima kegagalan. Tapi kita beruntung karena di MLM yang memiliki support system yang bagus, ilmu ketangguhan mental diajarkan dengan sangat sempurna. Benar-benar sebuah keterampilan kehidupan yang dibutuhkan untuk sukses.

Jika sebuah perusahaan MLM hanya fokus kepada produk dan cara menjual produk, biasanya omzet perusahaan tersebut tidak akan stabil. Perusahaan seperti ini tidak menghasilkan para pebisnis atau pemimpin yang mempunyai jaringan yang stabil. Mengapa? Karena mereka tidak mempunyai support system yang tepat untuk mendukung para pembangun jaringan.

Di halaman 143, Kiyosaki menambahkan: “Tidak semua perusahaan perusahaan pemasaran jaringan mendukung pendidikan.” Saya garis bawahi sambungannya:

Perhatikan dengan cermat, karena banyak perusahaan pemasaran jaringan mengklaim memiliki skema pendidikan yang bagus, tapi nyatanya tidak.”

Apa artinya ini ? Tidak semua perusahaan MLM mempunyai support system yang bagus.

Pengalaman pribadi saya Sebagai konsultan MLM selama beberapa tahun mengonfirmasi hal ini. Hampir semua perusahaan MLM mengaku mempunyai support system, tetapi support system itu hanya nama saja. Jadi, seperti yang dikatakan Kiyosaki, perhatikan dengan cermat. Jangan terkecoh, karena kebanyakan Support System hanya menyelenggarakan pertemuan, training produk dan mencetak flipchart dan brosur saja. Menurut saya kalau hanya membuat pertemuan dan mencetak brosur sih bukan support system melainkan event organizer.

Jadi jangan terkecoh. Saya suka mengibaratkan hal ini dengan nasi goreng yang enak. Nasi goreng adalah makanan khas Indonesia yang paling banyak ditemui di mana mana, setuju? Di pinggir jalan, di restoran hingga hotel berbintang banyak ditemukan nasi goreng. Tapi nasi goreng yang enak lain lagi ceritanya. Banyak tempat menjual nasi goreng tapi, betapa sulitnya menemukan nasi goreng yang benar-benar enak, setuju? Setuju aja, ya.

Apalagi kalau Anda memesan nasi goreng di hotel, ampunnn … rasanya banyak yang standar SNI menuju ke amburadul. Nasi goreng ada di mana-mana, tetapi nasi goreng yang enak itu langka. Jangan mendebat saya. Saya lanjut ….

Begitu pula dengan support system. Hampir semua MLM mengaku mempunyai support system, minimal punya namalah …. Tapi, support system yang enak, eh … yang bagus itu langka. Setuju? Lagi-lagi Anda setuju. Terima kasih.

Seperti apa sih, support system yang bagus?

Menurut Kiyosaki, yang terpenting adalah pendidikan yang mendukung kita membangun jaringan. Jadi support system sebenarnya adalah sekolah bisnis yang memiliki kurikulum yang tepat untuk menuntun seorang yang tanp pengalaman menjadi sukses di bisnis MLM.

Support system yang bagus adalah yang mendukun8 terjadinya DUPLIKASI Duplikasi membutuhkan paramete’ bisnis dan alat bantu yang tepat.

Pertama, support system harus menyediakan parameter bisnis yang tepat sesuai marketing plan yang akan memandu member membangun bisnis yang profit dan stabil.

Kedua, support system harus menyediakan alat bantu Yang tepat. Alat bantu yang tepat di bisnis MLM adalah :

  • Buku-buku pengembangan diri yang direkomendasi
  • Pertemuan yang bertujuan membangun bisnis sesuai Dengan parameter bisnis.
  • Program pendidikan bisnis yang berkesinambungan

Cara paling gampang mengecek support system adalah dengan mengajukan pertanyaan: “Apakah support system menyediakan program pendidikan yang berkesinambungan?” Program ini biasanya dalam bentuk CD atau pun audio dan video yang bisa diunduh secara online. Untuk berlangganan program semacam ini, member akan membayar sejumlah uang per bulan atau per tahun.

Jika jawabannya tidak ada, berarti itu bukan support system yang dianjurkan untuk membangun bisnis MLM yang profit dan stabil. Karena support system berkaitan dengan pendidikan yang berkesinambungan yang membantu kita membangun jaringan.

Jika lulus pertanyaan pertama, ajukan pertanyaan kedua’ “Apakah support system menyediakan parameter bisnis yang biasa disebut vital sign?”

Parameter bisnis adalah sejumlah angka-angka penting dan struktur organisasi yang ditentukan berdasarkan pengalaman dan statistik yang gunanya untuk mengukur kesehatan/kestabilan bisnis Anda.

Biasanya angka ini meliputi:

  • jumlah pertambahan member baru per bulan
  • jumlah orang yang disponsori secara pribadi
  • jumlah yang menghadiri seminar
  • jumlah yang berlangganan program pendidikan
  • jumlah yang melakukan presentasi minimal 15 kali perbulan
  • jumlah Core (member aktif yang masuk ke sistem)

Disamping angka-angka tersebut di: atas, parameter bisnis juga termasuk struktur organisasi yang sehat yang tersusun dari member aktif yang masuk ke sistem (Core). Semua angka dan struktur orgasnisasi yang digunakan harus dipelajari dengan saksama dan disesuaikan marketing plan MLM tersebut kemudian diuji dengan pengalaman dan statistik.

Apa hubungannya parameter bisnis dengan duplikasi? Misalnya Anda memakan kue yang enak, lalu Anda bertanya kepada si pembuat kue bagaimana caranya membuat kue seenak itu. Lalu beliau mengatakan bahan-bahannya adalah tepung, gula, mentega, telur, dan bubuk coklat. Apakah Anda langsung bisa membuat kue yang persis sama? Jawabannya tidak. Mengapa? Karena Anda tidak tahu resep dan jumlah bahan yang dibutuhkan. Untuk membuat kue yang sama persis atau duplikasi sempurna, diperlukan panduan cara mengolah dan terutama bahan dengan ukuran yang tepat.

Begitu juga dengan bisnis MLM. Jika Anda ingin menjadi pemimpin bisnis dengan penghasilan pasif sebesar Rp 100 juta per bulan, Anda perlu tahu ukuran yang tepat dari parameter bisnis agar berpenghasilan seperti itu. Misalnya diperlukan minimal 100 Core, 300 orang yang berlangganan program pendidikan dan 500 orang yang ke pertemuan, Dengan parameter yang terukur maka Anda bisa membangun bisnis yang kurang lebih sama. Jadi parameter bisnis membantu terjadinya duplikasi di dalam bisnis MLM, Jika saya simpulkan, support system yang bagus harus memiliki setidaknya dua hal, yaitu: program pendidikan yang berkesinambungan dan parameter bisnis.

BAB 26

Jaga Tetap Sederhana

Bersyukurlah jika Anda bergabung dengan sebuah MLM yang mempunyai support system yang bagus. Banyak pelaku bisnis MLM yang tidak seberuntung itu. Membuat sebuah support system yang bagus sama sekali tidak mudah. Terutama konsistensi mengisi materi yang dibutuhkan untuk pendidikan bisnis. Ini mirip-mirip pekerjaan seorang rektor di universitas yang merupakan konseptor/penyusun kurikulum pendidikan. Belum lagi disaat yang sama, pebisnis juga harus fokus mengembangkan bisnisnya yang tentu sangat menyita waktu. Jadi, sekali lagi, beruntunglah jika MLM Anda memiliki support system yang bagus.

Jika sudah ada sistem yang bagus, saatnya Anda mengosongkan gelas dan melakukan persis seperti yang disarankan sistem. Jangan terlalu kreatif dengan menambahkan sesuatu yang baru ke dalam sistem yang sudah lengkap, atau bahkan membuat sistem di dalam sistem sehingga justru membuat tim kebingungan. Jika seseorang bingung maka mereka akan berhenti. Oleh karena itu, pastikan anda menjaga sistem tetap sederhana dengan tidak menambah atau mengurangi yang sudah ada.

Jangan berusaha menganalisa sistem yang sudah capek- capek dibuat oleh para pemimpin sebelum Anda. Sistem dibuat untuk dijalankan, bukan dianalisa. Jangan menjadi orang yang kritis terhadap sistem, tapi jadilah pelaku sistem.

Misalnya, Anda melihat ada sound system di dalam suatu ruangan, ada mic, speaker, kabel, dan mixer. Jika Anda mendapat tugas sebagai pembicara, bukankah Anda akan memakai saja sound system-nya tanpa perlu banyak mikir dan mencoba menganalisa mengapa kok saya bicara di mic suaranya bisa keras terdengar di speaker ? Sound system dibuat untuk digunakan, bukan untuk dianalisa. Biarkan pekerjaan menganafisa atau memperbaiki sound system menjadi tugas teknisi. Tugas kita hanya menggunakan saja.

Demikian juga support system dibuat untuk kita gunakan membangun bisnis. Kita tidak usah mempertanyakan mengapa harus Core? Mengapa Core harus tujuh kebiasaan? Mengapa harus berlangganan program pendidikan dan lain-lain. Kita hanya perlu menjalankan sistem. Jagalah sistem tetap sederhana, praktikkan dan ajarkan kepada tim Anda. Keep it simple. MLM itu sederhana, Jangan diperumit dengan pikiran kita yang kompleks.

Semakin sederhana, semakin cepat berkembang ….

Nah, bagaimana jika Anda sudah terlanjur berada di dalam MLM yang tidak ada support system yang bagus. Apa yang harus Anda lakukan ? .

Tentu saja Anda tidak bisa mengharapkan terbentuknya sebuah support system yang lengkap dan ideal secara instan. Hal itu membutuhkan waktu tenaga, dan kompetensi yang tidak tanggung-tanggung, sementara waktu dan tenaga Anda dibutuhkan untuk membangun bisnis. Karena itu, yang bisa Anda lakukan adalah membuat sistem yang sederhana. Kuncinya adalah sederhana, karena tujuan kita adalah duplikasi.

Fokuslah pada langkah-langkah dasar dan membekali tim dengan dasar-dasar people skill.

Langkah dasar di MLM adalah :

  1. Daftar Nama
  2. Membuat Janji
  3. Presentasi
  4. Follow Up
  5. Ikuti Sistem.

Mungkin ada yang bertanya mengapa memiliki impian tidak dimasukkan ke dalam langkah dasar tersebut? Kelima langkah dasar di atas adalah aktivitas yang kita lakukan secara berulang-ulang untuk membangun jaringan. Memiliki impian adalah bahan bakar atau sumber motivasi untuk bertindak dan melakukan kelima langkah ini. Karena itu, impian tetap hat yang sangat penting. Tanpa impian, orang tidak akan melakukan kelima langkah. Pentingnya impian tetap dibahas di bagian presentasi, start up untuk memulai orang baru, pelatihan dasar dan acara weekend yang bersyarat. Demikianlah penjelasan saya.

Buatlah format presentasi yang sederhana yang bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit. Jangan masukkan materi yang terlalu rumit di dalam format presentasi standar. Makin sederhana makin baik. Cetaklah flipchart untuk membantu presentasi. Jangan mempunyai kebiasaan mengubah format presentasi standar. Ingatlah yang bosan dengan presentasi adalah leader, bukan prospek. Semakin sering Anda mengubah format presentasi, semakin sulit duplikasi terjadi.

Materi yang lebih rumit seperti penjelasan marketing plan yang lengkap maupun penjelasan produk bisa direkam dalam bentuk video atau audio dan diupload ke platform youtube atau podcast. Materi yang lebih lengkap ini bisa dibawakan dalam sesi pelatihan untuk member.

Tetapkan sistem yang Anda gunakan. Minimal terdiri dari parameter bisnis dan alat. Parameter bisnis terpenting adalah Core, orang aktif yang mengikuti sistem. Anda bisa menggunakan tujuh kebiasaan Core yang sudah dibahas sebelumnya.

Tidak perlu menambahkan kebiasaan yang aneh-aneh, cukup yang biasa dipakai. Sukses tidaknya bisnis Anda bukan dari perbedaan atau kreativitas Anda menetapkan ketujuh kebiasaan Core. Tidak ada yang salah dengan Core yang selama ini dipakai. Yang menentukan adalah bagaimana Anda menduplikasikan sistem.

Setelah itu tetapkan peringkat vital sign seperti Pemimpin Core (lihat bab 15 Batu Bata vs Batu Kali). Gunakan struktur bisnis yang sehat sesuai marketing plan MLM Anda.

T1

5 Core

3 Core

T2

T1

T2

T3

Karena duplikasi sangat penting, maka diperlukan sebuah program pendidikan berupa rekaman audio atau video. Karena itu, rekamlah audio pelatihan bagaimana melakukan kelima langkah dasar. Gunakan platform podcast audio seperti soundcloud, inspigo, spotify dan lain-lain untuk menyebarkan materi pelatihan.

Sebagai bagian dari sistem, duplikasikan proses berkembangnya orang aktif sebagai berikut:

Join — Aktif — Program Pendidikan — 15 Planner — Core

Setiap member mempunyai goal menjadi Core sambil membantu downline berkembang secara bertahap menjadi Core. Fokusnya membangun bisnis dari batu bata (Core).

Karena pelatihan people skill menjadi salah satu yang terpenting dari sebuah support system, gunakan buku-buku yang tepat untuk membantu member mempelajari beberapa keterampilan sederhana. Berikut adalah buku-buku yang cocok direkomendasikan kepada member:

  • Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain oleh Dale Carnagie
  • Berpiklr dan Berjiwa Besar oleh David J Scwartz
  • I Want You to be Rich and Happy, Do You ? oleh Suprato Tjoatja & James Gwee.
  • Go Pro oleh Eric Worre

Jenis pertemuan yang dipakai antara lain:

  • Pertemuan presentasi umum yang dilakukan setiap minggu
  • Pelatihan untuk member minimal sebulan sekali
  • Pelatihan khusus 15 Planner sebulan sekali
  • Seminar bisnis dua atau tiga bulan sekali

Bagaimana dengan training produk? Bisa diadakan sebulan sekali namun biasanya ini menjadi tanggung jawab dari perusahaan MLM, bukan support system.

Di setiap pertemuan dan pelatihan, usahakan merekar setiap materi yang dibawakan, minimal rekaman audio, Setelah diedit, materi rekaman ini bisa diupload ke program pendidikan sebagai pembefajaran dan alat duplikasi.

Demikianlah cara sederhana membuat sebuah support system yang tujuannya agar bisnis yang kita bangun terjadi duplikasi dan berkembang .

Setelah itu, bagian terpenting adalah sikap Anda. Percayalah kepada sistem yang telah Anda buat dan dengan konsisten lakukan dan ajarkan kepada tim Anda sampai Anda be rte mu denga n orang yang tepat. Sebelum bertemu dengan orang yang tepat, bisnis yang Anda jalankan akan sesulit tanpa support system.

lngat baik-baik hal ini: Menjalankan MLM dengan support system atau tanpa support system sama-sama sulit. Bedanya hanyalah hasil akhirnya. Yang satu membuat Anda bebas, yang satu lagi membuat Anda bekerja seumur hidup.

BAB 27

Tarik Ke Dalam – Memasukkan Orang Ke Sistem

Saat sepasang muda-mudi melakukan pedekate kemudian mulai berpacaran, komitmen mereka berdua masih rendah. Di tahap ini, pasangan muda mudi ini lebih mudah atau cenderung untuk putus daripada berlanjut ke jenjang yang lebih serius. Mengapa? Karena masih berpacaran, atau proses untuk saJing mengenal, jadi komitmennya masih rendah. Tapi jika mereka merasa saling cocok, bisa berlanjut ke tahapan bertunangan. Di sini komitmen udah mulai serius sehingga lebih sulit untuk putus ketimbang masih tahap pacaran. Jika berlanjut ke tahap pernikahan, berlakulah kondisi “lebih mudah bersama daripada bercerai”.

Apa hubungannya dengan bisnis MLM? Ketika member baru bergabung, komitmen mereka untuk bisnis masih kecil. Mungkin mereka bergabung karena sungkan, atau karena tidak mau ketinggalan atau karena ingin coba-coba. Di tahap ini tentu saja member akan lebih mudah untuk keluar dari bisnis daripada berlanjut.

Nah, yang kita perlu lakukan sebagai pemimpin adalah memasukkan member ke dalam sistem sehingga meningkatkan komitmen mereka. Ini biasanya kita sebut Tarik ke Dalam. Jika downline yang baru Join meningkat komitmennya menjadi aktif, mandiri, berlangganan program pendidikan, melakukan minimal lima belas kali presentasi dan akhirnya menjadi core, maka di posisi ini kondisinya adalah “lebih mudah melanjutkan bisnis daripada keluar dari bisnis”.

Maka sebagai pemimpin, kita harus melakukan aktivitas Tarik ke Dalam ini dalam proses follow up sehingga kita mendapatkan tim yang kuat dan berkomitmen tinggi.

Apa saja langkah-langkah Tarik ke Dalam ?

Pertemukan Dengan Upline

Dengan bertemu upline, diharapkan member mendapatkan visi dari pihak ketiga yang akan membuat mereka lebih yakin terhadapi bisnis. Mungkin beberapa pertanyaan atau keraguan mereka akan terjawab mengingat kekuatan dari pihak ketiga. Hal ini akan membuat mereka sedikit lebih serius terhadap bisnis.

Pinjamkan Beberapa Materi Audio Atau Video Tentang Bisnis Yang Bersifat Umum

Mendengarkan materi tentang bisnis akan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka atau menghilangkan keraguan, sehingga member akan lebih yakin terhadap bisnis. Ingat, jawaban tentang keberatan mereka akan lebih kuat jika datang dari pihak ketiga, bukan dari kita sebagai sponsornya. Mungkin juga materi tersebut akan membangkitkan impian mereka sehingga lebih bersemangat. Hanya orang yang bersemangat yang akan membuat komitmen untuk bekerja.

Ajak Mereka Ke Pertemuan

Ini adaIah cara yang Iebih baik daripada kedua cara sebelumnya. Aura pertemuan luar biasa dan tak bisa diuraikan dengan kata-kata. Di pertemuan akan terjadi magic moment. Namanya juga keajaiban, member akan terinspirasi oleh sebuah pernyataan yang tak terduga tetapi membuat mereka klik. Setelah klik, keyakinan terhadap bisnis meningkat. Mereka akan mengambil sebuah keputusan untuk lebih serius menjalankan bisnis.

Start Up — Membantu Member Baru Memulai Dengan Benar

Ini adalah sebuah langkah penting dalam proses memasukkan orang ke sistem. Semakin masuk ke dalam sistem, semakin orang tersebut berkomitmen terhadap bisnis. Langkah- langkah Start Up akan saya bahas dalam satu bab khusus.

Bantu Member Baru Mensponsori Orang Secepatnya

Jika member baru bisa mensponsori orang secepatnya, maka semangat dan komitmen pasti meningkat. Jadi, miliki target bahwa member yang baru bergabung harus secepatnya mensponsori orang. Maksimal dalam waktu seminggu kita harus membantu mereka mensponsori seseorang. Jika tidak, secara mental sudah “mati”. Bagi seorang member baru, saat mereka mendapatkan bonus pertama kali adalah garis start mereka di bisnis. Jadi kita harus membantu mereka mendapatkan bonus itu secepatnya. Makin cepat makin baik, makin lambat makin besar peluang mereka keluar dari bisnis.

Bekerja Ke Dalam

Ini adalah langkah terpenting dan terbaik untuk tarik ke dalam. Bekerja ke dalam adalah menemukan pemimpin, di bawah pemimpin, di bawah pemimpin, tusuk sate. Dimulai dari membantu mereka mensponsori orang, kemudian terus mensponsori orang lagi sampai bertemu orang yang tepat. Saya akan bahas ini dalam satu bab khusus.

Jika Anda menarik member baru ke dalam dan masuk ke sistem, maka komitmen mereka terhadap bisnis akan meningkat dan Anda mendapatkan seorang calon leader di bisnis. Anda bisa freedom di bisnis MLM jika Anda memimpin para leader.

BAB 28

Kisah Bu Tuti

Ini kisah nyata. Suatu hari, salah satu downline saya di luar kota mengabari saya dengan penuh semangat: “Pak, saya dapat orang bagus, namanya Bu Tuti, direktur sebuah perusahaan. Beliau join dan langsung bikin home meeting, yang datang rame dan beberapa join.” Latu saya tanya, “Di bawah Bu Tuti apakah sudah dapat orang yang bagus?” Dia jawab: “Belum, Pak. Masih Bu Tuti saja.”

Seminggu kemudian downline ini info lagi: “Pak, Bu Tuti hebat Iho, sudah mensponsori sepuluh orang. Beliau juga langsung mendaftar program pendidikan dan sudah beli tiket seminar.” Saya tanya lagi, “Dari sepuluh orang yang disponsori apakah dapat orang bagus?” Dia jawab: “Belum, Pak. Masih Bu Tuti saja.”

Dua minggu kemudian dengan penuh semangat, downline saya menelepon saya: “Pakkkk … Bu Tuti hebat, lho. Kemarin beliau membuat home meeting lagi dan tetap rame dan yang join banyak.” Sekali lagi saya bertanya, “Di bawah Bu Tuti sudah dapat orang bagus?” Lagi-lagi dia menjawab: “Belum, Pak. Masih Bu Tuti saja.” Kali ini saya mengatakan kepadanya, “Kalau minggu depan belum dapat orang bagus di bawah Bu Tuti, you are in a big trouble.” Sok-sok-an pake bahasa inggris, maksud saya kalau hanya Bu Tuti sendiri saja, pasti berhenti. Masalah besar.

Benar saja, beberapa minggu kemudian downline saya tidak pernah bercerita mengenai Bu Tuti lagi. Bu Tuti perlahan- lahan menghilang di kegelapan …. Ditelan kabut misterius, seperti film horror, hahaha.

Cerita mengenai Bu Tuti ini menekankan betapa pentingnya membangun kedalaman. Menemukan pemimpin di bawah pemimpin, di bawah pemimpin, tusuk sate. Tanpa kedalaman tidak ada kestabilan.

Kedalaman menciptakan kestabilan. Di MLM, kedalaman segala-galanya. Ujung-ujungnya kedalaman. Karena tujuan kebanyakan orang membangun bisnis MLM adalah mendapatkan passive income, maka membangun kedalaman adalah keharusan.

Secara teori di MLM, kelebaran atau banyaknya Anda mensponsori Rekrut Pribadi (RP) bertujuan untuk profit, sedangkan kedalaman bertujuan untuk kestabilan. Jadi untuk bisnis yang profit dan jangka panjang, kita harus mencapai keseimbangan antara kelebaran dan kedalaman.

Namun yang dimaksud dengan kedalaman bukan stacking. Pada MLM bersistem binari, secara otomatis kita akan melakukan spill over atau memasang orang di kedalama (stcking). Tapi yang dimaksud dengan kedalaman bukanlah spill over, melainkan orang yang berasal dari daftar nama mereka sendiri.

Kedalaman

T1

T2

Spill Over (Stacking)

Perhatikan gambar, di T1 kita melakukan spill over B di bawah A, sedangkan di T2 kita membangun kedalaman karena D berasal dari daftar nama C sendiri. Jadi membangun kedalaman membutuhkan perjuangan untuk memula member baru, menggali daftar namanya, membuat janji bertemu, melakukan presentasi dan follow up. Semuanya kita lakukan untuk orang yang belum kita kenal. lni tentu saja berbeda dengan daftar nama kita sendiri yang sudah kita kenal. Makanya kedalaman tidak sama dengan stacking.

Stacking atau spill over memang bisa memberikan efek bakar dari bawah. Kalau gedung terbakar di lantai paling atas, yang berada di lantai bawah masih bisa tenang-tenang aja. Namun, jika yang terbakar lantai bawah, mereka yang di lantai atas pasti akan panik. Begitu juga dalam jaringan, jika downline kita terbakar, kita juga ikutan terbakar api semangat. Tapi jika upline kita yang terbakar sih kita tenang-tenang aja. Itulah yang dinamakan efek bakar dari bawah.

Melakukan stacking memang bisa memberikan semangat kepada member yang dibawahnya dipasangkan downline. Contoh pada gambar, stacking B di bawah A memang bisa membuat A bersemangat, tapi semangat yang dirasakan si A mungkin kadarnya hanya 20%, Berbeda dengan membangun kedalaman, seperti C mensponsori temannya D. Dampak semangat bagi si C bisa seratus persen karena itu berasal dari daftar namanya. C akan merasa lebih yakin dalam membangun bisnis. Semangatnya poll …. itu sebabnya bekerja ke dalam bisa membangun kestabilan, bukan sekadar stacking saja.

Ketika kita bekerja ke dalam, yang penting bukan sekadar bertambahnya kedalaman, melainkan kedalaman aktif yang masuk ke sistem. Apa lagi di binari, kedalaman terjadi secara otomatis karena stacking sehingga sekejap udah 10 kedalaman, 20 kedalaman dan seterusnya. Yang penting bukan bertambahnya kedalaman, melainkan kedalaman aktif yang masuk ke sistem, atau Core. Goal kita adalah menemukan Core diatas Core, diatas Core, sampai akhirnya ada setidaknya lima pemimpin bisnis yang mandiri menumpuk tusuk sate. Jika itu tercapai maka kaki itu akan stabil walaupun Anda tidak lagi fokus membangun di kaki tersebut.

5 Pemimpin)

Stabil

Jadi tujuan kita dalam bekerja ke dalam adalah membangun satu kaki hingga terdapat lima pemimpin saling menumpuk seperti pada gambar. Mengapa lima pemimpin? Kenapa tidak tiga atau empat saja? Sebenarnya jumlah pemimpin untuk bisnis yang stabil tergantung kepada kualitas pemimpin tersebut. Jika benar- benar berkualitas, mungkin tiga pemimpin saja sudah stabil. Ada sebuah perusahaan MLM sistem matahari yang menetapkan parameter tiga pemimpin dengan masing-masin mempunyai tiga kaki aktif. Jadi tiga kedalaman pemimpin menumpuk sudah dianggap stabil. Tetapi setiap pemimpin mempunyai minimal tiga kaki aktif. Untuk sistem binari dibutuhkan lebih banyak pemimpin karena setiap pemimpin hanya mempunyai dua kaki aktif. ltutah sebabnya di buku ini saya menggunakan parameter lima kedalaman pemimpin.

Bekerja ke dalam adalah keterampilan yang sangat penting dalam bisnis MLM. Jika keterampilan pertama adalah belajar cara merekrut, keterampilan kedua adalah belajar memasukkan orang ke sistem, maka keterampilan tingkat lanjut di MLM adalah bekerja ke dalam. Tanpa keterampilan ini, mustahil terjadi kestabilan. lnilah alasan mengapa banyak pemimpin MLM sudah bekerja keras bertahun-tahun tetapi tidak menikmati passive income juga. Mereka tidak membangun kedalaman dengan sengaja dan fokus.

Berikut adalah beberapa poin penting mengenai bekerja ke dalam.

Keterampilan paling penting ketika kita bekerja ke dalam adalah people skill, menggali daftar nama dan cara mendapatkan janji bertemu. Mengapa people skill terutama dibutuhkan ketika bekerja ke dalam? Karena kita akan berhubungan dengan orang yang tidak kita kenal, daftar nama dari seseorang. Goal kita adaIah mensponsori seseorang yang ada dalam daftar nama member. Untuk bisa menggali daftar nama dan membuat janji presentasi kita harus menjadi orang yang menyenangkan. Jika orang nyaman dan suka dengan kita, pekerjaan mendapatkan janji akan lebih mudah. Maka jadilah orang yang ramah, perhatian, pendengar yang baik, dan senang memuji. Dengan people skill kita akan lebih mudah menggalf daftar nama dan mendapatkan janji bertemu.

Kuasai keterampilan menggali daftar nama dan mendapatkan janji bertemu. Sebagian besar pekerjaan kita adalah melakukan follow up untuk menggali daftar nama dan mendapatkan janji bertemu untuk presentasi. Terutama ketika kita bertemu dengan orang yang sudah bergabung tetapi komitmen mereka terhadap bisnis masih kecil. Orang tipe ini disebut Gerbang. Ketika kita menggali kedalaman, kita akan menemukan dua tipe orang, yang satu Gerbang dan yang satu Basis. Gerbang adalah orang yang join tapi belum serius, bahkan mungkin tidak aktif tapi mau mereferensikan temannya sehingga kita bisa mensponsori temannya. Makanya dinamakan Gerbang, yaitu orang yang membuka pintu agar kita bisa bertemu dengan orang yang lebih tepat, yang disebut Basis.

Gerbang

Dan

Basis

Ketika bertemu Gerbang, yang ada di Pikiran kita adalah siapa daftar namanya, sehingga kita bisa mendapatkan janji presentasi dan menemukan orang yang lebih bagus yang disebut Basis. Keterampilan menggali daftar nama dan mendapatkan janji bertemu yang didukung dengan people skill menjadi hal yang sangat penting untuk dikuasai. Dari Gerbang kemungkinan bertemu beberapa Gerbang sampai akhirnya kita bertemu Basis.

Basis adalah orang aktif yang masuk ke sistem yang berpotensi menjadi Core dan akhirnya Pemimpin yang mandiri. Jika Anda bertemu dengan Basis, bangunlah pondasi yang kuat di sana. Tinggal lebih lama dengan Basis tersebut. Perlengkapi calon pemimpin ini dengan semua info dan sistem yang diperlukan. Bantu Basis mensponsori minimal 10 orang dalam waktu sebulan dan 20 orang dalam waktu maksimal tiga bulan.

Anda akan melewati Gerbang dengan cepat dan jika bertemu Basis berdiamlah lebih lama dan bantu sampai Basis tersebut membangun setidaknya dua kaki dan mendapatkan profit dari bisnis. Tentukan kaki terkuat dan terdalam dari Basis tersebut untuk terus bergerak lagi ke dalam. Kaki ini lain yang disebut taproot, atau jalur utama tusuk sate ke dalam.

Di tahap awal, Anda perlu kaku bekerja di taproot hingga bertemu dengan Basis pertama, setelah itu baru bisa melakukan flip flop atau sedikit fleksibel untuk menentukan mana kaki berikut untuk dijadikan taproot.

Flip Flop Menentukan Taproot Berikut

T1

T2

?

?

Ketika Anda bekerja ke dalam, fokus bekerja ke dalam lebih penting dari keterampilan. Fokus, fokus, fokus Tidak bertambahnya kedalaman disebabkan karena tidak fokus, bukan tidak terampil. Anda harus fokus ke Basis di taproot terdalam dan berusaha untuk menambah kedalaman hingga menemukan Basis berikutnya. Karena itu, jangan menjadi simatupang, maaf ini bukan marga salah satu suku Batak di Sumatera Utara, melainkan singkatan dari siang malam tunggu panggilan.

Maksudnya, Anda jangan membuka jadwal untuk semua downline yang meminta bantuan. Waktu Anda tidak cukup untuk membantu semua downline, karena itu Anda harus fokus ke taproot yang Anda kerjakan. Anda yang mengisi agenda, bukan downline. Jika Anda buka seluruh jadwal dan hanya menunggu panggilan, maka Anda tidak akan fokus di kedalaman taproot. Akan ada banyak downline yang meminta bantuan dan mereka akan menjadi pemecah fokus. Untuk bekerja ke dalam Anda harus fokus di taproot untuk menambah kedalaman dan menemukan Basis berikutnya.

Pemecah Fokus

Fokus

Di Taproot

Ingat-ingat lagi kisah Bu Tuti, ya. Jika Basis terdalam Anda adalah Tuti, goal Anda adalah menemukan Basis berikutnya di bawah Tuti. Tujuan bekerja ke dalam adalah menemukan Hrna pemimpin menumpuk di taproot. Siapa yang menemukan pemimpin tersebut? Anda sendiri. Simak aturan terpenting dari bekerja ke dalam:

DUPLIKASI tidak sama dengan DELEGASI

Ketika Anda bekerja ke dalam, Anda memastikan terjadinya duplikasi pada Basis yang Anda temukan. Tetapi duplikasi tidak sama dengan delegasi. Kesalahan yang paling banyak terjadi ketika bekerja ke dalam adalah para pemimpin melakukan delegasi. Ketika menemukan seorang Basis yang kelihatannya bagus dan berpotensi, mereka mendelegasikan kepada Basis itu untuk menemukan Basis-Basis berikutnya.

Mereka berpikir tugas bekerja ke dalam sudah selesai ketika menemukan satu atau dua Basis. Seperti kisah Bu Tuti, jika kita mendelegasikan kepada Bu Tuti maka beberapa bulan kemudian Bu Tuti bisa jadi sudah menghilang tanpa satu pun Basis di bawahnya. lni adalah kesalahan yang paling banyak terjadi ketika seorang pemimpin bekerja ke dalam, melakukan delegasi.

Ingatlah Basis yang Anda temukan, meskipun mereka berpotensi dan mau masuk ke dalam sistem, tetapi belum tentu mereka mempunyai impian yang mendesak untuk cepat sukses di bisnis ini. Andalah yang mempunyai impian yang mendesak, karena itu, jangan delegasikan impian Anda kepada orang lain.

Jika Anda bekerja ke dalam, maka ANDA lah yang menemukan lima pemimpin di taproot. Makanya ada kata- kata populer dari ilmu bekerja ke dalam, yaitu “You do it”. Anda sendiri yang menemukan sampai lima Basis menumpuk di taproot. Sebelum itu terjadi, jangan meninggalkan kaki tersebut.

Untuk membantu kita fokus, perlu menetapkan goal berapa kedalaman per minggu atau per bulan. Tanpa goal, sering kali kita kurang ngotot dan fokus untuk menambah kedalaman dan momentum bisnis bisa melemah. Misalnya kita menetapkan goal untuk menambah tiga kedalaman per minggu. Ini akan memaksa kita melakukan follow up di Basis terbawah untuk menggali daftar nama dan melakukan home meeting untuk menambah tiga kedalaman pada minggu tersebut. Momentum bisnis pun akan naik.

Jika Anda menjalankan MLM sistem binari, perlu keseimbangan antara follow up daftar nama member yang ada di taproot dan spill over rekrut pribadi di taproot.

Keseimbangan Follow Up Member Di Taproot Dan Spill Over

D Dan F Adalah Hasil Follow Up A Dan B

T1

Mana Yang Membuat A Dan B Lebih Bersemangat ?

Hasil Follow Up Daftar Nama Sendiri Atau Spill Over ?

Tetapi member di taproot akan lebih bersemangat jika mereka bisa mensponsori secara pribadi dari daftar nama mereka sendiri. Namun, spill over tetap mempunyai dampak positif dan turut menambah semangat. Oleh karena itu, lakukan secara seimbang foflow up dan spill over di taproot.

Karena duplikasi sangat penting, sering-seringlah membawa murid jika sedang bekerja ke dalam. Anda bisa membawa para Basis yang ada di atas ketika Anda bekerja di Basis terdalam. Ketika membawa murid, pastikan Anda melakukan 100% benar sesuai sistem. Bisa dibayangkan penyimpangan yang terjadi jika Anda sebagai pemimpin justru tidak melakukan sesuai sistem. Hal yang benar saja biasanya hanya diduplikasi setengah saja, apa lagi kalau salah.

Jika Anda bekerja ke dalam, bersiaplah untuk tidak nyaman. Namanya juga bekerja, mana ada yang nyaman. Kalau mau nyaman, ya liburan. Pernah suatu ketika ada leader yang konsultasi dengan saya. Setelah menggambar peta jaringannya dan mencatat beberapa data mengenai bisnisnya, saya tanya dia fokus bekerja di mana. Dia menjawab di kaki A. Kemudian saya bilang kalau dari data akan Jauh lebih produktif dia bekerja di kaki B yang lebih dalam dan lebih banyak leader aktif yang masuk ke sistem. Tahukan Anda apa jawabannya? Dia jawab, “Di B itu rumahnya masuk gang dan jauh dari tempat saya, kalau di A itu rumahnya lebih dekat.”Oh my God, lucu dan tentu saja kesal saya mendengar itu. Bekerja ke dalam jangan cari yang nyaman, my friend. Kalau mau nyaman, liburan saja.

Bekerja ke dalam memang merepotkan, tetapi hal-hal yang merepotkan inf yang akan membuat Anda freedom nanti. Oleh karena itu, lakukan dengan teliti, jangan takut repot, karena jika Anda konsisten dan tentu saja fokus membangun ke dalam hingga menemukan lima leader Anda akan menual hasil yang memuaskan. Selamat bekerja ke dalam dan salam fokus.

BAB 29

Duplikasi Tidak Otomatis

Jika berbicara mengenai duplikasi, biasanya orang berbicara mengenai tiga proses yaitu Learn, Do, Teach.

Learn, pada tahap ini Anda be/ajar mengenai cara menjalankan bisnis menurut sistem.

Do, setelah tahu caranya, Anda lakukan sesuai sistem.

Teach, jika Anda merekrut dan mendapatkan orang yang tepat, ajarkan kepada mereka apa yang telah Anda lakukan.

Anda harus melakukan ketiga-tiganya baru terjadi duplikasi. Kalau hanya learn dan teach maka Anda adalah dosen. Kalau do dan teach saja maka bisa jadi yang Anda lakukan dan ajarkan tidak sesuai sistem. Kalau hanya learn dan do saja maka tidak terjadi duplikasi. Jadi lakukan ketiganya sekaligus.

MLM adalah sebuah bisnis yang harus dibangun secara sengaja. Tidak ada yang serba otomatis meskipun memiliki support system yang bagus. Duplikasi membutuhkan sistem, namun duplikasi tidaklah otomatis. Anda harus berjuang memasukkan orang ke slstem.

Proses memasukkan orang ke sistem akan mengikuti jalur sebagai berikut:

Join — Aktif — Program Pendidikan — 15 Planner — Core

Ketika Anda membantu orang yang ingin aktif, selalu lakukan start up atau memulai orang baru. Disanalah orang baru diperkenalkan ke sistem. Berikan contoh bagaimana melakukan presentasi dan pastikan mereka belajar untuk bisa presentasi secara mandiri.

Ada lima langkah memastikan duplikasi terjadi dengan baik.

Langkah 1: I Do, You Watch, We Talk

Anda memberi contoh melakukan presentasi dan downline yang sedang dilatih memperhatikan. Yang paling penting, setelah selesai presentasi adakan meeting singkat dan bahaslah apa yang dipelajari downline dari presentasi yang Anda lakukan. Inilah yang dimaksud dengan We Talk.

Langkah 2: I Do, You Help, We Talk

Anda melakukan presentasi sekitar 75%, dan berikan tugas kepada downline untuk membantu 25% dari presentasi Anda. Mungkin downline ditugaskan membahas produk atau support system. Setelah itu, jangan lupa lakukan meeting membahas hasilnya. Kemudian berikan pujian dan masukan kepada downline.

Langkah 3: You Do, I Help, We Talk

Kali ini downline yang memimpin presentasi dan Anda yang membantu sebagian dari presentasi. Berikan pujian dan masukan di sesi meeting after presentation.

Langkah 4: You Do, I Watch, We Talk

Pada tahap ini, downline yang melakukan presentasi lengkap dan Anda hanya memperhatikan. Selalu ada meeting setelah itu untuk memberikan pujian dan masukan.

Langkah 5: You Do, Someone Watch, They Talk

Di langkah ke 5, downline Anda sudah membantu downlinenya sendiri. Dia tumbuh menjadi seorang guru dan mulai melatih para murid. Baru ditahap inilah Anda sukses menduplikasikan ketrampilan membangun bisnis ini kepada downline.

Banyak yang anggap remeh dan terlalu cepat melakukan delegasi kepada downline sehingga bahkan mereka tidak tahu bagaimana caranya downline tersebut melakukan presentasi. Mereka pikir downline sudah menduplikasi secara otomatis, nyatanya tidak.

Pastikan Anda melakukan lima langkah duplikasi ini karena duplikasi tidak otomatis. Apakah Anda merasa lima langkah ini merepotkan? lngatlah, segala pekerjaan yang repot-repot ini jika dilakukan dengan konsisten akan memberikan freedom kepada Anda. Rewardnya ke depan sangatlah besar.

Sampai di sini semoga Anda makin memahami mengapa judul buku ini Freedom is Not Free. Kesuksesan memang tidak gratis, tapi harus diperjuangkan.

BAB 30

Start Up – Memulai Orang Baru

Start up atau memulai orang baru adalah langkah penting untuk memasukkan orang ke sistem. Percuma Anda hanya bisa merekrut orang. Tanpa masuk ke sistem, orang itu akan kesulitan untuk menciptakan duplikasi. Saya pernah mendengar salah satu pemimpin bisnis jaringan tersukses mengatakan dalam salah satu kaset, “Jika hanya merekrut orang, monyet pun bisa.” Maaf, kata-katanya terdengar sarkastis, tetapi dia mengajarkan hal penting bahwa merekrut saja tidak cukup.

Langkah pertama memasukkan orang ke sistem adalah start up. Namun, saya belajar dari buku Go Pro Eric Worre, ada bagian persiapan yang bisa kita takukan sebelum masuk ke start up.

Bagian persiapan ini bertujuan mempersiapkan sikap dan mental orang baru untuk menjalankan bisnis ini dengan harapan yang masuk akal. Percaya atau tidak, sebagian besar orang yang bersemangat dengan bisnis memulai dengan harapan yang tidak wajar.

Ada tiga pernyataan yang perlu kita sampaikan pada bagian persiapan. Kita mulai dengan pernyataan pertama:

“Jika kalian sukses dalam bisnis ini, kesuksesan ini tercipta berkat kalian, bukan saya. Jika kalian gagal dalam bisnis ini, kegagalan itu datangnya dari kalian, bukan saya. Kalian sendiri yang akan menjadi pembeda antara kesuksesan dan kegagalan. Saya di sini untuk membimbing kalian di setiap langkah, tetapi saya tidak akan melakukan langkah-langkah itu untuk kalian. Saya di sini untuk bekerja dengan kalian, bukan untuk kalian.”

Terutama di sistem binari, banyak upline yang menjanjikan hal yang muluk-muluk untuk calon member. Mereka mengatakan, “Kamu join aja, nanti saya kerjakan semuanya supaya kamu sukses.” Maka kata-kata persiapan tadi mengembalikan harapan orang baru ke tahap yang wajar. Mereka diingatkan bahwa ini bisnis mereka sendiri, bukan bisnis upline atau downline.

Menurut Eric Worre, bahkan kata-kata, “Kita akan bangun bisnis bersama,” merupakan kalimat yang gombal. Menurut Anda bagaimana? Banyak yang mengucapkan kalimat itu kepada orang baru, bukan? Mereka yang akan membangun bisnisnya. Kita sebagai upline hanyalah mentor yang memberikan bimbingan. Setuju?

Pernyataan kedua:

“Tugas saya adalah menolong kalian mandiri dari saya secepat mungkin. Apa kalian setuju itu tujuan yang baik?”

Ini adalah kalimat yang radikal, tapi masuk akal. Kita mau menghasilkan para pemimpin yang mandiri, bukan sekelompok orang yang bergantung kepada kita. Sejujurnya, orang-orang yang tepat di bisnis MLM tidak pernah merepotkan, yang merepotkan biasanya orang yang bisnisnya tidak ke mana- mana Setuju?

Setelah itu, kita sampai pada pernyataan ketiga:

“Pasti ada saat senang dan susah saat kalian membangun bisnis. Ada masa suka dan duka. Saya akan tahu kalian dalam masa yang buruk saat kalian tidak menghubungi saya, kalian tidak datang ke pertemuan, kalian tidak mengangkat telepon. Saat itu menimpa kalian (itu juga menimpa banyak orang), bagaimana kalian ingin saya membereskannya? Kalian ingin saya membiarkan kalian sendirian atau kalian ingin saya gigih dan memotivasi kalian supaya ingat kembali dengan impian atau alasan kalian menjalankan bisnis ini?”

Pernyataan ini mempersiapkan orang baru menghadapi masa sulit dan membantu mereka menyadari kalau itu sesuatu yang wajar dan kebanyakan orang juga mengalami itu. Pernyataan ini juga membangun hubungan ketika hal sulit terjadi sehingga kita bisa mengarahkan mereka ke arah yang positif.

Jika Anda selalu memulai orang baru dengan tiga pernyataan tadi, Anda akan menghasilkan para pemimpin yang tangguh dan mandiri. Bukan sekelompok member yang manja dan hanya duduk tenang melihat upline bekerja.

Setelah bagian persiapan tadi, kita masuk ke langkah startup. Ada lima bagian start up:

  1. Membangun impian
  2. Membuat daftar nama
  3. Menetapkan jadwal presentasi
  4. Membuat janji – phone on 3
  5. Masuk ke sistem

Sebaiknya dibuat lembaran formulir start up yang disebut start up sheet. Ini berisi panduan ke empat bagian start up. Contoh Start UP Sheet bisa dilihat pada akhir bab ini.

SebeIum mulai dengan start up sheet, ajukan pertanyaan, “Pak/Bu, Anda ingin menjalankan bisnis ini dengan cara sistem yang sudah terbukti atau cara Anda sendiri?” Biasanya orang akan menjawab, “Ikuti cara sistem saja.” Anda lalu menunjukkan start up sheet dan mengatakan, ‘Bagus, ini adalah fembaran yang akan memandu kita untuk memulai dengan benar. Mari kita mulai.”

Bagian 1: Membangun Impian.

Mintalah orang baru untuk menulis lima impian yang terpenting

Bagian 2: Membuat daftar nama

Bantu mereka menuliskan tiga puluh nama orang yang mereka kenal dan mintalah mereka melanjutkan di rumah pada sebuah buku daftar nama.

Bagian 3: Menetapkan jadwal presentasi

Bersama-sama menetapkan dua jadwal presentasi, apakah one on one atau home meeting.

Bagian 4: Membuat janji bertemu — phone on 3

Pada bagian yang sangat penting ini Anda bisa mengajarkan bagaimana cara membuat janji dengan prospek kemudian akhiri dengan phone on 3.

Berikut adalah panduan melakukan phone on 3:

Anda menelepon prospek: “Selamat siang Pak Toni, salam kenal nama saya Budi, Bapak belum kenal saya, tapi saya temannya Pak Hendra. Sebentar Pak Hendra ada di sebelah saya.”

Anda berikan telepon ke Pak Hendra yang sudah Anda persiapkan sebelumnya dan Pak Hendra akan mengatakan, “Halo Bro, Pak Budi itu teman saya, ada hal penting yang ingin disampaikan beliau, sebentar ya, saya kembalikan ke Pak Budi.”

Nah, sekarang Anda berhadapan dengan Pak Toni, si prospek. Tinggal undang langsung saja sesuai jadwal presentasi yang sudah ditetapkan. ltulah yang disebut menelepon bertiga atau phone on 3. Ini sangat penting karena jika Anda menyerahkan urusan membuat janji kepada orang baru yang belum berpengalaman, maka sering kali hasilnya adalah no show.

Bagian 5: Masuk ke sistem

Setelah Anda mendapatkan beberapa janji presentasi dengan prospek dari daftar nama orang baru. Sekarang saatnya memperkenalkan mereka ke sistem. Anda bisa menjelaskan pentingnya belajar dari program pendidikan, membaca beberapa buku rekomendasi, dan mendaftarkan diri untuk menghadiri beberapa pertemuan.

Hal 2

Contoh Membuat Janji

Amir : Hallo Pak Budi, apa kabar ? ini Amir.

Budi : Hallo Amir, kabar baik. Tumben nelpon. Ada apa nih ?

Amir : Pak Budi, Maaf saya nggak bisa berlama-Iama karena ada meeting di kantor yang akan dimulai sebentar lagi. Pak Budi hari Rabu malam sibuk nggak ?

Budi : Rabu malarn saya ada acara tuh, antar anak ke dokter gigi

Amir : Baik, Pak. Bagaimona dengan Jumat malam ?

Budi : Jumat malam soya kosong. Ada apa nih ?

Amir : Begini Pak Budi, Saat ini saya bekerjasama dengan seorang teman dan usaha kami berkembang baik. Nah, kebetulan kami memerlukan beberapa patner bisnis lagi terutama dengan background seperi Pak Budi. Kalau seandainya keuntungannya cocok buat Pak Budi, Bapak terbuka nggak untuk bisa bekerjasama dengan kami ?

Budi : Wah, kedengarannya menarik. Tapi usahanya dibidang apa ya ?

Amir : Nah, Pak Budi, karena ndak mungkin menjelaskan usaha ini lewat telepon, Jumat jam 19.00 malam saya ingin mengundang Pak Budi ke rumah saya untuk mendiskusikan kerjasama ini, Apakah Pak Budi bisa hadir ?

Budi : Bisa sih, tapi bisa dijelaskan sedikit nggak bentuk usahanya seperti apa ?

Amir : Saya ingin menjelaskan lengkap Pak Budi, tapt sulit melalut telepon, apalagi sebentar lagi meeting kantor akan dimulai. ltu sebabnya saya undang Pak Budike tumah saya jumat ini supaya penjelasan tidak sepotong-sepotong. Lagi pula, ada diagram yang perlu kami tunjukkan kepada Pak Budi. Apakah memungkinkan Bapak hadir bersama istri Bapak ?

Budi : Wah, saya mesti nanya istri saya dulu

Amir : Baik Pak Budi, kalau begitu kita bertemu harr Jumat malam jam 19.00 di rumah saya.

Budi : OK, saya akan hadir.

Amir : Pak Budi, seandainya ada hal yang sangat penting sehingga Bapak tidak bisa hadir, bisa tolong telepon saya terlebih dahulu? Supaya saya bisa bicarakan ke rekan-rekan saya dan masih sempat mencari gantinya ?

Budi : Baik.

Amir : Balk Pak Budi, sampai ketemu hari Jumat. Bye

Pelajari script membuat janjl bertemu secara lengkap melslui STARTER PACK BUKU MANUAL yang bisa didownload di bagian Business Tools

DUPLKASI — MEMASTIKAN BISNIS ANDA BERKEMBANG

Kunci agar bisnis Anda berkembang adalah terjadinya duplikasi, dan itu dimulai dani Anda. Kami sangnt merekomendasikan Anda borlangganan program barlangganan audio/video bulanan. Program ini berisi audio/ video yang mengnjarkan cara membangun bisnis sec»ra benar seruai sistam. Program inil bisa Anda download secara online dengan investasi Rp 600.000/tahun

Lengkapi alat bantu untuk menjalankan bisnis ini seperti flipchart presentasi, majlah/katalog produk, tiket seminar dsb.

KOMITMEN menentukan kesuksesan Anda

Tekad untuk melakukan kebiasaan positif menentukan kecepatan Anda mambangun bisnis. Kami anjurkan Anda menjadi seorang CORE dengan mempraktekkan 7 kebiasaan sukses. Lakukan goal setting menggunakan lembar konsultasi dengan Team Leader Anda untuk memulai langkah ini.

BAB 31

Termometer vs Termostat

Sekarang saya ingin berbicara kepada Anda sebagai pemimpin. Menurut buku The Millionaire Mind dari Thomas J. Stanley, selain kepemimpinan, ketangguhan mental adalah kelebihan utama dari seorang pengusaha sukses kaliber miliarder.

Apakah Anda memiliki ketangguhan mental ? Mari kita uji dengan beberapa pertanyaan. Apakah Anda gampang putus asa? Apakah gampang patah semangat? Istilah di MLM yang menggambarkan patah semangat adalah “down”. “Lagi down nih ….” Jika Anda terlalu sering down, lalu ketika down Anda malas ke pertemuan, malas presentasi, menghilang dari upline, maka Anda belum saatnya menjadi pemimpin. Mental Anda masih cemen … maaf, tak usah tersinggung. Anda terlalu lebay, Ferguso.

Jika kita suka down dan menunggu semangat dulu baru presentasi, maka Anda itu ibarat termometer. Semangat Anda bergantung kepada faktor lingkungan dan orang lain.Termometer itu pengukur suhu, kalau suhu panas dla panas, alau suhu dingin dla dingin. Ikut-ikutan orang lain. Gampang terpengaruh, Tidak tangguh, Itulah termometer.

Seorang pemimpin harus seperti termostat. Termostat itu pengatur suhu. Kalau suhu dinginmaka termostat akan naikkan suhunya. Begitu pula kalau suhu panas akan diturunkan sedikit, Termostat tidak terpengaruh lingkungan. Dia tidak ikut-ikutan, Tidak gampang dipengaruhi. Mentalnya tangguh. Pemimpin harusnya seperti itu. Kalau lagi down jangan menunggu semangat dulu baru presentasi. Tapi sebaliknya, presentasl dulu, baru semangat datang sendiri, Kita yang mengatur semangat. Itu baru leader yang tangguh, Paham, Ferguso ?

BAB 32

Tangan di Atas Lebih Baik

Selain tangguh, pemimpin hebat juga bertanggung jawab terhadap bisnisnya sendiri. Mereka mandiri. Tidak bergantung kepada upline, apa lagi minta-minta ke upline. Di bab mengenai sikap, saya sudah pernah membahas ini. Tapi karena bagian ini sangat penting, saya bahas lagi.

Di MLM bersistem binari, karena ada limpahan dari upline atau spill over, ada beberapa member yang mempunyai mental pengemis, suka minta-minta. Maaf, saya pake istilah yang agak sarkastis, tujuannya supaya Anda kalau pun tersinggung, marahnya kepada saya, bukan kepada upline Anda. Yang penting, tulisan ini membuat Anda sadar dan berubah menjadi lebih baik.

Kembali ke laptop. Jangan punya mental pengemis. Minta-minta spill over dari upline. Mantan Presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy mengatakan: “Jangan tanyakan apa yang negara bisa berikan kepada Anda, tapi tanyakan apa yang bisa Anda berikan kepada negara.” Jangan tanya upline kapan memberikan spill over ke bawah Anda, tapi tanyakan kapan anda yang memberikan spill over ke bawah jaringan Anda. Tangan di atas lebih baik tangan di bawah. Memberi lebih berbahagia daripada menerima.

Posisi Tangan Di Atas Sebagai Pemberi Lebih Baik Daripada Tangan Di Bawah Sebagai Penerima.

lni bisnis Anda sendiri. Jangan bergantung kepada upline. Jika Anda berpikir bisnis Anda adalah bisnis upline, Anda akan terdorong meminta limpahan downline. Anda tidak seratus persen salah, tetapi Anda berada di jalur yang bisa merusak sistem yang Anda bangun. Mengapa ? Apakah terpikir oleh anda jika semua downline di bawah Anda juga menduplikasi cara berpikir seperti Anda? Bayangkan, semua downline menuntut Anda melakukan spill over ke bawah mereka? kalau tidak, mereka akan baper seperti Anda baper ke upline. Anda tidak akan freedom, karena tim Anda bukan tim yang mandiri dan bertanggung jawab.

Di MLM ada semacam aturan tidak tertulis yang mengatakan upline tidak wajib membantu downline, apalagi wajib memberikan limpahan downline atau spill over. Mengapa? Karena pada dasarnya, ketika Anda bergabung di sebuah MLM, Anda memiliki bisnis Anda sendiri. Anda adalah seorang pemilik bisnis sendiri yang disebut independent business owner. Karena itu, meskipun Anda terkoneksi secara jaringan dengan upline, tapi mereka tidak diwajibkan membantu Anda.

Oleh karena itu, jika upline Anda membantu Anda dan bahkan memberikan spill over di bawah Anda, ucapkan terima kasih kepada upline. ltu adalah kemurahan hati upline Anda. Jangan berpikir kalau bisnis Anda besar, maka bisnis up/ine juga besar atau lebih besar. Ingatlah sebesar apa pun bisnis Anda, itu hanyalah satu kaki dari upline Anda. Mereka harus membangun kaki yang lain juga supaya bisa mendapatkan penghasilan. Bahkan, sering kali seorang upline memiliki peringkat dan penghasilan lebih kecil dari downlinenya.

Jangan bermental pengemis dengan tangan di bawah. Anda akan malu karena pernah minta spill over dari upline jika suatu saat nanti Anda berperingkat dan penghasilan jauh lebih tinggi dari upline. Lagi pula, hukum duplikasi akan terjadi. Jika Anda meminta ke upline, maka down/ine Anda akan meminta ke Anda. Anda tidak akan kuat membangun bisnis jika punya downline yang minta-minta.

Contoh kasus yang sering terjadi. Anda bersama Budi, downline Anda sedang makan siang. Lalu di restoran tersebut Anda bertemu dengan teman lama bernama Herry, dan karena ada kesempatan, Anda melakukan presentasi singkat kepada Herry. Herry tertarik dan akan bergabung. Lalu tiba-tiba Budi, downline Anda bertanya, “Pak, nanti Herry dipasang di bawah saya, ya?” Bagaimana perasaan Anda? Sikap si Budi itulah yang namanya mental pengemis. Jika Anda kesal karena pertanyaan tersebut, please, janganlah menjadi si Budi yang mempunyai mental pengemis.

Adalah hak upline Anda jika mensponsori orang mau taruh di kaki mana. Seratus persen hak upline Anda. Jangan ikut campur urusan upline. Apa lagi minta-minta.

Tangan di atas lebih baik.

BAB 33

PHP – Penolakan Tersulit

Tahukah Anda apa yang membuat orang yang join MLM, belum mulai sudah berhenti ? Rasa takut. Apa yang membuat orang yang sudah mulai kemudian berhenti ? Penolakan atau kegagalan. Mau tahu jenis penolakan yang paling sulit dihadapi? PHP. Pemberi Harapan Palsu.

Orang yang paling sering terkena PHP adalah orang yang duluan Knock Out. Pada penolakan gaya PHP, kita diberi harapan setinggi surga kemudian baru dijatuhkan dari sana. Jatuh bebas. Semakin jatuh semakin cepat dan semakin sakit. Begitulah ceritanya orang-orang K.O. di bisnis MLM.

Karena kurangnya pengalaman, orang-orang baru paling gampang di PHP. Budi adalah distributor baru yang mulai aktif dan melakukan presentasi pertamanya. Di akhir presentasi prospeknya mengatakan, “Bud, saya pelajari dulu ya, nanti saya hubungi lagi.” lni kan Call Back, salah satu penolakan halus. Tapi si Budi tidak tahu, dia pikir prospeknya tertarik dan akan menghubunginya kembali. Tunggu punya tunggu, Anda tahu ceritanyalah, Prospeknya sulit dihubungi. Di WA tidak menjawab, ditelepon tidak angkat. Budi kena PHP.

Beberapa hari kemudian, Budi melakukan presentasi lagi sambil mengundang prospeknya ke pertemuan terdekat, Selesai presentasi, prospeknya kelihatan tertarik, lalu mengatakan “Bud, saya cukup tertarik dengan bisnisnya, Besok saya mau hadir di pertemuannya sekalian mengajak istri saya. Besok sekalian pilih produk untuk bergabung, ya. Tentu saja hati Budi berbunga-bunga, ada bunga tulip, bunga mawar, bunga kamboja dan bunga deposito.

Besoknya dari pagi saja Budi udah penuh semangat dan kebahagiaan membayangkan malamnya di pertemuan dia akan merekrut member pertamanya. Sore menjelang pertemuan, tiba-tiba prospek WA mengatakan: “Sori, Bud. Aku tidak jadi ke pertemuan. Tiba-tiba ada urusan mendadak….” Anda bisa bayangkan betapa sedihnya Budi di pertemuan. Yang lain bersemangat tapi wajah Budi ditekuk dan merengut. Apa lagi beberapa hari berikutnya prospek tersebut semakin sulit dihubungi. Budi kemungkinan bisa KO karena tonjokan keras PHP.

Sebenarnya penolakan karena PHP hanyalah salah satu penolakan. Penolakan biasa saja. Intinya prospek belum siap bergabung saat ini. Titik. Yang membuat ini berat karena kita sudah terlanjur diberi harapan tinggi, kemudian dijatuhkan. Bagaimana cara kita menghadapinya? Berpikirlah jumlah atau statistik dan jangan menganalisa dengan perasaan. Anggap saja prospek tersebut belum siap bergabung saat ini. Bukan salah Anda atau bisnis MLM-nya, memang harus ada cukup banyak orang yang menolak, entah dengan cara PHP atau bukan. Katakan “Next…orang berikutnya ….” Presentasi lag! dan move on.

Saya sudah diingatkan bahaya PHP dan sudah kebal Meskipun tetap sakit di PHP, tapi saya sudah membuat keputusan tidak akan KO karena PHP dan tentu saja tidak akan KO karena apa pun. Komitmen seratus persen. / will do what ever it takes. Di film Rocky Balboa, si Rocky pernah menasihati anaknya, “Yang penting bukan sekuat apa pukulan Anda, tetapi sekuat apa Anda bertahan dari pukulan & terus maju.”Bertahanlah dari pukulan dan jangan KO.

Selama belasan tahun saya mengalami tak terhitung penolakan dan juga PHP. Ketika saya sudah mencapai kesuksesan di MLM, ada banyak teman yang bilang respek ke saya, kalau Pak Suprato yang mengajak, saya tidak berani menolak. Begitu kata-kata mereka yang membuat saya melayang ke langit ke sembilan. Kenapa ke sembilan bukan ke tujuh? Entahlah.

Saya pikir asyik nih, dapat leader. Eh, setelah itu, WA saya tak pernah dibalas dan telepon saya tidak diangkat. PHP yang seperti ini sudah tak terhitung. Saya pun tak pernah menghitungnya. Sudahlah. Move on saja. Angka tak pernah bohong. Saya pernah 15 kali berturut-turut ditolak, bahkan 23 kali berturut-turut, nah yang ini saya hitung, tapi akhirnya ada yang join juga karena saya tak pernah berhenti.

Salah satu pelajaran penting, jangan berharap terlalu tinggi kepada seseorang. Ini namanya PHP yang kita ciptakan sendiri. Contohnya: di sebuah seminar saya mengenal seorang anak muda yang pintar presentasi, punya sikap bagus, dan ambisius. Menurut saya pemuda ini mempunyai segala potensi yang dibutuhkan untuk sukses di MLM. Kalau dia join bakalan besar nih bisnisnya. Begitulah saya mulai menciptakan PHP sendiri.

Lalu singkat cerita saya berhasil mendapatkan janji bertemu dan presentasi. Ternyata sambutannya luar biasa. Kelihatan sangat positif. Hati saya makin berbunga-bunga (kurang macho, ya) dan PHP yang saya ciptakan makin kuat. Beneran nih dapat calon leader. Lalu pemuda ini minta waktu untuk join dan saya langsung membuat janji bertemu Minggu depan.

Dua hari kemudian saya mendapat WA dari pemuda ini isinya: “selamat siang pak suprato. Setelah memikirkan dengan matang…” sisanya tak usah saya lanjutkan ya. Tahu benda jatuh bebas dari langit ke sembilan? Tak ada yang lebih menyakitkan daripada harapan yang terkoyak dan keyakinan yang terhempas. Salah saya sendiri sih, menciptakan PHP. Orangnya saja belum positif join, belum aktf, dan belum membuktikan diri, hati saya sudah berbunga – bunga sendiri.

Pernah satu kejadian, beberapa downline saya di luar kota menyebut satu nama, katakanlah namanya Dino. Dino ini leader hebat, orangnya punya sikap bagus, percaya kepada sistem, pintar presentasi dan bla bla bla. Pokoknya kalau Dino join kota itu rata tanah, hehehe ….

Akhirnya suatu hari downline saya senangnya luar biasa karena Dino join. Wah, kota itu rata tanah juga akhirnya, pikir saya dengan otak berbunga-bunga. Mulai lagi menciptakan PHP. Lalu saya pun pergi ke kota tersebut dan diaturlah pertemuan saya dengan Dino sebelum seminar keesokan harinya. Anda tahu, Dino datang terlambat satu jam, padahal katanya sikapnya bagus. Tak apalah, kata Dino besok dia akanbawa banyak orang ke seminar. Wow, benar nih leader hebat. PHP yang saya ciptakan makin kuat

Keesokan harinya di Seminar, Dino tak terlihat batang hidungnya sampai seminar usai. Tahu benda jatuh bebas darl langit ke sembilan? Sakitnya itu di mana-mana. Salah saya sendiri, lagi-lagi menciptakan PHP.

Di PHP orang lain saja sudah sakit, jangan kurang kerjaan dengan menciptakan PHP sendiri. Jangan menilai seseorang terlalu tinggi, jangan jadi paranormal. Orang yang tepat di bisnis MLM sering kali tak kelihatan di tahap awal. Bisa jadi dia seorang yang pemalu, seorang yang berbicara saja terbata- bata atau bahkan gagap, seorang yang tidak meyakinkan, atau mungkin seorang yang di tahap awal menyebalkan karena ngeyelnya minta ampun. Tapi seraya waktu berjalan, bisa jadi mereka membuktikan diri sebagai orang yang tepat dan muncul sebagai seorang leader hebat. Biarkan mereka membuktikan dirinya. Jangan menciptakan PHP sendiri.

Yang bisa kita lakukan adalah merekrut orang sebanyak- banyaknya, perlengkapi mereka dengan sistem, dan biarkan mereka sendiri menunjukkan diri sebagai orang yang tepat.

BAB 34

Jangan Melawan Angka

Saya akan mulai dari sebuah proses perubahan yang terjadi dari prospek yang berasal dari daftar nama kita. Setelah prospek ini dipresentasi, akan terjadi perubahan sehingga pada akhirnya menjadi seorang leader. Perhatikan gambar di bawah ini.

PROSES PERUBAHAN DARI PROSPEK MENJADI LEADER

Daftar Nama

Presentasi

Follow Up

Join

Aktif

Leader

 

Semakin banyak INFORMASI

 

Nah, perubahan dari daftar nama menjadi leader, atau pergerakan dari kiri ke arah kanan ditentukan oleh banyaknya informasi yang diperoleh prospek. Semakin banyak informasi, akan semakin besar kemungkinan dia bergerak ke sebelah kanan. Informasi ini diberikan dalam bentuk paket info berupa brosur atau buku, dipertemukan dengan upline, audio/video follow up, dan pertemuan.

Kita bisa mempengaruhi proses ini sedikit dengan cara memberikan lebih banyak informasi. Tapi, yang menentukan apakah mereka akan bergerak ke kanan atau tidak adalah diri mereka sendiri. Kita bisa pengaruhi sedikit dengan meminjamkan CD audio, video, buku, mempertemukan dengan upline atau mengundang mereka ke pertemuan. Namun, sekali lagi, yang menentukan adalah diri mereka sendiri. Jadi, jika Anda bertemu dengan orang yang sudah join tetapi tidak mau aktif, bukanlah salah Anda.

Semua ini adalah proses. Ada yang cepat dan ada yang lambat. Ada yang dipresentasi langsung join tapi difollow up lama sekali baru aktif. Ada lagi yang dipresentasi tidak join dan mesti difollow up cukup lama baru join. Tapi begitu join langsung aktif. Semua adalah proses, ada yang cepat dan ada yang lambat.

Sehubungan dengan proses perubahan ini, kita mengenal dua macam kerja, yaitu kerja keras dan kerja pintar. Pada bagian awal yaitu di sebelah kiri, proses dari presentasi hingga join, kita bekerja keras. Sedangkan pada bagian akhir (kanan), proses aktif hingga menjadi leader, kita bekerja pintar. Yang dimaksud dengan bekerja pintar adalah menggunakan alat.

KERJA KERAS DAN KERJA PINTAR

Daftar Nama

Presentasi

Follow Up

Join

Aktif

Leader

Di sebelah kanan

Kerja Pintar

Di sebelah kiri

Kerja Keras

Di bagian awal, tahap presentasi dan follow up, kita bekerja keras dengan presentasi dan follow up dalam jumlah yang banyak. Tetapi pada tahap akhir ke arah kanan, membuat orang yang sudah join menjadi aktif dan yang aktif menjadi leader perlu kerja pintar. Mengapa ?

Kita bisa mempengaruhi atau bahkan memaksa orang untuk dipresentasi dan difollow up sampai join. Tetapi kita tidak bisa memaksa seseorang yang join untuk aktif. Coba jawab pertanyaan ini: Apakah ada teman atau prospek yang join karena sungkan kepada kita? Saya yakin pasti ada. Jawab pertanyaan kedua. Apakah ada teman yang sudah join lalu memutuskan aktif karena sungkan ? Pasti jarang sekali.

Artinya kita bisa mempengaruhi orang untuk join, tetapi kita tidak bisa mempengaruhi orang untuk aktif atau menjadi leader. ltu sebabnya, di sebelah kanan perlu pintar menggunakan alat. Jika kita sudah bekerja sama cukup lama dan dekat dengan downline kita yang aktif, biasanya kita menjadi tidak efektif lagi. Downline tersebut sudah malas mendengarkan kita karena sudah terlalu dekat. Di saat itulah kita bisa bekerja pintar dengan menggunakan pihak ketiga seperti upline untuk mengarahkan downline menjadi leader. Downline biasanya lebih menuruti upline yang sudah kita edifikasi dan tidak terlalu dekat dengan mereka.

Pengingat penting!

Ada satu pelajaran penting sehubungan dengan menggunakan upline sebagai alat bantu. Efektifitas alat juga bergantung kepada waktu penggunaannya. Jika kita melibatkan upline di tahap awal, misalnya saat presentasi dan follow up, maka upline kita juga tidak efektif lagi di sebelah kanan. Banyak orang yang membangun bisnis yang besar menyimpan upline untuk dipergunakan di bagian akhir. Mereka melakukan presentasi dan follow up sendiri dan hanya menggunakan upline untuk mengarahkan downline yang join menjadi aktif atau mengarahkan orang aktif menjadi leader.

Kita bisa memaksa orang untuk join sebagai member, tetapi untuk membuat mereka aktif kita harus menggunakan alat. Selain upline, Anda bisa meminjamkan beberapa audio/video materi pendidikan, atau mengundang mereka mengikuti beberapa pertemuan. Dengan alat-alat ini mereka akan mendapatkan tambahan informasi yang memungkinkan mereka bergerak ke sebelah kanan.

Nah, sekarang saya mau berbicara tentang angka. Tujuan kita adalah untuk mendapatkan leader. Berapa daftar nama yang dibutuhkan untuk menghasilkan satu leader ?

Perhatikan pendekatan yang pertama. Anda memilih satu orang terhebat di dalam daftar nama, kemudian orang itu dipresentasi, lalu Anda follow up sampai orang tersebut akhirnya join. Setelah itu, Anda paksa orang tersebut untuk aktif. Saya tak tahu bagaimana caranya, mungkin Anda ancam atau Anda mengucapkan kalimat sakti sehingga akhirnya dia aktif. Setelah itu, entah apa yang Anda lakukan, intinya orang tersebut menjadi leader. lni namanya pendekatan sempurna. Dari satu orang di daftar nama kita menghasilkan satu orang leader. Seperti gambar di bawah ini.

PENDEKATAN SEMPURNA

1

1

1

1

1

1

Daftar Nama

Presentasi

Follow Up

Join

Aktif

Leader

Menurut Anda, apakah pendekatan yang sempurna ini masuk akal ? Tentu tidak. Tetapi banyak di antara kita berharap seperti itu. Banyak sekali orang yang bertanya kepada saya, “Pak Suprato, paman saya orangnya sangat potensial. Beliau sudah join, tapi belum aktif. Kira-kira apa yang saya harus lakukan atau kalimat apa yang harus saya katakan supaya beliau aktif?”

Banyak orang minta kalimat sakti kepada saya supaya terjadi keajaiban:

✓ orang yang negatif menjadi positif

✓ orang yang join menjadi aktif

✓ orang yang aktif menjadi leader

Andaikan saya mempunyai kalimat sakti tersebut, semua orang bisa sukses dengan mudahnya. Tidak ada kalimat sakti atau cara ajaib agar seseorang join, aktif dan menjadi leader. Jika ada, saya sudah membuat kakak dan adik perempuan saya sukses di MLM. Tapi kita tidak bisa memaksa orang untuk aktif dan menjadi leader. Pendekatan sempurna ini hanya ada di dunia khayalan.

Jadi, bagaimana sebenarnya cara bekerjanya bisnis MLM? Permainan angka.

Untuk mendapatkan 1 leader dibutuhkan beberapa orang aktif, mungkin 5, 6 atau 7, saya tidak tahu persisnya. Katakanlah dari 5 orang aktif. Kemudian 5 orang aktif ini berasal dari sekitar 15 orang yang join. Dan 15 orang yang join ini datang dari 50 orang yang difollow up, 75 orang yang dipresentasi, dan 100 daftar nama. Angka-angka ini hanya contoh dan bukan angka yang pasti karena setiap orang mempunyai kondisi yang berbeda-beda. Perhatikan gambar berikut.

Daftar Nama

Presentasi

Follow Up

Join

Aktif

Leader

100

75

50

15

5

1

Dari 100 daftar nama, barangkali hanya 75 orang saja yang berhasil dipresentasi, yang 25 orang menghindar dengan berbagai alasan. Kemudian dari 75 orang yang dipresentasi, mungkin hanya 50 orang yang bisa difollow up dan 15 orang join. Lalu dari 15 orang yangjoin, barangkali hanya 5 orang saja yang aktif. Dari 5 orang yang aktif kemungkinan melahirkan satu leader.

Beginilah cara bekerjanya bisnis MLM. Permainan angka. Dari kiri ke kanan akan ada banyak yang rontok dan tidak bisa dihindari. Akan ada orang yang tidak berhasil Anda undang untuk dipresentasi. Mungkin karena mereka sudah negatif duluan atau tidak suka dengan kita atau alasan lainnya. Orang- orang yang sudah Anda presentasi tidak semuanya bisa difollow up. Akan ada yang menolak bertemu kembali. Begitu pula dengan orang yang join, tidak semuanya aktif. Sekali lagi, tidak ada kalimat sakti atau cara ajaib untuk membuat yang negatifjoin dan yang join menjadi aktif. Tidak ada.

Jangan melawan angka. Jika Anda masih bertanya- tanya bagaimana caranya supaya angka leader yang muncul lebih banyak, maka itu adalah upaya yang sia-sia. Anda jug? tidak perlu membuat training khusus atau menciptakan formula khusus bagi yang rontok di tengah jalan. Itu hanya menghabiskan energi Anda dan usaha yang sia-sia. Sudah banyak orang yang mencobanya dan gagal total. Jangan Melawan Angka.

Yang bisa Anda lakukan adalah melakukan presentasi dan follow up dalam jumlah yang banyak. Sponsori lebih banyak orang. Temukan orang-orang yang mau menduplikasi Anda, kita sebut itu orang yang tepat. Semakin banyak orang yang tepat, semakin banyak jumlah presentasi dalam jaringan Anda, maka jumlah leader yang ditemukan akan semakin banyak.

MLM adalah bisnis permainan angka yang mengikuti hukum statistik. Karena ini bisnis permainan angka, maka tak perlu bakat, yang penting banyak-banyakan presentasi. Kita menemukan orang yang tepat, bukan membuat seseorang menjadi orang yang tepat. Pada pendekatan sempurna, dari satu orang daftar nama yang dipresentasi akan dibuat menjadi orang yang tepat. lni adalah pendekatan yang tidak masuk akal. Kenyataannya, dalam permainan angka, kita menemukan orang yang tepat.

Karena itu, yang penting adalah lakukan dalam jumlah yang banyak. Kuantitas lebih penting dari kualitas. Kebanyakan orang baru berpikir bahwa kegagalan mereka mensponsori orang karena cara presentasi yang kurang bagus atau tidak bisa meyakinkan prospek. Tapi sebenarnya penyebab kegagalan adalah jumlah presentasi yang terlalu sedikit.

Jika Anda belajar melakukan presentasi dan follow up dengan benar dan melakukan presentasi dalam jumlah yang banyak, seharusnya presentasi Anda sudah bagus. Namun percuma presentasi yang bagus jika jumlahnya sedikit Maka ada istilah: “Sepuluh presentasi yang jelek lebih bagus daripada satu presentasi yang sempurna. “Yang penting banyak. Kuantitas mengalahkan kualitas.

Berapa sebenarnya angka rata-rata di dunia MLM?

# Data Audio MLM

Pada masa awal saya di MLM, saya pernah mendengarka sebuah audio MLM (maaf, saya lupa judulnya) di man@ pembicaranya salah satu pebisnis MLM yang sukses mengatakan angka sebagai berikut:

30 – 9 – 6 – 3

Penjabarannya sebagai berikut:

30 orang yang disponsori

9 aktif

6 produktif

3 leader

# Data Pribadi

Pada tahun 2010 saya mencatat angka saya sendiri sebagai berikut:

Presentase Join Aktif Leader
30 11 6 2
37 12 5 1
42 13 5 1
39 12 7 2
31 7 3 0
33 9 4 1
36 11 6 1
248 75 6 1

 

% Join 30,24194

% Aktif 48
% Leader 22,2222

Selama 7 bulan saya mencatat orang yang saya rekrut dan hasilnya sebagai berikut:

  • 248 presentasi –75 join — 36 aktif — 8 leader
  • Dari presentasi yang saya lakukan, 30% join.
  • Dari yang join, 48% aktif
  • Dari yang aktif, 22% leader (setidaknya sampai akhir dari bulan ke 7 pada saat data ini diambil)

Artinya dari 5 orang yang aktif menghasilkan 1 leader.

# Eric Worre

Berikut adalah angka rata-rata dari Eric Worre, penulis buku Go Pro. Menurut Eric, ini adalah angka rata-rata yang nyata di dunia MLM.

The Numbers – 100

Angka Tipe Jumlah RP
70 Consumer 0
20 Social Enrollers 1 – 2
5 Retailers 3 – 5
3 Recruiters 6 – 9
2 Super Recruiters > 10

 

Super Recruiters Rata Rata merekrut 27 orang

70% Distributor Berasal Dari Super Recruiters

  • 70% distributor MLM tidak melakukan apa-apa.
  • 20% adalah social enrollers hanya merekrut 1-2 orang seumur hidup secara kebetulan saja
  • 5% adalah retailers atau orang yang hanya fokus menjual produk, dan merekrut sekitar 3-5 orang seumur hidupnya
  • 3% adalah recruiters atau orang yang merekrut 6-9 orang seumur hidupnya.
  • 2% adalah super recruiters yang merekrut lebih dari 10 orang.
  • Seorang super recruiters rata-rata merekrut 27 orang.

Perhatikan prinsip pareto terjadi disini dimana 70% distributor berasal dari 2% super recruiters. ltu sebabnya mereka disebut top producer atau top leader yang berpenghasilan tinggi.

Angka leader adalah 2%. Meskipun sedikit, leader sangat berharga karena mereka menghasilkan 70% dari omzet perusahaan. Jika Anda mendapatkan satu leader maka ada ribuan hingga puluhan ribu orang di bawah mereka.

# Buku Beach Money oleh Jordan Adler

Dalam buku Beach Money, ada satu bab yang menjadi favorit saya, yaitu “Angka Tidak Bohong”. Dalam bab ini, Jordan Adler menceritakan pengalamannya bergabung di perusahaan MLM kedua belas yang akhirnya membawa dia sukses setelah sebelumnya gagal total di sebelas MLM selama sepuluh tahun.

Keberhasilan Jordan di MLM kedua belas, karena di@ mempunyai kesempatan bertemu dan belajar dari salah satu top leader-nya. Apa yang dia pelajari? Sang top leade mengajari Jordan sebagai berikut:

“Dalam bisnis rekrutmen, kau perlu bersiap merekrut dua puluh hingga tiga puluh orang. Tidak peduli apapun bidangnya, entah properti, asuransi, atau MLM. Kau Harus merekrut dua puluh hingga tiga puluh orang untuk memulai. Sepertiga yang Anda rekrut tidak akan melakukan apa pun. Sepertiga akan melakukan sedikit hal. Sepertiga sisanya akan menghasilkan pendapatan bagus. biasanya, salah satu dari mereka akan membangun kelompok berisi ribuan orang.”

33% tidak melakukan apa-apa.

33% lagi melakukan sedikit

33% sisanya produktif.

Ada minimal satu orang yang akan menjadi top leader. ]

Jordan mengatakan, angka tidak bohong. Namun Anda perlu konsisten merekrut 20-30 orang untuk memulai. Tidak peduli sesulit apa pun kondisi keuangan Anda, Anda bisa mengubahnya jika Anda konsisten menyelesaikan perekrutan Anda. Konsistensi sangat penting.

Besarnya bisnis Anda akan berasal dari satu atau dua orang leader yang Anda temukan. Karena itu, buatlah rencana untuk merekrut tiga puluh orang dalam waktu maksimal enam bulan. Saya menyukai ketegasan, karena itu saya langsung sebut dengan tegas angkanya tiga puluh orang, bukan 20-30 orang. Lakukan dalam waktu maksimal enam bulan. Karena momentum sangat penting di bisnis MLM.

Bahkan saya menyarankan orang merekrut sepuluh orang di bulan pertama dan dua puluh orang dalam waktu maksimal tiga bulan. Semuanya demi momentum bisnis. Ketika sebuah roket diluncurkan ke angkasa, dia menghabiskan dua pertiga bahan bakarnya untuk melepaskan diri dari gaya gravitasi bumi. Jumlah yang banyak dalam waktu yang cepat adalah momentum yang akan membuat bisnis Anda MELEDAK.

Buatlah perencanaan:

  • Merekrut 30 orang dalam waktu maksimal enam bulan
  • Merekrut 20 orang dalam waktu maksimal tiga bulan
  • Merekrut 10 orang dalam waktu satu bulan
  • Merekrut 4 orang dalam waktu satu minggu

Sulit membayangkan Anda akan gagal jika Anda mampu merekrut tiga puluh orang dalam waktu enam bulan. Seharusnya Anda menjadi seorang bintang. Leader top producer. Tetapi jangan protes bahwa bisnis Anda tidak jalan dan penghasilan terlalu kecil jika Anda belum merekrut sebanyak itu. Aneh jika Anda baru merekrut lima orang dan berharap passive income. ltu namanya melawan angka. Kenapa jangan melawan angka? Karena angka tidak bohong.

BAB 35

Ada Ribuan Michael Jordan di Luar

Izinkan saya mengutip salah satu bagian buku Beach Money yang menarik. Tepatnya di bagian tanya jawab halaman 146.

Ada pertanyaan seperti ini:

Bagaimana saya membuat anggota yang tak termotivasi untuk bekerja? Jawaban Jordan Adler:

Haha. Andai saya punya jawabannya! Bila ingin menghasilkan uang di MLM, lepaskan kebutuhan untuk memotivasi orang-orang Anda. Cari orang yang lebih baik daripada Anda. Sepertiga tidak akan berbuat apa pun. Sepertiga akan berbuat sangat sedikit. Sepertiga akan berbuat sedikit lebih, dan 1 dari 30 orang akan membawa Anda ke organisasi beranggota ribuan. Jangan lawan Ini. lkuti saja! Sponsori 1-4 orang per bulan selama 2 hingga 3 tahun. Beri semua orang kesempatan. Latih mereka dan beri mereka semua alatnya. Anda ambil dua langkah untuk tiap satu langkah yang mereka ambit. Namun bila mereka tidak menelepon balik atau berbuat apa pun, sponsori orang lain! Ada ribuan Michael Jordan di luar sana yang tidak pernah memegang bola basket.

Jawaban yang padat berisi. Sekarang saya akan mengulasnya.

“Haha. Andai saya punya jawabannya!” Tidak ada kalimat sakti atau cara ajaib untuk membuat orang join atau aktif. Termasuk membuat orang bersemangat. Semuanya permainan angka. Ada yang mau, ada yang tidak. Lakukan bagian Anda, biarkan mereka melakukan bagian mereka sendiri.

“Lepaskan kebutuhan untuk memotivasi orang-orang Anda. Cari orang yang lebih baik daripada Anda.” Kemampuan memotivasi sangat sulit untuk diduplikasi. Bisnis MLM menjadi tidak sederhana jika kita diharuskan mempunyai kemampuan untuk meyakinkan atau memotivasi orang-orang. Syukurlah tidak demikian. Anda hanya perlu melakukan presentasi dalam jumlah banyak dan biarkan angka yang berbicara. Tenang saja, angka tidak bohong. Jika Anda merekrut minimal 30 orang dalam waktu maksimal 6 bulan, akan ada satu orang yang lebih hebat daripada Anda.

Sepertiga akan berbuat sangat sedikit. Sepertiga akon berbuat sedikit lebih dan 1 dari 30 orang akan membawa Anda ke organisasi beranggota ribuan. Jangan lawan ini. lkuti saja!” lkuti saja permainan angka, jangan dilawan. Tidak usah bingung apalagi baper jika ada saudara, sahabat, atau kenalan Anda yang menolak atau pun tidak aktif. Jangan dipaksa. Hal itu wajar, tak ada yang salah dengan bisnis Anda. Ini hanya permainan angka.

“Sponsori 1 – 4 orang per bulan selama 2 hingga 3 tahun” Konsistensi dan keyakinan bahwa bisnis ini mengikuti suatu permainan angka sangat penting. Kita tidak membutuhkan pelari sprinter, melainkan pelari marathon yang tekun dan konsisten. Konsisten selama dua hingga tiga tahun, bukan hanya beberapa bulan saja. Anda membangun sebuah jaringan yang terdiri dari manusia dengan berbagai latar belakang dan pola pikir yang kemudian dibentuk untuk menerima sebuah sistem dengan pola pikir yang baru. Ini jelas butuh waktu.Tidak instan.

“Beri semua orang kesempatan. Latih mereka dan beri mereka semua alatnya.” Orang yang tepat baru akan bertumbuh di dalam sistem jika mereka diperlengkapi. Duplikasi tidak otomatis. Anda harus memperlengkapi mereka dengan sistem dan alatnya. Jika tidak, mereka tidak akan bertumbuh. Pelajari lagi bab 27 Tarik ke Dalam dan bab 29 Duplikasi Tidak Otomatis untuk mempelajari bagaimana cara memperlengkapi dan memasukkan orang ke sistem.

“Anda ambil dua langkah untuk tiap satu langkah yang mereka ambil.” Ini menarik. Apa yang dimaksud dengan langkah-langkah ini ? Tentunya bukan tarian dansa, maju dua langkah lalu mundur selangkah. Begini……. Langkah-tangkah yang Anda ambil adalah langkah-langkah untuk memasukkan orang ke sistem seperti dijelaskan di bab 27 Tarik ke Dalam.

Ambil dua langkah untuk tiap satu langkah yang mereka ambil. Misalnya member menanyakan tentang produk. Anda balas dengan dua langkah untuk memasukkan mereka ke sistem. Contohnya: “Kebetulan minggu siang ini ada acara training produk. Setelah acara training saya ingin meminta waktu Pak Budi untuk menjelaskan cara memulai bisnis.

Apakah Pak Budi bisa?”

Ini adalah langkah pertama yang bisa Anda berikan, yaitu meminta waktu untuk start up. Kemudian Anda bisa mengambil langkah kedua yaitu mengirimkan materi audio atau video informasi dan inspirasi yang cocok untuk member tersebut. Tidak usah baper dan galau jika mereka tidak merespon dengan positif.

” Namun bila mereka tidak menelepon balik atau berbuat apa pun, sponsori orang Iain! ” Kemungkinan mereka bukan orang yang kita cari. Sponsori orang berikut. Teruslah melakukan dua langkah untuk setiap langkah yang mereka lakukan. Buat jadwal untuk start up kepada setiap member yang disponsori, kirimkan audio atau video informasi dan inspirasi, perkenalkan dengan upline, dan undang mereka ke pertemuan terdekat. Inilah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan. Jika mereka tidak merespon secara positif, carilah orang lain!

“Ada ribuan Michael Jordan di luar sana yang tidak pernah memegang bola basket.” Ada banyak orang yang tepat di luar sana. Sering sekali orang-orang ini di luar dugaan kita. Belum tentu orang yang menarik penampilan fisiknya, yang pintar, atau yang aktif dan pergaulannya luas. Bahkan kemungkinan besar mereka bukanlah orang yang berpengalaman di bisnis MLM. Seperti Michael Jordan yang belum pernah memegang bola basket, begitulah orang-orang di luar sana yang belum pernah join MLM. Mungkin mereka masih negatif dengan MLM, tapi siapa tahu kali ini pikiran mereka akan terbuka dan akan menjadi salah satu leader Anda.

Siapa yang tahu? Saya sendiri sering salah. Pengalaman saya sendiri membuktikan itu. Siapa menyangka adik saya Yang pemalu, tidak mempunyai banyak teman dan tak berpengalaman bisnis bisa menjadi salah satu leader yang berprestasi. Siapa menyangka salah satu orang yang posturnya tidak meyakinkan dan cara berbicaranya juga tidak jelas bisa menjadi salah satu leader saya yang paling hebat. Bahkan banyak yang gagap ketika berbicara tapi ketekunan membuat mereka muncul sebagai leader hebat.

Anda akan sering salah jika menebak di awal. Jadi sponsori saja lebih banyak orang. Kita mencari orang yang tepat. Meskipun mempunyai ciri-ciri tertentu, tapi orang yang tepat baru menampakkan diri setelah beberapa saat mereka memutuskan aktif. Waktu yang akan menunjukkan siapa mereka. Seperti pepatah Cina mengatakan: “Kuda yang bagus baru kelihatan setelah berlarijarak jauh.” Yang bisa kita lakukan adalah sponsori orang-orang secara konsisten, kemudian perlengkapi mereka dan berilah mereka kesempatan

Ciri-Ciri Orang Yang Tepat

Di bab 16 mengenai Tiga Prinsip Abadi, bagian konsultasi, saya sudah membahas bahwa jika ada yang gagal di bisnis MLM, hal ini disebabkan salah satu dari tiga hal di bawah ini:

  1. Mereka tidak melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan, kurang banyak atau tidak konsisten
  2. Tidak bekerja sesuai sistem yang berlaku, tidak rendah hati untuk konsultasi dan mau diajar
  3. Masalah sikap dan karakter, tidak memperlakukan orang lain dengan baik.

Dari ketiga hal ini kita bisa menyusun tiga ciri-ciri orang yang tepat yaitu:

  1. Rajin dan konsisten
  2. Mau mengikuti sistem
  3. Memiliki sikap yang bagus

Inilah tiga ciri-ciri orang yang tepat. Ketiga-tiganya harus dipenuhi sekaligus. Tidak cukup hanya satu atau dua saja.

Contohnya Anda mensponsori orang yang penurut, mau mengikuti sistem, sikapnya juga bagus, tetapi presentasinya terlalu sedikit. Tentu saja yang seperti ini tidak bisa berharap mereka sukses juga. Demikian pula dengan seseorang yang rajin, konsisten, dan mau mengikuti sistem, akan tetapi memiliki sikap yang jelek dan tidak bisa menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Mereka pun sangat sulit untuk berhasil. Jadi orang yang tepat adalah yang memiliki ketiga ciri-ciri ini sekaligus

Seperti yang saya katakan tadi, ketiga ciri ini mungkin tidak terlihat di awal Anda merekrut mereka. Mungkin awalnya mereka rajin tetapi ngeyel dan tidak mau mengikuti sistem. Lama kelamaan, karena Anda terus mengarahkan mereka, akhirnya mereka mau masuk ke dalam sistem. Kemudian mereka berubah menjadi semakin baik dan semakin baik sehingga akhirnya mereka memenuhi ketiga ciri orang yang tepat. ltu sebabnya kita sponsori saja orang sebanyak-banyaknya, perlengkapi mereka dan berilah mereka kesempatan.

Begitulah cara bisnis ini dibangun.

Namun, jangan bergantung kepada beberapa orang yang Anda pikir adalah orang yang tepat, namun sesungguhnya bukan. Orang yang tepat itu ditemukan, bukan dibuat menjadi orang yang tepat. Bukan membuat orang menjadi leader, tapi mencari orang yang mau menjadi leader.

Jika Anda mensponsori beberapa orang lalu menunggu mereka aktif dan menjadi leader, maka Anda akan hilang bersama mereka. Bukan begitu caranya. Anda harus terus mensponsori orang baru. Kuncinya adalah terus mensponsori orang baru. Sampai kapan? Sampai Anda menemukan orang yang tepat dan freedom. Orang yang tepat biasanya tidak membuat Anda ragu. Jika Anda ragu, kemungkinan dia bukan orang yang tepat.

Ada leader yang hanya mensponsori orang di bulan-bulan pertama. Setelah itu, mereka tidak pernah mensponsori orang dan hanya membina tim aktif yang ada. Mereka pikir tim aktif ini calon leader, padahal hanya sekumpulan cheer leader yang sedikit bekerja dan tidak mengikuti sistem. Si leader terus mengeluh bahwa bisnisnya tidak jalan sambil mengomeli downline yang ada. Akan tetapi si leader tidak pernah mensponsori orang baru. Nah, leader semacam ini hanya menunggu tanggal hilang saja.

Cerita klasik di MLM yang cocok dengan ini adalah cerita tentang Nelayan Pencari Mutiara. Jika Anda seorang nelayan pencari mutiara yang berhasil mengumpulkan seember besar tiram mutiara. Lalu Anda duduk dan mengambil satu tiram, membukanya dan mendapati tiram tersebut tidak berisi mutiara. Apa yang Anda lakukan? Terus memegang tiram tersebut berhari-hari sambil berharap suatu waktu tiram tersebut tiba-tiba berisi mutiara? Tentu tidak. Anda akan membuang tiram yang kosong dan mengambil tiram kedua dan seterusnya sampai Anda menemukan tiram berisi mutiara.

Leader yang saya sebutkan tadi berbuat seperti itu. Terus memegang tiram kosong selama bertahun-tahun dan berharap ada mutiara di dalamnya. Ngomong-ngomong, banyak leader seperti itu. Hanya merekrut beberapa orang lalu menunggu bisnisnya berkembang. Hayo bangun! Ambil tiram kedua, ketiga, dan seterusnya. Jangan menggantungkan bisnis Anda kepada downline yang Anda rekrut. Jauh lebih mudah bekerja dengan orang yang tepat daripada membuat orang yang tidak mau menjadi mau. Teruslah mensponsori orang baru, perlengkapi mereka dan berilah mereka kesempatan.

BAB 36

Testing Time

Saya rasa istilah ”testing time” bukanlah sebuah istilah baku dalam bahasa inggris untuk menggambarkan makna dalam bab ini. Dulu saya sering mendengar dalam seminar-seminar maupun dalam CD audio pembelajaran MLM mengenai istilah ini. Testing time maksudnya masa ujian atau cobaan yang dihadapi para pelaku MLM.

Yang penting Anda mengerti yang saya maksudkan. Selalu ada ujian dalam kehidupan, apalagi berbisnis. Kita akan belajar dan naik kelas jika lulus dari ujian. Hanya bedanya, kalau di sekolah, kita belajar dulu baru ujian, sedangkan dalam kehidupan kita ujian dulu baru belajar. Jadi jangan kabur saat diuji, ya.

Ada empat tahap ujian di bisnis MLM. Setiap tahap dengan kesulitannya masing-masing.

Tahap 1: Sulit Merekrut Orang.

Di tahap ini banyak pemula yang layu sebelum berkemban€. Banyak yang hanya gagal mengundang saja sudah knock down. Kegagalan di tahap ini biasanya karena jumlah presentasi yang terlalu sedikit atau belum menguasai presentasi standar an follow up yang benar.

Tahap 2: Sulit Mendapatkan Orang Aktif.

Ditahap ini sudah berhasil merekrut orang, tetapi belum ada yang aktif sehingga mereka berpikir bisnis ini tidak berjalan. Kegagalan di tahap ini biasanya karena belum menguasai start up atau memulai orang baru. Pelajari lagi bab 27 tentang tarik ke dalam dan bab 30 tentang start up. Bisa juga, kegagalan karena jumlah orang yang direkrut memang belum banyak. Seharusnya rekrut lagi sebanyak-banyaknya. Pasti akan dapat yang mau aktif. Ingat permainan angka.

Tahap 3: Sulit Mendapatkan Leader.

Ini bisa menjadi masa yang membuat stres dan frustrasi. Satu per satu orang aktif mundur dan menghilang. Seperti pohon mangga, akan ada buah mangga yang berjatuhan, tetapi pada akhirnya buah terbaik akan bertahan di pohon. Baca bab 28 dan kuasai bekerja ke dalam. Dengan fokus bekerja ke dalam, Anda akan menemukan beberapa leader yang akan bertahan bersama Anda dan itu sudah cukup.

Tahap 4: Sulit Menghabiskan Uang Anda.

Maksudnya? Hahaha, karena uang masuk ke rekening Anda bertubi tubi walaupun anda sedang tidur. Di tahap ini, Anda sudah freedom. Anda sudah melewati testing time dan tinggal menikmati Jerih payah Anda.

Setiap pelaku MLM akan menghadapi testing time. Ada yang menghadapinya di saat awal, ada yang di pertengahan, dan ada juga yang di tahap akhir.

Di tahap mana pun Anda diuji, bertahanlah dan tingkatkan kinerja Anda sehingga mencapai tahap ke empat. Kalau sudah sakit-sakit dahulu, Anda harus selesaikan sampai freedom. Masak sakit-sakit dahulu, mati kemudian.

Setelah sekian lama berjuang, ada seorang leader yang akhirnya berhenti. Tetapi dia berdalih bahwa dia sudah berjuang dengan maksimal. Hei! Anda belum maksimal. Anda berhenti. Anda menyerah. Anda tidak lulus ujian.

Di bisnis ini tidak ada orang yang gagal, yang ada orang yang menyerah dan berhenti. Selama Anda tidak menyerah, Anda tak akan gagal. Jadi, teruslah berjuang di setiap tahap hingga Anda freedom.

Di tahap mana Anda diuji saat ini ?

BAB 37

Teknologi Vs Prinsip

Sekarang kita memasuki era digital dimana teknologi semakin maju dan hal ini sangat mempengaruhi dunia bisnis konvensional. Dunia bisnis mengalami shifting (bergeser) dari konvensional ke digital. Sebagian besar pengguna digital adalah kaum milenial yaitu mereka yang berumur di bawah tiga puluh tahun. Berapa banyak industri yang mati? Anda bisa googling dengan kata kunci “millennials kill”. Saat buku ini ditulis ada sekitar 70 industri yang terkubur karena pergeseran ini. Tentu saja angka ini bisa terus bertambah, bahkan secara biperbola disebutkan bahwa millennials kill everything. Nah, apakah hal ini berdampak kepada bisnis MLM?

Saya termasuk orang yang sangat penasaran dengan hal ini. Bahkan di tahun 2013 saya pernah mengeluarkan sebuah artikel mengenai “MLM Revolution”. Saya cuplik sebagian artikel ini di bawah:

“Dalam MLM Revolution, kita hanya melakukan presentasi kepada orang-orang yang sedang mencari sebuah peluang bisnis. Atau dengan kata lain orang yang sudah ada kebutuhan. Ada istilah “we are looking for someone who are looking”, kita mencari orang yang sedang mencari. Kita hay presentasi kepada orang yang sudah memiliki pola pikir yang benar mengenai bisnis MLM. Itulah target pasar kita. Tetapi bagaimana caranya menyeleksi prospek yang Demikian?. Dengan memanfaatkan teknologi internet

Setiap hari bahkan setiap menit ada jutaan orang yang mencari informasi melalui internet. Mereka mengetik kata kunci tertentu di mesin pencari seperti google, yahoo don sebagainya. Bahkan banyak yang aktif di media sosial seperti facebook, twitter don Jain-lain untuk mencari informasi. Banyak sekali yang mengetik kata kunci: “peluang bisnis” “penghasilan tambahan”, “cara jadi kaya” “MLM bagus”, “network marketing” dan banyak lagi. Kira-kira apa yang dicari orang-orang yang mengetik kata kunci tersebut? Mereka mencari sebuah peluang. Merekalah target pasar kita !

Bagaimana cara menemukan mereka? Upline Anda yang memahami MLM Revolution akan mengajarkan cara-cara memanfaatkan internet sehingga Anda bisa melakukan presentasi hanya kepada orang-orang yang mencari sebuah peluang.

Yang pasti dengan memanfaatkan internet dan menyeleksi prospek maka Anda akan lebih sedikit mengalami penolakan. Anda akan sukses di MLM dengan cara yang jauh, jauh, jauh lebih mudah. Menarik, bukan?”

Artikel ini saya tulis di tahun 2013. Saat itu, hal ini hanya sebatas ide yang menarik tapi tanpa kemampuan untuk membuat platform funneling system sama sekali. Saat buku ini ditulis tahun 2019, funneling system dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya merupakan hal yang umum. Banyak konsultan digital TT yang mampu membuatnya.

Ide dari funneling system adalah menyaring prospek menjadi hot prospect. Alat penyaringnya adalah sebuah Landing page yang berisi informasi yang bertujuan menarik target pasar. Makin menarik sebuah Landing page maka makin tepat target pasar yang kita dapatkan.

Oke, baiklah, saya tidak berniat membahas hal teknis ini panjang lebar. Toh saya bukan seorang ahli IT atau ahli digital marketing. Banyak yang jauh lebih jago dari saya. Saya yakin perkembangan teknologi akan semakin canggih. Ke depan akan ada sistem yang belum saya ketahui saat ini. Bahkan mungkin saja apa yang saya ketahui saat ini sudah ketinggalan. Intinya adalah funneling system {atau apa pun namanya) bertujuan untuk mendapatkan hot prospect yang bisa kita tawarkan produk atau bisnis kita.

Yang lebih relevan untuk dibahas adalah apa pengaruh kemajuan teknologi terhadap bisnis MLM? Apakah ini mengubah cara kita menjalankan bisnis MLM secara total? Apakah benar teknologi ini akan memberikan kemajuan dalam bisnis MLM sedahsyat tulisan saya tahun 2013? Apakah benar terjadi revolusi sehingga setiap orang yang memanfaatkan teknologi menjadi jauh lebih mudah sukses dibanding dulu?

Beberapa tahun belakangan saya mempunyau kesempatan menggunakan platform funneling system untuk mengembangkan sebuah MLM. Dengan alat digital ini kita bisa mendapatkan daftar nama orang-orang yang tidak kita kenal sebelumnya dan mereka bersedia ditemui untuk mendapatkan informasi lebih detail tentang MLM. Tetapi apakah hal ini membuat orang menjadi lebih mudah sukses di MLM? Ternyata tidak juga.

Digital marketing berbeda dengan MLM. Meskipun keduanya bertujuan menciptakan omzet dengan menjual produk, tetapi strateginya berbeda. Digital marketing yang sepenuhnya didukung teknologi menekankan penjualan produk dengan melakukan kegiatan pemasaran yang terintegrasi dan didukung berbagai saluran digital termasuk internet, digital advertising, TV, billboard, SMS, dan lain-lain. Sedangkan MLM menggunakan strategi membangun jaringan yang lebih menekankan membangun hubungan antar manusia secara tatap muka atau offline.

Jika Anda menjual produk dengan digital marketing, kemungkinan bisa mencetak omzet besar dalam waktu yang relatif singkat. Tetapi tidak ada jaminan omzet Anda akan tetap stabil karena loyalitas untuk produk dan sistem sangat rendah. Apabila terjadi masalah pada platform yang kita gunakan misalnya kebijakan yang suka berubah-ubah dari facebook, instagram atau pun google, omzet bisa tiba-tiba turun dengan drastis. Jika produk kita sudah tidak trending lagi atau ada kompetitor yang lebih hebat, omzet juga bisa turun drastis, Itulah digital marketing yang sangat sulit menciptakan omzet yang stabil.

Sebaliknya MLM adalah bisnis hubungan yang lebih mengandalkan tatap muka atau offline. Prinsip membangun MLM adalah membangun hubungan. Jika Anda berhasil membangun hubungan, maka jaringan Anda akan berkembang dan Anda akan menciptakan omzet yang stabil dan bahkan bisa berkembang seperti efek bola salju.

Tentu saja akan menarik jika MLM digabung dengan digital marketing. Namun, digital marketing hanya membantu sekitar dua puluh persen dari kegiatan membangun bisnis MLM. Begini saya jelaskan.

Bagaimana caranya orang mengembangkan jaringan di bisnis MLM sehingga jaringan menjadi besar dan makin besar? Kita sudah membahas bahwa ada lima langkah dalam membangun jaringan.

  1. Daftar Nama
  2. Membuat Janji
  3. Presentasi
  4. Follow Up
  5. Ikuti Sistem

Karena MLM sesungguhnya adalah bisnis offline, Anda bisa melakukan kelima langkah tersebut dan menjadi sangat sukses di MLM dengan offline. Sekali lagi, dengan offline tanpa bantuan teknologi sama sekali, Anda bisa menghasilkan income miliaran rupiah per bulan dari MLM. Hanya dengan lima langkah sederhana di atas. Ini sudah terbukti puluhan tahun, dari sejak tahun 1932 ketika MLM pertama, Wachter’s diperkenalkan di dunia.

Jika Anda ingin menggabungkan digital marketing dengan MLM, maka sistem digital seperti funneling system akan berperan membantu langkah satu sampai tiga, yaitu daftar nama, membuat janji, dan presentasi. Langkah follow up dan sistem yang merupakan langkah terpenting dalam membangun jaringan tidak bisa digantikan oleh sistem digital. Karena di sanalah kita membangun hubungan.

Ketika Anda membangun hubungan, bi-touch lebih penting dari hi-tech. Tatap muka jauh lebih penting dari sekadar zoom meeting, video conference, webinar, atau hanya chat melalui WA. The power of networking is one on one atau belly to belly. Tatap muka, My Man. Di situlah kita membangun hubungan.

Bagi seorang pemimpin di bisnis MLM, delapan puluh persen kegiatannya membangun bisnis adalah melalui follow UP dan sistem. Duplikasi untuk menghasilkan para pemimptn berkualitas terjadi di sana.

LIMA LANGKAH KERJA

  1. Daftar Nama

20% Bantuan Sistem Digital

  1. Membuat Janji
  2. Presentasi

80% Bisnis Anda Dibangun

  1. Follow Up
  2. Ikuti Sistem

Secanggih apa pun alat digital yang dipergunakan, hanya membantu dua puluh persen dari keseluruhan bisnis MLM yang kita bangun. Dari sana Anda akan mendapatkan prospek yang membeli produk atau bergabung menjadi member. Setelah itu, untuk mengembangkan member ini menjadi pemimpin, mau tak mau Anda harus membangun hubungan melalui langkah follow up dan sistem. Jadi meskipun teknologi makin maju, dasar-dasar membangun hubungan tidaklah berubah.

Dari buku Beach Money halaman 36, Jordan Adler mengingatkan kita: “Teknologi itu penting dan dapat menambah efisiensi proses mengembangkan dan mengelola organisasi. Namun dasar dari membangun hubungan tidak berubah.”

Jordan Adler mengatakan bahwa dirinya membangun bisnis MLM sejak masa sebelum munculnya internet dan dia membangun organisasi MLM yang sangat besar tanpa bantuan internet sama sekali. Saya sendiri mengenal banyak pemimpin bisnis MLM di Indonesia menjadi sangat sukses tanpa bantuan internet. Bahkan banyak diantara mereka yang gaptek sampai sekarang.

Tidak ada yang salah dengan teknologi. Silahkan digunakan sebagai alat bantu. Tapi berhati-hatilah jangan sampai Anda terlalu bergantung kepada teknologi untuk membangun bisnis MLM. Ingatlah bahwa MLM bukan digital marketing.

Buku Beach Money halaman 37 mengatakan: “Masalah terbesar mereka adalah bergantung terlalu banyak pada internet dan teknologi untuk membangun bisnis. Banyak yang benar-benar mengabaikan prinsip dasar perkembangan dan menukarnya dengan sistem otomatis yang didesain untuk mendapatkan orang dalam jumlah yang banyak. Mereka mengharapkan teknologi bekerja untuk mereka. Akhirnya mereka bingung menarik sekelompok wirausahawan yang loyal dan menjaga mereka dalam jangka panjang.”

Hingga saat ini di Indonesia, belum ada sebuah MLM atau seorang leader yang membuktikan dirinya mampu membangun sebuah bisnis MLM yang stabil hanya dengan sistem digital atau teknologi. Beberapa mengaku sebagai MLM digital, tetapi setelah Anda terjun di dalamnya, ternyata ujung-ujungnya menawarkan seminar atau workshop digital marketing.

Saya tetap penasaran suatu saat akan ada teknologi yang terbukti mampu membangun bisnis MLM yang stabil secara full digital. Sebelum itu terjadi, saya tetap menganggap MLM adalah bisnis hubungan dan teknologi hanya membantu. Teknologi bukanlah jalan pintas menuju sukses di bisnis MLM.

Jebakan Group WA

Bahkan, kita harus berhati-hati dengan beberapa teknologi Yang umum dipakai dan sepintas berguna namun bisa juga merugikan. Contohnya group WA. Banyak leader membuat Group WA dengan tujuan mempercepat pembagian informasi kepada member atau pun membahas masalah yang terjadi di dalam jaringan. Meskipun ada gunanya, tetapi group WA dengan semua member di dalamnya berpotensi menimbulkan crosslining.

Ketika sebuah group dibuat dan semua member bersemangat, group kelihatannya menyebarkan hal yang positif. Namun lama kelamaan, pasti ada anggota yang mulai loyo dan jarang memberikan komentar yang penuh semangat, sehingga ini bisa memberi dampak yang negatif kepada anggota lain. Apalagi kalau ada anggota yang left group ini akan semakin menurunkan semangat.

Pembahasan masalah- masalah yang terjadi di dalam group juga kurang tepat sehingga ini turut menyebarkan hal negatif. Belum lagi anggota lain bisa saling tukar menukar nomor kontak dengan crossline sehingga potensi crosslining yang terjadi semakin parah.

Karena itu, saya menyarankan leader untuk menggunakan channel telegram daripada group WA atau group telegram. Mengapa? Karena dengan channel telegram, informasi yang diberikan hanya satu arah saja, sehingga ini menutup komentar-komentar dari member sama sekali sehingga tidak memberi peluang terjadinya komentar yang negatif atau situasi lain yang menurunkan semangat. Bahkan di channel telegram sesama anggota tidak bisa melihat nomor kontak orang lain sehingga memperkecil peluang untuk crosslining.

Yang penting channel telegram ini berguna untuk menyampaikan informasi secara cepat kepada semua anggota. Jika masing-masing anggota mempunyai masalah sebaiknya dibahas dengan jalur pribadi (japri) kepada leader dan setelah masalah diselesaikan barulah dimasukkan oleh leader kedalam channel telegram sehingga seluruh anggota bisa belajar dari sana.

Selain menyampaikan informasi, tujuan kita menggunakan group WA atau telegram adalah membuat anggota bersemangat melalui komentar – komentar yang positif dari sesama anggota. Tetapi kita tidak bisa selalu mengendalikan semangat setiap anggota. Ada anggota yang awalnya bersemangat dan rajin memberi komentar tetapi lama kelamaan setelah turun semangatnya mulai jarang berkomentar. Hal demikian bisa membuat suasana kurang positif. Apalagi jika ada anggota yang tidak aktif dan meninggalkan group tersebut akan semakin merusak suasana. ltu semua terjadi di luar kendali kita. Inilah kemajuan teknologi yang harus kita waspadai jangan sampai menimbulkan kerugian.

Sebenarnya jika kita ingin membuat downline kita bersemangat dengan komentar-komentar yang positif tentang bisnis, ada satu alat yang paling tepat yang bisa kita gunakan. Tidak seperti group WA, alat ini sepenuhnya dalam kendali Anda dan bisa menularkan semangat dan keyakinan dengan cara yang paling efektif. Alat ini berasal dari zaman old school MLM dan masih efektif di era digital ini. Namanya pertemuan. Pertemuan offline. Are you kidding ? Para pemuja new school dan teknologi akan terhenyak dari kursinya. Mari kita bahas di bab berikutnya.

BAB 38

Menularkan Semangat Dan Keyakinan

Bagaimana dengan pertemuan offline di tengah-tengah dunia berteknologi tinggi dimana dengan smartphone di tangan seseorang bisa dengan mudah mengadakan zoom meeting, video conference, atau video call dengan orang di luar kota ?

Beberapa pemimpin MLM yang sudah kawakan belakangan sering mengeluh bahwa zaman sudah berubah. Di era digital, kata mereka cukup sulit mengundang orang ke pertemuan. Bahkan beberapa dengan yakin mengatakan bahwa sekarang adalah kematian MLM old school yang menekankan offline. Apakah benar demikian ?

Mari kita lihat apa pendapat Eric Worre, penulis buku Go Pro, mengenai hal ini. Halaman 116 buku Go Pro mengatakan; “Teknologi dapat menolong kita terhubung dengan banyak orang dengan cara yang semakin efisien, tapi tak ada yang bisa menggantikan interaksi tatap muka langsung.”

Wow, interaksi tatap muka langsung atau pertemuan offline tak tergantikan. Saya pribadi sangat setuju. Selama dua tahun terakhir, saya dan tim sering menggunakan zoom meeting maupun video conference, tetapi sepertinya ada yang kurang. Meskipun zoom meeting bermanfaat sampai taraf tertentu, tetapi hal ini tidak menggantikan pertemuan offline. Ada sesuatu yang kurang di online meeting, yaitu semangat. Semangat yang kita rasakan ketika mengikuti online meeting berbeda dengan pertemuan offline.

Tapi bagaimana dengan pendapat para pakar MLM yang sudah kawakan bahwa zaman sudah berubah dan sekarang makin sulit mengajak orang ke pertemuan? Bahkan mereka mengatakan bahwa pertemuan offline sebagai warisan MLM old school sudah mati dan tidak penting lagi. Simak lagi kata- kata Eric Worre di buku Go Pro halaman 116:”Beberapa orang berpendapat bahwa acara tujuan (pertemuan offline – red) adalah kematian dalam dunia teknologi baru dan banyak orang kini takkan mou pergi demi acara seperti ini. Yang saya bisa sampaikan kepada Anda, mereka yang berpendapat demikian bukan orang yang berpenghasilan besar dalam profesi kita.”

Pendapat demikian adalah pendapat orang yang belum sukses di bisnis MLM atau pendapat orang yang frustrasi atau kelelahan dalam mengumpulkan massa di pertemuan. Mungkin juga pendapat orang yang ingin mencari jalan pintas dan berasumsi pergeseran total juga terjadi di dunia MLM. Faktanya, leader MLM sukses saat ini masih menggunakan pertemuan offline untuk membangun bisnis mereka. Saya mengamati banyak MLM sukses saat ini masih sanggup mengumpulkan ribuan orang dalam satu pertemuan.

Kalau berbicara mengenai sulitnya mengajak orang ke pertemuan, zaman dulu ketika teknologi belum semaju sekarang juga tidak mudah mengajak orang ke pertemuan. Tahun 2002 saya bergabung dengan MLM pertama saya. Masih segar lalam ingatan saya, dari sepuluh orang yang saya undang ke pertemuan pertama hanya satu orang yang hadir padahal mereka yang saya undang adalah orang-orang yang respek kepada saya karena saya adalah klien mereka. Saya masih ingat mereka mengatakan: “Kalau Pak Suprato yang undang saya pasti akan datang. Masak Pak Suprato undang saya tidak datang?” Tapi mereka tidak datang.

Jadi saya sudah merasakan kesulitan mengundang orang ke pertemuan dari sejak tahun 2002, masa dimana teknologi belum semaju saat ini. Tetapi tetap saja kita bisa mengumpulkan ribuan orang dalam satu seminar. Semua hanya masalah angka. Jika Anda mengundang sepuluh orang maka yang hadir dua atau tiga orang. Jangan mengkambinghitamkan pertemuan offline untuk kesulitan yang kita hadapi. Memang jika Anda membandingkan antara mengundang orang ke pertemuan offline dengan mengundang orang untuk zoom meeting tentu lebih sulit mengundang ke pertemuan offline. Tentu saja, karena untuk zoom meeting mereka bisa lakukan sambil duduk santai di rumah. Tetapi ingatlah bahwa pertemuan tatap muka tak tergantikan. Pertemuan adalah sarana untuk menularkan semangat dan keyakinan.

Saya mengutip buku The Out of Town Expert With The Briefcase dari Doug Wead, mantan penasihat Presiden Amerika Serikat yang pernah menjadi top leader sebuah MLM, di halaman 38 mengatakan “Saya lebih senang memiliki Sepuluh distributor yang hadir di pertemuan daripada seratus distributor yang hanya diam di rumah.”

Mengapa penting memiliki distributor yang hadir di pertemuan? Tujuan kita di bisnis MLM adalah menemukan orang yang yakin dan bersemangat dengan bisnis dan mau memberikan komitmen lebih. Dengan kata lain, kita ingin menemukan orang yang mau menjadi leader. Nah, leader itu munculnya di pertemuan, bukan di rumah.

Magic Moment

Manusia terinspirasi oleh sesama manusia, bukan oleh produk. Tidak ada yang setelah join dan menggunakan produk lalu membuat keputusan: “Saya ingin menjadi Diamond (peringkat bisnis) karena produk ini bagus sekali” Para distributor MLM mengambil keputusan untuk sukses karena melihat orang lain sukses. Mereka terinspirasi oleh kesuksesan orang lain yang memiliki persamaan secara latar belakang atau impian. Mereka mengambil keputusan penting tersebut di pertemuan. Ini yang disebut magic moment.

Mengenai magic moment, tak seorang pun yang bisa menciptakan ini secara sengaja. Setiap orang mempunyai keunikan tersendiri mengenai magic moment yang akan menggerakkan dia.

Saya mempunyai seorang sahabat yang bergabung tapi tidak aktif selama enam bulan. Saya tidak tahu bagaimana caranya membuat dia klik dan aktif. Untunglah dia masih mau menghadiri seminar bisnis setiap dua bulan sekali. Pada seminar yang ketiga yang dia ikuti dia mendapatkan magic moment.

Saya masih ingat sepulangnya dari seminar tersebut, dia menepuk pundak saya dan mengatakan, “Begitu seharusnya bisnis, tidak hanya berguna untuk diri kita sendiri. Tetapi bisa untuk menolong orang lain.” Ternyata sahabat saya ini terinspirasi oleh pembicara seminar tersebut yang menceritakan bagaimana kesuksesannya dipergunakan untuk mendirikan panti asuhan dan panti sosial untuk membantu orang-orang lain. Itulah magic moment bagi sahabat saya, bisnis ini bisa menolong orang. Sejak itu sahabat saya tersebut aktif dan akhirnya dia menjadi salah satu leader hebat di bisnis saya.

Ada satu lagi kisah nyata mengenai magic moment di pertemuan. Waktu itu saya membantu dua orang mahasiswa membangun bisnisnya. Tetapi kedua orang mahasiswa ini hanya aktif jika saya membantu mereka. Jika tidak saya bantu mereka juga diam saja.

Akhirnya mereka saya undang ke seminar. Pada penghujung acara, pembicara seminar membawa ibunya naik ke atas panggung dan mengatakan kalau dia membangun bisnis ini untuk membahagiakan lbunya. Ternyata itu adalah magic moment bagi kedua orang mahasiswa tersebut.

Mereka meminta waktu saya bertemu keesokan harinya dan di depan saya mereka dengan mata berkaca-kaca mengatakan bahwa mereka baru sadar kalau impian mereka yang sebenarnya adalah untuk membahagiakan ibu mereka. Mereka terinspirasi oleh pemblcara dalam seminar tersebut. Sejak itu, mereka aktif menjalankan bisnis meskipun tidak dibantu dan dari kedua mahasiswa tersebut lahir salah satu leader sukses. Itulah keajaiban yang muncul dari sebuah pertemuan.

Pertemuan adalah showroom dari bisnis MLM. Tempat menularkan semangat dan keyakinan sehingga membantu orang mengambil keputusan penting di bisnis MLM. Anda bisa merekrut seseorang tanpa pertemuan. Anda bisa membuat dia aktif tanpa pertemuan. Tetapi Anda hanya bisa membuat dia menjadi seorang leader jika dia hadir di pertemuan.

Misalnya Anda ingin membeli mobil BMW. Lalu seorang sales mobil menelpon Anda dan menawarkan sebuah mobil BMW persis seperti yang Anda inginkan dengan diskon 50% Apakah Anda langsung percaya dan mentransfer sejumlah uang untuk Down Payment? Kemungkinan besar tidak. Jadi apa yang Anda lakukan ? Anda akan datang ke showroom mobit dan kemudian mengecek dan bila perlu melakukan test drive untuk memastikan bahwa mobil itu asli. Mobil yang dipajang di showroom akan meyakinkan Anda sehingga Anda berani bertindak dengan serius.

Demikian pula ketika Anda menawarkan bisnis MLM kepada prospek. Anda bisa membuat prospek join tanpa pertemuan. Anda bisa membuat dia aktif tanpa pertemuan. Akan tetapi Anda tidak bisa membuat dia menjadi /eadertanpa pertemuan. Oleh karena itu, Anda harus memastikan mereka hadir di pertemuan dan mendapatkan magic momentnya. Pertemuan adalah showroom bisnis MLM yang menularkan semangat dan keyakinan sehingga orang mengambil keputusan untuk menjadi seorang leader.

Mengapa pertemuan bisa menularkan semangat dan keyakinan? Ketika Anda berbicara one on one, orang berpikir, “Anda bisa membohongi satu orang dengan mudahnya. “Ketika Anda berbicara kepada beberapa orang, orang berpikir, “Anda bisa membohongi beberapa orang.” Ketika Anda berbicara melalui Zoom Meeting Atau Video Conference, orang berpikir, ”Anda bisa membohongi orang jika tidak bertatap muka langsung.”

Tetapi jika Anda berbicara kepada ratusan hingga ribuan orang di dalam suatu acara pertemuan offline, pertemuan tatap muka langsung, orang akan berpikir, “Sulit untuk berbohong kepada begitu banyak orang secara tatap muka. Hal ini membuat bobot perkataan Anda di pertemuan lebih mudah diterima sebagai sebuah kebenaran. Alam bawah sadar mereka yang hadir di pertemuan akan diyakinkan oleh semua peristiwa yang terjadi di pertemuan.

Apalagi didukung oleh semangat dari ratusan hingga ribuan orang di dalam pertemuan akan menciptakan aura positif yang akan menginspirasi seseorang untuk mengambil keputusan. Apabila sekelompok orang berkumpul dan mereka berbagi keyakinan yang sama, tujuan yang terfokus, dan pengalaman bersama, maka emosi yang dihasilkan tidak tergantikan.

ltulah sebabnya pertemuan adalah alat terbaik untuk menularkan semangat dan keyakinan melebihi segala macam pertemuan online, materi audio, video, buku dan lain-lain. Sulit membangun sebuah bisnis yang stabil dan berharap semua anggota tim mampu menjaga semangat secara terus menerus tanpa pertemuan.

Pertemuan adalah alat duplikasi yang sangat ampuh. Betapa sulitnya menjadi motivator yang bisa menggerakkan seseorang untuk bertindak. Betapa sulitnya meyakinkan orang sehingga mereka mengambil keputusan serius. Betapa sulitnya mengubah pola pikir seseorang, terlebih jika Anda memiliki latar belakang yang berbeda dengan orang tersebut. Contohnya seorang mahasiswa tentu saja kesulitan untuk meyakinkan seorang manager dan seorang ibu rumah tangga sulit untuk mengubah pola pikir seorang pengusaha. Betapa sulitnya menjadi motivator.

Jauh lebih mudah menjadi seorang promotor atau orang yang jago promosi. Secara alami setiap dari kita sudah terbiasa mempromosikan segala sesuatu. Misalnya mempromosikan film yang kita tonton, buku yang kita baca, maupun makanan yang kita makan. Menjadi promotor lebih mudah diduplikasi. Jadi untuk menjadi seorang pebisnis MLM Yang sukses, Anda cukup menguasai cara mempromosikan alat-alat yang digunakan, salah satu yang terpentng adalah pertemuan.

Promosikan pertemuan dan undanglah sebanyak mungkin orang untuk hadir disana. Biarkan pertemuan yang menjalankan fungsinya untuk meyakinkan, menularkan semangat, dan mengubah pola pikir sehingga Anda akan mendapatkan seorang downline yang mengambil keputusan untuk menjadi leader. Anda dan saya tidak bisa melakukannya, tetapi pertemuan bisa.

Tentu saja tidak semua orang akan cocok dengan pertemuan MLM. Ada beberapa jenis pertemuan MLM seperti seminar atau acara-acara weekend yang bersyarat diadakan dengan suara musik yang cukup keras dan penuh dengan sorak-sorai peserta. Bagi orang dengan kepribadian introvert seperti saya, terus terang kurang nyaman di dalam suasana seperti ini.

Saya masih ingat dengan seminar MLM pertama yang saya ikuti. Sungguh tidak nyaman dengan musik dan sorak- sorainya. Tetapi yang membuat saya terkesan adalah orang- orang di atas panggung yang berbagi pengalaman kesuksesan meskipun mereka menghadapi berbagai hambatan. Jug berbagai kisah mempesona tentang gaya hidup dan imbalan yang mereka peroleh setelah mencapai kesuksesan. Hal itu menginspirasi saya dan membuat saya yakin bahwa saya juga bisa dan keyakinan ini mendorong segalanya.

Jika kita percaya bahwa bisnis ini akan berhasil, kita akan mendapat energi untuk mempengaruhi orang mengikuti kita. Jika kita bimbang, ragu, dan negatif, maka kita tidak akan efektif memimpin orang lain, serta akan cepat kehilangan energi. Jadi manfaat utama hadir di pertemuan adalah untuk membangun visi dan keyakinan bahwa bisnis ini bisa dijalankan, dan bahwa banyak orang dengan berbagai latar belakang bisa melakukannya.

Saya bersyukur hadir di seminar MLM pertama saya dan mendapatkan visi dan keyakinan tersebut sehingga melahirkan komitmen untuk bekerja keras dan keluar dari zona nyaman. Karena kerja keras itu, dua tahun kemudian saya mendapatkan freedom saya. Sungguh pertemuan yang tak ternilai bagi saya.

Ya, tidak semua orang akan cocok dengan pertemuan MLM. Kita sudah membahas mengenai orang yang tepat dengan tiga cirinya. Sama seperti alat lainnya, pertemuan MLM sesungguhnya adalah alat seleksi yang bisa Anda pergunakan untuk menemukan orang yang tepat. Selama karier saya belasan tahun di MLM, saya sudah mengundang ribuan orang untuk menghadiri pertemuan. Sebagian dari mereka tidak bereaksi dengan pertemuan tersebut. Sebagian lagi bersemangat setefah menghadiri pertemuan, bekerja, kehilangan semangat dan berhenti dari bisnis. Tapi sebagian kecil terinspirasi dan menjadi leader hebat yang telah membawa puluhan ribu orang ke dalam jaringan.

Kita hanya membutuhkan sedikit orang yang memutuskan untuk serius menjadi leader. Jadi meskipun sebagian tidak cocok di pertemuan, tetapi pertemuan telah menjalankan fungsinya melipatgandakan bisnis saya. Pertemuan adalah alat seleksi. Jika ada yang berkomentar negatif tentang suatu pertemuan, itu adalah pendapat pribadi dia. Tidak semuanya sama. Akan ada orang yang mendapatkan magic moment di pertemuan yang sama dan kemudian berkembang menjadi leader.

Sikap positif terhadap pertemuan sangat penting. Terutama pertemuan presentasi umum yang dilakukan setiap minggu. Jika Anda seorang Core, tentu saja Anda Selalu hadir di pertemuan mingguan tersebut. Tetapi ada beberapa member aktif dan calon Core yang tidak konsisten ntuk menghadirinya. Mereka komplain bahwa pertemuan mingguan sangat membosankan karena topiknya itu-itu saja.

Pertemuan mingguan adalah pertemuan untuk perekrutan member baru sehingga isinya memang hanya presentasi standar. Mengapa ada yang bosan? Karena mereka tidak mengundang prospek baru untuk hadir. Tujuan pertemuan mingguan adalah untuk merekrut member baru. Jadi, jika kita hadir tanpa membawa prospek, kemungkinan besar akan merasa bosan. Tetapi jika kita membawa prospek ke pertemuan mingguan, dijamin kita akan bersemangat mengikuti acara karena kita melihat presentasi dari kacamata seorang prospek.

Memang perlu mengerahkan diri untuk hadir di pertemuan mingguan karena bersifat rutin. Anggap saja Anda ngantor di pertemuan mingguan sekali seminggu. Jika Anda bekerja kantoran, hampir setiap hari Anda melakukan meeting, benar tidak? Bahkan Anda melakukan beberapa meeting dalam sehari untuk active income sebagai pegawai. Masak demi passive income dan impian, Anda keberatan untuk meeting di pertemuan mingguan hanya sekali seminggu ?

Jangan membuat jadwal kegiatan apa pun pada saat yang bersamaan dengan pertemuan mingguan atau pertemuan lainnya. Ada beberapa leader yang membuat janji presentasi one on one dengan prospek atau melakukan follow up pada jadwaJ yang sama dengan pertemuan.Jika Anda melakukannya, berarti Anda menganggap pertemuan hal yang tidak penting. Jangan heran jika sikap ini akan terduplikasi kepada seluruh jaringan Anda.

Hindari jebakan manajemen dengan memerintahkan tim Anda hadir di pertemuan tetapi Anda sendiri tidak hadir. Yang paling penting, pastikan Anda sendiri hadir arena Anda adalah pemimpin, bukan manager. Pemimpin itu melakukan apa yang dia katakan, bukan sekadar memerintah orang lain melakukannya.

Ingatlah hukum duplikasi. Semua yang anda lakukan akan ditiru. Jika Anda mengajak tim Anda hadir di pertemuan tetapi Anda sendiri tidak hadir dengan berbagai alasan, maka next time, tim Anda juga hanya mengundang orang tapi mereka sendiri tidak hadir. Akhirnya seluruh tim Anda hanya mengundang tapi semuanya tidak hadir.

Mungkin ada yang berpendapat nanti saja hadir ke pertemuan jika jaringan sudah besar. Nah, kita tidak akan tahu seberapa pentingnya pertemuan sampai jaringan kita besar. Tapi ironisnya, jaringan kita tidak akan besar jika kita sendiri tidak hadir di pertemuan. Sungguh aneh jika seorang petani ingin panen dulu baru menanam, atau seseorang yang ingin diwisuda menjadi dokter dulu baru kuliah. Begitulah jika Anda ingin jaringan Anda besar dulu baru Anda hadir ke pertemuan. Tidak nyambung.

Pertemuan-pertemuan di MLM dirancang untuk Anda membangun bisnis. Ada pertemuan umum yang bisa dihadiri siapa saja tanpa syarat dan ada pertemuan bersyarat yang hanya bisa dihadiri member dengan syarat tertentu. Gunakan pertemuan untuk membangun bisnis. Aturannya adalah: Selalu hadir di pertemuan umum dan kejar pertemuan bersyarat.

Jenis pertemuan umum adalah:

  • Pertemuan presentasi umum yang dilakukan setiap minggu
  • Seminar bisnis dua atau tiga bulan sekali

Jenis pertemuan bersyarat antara lain:

  • Pelatihan untuk member minimal sebulan sekali, syarat member
  • Pelatihan khusus 15 Planner sebulan sekali, syarat member minimal 15 kali presentasi per bulan
  • Pertemuan Weekend khusus member dengan syarat tertentu, misalnya member Core atau Pemimpin Core.

Sebagai Core, kita harus menghadiri semua pertemuan. Pertemuan terpenting adalah pertemuan yang tidak Anda hadiri. Artinya semua pertemuan penting. Jika Anda konsisten menghadiri setiap pertemuan dan mengajak tim untuk hadir, maka bisnis Anda akan mencapai momentum dan berlipat ganda karena sistem bekerja di pertemuan.

Jika Anda berusaha untuk hadir di pertemuan bersyarat yang lebih kecil, lebih kecil lagi, dan lebih kecil lagi. Maka, bisnis Anda akan berkembang semakin besar, semakin besar, dan semakin besar.

BAB 39

Empat Tipe Kepribadian

Jika Anda mengetahui kepribadian seseorang, Anda akan dibantu untuk menjalin hubungan yang lebih efektif dengan orang tersebut karena setiap tipe kepribadian membutuhkan pendekatan yang berbeda. Ada berbagai cara mengklasifikasi kepribadian seseorang. Saya suka dengan metoda yang diperkenalkan oleh Florence Littauer dalam buku Personality Plus.

Metoda ini sangat sederhana dengan membagi manusia menjadi empat tipe kepribadian yaitu sanguinis, melankolis, koleris dan plegmatis. Apa saja perbedaan setiap tipe termasuk kelebihan dan kekurangan masing-masing?

Sanguinis

Tipe sanguinis adalah kepribadian yang bersifat ekstrover artinya terbuka dan senang berkelompok. Mereka menyukai kesenangan dan suka bersama dengan orang-orang lain. Orang bertipe sanguinis mempunyai selera humor yang sangat tinggi, optimis, bersemangat dan spontan. Mereka selalu menghidupkan percakapan dan membuat suasana meriah.

Cara mengenali orang bertipe sanguinis paling gampang, karena mereka tidak pernah diam, suka berbicara dan bercerita di dalam kelompok. Suasana menjadi meriah jika ada orang bertipe sanguinis dalam kelompok. Mereka juga termasuk orang-orang yang lugu dan polos, karena kadang-kadang masih memunculkan sifat kekanak-kanakan. Tipe sanguinis paling gampang akrab dengan orang lain dan menjadi teman yang menyenangkan. Tipe sanguinis kaya akan ide, kreat1f dan selalu bersikap optimis.

Tetapi kelemahan tipe sanguinis adalah kurangnya perencanaan dan disiplin. Mereka senang berbicara tapi sedikit mempraktekkan. Mereka juga pelupa dan kurang terorganisasi dengan baik. Kelemahan lain dari tipe sanguinis adalah mereka gampang bosan dan tidak konsisten.

Kesimpulannya, orang sanguinis adalah orang yang ekstrover, pembicara, dan optimis.

Melankolis

Jika tipe sanguinis bersifat ekstrover, maka tipe melankolis bersifat introver yaitu tertutup dan lebih senang menyendiri. Jika sanguinis suka berbicara maka melankolis senang berpikir secara mendalam. Tipe melankolis hampir berlawanan dengan sanguinis. Jika sanguinis kurang dalam perencanaan maka melankolis adalah perencana yang sempurna. Jika sanguinis optimis maka melankolis pesimis.

Mengapa melankolis bersikap pesimis? Karena mereka sangat berhati-hati dalam menganalisa sebuah proyek atau pekerjaan dengan mempertimbangkan berbagai sisi negatif, sehingga hasilnya malah pemikiran yang cenderung Pesimis. Tipe melankolis sangat menyukai detail dan senang menganalisa sebuah persoalan secara mendalam, sesuatu yang tidak disukai para sanguinis. Mereka sangat menyukai data yang akurat, grafik, diagram, dan angka-angka.

Orang-orang melankolis sangat serius dalam menetapkan tujuan jangka panjang dan disiplin melakukan pekerjaan �ang membantu mereka mencapai tujuan tersebut.

Namun, tipe melankolis gampang tertekan oleh hal- hal yang sepele. lni disebabkan karena mereka ingin semua pekerjaan mereka sempurna dan idealis. Setiap melakukan sebuah pekerjaan, tipe melankolis ingin menyelesaikannya dengan sebaik mungkin dengan standar yang tinggi. Bukan secepat apa dia selesaikan tetapi yang penting sebagus apa itu diselesaikan.

Orang melankolis adalah pengorganisasi yang baik, mereka pintar menata ruang kerja atau kamar mereka dengan tertib dan rapi, hal ini adalah kebalikan dari orang sanguinis yang cenderung berantakan. Tetapi gaya berbicara orang melankolis cederung membosankan, kurang menarik, dan bertele-tele. Sangat kontras dengan orang sanguinis yang pintar dan menarik dalam bercerita.

Jika tipe sanguinis adalah orang yang mudah memaafkan, maka tipe melankolis cenderung pendendam dan sulit memaafkan. Tipe melankolis juga sangat efisien dalam hal keuangan, Mereka cenderung hemat dibandingkan tipe Sanguinis yang lebih boros.

Kesimpulannya, orang melankolis adalah orang yang Introvert, pemikir dan pesimis.

Koleris

Tipe koleris sama dengan tipe sanguinis yaitu bersifat ekstrover, artinya sama-sama optimis, terbuka dan senang bergaul. Walaupun senang bergaul, tetapi orang koleris tidak seperti sangunis, mereka tidak membutuhkan teman. Orang koleris adalah orang yang percaya diri dan senang memimpin. Mereka memiliki karakter yang sangat kuat dan memiliki keyakinan bahwa di bawah kepemimpinan mereka semua masalah bisa diselesaikan. Rasa percaya diri mereka sangat tinggi.

Orang koleris memiliki persamaan dengan tipe melankolis dalam hal pengorganisasi yang baik dan berorientasi pada tujuan. Tetapi orang koleris mempunyai kelebihan dalam hal waktu, mereka ingin segala sesuatu diselesaikan dengan cepat. Orang koleris tidak suka membuang-buang waktu. Mereka tidak sesabar melankolis. Itu sebabnya gabungan tipe koleris dan melankolis adalah pekerja yang sempurna. Hasil pekerjaan mereka pasti cepat dan sempurna.

Orang koleris adalah orang yang menyukai tantangan. Katakanlah kepada orang koleris bahwa pekerjaan tersebut mustahil dikerjakan maka mereka akan semakin tertantang untuk menyelesaikannya. Di bawah keadaan darurat, orang koleris akan muncul untuk memimpin dan memberikan arahan yang dibutuhkan karena mereka cepat dalam mengambil keputusan.

Orang koleris kadang terlalu percaya diri sehingga kadang-kadang cenderung merendahkan atau menyinggung orang lain. Mereka suka berbicara blak-blakan secara terbuka dan sering kali menyakiti hati orang lain. Orang koleris mudah sekali terjebak menjadi sombong dan keras kepala dengan menganggap dirinya selalu benar.

Kesimpulannya orang koleris adalah orang yang ekstrover, pelaku, dan optimis.

Plegmatis

Tipe plegmatis termasuk bersifat introver yang tertutup. Tetapi mereka mudah diajak bergaul karena mempunyai sifat rendah hati dan mudah menyesuaikan diri. Mereka memiliki pembawaan yang pendiam dan tenang. Tipe plegmatis mengejar perdamaian dengan semua pihak dan tidak suka menyinggung orang lain. Mereka sangat menghargai perasaan orang lain. Boleh dibilang tipe plegmatis memiliki people skill yang sangat menonjol. Mereka mempunyai kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain secara sangat efektif. Mereka adalah tipe penurut dan baik hati. Kehadiran orang plegmatis di sekeliling kita menciptakan suasana yang tenang dan damai.

Tuhan menciptakan orang plegmatis sebagai orang istimewa yang akan memberikan kestabilan dan keseimbangan bagi emosi tiga tipe lain. Orang plegmatis akan meredakan rencana gila-gilaan orang sanguinis. Orang plegmatis tidak terlalu terkesan dengan keputusan cemerlang orang koleris dan tidak menganggap terlalu serius rencana rumit orang melankolis. Plegmatis benar-benar menjadi penyeimbang ketiga tipe lainnya. Orang plegmatis adalah orang yang paling mudah diajak bergaul karena mudah menyesuaikan diri, rendah hati, tidak suka memaksa, dan pendengar yang baik.

Orang plegmatis sangat sabar tetapi kadang kesabaran tu membuat mereka terlihat malas. Ya, kelemahan plegmatis adalah cenderung malas dan bergerak terlalu lamban. Mungkin ini disebabkan karena orang plegmatis bersikap pasrah dan ikhlas menerima keadaan. Cepat merasa puas dan bahagia di bawah keadaan apa pun. Seolah-olah hidup tanpa ambisi. Kelemahan lain dari orang plegmatis adalah sulit mengambil keputusan.

Salah satu kelebihan orang plegmatis yang mengagumkan adalah kemampuannya untuk tetap tenang dalam keadaan darurat. Jika angin badai tiba-tiba menerjang, sanguinis akan menjerit, melankolis memberontak, koleris berlari, namun plegmatis akan tetap tenang. Dia akan mundur dan menunggu sesaat, kemudian bergerak diam-diam menuju arah yang benar, Itulah ketenangan yang mengagumkan dari seorang plegmatis.

Kesimpulannya, orang plegmatis adalah orang yang introver, pengamat dan pesimis.

Tips Menjalin Hubungan

Beberapa hal yang perlu diingat jika Anda berhubungan dengan orang bertipe sanguinis. Mereka tidak suka dengan detail dan kerumitan, karena itu, sederhanakan penjelasan atau presentasi Anda. Karena mereka senang bersenang-senang, ciptakan suasana yang fun. Jika berbicara kepada mereka, intonasi suara perlu lebih antusias dan bersemangat. Gunakan ilustrasi dengan tangan dan bahasa tubuh yang tepat. Jadilah pendengar yang baik karena mereka senang bercerita.

Tips berhubungan dengan kaum melankolis. Mereka menyukai data yang akurat, jadi berikan bukti dan data yang lengkap kepada mereka. Berikan kesempatan kepada mereka untuk menyampaikan isi hati mereka secara total dan jangan dipotong. Berikan kesempatan kepada mereka untuk berpikir dalam hening karena mereka memang tipe pemikir. Karena mereka sangat sensitif, bersikaplah yang sopan dan berhati hati dengan apa yang Anda ucapkan agar jangan menyinggung mereka. Karena melankolis hampir selalu bersikap pesimis dan negatif, hargai perasaan mereka dan bantulah mereka untuk melihat dengan lebih positif.

Tips berhubungan dengan orang bertipe koleris. Mereka senang dipuji, karena itu berikan pujian yang tulus. Mereka hampir selalu merasa benar, karena itu, jangan pernah berdebat dengan mereka. Berikan kesempatan kepada orang koleris untuk berbicara menyampaikan ide mereka secara tuntas tanpa dipotong. Mereka senang dengan keterusterangan dan tindakan yang cepat. Karena itu, bersikaplah yang tegas dan jangan berlambat-lambat dan penuh keraguan dengan mereka.

Tips menjalin hubungan dengan kaum plegmatis. Mereka sering penuh keraguan dan sulit membuat keputusan, karena itu perlu lebih tegas mendukung atau pun membantu mereka membuat keputusan. Berikanlah persahabatan yang tulus karena hal itu sangat bernilai bagi mereka. Mereka adalah pecinta damai, karena itu jangan membahas hal-hal yang bisa mengarah ke konflik.

Pengembangan Diri

Setiap tipe memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Setiap orang sering kali merupakan gabungan dari beberapa tipe. Misalnya ada orang yang bertipe dominan melankolis koleris, atau sanguinis plegmatis. Untuk mengetahui tipe kepribadian Anda, gunakan Test Uji Kepribadian yang terdapat di bagian Lampiran buku ini.

Yang dimaksud dengan pengembangan diri adalah bagaimana caranya, Anda menonjolkan kelebihan dari tipe kepribadian Anda dan menjaga agar kelemahannya bisa dihilangkan sedikit demi sedikit, contohnya: orang yang plegmatis bisa tetap menonjolkan sifat rendah hati, mudah menyesuaikan diri, mudah bergaul, sabar, dan pembawaan Yang tenang. Tetap disisi lain berusaha mengatasi kelemahan seorang plegmatis yaitu terlalu lambat, kurangnya ambisi, malas dan sulit mengambil keputusan. Seorang plegmatis mungkin akan mencari atau lebih tepat menggali apa impian atau hasrat membara di dalam dirinya sehingga ambisinya sedikit ditingkatkan dan kerajinan dan disiplin bisa meningkat juga.

Orang melankolis bisa mempertahankan kelebihannya dibidang pengorganisasian yang rapt, perencanaan yang baik, dan keinginan untuk menyelesaikan pekerjaan secara sempurna atau idealis. Tetapi mewaspadai kelemahaannya misalnya gampang tertekan, bersifat negatif atau pesimis. Caranya terus memaksa diri untuk bersikap positif, ingatlah bahwa tidak ada orang yang suka orang yang berwajah suram, jadi paksa diri untuk lebih bergembira dan sedikit rileks di saat sulit. Daripada bersikap pesimis dan bertanya: “Bagaimana kalau gagal?” lebih baik diganti dengan pertanyaan “Bagaimana kalau berhasil?”. Hal ini akan membantu Anda menjadi pribadi yang lebih optimis.

Orang sanguinis bisa mempertahankan sikap optimis, kreatif, gembira, dan kesanggupannya untuk menghidupkan percakapan. Tetapi mewaspadai agar jangan terlalu mendominasi percakapan dengan belajar untuk menjadi pendengar juga. Waspadai juga sifat bosan yang mudah muncul dan memaksa diri untuk disiplin dan konsisten. Belajar untuk membuat perencanaan dan pengorganisasian diri yang lebih baik dengan cara membuat catatan kegiatan yang lebih detail.

Orang koleris bisa mempertahankan rasa percaya diri, kemampuan memimpin, mengambil keputusan, dan bekerja dengan orientasi hasil yang menjadi kelebihannya. Tetapi waspadai apa yang menjadi kelemahan orang koIeris yaitu cenderung menjadi sombong. Oleh sebab itu orang koleris harus terus memupuk sifat rendah hati. Sadari bahwa tak ada yang sempurna di dunia ini dan orang koleris juga bisa salah. Orang koleris juga perlu berhati-hati dengan apa yang dikatakan. Ingatlah peribahasa “Mulutmu adalah harimaumu”. Jangan sampai kata-kata kita menyinggung orang lain. Jangan terlalu blak-blakkan dalam berbicara. Jaga perasaan orang lain.

Tidak ada yang lebih hebat antara satu tipe dengan tipe lainnya. Semua punya kelebihan dan kelemahan masing- masing. Yang penting apa pun tipe kepribadian Anda, berusahalah untuk terus mengasah kelebihan yang kita miliki dan menjaga agar kelemahannya bisa dikurangi sedikit demi sedikit.

Tapi kalau boleh saya menyimpulkan berdasarkan pengalaman saya di dunia MLM, orang yang bertipe koleris jika bisa meningkatkan people skill-nya menjadi seperti orang plegmatis maka orang ini akan menjadi superstar di dunia MLM. Gabungan antara ambisi kepribadian seorang koleris dan seni menjalin hubungan seorang plegmatis sangat luar biasa jika diterapkan di bisnis MLM.

Tapi sekali lagi, semua tipe mempunyai peluang untuk Sukses asalkan mau mengembangkan dirinya terus menerus.

BAB 40

Pertemanan di Atas Bisnis

Bab ini adalah tentang hal yang meresahkan saya di MLM. Ini tentang pertemanan dan bisnis. Topik ini cukup emosional bagi saya karena saya mempunyai cukup banyak pengalaman mengenai hal ini.

Di MLM saya yang pertama, kami diajarkan tentang betapa pentingnya loyalitas. Pandangan saya tidak pernah berubah mengenai ini. Anda bisa membaca bab tentang loyalitas di buku ini (bab 4 – Loyalitas – Kacamata Kuda). Loyalitas adalah salah satu kualitas kepemimpinan. Namun, loyalitas yang berlebihan kepada perusahaan MLM yang kita jalankan bisa membuat seseorang bersikap fanatik. Mereka membela perusahaan MLM tersebut sama seperti mereka membela agama atau pernikahan mereka.

Yang saya bahas di sini adalah loyalitas terhadap bisnis, bukan agama atau pasangan hidup. Tapi harus diakui banyak pelaku MLM termasuk saya pada sembilan tahun pertama pengalaman saya di MLM diajarkan bahwa loyalitas kepada bisnis MLM itu sama seperti loyalitas pada agama dan pernikahan Anda. Ajaran ini menghasilkan orang-orang yang fanatik dan mencap member yang pindah MLM sebagai “Penghianat!”, termasuk saya.

Pernah beberapa kejadian ada downline yang pindah MLM itu membuat kami menganggapnya sebagai pengkhianat dan musuh. Sungguh berlebihan. Tetapi kami memang diajarkan seperti itu karena tugas seorang upline adalah melindungi downline agar tetap setia di dalam jaringan bisnis. Berhentinya seorang downline akan mempengaruhi bisnis dan otomatis berdampak buruk untuk penghasilan. ltu sebabnya kami sangat tidak senang jika ada downline berhenti apalagi pindah ke MLM lain. Pengajaran itu seperti membuat kami hanya mementingkan diri sendiri dan kehilangan kepedulian yang tulus kepada downline.

 

Puncaknya, salah satu leader saya yang terbesar dan juga paling loyal, pamit mengundurkan diri untuk pindah ke MLM lain. Ini adalah pukulan yang sungguh besar kepada saya. Kecewa, sedih, dan marah bercampur menjadi satu. Berhari- hari saya sedih, berhari-hari saya tidak bisa move-on. Padahal leader saya ini sudah menjalankan hak dan kewajibannya dengan baik. Dia pun tidak pergi secara diam-diam, melainkan pamit baik-baik. Mengapa saya tidak bisa menerima dengan ikhlas? Ini adalah pembelajaran terpenting untuk saya.

Jika waktu bisa diulang, saya akan menerima dengan ikhlas keinginannya untuk pindah ke MLM lain dan tetap menjaga hubungan persahabatan. Tapi pola pikir saya waktu itu masih terpengaruh oleh ajaran loyalitas terhadap bisnis MLM yang berlebihan. Jadi mereka yang pindah ke MLM lain adalah penghianat dan musuh. Sungguh geli mengingat betapa piciknya pikiran saya waktu itu. Mengapa bisnis diletakkan di posisi yang lebih tinggi dari hubungan persahabatan? Inilah namanya belajar dari kesalahan.

Tidak lama setelah itu, saya pun menuai sendiri akibat dari ajaran itu. September tahun 2011 saya ditarik ke perusahaan MLM yang pemiliknya sama dengan MLM pertama saya. Saya berusaha membawa downline saya untuk ikut pindah ke MLM baru tersebut tetapi saya hanya berhasil membawa setengah dari downline saya untuk ikut pindah. Sisanya tetap bertahan di MLM lama. Sebagian besar yang bertahan marah kepada saya, sudah bisa ditebak,bukan? Mereka mencap saya Penghianat dan Musuh. Saya dihujat habis-habisan.

Aksi saling hujat menghujat antara downline yang mengikuti saya dan yang bertahan berlangsung berbulan- bulan di Facebook. Saya tidak ikut-ikutan, tetapi sungguh sedih melihat pertikaian tersebut. Mantan downline yang dulu respek kepada saya tiba-tiba menganggap saya musuh. Apalagi crossline, banyak yang unfriend Facebook saya lalu tidak merespon ketika saya chat mereka. Bahkan sungguh geli karena ada yang berpapasan dengan saya di tempat umum tapi pura-pura tidak melihat. Saya diperlakukan sebagai musuh, public enemy number one.

Saya harus ikhlas menerima hal itu karena dulu saya pun begitu. Tapi hati kecil saya merasa resah akan kondisi ini. MLM adalah bisnis yang mengajarkan sikap yang baik, kepedulian, ketulusan, dan hubungan yang baik. Mengapa bisnis ditempatkan di posisi yang lebih penting daripada hubungan pertemanan? Ini tidak benar.

Ini membuat orang-orang MLM kalah dengan mereka yang berkarier di bisnis konvensional. Teman-teman yang berkarier disebuah perusahaan akan tetap menjalin hubungan yang baik dengan mantan rekan kerja mereka yang dibajak ke perusahaan kompetitor. Di bisnis konvensional saja mereka diajarkan bahwa hubungan persahabatan lebih penting daripada bisnis. Kok di MLM kita diajarkan untuk memperlakukan rekan bisnis yang pindah ke MLM sebagai musuh. Padahal orang-orang MLM rajin membaca buku positif dan diajarkan people skill, kepedulian dan pentingnya menjalin hubungan. Sungguh aneh dan tidak benar! Saya mengaku salah. Karena itu harus balik arah.

Sampai sekarang setelah bertahun-tahun saya meninggalkan perusahaan MLM yang pertama, masih banyak teman-teman di sana yang belum bisa move-on untuk memaafkan saya. Biarkanlah mereka seperti itu, itu urusan mereka. Yang penting saya tidak akan seperti itu lagi. Saya akan berteman dengan siapa saja, entah itu upline saya, downline, crossline, di MLM yang sama atau berbeda MLM, kita akan tetap berteman. Karena hubungan pertemanan itu harusnya di atas hubungan bisnis, setuju?

Namun, ha rap diingat, mentang-mentangAnda memegang prinsip bahwa pertemanan di atas bisnis, tidak juga lantas Anda dengan sengaja mendemonstrasikan keakraban Anda dengan crossline melalui sosial media. Lucunya, ada yang berdalih pertemanan di atas bisnis dengan bangga pamer keakraban dengan crossline secara terbuka. Baca lagi bab 16 mengenai Tiga Prinsip Abadi di buku ini terutama bagian No Crosslining supaya Anda lebih memahami prinsip penting tersebut. Yang saya maksud disini adalah tidak memperlakukan orang lain sebagai musuh apabila sudah berbeda MLM. Hanya itu saja, Ferguso. Paham?

Ujian paling menantang adalah jika ada upline atau downline Anda memutuskan untuk berhenti dan pindah ke MLM lain. Apakah Anda tetap bisa menjaga hubungan persahabatan dengan mereka? Jika Anda peduli kepada mereka sebagai seorang sahabat, seharusnya Anda ingin mereka sukses dan bahagia. Teman macam apa yang senang melihat sahabatnya menderita.

Jadi, jika ada upline atau downline Anda berhenti bekerja sama dengan Anda dan ingin pindah ke perusahaan lain, cari tahu mungkin mereka tidak nyaman saat ini dan melihat ada peluang lebih baik di MLM lain. Anda juga tidak usah ikut- ikutan pindah ke MLM lain, hahaha. Saya menganjurkan Anda membaca lagi bab mengenai loyalitas supaya tahu tidak benar juga suka pindah-pindah MLM. Yang penting jangan memusuhi mereka dan tetap menganggap mereka sebagai teman.

Lalu bagaimana sikap Anda kepada mereka yang ingin pindah? Sampaikan kepada mereka bahwa Anda senang bisa bekerja sama dengan mereka dan ingin tetap bersama mereka. Tetapi Anda akan menghargai keputusan mereka jika mereka tetap ingin pindah ke MLM lain. Yang paling penting adalah mereka bisa nyaman dan sukses dengan pilihan mereka. Walaupun berbeda MLM tetapi Anda ingin hubungan persahabatan tetap terjalin. Nah, itulah sikap Anda yang bisa disampaikan kepada mereka. Pertahankan hubungan pertemanan di atas hubungan bisnis.

Saya paham betapa menyakitkan jika ada down/ine yang Anda dukung dan bantu dengan tulus selama ini, tiba-tiba mengundurkan diri dan pindah ke MLM lain. Sungguh wajar jika muncul perasaan marah, dihianati, tidak dihargai dan lain- lain. Saya sudah pernah mengalami hal ini berkali-kali. Apalagi jika downline tersebut pindah secara diam-diam dan merekrut downline Anda yang lain. Wajar Anda marah. Tapi kendalikan dirimu. Tidak perlu memusuhi mereka, namun, tidak perlu sok akrab juga dengan mereka. Anda harus berjiwa besar, Tidak Perlu juga takut mereka merekrut downline Anda yang lain. Jika katup Anda lebih tinggi dan bisnis Anda lebih bagus, mengapa harus takut downline Anda yang lain akan direkrutnya?.Lagipula semua orang berhak menentukan pilihannya.

 

Saya mengucapkan terima kasih kepada para sahabat MLM yang mendukung saya dan dengan tulus memberikan review positif kepada buku ini pada halaman depan. Meskipun berbeda perusahaan, namun dukungan Anda kepada saya dan buku ini membuktikan bahwa Anda telah mencapai katup kepemimpinan yang di atas rata-rata. Hormat dan terima kasih saya yang tulus kepada Anda semua, sahabat MLM yang tutus dan berjiwa besar.

Memang menyedihkan, hingga saat buku ini ditulis, masih ada beberapa rekan MLM yang menolak untuk memberikan review mengenai buku ini dengan berbagai alasan. Saya menghargai keputusan dan prinsip yang Anda pegang. Tapi tetap berharap jika suatu saat Anda membaca buku ini, Anda mau melepaskan sekat-sekat yang membatasi untuk memandang pertemanan di atas bisnis.

Dunia ini tambah indah jika orang-orang yang berbeda MLM tidak saling bermusuhan hanya karena bisnis. Ayolah, Leader. Katup kepemimpinan Anda harusnya lebih tinggi daripada orang-orang lain. Mari kita angkat industri ini lebih tinggi lagi. Ajarkanlah kepedulian, ketulusan, kasih dan persahabatan. Bukannya mengajarkan permusuhan, kemarahan, dan mencap orang lain sebagai penghianat!. Ini hanya bisnis, Man. Bukan agama dan pernikahan. Santai sajalah … angkat secangkir kopi dan seruputtt!.

Bab 41

Disiplin Membentuk Kebiasaan Yang Baik

Sesungguhnya, bagian paling sulit di bisnis MLM adalah mempertahankan semangat dan keyakinan meskipun mengalami banyak kegagalan. ltulah kerja keras yang sesungguhnya di bisnis MLM. Jadi, kerja kerasnya bukan secara fisik tapi kerja keras secara menta1. Tetapi untungnya, semua kerja keras ini hanyalah sementara. Setelah struktur jaringan sudah kuat dan asetnya terbentuk, Anda akan menikmati freedom tanpa perlu kerja lagi.

Tetapi sebelum aset terbentuk, Anda harus mengerjakan bisnis ini secara konsisten terus menerus. Anda harus engalokasikan waktu tertentu dalam seminggu untuk menjalankannya. Jika Anda bisa menjadwalkan sepuluh jam per minggu untuk bisnis ini, lakukanlah secara konsisten apapun hambatannya.

Janganlah Anda melakukannya sebanyak dua puluh Jam di minggu pertama karena lagi semangat, kemudian hanya empat jam di minggu kedua karena mendapat banyak penolakan. Kemudian minggu ketiga tidak melakukan apa-apa dan hanya beberapa jam di minggu berikutnya sekadar coba-coba. Jika Anda tidak konsisten maka bisnis Anda tidak akan menghasilkan.

Jika Anda menjalankan bisnis MLM secara coba-coba dan tidak sepenuh hati, maka hasilnya sedikit sekali atau bahkan tidak ada hasilnya. Tetapi jika Anda kerjakan dengan sungguh- sungguh secara disiplin dan konsisten, maka hasilnya akan melebihi ekspektasi.

Anda juga perlu konsisten mengerjakan bisnis ini dengan cara yang sama.Jangan suka mengubah-ubah cara menjalankan bisnis ini. Misalnya mengubah cara membuat janji atau cara melakukan presentasi hanya karena hasilnya belum sesuai dengan yang kita harapkan. Jika Anda terus mengubah cara menjalankan bisnis ini, maka downline Anda akan bingung dan duplikasi tidak akan berjalan dengan baik. Jadi jika Anda diajari suatu sistem yang sudah teruji, ikutilah sistem itu secara konsisten seratus persen. Percayalah bahwa meskipun cara yang tepat itu penting, tapi yang lebih menentukan kesuksesan Anda adalah kedisiplinan dan konsistensi kita menjalankannya.

Untuk mencapai kesuksesan di bisnis MLM, Anda hanya perlu melakukan langkah yang sederhana secara berulang- ulang. Dengan kata lain, siapa yang bisa melakukan dalam jumlah yang lebih banyak dan konsisten, maka dialah yang akan sukses. Sekali lagi, untuk sukses di bisnis MLM, kita hanya perlu melakukan langkah yang sederhana secara terus menerus. Bukan cara yang canggih, tetapi cara yang sederhana yang bisa diduplikasi, dan dilakukan dalam jumlah yang banyak dan terus menerus.

Disiplin dan konsisten di bisnis MLM dapat diilustrasikan seperti Anda mencoba mendaki eskalator yang sedang berjalan turun. Anda harus melangkah dengan cepat supaya bisa sampat keatas. Jika Anda melangkah dengan pelan bisa jadi posisi Anda tetap atau bahkan turun. Apalagi jika berhenti sejenak, maka posisi akan turun hingga ke Iantai dasar lagi, Jadi perlu bergerak dengan cepat dan konsisten agar bisa naik ke atas.

Jika untuk sukses di bisnis MLM hanya perlu melakukan langkah-langkah yang sederhana, mengapa tidak banyak orang yang sukses? Karena untuk sukses Anda harus konsisten. Jadi konsistensi itulah yang sulit, bukan langkahnya. Supaya bisa konsisten dibutuhkan disiplin. Disiplin adalah kemampuan melakukan sesuatu secara konsisten dibawah keadaan apa pun. Disiplin itu tidak enak dan menyakitkan. ltulah sebabnya meskipun langkah sukses sangat sederhana, tetapi tidak banyak orang yang memiliki kedisiplinan untuk melakukannya secara konsisten.

Tidak banyak orang yang disiplin di dunia ini. Secara alami manusia itu pemalas. Untuk bisa disiplin kita perlu memaksa diri untuk melakukan hal yang tidak enak dalam kondisi apa pun. Meskipun sudah bosan tetap harus dijalani, bahkan kadang-kadang menyakitkan tetap harus dijalani. Itu sebabnya disiplin disebut sebagai intisari dari pengembangan diri. Sebuah buku yang saya baca mengatakan: “Semua teori kesuksesan dan pengembangan diri yang kita pelajari tidak bisa kita praktekkan tanpa DISIPLIN.”

Untuk sukses di bisnis MLM atau di bisnis apa pun, kita harus memupuk disiplin. Manusia yang tidak mau berjuang akan hidup miskin dan gagal. Hanya para pejuang yang akan menikmati kekayaan dan kesuksesan, Motivator terkenal Indonesia, Bapak Andrie Wongso mengatakan, jika anda keras terhadap kehidupan ini, maka kehidupan akan lunak terhadap anda, tapi jika anda lunak terhadap kehidupan ini maka kehidupan akan keras terhadap Anda.”

Untuk kaya harus memaksa diri, hidup miskin itu alami. ltu sebabnya di dunia ini lebih banyak orang ggal karena pejuang yang penuh disiplin memang tidak banyak jumlahnya. Mudah-mudahan Anda salah satunya.

Membentuk Kebiasaan Yang Baik

Setiap orang sukses memiliki karakter sukses. Nah, bagaimana terbentuknya karakter ? Menurut Aristoteles, karakter seseorang dibentuk dari kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan setiap hari secara rutin dan konsisten. Jika kebiasaan tersebut diubah maka karakter seseorang bisa berubah.

Misalnya seseorang yang terbiasa melakukan kebiasaan- kebiasaan yang tidak berguna seperti suka malas-malasan dan terlambat ke kantor maka karakter yang melekat pada orang tersebut adalah karakter seorang pemalas. Tentu saja karakter seperti ini sulit untuk sukses di bidang apa pun. Tetapi jika orang tersebut mulai mengubah kebiasaannya dengan bangun lebih pagi, berjuang untuk tiba di kantor lebih cepat dan lebih rajin mengerjakan tugas-tugas di kantor maka karakter orang ini akan berubah menjadi orang yang rajin. Jadi kebiasaan bisa mengubah karakter seseorang.

Nah, untuk mengubah kebiasaan memang tidak mudah dan membutuhkan disiplin. Anda harus memaksa diri melakukan sesuatu yang tidak biasa Anda lakukan dan ini membutuhkan perjuangan. Tapi hasil yang Anda dapatkan dengan memupuk kebiasaan yang baik sungguh berharga dan layak untuk diperjuangkan.

Beberapa kebiasaan yang dimiliki oleh orang-orang yang sukses di bisnis MLM antara lain:

 

  1. Kebiasaan melakukan presentasi minimal 4-5 kali per minggu
  2. Kebiasaan menggunakan produk dan melayani pelanggan
  3. Kebiasaan membaca buku-buku positif yang direkomendasi.
  4. Kebiasaan mendengarkan audio atau video pendidikan bisnis yang direkomendasi
  5. Kebiasaan menghadiri Pertemuan bisnis yang direkomendasi
  6. Kebiasaan bekerja mandiri dan berdasarkan gol atau target
  7. Kebiasaan untuk selalu bersikap positif dalam keadaan sesulit apa pun
  8. Kebiasaan memuji dan mengedifikasi orang lain
  9. Kebiasaan untuk tidak mengeluh terhadap kesulitan atau hambatan apa pun
  10. Kebiasaan untuk selalu tepat waktu dalam segala hal
  11. Kebiasaan untuk selalu ramah dan baik kepada setiap orang yang kita temui
  12. Kebiasaan menambah daftar nama baru yang berpotensi sebagai prospek
  13. Kebiasaan berterima kasih dan memaafkan.

Buatlah keputusan untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan ini selama tiga bulan. Awalnya pasti sulit, tetapi jika Anda disiplin selama tiga bulan maka kebiasaan baru ini akan menggantikan kebiasaan yang lama dan akan membentuk karakter baru yang lebih baik.

Ingatlah, kehidupan Anda saat ini adalah hasil dari kebiasaan-kebiasaan yang Anda lakukan selama dua sampai tiga tahun terakhir ini. Sekarang saatnya anda mengubah kebiasaan Anda menjadi lebih baik dan produktif untuk kehidupan yang lebih baik dua atau tiga tahun lagi.

BAB 42

Kesabaran dan Konsistensi

Salah satu hambatan terbesar yang menghalangi seseorang untuk menjadi gigih dan konsisten adalah ketidaksabaran dalam menjalani proses. Jika Anda ingin meraih kesuksesan, maka kesabaran dalam menjalani proses sangat dibutuhkan. Kesabaran inilah yang akan menjadi bahan bakar konsistensi Anda. Orang yang gagal selalu tidak sabar. Ketika baru mencoba beberapa kali dan gagal, mereka menjadi tidak sabar dengan mengubah haluan atau bahkan menyerah.

Selama pengalaman di MLM, saya menjumpai banyak orang yang berhenti setelah hanya mencoba satu atau dua kali presentasi. Bahkan banyak yang sudah menyerah sebelum mencoba apa-apa. Mereka tidak sabar menempuh perjalanan Sukses yang sebenarnya membutuhkan waktu.

Saya ingat pepatah Tiongkok Kuno yang berbunyi: “Kuda yang bagus baru ketahuan setelah lari jarak jauh. Para panglima perang di zaman dahuIu akan memilih kuda terbaik setelah membiarkan kuda-kuda tersebut berlari jarak jauh. Yang dipilih adalah kuda yang masih bertenaga setelah menempuh perjalanan jauh.

Seperti kuda yang bagus, pepatah tadi menegaskan bahwa bahwa orang-orang sukses sabar dalam menjalant proses. Mereka sabar ketika rintangan menghantam kuat diri mereka. Mereka tetap sabar meskipun sudah gagal berkali-kali. Mereka tetap sabar meskipun impian mereka kelihatannya masih terlalu jauh. Karena kesabaran yang tak tergoyahkan itulah, mereka menjadi konsisten. Sikap konsisten membuat mereka tetap berada pada jalur kesuksesan.

Perjalanan menjadi sukses di MLM bukan lari jarak pendek melainkan lari jarak jauh atau marathon. Karena itu dibutuhkan kesabaran, kegigihan dan konsistensi. Daya tahan untuk berlari jarak jauh sangat menentukan kesuksesan seseorang.

Buang jauh-jauh pemikiran sempit untuk meraih kesuksesan dalam sekejap. Jika Anda konsisten, maka cepat atau lambat, apa yang Anda impikan akan bisa didapatkan. Untuk itu, kesabaran sangat dibutuhkan.

Buku Patterns of Success dari Darmadi Darmawangsa mengilustrasikan hal ini seperti orang yang sedang lapar berat. la menuju ke sebuah restoran atau rumah makan. Karena pembelf di sana cukup ramai, ia harus berdiri dalam antrean. Baru menunggu sebentar, ia sudah tidak sabar. Karena ketidaksabarannya, ia tidak jadi membeli dan pergi ke rumah makan lain.

Kemudian ia tiba di rumah makan yang lain. Keadaan rumah makan tersebut juga tidak jauh berbeda dimana terdapat cukup banyak orang yang membeli. Lagi-lagi, ia harus menunggu antrean. Karena tidak sabar, ia pun memilih untuk menuju ke tempat lain yang menurutnya tidak banyak pembeli.

Akan tetapi, rumah makan berikutnyapun cukup ramai diserbu pembeli. la pun memutuskan untuk menunggu. Menit demi menit berlalu dan dirinya masih belum mendapat giliran. Kesabarannya mulai habis. Ia kemudian keluar dari rumah makan tersebut dan pergi menuju ke rumah makan yang lain sambil menahan gejotak perutnya yang sudah lapar.

Dalam perjalanan menuju ke tempat makan berikutnya, mobilnya berhenti di persimpangan karena lampu merah menyala. Perutnya yang sudah berbunyi dari tadi membuatnya makin tidak sabar. la nekat menerobos persimpangan tersebut agar lebih cepat tiba di tujuan meski lampu hijau belum menyala. Belum sempat melewati persimpangan, sebuah mobil dari arah lain melaju dengan kecepatan tinggi. Tanpa bisa dielak, terjadilah kecelakaan.

Jika ia bisa bersabar sedikit saja, ia pasti sudah mendapat giliran untuk membeli makanan pada saat berada di rumah makan pertama. Karena tidak sabar, ia malah menghabiskan lebih banyak waktu untuk berjalan kesana kemari yang akhirnya berujung pada kecelakaan.

Keadaan seperti inilah yang sering terjadi pada kebanyakan orang yang menjalankan bisnis MLM. Karena merasa bisnisnya tidak berkembang, banyak yang tidak sabar dan pindah dari Satu perusahaan ke perusahaan yang lain. Mereka berharap hasil instan tanpa mau menjalani proses. Padahal jika mereka Sabar dan bertekun dengan satu bisnis, menjalankannya dengan gigih dan konsisten, mereka pasti merasakan nikmatnya buah kesuksesan.

 

LIMA BELAS

JURUS MLM

BAB 43

Negosiasi ala Godfather

Ketika saya menonton ulang film legendaris The Godfather 1-3 dari Francis Ford Coppola, ada bagian yang menarik perhatian saya. Tokoh utamanya, Don Corleone sebelum bernegosiasi dengan lawannya sering mengatakan kalimat berikut: “Saya akan memberikan penawaran yang tak dapat ditolak”. AIhasil, meski dengan sedikit ancaman, Sang Don selalu memenangkan negosiasi.

Penawaran yang tidak dapat ditolak atau Negosiasi ala Godfather sangat mengesankan. Ketika saya browsing di internet, ada banyak pebisnis dan bahkan penulis buku yang mengajarkan jurus negosiasi ala Godfather ini. “I’m gonna make him an offer he can’t refuse,” kira-kira seperti itulah kalimatnya dalam bahasa inggris.

Oke, sekarang bagaimana menerapkan jurus ini dalam MLM?

Kunci suksesnya jurus ini adalah di bagian persiapan. Ketika Anda mau melakukan presentasi atau follow up, sebaiknya lakukan sedikit riset untuk mengetahui keadaan prospek. Lalu susunlah tiga manfaat jika dia bergabung dan tiga kerugian jika dia menolak.

Inti dari negosiasi ala Godfather adalah kita memberikan penawaran dengan memberikan tiga manfaat jika prospek bergabung dan tiga kerugian jika dia menolak. Dengan demikian penawaran bisnis kita menjadi sesuatu yang sulit ditolak.

Saya berikan contoh di bawah ini.

Misalnya prospek saya namanya Doni, berusia 45 tahun, seorang banker yang sangat sibuk dan telah berkarier puluhan tahun, memiliki tiga anak, mempunyai orang tua lanjut usia yang sakit-sakitan.

Sebelum bertemu Doni, saya menyusun tiga manfaat dan tiga kerugian dibawah ini.

Tiga manfaat jika Doni bergabung:

  1. Mulai membangun asetnya sendiri, bukan hanya aset orang lain.
  2. Dua sampai lima tahun kemudian jika asetnya sudah kuat, Doni bisa pensiun dan mempunya kebebasan waktu
  3. Mempunyai jaminan finansial untuk pengobatan orang tuanya

Tiga kerugian jika Doni menolak:

  1. Kehilangan nilai aset per bulan karena penundaan
  2. Akan sibuk terus tanpa ujung
  3. Tidak ada jaminan pensiun yang aman

Saya akan menjelaskan terlebih dahulu poin no 1 dari kerugian:

Kehilangan Nilai Aset Per Bulan Karena Penundaan

Dalam rencana kerja (game plan) yang anda susun dari marketing plan MLM yang Anda jalankan, fokuslah pada jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai peringkat tertentu dengan penghasilan pasif tertentu. Contohnya dibutuhkan 24 bulan kerja untuk mencapai peringkat dengan penghasilan pasif Rp 100 juta per bulan. Nilai deposito untuk bunga Rp 100 juta per bulan saat buku ini ditulis adalah sekitar Rp 20 M. Artinya setiap bulan kita menabung aset senilai Rp 20 M/ 24 = ±Rp 800 juta.

Kehilangan nilai aset per bulan karena penundaan artinya jika prospek tidak bergabung sekarang maka setiap penundaan bernilai Rp 800 juta per bulan.

Dengan persiapan tersebut, saya pun bertemu dan melakukan presentasi dengan Doni. Dari obrolan sepanjang presentasi dapat beberapa informasi tambahan:

  • Hot button Doni adalah memiliki bisnis sendiri (kelihatannya dia sudah jenuh menjadi karyawan)
  • Perusahaan tempat Doni bekerja akan melakukan pengurangan karyawan datam waktu dekat, ini salah satu kekhawatiran Doni.
  • Beban finansial untuk pengobatan orang tua menjadi tanggung jawab Doni sebagai anak lelaki tertua.

Info tambahan ini bisa melengkapi atau menggantikan tiga manfaat dan kerugian yang sudah kita susun sebelumnya.

Pada saat yang tepat, saya pun memberikan penawaran Yang sulit ditolak ala Godfather.

Pak Doni, ada beberapa hal yang menguntungkan jika kita bekerja sama sekarang juga. Pertama, pucuk dicinta ulam tiba, Pak Doni sedang mencari sebuah usaha yang bisa dikerjakan part time. Nah, bisnis ini tepat sekali hadir dengan resiko kecil dan bisa dijalankan secara paruh waktu. Jadi dari sekarang, Pak Doni bisa mulai membangun aset sendiri, bukan hanya aset orang lain. Betul, Pak?” (sambil mengangguk- anggukkan kepala saya).

“Kedua, mulai sekarang waktu sudah dihitung, jika sesuai dengan jadwal waktu kita, dua tahun lagi harusnya Pak Dani sudah bisa pensiun dari kantor dan menikmati waktu yang lebih bebas bersama keluarga. Yang ketiga, tentu saja penghasilan tambahan dari bisnis ini akan meringankan beban Pak Doni untuk membantu pengobatan orang tua. Pak Doni pun tak perlu khawatir lagi jika ada mengalami dampak PHK dari perusahaan karena bisnis ini bisa menjadi pegangan untuk saat ini dan ke depan nanti”.

“Saya senang sekali bisa bekerja sama dengan Pak Doni. Semua anggota tim juga pasti akan memberikan dukungan. Jika bisnis ini tidak hadir saat ini, Pak Doni mungkin akan tetap khawatir karena belum ada pegangan menghadapi ketidakpastian pekerjaan di kantor. Dulu ketika saya masih bekerja di kantor, saya pernah merasakan kekhawatiran yang sama, terutama tidak adanya jaminan untuk pensiun dengan tenang. Tapi ketika saya ditawarkan bisnis ini, saya melihat sebuah solusi untuk jaminan masa pensiun saya. Tanpa bisnis ini, kita masih akan khawatir dengan pengeluaran mendadak dan mendesak yang akan mengganggu cashflow kita. Sungguh enak punya lebih dari satu sumber penghasilan.”

“Pak Doni, saya mau mengajak Anda untuk masuk ke dalam tim yang bergerak cepat saat ini. Setiap penundaan berarti kerugian waktu dan finansial yang cukup besar. Dalam game plan kita, 24 bulan mencapai penghasilan pasif Rp.100 juta per bulan. Saat ini nilai aset untuk penghasilan pasif Rp.100 juta adalah Rp 20 M. Ini berarti setiap bulan kerja bernilai Rp.800 juta. Nah, jika Pak Doni menunda dua bulan saja itu berarti kerugian nilai aset sebesar Rp 1,6 M. Maka itu mari kita mulai sekarang. Tim yang lain pun sudah siap mendukung”.

Begitulah contoh script memberikan penawaran yang sulit ditolak ala Godfather.

BAB 44

Jurus Skala 1-10

Jurus ini adalah salah satu cara mengetahui masalah yang dihadapi prospek sehingga belum mengambil tindakan positif untuk bergabung. Ketika Anda melakukan follow up, prospek belum membuat keputusan positif, dan Anda sendiri bingung apa yang menjadi kendala si prospek, Anda bisa menggunakan teknik ini.

Pertanyaan 1:

“Jika angka 1 artinya Anda belum tertarik, dan angka 10 berarti Anda sudah siap menjalankan bisnis ini sekarang Anda di angka berapa?”

Tunggu jawaban prospek. Biasanya prospek menjawab kisaran angka -6, jarang menjawab angka 1 atau angka 10. Setelah prospek menjawab, Anda mengajukan pertanyaan kedua. Contohnya prospek Anda menjawab angka 6.

Pertanyaan 2:

Apa yang harus saya lakukan atau informasi apa yang masih Anda butuhkan agar bisa bergerak dari angka 6 ke angka 10?”

Yang tersirat dari pertanyaan tersebut sebenarnya adalah: ” Apa sih masalah Anda sehingga belum mau bergabung?” Tetapi diajukan dengan cara yang halus dengan sedikit memutar dalam bentuk angka-angka.

Setefah prospek mengutarakan kendala-kendalanya, kita berusaha menjawab dan membantunya.

Jurus skala 1-10 biasanya kita gunakan setelah kita putus asa mengapa si prospek belum mengambil tindakan padahal kelihatannya positif. Dengan cara ini paling tidak kita tahu masalahnya. Sehingga jika prospek benar-benar negatif, kita tahu dengan siapa kita tak perlu menghabiskan banyak waktu.

Bab 45

Jurus Loncat Dari Pesawat Ala Beach Money

Seseorang bertanya kepada saya, “Untuk Rp.1 Miliar, maukah Anda melompat dari pesawat tanpa parasut?” Dengan cepat saya menjawab, “Tidak!” Dia berkata, “Sayang sekali, Anda melewatkan Rp.1 Miliar. Saya belum bilang bahwa pesawatnya ada di tanah.”

Banyak orang yang ditawarkan bisnis jaringan tidak diberitahu bahwa pesawatnya di tanah. Jadi tidak masalah melompat tanpa parasut. Bisnis jaringan tidak mematikan. Bisnis berisiko kecil dengan langkah sederhana dan konsisten menghasilkan penghasilan pasif seumur hidup Anda. Lebih baik Anda mencoba dan gagaI daripada tidak pernah mencoba Sama sekali.

Jurus ini digunakan apabila kita bertemu dengan orang Yang terlalu banyak memikirkan resiko dan tidak berani mengambil keputusan positif.

Orang-orang ini mungkin mengatakan:

“Saya sih, senangnya bisnis yang pasti-pasti aja.”

“Saya rasa bisnis ini terlalu muluk.”

“Yang dipromosikan yang bagus-bagus aja. Ya kalau sukses, kalau gagal, bagaimana ?”

Menghadapi orang yang ketakutan seperti ini, ajukan pertanyaan.

“Untuk Rp 1 Miliar, apakah Anda bersedia loncat dari pesawat tanpa parasut?”

Kemungkinan besar dia menjawab tidak.

“Wah, Anda kehilangan Rp 1 Miliar. Saya belum sampaikan kalau pesawatnya ada di tanah”.

“Jika Anda diberitahu bahwa pesawatnya ada di tanah, Anda akan berani loncat tanpa parasut, betul ya? Maksud saya banyak orang yang menawarkan bisnis MLM lupa memberitahu bahwa pesawatnya ada di tanah. Artinya bisnis MLM tidak mematikan. Resikonya sangat kecil dibanding keberhasilannya.

Lebih baik kita mencoba dan gagal daripada belum pernah mencoba sama sekali. Apalagi jika Anda tahu resiko kehilangan nilai aset per bulan karena penundaan. Boleh saya ceritakan ini?” (Mengenai kehilangan nilai aset per bulan, silakan baca Jurus Negosiasi ala Godfather).

BAB 46

Jurus Tiga Pertanyaan Emas

Jurus ini adalah salah satu bagian terpenting dari buku pertama saya, I Want You to Be Rich and Happy, Do You?. Karena itu, saya kembali menampilkan jurus ini untuk Anda.

Teknik untuk meningkatkan kualitas presentasi ini saya pelajari dari sebuah buku berjudul Questions Are The Answers dari Allan Pease.

Ketika Anda melakukan presentasi, apakah prospek Anda mempercayai kata-kata Anda? Sebagian besar jawabannya adalah TIDAK. Mereka sudah tahu bahwa Anda berusaha meyakinkan mereka bahwa bisnis yang Anda jelaskan bagus. Mereka sudah tahu bahwa Anda akan memuji produk yang Anda tawarkan supaya mereka membelinya. Akibatnya, belum apa-apa mereka sudah pasang sikap waspada dan defensif. Jadi masalah yang Anda hadapi adalah: Prospek akan membantah semua yang Anda katakan.

Hal ini bukan karena apa yang Anda presentasikan tidak bagus, melainkan karena kata-kata itu datang dari Anda. Kalau Anda yang berbicara berarti idenya datang dari Anda dan bukan dari mereka. Itu sebabnya prospek merasa sah-sah aja kalau harus membantah. Karena aturan yang dipegang adalah: Semua yang dikatakan prospek adalah kebenaran.

Jika mereka yang mengatakan, berarti idenya datang dari mereka dan bukan dari Anda. Inilah yang membuat ide tersebut bisa mereka terima. Mereka tidak merasa berkepentingan untuk membantah ide mereka sendiri.

Teknik yang akan Anda pelajari adalah bagaimana mengajukan pertanyaan yang tepat untuk memancing agar prospek mau mengatakan apa yang mereka inginkan. Jadi Anda sendiri tinggal menjadi pendengar yang baik. Jika Anda mengatakan kepada seorang prospek, “Melalui bisnis ini Anda akan mendapatkan lebih banyak waktu bersama keluarga,” kemungkinan dia akan menjawab “Sekarang saya sudah mempunyai banyak waktu bersama keluarga, jadi saya tidak butuh bisnis ini”. Mungkin jawaban ini tidak seratus persen benar. Tapi prospek melontarkan bantahan ini hanya karena kata-kata itu berasal dari mulut Anda.

Tapi, jika kata-kata tersebut berasal dari prospek sendiri, hal itu akan dianggap sebagai kebenaran yang tidak boleh dibantah. Karena ide tersebut berasal dari dia sendiri. Jadi teknik yang kita pelajari adalah teknik empat kunci. Tujuan teknik empat kunci adalah agar prospek bersedia mengatakan apa yang mereka inginkan.

Teknik Empat Kunci

Teknik Empat Kunci untuk meningkatkan kualitas presentasi adalah sebagai berikut:

Kunci Pertama : Mencairkan Kebekuan

Kunci Kedua : Temukan “Hot Button”

Kunci Ketiga : Tekan “Hot Button”

Kunci Keempat : Membuat Komitmen

Jika Anda mengikuti keempat kunci diatas secara berurutan, maka Anda bisa mengubah reaksi prospek yang negatif menjadi positif dalam waktu singkat.

Mencairkan Kebekuan

Kunci pertama ini sebenarnya bertujuan untuk membangun hubungan dengan prospek. Di bagian ini Anda berusaha agar prospek menyukai Anda, sehingga menumbuhkan kepercayaan prospek. Tidak ada gunanya presentasi dilanjutkan jika belum apa-apa mereka sudah tidak menyukai Anda.

Mencairkan kebekuan berarti mengubah suasana yang dingin menjadi lebih hangat. Tahap ini sering disebut menyamakan frekuensi. Anda berusaha mencari persamaan dengan prospek sehingga prospek lebih rileks atau santai. Jika ketegangan menurun maka kepercayaan meningkat. Sebaiknya dibagian ini Anda banyak bertanya untuk mengorek keterangan dari prospek dan mencari bagian dimana Anda bisa membangun persamaan. Dengan mengetahui lebih banyak keterangan mengenai prospek, akan memberi lebih banyak kesempatan bagi Anda untuk menyampaikan pujian Yang tulus. Semua orang senang dipuji dan dihargai.

Gunakan daya pengamatan ketika Anda berada dalam ruang tamu prospek. Misalnya Anda melihat ada piala pemenang lomba piano dari anaknya, Anda bisa memuji: “Wah, anak Pak Rudi pintar ya, umur enam tahun sudah Juara piano”. Pujian yang tulus dan penuh penghargaan akan mencairkan kebekuan. Bisa jadi, prospek akan banyak cerita tentang prestasi anaknya. Jika ketegangan menurun maka kepercayaan akan meningkat.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk berada di tahap ini? Waktunya bergantung dari waktu yang Anda butuhkan untuk membangun hubungan dan kepercayaan prospek tersebut. Dengan beberapa prospek, mungkin hanya beberapa menit saja. Sementara dengan yang lain mungkin butuh waktu lebih lama.

Jika kebekuan sudah mencair dan kepercayaan sudah timbul, maka Anda siap melangkah ke tahap berikutnya.

Temukan “Hot Button”

Bagian ini adalah bagian terpenting dari Empat Kunci. Apa itu Hot Button? Hot Button adalah hal paling penting yang menjadi prioritas dalam kehidupan seseorang. Sering juga disebut faktor motivasi utama atau impian. Ini adalah alasan utama mengapa orang-orang tertarik menjalankan bisnis MLM.

Berdasarkan pengalaman, ada 10 faktor motivasi utama yang biasanya menjadi Hot Button, yaitu:

  1. Memiliki Usaha Sendiri
  2. Membahagiakan Keluarga / Orang Tua
  3. Memiliki Rumah / Mobil Baru
  4. Jalan-Jalan Ke Luar Negeri
  5. Menjalani Pensiun Dengan Tenang
  6. Bebas Uang Dan Waktu
  7. Pendidikan Anak
  8. Pengembangan Diri
  9. Melunasi utang
  10. Membantu orang lain/kegiatan sosial.

Hot button seseorang berbeda dengan yang lain. Artinya hal yang memotivasi Anda belum tentu memotivasi orang lain.

Perhatikan contoh berikut. Rudi adalah distributor bisnis MLM yang tertarik untuk mendapatkan kebebasan waktu. Suatu hari di sebuah pertemuan reuni, Rudi bertemu dengan teman lamanya Joko. Setelah mengobrol ke sana kemari dan saling bertukar kabar, Rudi mulai menjelaskan bisnis MLM yang dia jalankan dan dengan bersemangat menjelaskan tentang kebebasan waktu yang bisa dia dapatkan. Joko mendengarkan dengan penuh perhatian dan menyatakan ketertarikannya.

Mereka berjanji untuk bertemu kembali beberapa hari kemudian. Tapi setelah mereka bertemu, Rudi menjadi bingung karena Joko tidak sesemangat ketika dipresentasi beberapa hari sebelumnya. Bahkan Joko memberikan beberapa alasan mengapa saat ini tidak cocok bagi dia memulai bisnis ini. Apa yang terjadi sebenarnya? Mengapa Joko tidak tertarik lagi dengan bisnis jaringan yang Rudi tawarkan? Padahal sebelumnya dia begitu tertarik kelihatannya.

Ketika Rudi menjelaskan bisnis kepada Joko, dia mengasumsi bahwa Joko akan sama dengan dia tertarik karena kebebasan waktu yang bisa diberikan bisnis MLM. Padahal dia tidak tahu bahwa belum tentu Joko tertarik dengan hal itu. Tapi karena Rudi begitu antusias dengan presentasinya, Joko terpengaruh dan kelihatan tertarik. Beberapa hari kemudian, bisa jadi hanya beberapa jam setelah itu, Joko sudah tidak bersemangat lagi. Mengapa? pertama, kebebasan waktu bukan hot-button Joko. Kedua, sekalipun itu adalah hot- buttonnya, tapi yang mengatakan adalah Rudi, bukan Joko sendiri. Ingat aturan yang kita bahas di awal: Prospek Akan Membantah Semua Yang Anda Katakan.

Jadi agar pesentasi efektif dan mencapai hati prospek, jangan menebak hot-button seseorang. Anda bukan Tuhan yang bisa melihat hati seseorang. Anda harus tahu hot-button seseorang secara pasti dan membiarkan dia sendiri yang mengatakannya. Ingat, penting sekali untuk membiarkan prospek sendiri yang mengatakan hot-buttonnya. Bagaimana caranya? Dengan mengajukan pertanyaan.

Dalam tahap ini, pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan bisa saja membuat prospek merasa kecewa, frustasi, prihatin, atau bahkan marah. Tentunya bukan marah kepada Anda, melainkan marah kepada diri mereka sendiri. lni memang yang kita cari karena jika seseorang sudah puas atau nyaman dengan kehidupannya, sulit mengharapkan mereka termotivasi menjalankan sesuatu yang baru.

Di bisnis MLM, Anda tidak membutuhkan orang yang sudah puas dengan kehidupannya. Yang Anda cari adalah orang-orang yang memiliki satu atau beberapa hot button sehingga tertarik untuk bergabung. Orang-orang seperti inilah yang nantinya akan termotivasi untuk menjalankan bisnisnya dengan baik. Jadi ditahap ini Anda akan belajar bagaimana menemukan hot button seseorang. Sekali Anda menguasai caranya, Anda akan menjadi juara di bisnis MLM.

Nah, mari kita mulai…

Tiga Pertanyaan Emas

Di buku Questions are the Answer diberikan lima pertanyaan emas untuk menggali hot-button. Tapi kelima pertanyaan tersebut ada beberapa yang agak mirip sehingga pada praktiknya pertanyaan itu saya sederhanakan menjadi tiga pertanyaan saja.

Ketiga pertanyaan tersebut antara lain :

  1. Apa Prioritas Utama Anda ?
  2. Mengapa Anda Memilih Itu ?
  • Mengapa itu penting bagi Anda? (ini adalah pertanyaan tambahan untuk menandaskan jawaban prospek. Tapi jika Anda sudah puas dengan jawaban yang diberikan, bisa berlanjut ke pertanyaan ketiga tanpa menggunakan pertanyaan ini)
  1. Apa Konsekuensinya Jika Itu Tidak Tercapai ?
  • Apakah Anda khawatir jika hal itu tidak tercapai ? (ini juga pertanyaan tambahan yang bisa digunakan jika kita belum puas dengan jawaban nomor tiga)

Fokuslah pada ketiga pertanyaan yang dicetak miring dan tebal di atas. Berusahalah menghafal ketiga pertanyaan ini secara berurutan. Ya, ketiga pertanyaan ini harus diajukan secara berurutan, tidak boleh diubah susunannya. Pertanyaan tambahan yang dicantumkan di atas bertujuan supaya prospek menandaskan atau melengkapi jawabannya. Jika Anda sudah puas dengan jawaban yang diberikan bisa beralih ke pertanyaan selanjutnya.

Bagaimana menggunakan ketiga pertanyaan emas tersebut ?

Sebagai persiapan, disarankan mencantumkan daftar 10 faktor motivasi utama di balik kartu nama, flip-chart presentasi atau pada sebuah kartu yang mudah dikantungi.

Contoh 10 faktor motivasi utama:

  1. Memiliki Usaha Sendiri
  2. Membahagiakan Keluarga / Orang Tua
  3. Memiliki Rumah / Mobil Baru
  4. Jalan-Jalan Ke Luar Negeri
  5. Menjalani Pensiun Dengan Tenang
  6. Bebas Uang Dan Waktu
  7. Pendidikan Anak
  8. Pengembangan Diri
  9. Melunasi Utang
  10. Membantu Orang Lain / Kegiatan Sosial

Step 1:

Setelah tahap mencairkan kebekuan, ajukan pertanyaan: “Tahukah Anda mengapa orang-orang menjalankan bisnis MLM?”

Ini adalah pertanyaan favorit yang sering saya gunakan untuk memulai presentasi saya. Jika jawabannya “Ya, saya tahu.”

Anda bisa melanjutkan dengan pertanyaan: “Menurut Anda apa alasan orang menjalankan bisnis MLM?”

Setelah mendengarkan jawaban prospek, tanyakan: “Apa lagi selain ini?”

Jika prospek sudah tidak tahu jawabannya, katakan: “Mari saya bantu, ini adalah 10 hal yang diinginkan orang dari bisnis MLM”.

Berikan kartu yang berisi daftar 10 prioritas utama kepada prospek. Setelah prospek membaca beberapa detik, ajukan pertanyaan emas yang pertama:

“Apa Prioritas Anda Yang Utama?”

Versi lain dari pertanyaan ini: “Jika Anda diminta memilih satu hal yang paling penting untuk anda dari 10 hal ini, mana yang anda pilih ?

Setelah Anda mengajukan pertanyaan ini, sangat penting untuk diam dan menunggu jawaban dari prospek. Mungkin beberapa akan menjawab: “Saya ingin semuanya” atau “Apa Ya ? Kelihatannya semua bagus” Nah, Anda bisa mengatakan: “Jika ada satu hal yang paling penting untuk Anda diantara 10 hal itu, kira-kira apa ya ?”

Setelah itu diam dan tunggu jawaban. Setelah prospek menjawab, lanjutkan ke Step 2.

Step 2:

Saatnya mengajukan pertanyaan emas yang kedua:

“Mengapa Anda memilih itu?”

Pertanyaan ini akan membantu prospek menceritakan mengapa itu adalah hot-buttonnya. Jawaban yang mantap dan jelas dari prospek menunjukkan bahwa mungkin inilah orang yang Anda cari. Yaitu orang yang memiliki impian yang kuat dan tidak nyaman dengan keadaannya saat ini. Tapi jika Anda tidak terlalu puas dengan jawaban yang diberikan, bis@ engajukan pertanyaan tambahan: “Mengapa itu penting bagi Anda?”. Setelah mendengarkan jawaban prospek, saatnya Anda melangkah ke Step 3.

Step 3:

Ajukan pertanyaan emas ketiga:

Apa konsekuensinya jika itu tidak terwujud ?

Disini prospek akan menceritakan kekhawatiran dan ketidaknyamanan yang dialami jlka dia tidak bisa mencapai hot-buttonnya. Jika belum puas dengan jawaban yang diberikan, bisa mengajukan pertanyaan tambahan: “Apakah Anda khawatir jika hal itu tidak tercapai?” Setelah itu Anda diam dan mendengarkan.

Demikianlah ketiga pertanyaan emas ini Anda gunakan untuk mengetahui hot-button dari prospek dan sekaligus menyadarkan prospek bahwa impiannya penting. lngat, ketiga pertanyaan ini harus diajukan secara berurutan, tidak boleh dibalik.

Selanjutnya, Anda memasukibagian yang menghubungkan hot-button prospek dengan bisnis yang Anda tawarkan. Bagian ini merupakan kunci ketiga yaitu: Tekan “Hot Button”.

Tekan Hot Button

Biasanya saya mengawali tahapan ini dengan mengatakan: “Setelah mendengar penjelasan Anda, saya yakin hal itu sangat penting untuk Anda dan tidak diragukan lagi Anda ingin mencapainya suatu saat. Apakah Anda punya rencana yang pasti kapan tepatnya Anda ingin mewujudkan hal itu?”

Sering kali pertanyaan ini menyentak orang yang benar- benar memiliki impian yang kuat. Ya, tidak banyak orang yang memikirkan dengan sungguh-sungguh atau membuat rencana yang pasti untuk masa depan mereka. Pertanyaan ini menggugah mereka untuk memikirkan betapa seriusnya rencana masa depan mereka. Bahkan mungkin menyadarkan mereka bahwa sekaranglah saat yang tepat untuk serius dengan impian mereka.

Setelah ini, kita bisa melanjutkan dengan presentasibisnis. Yang perlu diperhatikan sewaktu presentasi adalah sering- seringlah menyebut hot-button prospek yang sudah Anda ketahui. Inilah yang disebut menekan hot-button. Contohnya, sewaktu menjelaskan penghasilan dan keuntungan dari marketing plan, Anda bisa mengatakan:

“Seandainya kita bekerjasama saat ini dan dua tahun lagi Pak Budi mendapatkan penghasilan 50 juta per bulan, apakah Pak Budi bisa membawa orang tua Jalan-jalan ke Hongkong?”

atau

“Jika dua tahun lagi Bu Rina mendapatkan penghasilan pasif puluhan juta dari bisnis ini berarti Bu Rina akan memasuki masa pensiun dengan tenang, bahagia, dan sejahtera seperti yang Bu Rina inginkan?”

atau

“Bayangkan, dua tahun lagi dengan penghasilan sebesar ini, Pak Donny bisa membeli mobil yang Bapak inginkan.”

Jadi, setelah Anda mengetahui hot-button seseorang, persembahkan presentasi bisnis sebagai solusi agar mereka bisa mencapai hot-button tersebut.

Banyak orang menghabiskan waktu untuk menjelaskan betapa hebatnya bisnis MLM yang mereka tawarkan dan lupa menanyakan apa hot button prospek. Prospek tidak peduli sehebat apa pun bisnis yang Anda tawarkan, apakah itu marketing plan, perusahaan atau pun produk-produknya. Yang mereka pedulikan adalah apakah bisnis itu bermanfaat untuk kehidupan mereka.

Jadi sekali lagi, setelah Anda mengetahui hot button prospek Anda, sering-seringlah menyebut itu dalam presentasi. Saya ulangi pernyataan yang penting ini : Presentasi blsnis hanyalah SOLUSl untuk mendapatkan hot button prospek.

Membuat Komitmen

Jika Anda menggunakan Teknik Empat Kunci ini dengan baik, sebenarnya pada tahap kunci keempat ini prospek harusnya sudah tertarik dan siap bergabung dengan bisnis Anda. Prospek akan bersemangat karena melihat bahwa bisnis yang Anda tawarkan adalah solusi untuk mencapai impian mereka. Tetapi walaupun demikian, prospek tetap perlu dibantu untuk mengambil keputusan. Dengan gaya bicara yang percaya diri, lugas, jelas dan tetap rileks, katakan bahwa Anda ingin mereka segera bergabung hari ini dan bukan besok.

Di tahap ini penting sekali untuk memiliki sikap yang benar. Sikap yang harus dimiliki adalah bisnis MLM yang Anda tawarkan adalah untuk membantu prospek mewujudkan impian mereka, bukan untuk membantu Anda. lni jelas sikap yang berbeda. Prospek akan percaya pada kata-kata Anda jika Anda bersikap tulus mau membantu prospek, bukan mencari keuntungan diri sendiri. Inti sesungguhnya dari bisnis jaringan adalah Anda harus membantu orang lain terlebih dahulu.

Contoh-Contoh

Untuk membantu Anda mengerti penerapan dari teknik tiga pertanyaan emas, berikut ini kami berikan contoh-contoh yang diambil dari pengalaman sebenarnya.

Contoh 1:

Seorang distributor baru bernama Ronny dibantu oleh uplinenya Dedy melakukan presentasi kepada seorang prospek bernama Ratna. Ratna adalah manager sebuah perusahaan periklanan yang cukup sibuk.

Sewaktu memulai presentasi, Ronny tidak menggunakan tiga pertanyaan emas. Selesai presentasi, Ronny bingung apa yang harus dilakukan karena tanggapan Ratna biasa-biasa saja bahkan cenderung tidak tertarik. Sang upline, Dedy lalu mengambil alih follow up (tindak lanjut)

Berikut ini percakapan Dedy dengan Ratna:

Dedy : Bu Ratna, apakah Anda pernah berpikir apa alasan orang orang menjalankan bisnis ini?

Ratna : Apa ya? Mungkin untuk penghasilan tambahan, ya ….

Dedy : Selain itu apa lagi?

Ratna : Apa lagi, ya?

Dedy : Nah, ini saya tunjukkan kepada Bu Ratna 10 hal yang menjadi alasan orang menjalankan bisnis ini (sambil memperlihatkan 10 prioritas utama yang tercantum di dalam flipchart presentasi). Dari 10 hal ini, apa yang menjadi prioritas utama Bu Ratna saat ini ?

Ratna : Kalau buat saya yang paling penting adafah mempunyai bisnis sendiri.

Dedy : Mengapa Bu Ratna memilih itu?

Ratna : Ya, stres kerja di kantor, target yang diberikan perusahaan terus naik tiap tahun. Belum lagi bos saya, judes dan cerewetnya minta ampun, hahaha.

Dedy : Mengapa mempunyai bisnis sendiri itu penting bagi Bu Ratna?

Ratna : Kalau punya bisnis sendiri enak, bisa mengatur waktu sendiri dan tidak diatur orang lain, dan bisa libur suka-suka saya. Yang paling penting sih, tidak stress lagi dengan urusan target yang nggak selesai-selesai.

Dedy : Apa konsekuensinya jika Bu Ratna tidak mempunyai bisnis sendiri?

Ratna : Kalau saya tidak punya bisnis sendiri berarti akan bekerja seterusnya sampe pensiun (Raut wajah Ratna mulai kelihatan resah).

Dedy : Apakah Bu Ratna khawatir jika harus bekerja selama- nya? (pertanyaan tambahan ini diajukan karena Dedy belum puas akan jawaban Ratna).

Ratna : Jelas saya khawatir. Kalau saya terus bekerja di kantor, apa lagi kantor yang sama dan suasana yang sama, berarti saya akan stress terus tiap hari. Wah, enggak kebayang deh kalau harus seperti itu selamanya. Amit-amit jangan sampai terjadi, yaaa …

Dedy : Nah, Bu Ratna, kembali ke penjelasan Pak Ronny tadi. Seandainya Bu Ratna bekerja sama dengan kami dalam membangun bisnis ini dan dalam waktu dua tahun ke depan Bu Ratna memiliki bisnis di posisi ini. (Dedy memperlihatkan skema marketing plan dari flipchart seperti yang dipresentasikan oleh Ronny). Di posisi ini Bu Ratna akan mendapatkan penghasilan 50 juta setiap bulan.

Nah, seandainya ini terjadi dua tahun lagi, apakah Bu Ratna bisa berhenti dari pekerjaan di kantor?

Ratna : Wah, tentu saja bisa. (Wajah Ratna kelihatan cerah)

Catatan:

Dalam contoh ini, tiga pertanyaan emas dilakukan setelah presentasi, artinya dilakukan di tahap follow up. Jadi, teknik ini bisa digunakan sebelum atau sesudah presentasi, meskipun kami lebih menganjurkan Anda gunakan sebelum presentasi supaya Anda bisa mempersembahkan presentasi sesuai dengan hot button prospek.

 

Contoh 2:

Seorang distributor bernama Mery melakukan presentasi kepada seorang temannya bernama Nani.

Mery : Nani, sebelum saya menjelaskan bisnisnya saya akan memperlihatkan 10 hal yang menjadi alasan mengapa orang- orang menjalankan bisnis ini. (Mery memperlihatkan daftar 10 prioritas utama). Dari 10 hal ini apa yang menjadi prioritas utama Nani saat Ini?

Nani : Hmmm … Rasanya saya pilih memiliki mobil baru. ya, saya pilih mobil baru.

Mery : Mengapa Nani pilih itu?

Nani : Karena dari dulu saya selalu kepingin punya mobil baru.

Merry : Boleh saya tahu secara spesifik mobil apa yang diinginkan Nani?

Nani : Saya paling suka mobil Toyota Harrier warna silver.

Mery : Mengapa mobil Harrier warna silver begitu penting untuk Nani?

Nani : Enggak tahu ya, tapi setiap saya melihat Toyota Harrier warna silver hati saya berdebar-debar. Saya suka sekali dengan Toyota Harrier. Kalau punya, saya bisa jalan-jalan setiap hari dengan mobil yang nyaman itu. Wah, pasti asyik sekali.

Mery : Apa konsekuensinya kalau Nani nggak bisa punya Toyota Harrier ?

Nani : Berarti saya hanya pakai mobil butut saya tiap harl …. Ini tidak boleh terjadi, saya yakin suatu saat saya akan punya Toyota Harrier. Mungkin Mery bisa membantu? Hehehe.

Mery : Jika Toyota Harrier begitu penting untuk Nani, boleh saya bertanya, kapan Nani mau membeli mobil itu?

Nani : (Nani kelihatan tegang) Wah, dengan penghasilan saya saat ini, terus terang saya tidak tahu kapan saya bisa membeli Toyota Harrier. Kamu punya solusinya?

Mery : Untuk itulah saya bertemu dengan Nani hari ini. Saya ingin memperlihatkan sebuah bisnis yang bisa mem- bantu Nani untuk membeli mobil Toyota Harrier. Nah, sekarang saya mulai, ya ….

Mery lalu menunjukkan presentasi bisnis yang dimodifikasi sebagai solusi agar Nani bisa mencapai hot buttonnya yaitu membeli mobil Toyota Harrier. Selesai presentasi, simaklah apa yang dikatakan Mery.

Mery : Jika kita bangun bisnis ini bersama-sama dan dua tahun lagi Nani mempunyai penghasilan 100 juta per buJan di posisi ini. (Sambil memperlihatkan flipchart presentasi) Bisakah Nani membeli mobil Toyota Harrier?

Nani : (Dengan mata berbinar-binar) Saya bisa bayangkan sebuah Toyota Harrier warna silver di garasi saya.

Anda bisa tebak kelanjutannya. Nani pasti akan bergabung dengan bisnis yang ditawarkan Mery.

Contoh 3:

Ronny dan Andi adalah dua sahabat. Beberapa bulan sebelumnya Ronny terlebih dahulu bergabung dan menjalankan sebuah bisnis MLM. Beberapa kali Ronny berusaha menjelaskan bisnis yang dia Jalankan kepada Andi tetapi tidak mendapat tanggapan positif. Hal ini disebabkan karena Andi dulunya pernah menjalankan bisnis MLM dan tidak mendapatkan hasil apa-apa. Suatu sore,Ronny berhasil mengajak Andi minum kopi di sebuah kafe, terjadilah percakapan berikut …

Ronny : Bro Andi, coba lihat kartu nama saya yang baru. (Ronny memperlihatkan kartu namanya yang baru dimana pada bagian belakang terdapat daftar 10 prioritas utama)

Andi : Wah, menarik juga ya, perusahaan apa ini?

Ronny : Ini bisnis jaringan yang saya jalankan. Apa pendapat Bro tentang bisnis MLM?

Andi : Dulu saya sudah pernah menjalankan bisnis semacam ini. Tapi nggak bakat, saya selalu gagal.

Ronny : Menurut Bro, apa alasan orang-orang menjalankan bisnis MLM?

Andi : Ya, untuk mendapatkan penghasilan.

Ronny : Selain itu, apa lagi?

Andi : Apa lagi ya ….

Ronny : Bro, di belakang kartu nama saya ada 10 hal yang menjadi alasan mengapa orang-orang menjalankan bisnis MLM. yang

Ronny memperlihatkan daftar 10 prioritas utama yang terdapat dibelakang kartu namanya dan membiarkan Andi memegang serta melihat sejenak ke 10 prioritas utama.

Ronny : Dari 10 hal ini, apa yang menjadi prioritas Bro sat ini?

Andi : (setelah terdiam beberapa saat). Apa, ya? Nah yang ini, membahagiakan orang tua. Saya ingin membahagiakan ibu saya.

Ronny : Bagus. Dengan cara bagaimana Bro mau membahagiakan ibu ?

Andi : Antara lain saya ingin menghajikan Ibu saya. Beliau ingin sekali naik haji.

Ronny : Kenapa Bro ingin membahagiakan ibu?

Andi : Saya sudah tidak punya ayah. Sewaktu ayah saya masih hidup saya belum pernah membahagiakan be- liau. Nah, sekarang saya hanya punya ibu, satu-satu- nya orang tua saya. Jadi, saya ingin sekali membaha- giakan beliau. Lagi pula, ibu saya ingin sekali naik haji. Beliau sering sekali bercerita kepada saya beta pa be- liau ingin sekali naik haji. Siapa lagi yang bisa mem- bantu ibu supaya naik haji? Hanya saya satu-satunya anak lelaki yang tertua. Adik-adik saya kan, semua masih kecil, masih sekolah.

Ronny : Jadi menghajikan ibu adalah sesuatu yang penting buat Bro ya?

Andi : Ya, penting sekali.

Ronny : Kalau hal itu sangat penting, kapan rencananya Bro mau menghajikan ibu?

Andi : Nah, ini dia! Kapan, ya? Paling dua tahun lagi kali, ya

Ronny : Bro, amit-amit jangan sampai terjadi, tetapi seandainya.., ini kita bicara seandainya ya, seandainya dua tahun lagi Bro belum bisa menghajikan ibu, apa konsekuensinya?

Andi : (sambil terdiam sejenak) Wah, bagaimana, ya….. Kasihan ibu, beliau ingin sekali naik haji. Saya jadi seperti anak tak berguna ya, jika tidak bisa meng-haji-kan tu saya. Jadi, dua tahun lagi harus bisa Bro.

Ronny : Apakah Bro khawatir jika dua tahun lagi tak bisa menaikhajikan ibu ?

Andi : lya, jelas saya khawatir jika dua tahun lagi tak mampu naik hajikan ibu. Bagaimana, ya ? Bro, ada ide atau solusi ?

Ronny : Saya ingin Bro bersikap terbuka sebentar, ya. Bro lihat dari 10 alasan mengapa orang menjalankan bisnis MLM, salah satunya adalah untuk membaha- giakan orang tua, termasuk menghajikan orang tua. Memang dari apa yang saya lihat dan pelajari, beberapa orang bisa menghajikan orang tua dari bisnis ini. Seperti di Surabaya ada seorang mahasiswa yang menjalankan bisnis ini dalam waktu 18 bulan bisa menghajikan orang tuanya. Kenapa bisa seperti ini ?, Nah, saya ingin tunjukkan skema bisnis MLM yang saya jalankan ….

Setelah itu Ronny bisa memperlihatkan presentasi kepada Andi yang kali ini mendengarkan dengan lebih terbuka dan positif.

 

Beberapa Catatan

Kadang-kadang Anda akan bertemu dengan prospek yang tidak mempunyai prioritas. Bisa jadi mereka memang tidak mempunyai prioritas dalam hidup mereka. Tetapi kadang-kadang mereka tidak berani menetapkan prioritas karena Takut terpaksa melakukan sesuatu untuk itu. Ada beberapa teknik jika berhadapan dengan prospek seperti ini. Perhatikan contoh di bawah ini.

Linda : Apa yang menjadi prioritas utama Bu Mina saat ini?

Mina : Apa, ya? Kelihatannya semua penting, tak ada yang prioritas.

Linda : Seandainya Bu Mina harus memilih satu yang paling penting, kira-kira apa yang ibu pilih?

Mina : Kalau ada yang terpenting … mungkin ini, mempunyai bisnis sendiri.

Linda : Mengapa Bu Mina memilih ini?

Mina : Ya, supaya bisa cepat menghasilkan uang dan lebih bebas mengatur waktu kalau punya bisnis sendiri dan……

Nah, jika sudah demikian, silakan lanjutkan dengan pertanyaan berikutnya.

Tujuan Anda menggunakan Tiga Pertanyaan Emas adalah untuk menyeleksi prospek. Kejujuran dan kedalaman jawaban prospek menunjukkan seberapa besar mereka nantinya akan serius dan termotivasi menjalankan bisnisnya.

Prospek yang tidak mempunyai prioritas atau menjawab pertanyaan dengan ogah-ogahan adalah prospek yang kurang tepat untuk diajak bekerjasama. Bahkan seandainya bergabung, mereka hanya banyak mengeluh dan mempersulit Anda. Sebaliknya, prospek yang mempunyai prioritas atau impian yang kuat adalah calon-calon pemimpin di dalam organisasi bisnis Anda.

Allan Pease dalam buku Questions are the Answers mengumpamakan bisnis MLM seperti berkebun. Anda menggemburkan tanahnya, memberi pupuk, membuang hama-hamanya, dan menjaganya dari cuaca yang buruk. Tetapi, ada sebagian benih yang tumbuh sedangkan benih lainnya akan mengering dan mati. Yang harus Anda lakukan adalah menyiraminya, memupuknya, dan menghilangkan hama-hamanya. Benih-benih yang kuat akan tumbuh meskipun Anda sendiri kurang memperhatikannya.

Sebaliknya, benih-benih yang lemah tidak akan bertumbuh walaupun Anda memperhatikannya siang malam. Jangan terus berharap bahwa benih yang lemah akan tumbuh menjadi pohon yang indah. Ini sangat jarang terjadi. Bersikaplah bijak. Yang terbaik adalah, tanam dan perhatikanlah benih-benih yang kuat. Dalam hal ini, gunakanlah Tiga Pertanyaan Emas untuk menguji potensi dari benih-benihnya sebelum Anda menanam.

Jika seorang prospek memberikan jawaban-jawaban yang kurang meyakinkan, anggap saja orang itu merupakan prospek yang kurang tepat. Mungkin saja waktunya tidak tepat untuk dia saat ini. Atau, bisa jadi nantinya dia hanya akan menjadi seorang pembeli atau pelanggan produk-produknya. Anda boleh mensponsori orang sebanyak-banyaknya. Tetapi, sebaiknya Anda meluangkan waktu lebih banyak kepada benih-benih yang kuat, atau orang-orang yang memiliki impian Yang kuat.

BAB 47

Jurus Kupas Bawang

Jurus ini digunakan untuk menghadapi pernyataan negatif yang dilontarkan oleh prospek. Contoh pernyataan negatif yang umum:

  • “Bisnis ini cocoknya untuk orang yang pandai berbicara.”
  • “Saya sibuk tidak punya waktu untuk menjalankan bisnis ini.”
  • “Saya paling tidak suka bisnis cari-cari orang”
  • “Saya tidak berbakat bisnis MLM.”
  • “Untuk sukses harus pintar menjual”
  • “Saya sudah pernah mencoba Bisnis semacam ini dan gagal.”
  • “Teman-teman saya tidak suka bisnis MLM.”

Jika prospek melontarkan pernyataan negatif, kecenderungan orang adalah menyalahkan dan berdebat. Nah, mari kita bahas jurus paling tepat menghadapi pernyataan negatif, yaitu Jurus Kupas Bawang.

Sebelum kita menggunakan jurus kupas bawang, perhatikan dua poin penting ini: Jangan Berdebat dan Menjadi Pendengar yang Baik.

Jangan Berdebat

Jika prospek melontarkan pernyataan negatif yang jelas- jelas salah, jangan terpancing untuk berdebat. Mengapa jangan berdebat? Buku Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain dari Dale Carnegie, halaman 179 mengatakan “Jika Anda berdebat, Anda tidak akan menang. Anda selalu kalah. Salah satu cara mendapatkan manfaat dari perdebatan adalah menghindarinya.” Jika Anda berdebat berarti Anda menyalahkan orang lain. Tidak ada seorang pun yang suka disalahkan. Jadi jika Anda berdebat, akan menambah musuh. Cara pasti menambah musuh adalah berdebat. Jadi poin pertama menghadapi kendata adalah jangan berdebat!

Selalu setuju dengan prospek. Jangan merasa munafik karena bersikap setuju walaupun sebenarnya tidak. Ingatlah ini bisnis. Kita bukan pembela kebenaran di pengadilan. Walaupun Anda tidak setuju, jangan tergoda untuk berdebat. Kendalikan diri Anda. Jika anda peduli dan ingin membantu prospek mendapat pandangan yang benar, maka caranya bukan dengan lantang menyalahkan ataupun berdebat. Cara berdebat tidak akan membantu sama sekali. Banyak orang yang terpancing untuk berdebat ketika mendengar pernyataan negatif dari prospek, mengalami kegagalan total.

Menjadi Pendengar Yang Baik

Jangan memotong percakapan. Dengarkan dengan penuh perhatian. Biarkan prospek Anda puas menyampaikan ganjalan yang ada dalam hatinya. Jika orang merasa kita mendengarkan mereka dengan penuh perhatian, mereka akan merasa puas. Akan timbul rasa suka kepada kita. Jika orang sudah suka kepada kita, 51% kemenangan sudah di tangan.

Mengapa menjadi pendengar yang baik? Anda ingin didengar bukan? Jika prospek sedang berbicara dan Anda memotong percakapan dia, yeaahhhh Anda tidak akan didengar! Biarkan mereka selesaikan semua yang ingin mereka katakan. Setelah itu baru giliran Anda untuk berbicara. Jika prospek sudah menyampaikan semuanya tanpa dipotong oleh Anda, maka mereka siap mendengarkan Anda. Paham?

Berlatihlah untuk menjadi pendengar yang baik. Ini sebuah tantangan yang tidak mudah. Tetapi jika diterapkan hasilnya sangat bagus. Sudah berkali-kali saya mendengarkan seseorang berbicara berjam-jam (bukan bermenit-menit, ya), topik yang belum tentu menarik bagi saya. Tetapi karena saya mendengarkan dengan penuh perhatian, hasilnya sungguh di luar dugaan. Bahkan beberapa diantara mereka yang berterus terang bahwa mereka negatif terhadap bisnis yang saya tawarkan, akhirnya malah bergabung karena kesabaran saya mendengarkan mereka. Ya, MLM adalah bisnis manusia. Perlu people skill. Salah satunya adalah kesabaran untuk menjadi pendengar yang baik.

 

Jurus Kupas Bawang

Setelah memperhatikan dua poin diatas, sekarang saya akan bahas jurus menghadapi pernyataan negatif, perhatikan ya, kita berbicara mengenai pernyataan bukan pertanyaan. Jika Pertanyaan perlu dijawab, tetapi Jika hanya pernyataan, apalagi pernyataan negatif, tidak perlu ditanggapi. Anggap saja angin lalu. Gunakan saja jurus kupas bawang.

Bawang itu kulitnya banyak ya. Jika dikupas satu per satu akhirnya muncul isinya yaitu daging bawang itu sendiri. Kendala atau pernyataan negatif yang muncul dari prospek biasanya merupakan alasan mengapa dia menolak bisnis MLM yang kita tawarkan. Sering kali alasan atau kendala yang dilontarkan pertama kali bukanlah kendala yang sebenarnya. Jika kita langsung menanggapi kendala tersebut maka akan terjadi pembahasan seputar kendala yang bukan merupakan kendala yang sebenarnya. Prospek pun akan mati-matian mempertahankan kendala yang semu tersebut. Pembahasan tersebut tentulah tidak produktif dan sia-sia.

Karena itu kita menggunakan jurus kupas bawang. Jurus ini dirumuskan dalam satu pertanyaan: “Selain Itu Apa Lagi, Pak?

Contoh:

Misalnya prospek mengatakan: “Saya sibuk, tidak mungkin menjalankan bisnis ini” Ingatlah belum tentu ini kendala yang sebenarnya, karena itu kita kupas bawang aja.

” Selain sibuk, ada hal lain lagi, Pak?”

” Teman-teman saya banyak yang negatif kalau ditawarkan MLM.”

” Selain itu apa lagi, Pak?”

” Selain itu saya juga takut ditertawakan teman kalau saya jalani MLM”

” Selain itu apa lagi, Pak?”

” Hanya ini aja sih, tidak ada yang lain lagi.”

” Jadi kendala Bapak adalah sibuk, teman negatif dan takut ditertawakan teman. Dari ketiga hal ini mana yang paling berat untuk Bapak?”

” Hmmm, sepertinya ditertawakan teman, hahahaha …

” Berarti jika Bapak bisa mengatasi hal ini, maka Bapak siap untuk menjalankan bisnis ini?”

” Kira-kira seperti itu.”

Jika kita terus kupas bawang, akhirnya akan muncul kendala yang sebenarnya. Biasanya ini kendala yang disebut paling akhir.

Sebagai kesimpulan, bagaimana cara menghadapi pernyataan negatif dari prospek? Tidak perlu ditanggapiapalagi berdebat. Kupas bawang saja sambil terus mendengarkan dengan penuh perhatian.

Jika prospek menyampaikan pertanyaan yang perlu kita jawab, maka kita bisa menggunakan jurus berikut ini yaitu: Jurus Feel – Felt – Found.

BAB 48

Jurus Feel – Felt – Found

Jurus ini digunakan untuk mengatasi kendala yang sebenarnya dari prospek.

Feel Artinya Mengerti.

Felt Artinya Merasakan.

Found Artinya Menemukan.

Teknik ini sangat bagus karena menunjukkan rasa empati kita kepada prospek, bahwa kita mengerti dan merasakan apa yang dia alami.

Contoh: ketika seseorang mengatakan bahwa dia memiliki kendala kurangnya waktu untuk mengerjakan bisnis yang Anda tawarkan karena kesibukannya sebagai manager. Anda bisa atasi kendala tersebut dengan Jurus Feel – Felt – Found:

Feel (mengerti apa yang dirasakan): “Melihat jabatan Pak Budi di kantor yang sangat sibuk, saya bisa memahami bahwa pak Budi pasti merasa bahwa akan sulit untuk mengerjakan bisnis ini.”

Felt (pernah merasakan): “Dulu ketika saya masih sibuk bekerja di kantor juga pernah merasakan hal yang sama. Bagaimana mungkin membagi waktu untuk urusan kantor dan bisnis ini.”

Found (menemukan): “Tetapi kemudian saya melihat seorang manager yang sangat sibuk tetapi ternyata bisa berhasil dalam bisnis ini. Setelah mempelajari metode yang dijalankannya, saya mendapati bahwa orang sibuk juga bisa menjalankan bisnis ini.”

BAB 49

Jurus Hamburger

Jurus ini digunakan jika kita terpaksa memberikan teguran atau kritikan kepada seseorang.

“Tidak ada kritik yang membangun. Semua kritik menghancurkan.” Pernahkah Anda mendengar kalimat ini? Kalimat ini tidak sepenuhnya benar tapi juga tidak sepenuhnya salah. Memang kritik apa pun hampir selalu sulit diterima dan jangan-jangan menimbulkan sakit hati. Tapi terkadang ada situasi tertentu yang memaksa Anda untuk memberikan teguran.

Berikut adalah kiat memberikan teguran yang efektif Dan tidak menimbulkan sakit hati yang dinamakan Jurus Hamburger.

Sebuah hamburger terdiri dari dua bagian roti yang Menjepit daging goreng, roti-daging-roti. Bagaimana menggunakan teknik hamburger dalam menegur seseorang ? Teguran yang Anda berikan dianggap sebagai isi atau tujuan, Sama seperti daging pada hamburger. Jadi sebelum sampai pada bagian isi (teguran), berikan dulu roti dan kemudian ditutup dengan roti. Dalam hal ini roti menggambarkan pujian. Jadi sebelum menegur seseorang, berikan dulu pujian untuk menciptakan suasana positif. Setelah itu baru berikan teguran yang diakhiri dengan pujian atas hal-hal positif yang telah dilakukannya.

Contohnya:

“Saya senang melihat Pak Budi selalu datang tepat waktu. lni menunjukkan bahwa Pak Budi orang yang berdisiplin tinggi. Dan akan lebih bagus lagi jika pada waktu acara berlangsung sebaiknya Pak Budi duduk di dalam ruangan dan ikut mendengarkan supaya rekan-rekan Bapak yang lain memperhatikan dan turut menghargai acara pertemuan ini. Saya senang dengan kinerja Bapak selama ini dalam memperhatikan rekan-rekan bisnis. Beberapa dari antara mereka menyampaikan kepada saya bahwa mereka senang bekerja sama dengan Pak Budi”.

Perhatikan kalimat di atas, dibuka dengan pujian (Pak Budi berdisiplin tinggi), lalu masuk ke isi atau koreksi (Sebaiknya Pak Budi di dalam ruangan) dan ditutup kembali dengan pujian (Pak Budi dikenal perhatian kepada rekan-rekan bisnisnya).

Berikut adalah beberapa petunjuk tambahan ketika memberikan kritikan:

Kritik Tindakannya, Bukan Orangnya

Kunci agar kritik Anda berhasil adalah jangan membuat ego orang tersebut melawan Anda. Tujuan Anda bukan untuk merendahkan orang tersebut tetapi agar orang tersebut membuat perubahan ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu yang Anda kritik adalah tindakan atau perilaku orang tersebut, bukan orangnya.

Jangan pernah mengatakan “kamu itu bodoh Sekali, mengerjakan hal sepele seperti ini saja tidak becus!” Kritik seperti ini ditujukan kepada pribadi orang tersebut, karena menggunakan kata “bodoh”.

Sudah pasti kritik seperti ini akan mendatangkan sakit hati karena merendahkan ego orang tersebut. Sebaliknya kritik perilakunya yang malas dengan mengatakan, “John, kamu harus belajar lebih giat lagi untuk meningkatkan nilai matematikamu.”

Contoh lain:

Daripada: “Bu Eva, Anda seorang juru ketik yang buruk,” lebih baik: “Bu Eva, kata-kata ini salah eja.”

Dengan mengkritik tindakan orang, ini memberi Anda kesempatan untuk memasukkan pujian yang bisa meningkatkan ego orang tersebut sehingga membuatnya lebih mudah menerima kritikan. Contoh: “Bu Eva, selama ini saya tahu Anda adalah juru ketik yang bagus dan teliti. Tetapi beberapa tugas belakangan ini saya perhatikan ada banyak yang salah eja. Saya yakin Bu Eva sanggup mengerjakan tugas ini dengan jauh lebih teliti seperti standar kerja Anda sebelumnya!

Berikan Kritik Secara Pribadi Dan Jangan Di Depan Orang Lain.

Ketika Anda memberikan kritik, yang paling penting adalah apa yang dirasakan orang tersebut, bukan apa yang Anda rasakan. Jangan pernah merendahkan ego atau harga diri orang tersebut ketika kritik diberikan. Karena itu, sampaikanlah kritik secara pribadi, jangan pernah didepan orang lain. Kritik selembut apapun jika diberikan di depan orang lain akan sangat dibenci. Ia akan merasa kehilangan muka di depan teman-temannya atau orang lain. Jadi, pastikan anda memberikan kritik secara pribadi dan jangan pernah di depan orang lain

Meminta Bantuan Mereka

Meminta akan lebih mudah menciptakan kerjasama daripada menuntut. “Maukah Anda memperbaiki hal ini?” tentu akan lebih mudah diterima daripada kata-kata penuh tuntutan seperti “Demi Tuhan, kamu harus perbaiki ini!” Ketika Anda menuntut, Anda menempatkan orang lain sebagai bawahan dan Anda sebagai atasannya. Ketika Anda meminta, Anda menempatkan dia sebagai mitra atau rekan kerja Anda. Manakah yang akan menaikkan ego seseorang? Jelaslah jika Anda menghargai seseorang sebagai mitra, akan lebih mudah mendapatkan kerjasamanya.

Akuilah Bahwa Anda Pernah Membuat Kesalahan Yang Sama

Jika Anda pernah mengalami pengalaman yang sama, maka mengakui hal tersebut sebelum memberikan kritik akan lebih mempermudah orang tersebut untuk menerimanya tanpa sakit hati. Contoh:

“Budi, setahun yang lalu saya pernah berada di posisi seperti yang kamu alami saat ini. Saya merasa tidak ada yang salah dari tindakan saya sampai akhirnya saya dapati bahwa tindakan saya membawa dampak yang membahayakan seluruh team, untung tidak terlambat bagi saya untuk segera membuat perubahan.”

Bab 50

Jurus Prospekting Via Survei

Salah satu masalah yang membuat orang berhenti di bisnis MLM adalah kehabisan daftar nama. “Saya masih bersemangat di bisnis ini, tapi daftar nama saya habis”, begitulah kata mereka. Apa solusinya? Prospekting.

Prospekting adalah kegiatan untuk berkenalan dengan orang sehingga menambah daftar nama kita. Cara untuk berkenalan dengan orang baru yang sering kali diajarkan adalah dengan tersenyum, menyapa, kemudian topik percakapannya adalah seputar FORM, Family (keluarga), Occupation (pekerjaan), Recreation (hobi), dan Message (pesan). Cara ini adalah cara tradisional yang bisa dilakukan siapa saja.

Tapi tentu saja berkenalan dengan orang baru secara alami adalah hal yang sangat sulit dilakukan oleh orang-orang dengan kepribadian tertentu, terutama yang introver seperti plegmatis dan melankolis. Cara lama ini akan lebih nyaman dilakukan secara alami. Misalnya saat berada di ruang dokter menunggu antrian, kita bisa menyapa orang yang duduk di dekat kita lalu berkenalan dan ngobrol tentang FORM. Tentu saja cara ini membutuhkan waktu sampai kita cukup nyaman untuk membuat janji dan melakukan presentasi bisnis.

Oleh karena itu kami memperkenalkan Jurus Prospekting Via Survei yang menurut kami lebih mudah dan nyaman dilakukan semua tipe kepribadian. Yang menarik, bisa langsung diundang untuk melihat presentasi bisnis tanpa menunggu kelamaan.

Cara ini sudah diuji coba selama beberapa tahun belakangan ini oleh banyak pelaku MLM di Indonesia. Hasilnya sangat bagus. Saat buku ini ditulis (tahun 2019), survei yang paling efektif untuk digunakan adalah survei mengenai bisnis online. Daya tarik bisnis online pada era digital ini sangat positif sehingga pendekatan survei ini tidak terlalu mengintimidasi.

Apabila bisnis MLM yang Anda jalankan sudah mempunyai digital tools semacam funneling system sangat cocok menggunakan cara ini. Paling tidak, Anda bisa meng-upload video presentasi dan video untuk follow up ke youtube atau website pribadi / company sebagai pendekatan online yang paling sederhana.

Persiapan sebelum melakukan prospekting antara lain: Siapkan fotokopi form survei online seperti di bawah ini

SURVEI BISNIS ONLINE INDONESIA

1. Alat apa yang Anda gunakan untuk berkomunikasi ?

(A) HP (B) Tablet (C) ___________

2. Apakah Anda pernah belanja online ?

(A) Pernah (B) Belum Pernah

3. Apakah Anda pernah Jualan online ?

(A) Pernah (B) Belum Pernah

4. Apakah Anda tertarik untuk berbisnis online ?

(A) Sangat Tertarik (B) Tertarik (C) Belum Tertarik

5. Apakah Anda mau menerima informasi mengenai cara Berbisnis online?

(A) Mau (B) Belum Mau

DATA RESPONDEN:

 

Nama : ________________________________

Profesi : ________________________________

No WA : ________________________________

 

Pergilah ke tempat umum misalnya di foodcourt di mall Yang ramai, carilah mereka yang duduk agak santai. Jangan dekati mereka yang sedang sibuk atau yang duduk lebih dari dua orang dalam satu meja.

Naskah Prospekting Via Survei Online

“Pak, maaf saya mengganggu, tapi saya pikir ini ada sesuatu yang penting untuk saya bagikan. Boleh minta waktunya satu atau dua menit saja ?”

Jika diizinkan lanjutkan:

“Begini Pak, nama saya __________________ Dari Bisnis Online Indonesia, sedang mengadakan survei mengenai bisnis online, apakah Bapak bersedia membantu ? Surveinya sangat sederhana, hanya lima pertanyaan saja.

Setelah itu ucapkan terima kasih. Apabila prospek tidak mengisi nama, profesi dan nomor WA, mintalah dengan sopan. “Pak, bisa bantu isi nama, profesi dan nomor WA untuk melengkapi data survei kami. Terima kasih”.

Bagaimana jika prospek bertanya, “Survei ini untuk apa?”

Anda dapat menjawab, “Survei ini untuk mengetahui respon orang terhadap bisnis online saat ini. Supaya kami bisa merancang bisnis online sesuai kebutuhan.”

Pertanyaan lain dari prospek, “Kalian lagi jualan sistem apa?”

Anda dapat menjawab, “Kami sedang mempersiapkan program bisnis online. Nanti jika ada info menarik akan segera kami informasikan ke Bapak.”

Kira-kira sejam setelah mendapatkan daftar nama, kirimlah pesan singkat WA ke prospek baru tersebut dan sampaikan sebagai berikut: Selamat siang, Pak Joni. Perkenalkan saya, Herman dari Bisnis Online Indonesia yang tadi melakukan survei. Terima kaslh, Pak Joni sudah berkenan mengisi survei. Apabila ada info terbaru mengenai bisnis online akan saya update untuk Pak Joni. Have a nice day.”

Prospekting dengan mengisi survei ini hanya memakan waktu 2-3 menit saja untuk satu daftar nama. Dalam waktu satu jam saja kita bisa mendapatkan sekitar 10 daftar nama yang mengisi survei. Apabila kita mentargetkan 10 hari, maka dalam 5 hari sudah mendapatkan 50 Daftar nama yang mengisi survei. Jika Anda disiplin selama 30 hari, anda akan mendapatkan 300 daftar nama yang mengisi survei. Luar biasa.

Kira-kira seminggu setelah prospek mengisi survei, kita bisa melakukan follow up dengan cara sebagai berikut :

“Selamat pagi, Pak Joni. Saya _________________ dari Bisnis Online Indonesia. Apakah Pak Joni masih ingat dulu saya pernah minta untuk mengisi survei mengenai bisnis online? Nah, kebetulan saya punya teman pengusaha, beliau lagi punya proyek di bidang online retail shop, dan beliau perlu satu atau dua orang untuk tim kerja. Saya mau memperlihatkan konsepnya ke Pak Joni. Tapi saya gak berani janji apa-apa ya, karena proyek ini belum tentu cocok untuk Pak Joni. Kira-kira oke gak kalau kita bertemu hari Selasa?”

Lakukan hal ini untuk semua daftar nama yang mengisi survei (walaupun mereka mengisi (B) Belum Mau untuk pertanyaan no.5 di form survei). Jika Anda melakukan dalam jumlah yang banyak, akan muncul angka rata-rata sebagai berikut:

10 Mengisi Survei – 5 Presentasi – 1 Bergabung

Beberapa orang melaporkan data-data sebagai berikut:

33 mengisi survei – 16 presentasi – 4 bergabung

55 mengisi survei – 20 presentasi – 5 bergabung

105 mengisi survei – 43 presentasi – 9 bergabung

Dengan melakukan prospekting via survei, Anda tidak akan kekurangan daftar nama lagi.

Mempermudah Cara Membuat Janji

Menariknya, survei bisnis online ini juga bisa digunakan untuk mempermudah cara membuat janji untuk presentasi.

Anda bisa menggunakan WA untuk melakukan survei kepada teman-teman yang ada di kontak smart phone Anda. Bisa Anda ketik tulisan pada form survei tetapi lebih profesional jika kita menggunakan aplikasi Survey Monkey yang bisa didownload di smartphone kita. Setelah didownload, buatlah survei yang Anda inginkan dengan cara yang sangat mudah. Setelah itu Anda tinggal kirim saja melalui WA atau email. Teman Anda juga bisa menjawab dengan sederhana dan datanya langsung tercatat di aplikasi Survey Monkey Anda. Sangat praktis dan profesional.

Caranya seperti di bawah ini:

“Apa kabar, Bro Denny? Kamu masih di perusahaan ABC?” (bagian prolog basa basi)

“Eh, Ngomong-ngomong, saya ada survei mengenai bisnis online, boleh dibantu isi, gak?”

Setelah itu Anda kirim survei melalui WA. Lima belas menit setelah Anda mengirim survei, lakukan follow up untuk meminta survei yang telah diisi. Jangan baper jika belum dibalas. Follow up berulang-ulang sampai dibalas. Tentu saja tidak semua akan mengirim kembali survei. Ada yang kelupaan atau akhirnya keberatan mengisi. Jangan terlalu dipikirin ya, semua hanya statistik, nothing personal.

Ada yang melaporkan mengirim 50 survei tapi setelah difollow up yang kembali hanya 33. Ada yang mengirim 76 dan yang kembali hanya 61. Tidak masalah, karena ini hanya statistik, permainan angka atau hukum rata-rata.

Satu minggu setelah itu, lakukan follow up kepada mereka yang telah mengisi survei. Follow up kali ini bertujuan untuk mendapatkan janji presentasi.

Cara follow up sebagai berikut:

 

“Hai, masih ingat gak dulu saya pernah minta kamu survei ini ? Nah, kebetulan teman saya seorang pengusaha, beliau Iagi punya proyek di bidang online retail shop, dan beliau perlu satu atau dua orang untuk tim kerja. Saya mau memperlihatkan konsepnya ke kamu. Tapi saya gak berani Janji apa-apa ya, karena proyek ini belum tentu cocok untukmu. Kira kira oke gak kalau kita bertemu hari Selasa?”

 

Naskah Lain Untuk Pengantar Survei

“Begini, Pak Budi. Perusahaan kami sedang melakukan survei di bidang online, apakah Bpk mau membantu menjadi responden? Hnya ada lima pertanyaan singkat saja ”

“Begini Pak Budi, saat inisaya mewakili sebuah perusahaan konsultan di bidang online yang sedang mensurvey orang- orang di daerah ini yang ingin memiliki usaha sendiri, terutama di bidang online. Apakah Pak Budi bersedia membantu untuk mengisi survei ini? Hanya ada lima pertanyaan singkat saja ”

Jika di suatu kesempatan anda berkenalan dengan seseorang, Anda bisa mengajukan pertanyaan: “Pak Heru pernah belanja online?” Apa pun jawabannya lanjut ke pertanyaan kedua: “Apakah pernah jualan secara online? Apa pun jawabannya, lanjutkan: Kebetulan saya ada survei mengenai bisnis online, bisa bantu isi pak? Hanya lima pertanyaan singkat saja …” .

Kunci untuk sukses melakukan prospekting via survei adalah ini: LAKUKAN DALAM JUMLAH YANG BANYAK. Jangan BAPER jika ada yang tidak merespon positif. Kunci kesuksesan tergantung FOLLOW UP yang Anda lakukan.

BAB 51

The Power Of Third Party

The Power of Third Party adalah jurus menggunakan kekuatan pihak ketiga. Ketika Anda sedang berkomunikasi, argumen paling lemah adalah argumen dari diri kita sendiri. Lawan bicara kita cenderung bersikap defensif apabila argumen itu datang dari kita. Mengapa? Mungkin karena ego seolah-olah kita yang menang dan dia yang kalah.

Jadi ketika Anda ingin menyampaikan informasi kepada prospek ingatlah bahwa sumber informasi yang terlemah adalah daridiri kita sendiri. Terlebih jika Anda berbicara dengan orang yang levelnya di atas kita atau yang berkepribadian koleris. Ego sangat memegang peranan.

Karena itu ketika Anda menyampaikan info atau argumen Gunakan pihak ketiga. Pihak ketiga ini adalah upline atau bahkan crossline, kutipan dari buku, seminar, CD, video atau alat bantu apa aja. Kekuatan alat bantu.

Contoh:

Prospek mengatakan: “Menurut saya hanya orang-orang yang pandai berbicara yang bisa sukses di MLM, menurut kamu bagaimana?”

Jika kita menjawab: “Tidak seperti itu. Orang yang tidak pintar berbicara juga bisa sukses. Yang penting rajin, bla bla bla….”

Jika argumen datang dari kita sendiri, seolah-olah kita benar dan prospek salah. Jadi jangan memberikan argumen dari kita sendiri. Gunakan pihak ketiga.

Jawaban yang lebih baik seperti ini:

“Menarik sekali pandanganmu. Dulu saya juga berpikir seperti itu. Hanya orang yang pintar berbicara yang bisa sukses. Suatu waktu saya diundang ke sebuah pertemuan dan saya kaget karena salah satu orang sukses di bisnis ini ternyata punya latar belakang introver, pemalu dan bahkan gagap. Hal ini mengubah pandangan saya. Ternyata rahasia sukses di bisnis ini bukanlah pintar berbicara. Ada hal lain yang lebih menentukan kesuksesan.”

“Dulu saya pun berpikir seperti itu, sampai akhirnya saya mendengarkan sebuah audio dimana pembicaranya bercerita bahwa bla bla bla …. (sampaikan argumen atau info)”

“Hahaha … persis sama seperti saya dulu. Pandangan tersebut wajar aja. Ketika saya bertemu salah satu upline saya yang berpenghasilan tertinggi, beliau memberikan pandangan yang lain, yaitu bla bla bla …. (sampaikan argumen atau info)”

Selalu menyampaikan argumen atau info dari pihak ketiga. Ini akan membuat info tersebut lebih mudah diterima.

BAB 52

Jurus Mengatasi Call Back

Apa jawaban yang paling sering disampaikan prospek diakhir presentasi atau follow up.

“Saya pelajari dulu, ya. Jika saya tertarik saya akan menghubungi Anda.”

Saya akan menghubungi Anda … Call Back.

Jika ada Klub Call Back, maka klub ini akan rame sekali, hahaha

Bagaimana mengatasi Call Back?

Kita lihat terlebih dahulu apa penyebab Call Back. Ada dua penyebab.

Pertama, prospek tidak tertarik tapi sungkan terang- terangan menolak Anda. Makanya mereka menolak secar halus dengan mengatakan: “Nanti saya hubungi lagi, ya”

Apa yang terjadi? Apakah Anda pikir mereka akan menghubungi Anda? Tidak. Ini jenis penolakan halus. Jangan mau di PHP. Lebih baik bayar pajak PPH21 daripada di PHP, Wkwkwk.

Penyebab kedua, prospek ragu dan takut mengambil keputusan. Prospek takut salah. Akhirnya supaya aman mereka menunda. Mereka mengatakan kalimat favorit ini (kok, kalimat favorit sih), “Saya pelajari dulu ya, jika tertarik saya akan hubungi Anda.”

lni bukan kalimat favorit. Karena mereka tidak akan menghubungi Anda kembali. Persentasenya sangat sedikit. Jangan berharap mereka menghubungi kembali.

Lebih menarik saya bahas mengapa prospek ragu dan menunda.

Sama seperti semangat dan keyakinan itu menular, demikian juga keraguan. Banyak distributor yang kurang pede memberikan presentasi dengan sejumlah keraguan yang terang-terangan ataupun yang tersirat. Misalnya gugup, tidak berani menatap mata prospek, ekspresi wajah penuh keraguan, sampai kata-kata yang kurang lancar dan bahasa yang lemah seperti “cukup, mungkin, lumayan”.

Alam bawah sadar kita yang penuh keraguan akan berkomunikasi dengan alam bawah sadar prospek. Keraguan kita pun menular dan prospek pun diliputi keraguan dan kegalauan tingkat tinggi. Akhirnya mereka merasa lebih aman jika mereka menunda mengambil keputusan karena mereka takut salah. Maka muncullah kalimat: “Saya pikirkan dulu, ya…. Nanti jika sudah ada keputusan saya hubungi Anda”.

Dengan bersikap lebih pede dan penuh keyakinan ketika melakukan presentasi, kita bisa mengurangi keraguan dari prospek sehingga mencegah penundaan.

Tapi walaupun seseorang sudah melakukan presentasi dengan penuh semangat, pasti akan ada prospek yang tidak tertarik atau mungkin masih ragu karena hal tertentu, sehingga muncul kalimat: “Saya pelajari dulu ya……. ” Bisnis ini mengikuti hukum angka rata-rata. Sekitar 80% Orang tidak tertarik meskipun presentasi dilakukan dengan sangat sempurna.

Nah, jika muncul kalimat “saya pelajari dulu ya, nanti saya hubungi Anda”, bagaimana respon kita?

Kebanyakan dari kita mengatakan,”Oke baik, Pak. Kira-kira kapan kita bertemu kembali?” Kemungkinan prospek akan menjawab ‘Nanti saya hubungi lagi, ya.” jarang ada yang mau menjadwal ulang pertemuan berikutnya. Kalau pun mereka memberi jadwal berikut,·· besar kemungkinan jadwal tersebut akan dibatalkan kemudian. Jadi bagaimana cara mengatasi call back yang tepat ?

Saya berikan beberapa jurus menanggapinya:

Respon 1:

“Pak Amir, biasanya jika ada seseorang yang mengatakan saya akan pikirkan dulu, ini karena dua hal. Pertama, tidak tertarik dan kedua, tertarik tapi masih membutuhkan informasi tambahan. Dalam hal ini, Pak Amir yang pertama atau kedua?”

Biasanya prospek menjawab: “Tertarik tapi masih ragu/ butuh info tambahan.” Kita bisa melanjutkan, “Info tambahan apa yang Pak Amir butuhkan agar kita bisa mulai sekarang?”

Bagaimana jika prospek menjawab: “Tidak tertarik”? Kita bisa bertanya, “Bagus, Pak Amir, saya senang dengan keterusterangannya. Jika saya boleh tahu, hal apa yang membuat Pak Amir tidak tertarik dengan penawaran saya?” Setelah itu berlanjut lagi diskusi. Yang penting menjadi jelas status ketertarikan prospek terhadap penawaran kita dan tidak di PHP oleh kata-kata: “Nanti saya hubungi lagi.”

Respon 2:

“Tentu saja, Pak Budi boleh pikirkan dulu. Seandainya angka 1 Pak Budi belum tertarik, dan angka 10 Pak Budi udah siap bergabung, sekarang Pak Budi di angka berapa?” (Gunakan Jurus Skala 1-10 yang sudah dibahas sebelumnya.

Respon 3:

“Bagus, Pak Eddy. Kira-kira poin apa yang masih perlu dipelajari? Maksud saya begini, saya berusaha agar Pak Budi bisa mendapatkan informasi yang lengkap dan benar mengenai bisnis ini. Jika Pak Budi bisa memberikan poin yang lebih spesifik, saya akan memberikan info yang lebih detail tentang poin tersebut. Nah, kira-kira di poin apa?”

Respon 4:

Siapkan beberapa kutipan/peribahasa tentang penundaan untuk ditunjukkan ke prospek. Ungkapan dari pihak ketiga membantu mencairkan suasana dan mendorong prospek untuk bertindak.

Contoh peribahasa yang bisa dipakai:

“Jangan tunda hingga esok apa yang bisa Anda kerjakan HARI INI.”

“Perjalanan sejauh ribuan mil diawali dengan satu langkah – Lao Tzu, Filsuf Tiongkok.”

Siapa yang MEMULAl berarti dia telah menyelesaikan setengahnya – Horace, penyair Roma.”

Sebaiknya kutipan tersebut diketik rapi pada selembar kertas/karton dan ditaruh di tas kerja kita untuk diperlihatkan ke prospek.

“Bagus, saya senang Pak Herman mau mempelajarinya. Jika kita bisa diskusikan sekarang juga hal-hal tersebut, kita akan menghemat waktu. Ini adalah kutipan bagus mengenai waktu. ‘Jangan tunda hingga esok apa yang bisa dikerjakan hari ini’ (perlihatkan kutipan). Mari kita kerjakan sekarang, Pak. Poin apa yang masih perlu dipelajari lagi? Saya siap membantu.”

BAB 53

Jurus Pujian 15 Detik

Salah satu ilmu dasar terpenting dalam menjalin hubungan adalah keterampilan memberikan pujian. Seseorang yang menerima pujian seolah-olah mendapat energi positif yang menyegarkan. Namun, hanya sedikit orang yang menyadari betapa pentingnya seseorang diberi pujian atas pekerjaan yang dia lakukan. Padahal di mana-mana orang lapar akan pujian dan penghargaan. Jika Anda bisa memberi mereka sesuatu yang mereka dambakan, yaitu pujian, maka mereka juga akan memberikan apa yang Anda inginkan, yaitu sebuah hubungan yang baik.

Jadi, ketrampilan memberikan pujian adalah ketrampilan Yang harus dilatih untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan ketrampilan menjalin hubungan baik.

Bagaimana cara memuji?

Pujian Harus Terperinci Dan Spesifik

Pujian yang terlalu umum dan tidak spesifik terkesan menjadi sanjungan dan tidak tulus. Menurut Ajahn Brahm, pujilah seseorang minimal 15 detik. Jika Anda memuji seseorang dengan kalimat yang pendek: “Anda orang yang sangat mengagumkan”, maka pujian tersebut tidak cukup kuat mempengaruhi orang tersebut, karena kurang spesifik. Supaya berpengaruh positif, pujian kita harus spesifik dan disampaikan minimal 15 detik. Contohnya: “Anda orang yang sangat mengagumkan karena bisa menyelesaikan soal sesulit itu. Dibutuhkan tingkat kecerdasan yang tinggi untuk memecahkan soal sesulit itu dalam waktu hanya 10 menit. Saya sungguh kagum dengan kemampuan Anda ini. Sungguh sangat mengagumkan.”

Pujilah Perilaku, Penampilan, Dan Kepemilikan Seseorang

Memuji perilaku contohnya: “Pak Rachmat orang yang berdisiplin tinggi.”

Memuji penampilan contohnya: “Saya senang melihat model rambutmu.”

Memuji kepemilikan seseorang contohnya: “Taman rumahmu nyaman sekali, ya.”

Dari semuanya, memuji perilaku seseorang memberikan dampak yang paling besar. Tapi ingat untuk memberikan pujian yang terperinci, spesifik dan diberikan dalam waktu minimal 15 detik.

Sering-seringlah memberikan pujian kepada orang lain. Anda tidak akan mengalami kerugian apa pun dengan memberikan banyak pujian. Pujian itu gratis. Tapi dampak pujian itu secara positif akan mempengaruhi seseorang seumur hidupnya.

BAB 54

Selling The Problem

Menurut Tony Robbins, motivator dan penulis buku kelas dunia, ada dua dorongan motivasi, yaitu: Gain Pleasure – meraih kesenangan, dan Avoid Pain — menghindari rasa sakit

lmpian atau target seseorang dibangun dari kedua sumber dorongan tersebut. Misalnya ingin membeli rumah impian, jalan-jalan ke Juar negeri, mendapatkan lebih banyak waktu, dan membeli mobil impian termasuk berasal dari motivasi meraih kesenangan. Impian lainnya seperti jaminan keuangan/pensiun, jaminan pengobatan, melunasi utang, ibadah ke tanah suci, termasuk motivasi untuk menghindari rasa sakit. Dari kedua sumber motivasi tersebut, mana yang lebih kuat?

Tony Robbins sendiri mengatakan:

“People Will Do More To Avoid Pain Than They Will Do To Gain Pleasure.”

Motivasi menghindari rasa sakit lebih kuat daripada meraih kesenangan. Mau bukti?

Penulis buku Beach Money, Jordan Adler, menceritakan pengalaman nyata yang membuat dia termotivasi utuk menjadi sukses. Jordan bercerita tentang tetangganya di Tempe, Arizona bernama Don, seorang pria berumur 58 tahun yang telah bercerai dan tidak pernah dihubungi anak-anaknya selama delapan tahun. la sangat kesepian dan depresi. Hidupnya berantakan. Tiap malam dia minum-minum dan cerita pada Jordan masalahnya. “Don menginspirasi saya,” kata Jordan. “Don menginspirasi saya agar saya mulai menjaga kesehatan, lebih rajin dan bekerja keras untuk menjadi sukses. Don membuat saya berkomitmen untuk tidak membiarkan hidup saya menjadi seperti dia.”

Jordan telah bertemu banyak sekali orang sukses yang hidup berkelimpahan tetapi semua itu tidak terlalu kuat mempengaruhinya. Tapi kehidupan tragis tetangganya, Don justru lebih memotivasi dia dengan cara sebaliknya, menghindari rasa sakit.

Sekarang, coba bandingkan kedua pernyataan berikut:

“Bro, tinggal tambahan omzet Rp 30 juta minggu ini, bro akan mendapatkan free trip ke Thailand.”

Dengan:

“Selamat ya, Bro dapat free trip ke Thailand. Tapi masih kurang omzet Rp 30 juta saja minggu ini. Jika tidak tercapai, maka free trip tersebut akan hangus.”

Menurut survei, pernyataan kedua lebih kuat. Kenyataannya orang lebih takut kehilangan daripada berjuang untuk meraih sesuatu.

IImu menjual zaman dulu sering menekankan untuk menjual benefit atau manfaat dari suatu produk. Tapi para pelatih ilmu menjual saat ini banyak mengajarkan para penjual untuk menjual rasa sakit atau problem jika prospek tidak membeli produk yang ditawarkan. Ya…..Selling The Problem. Juallah rasa sakit ataupun problem yang akan dialami prospek jika tidak membeli produk yang kita tawarkan.

Misalnya kita menjual smartphone dengan kapasitas memori 256 GB. Kita bisa menonjolkan manfaat memori yang besar dengan mengatakan: “Anda bisa menyimpan banyak file ke dalam smartphone Anda karena kapasitasnya besar sekali.” Inilah contoh selling benefits.

Bagaimana selling the problem? Anda bisa mengatakan: “Dengan kapasitas memori 256 GB, tidak ada lagi cerita kekurangan memori ketika lagi seru-serunya merekam video atau mengambil foto. Menyebalkan sekali jika kapasitas memori HP kita terlalu kecil. Sebentar-sebentar memori tidak cukup sehingga dua tiga hari sekali, Anda harus menghapus video atau foto. Dengan memori 256 GB, tidak ada lagi problem seperti itu.”

Di dunia MLM, Anda bisa membuat banyak pernyataan untuk menjual problem kepada prospek. Caranya? Cari tahu apa masalah yang akan mereka alami jika mereka tidak sukses di bisnis MLM yang Anda tawarkan. Cari tahu apa masalah yang mereka alami jika tidak menggunakan produk MLM yang Anda tawarkan.

Beberapa contoh pernyataan selling the problem:

  • Apa yang paling Anda khawatirkan dalam hidup ?
  • Bagaimana jika lima tahun lagi utang-utang Anda masih belum bisa dilunasi?
  • Bagaimana jika suatu saat Anda sakit dan biaya berobat di rumah sakit tak terjangkau?
  • Bagaimana jika anggota keluarga kita sakit keras dan Anda tidak mampu menyediakan biayanya?
  • Jika terjadi sesuatu atas Anda, apakah keluarga yang ditinggal bisa bertahan hidup?
  • Bagaimana jika 10 tahun lagi di usia SO tahun Anda masih bekerja untuk orang lain?
  • Bagaimana jika suatu saat tiba-tiba Anda di PHK, apakah sudah siap?
  • Betapa menyenangkan jika kita bisa membawa orangtua kita jalan-jalan ke luar negeri ketika mereka dalam keadaan sehat. Tapi betapa menyedihkan jika orang tua kita udah semakin tua dan kita belum pernah bisa mengajak mereka jalan-jalan.
  • Bagaimana jika Anda tidak pernah bisa membeli sebuah rumah dan harus hidup mengontrak rumah dan pindah- pindah seumur hidup?
  • Bagaimana kalau Anda sibuk terus sepanjang hidup dan tidak pernah punya waktu yang cukup untuk keluarga?
  • Pernahkah anda bertanya seberapa berarti hidup Anda bagi orang lain?
  • Bagaimana kalau sepanjang hidup Anda tidak pernah
  • membantu orang Jain?
  • Bagaimana jika suatu saat anak Anda ingin bersekolah ke
  • tempat yang terbaik tetapi Anda tidak mampu?
  • Bagaimana jika lima tahun yang akan datang kita terkena serangan jantung, penyakit yang sebenarnya bisa kita jaga jika mengkonsumsi produk yang bagus ini ?

Tambahkan lagi dalam daftar produk dan bisnis Anda, pernyataan selling the problem sebanyak-banyaknya.

Bab 55

Jurus Membuat Janji Ala Beach Money

Jurus ini terinspirasi dari buku Beach Money tulisan Jordan Adler. Jordan membuat janji bertemu dengan cara ini selama 26 tahun dan sering kali sukses.

. Latar belakangnya ketika suatu hari Jordan ke toko ingin membeli sebuah TV. Wiraniaga toko tersebut mengatakan: “Sini, saya mau tunjukkan sesuatu!” katanya sambil melambaikan tangan agar Jordan mengikuti dan mulai berjalan cepat di koridor toko. Apa yang Anda lakukan bila seseorang berkata: “Sini, saya mau tunjukkan sesuatu!” dan mulai berjalan menjauhi Anda? Mungkin Anda mengikutinya. Nah, itulah yang menginspirasi cara membuat janji ini.

Kata kuncinya adalah: “Ada yang mau saya tunjukkan’, “Ada yang mau saya perlihatkan”, atau “Ada yang mau saya demonstrasikan”.

Carilah sesuatu dari presentasi Anda yang harus di demonstrasi-kan atau diperlihatkan langsung kepada prospek. Misalnya produk Anda yang unik, sesuatu yang konfidensial/ rahasia dari marketing plan, atau alat bantu bisnis yang bisa didemonstrasikan atau minimal harus diperlihatkan secara langsung di hadapan prospek. Dengan demikian ini mencegah prospek untuk meminta penjelasan melalui telepon. Bagian paling penting dari membuat janji adalah membuat prospek merasa penasaran dan merasa rugi jika tidak bertemu Anda langsung.

Script jurus membuat janji ala Beach Money ini sebagai berikut:

“Halo, Bro. Kamis jam 2 siang ada acara?”

“Belum, Bro. Ada apa ini?”

“Saya mau menunjukkan sesuatu yang mungkin Bro akan suka. Enaknya bertemu di mana ya?”

Ini adalah kalimat kunci membuat janji ala Beach Money. Kemungkinan besar prospek Anda akan bertanya sebagai berikut:

“Apa itu Bro? Bisa cerita sedikit?”

Bagaimana Anda menjawab pertanyaan ini?

“Ini mesti saya demonstrasikan di depan Bro, tidak bisa diceritakan melalui telepon. Kamis ini Bro bisa ajak istri sekalian?”

Jadi kita konsisten tidak bisa dijelaskan melalui telepon karena ada sesuatu yang akan kita DEMONSTRASIKAN langsung.

Begitulah jurus membuat janji ala Beach Money. Selamat mencoba.

BAB 56

Jurus Empat Pertanyaan Tertutup Ala Go Pro

Jurus ini saya ambil dari buku Go Pro dari Eric Worre dan cocok digunakan jika Anda melihat prospek sudah cukup siap untuk memulai. Biasanya jurus ini dipakai setelah Anda mendapatkan hasil yang cukup positif dari Jurus Skala 1-10. Anda ingin prospek melangkah lebih maju lagi, sekaligus menguji seberapa siap dan berkomitmen prospek untuk memulai bisnis.

Jurus Empat Pertanyaan Penutup ala Go Pro:

Pertanyaan 1:

“Jika Anda kerjakan usaha ini secara paruh waktu, berapa income yang diharapkan dalam sebulan?”

Daripada mengatakan: “Bagaimana Anda bisa mendapatkan Rp 10 juta per bulan dari bisnis ini?” ” lebih baik Anda bertanya berapa penghasilan yang mereka harapkan. Bertanya selalu lebih baik karena Anda menjadi tahu apa yang persis prospek inginkan.

Misalnya prospek menjawab: “Rp 10 juta”

Anda mencatat di selembar kertas:”Rp 10 juta per bulan.”

Pertanyaan 2:

“Kira-kira berapa jam seminggu yang bersedia Anda luangkan untuk income Rp 10 juta sebulan?”

Pertanyaan ini akan memaksa prospek berpikir keras kira-kira berapa jam per minggu yang bisa mereka luangkan untuk penghasilan tersebut. Jawaban mereka yang spesifik menunjukkan keseriusan mereka untuk melangkah.

Misalnya prospek menjawab: “Sepuluh jam per minggu”

Kembali Anda mencatat di kertas tadi, di sebelah tulisan sebelumnya, “Sepuluh jam per minggu.”

Pertanyaan 3:

“Berapa bulan yang Anda bersedia kerjakan untuk income sebesar Rp 10 juta?”

Pertanyaan ini akan menyingkapkan komitmen prospek untuk mendapatkan penghasilan tersebut.

Misalnya prospek menjawab:”Tiga bulan”

Lanjutkan menulis angka ini di tulisan sebelumnya. Jadi di atas kertas sudah ada tulisan:

Rp 10 juta per bulan, 10 jam per minggu, 3 bulan.

Pertanyaan 4:

“Jika saya dapat memberi tahu Anda cara mendapatkan income Rp.10 juta / bulan dengan meluangkan 10 jam/minggu selama 3 bulan, apakah Anda siap ?”

Jika prospek mengatakan: “Tentu saja, ajari saya caranya.”

Anda bisa melangkah ke start up, langsung memulai, orang baru, mengajarkan cara membuat daftar nama dan segera menjadwalkan janji presentasi untuk beberapa prospeknya atau lebih bagus lagi mengatur sebuah home meeting, atau presentasi di rumah prospek.

Kadang-kadang ada kasus di mana prospek menyebutkan angka yang tidak masuk akal. Misalnya mereka ingin mendapatkan penghasilan Rp 100 juta per bulan dengan meluangkan 10 jam per minggu selama tiga bulan. Jika itu yang terjadi, bertindaklah sebagai seorang konsultan bisnis dengan mengatakan: “Saya minta maaf, tapi harapan Anda terlalu tinggi. Anda bisa mendapatkan Rp 100 juta per bulan, tapi butuh waktu ber bulan-bulan dari yang bersedia Anda luangkan. Jika Anda bersedia mengubah harapan tersebut, kita bisa melanjutkan lagi.”

Apabila kita tidak mendapatkan jawaban yang positif dari empat pertanyaan ini, biarkan saja. ltu tandanya prospek membutuhkan lebih banyak informasi sebelum mereka siap melanjutkan ke jenjang yang lebih serius.

Berlatihlah menggunakan keempat pertanyaan ini jika Anda mendapatkan respon yang positif dari prospek dari Jurus Skala 1-10, atau misalnya Anda bertemu dengan prospek yang sudah siap bergabung dan aktif. Empat pertanyaan penutup ini bertujuan menguji komitmen dan keseriusan prospek sekaligus membantu mereka selangkah lebih maju.

BAB 57

Jurus Simulasi Dua Menit

Sebagian besar kegiatan membangun bisnis MLM adalah di follow up. Ada yang namanya siklus presentasi – follow up sebagai berikut:

PRESENTASI

FOLLOW UP

Tujuan presentasi adalah follow up. Tujuan follow up adalah presentasi. Ketika melakukan follow up, target kita adalah mendapatkan janji presentasi dengan daftar nama prospek. Oleh karena itu, keterampilan yang penting adalah menggali daftar nama. Jika Anda bisa menggali daftar nama, Anda lebih mudah mendapat janji untuk presentasi.

Ada banyak cara menggali daftar nama. Cara yang paling saya sukai adalah simulasi dua menit. Begini caranya:

“Boleh minta waktu Pak Heru lima menit? Ada sesuatu yang ingin saya tunjukkan.”

“Boleh, Pak”

Kemudian kita mengeluarkan selembar kertas dan pulpen.

“Pak Heru diberikan waktu dua menit untuk menyebutkan teman-teman sebanyak mungkin, misalnya mau diundang untuk acara ulang tahun atau acara syukuran. Kira-kira siapa saja teman-teman yang bisa ditulis?”

Sambil mengatakan hal ini, mata Anda menatap jam tangan lalu memegang pulpen dalam posisi siap menulis. Untuk mempermudah Anda bisa menambahkan, “Cukup nama depannya saja, Pak.” Biasanya prospek akan mulai menyebut nama yang segera Anda tulis di kertas.

Jika prospek belum menyebut nama atau macet, Anda bisa berkata, “Teman sekolah, teman kuliah, teman kantor, saudara, teman arisan ..” Biasanya mereka bisa menyebut lebih banyak nama jika kita trigger seperti itu.

Jika Anda sudah menulis cukup banyak teman, misalnya dua puluh atau tiga puluh nama, katakan, “Cukup!”

Lalu Anda mulai menulis nomor pada daftar nama teman- teman yang di kertas sambil dihitung.

“Wah, ini luar biasa! Dalam waktu hanya dua menit saja Pak Heru bisa menulis 23 nama. Padahal, biasanya rata-rata orang hanya bisa menulis 16-17 nama saja. Nah, jika Pak Heru diberi waktu seharian apakah bisa menulis 50 nama?”

“Pasti bisa, Pak”

“ya, benar. Di dalam ponsel Pak Heru saja sudah ada lebih dari seratus nama. Betul, Pak?”

Lalu Anda melanjutkan, “Jika Pak Heru bisa menulis lima puluh nama, pertanyaan saya, apakah teman Pak Heru bisa menulis lima puluh nama juga?”

“Bisa, Pak”

“lya, menurut survei, setiap orang yang tinggal di kota jika diberi waktu lima belas menit paling sedikit bisa menulis lima puluh nama. Nah, yang saya mau tunjukkan ke Pak Heru adalah 50 x 50 sudah ada 2.500 nama. Jadi ini membuktikan bahwa tidak ada orang yang kekurangan nama di bisnis ini. Kalau kita bekerja sama dan menunjukkan presentasi kepada 2.500 nama ini, kan tidak mungkin semuanya join. Anggap saja sepuluh persen yang join, itu berarti ada 250 orang. Bisnis Pak Heru mulai berkembang.”

Sampai di sini Anda membuat prospek bersemangat dengan potensinya. ltu poin penting dari menggali daftar nama.

“Dari sebuah tim sepakbola biasanya kita akan memilih sebelas pemain terbaik. Nah, dari daftar teman-teman Pak Heru ini siapa yang ambisius?”

Jika prospek menyebut satu atau beberapa nama kita berikan tanda bintang pada nama tersebut. Kemudian kita ulangi dengan pertanyaan, “Siapa yang hidupnya tidak nyaman dan ingin berubah? Siapa yang pergaulannya luas? Siapa yang ingin membeli rumah? Siapa yang anaknya sebentar lagi akan sekolah? Siapa yang mau melunasi utang ?”

Pertanyaan-pertanyaan ini bertujuan untuk mengeluarkan orang-orang potensial yang sedang mencari peluang atau yang levelnya di atas.

Bisa juga menggunakan pertanyaan, “Siapa yang berprofesi sebagai pengusaha? Dokter ? Manager ?” dan lain- lain.

Ketika menggali daftar nama, jangan membiarkan prospek yang menentukan siapa yang akan dipresentasi terlebih dahulu. Secara alami prospek akan mendahulukan orang yang bisa dipengaruhinya dan biasanya itu adalah orang yang levelnya di bawah dia. Karena itu, kitalah yang menentukan siapa yang akan dipresentasi lebih dulu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

Setelah mendapatkan beberapa nama yang telah ditandai dengan bintang, kita bisa berlanjut ke membuat janji bertemu. Dengan demikian, follow up kita mencapai tujuan, yaitu mendapatkan janji presentasi.

EPILOG

BAB 58

Freedom is Not Free

Tidak ada makan siang gratis. Kecuali Anda lagi baik hati mentraktir saya, hehe. Sukses seperti lagi makan di kafetaria, Anda pilih makanan kemudian bayar dulu baru makan. Berarti untuk segala sesuatu selalu ada harga yang harus Anda bayar terlebih dahulu.

Demikian pula, ada harga yang harus dibayar untuk sebuah kesuksesan. Untuk mendapatkan active income, katakanlah sebagai pegawai dengan gaji sepuluh juta rupiah per bulan saja kita harus bayar dengan tenaga dan waktu minimal delapan jam per hari dan lima hari seminggu, apa lagi mendapatkan passive income dan menikmati freedom. Jadi, bersiaplah membayar harganya.

MLM bukan bisnis kaya mendadak. Kalau yang itu bisnis money game yang mengincar para oportunis yang malas dan tamak. Aset di MLM yang menghasilkan passive income adalah jaringan yang terdiri dari manusia yang mempunyai pola pikir, latar belakang dan pribadi berbeda-beda. Jadi membutuhkan waktu untuk membangun manusia. Tidak bisa instan.

Sebutir intan yang awalnya kasar ditempa dengan proses yang begitu berat hingga menjadi intan yang indah berkilau dan bernilai tinggi. Demikian pula, perjalanan menjadi pebisnis MLM yang sukses, akan menempa Anda menjadi pribadi unggul yang tangguh mental dan istimewa sikapnya. Anda harus berkembang dulu menjadi pribadi unggul, barulah bisnis ikut berkembang.

ltulah sebabnya tidak semua tahan ditempa begitu hebat dengan kondisi bisnis yang belum menghasilkan income yang memadai. Banyak yang rontok di tengah jalan. Tidak kuat. Karena ketika seseorang bekerja keras dengan income yang belum sesuai harapan, keyakinan mereka terkoyak dan mental mereka jatuh.

Perjuangan kita di MLM adalah perjuangan secara mental, bukan fisik. Kalau kerja keras fisik, sepuluh presentasi per hari juga kita lakukan jika 80% join, betul? Tapi sayangnya yang menolak justru 80%. Banyaknya penolakan membuat orang tidak tahan dan menyerah. Padahal, jika mereka bertahan dan terus belajar, maka mereka akan mengalami pengembangan diri menjadi pribadi yang lebih baik, dan seiring dengan itu, bisnis mereka akan bertumbuh dan menghasilkan freedom.

Persis seperti bambu Cina. Ketika bambu Cina ditanam dan tumbuh akar, petani harus menyiram dan memberi pupuk seJama lima hingga sepuluh tahun tetapi tidak terlihat sedikit pun pertumbuhan. Namun sete1ah itu, terjadi sesuatu yang ajaib di mana dalam waktu enam bulan saja pohon bambu akan tumbuh menjulang hingga mencapai 25 meter. Kenapa bisa begitu? Sebenarnya, selama lima hingga sepuluh tahun pertama juga terjadi pertumbuhan, tapi ke akarnya. Akar bambu akan bertumbuh semakin mendalam hingga mencengkram bumi dengan kuat supaya ketika pohon bambu tumbuh meninggi, akarnya sudah kuat dan sanggup menopang.

Demikian pula di bisnis MLM, banyak yang di tahap awal mengalami proses yang berat tetapi bisnisnya belum menghasilkan. Seperti bambu Cina, sebenarnya terjadi. pertumbuhan di dalam diri kita sendiri, di mana proses yang berat menempa kita menjadi orang yang lebih sabar, lebih tangguh, tidak cengeng, lebih positif, lebih rendah hati, dan sebagainya. lbarat petani yang menanam di satu musim dan menuai di musim berikutnya. Akhirnya, pada waktunya, bisnis kita akan berkembang dan kita akan menuai hasilnya. Pengembangan kepribadian yang kita alami di tahap awal membangun bisnis akan mempersiapkan kita menjadi leader hebat supaya ketika bisnis kita berkembang, kita siap menopangnya.

Freedom Is Not Free, kebebasan atau kesuksesan itu tidak gratis, harus diperjuangkan. Saya sangat menyukai ungkapan ini. Freedom is not free pernah menjadi judul seminar-seminar saya dan judul salah satu audio book saya sekitar tahun 2009. Saya menjalankan bisnis MLM mulai tahun 2002 dari nol, tanpa pengalaman sama sekali. Leader-leader yang saya temukan juga bukan orang yang mempunyai pengalaman, semua dari nol besar. Jadi, kami benar-benar melewati prosesnya.

Karena saya membangun MLM sambil bekerja sebagai general manager sebuah perusahaan distribusi, maka saya harus mengorbankan waktu Iuang saya. Saya minta izin ke istri saya agar diberi waktu 2 tahun membangun bisnis dan dan terpaksa mengorbankan waktu luang yang biasanya untuk rekreasi keluarga. Senin sampai Sabtu-Sabtu setengah hari- saya full time bekerja. Setiap ada waktu luang, misalnya pulang kantor atau weekend benar-benar saya manfaatkan untuk kegiatan di MLM. Secara fisik tentu saja tebih cape dari orang yang habis ngantor langsung pulang ke rumah.

Saya harus mengorbankan beberapa kenyamanan, misalnya dulu pulang kantor biasanya kami nonton film di bioskop, jalan-jalan ke mal atau paling tidak duduk santai di depan pesawat TV. Saya juga hobi bermain game dan membaca novel atau komik. Semua hobi tersebut saya tinggalkan untuk sementara saya membangun bisnis MLM saya. Tentu tidak semua orang mau berkorban seperti itu.

Bagian terberat memang keluar dari zona nyaman. Saya belajar bahwa kesuksesan kita tidak ada di dalam zona nyaman kita. Freedom itu di luar zona nyaman. Karena itu cepat ketuar dari sana! Kenyamanan bisa membunuh. Jika seekor kodok dilempar ke dalam air yang mendidih, dia akan kaget dan meloncat keluar. Tetapi jika kodok itu dimasukkan ke air biasa, lalu air ini kita panaskan pelan-pelan dan menjadi hangat, si kodok akan merasa nyaman seperti di dalam spa, hahaha. Lalu suhu air makin tinggi, makin tinggi, dan jadilah swike rebus. Kenyamanan bisa membunuh. Tidak ada sukses di dalam zona nyaman.

Belakangan ini santer terdengar motivasi gombal, saya sebut· begitu. Kita diminta mencari kegiatan yang kita sukai seperti hobi kita lalu kerjakan secara serius untuk menghasilkan uang. Menurut saya ini gombal. Ide ini membuat orang mencari kenyamanan saat bekerja atau berbisnis.

My Man, tidak banyak orang yang seberuntung itu melakukan hal yang mereka sukai atau hobi, lalu menghasilkan uang banyak. Misalnya ada seorang anak muda yang senan& main game lalu kemudian menjadi Youtuber dan sukses. Berapa banyak yang bisa seperti itu? Tidak banyak. Berapa banyak orang seperti Lionel Messi suka dan berbakat bermain sepakbola kemudian sukses? Tidak banyak.

Tidak banyak orang yang menemukan sesuatu yang mereka sukai dan kemudian sukses di sana. Tidak banyak. Itu motivasi gombal! lni menyesatkan dan membuat banyak orang mencari jalan pintas atau bisnis yang mudah. Bisnis tanpa modal, tidak usah mencari-cari orang, tidak usah presentasi, duduk-duduk manis uang turun sendiri dari langit. Namun Kenyataannya kita tidak punya banyak pilihan. Pilihan bagi kita untuk sukses adalah disiplin, jangan menghindarinya. Disiplin adalah melakukan hal yang kita tidak suka secara konsisten entah kita lagi mood atau tidak.

Semua orang bisa freedom di MLM, asalkan mereka disiplin, tidak cari nyaman. MLM tidak perlu bakat seperti di bidang seni atau olahraga. MLM hanya perlu orang yang rajin dan disiplin. Yang sukses di MLM adalah orang yang rajin, bekerja keras, disiplin, dan konsisten melakukan jumlah yang banyak. Ini bisnis banyak-banyakan. Siapa yang banyak dia yang menang. Semua orang berbakat untuk rajin jika dia tahu untuk apa perjuangannya. Katanya tidak ada orang yang malas, yang ada orang yang tidak termotivasi. Jika seseorang menemukan motivasi yang tepat, dia akan rajin. Setuju?

Jika Anda memiliki burning desire, hasrat yang membara atau impian yang mendesak, semua potensi dan energi Anda akan keluar. Untung saya dulu mempunyai impian yang mendesak yaitu berhenti bekerja dan membeli rumah yang membuat saya mau bekerja keras dan disiplin di luar zona nyaman saya. Impian yang mendesak berfungsi seperti obat bius, membantu saya mengatasi rasa sakit dari setiap proses menuju sukses.

Rasa sakit itu memang perlu. Tanpa rasa sakit betapa berbahayanya jika tangan kita memegang ceret berisi air mendidih. Tiba-tiba sudah melepuh. Rasa sakit itu penting sebagai peringatan akan bahaya. Rasa sakit juga bisa menjadi obat. Saya masih ingat suatu waktu saya membawa istri saya berobat ke seorang sinshe di Bandung yang pintar mengurut. Di ruang tunggu, saya mendengar percakapan antara sinshe dengan ibu seorang anak kecil berusia lima tahun yang menderita polio. Rupanya urutan sinshe lumayan menyakitkan sehingga si anak kecil sampai meraung-raung kesakitan. Si ibu bilang ke sinshe, “Sinshe bisa tolong urut yang tidak sakit?” Sinshe menjawab, “Bisa, tapi tidak sembuh, ya.” Rasa sakit itu perlu.

Jangan menghindari rasa sakit, jangan menghindari hal- hal yang tidak disukai, jangan menghindari kegagalan, jangan menghindari disiplin. Semua itu adalah satu paket dengan kesuksesan Anda. Menghindari semua haJ yang tidak enak itu hanya akan membuat Anda makin menjauh dari kesuksesan. Jalan pintas adalah jalan terjauh menuju sukses.

Saya masih ingat, 22 bulan saya menunda kenyamanan melakukan minimal 40 presentasi setiap bulan secara konsisten di luar jam kerja saya di kantor. Saya bekerja dari Senin sampai Sabtu (Sabtu setengah hari). Di luar jam kantor, saya gunakan untuk bisnis MLM. Tidak mudah, saya akui. Saya rela melakukan itu semua karena impian mendesak yang say miliki, membeli rumah dan berhenti bekerja. Freedom is not free, I will fight for it.

Untuk mencapai freedom kita tidak cukup sekadar bekerja, kita berjuang, My Man. lngat perjuangan para pahlawan kita untuk merebut kemerdekaan? Berjuang itu artinya mempertaruhkan nyawa, mengucurkan keringat, air mata, dan darah. Tapi tentu saja di MLM Anda tidak perlu berjuang sampai mati, tak usah takut dulu. Tapi kata berjuan£ menggambarkan prosesnya memang tidak enak. Terutam@ secara mental karena harapan dan keyakinan Anda akan dipatahkan.

Kadang-kadang tantangan untuk bisnis ini bisa muncul karena kita terlalu baper mendengarkan kata-kata orang lain. Tahukah Anda “terlalu mendengarkan kata orang lain” adalah salah satu penyebab kegagalan selain inkonsisten dan penundaan ? Pernahkah Anda dikata-katai?

Tahun 2013 sampai 2015 saya pernah di luar bisnis MLM dan menderita kebangkrutan. Saya sempat terlilit utang sampai miliaran. Saat itu terjadi, ada beberapa orang yang mengatakan hal-hal yang mematahkan semangat saya. Ada yang bilang saya tidak mungkin bangkit lagi karena umurnya sudah di atas 40 tahun. Teori dari mana pula ini, pikir saya. Ada lagi teman yang melihat ukuran telinga saya terus bilang saya orangnya sial. Astaga, body shaming ini. Nasib seseorang ditentukan bentuk tubuhnya. Lain lagi teman saya yang satu lagi. Tadinya dia menawarkan kerja sama bisnis kemudian meminta tanggal lahir saya. Setelah itu dia bilang ke saya tidak jadi kerja sama karena dari hasil perhitungan, tidak cocok. Mungkin menurutnya saya pembawa sial.

What the f***. Berapa pun orang di luar sana yang bilang Anda tidak akan sukses, itu tidak penting. Anda hanya perlu satu orang yang percaya Anda bisa sukses. Hayo, satu orang itu siapa ? Bukan upline Anda, ya. Bukan pula bokap dan nyokap. Orang itu Anda sendiri.

Saya makin panas untuk membuktikan kalau teman-teman saya itu salah total. Usia, bentuk tubuh, dan tanggal lahir bukan penentu sukses. Saat itu saya memang terpuruk. Sudah utang, tak ada income, bahkan pernah sakit selama tiga bulan tidak bisa beraktivitas. Saat itu adalah titik terendah dalam hidup saya. Saya ingat kata-kata ini: “What goes down will go up.” Kalau posisi udah dibawah mau ke mana lagi kalau tidak naik ke atas, betul? Hidup ini kan seperti putaran roda. Jadi saya tetap semangat untuk membuktikan diri bahwa saya adalah seorang pemenang. Dulu saya mengajarkan kepada orang-orang untuk tidak takut kegagalan dan selalu bangkit lagi. Nah, sekarang giliran saya untuk mempraktekkannya.

Akhirnya saya kembali lagi ke dunia MLM dan menemukan passion saya di bisnis ini. Bersyukur akhirnya kembali ke bisnis beach money, eh coffee time money, sebuah bisnis yang meski tidak sempurna namun lebih baik. Perlahan-lahan saya berbenah dan bangkit lagi. Kata-kata teman saya tidak berdampak untuk saya. Saya yang menjadi tuan atas nasib saya, bukan mereka.

Freedom is notfree. Kesuksesan itu memang tidak mudah diraih. Harus melewati proses dengan penuh disiplin. Pepatah Inggris mengatakan “Laut yang tenang tak akan menghasilkan marinir yang tangguh.” Seorang yang kaya mendadak tanpa melewati proses biasanya tidak akan langgeng. Setiap Anda mengalami kegagalan, ingatlah ini adalah proses memperkuat diri kita untuk menjadi pribadi unggul. Masalah akan memperkuat Anda.

Lagu Kelly Clarkson, “Stronger” mempunyai lirik “What doesn’t kill you, make you stronger.” Masalah yang tidak membunuh Anda justru membuat Anda semakin kuat. Ketika seseorang yang ditimpa masalah berdoa kepada Tuhan,

“Tuhan, bantulah saya mengatasi masalah saya.” Menurut Anda, dengan cara apa Tuhan menjawab doanya? Mengangkat masalahnya? Sering kali tidak seperti itu. Tuhan memberi kekuatan kepada umat-Nya agar bisa mengatasi masalahnya. Tuhan sebenarnya mengizinkan kita mengalami masalah supaya kita menjadi kuat.

Ketika seorang yang ditimpa masalah bertubi-tubi mulai merasa Tuhan tidak adil kepadanya. Dalam doanya yang lebay dia berseru, “Tuhan, why me?’ Lalu Tuhan menjawab, “Why not?” Masalah akan memperkuat Anda. Bersyukurlah Anda diizinkan menderita oleh Tuhan sehingga ketika Anda ikhlas dan belajar, Anda semakin kuat.

Freedom is not free. Menjadi leader hebat memang tidak mudah, tetapi Anda bisa. Mulailah dengan memimpin diri sendiri dan mengalahkan rasa malas untuk keluar dari zona nyaman. Setelah itu, belajar untuk memimpin orang lain dan mengatasi rasa ego, dengki, kecewa, marah, sombong, dan gampang tersinggung. Semua itu tidak mudah tapi dibutuhkan untuk menjadi leader hebat.

Yang pasti, Anda harus tangguh mentalnya. Kalau setengah-setengah seperti ayam sayur sih, pasti lewat. Harus menjadi ayam petarung, ayam jago atau ayam kinantan, PSMS Medan. Horas, Bung! Ketangguhan mental adalah keharusan.

Freedom, coffee time money, beach money, traveling around the world money, apa pun itu adalah saat di mana impian Anda satu per satu menjadi kenyataan. Anda bisa melakukan apa pun juga, kapan pun yang Anda mau. Tidak ada seorang pun yang mengendalikan hidup Anda, kecuali Anda sendiri. Anda akan menikmati sisa hidup Anda bersama orang-orang yang Anda kasihi dengan gaya hidup yang Anda inginkan.

Jika Anda flashback kembali ke masa-masa perjuangan Anda membangun bisnis, Anda akan tertawa lucu mengingat Anda nyaris tidak tahan dengan penolakan-penolakan, Anda hampir menyerah karena sebagian besar leader Anda berhenti, dan Anda pernah hampir frustrasi dan berhenti dari bisnis. Thanks, God, itu tidak terjadi.

Jika freedom sudah di tangan Anda, saya yakin Anda berani membayar dengan harga berapa pun untuk itu. Bahkan sepuluh kali, seratus kali atau seribu kali lebih berat daripada yang telah Anda bayar. Karena freedom itu nikmat sekali.

Freedom Is Not Free. Fight For It.

Lampiran – Test Uji Kepribadian

Petunjuk:

Untuk ke-40 soal di bawah ini, pilih/ah jawaban yang paling tepat untuk Anda dengan melingkari jawaban A,B,C, atau D. Jika Anda tidak yakin jawaban apa yang paling tepat, tanyakan kepada teman hidup atau sahabat Anda, atau pikirkan apa jawaban Anda ketika Anda masih anak-anak.

Kekuatan

1.

    1. Orang yang suka melakukan kegiatan-kegiatan yang baru dan penuh tantangan serta berusaha untuk menguasai hal-hal baru yang sedang dilakoninya.
    2. Seseorang yang dapat dengan mudah beradaptasi terhadap situasi apa pun.
    3. Penuh dengan gairah; gerak…gerik wajah, lengan, dan tangan yang lincah.
    4. Seseorang Yang Suka menganalisa orang-orang,tempat, dan benda-benda di sekitar dirinya.

2.

  1. Pantang menyerah; melakukan suatu kegiatan berulangkali dengan gigih, tidak berhenti sebelum tujuan tercapai.
  2. Penuh dengan kegembiraan dan rasa humor.
  3. Seseorang yang lebih mengandalkan logika dan fakta daripada pesona diri dalam membujuk atau mempengaruhi orang lain.
  4. Seseorang yang tidak mudah terusik oleh hal-hal di sekitarnya, tenang serta cenderung menarik diri dari segala bentuk pertikaian.

3.

  1. Seseorang yang mudah menyetujui pandangan atau keinginan orang lain. Individu dengan karakter ini kurang memiliki keinginan untuk menyatakan pandangan atau pendapat pribadinya.
  2. Seseorang yang rela terus-menerus mengorbankan kesejahteraan diri pribadinya demi kepentingan orang lain.
  3. Orang yang memandang bersama orang lain sebagai kesempatan untuk bersikap manis dan menghibur, bukannya sebagai tantangan atau kesempatan bisnis.
  4. Orang yang yakin akan caranya sendiri.

4.

  1. Menghargai keperluan dan perasaan orang lain.
  2. Mempunyai perasaan emosional tetapi jarang memperlihatkannya.
  3. Mengubah setiap situasi, kejadian, atau permainan menjadi kontes dan selalu bermain untuk menang
  4. Bisa merebut hati Anda melalui pesona kepribadiannya.

5.

  1. Memperbarui dan membantu atau membuat orang lain merasa senang.
  2. Memperlakukan orang lain dengan rasa segan, kehormatan, dan penghargaan.
  3. Menahan diri dalam menunjukan emosi atau antusiasme.
  4. Bisa bertindak cepat dan efektif hampir dalam semua situasi.

6.

  1. Orang yang mudah menerima keadaaan atau situasi apa saja.
  2. Secara intensif memperhatikan orang lain, dan apa yang terjadi.
  3. Orang mandiri yang bisa sepenuhnya mengandalkan kemampuan, penilaian, dan sumber dayanya sendiri.
  4. Penuh kehidupan dan gairah.

7.

  1. Memilih untuk mempersiapkan aturan-aturan yang terinci sebelumnya dalam menyelesaikan proyek atau target, dan lebih menyukai keterlibatan dengan tahap-tahap perencanaan dan produk jadi, bukannya melaksanakan tugas.
  2. Tidak terpengaruh oleh penundaan, tetap tenang dan toleran.
  3. Mengetahui segala-galanya akan beres jika dia yang memimpin.
  4. Mendorong atau memaksa orang lain mengikuti, bergabung, atau menanam investasi melalui pesona kepribadiannya.

8.

  1. Yakin, jarang ragu-ragu atau goyah.
  2. Memilih agar semua kehidupan merupakan kegiatan yang impulsive, tidak dipikirkan lebih dahulu, dan tidak dihambat oleh rencana.
  3. Membuat, dan menghayati, menurut rencana sehari- hari, tidak menyukai rencananya terganggu.
  4. Pendiam, tidak mudah terseret ke dalam percakapan.

9.

  1. Orang yang mengatur segala-galanya secara metodis dan sistematis.
  2. Bisa menerima apa saja. Orang yang cepat melakukannya dengan cara lain.
  3. Bicara terang-terangan dan tanpa menahan diri.
  4. Orang yang periang dan meyakinkan dirinya dan orang lain bahwa segala-galanya akan beres.

10.

  1. Orang yang menanggapi dan bukan orang yang punya inisiatif, jarang memulai percakapan.
  2. Secara konsisten bisa diandalkan, teguh, setia, dan mengabdi kadang-kadang tanpa alasan.
  3. Punya rasa humor yang cemerlang dan bisa membuat cerita apa saja menjadi peristiwa yang menyenangkan.
  4. Kepribadian yang mendominasi dan menyebabkan orang lain ragu-ragu untuk melawannya.

11.

  1. Bersedia mengambil resiko; tak kenal takut, berani.
  2. Orang yang menyenangkan sebagai teman.
  3. Berurusan dengan orang lain secara penuh siasat, perasa, dan sabar.
  4. Melakukan segala-galanya secara berurutan dengan ingatan yang jernih tentang segala hal yang terjadi.

12.

  1. Secara konsisten memiliki semangat tinggi dan mempromosikan kebahagiaan kepada orang lain.
  2. Tetap memiliki keseimbangan secara emosional, menanggapi sebagaimana yang diharapkan orang lain.
  3. Orang yang perhatiannya melibatkan tujuan intelektual dan artistik, seperti teater, simfoni, balet.
  4. Percaya diri dan yakin akan kemampuan dan suksesnya sendiri.

13.

  1. Memvisualisasikan hal-hal dalam bentuk yang sempurna, dan perlu memenuhi standar itu sendiri.
  2. Memenuhi diri sendiri, mandiri, penuh kepercayaan diri, dan rupanya tidak begitu memerlukan bantuan.
  3. Orang yang tidak pernah mengatakan atau menyebabkan apapun yang tidak menyenangkan atau menimbulkan rasa keberatan.
  4. Mendorong orang lain untuk bekerja, bergabung, atau terlibat, dan membuat seluruhnya menyenangkan.

14.

  1. Terang-terangan menyatakan emosi, terutama rasa sayang dan tidak ragu-ragu menyentuh orang lain ketika bicara kepada mereka.
  2. Orang yang mempunyai kemampuan membuat penilaian yang cepat dan tegas.
  3. Memperlihatkan “kepandaian bicara yang menggigit” biasanya kalimat satu baris yang sifatnya sarkastis.
  4. lntensif dan introspektif tanpa rasa senang kepada percakapan dan pengejaran yang pulasan.

15.

    1. Secara konsisten mencari peranan merukunkan pertikaian supaya bisa menghindari konflik.
    2. Ikut serta atau punya apresiasi mendalam untuk musik sebagai bentuk seni, bukannya kesenangan pertunjukan.
    3. Terdorong oleh keperluan untuk produktif, pemimpin yang diikuti orang lain, merasa sulit duduk diam-diam.
    4. Menyukai pesta dan tidak bisa menunggu untuk bertemu dengan setiap orang dalam ruangan, tidak pernah menganggap orang lain.

16.

  1. Orang yang tanggap dan mengingat kesempatan istimewa dan cepat memberikan isyarat yang baik.
  2. Memegang teguh, dengan keras kepala, dan tidak mau melepaskan sampai tujuan tercapai.
  3. Terus-menerus bicara, biasanya menceritakan kisah lucu dan menghibur setiap orang di sekelilingnya, merasa perlu mengisi kesunyian supaya membuat orang lain merasa senang.
  4. Mudah menerima pemikiran dan cara-cara orang lain tanpa perlu tidak menyetujui atau mengubahnya.

17.

    1. Selalu bersedia mendengar apa yang anda katakan.
    2. Setia kepada seseorang, gagasan, atau pekerjaan, kadang-kadang melampaui alasan.
    3. Pemberi pengarahan karena pembawaan, yang terdorong untuk memimpin, dan sering merasa sulit mempercayai bahwa orang lain bisa melakukan pekerjaan dengan sama baiknya.
  1. Penuh kehidupan, kuat, penuh semangat.

18.

    1. Mudah puas dengan apa yang dimilikinya, jarang iri hati.
    2. Memegang kepemimpinan dan mengharapkan orang lain mengikutinya.
  1. Mengatur kehidupan, tugas, dan pemecahan masalah dengan membuat daftar, formulir, atau grafik
    1. Tak ternilai harganya, dicintai, pusat perhatian.

 

19.

  1. Menempatkan Standar tinggi pada dirinya, dan sering pada orang lain, menginginkan segala-galanya pada urutan yang semestinya sepanjang waktu.
  2. Mudah bergaul, bersifat terbuka, mudah diajak bicara.
  3. Harus terus-menerus bekerja atau mencapai sesuatu, sering merasa sulit beristirahat.
  4. Orang yang menghidupkan pesta dan dengan demikian sangat diinginkan sebagai tamu pesta.

20.

  1. Pribadi yang hidup, berlebihan, penuh tenaga
  2. Tidak kenal takut, berani, terus terang, tidak takut akan resiko.
  3. Secara konsisten ingin membawa dirinya di dalam batas-batas apa yang dirasakan semestinya.
  4. Pribadi yang stabil dan mengambil tengah-tengah, tidak menjadi sasaran ketinggian atau kerendahan yang tajam.

Kelemahan

21.

  1. Orang yang memperlihatkan sedikit ekspresi wajah atau emosi.
  2. Menghindari perhatian, akibat rasa malu.
  3. Orang yang suka pamer, memperlihatkan apa yang gemerlapan dan kuat, terlalu bersuara.
  4. Suka memerintah,mendominasi,kadang-kadang mengesalkan dalam hubungan antara orang dewasa.

22.

  1. Orang yang kurang keteraturannya memengaruhi hampir semua bidang kehidupannya.
  2. Merasa sulit mengenali masalah atau sakit hati atau perasaan orang lain.
  3. Cenderung tidak bergairah, sering merasa bahwa bagaimana pun sesuatu tidak akan berhasil.
  4. Orang yang sulit memaafkan dan melupakan sakit hati atau ketidakadilan yang dilakukan kepada mereka, biasa menyimpan dendam.

23.

  1. Tidak bersedia atau menolak ikut terlibat, terutama jika rumit.
  2. Sering memendam rasa tidak senang sebagai akibat merasa tersinggung oleh sesuatu yang sebenarnya atau sesuatu yang dibayangkan.
  3. Berjuang, melawan, atau ragu-ragu menerima cara lain yang bukan caranya sendiri.
  4. Menceritakan kembali kisah atau insiden untuk menghibur Anda tanpa menyadari dia sudah menceritakannya beberapa kali sebelumnya, terus- menerus memerlukan sesuatu untuk dikatakan.

24.

  1. Bersikeras tentang persoalan atau perincian sepele, minta perhatian besar kepada perincian yang tidak penting.
  2. Sering mengalami perasaan sangat khawatir, sedih, atau gelisah.
  3. Punya ingatan kurang kuat yang biasanya berkaitan dengan kurang disiplin dan tidak menyenangkan.
  4. Langsung, terus-terang, tidak sungkan mengatakan kepada Anda tepat apa yang dipikirkannya.

25.

  1. Orang yang merasa sulit bertahan untuk menghadapi kekesalan atau menunggu orang lain.
  2. Orang yang merasa sedih atau kurang kepercayaan.
  3. Orang yang merasa sulit membuat keputusan apa saja. (Bukan pribadi yang lama-lama memikirkan setiap keputusan supaya bisa membuat yang sempurna).
  4. Orang yang lebih banyak bicara daripada me.ndengarkan, yang mulai bicara bahkan tanpa menyadari bahwa orang lain sudah bicara.

26.

  1. Orang yang intensitas dan tuntutannya akan kesempurnaan bisa membuat orang lain menjauhinya.
  2. Tidak punya keinginan untuk mendengarkan atau tertarik kepada perkumpulan, kelompok, aktivitas, atau kehidupan orang lain.
  3. Bisa bergairah sesaat dan sedih pada saat berikutnya, atau bersedia membantu tetapi kemudian menghilang, atau berjanji akan datang tetapi kemudian lupa untuk muncul.
  4. Merasa sulit secara lisan atau fisik memperhatikan kasih sayang dengan terbuka.

27.

      1. Bersikeras memaksakan caranya sendiri.
      2. Tidak punya cara yang konsisten untuk melakukan banyak hal.
  1. Orang yang standarnya ditetapkan begitu tinggi sehingga orang lain sulit memuaskannya.
      1. Lambat dalam bergerak dan sulit ikut terlibat.

28.

  1. Pribadi tengah-tengah tanpa tinggi rendah dan tidak memperlihatkan banyak emosi, jika ada.
  2. Sementara mengharapkan yang terbaik, orang ini biasanya melihat sisi buruk suatu situasi lebih dahulu.
  3. Orang yang punya harga diri tinggi dan menganggap dirinya selalu benar serta orang terbaik untuk pekerjaan.
  4. Memperbolehkan orang lain (termasuk anak-anak) melakukan apa saja sesukanya untuk menghindari dirinya tidak disukai.

29.

  1. Orang yang perangainya seperti anak-anak yang mengutarakan diri dengan merajuk dan berbuat berlebihan serta melupakannya hampir seketika.
  2. Bukan orang yang menetapkan tujuan dan tidak ingin menjadi orang yang seperti itu.
  3. Mengobarkan perdebatan karena biasanya dia benar,
  4. tidak peduli bagaimana situasinya.
  5. Mudah merasa terasing dari orang lain, sering karena rasa tidak aman atau takut bila orang lain tidak benar- benar senang bersamanya.

30.

  1. Perspektif yang sederhana dan kekanak-kanakan, kurang bijaksana atau pengertian tentang tingkat kehidupan yang lebih mendalam.
  2. Orang yang sikapnya jarang positif dan sering hanya bisa melihat sisi buruk atau gelap dari setiap situasi.
  3. Penuh keyakinan, semangat, dan keberanian, sering dalam pengertian negative.
  4. Mudah bergaul, tidak peduli, masa bodoh.

31.

  1. Secara konsisten merasa tidak tetap, terganggu, atau resah.
  2. Orang yang menarik diri dan memerlukan banyak waktu untuk sendirian atau mengasingkan diri.
  3. Orang yang menetapkan tujuan secara agresif serta harus terus-menerus produktif dan merasa bersalah jika beristirahat, tidak terdorong oleh keperluan untuk sempurna atau tuntas tetapi kebutuhan untuk pencapaian dan imbalan.
  4. Merasa senang mendapat penghargaan atau persetujuan orang lain. Sebagai penghibur orang ini menyukai tepuk tangan, tertawa, dan/atau penerimaan penonton.

32.

  1. Terlalu introspektif dan mudah tersinggung jika disalahpahami.
  2. Kadang-kadang menyatakan dirinya dengan cara yang agak menyinggung perasaan dan kurang pertimbangan.
  3. Mundur dari situasi sulit.
  4. Pembicara yang menghibur dan memaksa diri yang merasa sulit mendengarkan.

33.

    1. Mempunyai ciri khas selalu tidak tetap dan kurang keyakinan bahwa suatu hal akan berhasil.
    2. Kurang kemampuan untuk membuat kehidupan teratur.
    3. Dengan memaksa mengambil control atas situasi dan/ atau orang lain, biasanya dengan mengatakan kepada orang lain apa yang harus mereka lakukan.
    4. Orang yang hampir sepanjang waktu merasa tertekan.

34.

  1. Tidak menentu, serba berlawanan, dengan tindakan dan emosi yang tidak berdasarkan logika.
  2. Orang yang pemikiran dan perhatiannya ditujukan ke dalam, hidup di dalam dirinya sendiri.
  3. Tampaknya tidak bisa tahan atau menerima sikap, pandangan, atau cara orang lain.
  4. Orang yang merasa bahwa kebanyakan hal tidak penting dalam satu atau lain cara.

35.

  1. Hidup dalam keadaan tidak teratur, tidak bisa menemukan banyak benda.
  2. Tidak mempunyai emosi yang tinggi, tetapi biasanya semangatnya menurun sekali, sering kali jika merasa tidak dihargai.
  3. Bicara pelan jika didesak, tidak mau repot-repot bicara dengan jelas.
  4. Mempengaruhi atau mengurus dengan cerdik atau penuh tipu muslihat demi keuntungannya sendiri, dan dengan suatu cara akan bisa memaksakan kehendaknya.

36.

  1. Tidak sering bertindak atau berpikir dengan cepat, sangat mengganggu.
  2. Bertekad memaksakan kehendaknya, tidak mudah dibujuk, keras kepala.
  3. Perlu menjadi pusat perhatian, ingin dilihat.
  4. Tidak mudah percaya, mempertanyakan motif di balik kata-kata.

37.

  1. Memerlukan banyak waktu pribadi dan cenderung menghindari orang lain.
  2. Tidak ragu-ragu mengatakan kepada Anda bahwa dia benar atau memegang kendali.
  3. Menilai pekerjaan atau kegiatan dengan ukuran berapa banyak tenaga yang diperlukannya.
  4. Orang yang tertawa atau suaranya bisa didengar di atas suara lain-lainnya dalam ruangan.

38.

  1. Lambat untuk memulai, perlu dorongan untuk termotivasi.
  2. Cenderung mencurigai atau tidak mempunyai gagasan atau orang lain.
  3. Punya kemarahan yang menuntut berdasarkan ketidaksadaran dan sumbu yang pendek. Kemarahan dinyatakan ketika orang lain tidak bergerak cukup cepat atau tidak menyelesaikan apa yang diperintahkan kepada mereka.
  4. Tidak punya kekuatan untuk berkonsentrasi atau menaruh perhatian, pikirannya berubah-ubah.

39.

  1. Secara sadar atau tidak menyimpan dendam dan menghukum orang yang melanggar, sering dengan diam-diam menahan persahabatan atau kasih sayang.
  2. Menyukai kegiatan baru terus-menerus karena tidak merasa senang melakukan hal yang sama sepanjang waktu.
  3. Tidak bersedia atau melawan keharusan ikut terlibat.
  4. Bisa bertindak tergesa-gesa, tanpa memikirkan dengan tuntas, biasanya karena ketidaksabaran.

40.

  1. Sering mengendurkan pendiriannya, bahkan ketika dia benar, untuk menghindari konflik.
  2. Selalu mengevaluasi dan membuat penilaian, sering memikirkan atau menyatakan reaksi negative.
  3. Cerdik, orang yang selalu bisa menemukan cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
  4. Rentang perhatian yang kekanak-kanakan dan pendek yang memerlukan banyak perubahan dan variasi supaya tidak merasa bosan.

Setelah ke 40 soal terjawab semua, maka pindahkan jawabannya ke do/am Tabel Penilaian Uji Kepribadian di bawah ini. Contoh: Jika soal no 1 Anda melingkari A, maka lingkari juga huruf A pada soal no 1 Tabel Penilaian Uji Kepribadian di bawah ini. Setelah semua jawaban dipindahkan, jumlahkan ke bawah untuk setiap karakter kepribadian sehingga Anda akan mendapatkan total jawaban untuk masing-masing karakter.

Tabel Penilaian Uji Kepribadian

Kelebihan

No Sanguinis Koleris Melankolis Phlegmatis
1 C A D B
2 B C A D
3 C D B A
4 D C A B
5 A D B C
6 D C B A
7 D C A B
8 B A C D
9 D C A B
10 C D B A
11 B A D C
12 A D C B
13 D B A C
14 A B D C
15 D C B A
16 C B A D
17 D C B A
18 D B C A
19 D C A B
20 A B A D
Total

 

Kelemahan

No Sanguinis Koleris Melankolis Phlegmatis
21 C D B A
22 A B D C
23 D C B A
24 C D A B
25 D A B C
26 C D A B
27 B A C D
28 D C B A
29 A C D B
30 A C B D
31 D C B A
32 D B A C
33 B C D A
34 A C B D
35 A D B C
36 C B D A
37 D B A C
38 D C B A
39 B D A C
40 D C B A
Total
Sanguinis Koleris Melankolis Phlegmatis
Kekuatan
Kelemahan
Total

 

Setelah Anda memindahkan jawaban Anda ke Tabel Penilaian, menambahkan ke jawaban total dalam masing- masing dari keempat kolom karakter, kemudian jumlahkan total dari kedua bagian kekuatan dan kelemahan. Anda akan tahu tipe kepribadian Anda yang dominan. Anda juga akan tahu perpaduan apa diri Anda. Misalnya nilai Anda 15 untuk kekuatan dan kelemahan Koleris, maka tidak diragukan lagi Anda dominan sebagai Koleris. Tetapi jika nilai Anda, misalnya, 8 pada Sanguinis, 6 pada Melankolis, dan 2 pada masing-masing lainnya, Anda ada seorang Sanguinis dengan perpaduan Melankolis. Anda juga, tentu saja, tahu tipe Anda yang paling tidak dominan.

Buku Referensi

Saya berutang budi dan karenanya menghaturkan terima kasih kepada para Penulis yang bukunya dengan rakus saya nikmati, yang saya daftar di bawah ini. Banyak gagasan dalam buku yang saya tulis ini merupakan hasil cernaan saya terhadap ide brilian para Penulis tersebut, sehingga tak pelak rumusan saya merupakan campuran dari ide-ide yang saya baca dari buku-buku tersebut, dengan pengalaman pribadi saya sebagai pelaku MLM.

Oleh sebab itu, kadang bagi saya tidak mudah untuk memberi catatan kaki atas kalimat yang saya goreskan di buku ini, dengan mengacu, pada halaman buku secara persis. Semoga hal ini tidak mengurangi rasa hormat dan terima kasih saya kepada para Penulis tersebut. Dan kepada para Pembaca, saya mempersilakan untuk memperdalam ide-ide di dalam buku ini dengan sendiri menyelami buku-buku berikut:

  • Allan Pease, Questions Are The Answers, Network Twenty One Indonesia, Jakarta 2002
  • Angela Duckworth, Grit, Gramedia, 2018
  • Brian P. Moran & Michael Lennington, The 12 Week Year, Bhuana Llmu Populer, 2018
  • Brian Tracy, Eat That Frog, Kelompok Pustaka Alvabet, 2011
  • Dale Carnegie, Bagaimana Mencari Kawan Dan Mempengaruhi Orang Lain, Binarupa Aksara, 1995
  • Darmadi Darmawangsa Dan Imam Munadhi, Fight Like A Tiger Win Like A Champion, Elex Media Komputindo, Jakarta 2006
  • David J. Schwartz, Berpikir Dan Berjiwa Besar, Binarupa Aksara, Jakarta 2007
  • Doug Wead, The Out Of Town Expert With The Briefcase, Network Twentyone Indonesia, 1997
  • Eric Worre, Go Pro, MIC Publishing, 2014
  • Florence Littauer, Personality Plus, Karisma Publishing Group, 2011
  • Grant Cardone, Be Obsessed Or Be Average, Gramedia, 2017
  • Jack Canfield, The Success Principles, Gramedia, Jakarta 2006
  • Jim Dornan & John C. Maxwell, Becoming A Person Of Influence, MIC Publishing, 2015
  • • Jim Dornan & John C. Maxwell, Geared For Growth, Network Twenty One, 2012
  • Jim Dornan & John C. Maxwell, Strategi Menuju Sukses, Network Twenty One, 1996
  • Jim Dornan, It’s Simple, Not Obvious, Network Twenty One Indonesia, 2013
  • John C. Maxwell, Developing The Leader Within You, MIC Publishing, 2014
  • John C. Maxwell, Developing The Leaders Around You, MIC Publishing, 2013
  • John C. Maxwell, The 21 Irrefutable Laws Of Leadership, Interaksara, 2001
  • John C. Maxwell, Winning With People, Gramedia, Jakarta 2007
  • Jordan Adler, Beach Money, MIC Publishing, 2018
  • Kerry L. Johnson, Sales Magic, Gramedia, Jakarta 1996.
  • Les Giblin, How To Have Confidence And Power In Dealing With People, Prisma Media, Yogyakarta 2004
  • Mark Miller, Heart Of Leadership, MIC Publishing, 2018

• Mark Yarnell And Rene Reid Yarnell, Tahun Pertama Anda Dalam Network Marketing, Erlangga, Jakarta 2001

• Napoleon Hill, Think And Grow Rich / Berpikir Dan Menjadi Kaya, Binarupa Aksara, Jakarta 1997

• Robert Pagliarini, The Other 8 Hours, Buana Lfmu Populer, Jakarta 2012

• Robert T. Kiyosaki, Business School, Gramedia, Jakarta 2001

• Robert T. Kiyosaki, The Business Of 21st Century, Gramedia, Jakarta 2010

• Robert T. Kiyosaki, The Cashflow Quadrant, Gramedia, Jakarta 2001

• Shiv Khera, You Can Win, Pearson Education Asia Pte Ltd,1998

• Stephen M.R. Covey, The Speed Of Trust, Simond & Schuster, 2006

• Suprato Tjoatja Dan James Gwee, I Want You To Be Rich And Happy, Do You?, Gramedia, 2012

• T. Harv Eker, Secrets Ofthe Millionaire Mind, Harper Collins Business, 2005

Ucapan Terima Kasih

  • Untuk Sang Pencipta, Allah Yehuwa yang mengizinkan buku ini hadir di dunia
  • Untuk Olla dan Winola, atas dukungannya
  • Untuk kedua orang tuaku, Husni dan Meilan, yang terus berdoa untukku
  • Untuk adikku, Sadrakh dengan segala kreativitas seninya pada buku ini
  • Untuk seluruh sahabat yang memberi sumbang saran dan review berharga untuk buku ini
  • Untuk si kecil Baymax yang lucu dan menghibur
  • Untuk pulau dewata, Bali, tempat sebagian besar buku ini ditulis

 

Profil Penulis

Suprato Tjoatja memiliki latar belakang pendidikan insinyur perminyakan dari 1TB Bandung dan ketertarikannya di bidang pengembangan diri membawanya mengikuti berbagai seminar dan pelatihan di bidang sales, NLP, hipnoterapi, personal healing, leadership, dan pengembangan diri baik di dalam maupun di luar negeri.

Pernah bekerja sebagai marketing manager sebuah perusahaan otomotif di Bandung dan terakhir menjabat sebagai general manager sebuah perusahaan distribusi di Jakarta dengan total pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang sales, marketing, dan networking. Selain itu, pengalaman dan kesuksesannya di bisnis MLM selama lebih dari 17 tahun membawanya sebagai konsultan untuk perusahaan MLM dalam mengembangkan sistem pendidikan yang tepat.

Suprato juga memegang sertifikat sebagai pembicara dan trainer dari BNSP yang berlaku secara nasional dan internasional. Hingga saat ini beliau telah berpengalaman sebagai pembicara dan instruktur dari berbagai seminar dan pelatihan di lebih dari 30 kota di seluruh Indonesia dan di hadapan lebih dari 200.000 hadirin. Memiliki lebih dari 100 video dan audiobook di bidang leadership, networking, motivasi dan pengembangan diri yang telah tersebar luas. Sebagai konsultan MLM, beliau telah berpengalaman sebagai konseptor dalam mendirikan beberapa support system berbasis pendidikan di Indonesia.

Saat ini beliau berdomisili di Jakarta dan menikmati aktivitas sebagai pembicara, konsultan, dan penulis buku. Buku pertamanya bersama James Gwee yang berjudul: I Want You to Be Rich and Happy, Do You? telah diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama dan,sudah dicetak ulang enam kali. Beliau juga co-founder dari· perusahaan kesehatan dan kecantikan LiveWell Global dan sekolah bisnis Millionaire Academy.

Suprato dapat dihubungi di:

Email: suprato1968@gmail.com

IG: @suprato_tjoatja

Untuk pembelian buku ini, hubungi:

IG: @guruMLMofficial

Nana no WA: 08211 453 1221

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *